Anda di halaman 1dari 45

50

BAB III

TINJAUAN KASUS

Bab ini mengemukakan hasil dari pelaksanaan asuhan keperawatan klien

Tn. N yang dirawat di ruang Teratai Rumah Sakit Umum Daerah Tarakan, dengan

masalah utama Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran, Penglihatan

dan Penghidu dimulai sejak tanggal 06 Juli sampai dengan 08 Juli 2013.

Adapun pelaksanaan keperawatan ini dilakukan tahap demi tahap yang

diawali dengan pengkajian, perumusan diagnosa, perencanaan tindakan,

pelaksanaan dan evaluasi.

A. Pengkajian

1. Identitas Klien

Nama Tn. N umur klien 32 tahun, jenis kelamin laki-laki, pekerjaan

tidak ada, klien dirawat di Ruang Teratai dengan diagnosa medik

Skizofrenia. No RM 1935xx.

2. Alasan Masuk Rumah Sakit / Keluhan Utama

Klien diantar ke Rumah Sakit oleh Satuan Polisi Pamong Praja

karena memukuli anak kecil di daerah Bengawan.

Keluhan Utama : Klien mengatakan mendengar suara-suara dan

bayangan menyeramkan dan sering mencium aroma tidak sedap seperti

bau sperma.

(Masalah Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan dan Gangguan Sensori

Persepsi : Halusinasi Pendengaran, Penglihatan dan Penghidu)


51

3. Faktor Predisposisi

Klien mengatakan pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Magelang,

klien mengatakan rajin minum obat secara teratur saat di Rumah Sakit

tetapi di rumah tidak teratur minum obat, klien juga mengatakan sering

dipukuli oleh ayahnya dan ia pernah memukuli ayah dan adiknya karena

merasa kesal. Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang

mengalami gangguan jiwa. Pengalaman masa lalu yang tidak

menyenangkan adalah ketika dipukuli oleh ayahnya.

(Masalah Keperawatan : Risiko Perilaku Kekerasan dan Regiment

Terapeutik inefektif)

4. Pemeriksaan Fisik

Tekanan darah 120/80 mmHg, Nadi 70 kali permenit, Suhu 36,5C,

pernapasan 20 kali permenit, tinggi badan 167 cm, berat badan 66 kg.

Keluhan fisik : Tidak ada keluhan.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)

5. Psikososial

a. Genogram

x ? ? ?

58
? ? ? ? ? 5 ? ? ? ? ? ? ?
1

32 ? ?

Gambar 3.1. Genogram


52

Keterangan :
Laki -: laki

Perempuan
Klien
Hubungan sedarah
Hubungan suami istri

Meninggal
Tinggal serumah

? Umur tidak diketahui

Penjelasan :

Klien mengatakan anak pertama dari tiga bersaudara, dahulu klien

tinggal bersama kedua orang tua dan kedua adiknya. Klien mengatakan

dalam keluarganya selalu berkomunikasi jika ada masalah.

Pengambilan keputusan dalam keluarga klien adalah ayahnya. Dalam

keluarga klien tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang

dialaminya.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)

b. Konsep diri

Citra Diri : Klien mengatakan senang dengan kemaluannya dan

klien mengatakan tidak menyukai kakinya karena kotor. Identitas Diri :

Klien mengatakan ia senang menjadi laki-laki karena laki-laki itu

gagah. Peran Diri : Klien mengatakan perannya sebagai anak dari ayah

dan ibunya dan sebagai kakak dari adik-adiknya. Ideal Diri : Klien

mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang bertemu serta berkumpul

dengan keluarganya seperti dahulu. Harga Diri : Klien mengatakan


53

sedih karena tidak pernah dikunjungi oleh keluarga seperti teman-

temannya yang dikunjungi oleh keluarganya. Klien mengatakan ia

sudah tidak dianggap lagi oleh keluarganya.

(Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah)

c. Hubungan sosial

Klien mengatakan sangat dekat dengan ayahnya, ia mengatakan

sayang kepadanya, namun terkadang dia tidak menyukai sifat ayahnya

yang suka memfitnahnya sehingga klien malas berinteraksi maupun

dekat dengan ayahnya kembali. Klien mengatakan sewaktu di rumah

tidak pernah mengikuti kegiatan kerja bakti di sekitar rumahnya,

selama di rumah sakit klien mengatakan sering kerja bakti dan berolah

raga bersama teman-temannya. Klien mengatakan terkadang malu

harus meminta-minta rokok, ia juga mengatakan malu karena tidak

bekerja. Klien senang menyendiri.

(Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri)

d. Spiritual

Klien beragama Islam dan yakin akan kebenaran agamanya.

Sebelum sakit klien jarang shalat dan selama dirawat klien juga jarang

shalat karena malas.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)


54

6. Status mental

a. Penampilan

Penampilan klien kurang rapi, baju kotor, tercium bau badan.

(Masalah Keperawatan: Defisit Perawatan Diri mandi dan berhias)

b. Pembicaraan

Pembicaraan kehilangan asosiasi, dimana pembicaraan klien cepat

dan berpindah-pindah dari satu kalimat ke kalimat lain. Klien berbicara

tentang keluarganya dan pekerjaannya lalu bercerita tentang pacarnya.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)

c. Aktifitas motorik

Klien tenang, saat wawancara selalu mengikuti kegiatan dan

melakukan aktivitas secara mandiri.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)

d. Alam perasaan

Klien mengatakan sedih karena tidak pernah dijenguk oleh

keluarganya. Klien juga mengatakan takut karena kadang melihat

hantu dan kuntilanak.

(Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

Penglihatan dan Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah)

e. Afek

Sesuai, saat ditanyakan mengenai keluarganya klien tampak sedih

dan saat ditanyakan bagaimana perasaannya punya banyak teman

disini klien mengatakan senang dan tersenyum.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)


55

f. Interaksi selama wawancara

Klien kooperatif, kontak mata kurang, klien lebih banyak

menunduk saat wawancara.

(Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah)

g. Persepsi

Klien mengatakan mendengar dan melihat kuntilanak dan pocong

yang menyeramkan setiap malam. Klien mengatakan sering ketakutan

jika mendengar atau melihat pocong dan kuntilanak. Klien mengatakan

melihat dan mendengar suara tersebut 4 kali sehari pada malam hari

selama 2-3 menit. Klien mengatakan sering mencium aroma tidak

sedap seperti bau sperma. Klien tampak berbicara dan tertawa sendiri,

mulut komat-kamit, tampak mengusap dan menutup hidung. Klien

tampak seperti menelpon orang lain.

