Anda di halaman 1dari 9

Bul. Littro. Vol. 20 No.

1, 2009, 59 - 67

DAYA HAMBAT EKSTRAK KENCUR (Kaempferia galanga L.)


TERHADAP Trichophyton mentagrophytes DAN Cryptococcus
neoformans JAMUR PENYEBAB PENYAKIT KURAP PADA
KULIT DAN PENYAKIT PARU
Djaenudin Gholib
Balai Besar Penelitian Veteriner

ABSTRAK Kata kunci : Kaempferia galanga L., ekstrak etanol,


Penelitian ini bertujuan untuk menge- konsentrasi hambat minimal, Trichop-
hyton mentagrophytes, C. neoformans
tahui adanya efek daya hambat ekstrak etanol
rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) ter- ABSTRACT
hadap Trichophyton mentagrophytes, yaitu
jamur jenis kapang penyebab penyakit kurap The Inhibition of Galanga Extract
pada kulit, dan Cryptococcus neoformans, (Kaempferia galanga L.) to
jamur jenis ragi penyebab penyakit paru pada Trychophyton mentagrophytes and
manusia atau hewan. Penelitian dilakukan di
laboratorium Mikologi Balai Besar Penelitian
Cryptococcus neoformans Fungi
Veteriner (BBALITVET) Bogor mulai Feb- Causing Mycotic Dermatities and
ruari sampai April 2008. Ekstrak etanol rim- Lung Infection
pang kencur yang digunakan diekstraksi di
The aim of the study was to
Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik
determine the effect of galangal (Kaempferia
(BALITTRO), Bogor. Pengujian dilakukan
galanga L.) ethanol extract to inhibit fungal
dengan uji in vitro dengan metode tuang
growth of Trichophyton mentagrophytes, the
(pouring dilution method). Ekstrak kencur
mold causing mycotic dermatitis, and yeast
diencerkan pada taraf 0,03; 0,06; 0,09; 0,12;
Cryptococcus neoformans, causing lung
dan 0,15% untuk diuji daya hambatnya ter-
infection both in human and animals. The
hadap T. mentagrophytes, dan 0,25; 0,50; 1,0;
study was conducted in Mycology Laboratory,
1,5; dan 2% untuk uji daya hambat terhadap C.
Research Institute of Veterinary Sciences
neoformans. Masing-masing 1 ml ekstrak dan
(RIVS) Bogor, since February to April 2008.
jamur uji yang dilarutkan dalam air suling steril
The sample and extract were prepared by
(enceran 10-3) dituangkan ke dalam cawan petri
BALITTRO, Bogor. The method of the study
steril, lalu dicampur secara merata. Kemudian
was in vitro test by pouring dilution method.
media agar Sabouraud yang dicairkan, dituang-
The extracts were diluted into concentrations
kan ke masing-masing cawan petri. Setelah
of 0.03; 0.06; 0.09; 0.12; and 0,15% for T.
membeku, biakan diinkubasi pada suhu 37o C
mentagrophytes, and 0.25; 0.50; 1.0; 1.5; and
selama 5 hari. Pengujian dilakukan dengan 3
2% for C. neoformans tests respectively. Each
kali ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap
of 1 ml extract concentration and 1 ml fungi
pertumbuhan koloni jamur uji, dan dihitung
suspension (10-3 dilution) were transferred
jumlahnya. Pada enceran ekstrak yang
into sterile petri dish, and mixed homoge-
menunjukkan tidak adanya pertumbuhan koloni
nously, then melted Sabouraud dextrose agar
jamur, ditentukan sebagai nilai konsentrasi
was poured into the petri dish and incubated
hambat minimal (KHM). Hasil penelitian
at 37oC for 5 days. The test was conducted
menunjukkan nilai KHM ekstrak adalah 0,15%
triplet. The results of the study was deter-
terhadap T. mentagrophytes, dan 2% terhadap
mined by observation of colony growth. Ex-
C. neoformans. Daya hambat ekstrak rimpang
tract dilution showed no colonies is deter-
kencur lebih besar terhadap T. mentagrophytes
mined as mean of Minimal Inhibition Concen-
diban-dingkan dengan C. neoformans.
tration (MIC). The results showed that the
mean of MIC 0.15% is for T. mentagrophytes,

