Anda di halaman 1dari 10

Rabu, 23 Oktober 2013

PROPOSAL UNTUK TUGAS AKHIR


PERTAMBANGAN

A.Judul
Penulis berencana akan melaksanakan tugas akhir di PT. TUTUI BATUBARA
UTAMA, dimana dalam pelaksanaan Tugas Akhir Analisis Crusher Pada Unit Pengolahan di
Stockpile

Adapun judul yang penulis ajukan diatas pada saat tugas akhir yang akan dilaksanakan
dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang ada di PT. TUTUI BATUBARA UTAMA.

B.Latar Belakang

Dalam rangka usaha peningkatan produksi pada proses pengolahan serta penumpukan
batubara (stockpile), maka perlu adanya perencanaan yang cukup matang dengan suatu
pertimbangan yang ekonomis. Salah satu syarat sehingga usaha berjalan sesuai dengan yang
direncanakan, maka dibutuhkan kondisi kerja serta sistem manajemen yang baik pada lingkungan
kerja.

Dalam hal ini dibutuhkan manajemen produksi stockpile yang tepat untuk menanggulangi
hal itu. Karena manajemen produksi stockpile bertujuan untuk mengatur serta mengendalikan
produksi batubara yang masuk ke dalam unit instalasi pengolahan atau pengecilan ukuran
(Crushing Plant) menuju stockpilesebelum diangkut dan dimuat ketongkang (pengkapalan). Upaya
ini dimaksudkan untuk menghindari terganggunya kelancaran kegiatan pengolahan atau
pengecilan ukuran.

C.Rumusan Masalah

Pada kajian ini akan di lakukan analisa manajemen stockpile yang keluar dari unit instalasi
pengolahan (crusher) menuju stockpile sebelum dimuat ke kapal tongkang (pengkapalan).

D.Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini yaitu dibatasi pada masalah yang
menyangkut kegiatan proses pengaturan, pengamatan atau pengawasan
pada stockpile dilapangan serta perhitungan target produksi terhadap kapasitas belt conveyor
(crusher).

E.Maksud Dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sampai sejauh mana pengaturan serta
pengawasan dalam kegiatan pengolahan batubara di PT.Tutui Batubara Utama. Sedangkan tujuan
dari penelitian ini adalah selain untuk menjaga dan meningkatkan kualitas dan kuantitas batubara
yang terdapat distockpile dapat juga menunjang tercapainya target produksi yang telah
direncanakan.

F. LandasanTeori

Manajemen Stockpile Batubara

Stockpile Management berfungsi sebagai penyangga antara pengiriman dan proses.


Sebagai sediaan strategis terhadap gangguan yang bersifat jangka pendek atau jangkapanjang.

Stockpile juga berfungsi sebagai proses homogenisasi dan atau


pencampuran batubarauntuk menyiapkan kualitas yang dipersyaratkan.Disamping tujuan di atas
di stockpile juga digunakan untuk mencampur batubara supaya homogenisasi bertujuan untuk
menyiapkan produk dari satu tipe material dimana fluktuasi di dalam kualitas batubara dan
distribusi ukuran disamakan. Dalam proses homogenisasiada dua tipe yaitublending dan mixing.

Blending bertujuan untuk memperoleh produk akhir dari dua atau lebih tipe batubara yang
lebih dikenal dengan komposisi kimia dimana batubara akan terdistribusi secara merata dan tanpa
ada lagi jumlah yang cukup besar untuk mengenali salah satu dari tipe batu bara tersebut ketika
proses pengambilan contoh dilakukan. Dalam proses blending batubara harus tercampur secara
merata. Sedangkanmixing merupakan salah satu tipe batubara yang tercampur masih dapat
dilokasikan dalam kuantitas kecil dari hasil campuran material dari dua atau lebih tipe batubara.

Proses penyimpanan, bisa dilakukan:

a. Dekat tambang, biasanya masih berupa lumpy coal

b. Dekat Pelabuhan

c. Ditempat Pengguna batubara.


Untuk proses penyiapan diharapkan jangka waktunya tidak lama, karena akan berakibat
pada penurunan kualitas batubara. Proses penurunan kualitas biasanya lebih dipengaruhi oleh
proses oksidasi dan alam.

Kualitas Batubara menjelaskan mengenai parameter-parameter kualitas yang biasa


diujikan terhadap batubara dan interpretasinya serta cara pengujiannya. Parameter kualitas
batubara diantaranya adalah Basic Analysis (TM, Proximate, Sulfur, dancalorific value).dan
parameter lainnya seperti ultimate hardgrove grindability index, ash analysis, danash fusion
temperature.

