Anda di halaman 1dari 20

Status Psikiatri

Nama : Dwita Permatasari NIM : 11.2013.192 FK UKRIDA


Dokter Penguji : Tanda Tangan:
dr. Salikur, Sp.KJ
dr. Asmarahadi, Sp.KJ

I. IDENTITAS PASIEN
Nama (inisial) : Ny. U
Tempat dan Tanggal Lahir : Jakarta, 25-07-1970
Umur : 45 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Bangsa/Suku : Betawi
Agama : Islam
Alamat : Kampung Gaga
Dokter yang Merawat : dr. Priyanto, Sp.KJ
Tanggal Masuk RSJSH :22 10- 2015
Ruang Perawatan : Ruang Cempaka
Rujukan/ Datang sendiri/ Keluarga : Datang ke UGD diantar oleh keluarganya
( suami dan ipar)

II. RIWAYAT PSIKIATRIK


Autoanamnesis
Jumat, 30 Oktober 2015 pukul 16.00, di Bangsal Cempaka Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan.

1
Minggu, 1 November 2015 pukul 16.00, di Bangsal cempaka Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan.
Senin , 2 november 2015 pukul 16.00, di Bangsal cempaka Rumah Sakit Jiwa
Soeharto Heerdjan.

Alloanamnesis
Tanggal 2 november 2015, pukul 11.00. Alloanamnesis dilakukan kepada suami
pasien saat jam jenguk diruang cempaka.

A. Keluhan Utama

Pasien berbicara kacau sejak 4 hari SMRS


B. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan diantar oleh
keluarganya karena pasien berbicara kacau sejak 4 hari sebelum masuk rumah sakit.
Saat pasien ditanya namanya pasien menyebutkan namnya adalah usnani dan
mengaku bekerja sebagai dosen di UI, pemain film Dendam Nyi pellet yang
berperan sebagai lasmini seorang pemain silat terhebat, pasien mengatakan setelah
selesai syuting pasien lanjut bekerja sebagai penyiar radio disalah satu stasiun radio
terkenal diJakarta, pasien mengatakan selama di rumah sakit 3 hari terakhir ini
pasien mendengar suara suara bisikan yang menyuruhnya pergi sana , mati loe
pasien mengatakan suara itu adalah kakek dari pasien yang sudah meninggal, pasien
juga mengatakan kemarin sempat melihat bayangan ibu gendut yang berdiri diatas
tempat tidurnya pasien tetapi pasien tidak bisa menjelaskan bentuk bayangan itu,
tetapi pasien hanya mengatakan bahwa sosok itu addalah JIN, sebelumnya pasien
memang sering mengatakan sering melihat sosok JIN dilingkungan rumahnya,
Pasien mengatakan bahwa dirinya sedang diguna- gunai oleh 5 orang dukun agar
pasien tidak menikah, dan menjadi gila.
Saat Pasien bercerita tentang masa masa SMAnya pasien mengatakan punya
banyak pacar, merasa dirinya adalah sosok wanita tercantik pada saat SMA.

2
Pasien mengatakan selama ini tidak pernah merasa sedih ataupun sering
menyendiri disuatu tempat, pasien mengatakan dirinya selalu merasa Happy.
Suami pasien mengatakan sebelum pasien berbicara kacau pasien tidak tidur selama
sehari karena ikut membantu acara pernikahan tetangga sebelah rumahnya, suami
pasien juga mengatakan terkadang melihat pasien berbicara sendiri, suami pasien
mengatkan sebelum keluhan muncul pasien dapat melakukan kegiatan sehari-hari
seperti menyapu, mencuci dan membesihkan rumah, suami pasien mengatakan
pasien tidak pernah memukul, ataupun membanting barang barang dirumahnya pada
saat itu.
Suami pasien mengatakan sebulan terakhir pasien sempat putus minum obat
dengan alasan tidak mendapatkan obat tersebut diApotik didaerah dekat rumahnya,
pasien juga tidak rutin kontrol

