Anda di halaman 1dari 12

Pengukuran Biaya Kuantitas

Dari seminar produktivitas yang dihadirinya, Russel Walsh mengetahui bahwa member
perhatian yang kebih besar pada kualitas dapat meingkatkan profitabilitas. Niaya kualitas cukup
besar dan dapat merupakan sumber penghematan yang cukup signifikan. Kualitas telah menjadi
dimensi kompetitif yang penting bagi perusahaanc manufaktur maupun jasa, juga bagi usaha
kecil dan usaha besar. Kualitax merupakan tema terpadu bagi perusahaan. Ketika perusahaan
menerapkan perbaikan kualitas, timbul kebutuhan untuk memantau dan melaporkan kemajuan
dari program-program tersebut. Pasar manajer perlu memahami makna biaya biaya kualitas dan
bagaiman mereka berubah sepanjang waktu.

Definisi Kualitas
Secara umum, kamus mendefinisikankualitas sebagai untuk kualitas adalah derajat atau
tingkat kesempurnaan; dalam hal ini kualitas adalah ukuran relative dari kebaikan (goodness).
Jadi, produk atau jasa yang berkualitas memenuhi atau melebihi harapam pelanggan dalam
delapan dimensi :
1. Kinerja (performance)
2. Estetika (aesthetic)
3. Kemudahan perwatan dan perbaikan (serviceability)
4. Fitur (features)
5. Keandalan (reliability)
6. Tahan lama (durability)
7. Kualitas kesesuaian ( quality of conformance)
8. Kecocokan penggunaan (fitness for use)
Empat dimensi pertama merupakan atribut kualitas yang penting, tetapi sulit diukur. Kinerja
mengacu pada konsistensi dan seberapa baik fungsi-fungsi sebuah produk. Dalam jasa, prinsip
tidak terpisahkan (inseparability principle) berarti jasa dilakukan secara langsung di hadapan
pelanggan. Jadi, dimensi kinerja untuk jasa .4 dapat didefinisikan lebih jauh sebagai atribut daya
tanggap, kepastian, dan empati. Daya tanggap (responsiveness) adalah keingrnan untuk
membantu pelanggan dan menyediakan pelayanan yang konsisten dan bersifat segera. Kepastian
(assurance) mengacu pada pengetahuan, keramahan, dan kemampuan karyawan dalam
membangun kepcrcayaan dan keyakinan pelanggan. Empati (empathy) berarti peduli dan
memberikan perhatian individual terhadap pelanggan. Estetika berhubungan dengan pampilan
wujud produk (misalnya, gaya dan keindahan) serta penampilan fasilitas, peralatan, pegawai, dan
materi komunikasi yang berkaian dengan jasa. Kemudahan perawatan dan perbaikan berkaitan
dengan tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk. Fitur (kualitas desain) adalah
karakteristik produk yang berbeda dart produk-produk sejenis yang fungsinya sama. Misalnya,
mobil berfungsi sebagai alat transportasi. Namun, sebuah mobil mungkin dilengkapi dengan
mesin empat silindei rransmisi manual, tempat duduk dan vinyl, tempat duduk untuk empat
penumpang, dan rem cakram pada roda depan. Semenrara itu, -. mobil lainnya mungkin
dilengkapi dengan mesin enam silinder, rransmisi otomatis, tempat duduk kulit, rempat duduk
untuk enam penumpang, dan rem anti kejur. Penerbangan kelas urania dan kelas ekonomi juga
mencerminkan perbedaan kualiras desain. Penerbangan kelas utama, misalnya, menawarkan
tempar kaki yang lebih lapang, makanan yang lebih baik, dan tempat duduk yang lebih mewah.
Kedua contoh di atas tentu memiliki perbedaan dalam fitur-fItur produk. Kualitas desain yang
lebih balk biasanya tercermin pada biaya produksi yang lebih tinggi dan harga ual yang juga
lebih ringgi. Kualiras desain inembanru perusahaan menentukan pasarnya. Mobil empat silinder
dan enam silinder serta penerbangan kelas urania dan kelas ekonomi memiliki pasar yang baik.
Keandalan adalah probabilitas produk atau asa menjalankan fungsi seperti yang dlmaksudkan
dalam jangka waktu tertentu. Tahan lama didefinisikan sebagai jangka waktu produk dapat
berfungsi. Kualitas kesesuaian adalah ukuran mengenai apakah sebuah produk relah memenuhi
spesifikasinya atau tidak. Sebagai contoh, spesifikasi bagian rertentu dan sebuah mesin adalah
memiliki lubang berdiameter tiga mci dengan tingkat kesalahan lebih atau kunang 1/8 mci.
Raglan yang berada dalam batasan-barasan mi disebut bagian yang memenuhi tingkat
kesesuaiannya. Kecocokan penggunaan adalah kecocokan dati sebuah produk men jalankan
fungsif ungsi sebagaimana yang diiklankan. Jika sebuah produk mengandung cacat desain yang
parah, maka produk rersebut dianggap gagl meskipun tingkar kesesuaiannya sesuai dengan
spesiflkasinya. Produk yang ditarik kembali sering disebabkan oleh adanya masalah dalam
dimensi kecocokan penggunaan.