(Masalah Keperawatan: Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

Pendengaran, Penglihatan dan Penghidu)

h. Proses pikir

Tangensial, klien berbicara berbelit-belit. Klien berbicara tentang

keluarganya dan pekerjaannya lalu bercerita tentang pacarnya namun

tidak sampai pada tujuan.

(Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

Pendengaran, Penglihatan dan Penghidu)


56

i. Isi pikir

Obsesi, dimana klien sering mengatakan ingin pulang agar dapat

bekerja kembali.

(Masalah Keperawatan : Gangguan Persepsi Sensori : Halusinasi

Penglihatan)

j. Tingkat kesadaran

Orientasi klien terhadap waktu, tempat dan orang baik, klien

dapat menyebutkan hari, jam, tempat dan orang dengan tepat, pada saat

ditanya sekarang hari apa, jam berapa, sekarang berada dimana dan

sedang bicara dengan siapa, kemudian klien menjawab hari senin

tanggal 06 Juli 2013 jam 09.30 Wita dan berada di Ruang Teratai

bersama perawat.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)

k. Memori

Daya ingat jangka panjang baik, klien dapat mengingat 3 bulan

yang lalu ketika diantar oleh Satuan Polisi Pamong Praja ke rumah

sakit. Daya ingat jangka pendek klien baik, klien dapat mengingat

kejadian seminggu yang lalu ketika bermain bola dan daya ingat saat

ini, klien mengingat tadi pagi saat bangun tidur tidak langsung mandi.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)


57

l. Tingkat konsentrasi dan berhitung

Klien dapat berkonsentrasi dalam berhitung, pada saat disuruh

berhitung 1-10, ia dapat melakukannya dengan baik dan ketika

diberikan penjumlahan yang sederhana 3 + 3 ia menjawab 6.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)

m. Kemampuan penilaian

Klien tidak mengalami gangguan ringan dan gangguan bermakna.

Klien dapat mengambil keputusan secara sederhana yaitu memberi

pertanyaan cuci tangan sebelum makan atau cuci tangan sesudah

makan, ia menjawab cuci tangan sebelum makan dan sesudah makan.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)

n. Daya tilik diri

Klien tidak mengingkari penyakitnya, klien mengatakan dirinya

sedang sakit dan sekarang dirawat di Ruang Teratai.

(Masalah Keperawatan : Tidak ada)

7. Kebutuhan persiapan pulang

a. Makan

Klien mampu makan sendiri, sebelum makan klien mencuci tangan,

mampu mengambil dan membersihkan alat makan sendiri. Klien

mengatakan makan 3 kali sehari dengan makanan yang bervariasi.

b. BAB (Buang Air Besar) dan BAK (Buang Air Kecil)

Klien mampu mengontrol BAB dan BAK dan klien mampu BAB dan

BAK sendiri di kamar mandi serta dapat membersihkannya.


58

c. Mandi

Klien mengatakan mandi 1 kali sehari, mandi tidak menggunakan

sabun, shampo dan tidak menggosok gigi. Klien mengatakan malas

mandi.

(Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Mandi)

d. Berpakaian

Klien mampu mengambil, memilih dan menggunakan pakaian, dan

klien menggganti 1 kali sehari, pakaian tidak rapi, kotor dan berbau.

(Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri : Berhias)

e. Istirahat dan Tidur

Klien tidur siang jam 14.00 sampai jam 16.00, tidur malam jam 22.00

05.00 pagi.

f. Penggunaan obat

Klien mengatakan dirinya minum obat 2 kali sehari secara mandiri

yang diberikan oleh perawat.

g. Pemeliharaan kesehatan

Klien mau membiasakan dirinya untuk kontrol ke Dokter. Ia juga

mengatakan mau melakukan olah raga senam seperti yang dilakukan di

rumah saki.

h. Aktivitas di dalam rumah

Klien mengatakan sering membantu ibunya membersihkan rumah dan

menyapu halaman.

i. Aktivitas di luar rumah

Klien mengatakan sering menemani ibunya ke pasar.


59

8. Mekanisme Koping

Mekanisme koping klien yang adaptif adalah ia mau berbicara

dengan teman-temannya dan mekanisme koping klien yang maladaptif

yaitu klien mengatakan jika ada masalah ia menyelesaikannya dengan cara

marah-marah.

(Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan dan Koping Individu

Tidak Efektif)

9. Masalah psikososial dan lingkungan

Klien mengatakan kadang malu dengan orang lain karena selalu

meminta-minta makanan dan ingin segera pulang sehingga dapat bekerja.

(Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah)

10. Kurang pengetahuan

Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit jiwa, pada saat

ditanya ia tidak tahu tentang obat-obat yang di komsumsinya.

(Masalah Keperawatan : Kurang Pengetahuan)

11. Aspek medik

a. Diagnosa Medis : Skizofrenia

b. Terapi

1) Risperidon 1 x 1 mg

2) Trihexiphenidil 2 x 2 mg
60

12. Data fokus


a. Data Subjektif :
Klien mengatakan mendengar dan melihat kuntilanak dan pocong
yang menyeramkan setiap malam, sering ketakutan jika mendengar
atau melihat pocong dan kuntilanak, melihat dan mendengar suara
tersebut 4 kali sehari pada malam hari selama 2-3 menit, sering
mencium aroma tidak sedap seperti bau sperma, sering dipukuli oleh
ayahnya dan ia pernah memukuli ayah dan adiknya karena merasa
kesal, klien mengatakan jika ada masalah ia marah-marah, diantar ke
Rumah Sakit oleh Satuan Polisi Pamong Praja karena memukuli anak
kecil di daerah Bengawan, ia sudah tidak dianggap lagi oleh
keluarganya, tidak menyukai kakinya karena kotor, terkadang malu
harus meminta-minta rokok, malu karena tidak bekerja, mandi 1 kali
sehari, mandi tidak menggunakan sabun, shampo dan tidak menggosok
gigi, malas mandi, malas berinteraksi maupun dekat dengan ayahnya
kembali, sewaktu di rumah tidak pernah mengikuti kegiatan kerja bakti
di sekitar rumahnya, pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa Magelang,
klien mengatakan rajin minum obat secara teratur saat di Rumah Sakit
tetapi di rumah tidak teratur minum obat, tidak mengetahui tentang
penyakit jiwa, pada saat ditanya ia tidak tahu tentang obat-obat yang di
komsumsinya.
b. Data objektif :
Klien terlihat berbicara dan tertawa sendiri, mulut komat-kamit,
terlihat seperti menelpon orang lain, terlihat mengusap dan menutup
hidung, terkadang menyendiri, penampilan klien kurang rapi, baju
kotor, tercium bau badan, kontak mata kurang, lebih banyak menunduk
saat wawancara.
61

13. Analisa Data

a. Pengelompokan Data Pertama

1) Data Subjektif :

Klien mengatakan mendengar, melihat kuntilanak dan

pocong yang menyeramkan setiap malam, klien mengatakan sering

ketakutan jika mendengar atau melihat pocong dan kuntilanak,

klien mengatakan melihat dan mendengar suara tersebut 4 kali

sehari pada malam hari selama 2-3 menit, sering mencium aroma

tidak sedap seperti bau sperma.

