A.Judul
Penulis berencana akan melaksanakan tugas akhir di PT. TUTUI BATUBARA
UTAMA, dimana dalam pelaksanaan Tugas Akhir Analisis Crusher Pada Unit Pengolahan di
Stockpile
Adapun judul yang penulis ajukan diatas pada saat tugas akhir yang akan dilaksanakan
dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di PT. TUTUI BATUBARA UTAMA.
B.Latar Belakang
Dalam rangka usaha peningkatan produksi pada proses pengolahan serta penumpukan
batubara (stockpile), maka perlu adanya perencanaan yang cukup matang dengan suatu
pertimbangan yang ekonomis. Salah satu syarat sehingga usaha berjalan sesuai dengan yang
direncanakan, maka dibutuhkan kondisi kerja serta sistem manajemen yang baik pada lingkungan
kerja.
Dalam hal ini dibutuhkan manajemen produksi stockpile yang tepat untuk menanggulangi
hal itu. Karena manajemen produksi stockpile bertujuan untuk mengatur serta mengendalikan
produksi batubara yang masuk ke dalam unit instalasi pengolahan atau pengecilan ukuran
(Crushing Plant) menuju stockpilesebelum diangkut dan dimuat ketongkang (pengkapalan). Upaya
ini dimaksudkan untuk menghindari terganggunya kelancaran kegiatan pengolahan atau
pengecilan ukuran.
C.Rumusan Masalah
Pada kajian ini akan di lakukan analisa manajemen stockpile yang keluar dari unit instalasi
pengolahan (crusher) menuju stockpile sebelum dimuat ke kapal tongkang (pengkapalan).
D.Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu dibatasi pada masalah yang
menyangkut kegiatan proses pengaturan, pengamatan atau pengawasan
pada stockpile dilapangan serta perhitungan target produksi terhadap kapasitas belt conveyor
(crusher).
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaturan serta
pengawasan dalam kegiatan pengolahan batubara di PT.Tutui Batubara Utama. Sedangkan tujuan
dari penelitian ini adalah selain untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan kuantitas batubara
yang terdapat distockpile dapat juga menunjang tercapainya target produksi yang telah
direncanakan.
F. LandasanTeori
Blending bertujuan untuk memperoleh produk akhir dari dua atau lebih tipe batubara yang
lebih dikenal dengan komposisi kimia dimana batubara akan terdistribusi secara merata dan tanpa
ada lagi jumlah yang cukup besar untuk mengenali salah satu dari tipe batu bara tersebut ketika
proses pengambilan contoh dilakukan. Dalam proses blending batubara harus tercampur secara
merata. Sedangkanmixing merupakan salah satu tipe batubara yang tercampur masih dapat
dilokasikan dalam kuantitas kecil dari hasil campuran material dari dua atau lebih tipe batubara.
b. Dekat Pelabuhan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Management stockpile adalah sebagai
berikut:
2. Menghindari batubara yang terlalu lama di stockpile, dapat dilakukan dengan penerapan
aturan FIFO (First in first out) dimana batubara yang terdahulu masuk harus dikeluarkan
terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko degradationdan pemanasan
batubara.
4. Monitoring quality batubara yang masuk dan keluar dari stockpile termasuk diantara control
temperatur untuk mengantipasi self heating dan spocom.
6. Perhatian terhadap faktor lingkungan yang bisa ditimbulkan dalam hal ini mencakup usaha:
a. Contral dust dan penerapan dan pengawasan penggunaan spraying dan dust suppressant.
b. Adanya tempat penampungan khusus (fine coal trap) untuk buangan/limbah air dari
drainage stockpile.
8. Menanggulangi batubara yang terbakar di stockpile. Dalam hal ini penanganan yang dianjurkan
sebagai berikut:
b. Bila kondisi cukup parah, maka bagian batubara yang terbakar dapat dibuang.
e. Untuk penyimpanan yang lebih lama bagian atas stockpile harus dipadatkan guna
mengurangi resapan udara dan air ke dalam stokpile.
9. Sebaiknya tidak membentuk stockpile dengan bagian atas yang cekung, hal ini dimaksudkan
untuk menghindari swamp di atas stokpile
10. Mengusahakan bentuk permukaan basement berbentuk cembung atau minimal datar, hal ini
berkaitan dengan kelancaran sistem drainage.
Batubara termasuk salah satu bahan bakar untuk pembangkit energi selain gas bumi dan
minyak bumi. Batubara merupakan bahan padat yang heterogen dan terdapat dialam, dengan
peringkat yang bervariasi, yaitu lignit, sub-bituminus, bituminous dan antrasit.
Sifat umum batubara sesuai peringkat menurut Mc. Milan Morgan dan Murray :
e. Nilai kalori sangat tinggi, dengan kandungan kadar karbon sangat tinggi lebih dari 90%.
4.Sifat batubara jenis peat (gambut) merupakan peringkat rendah dengan ciri:
e. Nyalanya berasap
1.Analisa Proksimat
Yaitu analisa yang digunakan untuk memberikan data mengenai batubara,antara lain
pengukuran kandungan moisture, kandungan abu (Ash), zat terbang (volatil matter) danfixed
carbon).
a.Air (Moisture)
1) Lengan bebas (Free Moisture)
Yaitu kadar air yang berasal dari luar batubara itu sendiri
Yaitu kadar air yang dibawa oleh batubara tersebut, baik itu air dari luar (Free moisture)
ataupun air dari dalam batubara itu sendiri (Residual Moisture).
Yaitu material organik yang tersisa setelah sejumlah contoh batubara dibakar sampai
mencapai suhu tertentu.
Yaitu kandungan zat terbang atau suatu zat yang mudah menguap dari batubara itu sendiri.