Definisi Biaya Kualitas


Kegiatan yang berhubungan dengan kualitas adalah kegiatan yang dilakukan karena kualitas
yang buruk mungkin atau telah terjadi. Biaya-biaya untuk melakukan kegiaran-kegiatan iru
disebut biaya kualitas. Jadi, biaya kualitas (costs of quality) adalah biaya-biaya yang timbul
karena mungkin atau telah terdapat produk yang kualitasnya buruk. Definmsi ini
mengimplikasikan bahwa biaya kualitas berhubungan dengan dua subkategori dan kegiatan-
kegiatan yang terkait dengan kualiras: kegiatan pen gendalian dan kegiatan karena kegagalan.
Kegiatan pengendalian (control activities) dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mencegah atau
mendeteksi kualitas yang buruk (karena kualitas yang buruk mungkin terjadi). Jadi, kegiatan
pengendalian terdiri atas kegiatan-kegiatan pencegahan dan penilaian. Biaya pengendalian
(control costs) adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan pengendatian.
Kegiatan karena kegagalan (failure activities) dilakukan oleh perusahaan atau pebnggannya
untuk merespons kualitas yang buruk (kualitas buruk memang telah terjadi). Jika respons
terhadap kualitas yang buruk dilakukan sebelum produk cacar (tidak memiliki kesesuaian, tidak
bisa diandalkan, ridak tahan lama, dan seterusnya) sampal ke pelanggan, maka kegiatannya
dikiasifikasikan sebagai kegiatan kegagalan internal. Sebaliknya, ika respons muncul setelah
produk sampai ke pelanggan, maka kegiatannya diklasitikasikan sebagai kegiatan kegagalan
eksternal. Biaya kegagalan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan karma telah terjadi
kegagalan dalam kegiatan. Perhatikan bahwa deuinisi kegiatan kegagalan dan biaya kegagalan
menunjukkan bahwa respons pelanggan atas kualitas yang buruk dapat memperbesar biaya bagi
perusahaan. Definisi mengenai kegiatan- kegiatan yang berhubungan dengan kualitas Juga
menunjukkan empat karegori biaya kualitas: biaya pencegahan (prevention costs), biaya
penitaian (appraisal costs), biaya kegagalan internal (internal failure costs), dan biaya kegagalan
eksternal (external failure costs).

Mengukur Biaya Kualitas


Biaya kualitas bisa juga dikiasifikasikan sebagai biaya yang dapat diamati atau
tersembunyi. Biaya kualitas yang dapat diamati (observable quality costs) adalah biaya-biaya
yang tersedia atau dapar diperoich dan catatan akuntansi perusahaan. Biaya kualitas yang
tersembunyi (hidden costs) adalah biaya kesempatan atau oportunitas yang terjadi karena
kualitas yang buruk (biaya oportunitas biasanya tidak disajikan dalam catatan akuntansi).
Sebagai contoh, perhatikanlah kembali contoh-contoh biaya kualitas yang telah diuraikan di alas.
Dengan pengecualian pada biaya kehilangan penjualan, biaya ketidakpuasan pelanggan, dan
biaya kehilangan pangsa pasar, semua biaya kualitas dapat diaman dan seharusnya tersedia
dalam catatan akuntansi. Perhatikan juga bahwa biaya-biaya yang tersembunyi berada dalam
kategoni kegagalan eksternal. Biaya-biaya kualitas yang tersembunyi bisa menjadi signifikan
sehingga seharusnya diestimasi. Meskipun mengestimasi biaya kualitas yang tersembunyi sulk
dilakukan, ada tiga metode yang disarankan untuk rujuan tersebut: metode pengali (multiplier
method), metode penelitian pasar (market research method), dan fungsi kerugian kualitas
Taguchi (Taguchi quality loss function).