2) Data Objektif :

Klien terlihat berbicara dan tertawa sendiri, mulut komat-

kamit, terlihat seperti menelpon orang lain, terlihat mengusap dan

menutup hidung.

Masalah Keperawatan : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

Pendengaran, Penglihatan dan Penghidu.

b. Pengelompokan Data Kedua

1) Data Subjektif :

Klien mengatakan mandi 1 kali sehari, mandi tidak

menggunakan sabun, shampo dan tidak menggosok gigi serta

malas mandi.

2) Data Objektif :

Penampilan klien kurang rapi, baju kotor dan tercium bau

badan.
62

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri (Mandi dan

Berhias)

c. Pengelompokan Data Ketiga

1) Data Subjektif :

Klien mengatakan sering dipukuli oleh ayahnya, ia pernah

memukuli ayah dan adiknya karena merasa kesal, jika ada masalah

ia marah-marah, diantar ke Rumah Sakit oleh Satuan Polisi

Pamong Praja karena memukuli anak kecil di daerah Bengawan.

2) Data Objektif : -

Masalah Keperawatan : Resiko Perilaku Kekerasan

d. Pengelompokan Data Keempat

1) Data Subjektif :

Klien mengatakan tidak menyukai kakinya karena kotor, ia

sudah tidak dianggap lagi oleh keluarganya, terkadang malu harus

meminta-minta rokok, malu karena tidak bekerja.

2) Data Objektif :

Kontak mata kurang dan lebih banyak menunduk saat

wawancara.

Masalah Keperawatan : Gangguan Konsep Diri : Harga diri

Rendah
63

e. Pengelompokan Data Kelima

1) Data Subjektif :

Klien mengatakan malas berinteraksi maupun dekat dengan

ayahnya kembali, sewaktu di rumah tidak pernah mengikuti

kegiatan kerja bakti di sekitar rumahnya.

2) Data Objektif :

Klien terkadang menyendiri, lebih banyak menunduk saat

wawancara dan kontak mata kurang.

Masalah Keperawatan : Isolasi Sosial : Menarik Diri

f. Pengelompokan Data Keenam

1) Data Subjektif :

Klien mengatakan jika ada masalah ia menyelesaikannya

dengan cara marah-marah.

2) Data Objektif : -

Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif

g. Pengelompokan data ketujuh

1) Data Subjektif :

Klien mengatakan rajin minum obat secara teratur saat di

Rumah Sakit tetapi di rumah tidak teratur minum obat.

2) Data Objektif : -

Masalah Keperawatan : Regiment Terapeutik inefektif


64

h. Pengelompokan data kedelapan

1) Data Subjektif :

Klien mengatakan tidak mengetahui tentang penyakit jiwa,

pada saat ditanya ia tidak tahu tentang obat-obat yang di

komsumsinya.

2) Data Objektif : -

Masalah Keperawatan : Kurang Pengetahuan

14. Daftar Masalah Keperawatan

Berdasarkan analisa data di atas dapat disimpulkan daftar masalah

keperawatan sebagai berikut :

a. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran, Penglihatan dan

Penghidu.

b. Defisit Perawatan Diri : Mandi dan Berhias.

c. Resiko Perilaku Kekerasan.

d. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah.

e. Isolasi Sosial : Menarik Diri.

f. Koping Individu Tidak Efektif

g. Regiment Terapeutik Inefektif

h. Kurang Pengetahuan
65

15. Pohon Masalah

Dari daftar masalah yang ditemukan pada Tn. N, penulis membuat

pohon masalah sebagai berikut :


Resiko Prilaku Kekerasan
(Effect)
Defisit Perawatan Diri
(Mandi dan Berhias)
Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi (Effect)
Pendengaran, Pendengaran dan Penghidu
(Core Problem)
Kurang motivasi

Isolasi Sosial : Menarik Diri


(Effect)

Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah (Effect)

Koping Individu Tidak Efektif (Effect)

Regiment Terapeutik Inefektif (Effect)

Kurang Pengetahuan (Causa)


Gambar 3.2 Pohon Masalah

B. Diagnosa Keperawatan dan Prioritas

Berdasarkan analisa data dan pohon masalah di atas maka diagnosa

keperawatan yang ditemukan pada Tn. N adalah sebagai berikut :

1. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran, Penglihatan dan

Penghidu.

2. Defisit Perawatan Diri : Mandi dan Berhias.

3. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah.

4. Isolasi Sosial : Menarik Diri.

5. Resiko Perilaku Kekerasan.


66

C. Intervensi

Berdasarkan diagnosa keperawatan yang ditemukan pada klien Tn. N,

maka dapat dirumuskan rencana tindakan keperawatan sebagai berikut :

1. Dignosa Keperawatan Pertama : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

Pendengaran, Penglihatan dan Penghidu.

Tujuan :

Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya, mengontrol

halusinasi dan mengikuti program pengobatan secara optimal.

Kriteria evaluasi :

Setelah 2 kali pertemuan klien dapat menyebutkan isi, waktu, frekuensi,

situasi pencetus, perasaan dan mampu memperagakan cara mengontrol

halusinasinya.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 1 Klien

Bantu klien mengenal halusinasi (isi, waktu terjadinya, frekuensi, situasi

pencetus dan perasaan saat terjadi). Latih mengontrol halusinasi dengan

cara menghardik, tahapan tindakannya meliputi : jelaskan cara menghardik

halusinasi, peragakan cara menghardik dan minta klien memperagakan

ulang. Pantau penerapan cara ini, beri penguatan perilaku klien. Masukan

dalam jadwal kegiatan klien.


