Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif

dengn metode analisis deskriptif, yakni sebuah desain yang memberi kemudahan

bagi peneliti untuk merekam, memantau dan mengikuti proses suatu peristiwa

atau kegiatan sebuah organisasi sebagaimana adanya dalam suatu kurung waktu

tertentu dan selanjutnya diinterpretasikan untuk menjawab masalah penelitian.

Sebagaimana dijelaskan oleh Locke, Spriduso dan Silferman dalam Creswell

(1994:147): Qualitative research is interpretative research. As such the blases,

values and judgement of the researches become stated explicity in the research

report. Such openness is considered to be useful and posetive

Sedangkan, metode analisis deskriptif yang dikemukakan oleh Sugiono

(2011: 79) adalah metode yang digunakan untuk mengambarkan atau

menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas.

Digunakannya metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif,

dimaksudkan untuk membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual, dan

akurat mengenai suatu objek, suatu set kondisi pada masa sekarang serta

hubungan antar fenomena yang diselidiki.

Pendekatan kualitatif diyakini mampu mengarahkan pencarian-pencarian

konsep baru dari kombinasi antara perspektif yang diteliti dan perspektif peneliti
sendiri, melalui pendekatan yang mengedepankan kriteria empirik sensual dan

empiric logic, sebagaimana halnya paradigma kualitatif modern sehingga akan

lahir proposisi hipotetik baru melalui interpretasi proses dan makna dari suatu

fenomena yang selanjutnya digunakan untuk membangun prediksi dan

memberikan eksplanasi terhadap fenomena yang diteliti.

3.2. Penentuan Informan

3.2.1. Informan

Informan dalam penelitian adalah orang atau pelaku yang benar-benar tahu

dan menguasai masalah, serta terlibat lansung dengan masalah penelitian. Dengan

mengunakan metode penelitian kualitatif, maka peneliti sangat erat kaitannya

dengan faktor-faktor kontekstual, jadi dalam hal ini sampling dijaring sebanyak

mungkin informasi dari berbagai sumber. Maksud kedua dari informan adalah

untuk mengali informasi yang menjadi dasar dan rancangan teori yang dibangun.

3.2.2. Teknik Penentuan Informan

Pemilihan informan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah

berdasarkan pada asas subyek yang menguasai permasalahan, memiliki data, dan

bersedia memberikan imformasi lengkap dan akurat. Informan yang bertindak

sebagai sumber data dan informasi harus memenuhi syarat, yang akan menjadi

informan narasumber (key informan) dalam penelitian ini adalah pejabat/aparat

Ombudsman Hak Asasi Manusia, pejabat/aparat yang terkait dengan

penyelenggaraan kepemerintahan di Kementerian Administrasi Negara Dan

Pengesahan Wilayah Dan Kementerian Solidaritas Sosial beserta pejabat non

formal yang lainnya yang ada di Timor Leste.


Penelitian kualitatif tidak dipersoalkan jumlah informan, tetapi bisa

tergantung dari tepat tidaknya pemilihan informan kunci, dan komplesitas dari

keragaman fenomena sosial yang diteliti. Dengan demikian, informan ditentukan

dengan teknik snowball sampling, yakni proses penentuan informan berdasarkan

informan sebelumnya tanpa menentukan jumlahnya secara pasti dengan menggali

informasi terkait topik penelitian yang diperlukan. Pencarian informan akan

dihentikan setelah informasi penelitian dianggap sudah memadai.

Adapun kriteria-kriteria penentuan Informan Kunci (key informan) yang

tepat, dalam pemberian informasi dan data yang tepat dan akurat mengenai Peran

Ombudsman Hak Asasi Manusia Dan Keadilan dalam mendorong good

governance di Timor Leste, adalah sebagai berikut:

I. Direktur Divisi Good Governance, Ombudsman Hak Asasi Manusia

Dan Keadilan Timor Leste.

II. Kepala Departemen Investigasi Mal-administrasi Publik Ombudsman.

III. Kepala Departemen Pencegahan Dan Monitoring Mal-administrasi

Publik Ombudsman.

IV. Kepala Departemen Pendidikan Umum Anti Mal-administrasi Publik

Ombudsman.

V. Komisi A Parlemen Nasional Republik Demokratik Timor Leste.

VI. Komandan Polisi Nasional Republik Demokratik Timor Leste.

VII. Direktur Judicial System Monitoring Programme Timor Leste.

VIII. Warga Masyarakat Desa Bemori, Kecmatan Dili Timur, Distrik Dili,

Timor Leste.
IX. Sub Inspektur, Kabinet Inspeksi Umum, Kementerian Administrasi

Negara Dan Penetapan Wilayah Republik Demokratik Timor Leste.

X. Kepala Departemen Administrasi Dan Sumber Daya Manusia, Divisi

Administrasi Dan Keuangan, Kementerian Solidaritas Sosial RDTL

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah bahan keterangan tentang sesuatu objek penelitian yang lebih

menekankan pada aspek materi, segala sesuatu yang hanya berhubungan dengan

keterangan tentang suatu fakta yang ditemui peneliti di lokasi penelitian.

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti

adalah sebagai berikut:

1. Wawancara Mendalam/Indepth Interview

Wawancara mendalam yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti

untuk mendapatkan informasi secara lisan melalui tanya jawab, yang

berhadapan lansung dengan sejumlah informan yang dapat memberikan

keterangan-ketrangan yang berkaitan permasalahan penelitian.

