Anda di halaman 1dari 7

VII.

ANALISIS DATA

Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+) kepada zat lain
(basa) ata dapat menerima pasangan electron bebas dari suatu basa. Sedangkan basa
adalah senyawa kimia yang menyerap ion hydronium ketika dilarutkan dalam air.

Dari percobaan yang dilakukan, diketahui bahwa tujuan dari percobaan ini
untuk mengetahui tingkat keasaman dan kebasaan senyawa organik dan mengetahui
perbedaan sifat keasaman antara senyawa alifatik dan senyawa aromatic. Adapun
bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu NaOH, etanol (C2H5OH), eter dan
heksana. Percobaan yang pertama yaitu dengan eter. Larutan eter dibuat dengan
konsentrasi yang berbeda yaitu 0,5 M, 0,1 M dan 0,05 M. Hal ini dilakuka untuk
mengetahui hubungan antara pH dan konsentrasiya untuk membuat larutan eter.
Langkah pertama untuk membuat larutan eter yakni dengan mencari massa pekat dari
eter, yang didapat sebesar 9,1434 mol/l ; lalu mencari volume pekat dari masing-
masing konsentrasi 0,5M dengan volume pekat 2,73 ml, 0,1M dengan volume pekat
0,5468 ml serta 0,05M dengan voume pekat 0,2734 ml. Setelah itu, encerkan dan
masukkan larutan tersebut ke dalam tiga buah Erlenmeyer. Untuk menghitung pH
dilakukan dengan mencelupkan pH paper kedalam masing-masing larutan dengan
konsentrasi yang berbeda, lalu amati perubahan yang terjadi pada Ph paper dan
bandingkan warnanya pada table warna pH. Dari percobaan tersebut didapatkan
bahwa pH eter sebesar 6,6 dan 5. Berdasarkan nilai pH tersebut yang nilai pH nya <7
maka dapat disimpulkan bahwa eter merupakan senyawa yang bersifat asam.

Percobaan selanjutnya menggunakan heksana. Langkah pertama yaiu mencari


nilai M pekat yang telah didapat sebesar 7,22 mol/l, lalu mencari volume pekat dari
masing-masing konsentrasi yakni 0,5M volume pekatnya sebesar 3,46 ml, 0,1M
volume pekatnya sebesar 0,69 ml dan 0,05M volume pekatnya sebesar 0,346 ml.
Setelah itu larutkan masing-masing konsentrasi kedalam tiga labu ukur dan encerkan
sebanyak 50 ml. Kemudian tuangkan ke dalam tiga buah Erlenmeyer. Untuk
mengetahui pH larutan, dapat dilakukan dengan cara mencelupkan atau menetesi
ujung dari pH paper dengan larutan heksana dan amati perubahan warna yang terjadi.
Lalu bandingkan warnanya pada table warna pH. Dari percobaan tersebut didapatkan
bahwa pH pada konsentrasi0,5M dan 0,1M sebesar 6 dan pada konsentrasi 0,05M
sebesar 5. Berdasarkan nilai pH tersebut yang nilai pH nya <7 maka dapat
disimpulkan bahwa heksana merupakan senyawa yang bersifat asam.

Percobaan ketiga menggunakan NaOH. Langkah pertama yaitu dengan


mencari massa padatan NaOH yang dibutuhkan, didapatkan massa NaOH pada
konsentrasi 0,5M sebesar 1gram, 0,1M sebesar 0,2 gram dan 0,05M sebesar 0,1 gram.
Setelah itu, larutkan masing-masing konsentrasi kedalam tiga labu ukur dan encerkan
sebanyak 50 ml. Kemudian tuangkan ke dalam tiga buah Erlenmeyer. Untuk
mengetahui pH larutan, dapat dilakukan dengan cara mencelupkan atau menetesi
ujung dari pH paper dengan larutan NaOH dan amati perubahan warna yang terjadi.
Lalu bandingkan warnanya pada table warna pH. Dari percobaan tersebut didapatkan
bahwa pH pada konsentrasi0,5M dan 0,1M sebesar 13 dan pada konsentrasi 0,05M
sebesar 12. Berdasarkan nilai pH tersebut yang nilai pH nya >7 maka dapat
disimpulkan bahwa NaOH merupakan senyawa yang bersifat basa.