C. Riwayat Gangguan Sebelumnya


1. Riwayat Gangguan Psikiatrik
Menurut keterangan keluarga, pasien pernah mengalami gejala yang
sama pada tahun 2014 yang timbul sejak pasien keluar dari pekerjaanya
disebuah pabrik Lider. Pada awal tahun 2014 pasien mulai terlihat berbicara
dan tertawa sendiri. Pasien mengatakan sering mendengar suara bisikan yang
menyuruhnya untuk pergi sehingga pasien melakukan suruhan itu dan
pergi dari rumahnya. Saat kejadian tersebut keluarga pasien mengatakan
menemukan pasien yang sudah berada disuatu tempat di luar lingkungan
tempat tinggal.
Pasien mengatakan sering kali melihat bayangan-bayangan berupa JIN
disekitar rumahnya, oleh karena gejala-gejala tersebut suami dan keluarga
pasien memutuskan untuk membawa pasien ke RSJSH. Dan setelah beberapa
bulan pengobatan gejala pasien mulai berkurang dan pasien dapat
beraktivitas kembali seperti biasa.
Pada pertengahan tahun 2015 suami pasien mengatakan gejala bicara
ngawur mulai timbul kembali dan sekitar 1 minggu sebelum masuk rumah

3
sakit gejala yang timbul pada pasien tampak lebih berat dari gejala yang
pernah timbul pada 1 tahun sebelumnya.
2. Riwayat Gangguan Medik
Suami mengatakan tidak pernah mengalami sakit yang serius saat
kecil, pasien tidak pernah dirawat dirumah sakit dan dioperasi sebelumnya.
Pasien tidak pernah kejang sebelumnya. Pasien tidak pernah mengalami
kecelakaan atau trauma pada kepala yang menyebabkan pasien pingsan atau
mengalami penurunan kesadaran. Hipertensi, jantung ataupun diabetes
disangkal oleh keluarga pasien.

3. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif


Pasien tidak memiliki riwayat merokok, minum alkohol maupun
penggunaan obat-obat terlarang
4. Riwayat Gangguan Sebelumnya

Tingkat Keparahan Gangguan

2015
2014

2013

Waktu

4
2014 2015
Berbicara sendiri Berbicara sendiri, hiperaktif
Ketawa sendiri Berbicara kacau
Halusinasi (+) audiotorik Halusinasi (+) audiotorik
Halusinasi (+) Visual Halusinasi (+) visual
Waham (+) rujukan Waham (+) kebesaran
Waham (+) rujukan

D. Riwayat Kehidupan Pribadi


1. Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak kedua dari empat bersaudara yang direncanakan
dan diinginkan oleh orangtuanya. Pasien lahir spontan, ditolong oleh bidan
kebidanan. Pasien lahir dalam keadaan sehat dan langsung menangis. Riwayat
komplikasi kelahiran, trauma, dan cacat bawaan disangkal.

2. Riwayat Perkembangan Kepribadian


a. Masa Kanak Awal ( 0 3 tahun )
Pasien masih tinggal bersama orangtuanya. Namun suami paien tidak
begitu tau riwayat perkembangan masa kanak si pasien.

b. Masa Kanak Pertengahan ( 3 11 tahun )


Pasien senang bermain dengan teman-temannya disekolah maupun
dekat rumahnya, pasien mengatakan ia sangat dekat dengan kakak-kakaknya
dan kakaknya sangat menyayangi pasien.

Masa Kanak Akhir ( Pubertas dan Remaja )


Pasien dan kedua orang kakaknya memutuskan untuk merantau
ke Jakarta, karena ayah pasien sudah terlebih dahulu pergi ke Jakarta.
Namun saat sampai di Jakarta, ayah pasien pergi dan menikah lagi
tanpa sepengetahuan keluarganya dan meninggalkan pasien juga
kakaknya. Pasien dan kakaknya berusaha mencari uang sendiri dan
hidup mandiri di Jakarta.