67

Kriteria evaluasi :

Setelah 2 kali pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah

dilakukan dan mampu memperagakan cara bercakap-cakap dengan orang

lain.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 2 Klien

Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp 1), latih berbicara/bercakap-cakap dengan

orang lain saat halusinasi muncul dan masukan dalam jadwal kegiatan

klien.

Kriteria evaluasi :

Setelah 2 kali pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah

dilakukan dan mampu membuat jadwal kegiatan sehari-hari dan mampu

memperagakan.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 3 Klien

Evaluasi kegiatan yang lalu. Latih kegiatan agar halusinasi tidak muncul,

tahapan : jelaskan pentingnya aktiviyas yang teratur/mengatasi halusinasi,

diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan, latih klien melakukan aktivitas,

susun jadwal aktivitas sehari-hari sesuai dengan aktivitas yang telah dilatih

(dari bangun pagi sampai tidur malam) dan pantau pelaksanaan jadwal

kegiatan, berikan penguatan terhadap perilaku klien yang positif.


68

Kriteria evaluasi :

Setelah. 2 kali pertemuan klien mampu menyebutkan kegiatan yang sudah

dilakukan dan mampu menyebutkan manfaat dari program pengobatan.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 4 Klien

Evaluasi kegiatan yang lalu (Sp 1, 2 dan 3), tanyakan program pengobatan,

jelaskan pentingnya penggunaan obat pada gangguan jiwa, jelaskan akibat

bila putus obat, jelaskan cara mendapatkan obat / berobat, jelaskan

pengobatan (5B), latih klien minum obat dan masukan dalam jadwal

harian klien.

Keluarga mampu :

Merawat klien di rumah dan menjadi sistem pendukung yang efektif untuk

klien

Kriteria evaluasi :

Setelahkali pertemuan keluarga mampu menjelaskan tentang halusinasi

klien.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 1 Keluarga

Identifikasi masalah keluarga dalam merawat klien, jelaskan tentang

halusinasi : pengertian halusinasi, jenis halusinasi yang dialami klien,

tanda dan gejala halusinasi, cara merawat klien halusinasi (cara

berkomunikasi pemberian obat dan pemberian aktivitas kepada klien).

Identifikasi sumber-sumber pelayanan kesehatan yang bisa dijangkau.


69

Bermain peran cara merawat. Rencana tindak lanjut keluarga jadwal

keluarga untuk merawat klien.

Kriteria evaluasi :

Setelahkali pertemuan keluarga mampu menyelesaikan kegiatan yang

sudah dilakukan dan mampu memperagakan cara merawat klien.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 2 Keluarga

Evaluasi kemampuan keluarga (Sp 1), latih keluarga merawat klien dan

rencana tindak lanjut / jadwal keluarga untuk merawat klien.

Kriteria evaluasi :

Setelah.kali pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang

sudah dilakukan dan mampu memperagakan cara merawat klien serta

mampu membuat rencana tindak lanjut.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 3 Keluarga

Evaluasi kemampuan keluarga (Sp 2), latih keluarga merawat klien dan

rencana tindak lanjut keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien.

Kriteria evaluasi :

Setelah.kali pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan yang

sudah dilakukan.
70

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 4 Keluarga

Evaluasi kemampaun keluarga, evaluasi kemampuan klien, rencana tindak

lanjut keluarga follow up dan rujukan.

2. Dignosa Keperawatan Kedua : Defisit Perawatan Diri (Mandi dan Berhias)

Tujuan :

Klien mampu : melakukan kebersihan diri secara mandiri, melakukan

berhias / berdandan secara baik, melakukan makan dengan baik,

melakukan BAB / BAK secara mandiri.

Setelah 4 kali pertemuan klien dapat menjelaskan pentingnya : kebersihan

diri, berdandan/berhias, makan dan BAB/BAK serta mampu melakukan

cara merawat diri.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 1 Klien

Identifikasi kebersihan diri, berdandan/berhias, makan dan BAB/BAK,

jelaskan pentingnya kebersihan diri, jelaskan alat dan cara kebersihan diri,

masukan dalam jadwal kegiatan klien.

Sp 2 Klien

Evaluasi SP 1, jelaskan pentingnya berdandan, Latih cara berdandan :

untuk klien laki-laki meliputi cara (berpakaian, menyisir rambut,

bercukur), untuk klien perempuan (berpakaian, menyisir rambut, berhias),

masukan dalam jadwal kegiatan klien.


71

Sp 3 Klien

Evaluasi kegiatan yang lalu Sp 1 dan 2, jelaskan cara dan alat makan yang

benar (jelaskan cara mempersiapkan makan, cara merapikan peralatan

makan setelah makan), praktek makan sesuai dengan tahapan makan yang

baik, latih kegiatan makan, masukan dalam jadwal kegiatan klien.

Sp 4 Klien

Evaluasi kemampuan klien yang lalu (Sp 1, 2 dan 3), latih cara BAB dan

BAK yang baik (menjelaskan tempat BAB / BAK yang sesuai,

menjelaskan cara membersihkan diri setelah BAB / BAK).

Keluarga mampu : merawat anggota keluarga yang mengalami masalah

kurang perawatan diri.

Kriteria evaluasi :

Setelah....kali pertemuan keluarga mampu meneruskan melatih klien dan

mendukung agar kemampuan klien dalam perawatan dirinya meningkat.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 1 Keluarga

Identifikasi masalah dalam merawat klien dengan masalah : kebersihan

diri, berdandan, makan, BAB / BAK. Jelaskan defisit perawatan diri.

Jelaskan cara merawat (kebersihan diri, berdandan, makan, BAB / BAK).

Bermain peran cara merawat, rencana tindak lanjut / jadwal untuk

merawat.
72

Sp 2 Keluarga

Evaluasi Sp 1, latih keluarga merawat langsung ke klien, kebersihan diri

dan berdandan, rencana tindak lanjut keluarga / jadwal untuk merawat.

Sp 3 Keluarga

Evaluasi kemampuan Sp 2, latih keluarga merawat langsung ke klien cara

makan, rencana tindak lanjut keluarga / jadwal untuk merawat.

Sp 4 Keluarga

Evaluasi kemampuan keluarga dan klien, rencana tindak lanjut keluarga

follow up dan rujukan.

3. Diagnosa Keperawatan Ketiga : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri

Rendah

Tujuan :

Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang

dimiliki. Menilai kemampuan yang dapat digunakan. Menetapkan /

memilih kegiatan yang sesuai dengan kemampuan. Melatih kegiatan yang

sudah dipilih sesuai kemampuan. Merencanakan kegiatan yang sudah

dilatihnya.