59
Djaenudin Gholib : Daya Hambat Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Jamur Penyebab Penyakit Kurap pada Kulit dan
Penyakit Paru

and 2% for C. neoformans, respectively. Effect hewan.


of inhibition of the extract is higher for T. T. mentagrophytes adalah jenis
mentagrophytes than C. neoformans.
kapang termasuk kelompok dermato-
Key words : Kaempferia galanga L., MIC, anti fungi, fita, dan penyakit yang disebabkannya
Trichophyton mentagrophytes, Crypto-
coccus neoformans disebut dermatofitosis (kurap).
Kapang ini menyukai bagian tubuh
PENDAHULUAN yang mengandung zat keratin seperti
Tanaman merupakan sumber kulit, rambut/bulu, kuku, atau tanduk.
kekayaan alam yang potensial di Indo- Di bidang veteriner, istilah yang
nesia. Salah satu manfaat yang dapat paling dikenal adalah ringworm, kare-
diambil dari tanaman adalah khasiat na sebelumnya dianggap penyebabnya
sebagai obat dari bagian tanaman adalah cacing, dan menunjukkan
seperti daun, bunga, biji atau buah, gejala penyakit berbentuk seperti ling-
kulit pohon, dan akar. Pendayagunaan karan, rambut/bulu rontok, dan pada
obat asal tanaman akan memberikan manusia dikenal dengan nama tinea.
keuntungan yang besar bagi masya- Pada kulit terjadi kurap, berbentuk
rakat dibandingkan dengan obat-obat bulat, merah, membengkak, rasa sakit
sintetis, karena biaya pengobatan akan dan gatal. Pada kuku atau tanduk ter-
lebih murah. jadi kerapuhan, dan seperti ada penga-
Penelitian tentang aplikasi puran. Penularan terjadi lewat kontak
tanaman obat di Indonesia masih langsung seperti pemelihara hewan
sangat terbatas dibandingkan dengan ternak atau kesayangan, atau peng-
negara lain. Sebagian besar masyarakat gunaan alat-alat secara bersama
mengenal bentuk racikan obat tanaman seperti kain, handuk, sikat atau sisir
atau jamu. Beberapa penelitian tanam- serta pada tempat umum contohnya di
an obat yang digunakan sebagai anti kolam renang. Sumber agen penyakit
mikroorganisma agen penyakit telah di alam adalah tanah. Ada 3 jenis
mulai dilakukan secara in vitro, dalam kapang dermatofit, yaitu Trichop-
hal ini penelitian untuk obat anti jamur hyton, Microsporum dan Epidermo-
dari sejumlah tanaman telah dilaporkan phyton. Setiap jenis menunjukkan
(Gholib dan Darmono, 2007 a, b; frekwensi kejadian yang berbeda, ter-
Indrawati dan Seta, 2008). Berdasarkan gantung jenis induk semang dan
data tersebut, maka dilakukan peneliti- perbedaan geografi.
an efek daya hambat rimpang kencur T. mentagrophytes dimasukkan
terhadap jamur Trichophyton menta- ke dalam kelas Deuteromycetes, suku
grophytes, jenis kapang sebagai penye- Moniliales, famili Moniliaceae, marga
bab penyakit kurap pada kulit, dan Trichophyton. Kejadian penyakit lebih
Cryptococcus neoformans, jenis ragi sering pada hewan ruminansia.
(yeast) yang dapat menyebabkan Walaupun penyakit tidak mematikan,
penyakit paru-paru, dan bisa menyebar sifatnya superfisial (di permukaan
ke bagian tubuh lain seperti selaput tubuh), tetapi cukup mempengaruhi
otak, baik pada manusia maupun produktivitas (Jawetz et al., 1996;

