Pulau Sumatera merupakan sebuah pulau di Indonesia yang sering mengalami gempa bumi, baik
yang disebabkan oleh tektonik maupun vulkanik. Hal ini disebabkan karena daerah Sumatera
berada pada zona subduksi pertemuan dual empeng besar. Pulau Sumatera juga berada di jalur
dua sesar aktif yang sering menjadi pusat gempa yaitu, Mentawai Fault System (MFS) dan
Sumatera Fault System (SFS). Salah satu wilayah di Pulau Sumatera yang paling sering terjadi
gempa yaitu Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menentukan waktu tiba gelombang P dan S
(2) mengetahui distribusi gempa (3) menentukan pengaruh model kecepatan terhadap penentuan
lokasi gempa. Ada beberapa metode penentuan lokasi gempa, salah satunya menggunakan
metode Hypo 71. Data yang digunakan adalah data 3 hari (02 Januari 2017 05 Januari 2017)
gempa susulan Pidie Jaya yang berjumlah 148 gempa. Dari pengolahan data tersebut dapat
diperoleh model kecepatan yang bervariasi dengan menggunakan beberapa referensi model
kecepatan, diantaranya model kecepatan AK135, model kecepatan IASP91, model kecepatan
Haslinger dan model kecepataan Ivan Koulakov. Model kecepatan yang digunakan akan
menggambarkan bagaimana distribusi gempa. Distribusi gempa yang mengarah Barat Daya
Timur Laut mengidentifikasi adanya jalur sesar yang diduga sesar tersebut adalah sesar minor
dari sesar Sumatera.
ABSTRACT