7 Kencur PDF
7 Kencur PDF
1, 2009, 59 - 67
59
Djaenudin Gholib : Daya Hambat Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Jamur Penyebab Penyakit Kurap pada Kulit dan
Penyakit Paru
60
Bul. Littro. Vol. 20 No. 1, 2009, 59 - 67
Plezar et al., 1986; Al-Doory, 1980). dan kelelahan, dengan dicampur mi-
Cryptococcus neoformans adalah ter- nyak kelapa atau alkohol digunakan
masuk jenis ragi, ber sel satu (unicellu- untuk mengurut kaki keseleo atau
ler), berbentuk bulat dan berkapsul mengencangkan urat kaki. Komponen
yang mengandung polisakarida, ber- yang terkandung di dalamnya antara
beda dengan kapang yang multi lain saponin, flavonoid, polifenol dan
celluler dan bermiselium. Organisme minyak atsiri. Tanaman ini termasuk
ini menimbulkan penyakit sistemik, kelas monocotyledonae, bangsa Zingi-
menginfeksi organ bagian dalam (ter- berales, suku Zingiberaceae dan, mar-
utama paru) dan paling serius jika ga Kaempferia (Winarto, 2007).
menyebar ke selaput otak (meningitis).
Pada umumnya bersifat opurtunis yaitu BAHAN DAN METODE
akan terjadi penyakit pada induk se- Bahan tanaman yang diuji di-
mang yang resistensi tubuhnya ter- ekstraksi dengan menggunakan pela-
ganggu akibat dari penyakit menahun rut etanol 95% di Balittro, Bogor.
atau faktor lainnya. Tetapi tidak sering Identifikasi tanaman dilakukan oleh
terjadi infeksi pada induk semang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indone-
normal. Sumber infeksi di alam umum- sia, Pusat Penelitian Biologi, Bogor.
nya kotoran burung merpati yang Jamur yang diuji berasal dari isolat
kering dan jarang terkena sinar mata- Balitvet Culture Collection (BCC),
hari. Penularan penyakit pada umum- yaitu isolat Trichophyton mentagro-
nya melalui udara pernapasan (Jawetz phytes (F 0127) dan Cryptococcus
et al., 1996). Penyakitnya disebut krip- neoformans (F 0083).
tokokosis. Gejala penyakit tergantung Penelitian secara in vitro pada
bagian yang terinfeksi. Gejala kripto- media agar Sabouraud dilakukan di
kokosis paru primer, biasanya tidak Laboratorium Mikologi Balai Besar
tampak (asimtomatik), kadang didapat- Penelitian Veteriner (BBALITVET)
kan batuk dengan dahak kental, demam mulai Februari sampai April 2008.
yang tidak tinggi. Kriptokokosis meni- Cara difusi agar dilakukan untuk men-
ngitis, gejala sakit kepala, demam, ke- deteksi adanya efek anti fungi dari
jadian umumnya dari infeksi paru yang ekstrak yang diuji, dan dilanjutkan
menyebar. Infeksi yang menyebar luas dengan cara pengenceran tuang
bisa ke tulang dan kulit (Anonim, (pouring dilution method) (Thompson,
2001). 1969) untuk menentukan konsentrasi
Rimpang kencur (Kaempferia hambat minimal (KHM). Difusi agar
galanga L.) sudah dikenal luas di bertujuan untuk mendeteksi adanya
masyarakat baik sebagai bumbu efek hambat dari ekstrak yang dapat
makanan atau untuk pengobatan, di- dilihat dengan terjadinya daerah ham-
antaranya adalah batuk, mual, beng- bat pada agar yang ditanami jamur uji
kak, bisul dan anti toksin seperti kera- di sekitar larutan ekstrak. Jamur yang
cunan tempe bongkrek dan jamur. Se- diuji dibiakkan secara strik pada per-
lain itu minuman beras kencur ber- mukaan agar Sabouraud di cawan pet-
khasiat untuk menambah daya tahan ri, lalu dibuat lubang sumuran dengan
tubuh, menghilangkan masuk angin, pipet Pasteur, dan ekstrak dimasukkan
61
Djaenudin Gholib : Daya Hambat Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Jamur Penyebab Penyakit Kurap pada Kulit dan
Penyakit Paru
62
Bul. Littro. Vol. 20 No. 1, 2009, 59 - 67
Mean of coloniys
ngandung alkaloid dan minyak atsiri
berupa borneol, kamfer dan sineol. Di
dalam ekstrak etanol, rimpang kencur
mengandung fraksi minyak atsiri yang
berwarna coklat kehitaman dan berbau
khas yang apabila dioleskan di kulit
memberikan rasa panas/hangat.