c. Masa Dewasa

5
Pasien memiliki banyak teman dan hubungan yang baik dengan rekan
kerjanya.

3. Riwayat Pendidikan
Pasien menjalani pendidikan hingga bangku pendidikan SMA. Pasien
mengawali kegiatan sekolah saat berusia 6 tahun. Pasien menyelesaikan
pendidikan SD selama 6 Tahun tanda kendala yang berarti.
Selanjutnya pasien melanjutkan pendidikan SMP saat berusia 12 Tahun
selama 3 tahun pendidikan pasien dapat menyelesaikan SMP dengan baik dan
mendapat peringkat 7, setelah itu pasien lanjut pendidikan SMA hingga selesai
kelas 3 dan dinyatakan lulus UAN.
Setelah itu pasien tidak melanjutkan sekolahnya karena faktor biaya.
Pasien.

4. Riwayat Pekerjaan
Pasien mengatakan pernah bekerja di suatu pabrik Lider saat berusia 12
tahun, namun pasien memutuskan untuk berhenti karena ingin melanjutkan
sekolah lagi, saat pasien sudah menikah pasien bekerja sekitar tahun 1995 pasien
bekerja sebagai pembantu rumah tangga.

5. Kehidupan Beragama

Pasien beragama islam, pasien mengaku rajin menjalani sholat 5 waktu,


dan rajin mengaji

6. Kehidupan Perkawinan/ Psikoseksual


Pasien sudah menikah selama 20 tahun dan mempunyai 3 orang anak dua
perempuan satu laki-laki. Pasien menikah dengan pria pilihannya yang
dipacarinya saat SMA dan memutuskan utnuk menikah dengan pacar yang
menjadi suaminya sekarang.

6
7. Riwayat Pelanggaran Hukum
Pasien tidak pernah berurusan dengan aparat penegak hukum.

8. Riwayat Sosial
Hubungan pasien dengan keluarganya selama ini cukup baik, pasien tidak
pernah cekcok dengan suami, anaknya dan tetangganya.

E. Riwayat Keluarga

Keterangan :
: laki-laki

: perempuan
: Pasien

7
F. Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya
Pasien menyangkal dirinya mengalami gangguan jiwa. Pasien
mengatakan bahwa dirinya ingin segera pulang kembali dan bersama
keluarganya.

III. STATUS MENTAL (Pemeriksaan tanggal 30 Oktober 2015)


A. Deskripsi Umum
1. Penampilan
Pasien seorang wanita berusia 45 tahun, tampak sesuai umur. Pasien mengenakan
baju dari RSJSH lengan pendek berwarna cokelat, dengan celana kain panjang
berwarna merah muda, rambut panjang berwarna hitam dikepang dua, memakai
kalung berwarna hitam, dan kedua anting, memakai sendal jepit,tidak terlihat
kurus, tingginya kira kira 159 cm. Tampak cucukp rapi dan perawatan diri
tampak cukup baik.

2. Kesadaran
Kesadaran : compos mentis, pasien tampak sadar penuh saat dilakukan
wawancara.

3. Perilaku dan Aktivitas Motorik


a. Sebelum Wawancara
Pasien sedang duduk dan cerita bersama temannya, tampak hiperaktif

b. Selama Wawancara
Pasien duduk dengan tenang di samping pemeriksa, dan menatap wajah
pemeriksa saat diajak berbicara, tetapi terkadang terlihat hiperaktif ditengah
tengah wawancara pasien berperilaku sebagi lasmini dan bermain silat. Tidak
terdapat perlambatan gerakan, kejang, maupun kekakuan gerakan. Semua
pertanyaan dapat dijawab dengan baik oleh pasien.

8
c. Sesudah Wawancara
Pasien menjabat tangan pemeriksa saat diminta bersalaman untuk mengakhiri
percakapan dan mengucapkan terima kasih, lalu meminta izin untuk makan.
Pasien lalu berjalan mengambil makanan, dan melambaikan tangan ke arah
pemeriksa. Pasien tidak menunjukkan perilaku atau gerakan yang tidak
lazim.

4. Sikap Terhadap Pemeriksa


Pasien bersikap kooperatif dan sopan.