Dalam rangka pengumpulan data, peneliti melakukan wawancara

terstruktur maupun tidak terstruktur untuk mendapatkan keterangan-

keterangan atau pendirian secara lisan dari seorang informan yang terlibat

lansung dalam penyelenggaran Ombudsman dan informan lain yang menilai

peran Ombudsman dalam mendorong good governance di Timor Leste, baik

dari kalangan pejabat pemerintahan, Lembaga Swadaya Masyarakat maupun

Civil Society.
Metode wawancara digunakan untuk mengumpulkan data primer yaitu

memperoleh data atau informasi dari informan secara lansung untuk proses

pengolahan selanjutnya.

2. Studi Kepustakaan

Studi pustaka yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari data serta

informasi berdasarkan penelaan literatur atau referensi, baik yang bersumber

dari buku-buku dan dokumen-dokumen, laporan-laporan, jurnal-jurnal, kliping,

majalah, makalah-makalah yang pernah diseminarkan. Artikel-artikel dari

berbagai sumber, termasuk internet maupun catatan-catatan penting yang

berkaitan dengan objek penelitian yaitu Ombudsman dan Good Governance.

Studi kepustakaan dilakukan sebagai acuan untuk pengumpulan data sekunder.

3. Observasi Lapangan

Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan

langsung ke objek penelitian yaitu Ombudsman Hak Asasi Manusia Dan

Keadilan, Jl. Caikoli Dili, Timor Leste, untuk melihat, mewancarai, mencatat

secara sistimatik terhadap unsur-unsur, gejala-gejala dan tingka laku aktual

pada objek yang diteliti untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

1.4. Instrumen Penelitian

Instrumen utama pengumpulan data pada sebuah penelitian kualitatif

adalah peneliti itu sendiri, sebagaimana yang disebutkan Garna (1999:33), bahwa

instrumen penelitian adalah manusia itu sendiri, artinya peneliti perlu

sepenuhnya memahami dan adaptif terhadap situasi sosial dalam kegiatan

penelitian itu.
Berhubungan instrumen penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri,

maka dalam penelitian ini, peneliti terjun ke lapangan dengan membawa diri

sendiri untuk menhimpun sebanyak mungkin data, dengan membawah alat bantu

yang diperlukan antara lain: pedoman wawancara, catatan lapangan, alat perekam

serta kamera.

1.5. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dilakukan dengan cara data penelitian yang telah

dikumpulkan melalui pengamatan lansung, wawancara mendalam, dokumen-

dokumen pendukung, kemudian diolah sesuai dengan permasalahan yang

diangkat, dalam beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Mengorganisasikan Data

Data yang dikumpulkan dari subjek melalui hasil wawancara mendalam

(depth inteviwer) dilapangan, dibuatkan transkrip interview dengan

mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis

secara verbatim, untuk dianalisis selanjutnya.

2. Klasifikasi Dan Kategori Data

Hasi transkrip data interview diberi kode, dikelompokan berdasarkan

kategoritema dan pola jawaban kemudian disusun dalam kerangka analisis

yang dibuatkan atau disiapkan.

3. Menguji Asumsi

Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data

tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini, sehingga

dapat dicocokan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil
yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu,

namun dari landasan teori dapat dibuat asumsi-asumsi mengenai hubungan

antara konsep-konsep yang ada.

1.6. Teknik Analisa Data

Sesuai karakteristik penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus, maka

analisis data dilakukan sepanjang proses berlansungnya penelitian. Data yang

berahsil dikumpulkan di klasifikasikaan kemudian bergerak ke arah pembentukan

kesimpulan. Proses analisis data didasarkan pada penyederhanaan dan interpretasi

data yang dilaksanakan sebelum, selama dan sesudah proses pengumpulan data.

Proses ini terdiri dari tiga sub proses yang saling berkaitan yaitu data reduction,

data display, dan conclusion drawing/verification (Miles dan Huberman,

1992:15-20)

Berdasarkan pada pendapat di atas, maka transkrip interview serta hasil-

hasil observasi yang telah terkumpul dilakukan tahapan analisis sebagai berikut:

1. Reduksi data/data reduction, yaitu proses pemilihan, pengklarifikasian,

pengabstraksian atau transparansi data yang diperoleh di lapangan baik

melalui observasi maupun wawancara kepada informan pangkal dan informan

kunci. Reduksi data merupakan bentuk analisis menajamkan,

menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data sehingga kesimpulan dapat ditarik dan diferifikasi.

2. Penyajian data/Data Display, yaitu sekumpulan informasi dan data yang

memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan mengambil

tindakan. Penyajian tersebut bisa dalam bentuk uraian, grafik, dan bagan.
3. Penarikan kesimpulan/Conclusion, yaitu penganalisaan akhir yang

diperoleh berdasarkan hasil reduksi data dan penyajian data.

1.7. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Ombudsman Hak Asasi Manusia Dan

Keadilan Republik Demokratik Timor Leste, Jalan Caikoli, Dili Timor Leste. No.

Telpon: (+670 7771071).

1.8. Jadwal Penelitian


Penelitian ini dilakukan dengan rincian seperti tertera pada tabel di bawah
ini:

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Lapangan

2013 2014
Kegiatan
Apl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Jan Feb

Penyusunan UP

Proses Bimbingan

Seminar UP

Bimbingan Dan Revisi UP

Penelitian Lapangan

Pengolahan Dan Analisa


Data
Bimbingan Tesis

Sidang

Wisuda

Anda mungkin juga menyukai