Kriteria evaluasi :

Setelah.kali pertemuan klien dapat mengidentifikasi kemampuan aspek

positif yang dimiliki, memiliki kemampuan yang dapat digunakan,

memilih kegiatan sesuai kemampuan, melakukan kegiatan yang sudah

dipilih dan merencakan kegiatan yang sudah dilatih.


73

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 1 Klien

a. Identifikasi kemampuan positif yang dimiliki. Diskusikan bahwa klien

masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti

kegiatan klien di rumah adanya keluarga dan lingkungan terdekat

klien. Beri pujian yang realistis dan hindarkan setiap kali bertemu

dengan klien penilaian yang negatif.

b. Nilai kemampuan yang dapat dilakukan saat ini. Diskusikan dengan

klien kemampuan yang masih digunakan saat ini. Bantu klien

menyebutkan dan memberi penguatan terhadap kemampuan diri yang

diungkapkan klien. Perlihatkan respon yang kondusif dan menjadi

pendengar yang aktif.

c. Pilih kemampuan yang akan dilatih.

1) Diskusikan dengan klien beberapa aktifitas yang dapat dilakukan

dan dipilih sebagai kegiatan yang akan klien lakukan sehari-hari.

2) Bantu klien menetapkan aktifitas mana yang dapat klien lakukan

secara mandiri. Aktifitas yang memerlukan bantuan minimal dari

keluarga. Aktifitas apa saja yang perlu bantuan penuh dan keluarga

atau lingkungan terdekat klien. Beri contoh cara pelaksanaan

aktifitas yang dapat dilakukan klien. Susun bersama klien aktifitas

atau kegiatan sehari-hari klien.

3) Nilai kemampuan pertama yang telah dipilih. Diskusikan dengan

klien untuk menetapkan urutan kegiatan (yang sudah dipilih klien)


74

yang akan dilatihkan. Bersama klien dan keluarga memperagakan

beberapa kegiatan yang akan dilakukan klien. Berikan dukungan

dan pujian yang nyata sesuai kemajuan yang diperlihatkan klien.

d. Masukan dalam jadwal kegiatan klien

Beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan. Beri pujian atas

aktiftas / kegiatan yang dapat dilakukan klien setiap hari. Tingkatkan

kegiatan sesuai dengan toleransi dan setiap perubahan. Susun daftar

aktifitas yang sudah dilatihkan bersama klien dan keluarga. Berikan

kesempatan mengungkapkan persaannya setelah pelaksanaan kegiatan.

Yakinkan bahwa keluarga mendukung setiap aktifitas yang dilakukan

klien.

Sp 2 klien

Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1). Pilih kemampuan kedua yang dapat

dilakukan. Masukan dalam jadwal kegiatan klien.

Sp 3 klien

Evaluasi kegiatan yang lalu Sp 1 dan 2. Memilih kemampuan ketiga yang

dapat dilakukan. Masukan dalam jadwal kegiatan klien.

Tujuan :

Keluarga mampu : Merawat klien dengan harga diri rendah di rumah dan

menjadi sistem pendukung yang efektif bagi klien.


75

Kriteria evaluasi :

Setelahkali pertemuan diharapkan keluarga mengidentifikasi

kemampuan yang dimiliki klien. Menyediakan fasilitas untuk klien

melakukan kegiatan. Mendorong klien melakukan kegiatan. Memuji klien

saat klien dapat melakukan kegiatan. Membantu melatih klien. Membantu

menyusun jadwal kegiatan klien. Membantu perkembangan klien.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 1 Keluarga

Identifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien.

Jelaskan proses terjadinya harga diri rendah. Jelaskan tentang cara

merawat klien. Main peran dalam merawat klien harga diri rendah. Susun

rencana tindak lanjut keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien.

Sp 2 Keluarga

Evaluasi kemampuan Sp 1. Latih (langsung ke klien). Rencana tindak

lanjut keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien.

Sp 3 Keluarga

Evaluasi kemampuan keluarga. Evaluasi kemampuan klien. Rencana

tindak lanjut keluarga follow up dan rujukan.


76

4. Dignosa Keperawatan Keempat : Isolasi Sosial : Menarik Diri

Tujuan :

Klien mampu : Menyadari penyebab isolasi sosial. Berinteraksi dengan

orang lain.

Kriteria evaluasi :

Setelah.kali pertemuan klien dapat :

Menyadari penyebab isolasi sosial. Menyebutkan keuntungan dan

kerugian berinteraksi dengan orang lain. Melakukan interaksi dengan

orang lain secara bertahap. Bersama perawat membuat jadwal kegiatan.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 1 Klien

a. Identifikasi penyebab.

1) Siapa yang satu rumah dengan klien ?.

2) Siapa yang dekat dengan klien, apa sebabnya ?.

3) Siapa yang tidak dekat dengan klien, apa sebabnya ?.

b. Tanyakan keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain

Tanyakan pendapat klien tentang kebiasaan berinteraksi dengan orang

lain. Tanyakan apa yang menyebabkan klien tidak ingin berinteraksi

dengan orang lain. Diskusikan keuntungan bila klien memiliki banyak

teman dan bergaul akrab dengan mereka. Diskusikan kerugian bila

klien hanya mengurung diri dan tidak bergaul dengan orang lain.

Jelaskan pengaruh isolasi sosial terhadap kesehatan fisik klien.


77

c. Latih berkenalan

Jelaskan kepada klien cara berinteraksi dengan orang lain. Berikan

contoh cara berinteraksi dengan orang lain. Beri kesempatan klien

mempraktekkan cara berinteraksi dengan orang lain yang dilakukan di

hadapan perawat. Mulailah bantu klien berinteraksi dengan satu orang

teman / anggota keluarga. Bila klien sudah menunjukkan kemajuan

tingkatkan jumlah interaksi dengan 2, 3, 4 orang dan seterusnya. Beri

pujian untuk setiap kemajuan interaksi yang telah dilakukan oleh klien.

Siap mendengarkan ekspresi perasaan klien setelah berinteraksi dengan

orang lain.

d. Masukan jadwal kegiatan klien.

Sp 2 Klien

Evaluasi SP 1.

Latih berhubungan sosial secara bertahap. Masukan dalam jadwal kegiatan

klien.