Percobaan terakhir menggunakan etanol. Langkah pertama yaiu mencari nilai


M pekat yang telah didapat sebesar 16,447 mol/l, lalu mencari volume pekat dari
masing-masing konsentrasi yakni 0,5M volume pekatnya sebesar 1,52 ml, 0,1M
volume pekatnya sebesar 0,3 ml dan 0,05M volume pekatnya sebesar 0,152 ml.
Setelah itu larutkan masing-masing konsentrasi kedalam tiga labu ukur dan encerkan
sebanyak 50 ml. Kemudian tuangkan ke dalam tiga buah Erlenmeyer. Untuk
mengetahui pH larutan, dapat dilakukan dengan cara mencelupkan atau menetesi
ujung dari pH paper dengan larutan etanol dan amati perubahan warna yang terjadi.
Lalu bandingkan warnanya pada table warna pH. Dari percobaan tersebut didapatkan
bahwa pH pada konsentrasi0,5M dan 0,1M sebesar 6 dan pada konsentrasi 0,05M
sebesar 5. Berdasarkan nilai pH tersebut yang nilai pH nya <7 maka dapat
disimpulkan bahwa etanol merupakan senyawa yang bersifat asam.

Setelah melakukan pengecekan pH eter,heksana,NaOH dan etanol. Percobaan


berikutnya yaitu melakukan tes kelarutan dengan menggunakan minyak. Langkah
pertama yaitu menyiapkan 12 tabung reaksi , kemudian pipet 2 ml minyak goring dan
dimasukkan ke dalam masing-masing 12 tabung reaksi. Lalu, siapkan larutan-larutan
yang akan diuji yaitu larutan eter, heksana, NaOH dan etanol yang telah berada di
dalam Erlenmeyer. Ambil pipet tetes, lalu tetesi tabung reaksi yang berisi minyak
dengan ditetesi masing-masing 2 tetes. Amati perubahan yang tejadi dan catat.
Sehingga didapat larutan eter pada konsentrasi 0,5M, 0,1 M dan 0,05 M dapat
terlarut. Larutannya berwarna kuning bening, kental serta terdapat sedikit gelembung
pada dasarnya.

Selanjutnya heksana + minyak dengan konsentrasi 0,5 M, 0,1 M dan 0,05 M.


Didapatkan data bahwa larutan heksana tidak dapat larut, larutannya berwarna kuning
jernih dan terdapat gelembung. Percobaan NaOH + minyak dengan konsentrasi 0,5
M, 0,1 M dan 0,05 M. Didapatkan data bahwa larutan NaOH dapat larut dalam
minyak dan terdapat sedikit gelembung. Namun ada perbedaan warna yakni pada
konsentrasi 0,5 M larutannya berwarna kuning pekat dan pada konsentrasi 0,1 M dan
0,05M larutannya berwarna kuning keruh. Percobaan yang terakhir , etanol + minyak
dengan konsentrasi 0,5 M, 0,1 M dan 0,05 M. Didapatkan data bahwa larutan etanol
tidak dapat larut sehingga terdapat dua lapisan dan terdapat sedikit gelembung.
Namun ada perbedaan warna yakni pada konsentrasi 0,5 M dan 0,1 M warna lapisan
di bagian bawah kuning keruh dan diatas minyak berwarna kuning bening sedangkan
pada konsentrasi 0,05 M warna lapisan bagian bawah kuning pudar dan diatasnya
minyak berwarna kuning bening.

Percobaan selanjutnya yaitu dengan H2SO4 dalam 4 senyawa yaitu eter,


heksana, NaOH dan etanol dengan konsentrasi H2SO4 1M sebanyak 100ml. H2SO4
tessebut ditambahkan pada 4 senyawa yang telah dicampur dengan minyak. Langkah
pertama, yaitu dengan membuat larutan H2SO4 dan didapatkan volume pekatnya 5,37
ml kemudian encerkan larutan tersebut dalam labu ukur. Tetesi H2SO4 sebanyak 2
tetes kedalam 12 tabung reaksi yang telah berisi 4 senyawa + minyak kemudian
dihomogenkan dengan cara di goyang-goyangkan tabung reaksi dan amati perubahan
yang terjadi.

