I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Ny. U
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 25-07-1970
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Bangsa/Suku : Betawi
Agama : Islam
Alamat : Kampung Gaga
Dokter yang Merawat : dr. Priyanto, Sp.KJ
Tanggal Masuk RSJSH :22 10- 2015
Ruang Perawatan : Ruang Cempaka
Rujukan/ Datang sendiri/ Keluarga : Datang ke UGD diantar oleh keluarganya
( suami dan ipar)
1
Minggu, 1 November 2015 pukul 16.00, di Bangsal cempaka Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan.
Senin , 2 november 2015 pukul 16.00, di Bangsal cempaka Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan.
Alloanamnesis
Tanggal 2 november 2015, pukul 11.00. Alloanamnesis dilakukan kepada suami
pasien saat jam jenguk diruang cempaka.
A. Keluhan Utama
2
Pasien mengatakan selama ini tidak pernah merasa sedih ataupun sering
menyendiri disuatu tempat, pasien mengatakan dirinya selalu merasa Happy.
Suami pasien mengatakan sebelum pasien berbicara kacau pasien tidak tidur selama
sehari karena ikut membantu acara pernikahan tetangga sebelah rumahnya, suami
pasien juga mengatakan terkadang melihat pasien berbicara sendiri, suami pasien
mengatkan sebelum keluhan muncul pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari
seperti menyapu, mencuci dan membesihkan rumah, suami pasien mengatakan
pasien tidak pernah memukul, ataupun membanting barang barang dirumahnya pada
saat itu.
Suami pasien mengatakan sebulan terakhir pasien sempat putus minum obat
dengan alasan tidak mendapatkan obat tersebut diApotik didaerah dekat rumahnya,
pasien juga tidak rutin kontrol
3
sakit gejala yang timbul pada pasien tampak lebih berat dari gejala yang
pernah timbul pada 1 tahun sebelumnya.
2. Riwayat Gangguan Medik
Suami mengatakan tidak pernah mengalami sakit yang serius saat
kecil, pasien tidak pernah dirawat dirumah sakit dan dioperasi sebelumnya.
Pasien tidak pernah kejang sebelumnya. Pasien tidak pernah mengalami
kecelakaan atau trauma pada kepala yang menyebabkan pasien pingsan atau
mengalami penurunan kesadaran. Hipertensi, jantung ataupun diabetes
disangkal oleh keluarga pasien.
2015
2014
2013
Waktu
4
2014 2015
Berbicara sendiri Berbicara sendiri, hiperaktif
Ketawa sendiri Berbicara kacau
Halusinasi (+) audiotorik Halusinasi (+) audiotorik
Halusinasi (+) Visual Halusinasi (+) visual
Waham (+) rujukan Waham (+) kebesaran
Waham (+) rujukan
c. Masa Dewasa
5
Pasien memiliki banyak teman dan hubungan yang baik dengan rekan
kerjanya.
3. Riwayat Pendidikan
Pasien menjalani pendidikan hingga bangku pendidikan SMA. Pasien
mengawali kegiatan sekolah saat berusia 6 tahun. Pasien menyelesaikan
pendidikan SD selama 6 Tahun tanda kendala yang berarti.
Selanjutnya pasien melanjutkan pendidikan SMP saat berusia 12 Tahun
selama 3 tahun pendidikan pasien dapat menyelesaikan SMP dengan baik dan
mendapat peringkat 7, setelah itu pasien lanjut pendidikan SMA hingga selesai
kelas 3 dan dinyatakan lulus UAN.
Setelah itu pasien tidak melanjutkan sekolahnya karena faktor biaya.
Pasien.
4. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengatakan pernah bekerja di suatu pabrik Lider saat berusia 12
tahun, namun pasien memutuskan untuk berhenti karena ingin melanjutkan
sekolah lagi, saat pasien sudah menikah pasien bekerja sekitar tahun 1995 pasien
bekerja sebagai pembantu rumah tangga.
5. Kehidupan Beragama
6
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum.