Ukuran-Ukuran Parsial dan Pengukuran Perubahan Efisiensi Produktif Rasio


Produktivitas tenaga kerja sebesar tiga mesin per jam adalah ukuran produktivitas Ladd
Lighting pada tahun 2007. Rasio tersebur menunjukkan sedikit informasi mengensi efisiensi
produktif arau apakah produktivitas perusahaan telah meningkat atau nenurun. Namun, laporan
mengenai peningkatan atau penurunan eflsiensi produktivitas juga dapat dibuat melalul
pengukuran perubahan dalam produktivitas. Untuk mengukur perubahan dalam produkeivitas,
ukuran produktivatas yang aknial berjalan dibandingkan dengan ukuran produktivitas periode
sebelumnya. Periode sebelumnya im disebut periode dasar (base period) dan men jadi acuan atau
standar bagi pengukuran perubahan efisiensi produktif. Periode sebelumnya dapat ditentukan
secara bebas. Misalnya, tahun sebelumnya, minggu sebelumnya, bahkan periode di mana batch
produk terakhir diproduksi. Untuk evaluasi strategis, periode dasar yang biasanya dipilih adalah
tahun sebelumnya. Untuk pengendalian operasional, periode dasar cenderung mendekati periode
bcrjalanseperti batch produk terakhir atau minggu sebelumnya.
Sebagai ilustrasi, anggaplah tahun 2007 adalah periode dasar dan standar produktiviras
tenaga kerja adalah tiga mesin per jam. Selanjutnya, anggaplah pada akhir tahun 2007, I.add
Lighting memutuskan untuk mencoba prosedur baru untuk memproduksi dan merakit mesin
dengan harapan prosedur baru itu akan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit. Pada tahun
2008, terdapat 150.000 mesin yang diproduksi dengan menggunakan 37.500 jam tenaga kerja.
Rasio produktivitas tenaga kerja unruk tahun 2008 adalah empat mesin per jam
(150.000/37.500). Perubahan dalam produktivitas adalah kenaikan satu unit per Jam (dan tiga
unit pada tahun 2007 menjadi empat unit pada tahun 2008). Perubahan yang terjadi merupakan
peningkaran yang signifikan dalam prodisktivitas tenaga kerja dan menjadi bukti keefekufan
prosedur baru tersebut.
KeungguIan Ukuran Parsial Ukuran parsial memungkinkan manajer untuk
memfokuskan perhatiannya pada penggunaan input tertentu. Penggunaan ukuran parsial
memiliki keunggulan, yaitu mudah diinterpretasikan oleh semua pihak di dalam perusahaan
sehingga ukuran tersebut mudah digunakan untuk menilai kinerja produktivitas dan karyawan
operasional. Tenaga kerja, misalnya, dapat dihubungkan dengan unit yang diproduksi per jam
atau unit yang diproduksi per pon (0,5 kilogram) bahan. Jadi, ukuran operasional parsial
menyediakan umpan balik yang dapat berhubungan dengan dan dipahami oleh karyawan
operasionalukuranu kuran yang berkaitan dengan input-input tertentu yang berada dalam
kendall mereka. Hal mi meningkatkan kemungkinan bahwa ukuran operasional parsial ini bisa
ditenima oleh pensonel operasional. Bahkan, untuk pengendalian operasionat,
standar kinerja sering berjangka sangat pendek. Misalnya, standar kinenja dapat berupa rasio
produkuvitas dan batch barang sebelurnnya. Dengan menggunakan standar ini, tren produktivitas
untuk tahun benjalan dapar ditelusuri.
Kelemahan Ukuran Parsia. Ukuran parsial yang digunakan secara terpisah dapat
menyesatkan. Penurunan produktivitas suatu input mungkin diperlukan untuk meningkatkan