60
Bul. Littro. Vol. 20 No. 1, 2009, 59 - 67

Plezar et al., 1986; Al-Doory, 1980). dan kelelahan, dengan dicampur mi-
Cryptococcus neoformans adalah ter- nyak kelapa atau alkohol digunakan
masuk jenis ragi, ber sel satu (unicellu- untuk mengurut kaki keseleo atau
ler), berbentuk bulat dan berkapsul mengencangkan urat kaki. Komponen
yang mengandung polisakarida, ber- yang terkandung di dalamnya antara
beda dengan kapang yang multi lain saponin, flavonoid, polifenol dan
celluler dan bermiselium. Organisme minyak atsiri. Tanaman ini termasuk
ini menimbulkan penyakit sistemik, kelas monocotyledonae, bangsa Zingi-
menginfeksi organ bagian dalam (ter- berales, suku Zingiberaceae dan, mar-
utama paru) dan paling serius jika ga Kaempferia (Winarto, 2007).
menyebar ke selaput otak (meningitis).
Pada umumnya bersifat opurtunis yaitu BAHAN DAN METODE
akan terjadi penyakit pada induk se- Bahan tanaman yang diuji di-
mang yang resistensi tubuhnya ter- ekstraksi dengan menggunakan pela-
ganggu akibat dari penyakit menahun rut etanol 95% di Balittro, Bogor.
atau faktor lainnya. Tetapi tidak sering Identifikasi tanaman dilakukan oleh
terjadi infeksi pada induk semang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indone-
normal. Sumber infeksi di alam umum- sia, Pusat Penelitian Biologi, Bogor.
nya kotoran burung merpati yang Jamur yang diuji berasal dari isolat
kering dan jarang terkena sinar mata- Balitvet Culture Collection (BCC),
hari. Penularan penyakit pada umum- yaitu isolat Trichophyton mentagro-
nya melalui udara pernapasan (Jawetz phytes (F 0127) dan Cryptococcus
et al., 1996). Penyakitnya disebut krip- neoformans (F 0083).
tokokosis. Gejala penyakit tergantung Penelitian secara in vitro pada
bagian yang terinfeksi. Gejala kripto- media agar Sabouraud dilakukan di
kokosis paru primer, biasanya tidak Laboratorium Mikologi Balai Besar
tampak (asimtomatik), kadang didapat- Penelitian Veteriner (BBALITVET)
kan batuk dengan dahak kental, demam mulai Februari sampai April 2008.
yang tidak tinggi. Kriptokokosis meni- Cara difusi agar dilakukan untuk men-
ngitis, gejala sakit kepala, demam, ke- deteksi adanya efek anti fungi dari
jadian umumnya dari infeksi paru yang ekstrak yang diuji, dan dilanjutkan
menyebar. Infeksi yang menyebar luas dengan cara pengenceran tuang
bisa ke tulang dan kulit (Anonim, (pouring dilution method) (Thompson,
2001). 1969) untuk menentukan konsentrasi
Rimpang kencur (Kaempferia hambat minimal (KHM). Difusi agar
galanga L.) sudah dikenal luas di bertujuan untuk mendeteksi adanya
masyarakat baik sebagai bumbu efek hambat dari ekstrak yang dapat
makanan atau untuk pengobatan, di- dilihat dengan terjadinya daerah ham-
antaranya adalah batuk, mual, beng- bat pada agar yang ditanami jamur uji
kak, bisul dan anti toksin seperti kera- di sekitar larutan ekstrak. Jamur yang
cunan tempe bongkrek dan jamur. Se- diuji dibiakkan secara strik pada per-
lain itu minuman beras kencur ber- mukaan agar Sabouraud di cawan pet-
khasiat untuk menambah daya tahan ri, lalu dibuat lubang sumuran dengan
tubuh, menghilangkan masuk angin, pipet Pasteur, dan ekstrak dimasukkan