Eter + minyak + H2SO4 dengan konsentrasi 0,5 M, 0,1 M dan 0,05 M


larutannya kental, memiliki banyak gelembung dan berbau. Namun pada kosnentrasi
0,5 M dan 0,1 M eter dapat larut sedangkan pada konsentrasi 0,05 M tidak dapat
larut dalam minyak + H2SO4 . Selanjutnya heksana + minyak + H2SO4 dengan
konsentrasi 0,5 M, 0,1 M dan 0,05 M larutannya kental, terdapat dua lapisan dimana
pada konsentrasi 0,5 M dan 0,1 M lapisan atas berwarna kuning keruh dan lapisan
bawah berwarna kuning bening. Sedangkan pada konsentrasi 0,05 M lapisan atas
berwarna kuning pucat dan lapisan bawah berwarna kuning bening, terdapat
gelembung pada larutan tersebut. NaOH + minyak + H2SO4 , pada larutan ini
terdapat endapan di bagian bawah dan memiliki gelembung. Pada konsentrasi 0,5 M,
0,1 M dan 0,05 M terdapat dua lapisan dimana lapisan bawah berwarna kuning keruh
(lebih pekat untuk konsentrasi 0,5 M), kuning keruh (untuk konsentrasi 0,1 M ) dan
kuning sedikit keruh (untuk konsentrasi 0,05 M ) serta pada bagian atasnya terdapat
minyak berwarna kuning pudar. etanol + minyak + H2SO4 , pada konsentrasi 0,5 M,
0,1 M dan 0,05 M ini tidak dapat terlarut sehingga terdapat dua lapisan dimana
lapisan bawah berwarna kuning keruh (lebih pekat untuk konsentrasi 0,5 M), kuning
sedikit pekat (untuk konsentrasi 0,1 M ) dan kuning keruh (untuk konsentrasi 0,05 M)
serta pada bagian atasnya terdapat minyak berwarna kuning bening ( untuk
konsentrasi 0,5 M dan 0,1 M) dan berwarna kuning pucat (untuk konsentrasi 0,05 M).
VIII. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan dari percobaan ini yaitu :

1. Asam merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
pH <7

2. Basa merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan
pH >7

3. Dari data pengamatan didapatkan data bahwa :

Senyawa yang bersifat asam yakni eter, heksan dan etanol


Senyawa yang bersifar basa yakni NaOH
Pada tes kelarutan, larutan yang terlarut dalam minyak yaitu eter yang pada
dasar tabung terdapat gelembung sedangkan tiga larutan lainnya tidak terlarut
dalam minyak yaitu Heksana, NaOH dan etanol
Pada penambahan H2SO4 seluruh larutan tidak larut, beberapa larutan
memiliki gelebung dan larutannya kental yaitu eter dan heksana. Eter
memiliki bau yang menyengat, sedangkan dua larutan lain seperti NaOH dan
etanol membentuk dua lapisan dimana lapisan atas berupa minyak dan bagian
bawah berwarna bening.

4. Senyawa organik yang tidak larut disebabkan karena perbedaan sifat dan senyawa
organic yang berada pada lapisan atas adalah senyawa yang memiliki massa jenis
yang lebih kecil.
DAFTAR PUSTAKA

Petrucci, Ralph H. 1987. Kimia Dasar. Erlangga. Bandung

Darjanto.1989. Ilmu Kimia Organik. Erlangga. Bandung

Vogel.1982. Analisa asam basa. PT.Kaliman Media Pustaka. Jakarta

Kasie laboratorium Kimia Organik. 2017. Penuntun Praktikum Kimia Organik.


Palembang : Politeknik Negeri Sriwijaya
GAMBAR ALAT

Gelas kimia Kaca Arloji Spatula

Pipet tetes Pipet Ukur Tabung reaksi

Kertas pH Bola Karet Rak Tabung Reaksi

Anda mungkin juga menyukai