produktivitas yang lainnya. Trade-off seperti itu diperlukan jika biaya secara keseluruhannya
turun, tetapi pengaruh tersebut akan hilang jika digunakan ukuran parsial masing-masing.
Misalnya, mengubah proses agar tenaga keria langsung menggunakan Iebih sedikit waktu untuk
merakit sebuah produk mungkin akan meningkarkan sisa bahan baku dan limbah produksi,
sementara output totalnya ndak berubah. Dalam hal mi, produkrivitas tenaga kerja meningkat,
teapi produktivitas penggunaan bahan baku menurun. Jika kenaikan biaya sisa bahan baku dan
limbah produksi melebihi penghemaran dan pengurangan tenaga kenja, maka produktivitas
secara keseluruhan menurun.
Dua kesimpulan penting dapat ditarilt dan contoh tersebut. Pertama, kemungkinan teqadi
trade-off menyebabkan perlu adanya ukuran produktivitas total untuk menilai kelebihan berbagai
keputusan produktivitas. Hanya dengan melihat total pengaruh produktivitas dan seluruh input-
Iah, manajer mampu membuat kesimpulan secara akurar mengenai kinenja produktivitas secara
keseluruhan. Kedua, karena ada kemungkinan terjadi trade-off, ukuran produktivitas total harus
mempertimbangkan konsekuensi keuangan agregat sehingga haruslah dalam benruk sebuah
ukuran keuangan.
Pengukuran Produktivitas Total
Pengukuran produktivitas dan seluruh input disebut pengukuran produktivitas total (total
productivity measurement). Dalam praktiknya, mengukur pengaruh dan seluruh input mungkin
ndak diperlukan. Perusahaan hanya mengukur produkrivitas dan faktor-faktor yang dianggap
sebagai mdikator relevan bagi keberhasilan dan kinerja pcrusahaan. Jadi, dalam istibh praktis,
pengukuran produktivitas total dapat didefinisikan sebagai penifokusan perharian pada beberapa
input yang menunjukkan keberhasilan penusahaan secra total. Pada setiap kasus, pengukuran
pnoduktivitas total mensyaratkan penger.ibangan dan pendekatan pengukuran mukifaktor. .
Pendekatan multifaktor yang umum disarankan dalam literatur produkeivitas (tetapi jarang
ditemukan di dalam praktik) adalah menggunakan indeks produktivitas agregat. Indeks agregat
bersifar kompleks, sulit diinterpretasikan, dan belum . diterima secara umum. Dua pendekatan
yang telah memperoleh beberapa pengakuan adalah pen guku ran pro fil (profile measurement)
dan pengukuran produktivitas yang berkaitan dengan laba (profit-linked productivity
measurement).
Pengukuran Profil Produktlvltas Pembuatan scbuah produk melibarkan beberapa input
utama, seperti tenaga kerja, bahan, modal, dan energi. Pengukuran proffi menyediakan
serangknian atau sebuah vektor ukuran operasional parsial yang berbeda dan terpisah. Profil
dapat dibandingkan dan waktu ke waktu untuk memberikan informasi mengenai perubahan
produktivitas. Untuk mengilustrasikan pendekatan mi, kita hanya akan tnenggunakan dna input:
tenaga kerja dan bahan. Sebagai ilustrasi, lihat kembali contoh Ladd Lighting. Sepem
sebelumnya, Ladd menerapkan proses produksi dan perakitan baru pada tahun 2008. Sekarang,
anggaplah proses baru tersebut memengaruhi produktivitas tenaga kerja dan bahan. Pada
awalnya, man kita lihat kasus di mana produktivinas dan kedua input bergerak dalam arah yang
sama.