61
Djaenudin Gholib : Daya Hambat Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Jamur Penyebab Penyakit Kurap pada Kulit dan
Penyakit Paru

ke dalam lubang sampai merata ke HASIL DAN PEMBAHASAN


permukaan media. Inkubasi dilakukan Hasil uji dengan metode difusi
pada suhu 37o C dan hasilnya dapat agar menunjukkan bahwa ekstrak
dilihat setelah 5 hari. Untuk menentu- mempunyai efek daya hambat ter-
kan konsentrasi hambat minimal, eks- hadap kedua jamur uji dengan adanya
trak diencerkan dengan 5 taraf konsen- daerah hambat yang nyata di sekitar
trasi masing-masing 0,03; 0,06; 0,09; lubang sumuran berisi ekstrak. Pada
0,12; dan 0,15% untuk uji terhadap T. uji pengenceran tuang, masing-masing
mentagrophytes, dan konsentrasi 0,25; enceran ekstrak menunjukkan jumlah
0,50; 1,0; 1,5; dan 2% untuk uji ter- koloni rata-rata T. mentagrophytes se-
hadap C. neoformans. Jamur uji dita- bagai berikut : 0% (244), 0,03% (194),
nam di agar Sabouraud tabung miring 0,06% (108), 0,09% (33), 0,12% (3),
secara strik, dan diinkubasi pada suhu
dan 0,15% (0). Uji terhadap C. neofor-
37o C selama 5 hari untuk T. menta- mans, hasilnya menunjukkan, 0%
grophytes dan 3 hari untuk C. neofor- (1106), 0,25% (832), 0,50% (753),
mans. Koloni jamur dilarutkan dengan 1,0% (511), 1,5% (57), dan 2% (0).
air suling steril sebanyak 3-4 ml dan di- Dengan demikian dapat ditentukan
encerkan 10 kali secara seri, dengan
bahwa nilai KHM ekstrak etanol rim-
cara menyediakan 3 buah tabung steril, pang kencur masing-masing terhadap
masing-masing diisi dengan air suling T. mentagrophytes adalah 0,15% dan
steril sebanyak 9 ml. Sebanyak 1 ml C. neoformans 2% (Diagram 1 dan 2).
larutan jamur diambil, dan dimasukkan Hasil pengujian ini menunjuk-
ke dalam tabung pertama, campur me- kan bahwa ekstrak rimpang kencur
rata (enceran 10-1) lalu dari tabung efeknya lebih besar terhadap T.
pertama diambil 1 ml dan dimasukkan mentagrophytes dibandingkan dengan
ke dalam tabung kedua (enceran 10-2), C. neoformans, yaitu dengan nilai
demikian seterusnya sampai enceran KHM yang lebih kecil (0,15%), dan
10-3. Masing-masing sebanyak 1 ml pada C. neoformans (2%). Analisa
enceran ekstrak dan jamur uji (10-3) di- statistik antara dosis perlakuan dengan
tuangkan ke dalam cawan petri steril. memakai cara Anova menunjukkan
Percobaan dilakukan dengan 3 kali bahwa dosis perlakuan terhadap T.
ulangan. Media agar Sabouraud mentagrophytes dan C. neoformans
(Sabouraud Dextrose Agar/SDA) yang hasilnya berbeda nyata, F hitung > F
masih cair dituangkan ke dalam setiap tabel. Berarti ada perbedaan nyata an-
cawan, dan diaduk merata. Inkubasi tara konsentrasi ekstrak terhadap per-
selama 5 hari. Koloni jamur yang tum- tumbuhan koloni. Untuk mengetahui
buh dihitung jumlahnya, dan enceran lebih lanjut perbedaan nilai rata-rata
yang tidak menunjukkan pertumbuhan diantara varian-variannya digunakan
koloni ditentukan sebagai konsentrasi uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil-
hambat minimal (KHM). Analisis nya disajikan dalam Tabel 1 dan 2.
statistik yang digunakan adalah Anali-
sis Varian Satu Arah (ANOVA).

62
Bul. Littro. Vol. 20 No. 1, 2009, 59 - 67

Daya penghambatan pertum-


buhan jamur oleh ekstrak disebabkan
oleh komponen aktif yang terkandung

Rata-rata jumlah koloni


di dalamnya. Rimpang kencur me-

Mean of coloniys
ngandung alkaloid dan minyak atsiri
berupa borneol, kamfer dan sineol. Di
dalam ekstrak etanol, rimpang kencur
mengandung fraksi minyak atsiri yang
berwarna coklat kehitaman dan berbau
khas yang apabila dioleskan di kulit
memberikan rasa panas/hangat.
Konsentrasi ekstrak
Extract concentration

Diagram 2. Rata-rata jumlah koloni C.


