Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH GEOLOGI TEKNIK

KONSTRUKSI BENDUNGAN

1. Definisi
Geologi teknik adalah suatu cabang geologi sebagai ilmu terapan dalam
teknik sipil yang mempergunakan data-data geologi untuk memecahkan persoalan
yang berhubungan dengan konstruksi teknik. Pada materi kali ini, ilmu geologi teknik
akan di aplikasikan pada konstruksi bendungan.

Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air
menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan
untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam
juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak
diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan.

2. Jenis-Jenis Bendungan

Pembagian tipe bendungan dapat dibagi menjadi 6 keadaan yaitu :

2.1 Tipe bendungan berdasarkan ukurannya, ada 2 tipe yaitu bendungan


besar dan bendungan kecil.
2.2 Tipe bendungan berdasarkan tujuan pembangunannya, ada 2 tipe yaitu
bendungan dengan tujuan tunggal (Single purpose dam) dan endungan
serba guna (multi purpose).
2.3 Berdasarkan tipe 1 dan 2, bendungan dapat dibagi menjadi 3 tipe yaitu
Bendungan untuk membentuk waduk (storage dam), bendungan
penangkap/pembelok air (diversion dam), bendungan untuk memperlambat
jalannya air (detention dam) yang masih dapat dibagi lagi rnenjadi 2 (dua)
bagian yaitu untuk menyimpan air sernentara dan dialirkan kedalam saluran
alam dibagian hilir dan untuk menyimpan air selama mungkin agar dapat
rneresap didaerah sekitarnya.
2.4 Tipe bendungan berdasarkan jalannya air, ada 2 tipe yaitu bendungan
untuk dilewati air (overflow dams) dan bendungan untuk rnenahan air (non
overflow dam).
2.5 Tipe bendungan berdasarkan konstruksinya, ada 2 tipe yaitu
Bendungan urugan (fill type dam) dan bendungan beton (concrete dam)
2.6 Tipe bendungan berdasarkan fungsinya, ada 8 tipe yaitu bendungan
pengelak pendahuluan (Primary coffer dam), bendungan pengelak (coffer
dam) ,bendungan utama (Main dam), bendungan (high level dam),
bendungan di tempat rendah (sadlle dam), tanggul, bendungan limbah
industri (Industrial waste dam), bendungan pertambangan (Main Tailing
dam).
3. Tipe Bendungan Berdasarkan Konstruksi
a. Bendungan Urugan
Merupakan suatu bendungan yang pembangunannya dapat dilaksanakan di
hampir semua kondisi geologi dan geografi yang dijumpai karena bahan yang
digunakan sebagai tubuh bendungan merupakan bahan-bahan yang terdapat di
area sekitar bendungan. Namun, jenis bendungan ini tidak dapat menahan
limpasan air yang besar yang dapat menimbulkan longsoran-longsoran pada
lereng hilir yang dapat mengakibatkan jebolnya bendungan tersebut.

Karakteristik bendungan urugan:


i. Bendungan dapat dibangun diatas batuan yang sudah lapuk atau diatas
batuan sedimen dengan daya dukung yang rendah dengan syarat sifat
kekedapan batuan/sedimen dapat diperbaiki.
ii. Dapat dibangun menggunakan material yang ada di sekitar bendungan
sehingga harga konstruksi bendungan urugan tidak semahal bendungan
beton.
iii. Mekanisme pembangunan bendungan urugan tidak se-sulit bendungan
beton.

Faktor yang dapat mengakibatkan jebolnya bendungan urugan:


i. Longsoran pada lereng bendungan.
ii. Adanya erosi dalam tubuh bendungan.
iii. Adanya material yang terkonsolidasi secara kaku dalam tubuh bendungan.
iv. Proses pembangunannya sangat terpengaruh oleh iklim.

b. Bendungan Beton
Bendungan beton adalah suatu bendungan yang dibuat dengan cara memasang
tulangan lalu ditambah campuran semen, pasir, kerikil sampai berbentuk struktur
yang padat. Bendungan ini mampu menahan limpasan air yang besar dan tidak
akan menyebabkan longsor, namun tipe bendungan ini tidak mampu dilaksanakan
di semua kondisi dan geologi karena tubuh dari bendungan ini bersifat rigid dan
harus dilakukan perhitungan kekuatan dengan teliti.

4. Manfaat Bendungan dan Aplikasi Ilmu Geotek dalam Konstruksi Bendungan


Bendungan berfungsi sebagai penangkap air dan menyimpannya di musim
hujan waktu air sungai mengalir dalam jumlah besar dan melebihi kebutuhan baik
untuk keperluan irigasi, air minum, industri atau yang lainnya. Dengan memiliki daya
tampung tersebut sejumlah besar air sungai yang melebihi kebutuhan dapat disimpan
dalam waduk dan dilepas mengalir kedalam sungai lagi di hilirnya sesuai dengan
kebutuhan pada waktu yang diperlukan. Waduk adalah wadah yang dapat menampung
air, baik secara alamiah maupun buatan karena dibangunnya bendungan.
Selain itu, bendungan juga berfungsi sebagai pembangkit listrik, penstabil aliran air
atau irigasi, mencegah banjir dan merupakan bangunan pengalihan (misalnya sebagai
tempat rekreasi.)