Stockpile Managementmenjelaskan mengenai bagaimana mengelola stockpile batubara


dan mengontrolnya dengan baik.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam Management stockpile adalah sebagai
berikut:

1. Monitoring quantity (Inventory)dan movement batubara distockpile,meliputi recording


batubara yang masuk (coal in) dan recording batubara yang keluar (coal out) di stockpile,
termasuk recording batubara yang tersisa (coalbalance).

2. Menghindari batubara yang terlalu lama di stockpile, dapat dilakukan dengan penerapan
aturan FIFO (First in first out) dimana batubara yang terdahulu masuk harus dikeluarkan
terlebih dahulu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko degradationdan pemanasan
batubara.

3. Mengusahakan pergerakan batubara sekecil mungkin di stockpile termasuk diantaranya


mengatur posisi stock dekat dengan reclaimer, Monitoring efektivitas dozing di stockpile
dengan maksud mengurangi degradasi batubara.

4. Monitoring quality batubara yang masuk dan keluar dari stockpile termasuk diantara control
temperatur untuk mengantipasi self heating dan spocom.

5. Pengawasan yang ketat terhadap kontaminasi, meliputi pelaksanaan housekeeping dan


Inspeksi langsung adanya pengotor yang terdapat distockpile.

6. Perhatian terhadap faktor lingkungan yang bisa ditimbulkan dalam hal ini mencakup usaha:

a. Contral dust dan penerapan dan pengawasan penggunaan spraying dan dust suppressant.

b. Adanya tempat penampungan khusus (fine coal trap) untuk buangan/limbah air dari
drainage stockpile.

c. Penanganan limbah batubara (remnant & spilage coal).


7. Tidak dianjurkan menggunakan area stockpile untuk parkir dozer,baik untuk keperluan
Maintenance dozer atau over shift operator. Kecuali dalam keadaan emergency dan setelah itu
harus diadakan house keeping secara teliti.

8. Menanggulangi batubara yang terbakar di stockpile. Dalam hal ini penanganan yang dianjurkan
sebagai berikut:

a. Melakukan spreading atau penyebaran untuk mendinginkan suhu batubara.

b. Bila kondisi cukup parah, maka bagian batubara yang terbakar dapat dibuang.

c. Memadatkan batubara yang mengalami self heating atau sponcom.

d. Batubara yang mengalami sponcom tidak diperbolehkan langsung diloading ke tongkang


sebelum didinginkan terlebih dahulu.

e. Untuk penyimpanan yang lebih lama bagian atas stockpile harus dipadatkan guna
mengurangi resapan udara dan air ke dalam stokpile.

9. Sebaiknya tidak membentuk stockpile dengan bagian atas yang cekung, hal ini dimaksudkan
untuk menghindari swamp di atas stokpile

10. Mengusahakan bentuk permukaan basement berbentuk cembung atau minimal datar, hal ini
berkaitan dengan kelancaran sistem drainage.

Sifat Umum Batubara

Batubara termasuk salah satu bahan bakar untuk pembangkit energi selain gas bumi dan
minyak bumi. Batubara merupakan bahan padat yang heterogen dan terdapat dialam, dengan
peringkat yang bervariasi, yaitu lignit, sub-bituminus, bituminous dan antrasit.

Sifat umum batubara sesuai peringkat menurut Mc. Milan Morgan dan Murray :

1.Sifat batubara jenis antrasit, dengan ciri-ciri:

a. Berwarna hitam mengkilat dan kompak

b. Kandungan air sangat rendah

c. Kandungan sulfur sangat rendah

d. Kandungan abu (Ash) sangat rendah

e. Nilai kalori sangat tinggi, dengan kandungan kadar karbon sangat tinggi lebih dari 90%.

2. Sifat batubara jenis sub-bituminus dan bituminous dengan ciri-ciri:

a. Warna hitam mengkilat dan tidak kompak atau kurang kompak


b. Kadar zat terbang (volatile matter) 30%-40% dan mudah teroksidasi

c. Kandungan sulfur rendah

d. Kandungan air rendah

e. Kandungan abu rendah

f. Nilai kalori tinggi

g. Mudah terbakar dengan nyala api kuning

h. Berat jenis relatif dingin

3.Sifat batubara jenis lignit (brown coal), dengan ciri-ciri:

a. Warna hitam kecoklatan sangat rapuh atau sangat rendah

b. Nilai karbon rendah serta kandungan karbonya sedikit

c. Kandungan air tinggi

d. Kandungan abu banyak

e. Kandungan sulfur banyak

f. Volatil matter tinggi

4.Sifat batubara jenis peat (gambut) merupakan peringkat rendah dengan ciri:

a. Kandungan air tinggi walaupun sudah dilakukan pengeringan

b. Nilai kalorinya rendah

c. Kandungan zat terbang (Volatil matter) tinggi

d. Mempunyai kadar karbon yang sangat rendah

e. Nyalanya berasap

Untuk mengetahui kualitas batubara dapat dilakukan analisa sebagai berikut:

1.Analisa Proksimat

Yaitu analisa yang digunakan untuk memberikan data mengenai batubara,antara lain
pengukuran kandungan moisture, kandungan abu (Ash), zat terbang (volatil matter) danfixed
carbon).

a.Air (Moisture)
1) Lengan bebas (Free Moisture)

Yaitu kadar air yang berasal dari luar batubara itu sendiri

2) Lengan bawaan (Residual Moisture)

Yaitu kandungan air yang ada dalam batubara itu sendiri

3) Lengan total (Total Moisture)

Yaitu kadar air yang dibawa oleh batubara tersebut, baik itu air dari luar (Free moisture)
ataupun air dari dalam batubara itu sendiri (Residual Moisture).

b.Kadar abu (Ash)

Yaitu material organik yang tersisa setelah sejumlah contoh batubara dibakar sampai
mencapai suhu tertentu.

c.Carbon I (Fixed Carbon)

Yaitu merupakan suatu kandungankarbon padat yang terdapat pada batubara.

d.Zat terbang (Volatil Matter)

Yaitu kandungan zat terbang atau suatu zat yang mudah menguap dari batubara itu sendiri.

2.Analisa Ultimate

Yaitu analisa yang dilakukan untuk mengetahui komponen pembentuk batubara, terutama
untuk parameter atau unsur karbon (C), Hidrogen (H),Sulfur (S), Nitrogen (N) serta
kandungan Oksigen (O) dari batubara terebut.

COAL PROCESSING PLANT

Peremukan batubara yang dilakukan pada unit coal processing plant merupakan proses
pengecilan ukuran batubara hasil penambangan sehingga akan diperoleh ukuran batubara
sesuai permintaan konsumen dimana dalam proses ini terjadi pula proses coal blending.

Coal processing plant merupakan serangkaian peralatan mekanis yang digunakan untuk
menangani atau mereduksi ukuran batubara hasil penambangan. Alat-alat mekanis yang
digunakan pada unit coal processing plant pada umumnya terdapat dua jenis alat mekanis
yaitu : crusher dan belt conveyor.
Crusher

Crusher merupakan salah satu alat mekanis terpenting yang terdapat pada unit Coal
processing plant, alat inilah yang berfungsi untuk mengecilkan ukuran batubara.

Proses Peremukan
primer ini dilakukan dengan tujuan untuk menyiapkan umpan yang akan masuk ke crusher
sekunder yaitu Double Roll Crusher, dimana umpan yang merupakan produk dari alat crusher
primer berukuran 200 mm akan direduksi menjadi berukuran 50 mm.

Produktivitas / kapasitas crusher dibedakan menjadi dua macam yaitu kapasitas desain
dan kapasitas nyata. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi yang seharusnya
dicapai oleh crusher dan dapat diketahui dari spesifikasi yang dibuat oleh pabrik,
sedangkan kapasitas nyata merupakan kemampuan produksi crusher sesungguhnya 20
yang didasarkan pada sistem produksi yang diterapkan. Adapun faktor -faktor yang
mempengaruhi kemampuan produksi crusher adalah sebagai berikut :

1. Sifat fisik material yang akan direduksi, sifat fisik ini meliputi : kekerasan, berat jenis,
kandungan air.

2. Lubang bukaan dari crusher.

3. Lubang keluaran dari crusher.

4. Kecepatan dan jumlah umpan yang masuk setiap waktunya.

Efisiensi crusher merupakan perbandingan antara waktu produksi yang dapat dicapai
crusher dengan waktu produksi yang tersedia.

Belt conveyor

Belt conveyor alat angkut material yang bekerja secara kontinu dengan kecepatan yang
dapat diatur baik dalam keadaan miring maupun mendatar dan mempunyai kapasitas yang
besar, selain itu alat ini juga digunakan untuk dapat memberi umpan.

PROSES COAL BLENDING

Coal blending adalah proses pencampuran batubara secara bersamaan dari dua atau
lebih jenis batubara yang mempunyai perbedaan kualitas yang dianggap mempunyai
komposisi yang konstan dan terkontrol proporsinya. Kualitas hasil coal blending merupakan
perpaduan dari semua parameter batubara yang dicampur atau dengan kata
lain batubara dengan kualitas rendah akan menjadi lebih baik kualitasnya sehingga
dapat memenuhi batasan-batasan kualitas batubara seperti yang disyaratkan oleh konsumen.