Rata-rata jumlah koloni

neoformans pada masing-


Mean of colonys

masing enceran ekstrak


Diagram 2. Mean of colony populati-
on of C. neoformans in
each of extract dilution

Pada penelitian sebelumnya di-


ketahui bahwa minyak atsiri dari rim-
pang kencur dapat menghambat per-
Konsentrasi ekstrak
Extract concentration tumbuhan spora dari jamur Pestaloti-
posis versicolor (Spegazzini) Steyaert
Diagram 1. Rata-rata jumlah koloni T. penyebab penyakit hawar daun pada
mentagrophytes pada ma- kayu manis (Cinnamomum zeylanicum
sing-masing enceran eks- Blume.). Berdasarkan data tersebut di-
trak perkirakan bahwa zat yang berkhasiat
Diagram 1. Mean of colony popula- sebagai anti fungi terhadap Trichop-
tion of T. mentagrophytes hyton mentagrophytes dari ekstrak
in each of extract dilution kencur adalah minyak atsiri (Anonim,
1985; Hafid, 1998; Yulia, 2007). Se-
nyawa polar yang tertarik dalam eks-
trak etanol seperti saponin, flavonoid
dan minyak atsiri mempunyai target

63
Djaenudin Gholib : Daya Hambat Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Jamur Penyebab Penyakit Kurap pada Kulit dan
Penyakit Paru

Tabel 1. Hasil uji BNT jumlah koloni Trichophyton mentagrophytes dalam ekstrak
Table 1. Colonies population of Trichophyton mentagrophytes in extract by BNT
test

Sampel Rata-rata 0% 0,03% 0,06% 0,09% 0,12% 0,15%


jumlah koloni

0% 244
*
0,03% 194,33 49,67
* *
0,06% 107,67 136,33 86,66
* * *
0,09% 32,67 211,33 161,66 75
* * * *
0.12% 3,33 240,67 191 104,34 29,34
* * * *
0,15% 0 244 194,33 107,67 32,67 3,33
Tabel 2. Hasil uji BNT jumlah koloni Cryptococcus neoformans dalam ekstrak
Table 2. Colonies population of Cryptococcus neoformans in extract by BNT test

Sampel Rata-rata 0% 0,25% 0,50% 1,0% 1,5% 2%


jumlah koloni

0% 1106
*
0,25% 832 274
*
0,50% 733 353 79
1,0% * * *
511 595 321 242
* * * *
1,5% 57 1049 775 696 454
* * * *
2% 0 1106 832 733 511 57
Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 1%
Note : * = Significantly different at 5% DMRT
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa hasil rata-rata > BNT hitungan pada taraf 1 %, maka terdapat
beda yang sangat nyata
BNT test indicated that average result >BNT at 1% DMRT is very significant