Sp 3 Klien

Evaluasi kegiatan yang lalu Sp 1 dan 2. Latih cara berkenalan dengan 2

orang atau lebih. Masukan jadwal kegiatan klien.

Tujuan :

Keluarga mampu : Merawat klien isolasi sosial di rumah.


78

Kriteria evaluasi :

Setelahkali pertemuan keluarga mampu menjelaskan masalah isolasi

sosial dan dampaknya bagi klien. Penyebab isolasi sosial. Sikap keluarga

untuk membantu klien mengatasi isolasi sosialnya. Pengobatan yang

berkelanjutan dan mencegah putus obat. Tempat rujukan dan fasilitas

kesehatan yang tersedia bagi klien.

Rencana tindakan keperawatan :

Sp 1 Keluarga

Identifikasi masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien.

Penjelasan isolasi sosial. Cara merawat klien isolasi sosial. Latih

(simulasi). Rencana tindak lanjut keluarga / jadwal keluarga untuk

merawat klien.

Sp 2 Keluarga

Evaluasi Sp 1. Latih (langsung ke klien). Rencana tindak lanjut keluarga /

jadwal keluarga untuk merawat klien.

Sp 3 Keluarga

Evaluasi kemampuan Sp 1 dan 2. Latih (langsung ke klien). Rencana

tindak lanjut keluarga / jadwal keluarga untuk merawat klien.

Sp 4 Keluarga

Evaluasi kemampuan keluarga. Evaluasi kemampuan klien. Rencana

tindak lanjut keluarga follow up dan rujukan.


79

5. Diagnosa keperawatan kelima : Risiko Perilaku Kekerasan

Tujuan :

Klien mampu : mengidentifikasi penyebab dan tanda perilaku kekerasan,

menyebutkan jenis, akibat dan cara mencegah/mengendalikan perilaku

kekerasan, mencegah / mengendalikan perilaku kekerasannya secara fisik,

spiritual, sosial dan dengan terapi psikofarmaka.

Kriteria Evaluasi :

Setelah 2 kali pertemuan klien dapat mengidentifikasi penyebab marah,

tanda dan gejala yang dirasakan, perilaku kekerasan yang dilakukan,

akibat dan cara mengendalikan perilaku kekerasan dengan cara fisik

pertama (latihan napas dalam).

Rencana tindakan keperawatan :

SP 1 Klien

Mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan. Mengidentifikasi tanda

dan gejala perilaku kekerasan. Mengidentifikasi perilaku kekerasan yang

dilakukan. Mengidentifikasi akibat dari perilaku kekerasan. Menyebutkan

cara mengontrol perilaku kekerasan. Membantu Klien mempraktekkan

latihan cara mengontrol fisik I. Menganjurkan Klien memasukkan dalam

kegiatan harian.

Kriteria Evaluasi :

Setelah dua kali pertemuan Klien mampu mengendalikan perilaku

kekerasan dengan cara fisik kedua (pukul kasur dan bantal).


80

Rencana tindakan keperawatan :

SP 2 Klien

Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien. Melatih klien mengontrol

perilaku kekerasan dengan cara fisik II. Menganjurkan klien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian.

Kriteria Evaluasi :

Setelah dua kali pertemuan Klien mampu mengendalikan perilaku

kekerasan secara sosial atau verbal (menolak dengan baik, meminta

dengan baik, mengungkapkan perilaku kekerasan perasaan dengan baik).

Rencana tindakan keperawatan :

SP 3 Klien

Mengevaluasi jadwal kegiatan harian Klien. Melatih Klien mengontrol

perilaku kekerasan dengan cara verbal. Menganjurkan Klien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian.

Kriteria Evaluasi :

Setelah dua kali pertemuan klien mampu mengendalikan perilaku

kekerasan secara spiritual (latihan beribadah dan berdoa).

Rencana tindakan keperawatan :

SP. 4 Klien

Evaluasi jadwal kegiatan harian Klien. Latih Klien mengontrol perilaku

kekerasan dengan cara spiritual. Anjurkan Klien memasukkan dalam

jadwal kegiatan harian.


81

Kriteria Evaluasi :

Setelah dua kali pertemuan klien mampu mengendalikan perilaku

kekerasan dengan obat.

Rencana tindakan keperawatan :

SP 5 Klien

Mengevaluasi jadwal kegiatan harian klien. Menjelaskan cara mengontrol

perilaku kekerasan dengan minum obat. Menganjurkan klien memasukkan

dalam jadwal kegiatan harian.

Keluarga mampu : merawat klien di rumah

Kriteria Evaluasi :

Setelah dua kali pertemuan keluarga mampu mengidentifikasi perilaku

kekerasan

Rencana tindakan keperawatan :

SP. 1 Keluarga

Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat Klien.

Menjelaskan pengertian perilaku kekerasan, tanda dan gejala, serta proses

terjadinya perilaku kekerasan. Menjelaskan cara merawat Klien dengan

perilaku kekerasan.

Kriteria Evaluasi :

Setelah..........kali pertemuan keluarga mampu menyebutkan kegiatan

sesuai dilakukan dan mampu memperagakan cara mengendalikan

kemarahan
82

Rencana tindakan keperawatan :

SP. 2 Keluarga

Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat Klien dengan perilaku

kekerasan. Melatih keluarga melakan cara merawat langsung pada Klien

perilaku kekerasan

Kriteria Evaluasi :

Setelah..........kali pertemuan keluarga mampu membuat perencanaan

pulang Klien.

Rencana tindakan keperawatan :

SP. 3 Keluarga

Membantu keluarga membuat jadwal dirumah termasuk minum obat

(discharge planing). Menjelaskan follow up klien setelah pulang.

D. Implementasi

1. Tanggal 06 Juli 2013, Pukul 10.30 Wita

SP 1 Klien : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran,

Penglihatan dan Penghidu

Membina hubungan saling percaya, membantu klien mengenal halusinasi

(isi, waktu kejadian, frekuensi, situasi pencetus dan perasaan saat terjadi),

mengajarkan klien menghardik halusinasi, menganjurkan klien

memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian.


83

2. Tanggal 06 Juli 2013, Pukul 15.30 Wita

SP 2 Klien : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran,

Penglihatan dan Penghidu

Mengevaluasi SP 1, melatih bercakap-cakap dengan orang lain saat

halusinasi timbul, menganjurkan klien memasukan kedalam jadwal

kegiatan klien.

3. Tanggal 06 Juli 2013, Pukul 16.00 Wita

SP 1 Klien : Defisit Perawatan Diri (Mandi dan Berhias)

Menjelaskan pentingnya membersihkan diri, menjelaskan alat dan cara

kebersihan diri, menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan.