Dalam hal ini, pertimbangan atau saran dari ahli geoteknik dan geologi
sebelum tahapan konstruksi terhadap kondisi yang ada dapat berupa pertimbangan
lokasi tersebut apakah bisa dibangun untuk bendungan atau tidak , kondisi tanah yang
cukup kuat dibangun pondasi untuk bendungan ,keadaan fluktuasi sungai pada daerah
tersebut (misalnya fluktuasi sungai sangat mencolok antara musim hujan dan panas.),
fondasi, ebatmen, dan berbagai faktor lain. Hal ini diperlukan untuk evaluasi apakah
tahapan konstruksi telah sesuai dengan kondisi dan asumsi desain dan spesifikasi yang
telah ditentukan.

Penelitian geologi teknik yang dilakukan oleh seorang ahli geologi tidak hanya
di daerah tersebut saja, tetapi harus pula diadakan penelitian di daerah calon waduk
dan sekitarnya untuk mengidentifikasi adanya celah-celah yang mengakibatkan
kebocoran atau kemungkinan adanya daerah-daerah yang mudah longsor. Pekerjaan
sementasi yang dilaksanakan pada celah-celah patahan tersebut serta pencegahan
longsoran-Iongsoran dalam kondisi waduk yang sudah terisi akan membutukan biaya
yang lebih besar, apabila dibiarkan begitu saja mungkin akan terjadi kehilangan air
yang sangat berlebihan yang megalir keluar dari celah-celah patahan tersebut.

Selain itu, ilmu yang dipelajari dalam geologi berkaitan dengan dunia teknik
sipil. Dalam dunia teknik sipil, tanah merupakan hal yang sangat penting dalam
sebuah pembangunan infrastruktur. Hal ini disebabkan karena tanah merupakan
tumpuan dari bangunan tersebut, semakin kuat tanah, maka umur bangunan tersebut
otomatis akan sedikit lebih lama (jika kekuatan bangunan dipengaruhi oleh
tanah). Yang sangat penting dari tanah adalah sifat tanah, sifat tanah ini meliputi
profil tanah, warna tanah, tekstur tanah, struktur tanah, porositas tanah serta
konsistensi tanah. Selain dari kondisi tanah, ada beberapa aspek geologi yang perlu
dipertimbangkan dalam sebuah konstruksi bendungan karena bersifat penting, yaitu
topografi, geologi teknik, hidrogeologi, dan hidrologi.

Aspek-aspek tersebut harus dipertimbangkan lebih jauh karena seorang dalam


geoteknik dapat diketahui berbagai kondisi yang dapat menyebabkan berbagai
masalah pada konstruksi bendungan, contoh:

3.1 Kondisi-kondisi pada batuan dasar (bedrock) dan adanya endapan-endapan


yang belum terkonsolidasi.
3.2 Adanya topografi yang tidak mendukung suplai air dengan jumlah yang besar.
3.3 Banyaknya masalah yang ditimbulkan pada area lingkungan dengan batuan
sedimen terutama bedding planes, patahan, kekar dan bukaan akibat adanya
pelarutan.

Berdasarkan aspek-aspek tersebut, seorang ahli geologi terutama geologi teknik,


dalam sebuah konstruksi dapat menyediakan atau memberikan informasi berupa:
a. Stratigrafi dan sifat batuan dasar pada daerah yang layak dibagun konstruksi
bendungan
b. Potensi gempa
c. Potensi patahan aktif
d. Potensi gerakan tanah
e. Potensi air tanah/hidrogeologi
f. Struktur geologi lokal dan regional
g. Sumber-sumber material yang dapat digunakan dalam pembuatan bendungan
urugan
h. Rekomendasi jenis konstruksi bendungan yang sesuai

5. Langkah-Langkah dalam Perencanaan Konstruksi Bendungan


Dalam suatu tahapan pembangunan bendungan, diperlukan beberapa tahapan utama
yang harus dilakukan yang dibagi menjadi dua yaitu bersifat umum (survei dan
investigasi) dan bersifat perencanaan teknis yang meliputi desain bendungan,
spesifikasi teknik, konstruksi dan inspeksi keamanan bendungan ( contoh: uji mutu
perbaikan fondasi dan ebatmen).
i. Umum
Gagasan
Untuk merencanakan dan membangun sebuah bendungan harns
dialaskan pada dasaryang kuat dengan meninjau beberapa aspek yang
umum : mengenai fluktuasi besarnya air sungai , masalah pemindahan
pemukiman penduduk , lokasi yang cocok sesuai dengan kondisi tanah.

Pengumpulan dan penujian data dasar yang ada (misalnya peta topografi,
peta geologi, dll.)
Pra studi kelayakan meliputi kegiatan (Survei geologi teknik ,survei
topografi)
Studi kelayakan (mirip pra-studi namun area-nya sudah dipusatkan pada
suatu tempat)

ii. Perencanaan Teknis


Karakteristik konstruksi
Perencanaan (Kedudukan bendungan yang paling baik, Tipe
bendungan yang paling cocok, Metode pelaksanaan pembangunan
yang paling efektif, dll.)
MAKALAH GEOLOGI TEKNIK

KONSTRUKSI BENDUNGAN

Oleh kelompok 2 (Hari Selasa Jam 10:00):

1. Debbi Garneta (072.15.022)

2. Devin Young Lee (072.15.023)

3. Evan Reystephen (072.15.031)

4. Faiz Fazli (072.15.034)

5. Fauziah (072.15.038)

6. Gabriella Natalia (072.15.043)

Anda mungkin juga menyukai