Berikut data untuk tahun 2007 dan 2008.


2007 2008
Jumlah mesin yang diproduksi 120.000 150.000
Jam tenaga kera yang digunakan 40.000 37.500
Bahan yang digunakan (dalam satuan pon) 1.200.000 1.428.571
Tampilan ini menyajikan profil rasio produktivitas untuk setiap tahun. Profit tahun 2007
adalah (3, 0,100), dan profit tahun 2008 adalah (4, 0,105). Dengan membandingkan profil kedua
tahun tersebut, dapat dilihat bahwa produktivitas tenaga kerja dan bahan meningkat (dan 3
menjadi 4 wituk renaga kerja dan dan 0,100 menjadi 0,105 unruk bahan). Perbandingan profil mi
menyediakan cukup informasi sehingga manajer dapat menyimpulkan proses perakitan barn secara
nyata telah memperbaiki produktivitas secara keseluruhan. Akan tetapi, nilai peningkatan
produktivitas mi tidak diungkapkan oleh rasio-rasio.
Seperti yang barn diperlihatkan, analisis profil dapat menyediakan pengetahuan tentang
perubahan produktivitas yang benmanfaat bagi manaler. Namun, membandingkan berbagal
profil produktivitas tidak setalu mengungkapkan sifat dan keseluruhan perubahan efisiensi
produktif. Pada beberapa kasus, analisis profil tidak mampu memberikan indikasi yang jelas
mengenai apakah perubahan produktivitas membawa hasil yang baik atau buruk.
Untuk mengilustrasikan hal mi, marl kits ubah data Ladd Lighting untuk memungkinkan
terjadinya trade-off di antara dua input. Anggaplah seluruh data adalah sama, kecuali untuk
bahan yang digunakan pada tahun 2008. Misalkan, bahan yang digunakan pada tahun 2008
adalah 1.700.000 pon. Dengan menggunakan jumlah ini, profil produktivitas pada tahun 2007
dan 2008 disajikan path.
Profit produktivitas pada tahun 2007 masih tetap (3,0,100), retapi berubah menjadi (4,
0,088) pada tahun 2008. Saat mi, pembandingan profit produktivitas memberikan isyarat yang
berbeda. Produktivitas tenaga kerja meningkat dan 3 menjadi 4, tetapi produktivitas bahan
menurun dati 0,100 menadi 0,088. Proses baru teiah menciptakan trade-off dalam produktivitas
dan kedua ukuran. Lebih lanjut, meskipun analisis profil mampu menunjukkan adanya trade-off,
analisis profil tidak mampu mengungkapkan apakah trade-off tersebut baik atau buruk. Jika
pengaruh ekonomis dan perubahan produkti%itas adatah positif, maka tradeoff adalah baik; jika
tidak, maka perubahan produktivitas harus dipandang buruk. Penitaian trade-off akan
memungkinkan untuk menilai pengaruh ekonomis dan keputusan mengubah pnoses perakitan.
Selain itu, dengan menilai perubahan produkuvitas, akan diperoich scbuah ukuran produkuvitas
total.
Pengukuran Produktlvltas yang Berkaitan dengan Laba Menilai pcngaruh
perubahan pnoduktivitas terhadap taba beijalan merupakan salah satu cara menilai
perubahan produkuvitas.
Laba berubah dan peniode dasar ke peniode benjatan. Sebagian perubahan laba tersebut
disebabkan oleh perubahan produktivitas. Pengukuran jumlah perubahan laba yang diakibatkan
oleh perubahan produktivitas disebut pengukuran produktivitas yang berkaitan dengan laba.
Dengan menilai pengaruh perubahan produktivitas terhadap laba periode berjalan, manajer akan
terbanru dalam mengetahui manfaarekonomis dan perubahan produktivitas. Keterkaitan
perubahan produktivitas dengan laba dijelaskan oleb aturan berikut.
Aturan Keterkaitan dengan Laba (Profit-Linkage Rule): Untuk periode berjalan,
hirunglah biaya input yang seharusnya digunakan dalam keadaan tanpa adanya perubahan
produktivitas dan bandingkan biaya tersebut dengan biaya input aktual yang digunakan. Selisih
biayanya adalah sejumlah perubahan laba yang disebabkan oleh perubahan produktivitas.
Untuk mengaplikasikan aturan mi, input yang scharusnya digunakan selama periode
berjatan dalam keadaan tanpa perubahan produktivitas harus dihitung terlebih dahulu. Misalkan,
PQ adalah jumlah input tanpa perubahan produktivitas. Untuk mengetahui PQpada suatu input
tertenru, bagilah output periode berlalan dengan rasio produktivitas input-periode dasan
PQ = Output periode berjalan/Rasio produktivitas periode dasar
Untuk mengilustrasikan aplikasi aruran kererterkaitan dengan laba (profit. linked rule),
contoh Ladd Lighting dengan trade-off input kembali digunakan. Untuk data tersebur, diperlukan
tambahan informasi biaya. Berikut data Ladd Lighting yang telah dikembangkan.