Konsentrasi ekstrak
Extract concentration
63
Djaenudin Gholib : Daya Hambat Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Jamur Penyebab Penyakit Kurap pada Kulit dan
Penyakit Paru
Tabel 1. Hasil uji BNT jumlah koloni Trichophyton mentagrophytes dalam ekstrak
Table 1. Colonies population of Trichophyton mentagrophytes in extract by BNT
test
0% 244
*
0,03% 194,33 49,67
* *
0,06% 107,67 136,33 86,66
* * *
0,09% 32,67 211,33 161,66 75
* * * *
0.12% 3,33 240,67 191 104,34 29,34
* * * *
0,15% 0 244 194,33 107,67 32,67 3,33
Tabel 2. Hasil uji BNT jumlah koloni Cryptococcus neoformans dalam ekstrak
Table 2. Colonies population of Cryptococcus neoformans in extract by BNT test
0% 1106
*
0,25% 832 274
*
0,50% 733 353 79
1,0% * * *
511 595 321 242
* * * *
1,5% 57 1049 775 696 454
* * * *
2% 0 1106 832 733 511 57
Keterangan : * = Berbeda nyata pada taraf 1%
Note : * = Significantly different at 5% DMRT
Hasil uji BNT menunjukkan bahwa hasil rata-rata > BNT hitungan pada taraf 1 %, maka terdapat
beda yang sangat nyata
BNT test indicated that average result >BNT at 1% DMRT is very significant
64
Bul. Littro. Vol. 20 No. 1, 2009, 59 - 67
aktivitas pada sel jamur dengan mem- dan diteliti untuk pengobatan dermato-
bentuk senyawa komplek dengan sterol fitosis yang disebabkan oleh T. menta-
dari dinding sel, dan selanjutnya mem- grophytes dan oleh Microsporum
pengaruhi permiabilitas membran sel, gypsium (Wipo Patent WO/2006/
sintesis asam nukleat, fosforilasi oksi- 082481). Ekstrak etanol rimpang ken-
datif dan transport elektron (Viaza, cur mempunyai efek daya hambat ter-
1991). Penelitian ekstrak tanaman se- hadap bakteri Staphylococcus aureus
bagai anti jamur terhadap kapang der- dan ekstrak air panas mempunyai efek
matofit Trichophyton, telah dilakukan daya hambat terhadap bakteri Esche-
antara lain tanaman sambiloto (Andro- ria coli (George dan Pandalai, 1949
graphis paniculata [Burm. f.] Ness), dalam Tewtrakul et al., 2005). Tanam-
ketepeng (Cassia alata L.), sirih (Piper an herbal yang telah diuji terhadap
betle), lengkuas merah dan putih jamur Cryptococcus neoformans be-
(Alpinia galanga) dan jahe merah serta lum banyak dilaporkan. Suatu peneli-
jahe putih (Zingiber officinale) terha- tian tanaman bangsa mangrove Aegi-
dap Trichophyton mentagrophytes ceras corniculatum (Blanco), terma-
(Gholib dan Darmono, 2007 a, b). suk famili Myrsinaceae terbukti mem-
Semua ekstrak uji seperti saponin, fla- punyai efek daya hambat dengan uji
vonoid, dan minyak atsiri mempunyai difusi agar terhadap C. neoformans
efek hambat secara in vitro dengan disamping jamur lainnya seperti Can-
metode difusi dan dilusi agar, dengan dida sp., kapang dermatofit, kapang
analisis pitokimia yang dilakukan di Aspergillus fresenii dan A. niger.
Balittro, Bogor. Selain itu, rimpang Penelitian ini juga ditujukan untuk
kencur (Kaempferia galanga L.) telah mencari nilai konsentrasi hambat
diteliti oleh Tewtrakul et al. (2005), minimal (KHM). Aplikasi dalam
dengan pengekstrak air suling dan pengobatan telah dilakukan untuk
kandungan komponennya diidentifi- penyakit kandidiasis, kriptokokosis,
kasi, hasilnya menunjukkan bahwa infeksi kulit dan penyakit sistemik.
sebagian besar adalah ethyl-p-metho- Komponen kimia yang terkandung di
xycinnamate (31,77%), methylcinna- dalamnya adalah oleanane triterpenoid
mate (23,23%), carvone (11,13%), oligoglicoside atau dinamakan corni-
eucalyptol (9,59%), dan pentadecane culatonin. Komponen ini juga dite-
(6,41%). Pada kasus ini pengujian dila- rangkan bersifat fungisidal (US Patent
kukan terhadap jamur jenis ragi, Can- 6777004).
dida albicans, yang dapat menyebab-
kan penyakit kandidiasis, seperti kepu- KESIMPULAN
tihan pada wanita dan sariawan pada Ekstrak tanaman rimpang ken-
bayi. Pada metode difusi hasilnya cur (Kaempferia galanga L.) mengan-
menunjukkan zona hambat dengan dung komponen zat aktif sebagai bio-
diameter 31 mm, lebih besar diban- fungisidal bagi pertumbuhan jamur
dingkan dengan anti jamur Clotrima- Trichophyton mentagrophytes dan
zole (25 mm). Ethyl-p-methoxycinna- Cryptococcus neoformans, yang ter-
mate terkandung juga di dalam rhizome nyata zat aktif tersebut antara lain
tanaman Hedychium spicatum (68%), minyak atsiri, flavonoid, saponin dan
65
Djaenudin Gholib : Daya Hambat Ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) terhadap Trichophyton
mentagrophytes dan Cryptococcus neoformans Jamur Penyebab Penyakit Kurap pada Kulit dan
Penyakit Paru
66
Bul. Littro. Vol. 20 No. 1, 2009, 59 - 67
67