8. Riwayat Sosial
Hubungan pasien dengan keluarganya selama ini cukup baik, pasien tidak
pernah cekcok dengan suami, anaknya dan tetangganya.
E. Riwayat Keluarga
Keterangan :
: laki-laki
: perempuan
: Pasien
7
F. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien menyangkal dirinya mengalami gangguan jiwa. Pasien
mengatakan bahwa dirinya ingin segera pulang kembali dan bersama
keluarganya.
2. Kesadaran
Kesadaran : compos mentis, pasien tampak sadar penuh saat dilakukan
wawancara.
b. Selama Wawancara
Pasien duduk dengan tenang di samping pemeriksa, dan menatap wajah
pemeriksa saat diajak berbicara, tetapi terkadang terlihat hiperaktif ditengah
tengah wawancara pasien berperilaku sebagi lasmini dan bermain silat. Tidak
terdapat perlambatan gerakan, kejang, maupun kekakuan gerakan. Semua
pertanyaan dapat dijawab dengan baik oleh pasien.
8
c. Sesudah Wawancara
Pasien menjabat tangan pemeriksa saat diminta bersalaman untuk mengakhiri
percakapan dan mengucapkan terima kasih, lalu meminta izin untuk makan.
Pasien lalu berjalan mengambil makanan, dan melambaikan tangan ke arah
pemeriksa. Pasien tidak menunjukkan perilaku atau gerakan yang tidak
lazim.
5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Logore, pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan
dengan baik. Bicara pasien spontan, artikulasi jelas, intonas dan volume
sedang.
b. Gangguan berbicara : Tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara.
C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi : Ada ( Audiotorik) pasien mendengar suara- suara yang
menyuruhnya untuk pergi
: Ada (visual) melihat bayangan ibu-ibu bertubuh besar
seperti JIN
b) Ilusi : Tidak ada
c) Depersonalisasi : Tidak ada
d) Derealisasi : Tidak ada
9
D. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas : Banyak ide
b. Kontinuitas : flight of ideas
2. Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham : Waham kebesaran (+) merasa
diri sebagai artis lasmini seorang pemain silat, sebagai
penyiar radio disalah satusion radio terkenal, dosen UI
Waham kejaran (+) merasa ada 5 dukun yang sedang
menguna-gunai dirinya
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada
E. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan SMA
2. Pengetahuan Umum Baik (pasien mengetahui nama presiden saat ini, ibukota
Jakarta, nama Gubernur Jakarta saat ini)
3. Kecerdasan Rata-rata
10
- Tempat Baik (pasien mengetahui dirinya sekarang berada di RSJ
Soeharto Heerdjan Grogol).
F. Pengendalian Impuls
Baik (saat diwawancara pasien tampak tenang, sopan, dan bersikap kooperatif).
G. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial
Baik (Pasien tidak pernah melakukan kekerasan kepada teman-temannya selama
di ruangan, pasien juga bersikap baik kepada perawat dan dokter, dan
mengetahui bahwa mencuri adalah perbuatan yang tidak baik).
Uji Daya Nilai
Baik (pasien mengatakan bila ia menemukan dompet dijalan, ia akan
menngembalikan dompet tersebut)
11
Daya Nilai Realita
Terganggu (terdapat halusinasi audiotorik, waham kebesaran,waham kejaran).
H. Tilikan
Derajat 1 pasien menyangkal total terhadap penyakitnya
12
Gigi geligi : dalam batas normal
Uvula : Letak di tengah, hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis
Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba .
Membesar.
Thorax
Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis
maupun dinamis, efloresensi primer/sekunder dinding
dada (-), pulsasi abnormal (-), gerak napas simetris, irama
teratur, retraksi suprasternal (-).
Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris
Perkusi : Sonor pada semua lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru
Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur -, gallop
Abdomen
Inspeks : Bentuk datar, efloresensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen, shifting
dullness (-), nyeri ketok CVA (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar, balotemen (-)
13
Ekstremitas
-Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
-Bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII) : Baik
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak dilakukan
3. Refleks fisiologis : (+) normal
4. Refleks patologis : Tidak ada
5. Motorik : Baik
6. Sensorik : Baik
7. Fungsi luhur : Baik
8. Gangguan khusus : Tidak ada
9. Gejala EPS : Akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tonus
otot (N), tremor (-), distonia (-), disdiadokokinesis (-)
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lab tanggal 22 oktober 2015 di RS Jiwa Soeharto Herdjan
Tanggal
Nama Test Hasil Flag Unit Nilai Rujukan
Pemeriksaan
22 oktober HEMATOLOGI
2015 Darah Lengkap
Hemoglobin 12.0 g/dL 10,0-14,0
Eritrosit 4.2 juta/mm 3,2-4,6
Leukosit 9600 ribu mm3 4000-10.000
14
LED 19 mm/jam < 20
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 1 % 1-3
Batang 0 % 2-6
Segmen 51 % 50-70
Limfosit 37 % 20-40
Monosit 7 % 2-8
Trombosit 370.000 ribu U/L 130-450 ribu
Hematokrit 35 gr% 30-42
KIMIA DARAH
GDS 83 mg/dL 74-110
SGOT 11 U/L <32
SGPT 8 U/L <31
Ureum 16 mg/dl 15-45
Creatinin 0,5 mg/dl 0,5-0,9
Nilai Rujukan
Pemeriksaan Foto Thorax (tanggal 22 oktober 2015)
Interpretasi :
COR, aorta normal
Corakan bronchovaskuler normal
Kedua hilus normal
Tidak tampak kelainan pada lapangan paru
Sinus dan diafragma normal
Jaringan tulang dan lunak normal
Kesan : Cor, Pulmo dalam batas normal
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan diantar oleh
keluarganya karena pasien berbicara kacau sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit. Saat pasien ditanya namanya pasien menyebutkan namnya adalah usnani
dan mengaku bekerja sebagai dosen di UI, pemain film Dendam Nyi pellet
yang berperan sebagai lasmini seorang pemain silat terhebat, pasien mengatakan
setelah selesai syuting pasien lanjut bekerja sebagai penyiar radio disalah satu
15
stasiun radio terkenal diJakarta, pasien mengatakan selama di rumah sakit 3 hari
terakhir ini pasien mendengar suara suara bisikan yang menyuruhnya pergi
sana , mati loe pasien mengatakan suara itu adalah kakek dari pasien yang
sudah meninggal, pasien juga mengatakan kemarin sempat melihat bayangan ibu
gendut yang berdiri diatas tempat tidurnya pasien tetapi pasien tidak bisa
menjelaskan bentuk bayangan itu, tetapi pasien hanya mengatakan bahwa sosok
itu addalah JIN, Pasien mengatakan bahwa dirinya sedang diguna- gunai oleh 5
orang dukun agar pasien tidak menikah, dan menjadi gila. Saat Pasien bercerita
tentang masa masa SMAnya pasien mengatakan punya banyak pacar, merasa
dirinya adalah sosok wanita tercantik pada saat SMA. Pasien mengatakan
selama ini tidak pernah merasa sedih ataupun sering menyendiri disuatu tempat,
pasien mengatakan dirinya selalu merasa Happy. Suami pasien mengatakan
sebelum pasien berbicara kacau pasien tidak tidur selama sehari karena ikut
membantu acara pernikahan tetangga sebelah rumahnya, suami pasien juga
mengatakan terkadang melihat pasien berbicara sendiri. Suami pasien
mengatakan sebulan terakhir pasien sempat putus minum obat dengan alasan
tidak mendapatkan obat tersebut diApotik didaerah dekat rumahnya, pasien juga
tidak rutin control. Pada tahun 2014 pasien pernah dirawat di RSJSH dengan
keluhan uang serupa. Pasien menyangkal dirinya mengalami gangguan jiwa.