5. Pembicaraan
a. Cara berbicara : Logore, pasien menjawab semua pertanyaan yang diajukan
dengan baik. Bicara pasien spontan, artikulasi jelas, intonas dan volume
sedang.
b. Gangguan berbicara : Tidak terdapat hendaya atau gangguan berbicara.

B. Alam Perasaan (Emosi)


1. Mood : Hipertim
2. Afek : Luas
3. Keserasian : Serasi

C. Gangguan Persepsi
a) Halusinasi : Ada ( Audiotorik) pasien mendengar suara- suara yang
menyuruhnya untuk pergi
: Ada (visual) melihat bayangan ibu-ibu bertubuh besar
seperti JIN
b) Ilusi : Tidak ada
c) Depersonalisasi : Tidak ada
d) Derealisasi : Tidak ada

9
D. Proses Pikir
1. Arus Pikir
a. Produktifitas : Banyak ide
b. Kontinuitas : flight of ideas
2. Isi Pikir
Preokupasi : Tidak ada
Waham : Waham kebesaran (+) merasa
diri sebagai artis lasmini seorang pemain silat, sebagai
penyiar radio disalah satusion radio terkenal, dosen UI
Waham kejaran (+) merasa ada 5 dukun yang sedang
menguna-gunai dirinya
Obsesi : Tidak ada
Fobia : Tidak ada

E. Fungsi Intelektual
1. Taraf Pendidikan SMA

2. Pengetahuan Umum Baik (pasien mengetahui nama presiden saat ini, ibukota
Jakarta, nama Gubernur Jakarta saat ini)
3. Kecerdasan Rata-rata

4. Konsentrasi dan Konsentrasi baik (saat diajak berhitung 100 dikurangi 7,


Perhatian pasien dapat menjawab dengan benar, saat diminta mengeja
kata BUMI secara terbalik, pasien juga dapat menjawab
dengan tepat).
Perhatian baik (pasien tidak mudah teralih perhatiannya
terhadap kegiatan atau orang yang lewat didepannya, atau
terhadap benda yang menarik perhatiannya)
5. Orientasi
- Waktu Baik (pasien dapat membedakan pagi, siang dan malam
hari).

10
- Tempat Baik (pasien mengetahui dirinya sekarang berada di RSJ
Soeharto Heerdjan Grogol).

- Orang Baik (pasien mengetahui sedang diwawancara oleh dokter


muda dan mengenal pasien lain yang berada di satu
ruangan dengan pasien).
6. Daya Ingat
- Jangka Baik (pasien dapat mengingat tempat sekolah pasien; SD
Panjang dan SMP).
- Jangka Baik (pasien mengingat menu makan pagi dan kegiatan
Pendek yang yang dilakukannya pagi tadi di RS).
- Segera Baik (pasien dapat mengingat nama dokter muda yang
mewawancarai).
7. Pikiran Abstrak Baik (pasien bisa membedakan antara jeruk & apel)

8. Visuospasial Baik (pasien dapat menggambar jam yang waktunya


ditentukan oleh pemeriksa).
9. Kemampuan Baik (pasien bisa makan, mandi, dan berpakaian sendiri).
Menolong Diri

F. Pengendalian Impuls
Baik (saat diwawancara pasien tampak tenang, sopan, dan bersikap kooperatif).

G. Daya Nilai
Daya Nilai Sosial
Baik (Pasien tidak pernah melakukan kekerasan kepada teman-temannya selama
di ruangan, pasien juga bersikap baik kepada perawat dan dokter, dan
mengetahui bahwa mencuri adalah perbuatan yang tidak baik).
Uji Daya Nilai
Baik (pasien mengatakan bila ia menemukan dompet dijalan, ia akan
menngembalikan dompet tersebut)

