Bab ini berisi tentang estimasi biaya langsung, biaya tetap, dan biaya tidak
langsung yang digunakan dalam pembuatan alat bantu serta analisis titik impas.
Biaya langsung adalah biaya yang terlibat langsung dengan produk, yang
biasanya dikeluarkan untuk membiayai tenaga kerja dan bahan baku. Adapun
estimasi biaya langsung yang dikeluarkan untuk pembuatan alat bantu ini adalah
sebagai berikut :
1. Biaya Material
Biaya material merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli material
pembuatan alat bantu. Biaya yang dikeluarkan adalah sebanyak Rp 249.850
dengan rinciannya sebagai berikut :
2. Biaya Operator
Biaya operator dapat dihitung dari total waktu pemesinan pembuatan alat
bantu dikalikan dengan upah operator per jam, total waktu pemesinan pembuatan
alat bantu ini diestimasikan selama 1 jam dengan upah operator per jam sebesar
18
Rp 25.000 / Jam. Berdasarkan dari estimasi tersebut didapat perkiraan untuk biaya
operator adalah 1 jam x Rp 50.000 / Jam = Rp 50.000.
3. Biaya Pemesinan
Biaya pemesinan dapat diketahui dengan menghitung biaya sewa mesin
dalam proses produksi pembuatan alat bantu ini. Proses pemesinan yang
digunakan dalam pembuatan alat bantu ini adalah proses pemotongan dan proses
pembentukan dan proses pembengkokan serta menggunakan mesin gurdi tetap.
Berdasarkan survei yang dilakukan maka harga sewa untuk kedua mesin dapat
diestimasikan sebesarnya adalah Rp 25.000.
Estimasi biaya yang digunakan terdiri dari biaya tetap dan biaya tidak
langsung, dimana rinciannya adalah sebagai berikut :
1. Estimasi biaya tidak langsung
Biaya tidak langsung merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
kegiatan produksi namun tidak terkait langsung pada produk yang dibuat. Biaya
ini sifatnya adalah sebagai penunjang dan dapat memperlancar kegiatan produksi.
Biaya designer alat bantu = Rp 50.000
Rp 50.000
19
2. Estimasi biaya tetap
Biaya unit adalah biaya yang dikenakan terhadap biaya untuk proses gurdi
yang dilakukan pada komponen alat bantu yang akan dibuat . Biaya ini juga terdiri
dari biaya per unit dengan menggunakan alat bantu (Cp1) dan biaya per unit tanpa
menggunakan alat bantu (Cp2).
Biaya unit dapat dihitung dengan persamaan :
TC L
Cp =
LS
Keterangan : TC = biaya tools jika menggunakan alat bantu
L = biaya tenaga kerja
LS = Lot size
TC L
Cp2 =
LS
0 3.725.000
=
1000
= Rp 3725 / unit (tanpa menggunakan alat bantu)
20
TS = LS (Cp2 Cp1) TC
= 1000(3.725 2.435) 374.850
= 1.290.000 374.850
= 915.150
Jadi, biaya per unit dengan menggunakan alat bantu (Cp 1) sebesar Rp
2.435 sedangkan biaya per unit tanpa menggunakan alat bantu (Cp 2) sebesar Rp
3.725 Dan biaya penghematan yang didapatkan sebesar Rp 915.150 .
374.850
BEP =
3.725 - 2.435
= 290.6
= 291
21