Dari pemeriksaan psikiatri didapatkan : kesadaran neurologisnya compos
mentis, mood : hiertim, afek : luas, produktivitas isi piker : banyak ide,
kontinuitas : flight to of ideas, waham kebesaran, wahan rujukan, halusinasi
audiotorik dan visual, fungsi intelektual baik, daya nilai social tidak terganggu,
uji daya nilai tidak terganggu, daya nilaai realitas terganggu, tilikan derajat 1.
Pemeriksaan status internus dan neurologis dalam batas normal.
16
Berdasarkan ikhtisiar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan
kedalam :
1. Gangguan kejiwaan karena adanya :
Hendaya social, hendaya fungsi sehari-hari
Distress/ penderitaan : suka bicara sendiri, sulit tidur
2. Gangguan merupakan gangguan fungsional karena
Tidak ada gangguan kesadaran neurologic
Tidak disebabkan oleh gangguan medic umum ( penyakit
metabolic, infeksi, peyakit vaskuler, neoplasma.
Tidak terdapat penyalahgunaan zat psioaktif, tidak ada gejala
withdrawal dan intoksikasi zat berkaitan dengan gejala yang
pasien alami
3. Gangguan Skizoafektif tipe manik
Adanya waham kebesaran bahwa psien adalah dosen UI,
pemain film sebagai pemeran utama dendam nyi pellet,
penyiar radio terkenal disalah stasiun radio
Adanya waham kejar bahwa pasien merasa diguna-gunai oleh
5 dukun sehingga pasien sakit jiwa
Adanya halusianasi auditorik : pasien mendengar suara
bisikan yang sewaktu-waktu dapat timbul dan suara bisikan
tersebut menyuruh untuk pasien pergi
Adanya halusinasi visual : pasien melihat bayangan seorang
ibu ibu bertbuh besar seperti JIN
Adanya perilaku hiperaktif, labil
Banyak ide, flight of ideas
Daya dan tilikan kurang
17
Aksis III : Kondisi Medis Umum
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan
kelainan sehingga aksis III tidak ada diagnosis
Aksis IV: Problem Psikososisal dan Lingkungan
Dari anamnesis, pasien memiliki masalah dengan primary support
group (ayah pasien pernah menelantarkan pasien, suami pasien berselingkuh
dan bercerai dengan pasien dan kakak pasien saat ini pergi meninggalkan pasien
tanpa alasan dan tujuan yang jelas).
Masalah pekerjaan
Masalah ekonomi
Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global
GAF current : 60-51 gejala sedang, disabilitas sedang
GAF HLPY : 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik
18
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam
XI. PENATALAKSANAAN
1. Rawat inap
untuk mengurangi gaduh, gelisah
Kesadaran minum obat kurang
Untuk observasi lebih lanjut
2. Psikofarmaka
Risperidon 2 x 1 mg PO
As. Valproate 2 x 250 mg PO
Trihexyphenidyl (THP) 2x2 mg PO (bila perlu)
Lorazepam 1x2 mg PO
19
Dilakukan psikoedukasi pada pasien dan keluarganya mengenai penyakit yang
dialami pasien, gejala yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana yang bdiberika,
pilihan obat, efek samping pengobatan dan pronosis penyakit.
4. Psikoterapi
Psikoterapi suportif kepada pasien
Ventilasi : pasien diberikan kesempatan untuk meluapkan isi hatinya.
Sugesti : menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya
akan hilang atau dapat dikendalikan.
Reassurance : memberitahukan kepada pasien bahwa tim dokter dan
rumah sakit sudah berupaya yang terbaik untuk kesembuhan pasien dan
pasien harus mampu untuk membantu dirinya sendiri.minum obat teratur
untuk menghilangan halusinasi
Psikoedukasi pada keluarga pasien
Melibatkan keluarga dalam pemulihan, dengan memberikan pengarahan
kepada keluarga agar tetap memberi dukungan untuk pulih.
5. Sosioterapi
Melibatakan psien dalam kegiatan rehabilitasi psikososial berupa latihan
keterampilan sosial di RSJSH
Menganjurkan psien untuk mau bersosialisasi dengan psien lain.
20