11
Daya Nilai Realita
Terganggu (terdapat halusinasi audiotorik, waham kebesaran,waham kejaran).

H. Tilikan
Derajat 1 pasien menyangkal total terhadap penyakitnya

I. Reliabilitas : Dapat dipercaya

IV. STATUS FISIK


A. Status Internus
Keadaan Umum : Baik, tampak tenang
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/ menit
Suhu : 37 oC
Pernafasan : 20 x/ menit
Kulit : ikterik (-), sianosis (-), turgor baik,
kelembaban normal,.efloresensi primer/sekunder (-)
Kepala : Normocephali, rambut warna hitam, pendek dan lurus,
distribusi merata
Mata : Pupil bulat isokor, refleks cahaya langsung +/+, refleks
cahaya tidak ...langsung +/+, konjungtiva anemis -/-, sklera
ikterik -/-,
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping hidung
(-), sekret -/-.
Telinga : Sekret -/-, membran timpani intak +/+, nyeri tekan -/-.
Mulut : Bibir kecoklatan, agak kering, sianosis (-), trismus (-),
Lidah : Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-).

12
Gigi geligi : dalam batas normal
Uvula : Letak di tengah, hiperemis (-)
Tonsil : T1/T1, tidak hiperemis
Tenggorokan : Faring tidak hiperemis
Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar tiroid tidak teraba .
Membesar.

Thorax
Paru
Inspeksi : Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis
maupun dinamis, efloresensi primer/sekunder dinding
dada (-), pulsasi abnormal (-), gerak napas simetris, irama
teratur, retraksi suprasternal (-).
Palpasi : Gerak napas simetris, vocal fremitus simetris
Perkusi : Sonor pada semua lapangan paru
Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada seluruh lapang paru

Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba
Perkusi : Tidak dilakukan
Auskultasi : S1 S2 reguler, murmur -, gallop

Abdomen
Inspeks : Bentuk datar, efloresensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Perkusi : Timpani pada keempat kuadran abdomen, shifting
dullness (-), nyeri ketok CVA (-)
Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
membesar, balotemen (-)

13
Ekstremitas
-Atas : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)
-Bawah : Akral hangat, CRT < 2 detik, sianosis (-), edema (-)

Genitalia : Tidak diperiksa karena tidak ada indikasi

B. Status Neurologis
1. Saraf kranial (I-XII) : Baik
2. Tanda rangsang meningeal : Tidak dilakukan
3. Refleks fisiologis : (+) normal
4. Refleks patologis : Tidak ada
5. Motorik : Baik
6. Sensorik : Baik
7. Fungsi luhur : Baik
8. Gangguan khusus : Tidak ada
9. Gejala EPS : Akatisia (-), bradikinesia (-), rigiditas (-), tonus
otot (N), tremor (-), distonia (-), disdiadokokinesis (-)

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Lab tanggal 22 oktober 2015 di RS Jiwa Soeharto Herdjan

Tanggal
Nama Test Hasil Flag Unit Nilai Rujukan
Pemeriksaan
22 oktober HEMATOLOGI
2015 Darah Lengkap
Hemoglobin 12.0 g/dL 10,0-14,0
Eritrosit 4.2 juta/mm 3,2-4,6
Leukosit 9600 ribu mm3 4000-10.000

14
LED 19 mm/jam < 20
Hitung Jenis
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 1 % 1-3
Batang 0 % 2-6
Segmen 51 % 50-70
Limfosit 37 % 20-40
Monosit 7 % 2-8
Trombosit 370.000 ribu U/L 130-450 ribu
Hematokrit 35 gr% 30-42

KIMIA DARAH
GDS 83 mg/dL 74-110
SGOT 11 U/L <32
SGPT 8 U/L <31
Ureum 16 mg/dl 15-45
Creatinin 0,5 mg/dl 0,5-0,9
Nilai Rujukan
Pemeriksaan Foto Thorax (tanggal 22 oktober 2015)
Interpretasi :
COR, aorta normal
Corakan bronchovaskuler normal
Kedua hilus normal
Tidak tampak kelainan pada lapangan paru
Sinus dan diafragma normal
Jaringan tulang dan lunak normal
Kesan : Cor, Pulmo dalam batas normal
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Jiwa Soeharto Heerdjan diantar oleh
keluarganya karena pasien berbicara kacau sejak 4 hari sebelum masuk rumah
sakit. Saat pasien ditanya namanya pasien menyebutkan namnya adalah usnani
dan mengaku bekerja sebagai dosen di UI, pemain film Dendam Nyi pellet
yang berperan sebagai lasmini seorang pemain silat terhebat, pasien mengatakan
setelah selesai syuting pasien lanjut bekerja sebagai penyiar radio disalah satu

