Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU

MATA KULIAH : TAXONOMI DAN ANALISIS OBYEKTIF PEMBELAJARAN

DOSEN : Dr. IBUT PRIONO LEKSONO, M.Pd

NAMA : ARDHIAN ZAHRONI

NIM : 160020013

KELAS :A

ANGKATAN : 2016

Pertanyaan: Lima hal yang harus dihindarkan dalam memperlakukan peserta didik di dalam
kelas, karena lima hal tersebut sering dilakukan sipir di dalam penjara!

Jawaban:
1. Memarahi Peserta Didik di Depan Umum
Anda pernah dimarahi di depan teman-teman anda? Bagaimana rasanya? Sungguh memalukan
bukan? Jika anda pernah merasakannya, mengapa sekarang anda lakukan hal yang serupa
terhadap anak didik anda? Siswa yang dimarahi di depan umum akan semakin meningkatkan
tingkat agresivitas siswa tersebut, semakin tidak menurut dan keinginan untuk membangkang
semakin besar.

Niat awalnya harus dipertanyakan: ingin mempermalukan siswa atau memberi nasihat? Orang
yang dipermalukan di depan umum jarang sekali menjadi seseorang yang hebat. Mereka akan
minder, mendendam dan membangkang.

2. Memberikan Beban Berlebih


Siswa zaman sekarang sudah mulai sibuk dengan hal-hal yang tidak menjurus. Semuanya
terlalu umum. Pulang sekolah siswa harus sibuk dengan bimbingan belajar, les musik, bahkan
disibukkan dengan tambahan les privat di rumah. Lalu apa yang anda lakukan? Memberinya
pekerjaan rumah (PR) 10-25 soal agar mereka belajar sendiri. Tapi pada faktanya, semua sia-
sia.
Saya pada saat pertama kali menjadi guru kelas juga seperti itu. Saya beranggapan waktu di
sekolah sangatlah kurang untuk memahami materi. Maka saya sering memberikan PR yang
cukup banyak ke siswa, 10-15 soal.

Pada suatu saat, saya datang lebih awal dari biasanya. Karena jam pelajaran saya dimulai pukul
06.30 dan saya sudah sampai di sekolah pukul 06.15, maka saya putuskan masuk ke kelas lebih
dulu. Ketika masuk kelas saya sangat kaget karena melihat siswa saya sedang menyontek
berjamaah. Awalnya saya sangat marah, lantas saya menghela napas dan berusaha memahami
apa yang terjadi.

3. Men-judge (Menghakimi) Karakter Siswa


Contoh judge yang sering terjadi:
- Anak itu tak punya bakat
- Memang sudah bodoh dari kecil, susah diajarinya juga
- Kelakuan anak itu menurun dari orang tuanya yang seorang pemabuk dan penjudi

Jika pernah seorang guru berkata demikian, walau meskipun dia seorang guru, maka dia sudah
tidak pantas menjadi seorang guru. Mengapa? Ini judge yang semena-mena. Kalau ini sampai
terjadi, patut dipertanyakan lagi keimanannya. Bukankah kita percaya bahwa semua orang itu
dilahirkan putih, suci dan hanya dibekali potensi?

Malah tugas guru untuk mengembangkan potensi mereka. Mari mencari solusi, jangan hanya
bisa menyalahkan kondisi siswa. Percayalah, setiap siswa itu jenius pada bidangnya masing-
masing. Jangan memaksa mereka ahli di semua bidang. Malah di masa depan, orang yang
profesional di memahami secara mendalam di satu bidang lebih dihargai dibandingkan orang
yang menguasai banyak bidang tapi tidak profesional.

4. Membicarakan Kejelekan orang Lain di Depan Siswa


Materi pembelajaran sudah habis. Sedangkan waktu belajar masih lama. Inilah jebakan yang
sering terjadi. Akhirnya si guru curhat, awalnya tentang diri pribadi, lalu pada akhirnya
menceritakan kejelekan orang lain di depan kelas.
Kemungkinan lain, dan paling sering, karena guru terlalu dekat dengan siswanya akhirnya guru
tersebut terbuka akan segala hal. Termasuk menceritakan kejelekan guru lain yang merupakan
teman sejawat. Tahukah anda, bahwa kejelekan orang lain yang sebenarnya anda ceritakan
adalah cerminan diri anda sendiri?

5. Melakukan Pembelajaran yang Statis


Setiap hari belajar selalu saja dengan menggunakan model pembelajaran ceramah. Apa siswa
enggak bosan? Itu sama saja kamu makan sama tahu setiap hari dan terus menerus, dimanapun
tempat makannya pasti membuat bosen. Begitu juga siswa, walaupun materinya ganti-ganti,
tapi karena cara menyampaiannya tetap sama ya akhirnya bosen. Kalau sudah bosan maka
lama-lama akan muak. Kalau sudah muak akhirnya otak siswa berontak. Selesailah pendidikan.

Lain cerita jika anda adalah guru kreatif. Di tangan guru kreatif mata pelajaran yang tidak
menarik saja bisa menjadi sangat menyenangkan untuk dipelajari. Hidup ini sudah
membosankan, makanya jangan jadi guru yang membuat bosan.

Anda mungkin juga menyukai