Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMUTUS TENAGA JENIS MINYAK

OLEH
DONA ROZA (1415031043)
EGA PRIMATARA (1415031047)
FITRA PURNAMA ADI (1415031055)
JOFANDA DELANO HARIGAN (1415031070)
MANDA JUNIANTARA PRATAMA (1415031084)

JURUSAN TEKIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang pemutus tenaga jenis minyak.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang pemutus tenaga jenis minyak
ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Bandar Lampung. April 2017

Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan listrik masyarakat semakin besar sedangkan energi listrik


diharapkan dapat mencakupi masyarakat seluruhnya. PT PLN (Persero) yang statusya
perusahaan milik negara mendapat kepercayaan pemerintah untuk mengelola
penyediaan dan penyaluran listrik dengan konsekuensi sistem penyaluran yang handal
dan efektif.
Pada sistem tenaga listrik terdapat berbagai macam pengaman seperti
pengaman pada pembangkit, pengaman generator, pengaman transformator, pengaman
saluran transmisi, pengaman gardu induk, pengaman saluran distribusi dan pengaman
pada konsumen. Salah satu komponen sistem pengaman adalah Pemutus Tenaga
(PMT). Salah satu jenis PMT berdasarkan media isoalsinya dan yang paling populer
adalah PMT Minyak.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian PMT

Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan
pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk
membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung
singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun
tidak normal.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukan fungsinya
dengan baik, antara lain:
1. PMT harus mensuplai arus maksimum sistem secara kontiniu atau terus-
menerus.
2. PMT mampu membuka dan menutup jaringan baik dalam keadaan berbeban
maupun terhubung singkat tanpa merusak peralatan pada pemutus tenaga itu
sendiri.
3. Saat terjadi arus hubung singkat, PMT mampu memutuskan arus hubung
singkat tersebut dengan kecepatan tinggi agar peralatan system tidak mengalami
kerusakan, membuat sistem kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus
tenaga itu sendiri.

2.2 Klasifikasi PMT Berdasarkan Besar/Kelas Tegangan

1. PMT tegangan rendah (Low Voltage) dengan range tegangan 0,1 s/d 1 kV.
2. PMT tegangan menengah (Medium Voltage) dengan range tegangan 1 s/d
35 kV.
3. PMT tegangan tinggi (High Voltage) dengan range tegangan 35 s/d 245
kV.
4. PMT tegangan extra tinggi (Extra High Voltage) dengan range tegangan
lebih besar dari 245 Kv.
2.3 Persyaratan Pemutus Tenaga

Di dalam memilih suatu pemutus tenaga harus memenuhi beberapa persyaratan,


diantaranya yaitu :
1. pemutus tenaga harus mampu mengalirkan arus nominal secara kontinyu
untuk waktu yang tidak terbatas.
2. Pemutus tenaga harus cepat dalam memutuskan arus hubung singkat yang
terjadi, dan secepatnya bersifat sebagai isolasi sesuai dengan waktu tunda
maksimum.
3. Pemutus tenaga harus mampu memutuskan dengan aman pada situasi kerja
arus nominal, dan terbuka secara otomatis pada kondisi arus hubung singkat
atau pada beban lebih.
4. Pemutus tenaga harus mampu menahan akibat yang ditimbulkan oleh busur
api listrik ada sela kontak.
5. Kontak-kontak dari suatu pemutus tenaga harus mampu membuka, apabila
didalam rangkaian (system) terjadi gangguan.
6. Pemutus tenaga harus mampu tidak beroperasi dalam kondisi yang dapat
merusak alat tersebut.
7. Pemutus tenaga harus dapat memutuskan arus yang sangat kecil, misalnya
arus magnetisasi transformator atau saluran yang sifatnya induktif atau
kapasitif.
Tabel 2.1 Tipe Pemutus Tenaga

2.4 PMT Minyak

Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada saat kontak dipisahkan, busur api
akan terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan
gelembung gas yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan
busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hydrogen
yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman
busur api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga
tergantung pada jenis gas hasil dekomposisi minyak.
Gambar 1. Oil Circuit Breaker

Gambar 2. Pemadaman busur api pada pemutus daya minyak


Gas yang timbul karena dekomposisi minyak menimbulkan tekanan terhadap
minyak, sehingga minyak terdorong ke bawah melalui leher bilik. Di
leher bilik, minyakini melakukan kontak yang intim dengan busur api. Hal ini
akan menimbulkan pendinginan busur api, mendorong proses rekombinasi dan
menjauhkan partikel bermuatan dari lintasan busur api.

Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana
pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api
dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap
minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelem- bung uap
minyak dan gas.

Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang baik
dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan
media pemadam loncatan bunga api.

Minyak yang berada diantara kontak sangat efektif memutuskan arus.


Kelemahannya adalah minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak
memperlambat pemisahan kontak, sehingga tidak cocok untuk sistem yang
membutuhkan pemutusan arus yang cepat.

Sakelar PMT minyak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :


1. Sakelar PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit
Breaker), pada tipe ini minyak berfungsi sebagai peredam loncatan bunga api
listrik selama terjadi pemutusan kontak dan sebagai isolator antara bagian-
bagian yang bertegangan dengan badan, jenis PMT ini juga ada yang
dilengkapi dengan alat pembatas busur api listrik.
2. Sakelar PMT dengan sedikit menggunakan minyak (Low oil Content Circuit
Breaker), pada tipe ini minyak hanya dipergunakn sebagai peredam loncatan
bunga api listrik, sedangkan sebagai bahan isolator dari bagian-bagian yang
bertegangan digunakan porselen atau material isolasi dari jenis organic.
PMT Menggunakan Banyak Minyak (Bulk Oil Circuit Breaker)

PMT dengan banyak menggunakan minyak secara umum dipergunakan pada sistem
tegangan sampai 245 kV. Pada tipe ini minyak berfungsi sebagai:

1. Peredam loncatan bunga api listrik selama pemutusan kontak-kontak.


2. Bahan isolasi antara bagian-bagian yang bertegangan dengan badan.

Kelebihan dari PMT jenis minyak adalah Secara operasional keandalannya baik ,
dapat dilakukan pemutusan berulang kali dan tidak mempengaruhi peralatan
tambahan lainnya. Namun PMT jenis ini juga memiliki kelemahan yakni PMT
terlalu berat dan besar (makan tempat), mempunyai resiko terbakar, reaksi yang
keras dengan tanah dan resiko kegagalan pada bushing

Pemutus Tenaga Dengan Sedikit Menggunakan Minyak

Pada pemutus tenaga dengan menggunakan sedikit minyak ini, minyak hanya
digunakan sebagai peredam loncatan bunga api listrik, sedangkan sebagai bahan
isolasi dari bagian-bagian yang bertegangan dipergunakan porselin. Pemutus arus
dimasukkan dari tabung yang terbuat dari bahan isolasi. Diantara bagian pemutus
dan tabung diisi minyak yang berfungsi untuk memadamkan busur api listrik waktu
pemutusan.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan
pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu
untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi.
2. Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai
sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan.
3. Kelemahannya Oil Circuit Breaker adalah minyak mudah terbakar dan
kekentalan minyak memperlambat pemisahan kontak, sehingga tidak cocok
untuk sistem yang membutuhkan pemutusan arus yang cepat.

Anda mungkin juga menyukai