UNIT COAL PROCESSING PLANT

Coal processing plant adalah unit yang memegang peranan penting dalam kelangsungan
usaha pertambangan karena unit ini berpengaruh besar terhadap produk yang dihasilkan.
Secara umum, unit ini bertujuan untuk mereduksi ukuran batubara dan melakukan pencucian
batubara.

G.Metoda Penelitian

Adapunpenulisanlaporaninididasarkan pada 3 metode, yaitu:

a. Metode Observasi ( Pengamatan )

Metode ini dilakukan dengan cara pengamatan alat, proses dan pekerjaan langsung dilapangan.

b. Metode Interview ( Wawancara )

Metodeinidilakukandengan cara tanyajawabkepadapengawasoperational pada PT. Tutui


Batubara Utama.

c. Metode Pustaka

Metode ini digunakan dengan metode secara literatur baik yang menyangkut tentang PT. Tutui
Batubara Utama,maupun yang berkenaan dengan topik yang dibahas dalam laporan ini Belt
Conveyor.

H.Pelaksanaan

Tugas Akhir ini dilaksanakan di PT. Tutui Batubara Utama, Kecamatan Patangkep Tutui,
Kabupaten Barito Tim. Tugas Akhir ini dilakukan selama 1 bulan.

I.Peserta

Saya sebagai mahasiswi Jurusan Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik,UNP(Universitas


Negeri Padang) yang bertanda di bawahini :

Nama : DAVID
NIM : 1102394

Jurusan : TeknikPertambangan (S1)

PerguruanTinggi : UniversitasNegeri Padang (UNP)

J.Lingkup Materi

Selamamelakukan Penelitian Tugas Akhir di PT. Tutui Batubara Utama,diharapkan dapat


meneliti dan mengambil data sebagai berikut :

1. Spesifikasi crusher dan perhitungan alat crusher

2. Kapasitas teoritis dan efisiensi belt

3. Treatment batubara

4. Analisa Lab. Kualitas batubara dan Geologi

5. Target produksi perusahaan

6. Target produksi stockpile batubara yang keluar (out)

7. Layout lokasi stockpile

8. Data curah hujan dan hari hujan

9. Data berkaitan pada stockpile

10. Disesuaikan dilapangan.

K.Permohonan Fasilitas

Untuk dapat mendukung terlaksananya kegiatan penelitian (Tugas Akhir) ini, saya sangat
mengharapkan sekali sekiranya dari pihak PT. Tutui Batubara Utama dapat menyediakan fasilitas
berupa :

a. Penginapan selama berada di lokasi

b. Peralatan, perlengkapan dan akomodasi penunjang dalam kegiatan Tugas Akhir

c. Transportasi selama kegiatan berlangsung

d. Konsumsi

Dan lain-lain yang berupa sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam kegiatan Tugas akhir.
L.Penutup

Demikian proposal usulan kegiatan Tugas Akhir ini yang direncanakan akan dilakukan di
PT.Tutui Batubara Utama. Diharapkan agar usulan kegiatan ini mendapat sambutan yang baik dari
pihak perusahaan. Dengan harapan dapat memberikan gambaran singkat dan jelas maksud dan
tujuan diadakannya penelitian Tugas Akhir pada PT. Tutui Batubara Utama.

M. Daftar Pustaka

1. Bukin Daulay, Dr.,MSc., Geologi dan Eksplorasi Batubara, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara,
Bandung, 2001.

2. Chairul Nas, Estimasi Cadangan Mineral, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan, Bandung, 1994.

3. Eko Budiyanto, M.Si., Pemetaan Kontur dan Pemodelan Spasial 3 Dimensi Menggunakan Surfer,
Penerbit Andi Yogyakarta, Yogyakarta, 2005.

4. Eugene P.Pfleider, Surface Mining, First Edition, The American Institute of Mining, Metallurgical and
Petroleum Engineers, Inc., New York, 1968.

5. Hustrullid William, Kuchta Mark, Open Pit Mine Planning and Design, VolumeI Fundamentals,
A.A.BALKEMA, ROTTERDAM, 1955.

6. Rudy Asaf Ayub Pesiwarissa, Ir.,Tambang Permukaan, Batas Ekonomiknya dan Kesinambungan Ke
Tambang Bawah Tanah, Persatuan Ahli Pertambangan Indonesia, Jakarta, 2006.

Anda mungkin juga menyukai