4. Tanggal 06 Juli 2013, Pukul 16.30 Wita

SP 2 Klien : Defisit Perawatan Diri (Mandi dan Berhias)

Mengevaluasi SP 1, menjelaskan pentingnya kebersihan diri, melatih cara

berdandan dan berhias, menganjurkan klien memasukan dalam jadwal

kegiatan.

5. Tanggal 07 Juli 2013, Pukul 09.30 Wita

SP 2 Klien : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran,

Penglihatan dan Penghidu

Mengevaluasi SP 1, melatih bercakap-cakap dengan orang lain saat

halusinasi timbul, menganjurkan klien memasukan kedalam jadwal

kegiatan klien.
84

6. Tanggal 07 Juli 2013, Pukul 15.30 Wita

SP 3 Klien : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran,

Penglihatan dan Penghidu

Mengevaluasi SP 1 dan 2, mengajarkan klien memilih kegiatan,

menganjurkan klien memasukan kedalam jadwal kegiatan klien.

7. Tanggal 07 Juli 2013, Pukul 16.30 Wita

SP 3 Klien : Defisit Perawatan Diri (Mandi dan Berhias)

Mengevaluasi kegiatan SP 1 dan 2, menjelaskan pentingnya berdandan,

melatih cara makan yang benar, memasukan dalam jadwal kegiatan klien

8. Tanggal 07 Juli 2013, Pukul 17.45 Wita

SP 1 Klien : Risiko Perilaku Kekerasan

Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, perilaku kekerasan yang

dilakukan dan akibatnya, membantu klien mempraktekkan latihan cara

mengontrol fisik 1, menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan

harian.

9. Tanggal 07 Juli 2013, Pukul 19.45 Wita

SP 1 Klien : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Mengidentifikasi kemampuan positif yang dimiliki, memilih kemampuan

yang akan dilatih, menganjurkan klien memasukkan dalam kegiatan

harian.
85

10. Tanggal 08 Juli 2013, Pukul 07.20 Wita

SP 2 Klien : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

Mengevaluasi SP 1, mengajarkan kegiatan kedua yaitu mencuci piring,

menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan

11. Tanggal 08 Juli 2013, Pukul 07.45 Wita

SP 2 Klien : Risiko Perilaku Kekerasan

Mengevaluasi SP 1, mengajarkan klien cara fisik 2, menganjurkan klien

memasukan dalam jadwal kegiatan.

12. Tanggal 08 Juli 2013, Pukul 08.00 Wita

SP 1 Klien : Isolasi Sosial : Menarik Diri

Identifikasi penyebab menarik diri, menjelaskan keuntungan dan kerugian

berinteraksi dengan orang lain, melatih berkenalan dengan orang lain,

menganjurkan klien memasukan dalam jadwal kegiatan.


86

E. Evaluasi

1. Tanggal 06 Juli 2013, Pukul 10.45 Wita

SP 1 Klien : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran,

Penglihatan dan Penghidu

a. Subyektif :

Klien mengatakan mendengar, melihat kuntilanak dan pocong yang

menyeramkan setiap malam, klien mengatakan sering ketakutan jika

mendengar atau melihat pocong dan kuntilanak, klien mengatakan

melihat dan mendengar suara tersebut 4 kali sehari pada malam hari

selama 2-3 menit sering mencium aroma tidak sedap seperti bau

sperma. Klien mengatakan sudah mengerti cara menghardik.

b. Obyektif :

Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi dan

membuat jadwal kegiatan harian.

c. Analisa :

SP 1 tercapai, Klien dapat mengenal halusinasi dan mampu mengontrol

halusinasi dengan cara menghardik dengan bantuan minimal.

d. Planning :

Pertahankan SP 1 Halusinasi, lanjutkan SP 2 Halusinasi, Bercakap-

cakap dengan orang lain pada tanggal 06 Juli 2013, pukul 15.30 di

Ruang Teratai.

2. Tanggal 06 Juli 2013, Pukul 15.45 Wita


87

SP 2 Klien : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran,

Penglihatan dan Penghidu

a. Subyektif :

Klien mengatakan bisa mengontrol halusinasinya dengan cara

menghardik dan belum bisa bercakap-cakap dengan orang lain.

b. Obyektif :

Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi, klien bercerita

dengan temannya Ny. N, kontak mata kurang.

c. Analisa :

SP 2 belum tercapai, Klien belum mampu bercakap-cakap dengan

orang lain.

d. Planning :

Pertahankan SP 2 Halusinasi, latih cara bercakap-cakap dengan orang

lain pada tanggal 07 Juli 2013, pukul 09.30 di Ruang Teratai.

3. Tanggal 06 Juli 2013, Pukul 16.15 Wita

SP 1 Klien : Defisit Perawatan Diri (Mandi dan Berhias)

a. Subyektif :

Klien mengatakan mandi tetapi tidak menggunakan sabun, malas

mandi dan klien mengatakan mulai mengerti pentingnya kebersihan

diri.

b. Obyektif :

Klien dapat menyebutkan kembali cara menjaga kebersihan, mandi

menggunakan sabun.

c. Analisa :
88

SP 1 tercapai, Klien dapat mengenal pentingnya kebersihan diri dan

cara kebersihan diri.

d. Planning :

Pertahankan SP 1 Defisit Perawatan Diri, lanjutkan SP 2 Defisit

Perawatan Diri, latih cara berdandan pada tanggal 06 Juli 2013, pukul

16.30 di Ruang Teratai.

4. Tanggal 06 Juli 2013, Pukul 16.45 Wita

SP 2 Klien : Defisit Perawatan Diri (Mandi dan Berhias)

a. Subyektif :

Klien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun, shampo dan

menggosok gigi, klien mengatakan mulai mengerti bahwa setelah

mandi akan berdandan pada pagi dan sore hari.

b. Obyektif :

Baju klien tampak rapi dan klien tidak bau badan.

c. Analisa :

SP 2 tercapai, Klien dapat mengenal pentingnya kebersihan diri dan

cara berdandan secara mandiri.

d. Planning :

Pertahankan SP 2 Defisit Perawatan Diri, lanjutkan SP 3 Defisit

Perawatan Diri, mengajarkan cara makan yang benar pada tanggal 07

Juli 2013, pukul 16.30 wita di Ruang Teratai.