64
Bul. Littro. Vol. 20 No. 1, 2009, 59 - 67

aktivitas pada sel jamur dengan mem- dan diteliti untuk pengobatan dermato-
bentuk senyawa komplek dengan sterol fitosis yang disebabkan oleh T. menta-
dari dinding sel, dan selanjutnya mem- grophytes dan oleh Microsporum
pengaruhi permiabilitas membran sel, gypsium (Wipo Patent WO/2006/
sintesis asam nukleat, fosforilasi oksi- 082481). Ekstrak etanol rimpang ken-
datif dan transport elektron (Viaza, cur mempunyai efek daya hambat ter-
1991). Penelitian ekstrak tanaman se- hadap bakteri Staphylococcus aureus
bagai anti jamur terhadap kapang der- dan ekstrak air panas mempunyai efek
matofit Trichophyton, telah dilakukan daya hambat terhadap bakteri Esche-
antara lain tanaman sambiloto (Andro- ria coli (George dan Pandalai, 1949
graphis paniculata [Burm. f.] Ness), dalam Tewtrakul et al., 2005). Tanam-
ketepeng (Cassia alata L.), sirih (Piper an herbal yang telah diuji terhadap
betle), lengkuas merah dan putih jamur Cryptococcus neoformans be-
(Alpinia galanga) dan jahe merah serta lum banyak dilaporkan. Suatu peneli-
jahe putih (Zingiber officinale) terha- tian tanaman bangsa mangrove Aegi-
dap Trichophyton mentagrophytes ceras corniculatum (Blanco), terma-
(Gholib dan Darmono, 2007 a, b). suk famili Myrsinaceae terbukti mem-
Semua ekstrak uji seperti saponin, fla- punyai efek daya hambat dengan uji
vonoid, dan minyak atsiri mempunyai difusi agar terhadap C. neoformans
efek hambat secara in vitro dengan disamping jamur lainnya seperti Can-
metode difusi dan dilusi agar, dengan dida sp., kapang dermatofit, kapang
analisis pitokimia yang dilakukan di Aspergillus fresenii dan A. niger.
Balittro, Bogor. Selain itu, rimpang Penelitian ini juga ditujukan untuk
kencur (Kaempferia galanga L.) telah mencari nilai konsentrasi hambat
diteliti oleh Tewtrakul et al. (2005), minimal (KHM). Aplikasi dalam
dengan pengekstrak air suling dan pengobatan telah dilakukan untuk
kandungan komponennya diidentifi- penyakit kandidiasis, kriptokokosis,
kasi, hasilnya menunjukkan bahwa infeksi kulit dan penyakit sistemik.
sebagian besar adalah ethyl-p-metho- Komponen kimia yang terkandung di
xycinnamate (31,77%), methylcinna- dalamnya adalah oleanane triterpenoid
mate (23,23%), carvone (11,13%), oligoglicoside atau dinamakan corni-
eucalyptol (9,59%), dan pentadecane culatonin. Komponen ini juga dite-
(6,41%). Pada kasus ini pengujian dila- rangkan bersifat fungisidal (US Patent
kukan terhadap jamur jenis ragi, Can- 6777004).
dida albicans, yang dapat menyebab-
kan penyakit kandidiasis, seperti kepu- KESIMPULAN
tihan pada wanita dan sariawan pada Ekstrak tanaman rimpang ken-
bayi. Pada metode difusi hasilnya cur (Kaempferia galanga L.) mengan-
menunjukkan zona hambat dengan dung komponen zat aktif sebagai bio-
diameter 31 mm, lebih besar diban- fungisidal bagi pertumbuhan jamur
dingkan dengan anti jamur Clotrima- Trichophyton mentagrophytes dan
zole (25 mm). Ethyl-p-methoxycinna- Cryptococcus neoformans, yang ter-
mate terkandung juga di dalam rhizome nyata zat aktif tersebut antara lain
tanaman Hedychium spicatum (68%), minyak atsiri, flavonoid, saponin dan

65
Djaenudin Gholib : Daya Hambat Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Jamur Penyebab Penyakit Kurap pada Kulit dan
Penyakit Paru