2.Analisa Ultimate
Yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui komponen pembentuk batubara, terutama
untuk parameter atau unsur karbon (C), Hidrogen (H),Sulfur (S), Nitrogen (N) serta
kandungan Oksigen (O) dari batubara terebut.
Peremukan batubara yang dilakukan pada unit coal processing plant merupakan proses
pengecilan ukuran batubara hasil penambangan sehingga akan diperoleh ukuran batubara
sesuai permintaan konsumen dimana dalam proses ini terjadi pula proses coal blending.
Coal processing plant merupakan serangkaian peralatan mekanis yang digunakan untuk
menangani atau mereduksi ukuran batubara hasil penambangan. Alat-alat mekanis yang
digunakan pada unit coal processing plant pada umumnya terdapat dua jenis alat mekanis
yaitu : crusher dan belt conveyor.
Crusher
Crusher merupakan salah satu alat mekanis terpenting yang terdapat pada unit Coal
processing plant, alat inilah yang berfungsi untuk mengecilkan ukuran batubara.
Proses Peremukan
primer ini dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan umpan yang akan masuk ke crusher
sekunder yaitu Double Roll Crusher, dimana umpan yang merupakan produk dari alat crusher
primer berukuran 200 mm akan direduksi menjadi berukuran 50 mm.
Produktivitas / kapasitas crusher dibedakan menjadi dua macam yaitu kapasitas desain
dan kapasitas nyata. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi yang seharusnya
dicapai oleh crusher dan dapat diketahui dari spesifikasi yang dibuat oleh pabrik,
sedangkan kapasitas nyata merupakan kemampuan produksi crusher sesungguhnya 20
yang didasarkan pada sistem produksi yang diterapkan. Adapun faktor -faktor yang
mempengaruhi kemampuan produksi crusher adalah sebagai berikut :
1. Sifat fisik material yang akan direduksi, sifat fisik ini meliputi : kekerasan, berat jenis,
kandungan air.
Efisiensi crusher merupakan perbandingan antara waktu produksi yang dapat dicapai
crusher dengan waktu produksi yang tersedia.
Belt conveyor
Belt conveyor alat angkut material yang bekerja secara kontinu dengan kecepatan yang
dapat diatur baik dalam keadaan miring maupun mendatar dan mempunyai kapasitas yang
besar, selain itu alat ini juga digunakan untuk dapat memberi umpan.
Coal blending adalah proses pencampuran batubara secara bersamaan dari dua atau
lebih jenis batubara yang mempunyai perbedaan kualitas yang dianggap mempunyai
komposisi yang konstan dan terkontrol proporsinya. Kualitas hasil coal blending merupakan
perpaduan dari semua parameter batubara yang dicampur atau dengan kata
lain batubara dengan kualitas rendah akan menjadi lebih baik kualitasnya sehingga
dapat memenuhi batasan-batasan kualitas batubara seperti yang disyaratkan oleh konsumen.
Coal processing plant adalah unit yang memegang peranan penting dalam kelangsungan
usaha pertambangan karena unit ini berpengaruh besar terhadap produk yang dihasilkan.
Secara umum, unit ini bertujuan untuk mereduksi ukuran batubara dan melakukan pencucian
batubara.
G.Metoda Penelitian
Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan alat, proses dan pekerjaan langsung dilapangan.
c. Metode Pustaka
Metode ini digunakan dengan metode secara literatur baik yang menyangkut tentang PT. Tutui
Batubara Utama,maupun yang berkenaan dengan topik yang dibahas dalam laporan ini Belt
Conveyor.
H.Pelaksanaan
Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT. Tutui Batubara Utama, Kecamatan Patangkep Tutui,
Kabupaten Barito Tim. Tugas Akhir ini dilakukan selama 1 bulan.
I.Peserta
Nama : DAVID
NIM : 1102394
J.Lingkup Materi
3. Treatment batubara
K.Permohonan Fasilitas
Untuk dapat mendukung terlaksananya kegiatan penelitian (Tugas Akhir) ini, saya sangat
mengharapkan sekali sekiranya dari pihak PT. Tutui Batubara Utama dapat menyediakan fasilitas
berupa :
d. Konsumsi
Dan lain-lain yang berupa sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam kegiatan Tugas akhir.
L.Penutup
Demikian proposal usulan kegiatan Tugas Akhir ini yang direncanakan akan dilakukan di
PT.Tutui Batubara Utama. Diharapkan agar usulan kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari
pihak perusahaan. Dengan harapan dapat memberikan gambaran singkat dan jelas maksud dan
tujuan diadakannya penelitian Tugas Akhir pada PT. Tutui Batubara Utama.
M. Daftar Pustaka
1. Bukin Daulay, Dr.,MSc., Geologi dan Eksplorasi Batubara, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara,
Bandung, 2001.
2. Chairul Nas, Estimasi Cadangan Mineral, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan, Bandung, 1994.
3. Eko Budiyanto, M.Si., Pemetaan Kontur dan Pemodelan Spasial 3 Dimensi Menggunakan Surfer,
Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2005.
4. Eugene P.Pfleider, Surface Mining, First Edition, The American Institute of Mining, Metallurgical and
Petroleum Engineers, Inc., New York, 1968.
5. Hustrullid William, Kuchta Mark, Open Pit Mine Planning and Design, VolumeI Fundamentals,
A.A.BALKEMA, ROTTERDAM, 1955.
6. Rudy Asaf Ayub Pesiwarissa, Ir.,Tambang Permukaan, Batas Ekonomiknya dan Kesinambungan Ke
Tambang Bawah Tanah, Persatuan Ahli Pertambangan Indonesia, Jakarta, 2006.