OLEH
DONA ROZA (1415031043)
EGA PRIMATARA (1415031047)
FITRA PURNAMA ADI (1415031055)
JOFANDA DELANO HARIGAN (1415031070)
MANDA JUNIANTARA PRATAMA (1415031084)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang pemutus tenaga jenis minyak.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang pemutus tenaga jenis minyak
ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan
pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu untuk
membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi, termasuk arus hubung
singkat, sesuai dengan ratingnya. Juga pada kondisi tegangan yang normal ataupun
tidak normal.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh suatu PMT agar dapat melakukan fungsinya
dengan baik, antara lain:
1. PMT harus mensuplai arus maksimum sistem secara kontiniu atau terus-
menerus.
2. PMT mampu membuka dan menutup jaringan baik dalam keadaan berbeban
maupun terhubung singkat tanpa merusak peralatan pada pemutus tenaga itu
sendiri.
3. Saat terjadi arus hubung singkat, PMT mampu memutuskan arus hubung
singkat tersebut dengan kecepatan tinggi agar peralatan system tidak mengalami
kerusakan, membuat sistem kehilangan kestabilan, dan merusak pemutus
tenaga itu sendiri.
1. PMT tegangan rendah (Low Voltage) dengan range tegangan 0,1 s/d 1 kV.
2. PMT tegangan menengah (Medium Voltage) dengan range tegangan 1 s/d
35 kV.
3. PMT tegangan tinggi (High Voltage) dengan range tegangan 35 s/d 245
kV.
4. PMT tegangan extra tinggi (Extra High Voltage) dengan range tegangan
lebih besar dari 245 Kv.
2.3 Persyaratan Pemutus Tenaga
Sakelar PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada saat kontak dipisahkan, busur api
akan terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan
gelembung gas yang menyelubungi busur api, karena panas yang ditimbulkan
busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas hydrogen
yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena itu, pemadaman
busur api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan busur api dan juga
tergantung pada jenis gas hasil dekomposisi minyak.
Gambar 1. Oil Circuit Breaker
Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai sarana
pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan. Bila terjadi busur api
dalam minyak, maka minyak yang dekat busur api akan berubah menjadi uap
minyak dan busur api akan dikelilingi oleh gelembung-gelem- bung uap
minyak dan gas.
Gas yang terbentuk tersebut mempunyai sifat thermal conductivity yang baik
dengan tegangan ionisasi tinggi sehingga baik sekali digunakan sebagi bahan
media pemadam loncatan bunga api.
PMT dengan banyak menggunakan minyak secara umum dipergunakan pada sistem
tegangan sampai 245 kV. Pada tipe ini minyak berfungsi sebagai:
Kelebihan dari PMT jenis minyak adalah Secara operasional keandalannya baik ,
dapat dilakukan pemutusan berulang kali dan tidak mempengaruhi peralatan
tambahan lainnya. Namun PMT jenis ini juga memiliki kelemahan yakni PMT
terlalu berat dan besar (makan tempat), mempunyai resiko terbakar, reaksi yang
keras dengan tanah dan resiko kegagalan pada bushing
Pada pemutus tenaga dengan menggunakan sedikit minyak ini, minyak hanya
digunakan sebagai peredam loncatan bunga api listrik, sedangkan sebagai bahan
isolasi dari bagian-bagian yang bertegangan dipergunakan porselin. Pemutus arus
dimasukkan dari tabung yang terbuat dari bahan isolasi. Diantara bagian pemutus
dan tabung diisi minyak yang berfungsi untuk memadamkan busur api listrik waktu
pemutusan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Circuit Breaker atau Sakelar Pemutus Tenaga (PMT) adalah suatu peralatan
pemutus rangkaian listrik pada suatu sistem tenaga listrik, yang mampu
untuk membuka dan menutup rangkaian listrik pada semua kondisi.
2. Oil Circuit Breaker adalah jenis CB yang menggunakan minyak sebagai
sarana pemadam busur api yang timbul saat terjadi gangguan.
3. Kelemahannya Oil Circuit Breaker adalah minyak mudah terbakar dan
kekentalan minyak memperlambat pemisahan kontak, sehingga tidak cocok
untuk sistem yang membutuhkan pemutusan arus yang cepat.