Anda di halaman 1dari 6

BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLOH DAN AKHLAK TERPUJI DALAM

KEHIDUPAN SOSIAL

MAKNA BERIMAN KEPADA RASUL


Menurut Samar Qondi, pengertian rasul secara istilah adalah manusia biasa, laki-laki yang dipilih
Alloh SWT untuk menerima wahyu, dengan diikuti kewajiban untuk menyampaikan risalahnya, jika tidak
diiringi kewajiban menyampaikan risalah itu maka disebut Nabi. Jumlah Nabi dan Rasul cukup banyak,
hal ini sebagaimana firman Alloh surat Al-mukmin, ayat 78:





Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada
yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu.
Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila
telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang
yang berpegang kepada yang batil.
Dalam hidup ini kita mempunyai dua pedoman yaitu Al-Quran dan Al-Hadits, Al-Quran
merupakan firman Alloh yang terjaga keasliannya sepanjang masa, sedangkan Al-Hadits adalah rekaman
prilaku Rasululloh yang terjaga keteladanannya, sebagaimana firman Alloh surat Al-Ahzab ayat 21:




Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.

Untuk meneladani Rasululloh kita harus mengenal dulu siapa Rasululloh itu (marifatilloh) yang
diiringi dengan keyakinan Illahiah dan Ilmiah.
Untuk mengenal Nabi lebih jauh lagi, kita harus memahami betul bahwa Nabi saw, disamping
sebagai Rasul adalah manusia biasa yang tidak lepas dari sifat basyariah, hal ini sebagaimana firman
Alloh surat Al-furqon ayat 20:








Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan
makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang
lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.
Firman Alloh surat Saba ayat 28:





Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai
pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada
mengetahui.
Ayat diatas menerangkan fungsi daripada Nabi dan Rasul.

AKHLAK TERPUJI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL


1. Membina solidaritas sosial
Solidaritas artinya perasaan setia kawan, perasaan senasib sepenanggungan. Sikap solidaritas
yang terjadi dimasa tertentu (dimasa para sahabat) didukung dengan kondisi keimanannya, bagi
kita hal ini demikian tidak serta merta ada, pada saat ini harus melalui proses sebagai berikut:
a) Silaturahmi/silaturahim, yaitu menyambungkan tali persaudaraan dengan sesama
manusian dengan penuh kasih sayang.
b) Saling mengenal satu sama lain
c) Saling memahami, yaitu suatu upaya untuk saling mmahami orang lain.
d) Saling membantu, yaitu saling menolong antar sesama baik dalam keadaan lapang
maupin sempit.
Sifat-sifat diatas sebagaimana Alloh berfirman dalam Al-quran surat Al-maidah ayat 2:







Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

2. Membangun Sikap Tasamuh


Secara bahasa tasamuh adalah toleransi, tenggang rasa atau saling menghargai. Sabda
Nabi saw:
} {

Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga dia mencintai saudaranya
sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Firman Alloh surat Al-maidah ayat 8:






Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu
menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-
kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Manfaat Tasamuh Bagi yang Melakukannya


i. Dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan untuk mencapai cita-cita yang tinggi.
ii. Dapat mendatangkan rezeki dalam kehidupan.
iii. Dapat menimbulkan ketentraman dan kedamaian dimasyarakat.
3. Menjalin Taawun dengan Sesama
Taawun artinya saling tolong menolong. Firman Alloh yang berhubungan dengan
taawun yaitu, surat Al-maidah ayat 2:







Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan
tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada
Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

4. Membiasakan Bersikap Juhud


Juhud artinya tidak berhasrat pada sesuatu walaupun ada kesempatan. Hal itu dilakukan
untuk melatih membersihkan diri dan mendahulukan kepentingan orang lain. Firman Alloh SWT
surat Al-araf ayat 31-32:

{ }





"Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang berlebih-lebihan. Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang
telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezeki
yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam
kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami menjelaskan
ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui."
Menurut Ibnu Khodamah Al-Mukhodas, zuhud memiliki tiga sifat, yaitu:
1) Sedikit sekali menggemari dunia dan penuh dengan kesederhanaan
2) Pandangan, pujian dan celaan orang sama saja.
3) Mendahulukan ridho Alloh daripada ridho manusia.

Zuhud yang dijalani Rasululloh saw dijadikan tauladan oleh para sahabat . implementasi
sikap zuhud seperti yang dicontohkan sayidina Ali bin Abi Thalib, zuhud tersimpul dua
kalimat dalam Al-quran surat Al-hadid ayat 23:





(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang
luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-
Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi
membanggakan diri.
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLOH DAN AKHLAK TERPUJI

DALAM KEHIDUPAN SOSIAL....................................................................................

A. MAKNA BERIMAN KEPADA RASUL...........................................................

B. AKHLAK TERPUJI DALAM KEHIDUPAN SOSIAL..................................

1) Membina solidaritas sosial...........................................................................

2) Membangun sikap tasamuh..........................................................................

3) Menjarin taawun dengan sesama................................................................

4) Membiasakan bersikap juhud.......................................................................


RESUME AKIDAH AKHLAK

BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLOH DAN AKHLAK TERPUJI DALAM


KEHIDUPAN SOSIAL
Diajukan untuk memenuhi tugas dosen mata kuliah Materi PAI

Dra. NAFILAH ALIS, M.Ag

Oleh:
ITANG NUR MUBAROK

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
KOTA TASIKMALAYA
2012

Anda mungkin juga menyukai