methyl-p-methoxycinnamate, methyl- an Obat dan Aromatik, Bogor, 6


cinnamate, carvone, eucalyptol dan September 2007 : 537-541.
pentadecane. Bahan aktif yang berpe- Gholib, D. dan Darmono. 2007 b. Uji
ran adalah efek kombinasi sinergik dari daya hambat ekstrak daun sambiloto
beberapa komponen yang terkandung (Cassia alata L.) dan Ketepeng
di dalam tanaman itu. Aplikasi ekstrak (Andrographis paniculata [Burm F.]
rimpang kencur mempunyai peluang Ness) terhadap Kapang Dermatofit
untuk pengobatan penyakit mikosis, Secara In vitro dan In vivo. Jurnal
sehingga perlu penelitian terhadap Bahan Alam Indonesia (The
kasus di lapangan.
Indonesian Journal of Natural
UCAPAN TERIMA KASIH Products) Perhimpunan Peneliti
Bahan Obat Alami (PERHIBA) : 94-
Penulis mengucapkan rasa teri- 98.
ma kasih kepada Saudari Fitria Septya
Sari, Mahasiswa Universitas Panca- Hafid, A.F. 1998. Pemanfaatan Fraksi
sila, Jakarta, yang telah membantu Minyak Atsiri dari Ekstrak Etanol
dalam penelitian ini sehingga tulisan Rimpang Kencur (Kaempferia
ini dapat diselesaikan. galanga L.) Untuk Produksi Asam
Sinamat Secara Hidrlisis. Research
DAFTAR PUSTAKA Centre of Tradisional Medicine
Al-Doory, Y. 1980. Medical Mycology, Airlangga University
Lea and Febiger, Philadelphia : 269. Indrawati, A. dan D.R. Seta. 2008. Dry
Anonim. 1985. Tanaman Obat Indonesia. method treatment and warm Pipper
Jilid 1. Direktorat Jendral Pengawas- betle L. leaves in Bottlenose Dolphin
an Obat dan Makanan Departemen Tursiop aduncus Wound Healing.
Kesehatan Republik Indonesia. Jakar- Proceedings Joint Meeting of The 3
rd
ta : 43. International Meeting on Asian
Zoo/Wildlife Medicine and
Anonim. 2001. Tatalaksana Mikosis Conservation (AZWMC 2008) and
Sistemik. Perhimpunan Mikologi The 10 th National Veterinary
Kedokteran Manusia dan Hewan Scientific Conference of IVMA
(Konsensus FKUI-PMKI) Fakultas (KIVNAS X PDHI 2008), Bogor :
Kedokteran Indonesia : 11-12. 160.
Gholib, D. dan Darmono. 2007 a. Jawetz, Melnick, and Adelberg. 1996.
Skrining ekstrak tanaman sebagai anti Mikrobiologi Kedokteran, edisi xx,
fungi pada kapang dermatofit terjemahan Edi Nugroho, Penerbit
Trichophyton mentagrophytes secara Buku Kedokteran EGC, Jakarta :
in vitro. Prosiding Seminar Nasional 160, 612.
dan Pameran Pengembangan Tekno-
logi Tanaman Obat dan Aromatik. Plezar, M.J. dan E.C.S. Chan. 1986.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Dasar-dasar Mikrobiologi, Alih
Perkebunan Balai Penelitian Tanam- Bahasa Hadi Utomo, R.S., Imus T.,

66
Bul. Littro. Vol. 20 No. 1, 2009, 59 - 67

Tjirosomo, S.S., Angka, S.L., Viaza, E. 1991. Pemeriksaan Pendahu-


Universitas Indonesia, UI-Press, luan Efek Anti Jamur Trichophyton
Jakarta : 823. mentagrophytes, T. rubrum dan
Tewtrakul, S., S. Yuenyongwad, S. Microsporum canis, UI, buku
Kummee and L. Atsawajaruwan. Skripsi : 42.
2005. Chemical component and Winarto, W.P. 2007. Tanaman Obat
biological activities of volatile oil of Indonesia Untuk Pengobatan Herbal,
Kaempferia galanga Linn. Songkla- Karyasari Herba Media : 157-160.
nakarin J. Sci. Technol. 27 : 503-507. Wipo Patent WO/2006/082481. Herbal
Thompson, J.C. 1969. Technique for the Composition for Tinea Infection : 1-
Isolation of the Common Pathogenic 14.
Fungi, II. Air Sampling, Dilution Yulia, E. 2007. Aktivitas Anti Jamur
Plating and the Ringworm Fungi,
Minyak Essensial dan Ekstrak
Medium, 2 : 110-120. Beberapa Tanaman Keluarga Zingi-
US Patent 6777004. 2004. Composition beraceae dan Poaceae terhadap
containing novel compound cornicu- Jamur Pestalotiopsis versicolor
latonin having anti fungi properties Penyebab Penyakit Hawar Daun
and a process for preparing the same, Pada Tanaman Kayu Manis
http://www.patentstorm.us/patents/67 (Cinnamomum zeylanicum). Fakul-
77004/fultext.html (August 17 2004). tas Pertanian Universitas Pajajaran :
32.

67

Anda mungkin juga menyukai