15
stasiun radio terkenal diJakarta, pasien mengatakan selama di rumah sakit 3 hari
terakhir ini pasien mendengar suara suara bisikan yang menyuruhnya pergi
sana , mati loe pasien mengatakan suara itu adalah kakek dari pasien yang
sudah meninggal, pasien juga mengatakan kemarin sempat melihat bayangan ibu
gendut yang berdiri diatas tempat tidurnya pasien tetapi pasien tidak bisa
menjelaskan bentuk bayangan itu, tetapi pasien hanya mengatakan bahwa sosok
itu addalah JIN, Pasien mengatakan bahwa dirinya sedang diguna- gunai oleh 5
orang dukun agar pasien tidak menikah, dan menjadi gila. Saat Pasien bercerita
tentang masa masa SMAnya pasien mengatakan punya banyak pacar, merasa
dirinya adalah sosok wanita tercantik pada saat SMA. Pasien mengatakan
selama ini tidak pernah merasa sedih ataupun sering menyendiri disuatu tempat,
pasien mengatakan dirinya selalu merasa Happy. Suami pasien mengatakan
sebelum pasien berbicara kacau pasien tidak tidur selama sehari karena ikut
membantu acara pernikahan tetangga sebelah rumahnya, suami pasien juga
mengatakan terkadang melihat pasien berbicara sendiri. Suami pasien
mengatakan sebulan terakhir pasien sempat putus minum obat dengan alasan
tidak mendapatkan obat tersebut diApotik didaerah dekat rumahnya, pasien juga
tidak rutin control. Pada tahun 2014 pasien pernah dirawat di RSJSH dengan
keluhan uang serupa. Pasien menyangkal dirinya mengalami gangguan jiwa.
Dari pemeriksaan psikiatri didapatkan : kesadaran neurologisnya compos
mentis, mood : hiertim, afek : luas, produktivitas isi piker : banyak ide,
kontinuitas : flight to of ideas, waham kebesaran, wahan rujukan, halusinasi
audiotorik dan visual, fungsi intelektual baik, daya nilai social tidak terganggu,
uji daya nilai tidak terganggu, daya nilaai realitas terganggu, tilikan derajat 1.
Pemeriksaan status internus dan neurologis dalam batas normal.

VII. FORMULASI DIAGNOSTIK


Aksis I: Gangguan Klinis dan Kondisi Klinis yang Menjadi Fokus Perhatian
Khusus

16
Berdasarkan ikhtisiar penemuan bermakna, maka kasus ini dapat digolongkan
kedalam :
1. Gangguan kejiwaan karena adanya :
Hendaya social, hendaya fungsi sehari-hari
Distress/ penderitaan : suka bicara sendiri, sulit tidur
2. Gangguan merupakan gangguan fungsional karena
Tidak ada gangguan kesadaran neurologic
Tidak disebabkan oleh gangguan medic umum ( penyakit
metabolic, infeksi, peyakit vaskuler, neoplasma.
Tidak terdapat penyalahgunaan zat psioaktif, tidak ada gejala
withdrawal dan intoksikasi zat berkaitan dengan gejala yang
pasien alami
3. Gangguan Skizoafektif tipe manik
Adanya waham kebesaran bahwa psien adalah dosen UI,
pemain film sebagai pemeran utama dendam nyi pellet,
penyiar radio terkenal disalah stasiun radio
Adanya waham kejar bahwa pasien merasa diguna-gunai oleh
5 dukun sehingga pasien sakit jiwa
Adanya halusianasi auditorik : pasien mendengar suara
bisikan yang sewaktu-waktu dapat timbul dan suara bisikan
tersebut menyuruh untuk pasien pergi
Adanya halusinasi visual : pasien melihat bayangan seorang
ibu ibu bertbuh besar seperti JIN
Adanya perilaku hiperaktif, labil
Banyak ide, flight of ideas
Daya dan tilikan kurang