5. Tanggal 07 Juli 2013, Pukul 09.45 Wita


89

SP 2 Klien : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran,

Penglihatan dan Penghidu

a. Subyektif :

Klien mengatakan bisa mengontrol halusinasinya dengan cara

menghardik dan bisa mengontrol halusinasinya dengan cara berbicara

dengan orang lain.

b. Obyektif :

Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi, klien mampu

bercerita dengan temannya Ny. N.

c. Analisa :

SP 2 tercapai, Klien dapat mengontrol halusinasi dengan cara bercerita

dengan orang lain.

d. Planning :

Pertahankan SP 2 Halusinasi, lanjutkan SP 3 Halusinasi, melatih

melakukan aktifitas terjadwal pada tanggal 07 Juli 2013, pukul 15.30

di Ruang Teratai.

6. Tanggal 07 Juli 2013, Pukul 15.45 Wita


90

SP 3 Klien : Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi Pendengaran,

Penglihatan dan Penghidu

a. Subyektif :

Klien mengatakan bisa mengontrol halusinasinya dengan cara

menghardik, bisa mengontrol halusinasinya dengan cara berbicara

dengan orang lain dan melakukan kegiatan menyapu.

b. Obyektif :

Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi, klien bercerita

dengan temannya Ny. N dan klien menyapu di kamarnya.

c. Analisa :

SP 3 tercapai, Klien dapat mengontrol halusinasi dengan melakukan

kegiatan terjadwal yaitu menyapu dengan cara mandiri.

d. Planning :

Pertahankan SP 3 Halusinasi, delegasikan SP 4 ke perawat di Ruang

Teratai.

7. Tanggal 07 Juli 2013, Pukul 16.45 Wita

SP 3 Klien : Defisit Perawatan Diri (Mandi dan Berhias)

a. Subyektif :

Klien mengatakan sudah mandi menggunakan sabun, shampo dan

menggosok gigi, mulai mengerti bahwa setelah mandi akan berdandan

pada pagi dan sore hari, klien mengatakan selalu mencuci tangan

sebelum makan, klien mengatakan mencuci piring setelah makan.

b. Obyektif :
91

Klien mencuci tangan dan mencuci piring setelah makan.

c. Analisa :

SP 3 tercapai, klien mampu melakukan cara makan yang benar.

d. Planning :

Pertahankan dan delegasikan ke perawat di Ruang Teratai SP 3 Defisit

Perawatan Diri, melatih cara makan yang benar.

8. Tanggal 07 Juli 2013, Pukul 18.00 Wita

SP 1 Klien : Risiko Perilaku Kekerasan

a. Subyektif :

Klien mengatakan sering dipukuli oleh ayahnya dan ia pernah

memukuli ayah dan adiknya karena merasa kesal, jika ada masalah ia

marah-marah. Klien mengatakan mengerti cara menarik napas dalam

jika marah.

b. Obyektif :

Klien memperaktekkan cara fisik I yaitu melatih tarik napas dan klien

kooperatif.

c. Analisa :

SP 1 tercapai, Klien dapat mengerti cara fisik I.

d. Planning :

Pertahankan SP 1 Risiko Perilaku Kekerasan, lanjutkan Sp 2 Risiko

Perilaku Kekerasan, mengontrol marah dengan cara ke dua memukul

bantal pada tanggal 08 Juli 2013, pukul 07.45 wita, di Ruang Teratai.

9. Tanggal 07 Juli 2013, Pukul 20.00 Wita


92

SP 1 Klien : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

a. Data Subjektif :

Klien mengatakan memiliki banyak kemampuan yaitu menyapu,

membersihkan ruangan, mencuci piring, kegiatan yang masih dapat

dilakukan menyapu dan mencuci piring.

b. Data Objektif :

Klien dapat menyapu kamarnya.

c. Analisa :

Sp 1 Harga Diri Rendah tercapai, klien mampu menyapu kamarnya

secara mandiri.

d. Planning :

Pertahankan SP 1 dan Lanjutkan Sp 2 Harga Diri Rendah dengan cara

memilih memampuan yang kedua yaitu mencuci piring pada tanggal

08 Juli 2013, pukul07.20 wita, di ruang Teratai.

10. Tanggal 08 Juli 2013, Pukul 07.35 Wita

SP 2 Klien : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah

a. Data Subjektif :

Klien mengatakan kemarin sore sudah menyapu, setelah makan mau

mencuci piring.

b. Data Objektif :

Klien mencuci piring setelah makan secara mandiri.

c. Analisa :
93

Sp 2 Harga diri rendah tercapai, klien mampu mencuci piring secara

mandiri.

d. Planning :

Pertahankan SP 1, 2 dan 3 Harga Diri Rendah didelegasikan kepada

perawat di Ruang Teratai.

11. Tanggal 08 Juli 2013, Pukul 08.00 Wita

SP 2 Klien : Risiko Perilaku Kekerasan

a. Data Subjektif :

Klien mengatakan dapat mengontrol marah dengan cara relaksasi

napas dalam dan mengontrol marah cara ke dua memukul bantal

b. Data Objektif :

Klien dapat mempraktekkan cara relaksasi napas dalam dan dapat

mempraktekkan memukul bantal.

c. Analisa :

SP 2 tercapai, klien mampu mempraktekkan cara memukul bantal.

d. Planning :

Pertahankan SP 1 dan 2 Risiko Perilaku Kekerasan, mengontrol marah

dengan cara ke dua memukul bantal dan lanjutkan SP 3, 4, 5

didelegasikan kepada perawat di Ruang Teratai.

12. Tanggal 08 Juli 2013, Pukul 08.15 Wita


94

SP 1 Klien : Isolasi Sosial : Menarik Diri

a. Data Subjektif :

Klien mengatakan malas berinteraksi dengan ayahnya karena suka

memfitnahnya, kerugian jika tidak bicara dengan orang lain adalah

tidak memiliki teman dan keuntungan jika berbicara dengan orang lain

bisa membantu jika kesulitan. Klien mengatakan mengerti cara

berkenalan dengan orang lain.

b. Data Objektif :

Kontak mata kurang dan dapat mempraktekkan cara berkenalan

dengan 1 orang.

c. Analisa :

SP 1 Isolasi Sosial tercapai, klien mampu mempraktekkan cara

berkenalan dengan 1 orang.

d. Planning :

Pertahankan SP 1 Isolasi Sosial, lanjutkan SP 2, 3 Isolasi Sosial

didelegasikan kepada perawat di Ruang Teratai.

Anda mungkin juga menyukai