Aksis II : Gangguan Kepribadian dan Retardasi Mental


Tidak ada diagnosis

17
Aksis III : Kondisi Medis Umum
Dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan neurologis tidak ditemukan
kelainan sehingga aksis III tidak ada diagnosis
Aksis IV: Problem Psikososisal dan Lingkungan
Dari anamnesis, pasien memiliki masalah dengan primary support
group (ayah pasien pernah menelantarkan pasien, suami pasien berselingkuh
dan bercerai dengan pasien dan kakak pasien saat ini pergi meninggalkan pasien
tanpa alasan dan tujuan yang jelas).
Masalah pekerjaan
Masalah ekonomi
Aksis V: Penilaian Fungsi Secara Global
GAF current : 60-51 gejala sedang, disabilitas sedang
GAF HLPY : 70-61 beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan
dalam fungsi, secara umum masih baik

VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL


Aksis I : F25.0 Gangguan Skizoafektif Tipe Manik
Aksis II : tidak ada diagnosis
Aksis III : tidak ada diagnosis
Aksis IV : Masalah dengan primary support group (ayah)
Masalah pekerjaan
Masalah ekonomi
Aksis V : GAF current : 60-51
GAF HLPY : 70-61
IX. DAFTAR MASALAH
A. Organobiologi : Tidak ada
B. Psikologik : berbicara kacau, halusinasi audiotorik, halusinasi
visual, waham kebesaran, waham rujukan, berbicara dan
tertawa sendiri
C. Sosiobudaya : riwayat ditinggalkan oleh ayahnya

18
X. PROGNOSIS
Quo ad vitam : Dubia ad Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad malam
Quo ad sanationam : Dubia ad malam

Faktor-faktor yang mempengaruhi


a. Faktor Yang Memperingan:
Adanya dukungan dari keluarga untuk menjadi pribadi yang lebih baik

b. Faktor Yang Memperberat:


Pasien sekarang tidak bekerja
Tilikan pasien buruk, pasien merasa tidak memiliki penyakit jiwa
Kepatuhan minum obat
Pemahaman terhadap penyakit yang diderita kurang

XI. PENATALAKSANAAN
1. Rawat inap
untuk mengurangi gaduh, gelisah
Kesadaran minum obat kurang
Untuk observasi lebih lanjut
2. Psikofarmaka
Risperidon 2 x 1 mg PO
As. Valproate 2 x 250 mg PO
Trihexyphenidyl (THP) 2x2 mg PO (bila perlu)
Lorazepam 1x2 mg PO

3. Psikoedukasi kepada pasien dan keluarga

19
Dilakukan psikoedukasi pada pasien dan keluarganya mengenai penyakit yang
dialami pasien, gejala yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana yang bdiberika,
pilihan obat, efek samping pengobatan dan pronosis penyakit.

4. Psikoterapi
Psikoterapi suportif kepada pasien
Ventilasi : pasien diberikan kesempatan untuk meluapkan isi hatinya.
Sugesti : menanamkan kepada pasien bahwa gejala-gejala gangguannya
akan hilang atau dapat dikendalikan.
Reassurance : memberitahukan kepada pasien bahwa tim dokter dan
rumah sakit sudah berupaya yang terbaik untuk kesembuhan pasien dan
pasien harus mampu untuk membantu dirinya sendiri.minum obat teratur
untuk menghilangan halusinasi
Psikoedukasi pada keluarga pasien
Melibatkan keluarga dalam pemulihan, dengan memberikan pengarahan
kepada keluarga agar tetap memberi dukungan untuk pulih.
5. Sosioterapi
Melibatakan psien dalam kegiatan rehabilitasi psikososial berupa latihan
keterampilan sosial di RSJSH
Menganjurkan psien untuk mau bersosialisasi dengan psien lain.

20

Anda mungkin juga menyukai