2007 2008
Jumlah mesin yang diproduksi 120.000 150.000
Jam tenaga kerja yang digunakan 40.000 37.500
Bahan yang digunakan (pon) 1.200.000 1.700.000
Harga jual per unit (mesin) $50 $48
Upah tenaga kerja per jam $11 $12
Biaya bahan per pon $2 $3
Ukuran Prodktifitas: Analisis Profil dengan Trade-OffLadd Lighting Corporation
Output periode bcrjalan (tahun 2008) adalah 150.000 mesin. Dan Tampilan 15-12, kita
mengetahui rasio produkrivitas periode dasar untuk tenaga kerja dan bahan masing-masing
adalah 3 dan 0,100. Dengan rnenggunakan informasi tersebut, jumlah setiap input untuk keadaan
tanpa perubahan produktiviras dapat dihirung sebagai berikut.
PQ (tenaga kerja) = 150.000/3 50.000 jam
PQ (bahan baku) = 150.000/0,100 = 1.500.000 pon
Untuk contoh kita, PQ memperlihatkan jumlah input tenaga kerja dan
bahan yang seharusnya digunakan pada tahun 2008 dengan asumsi tidak ada perubahan
produktiviras. Jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan, dihitung dengan mengalikan jumlah
setiap input (PQ) dengan harga periode berjalan (P) dan menjumlahkannya.
Biaya tenaga kerja (50.000 x $12) $ 600.000
Biaya bahan baku (1.500.000 x $3) $ 4.500.000
Total biaya PQ $ 5.100.000
Biaya input aktual diperoleh dengan mengalikan jumlah input aktual (AQ) dengan harga
berjalan setiap input (P) dan menjumlahkannya.
Biaya renaga kerja (37.500 x $12) $ 450.000
Biaya bahan baku (1.700.000 x $3) $ 5.100.000
Total biaya periode berjalan $ 5.550.000

Akhirnya, pengaruh produktiviras rerhadap laba dihirung dengan mengurangkan total


biaya berjalan dan total biaya PQ.
Pengaruh terkait dengan laba = Total biaya PQ Total biaya peniode berjalan
= $5.100.000 $S.550.000
= 5450.000 penurunan laba
Perhitungan pengaruh terkait dengan laba diikhrisarkan pada Tampilan 15- 13. Ringkasan
pada Tampilan 15-13 mengungkapkan pengaruh bersih perubahan proses tidak menguntungkan.
Laba turun sebesar 5450.000 karena perubahan produktivitas. Perhatikan Juga bahwa pengaruh
produktivitas yang terkait dengan laba dapat dihitung untuk satu jenis input. Peningkatan
produktivitas tenaga kerja menghasilkan kenaikan laba sebesar $ 150.000; namun, penurunan
produktivitas bahan mengakibatkan penurunan laba sebesar 5600.000. Sebagian besar penurunan
laba mi disebabkan oleh meningkatnya pemakaian bahanternyata limbah, sisa bahan baku, dan
unit cacat jauk lebih banyak pada proses yang baru. Jadi, ukuran terkait dengan laba
memperliharkan pengaruh pcngukuran parsial maupun pengaruh pengukuran total. Ukuran
produktivitas totat terkait dengan laba merupakan perijumlahan dan setiap ukuran parsial. Sifat
mi membuat ukuran terkait dengan laba ideal untuk menilai trade-off. Gambaran yang auh lebih
jelas mengenai pengaruh perubahan pnoduktivitas dapat terlihat. Jika limbah dan sisa bahan baku
tidak dapat dikendalikan dengan lebih baik, maka perusahaan seharusnya kembali ke proses
perakitan yang lama. Tentu saja, ada kemungkinan bahwa pengaruh pembelajaran dan proses
baru tersebut belum dilakulcan secara menyeluruh dan perbaikan lebih lanjut pada produk3ivitas
tenaga kenja dapat rerjadi. Jika tenaga kerja semakin efisien dalam proses baru, maka
penggunaan bahan mungkin juga menurun.

Ukuran Produktivitas Terkait dengan Laba


Komponen Pemulihan Harga
Ukuran tenkait dengan laba menghitung jumlah perubahan laba dan periode dasar ke
periode berjalan sebagai akibat perubahan produktivitas. Jumlah tersebut umumnya tidak akan
sama dengan total perubahan (aba antara dua periode. Selisih antara perubahan laba total dan
perubahan produktiviras terkait dengan laba disebut komponen pemulihan harga (price-recove,y
component). Komponen mi adalah perubahan pendapatan dikurangi perubahan biaya input
dengan asumsi tidak ada perubahan produktivitas. Oteh karena itu, komponen pemulihan harga
mengukur kemampuan perubahan pendapatan untuk menutupi perubahan biaya input dengan
asumsi ndak ada perubahan produkrivitas.
Untuk menghitung komponen pernulihan harga, pertama, kita perlu menghitung
perubahan laba setiap periode.
2008 2007 Selisih
Pendapatan $7.200.000 $6.000.000 $1.200.000
Biaya input $5.550.000 $2.840.000 $2.710.000
Laba $1.650.000 $3.160.000 $(1.510.000)

a$48 x 150.000; $50 x 120.000


b
($12 37.500) ($3 x 1.700.000); ($11 x 40.000) ($2 x 1.200.000)
Pemulihan harga = Perubahan laba Prubahan produktivitas terkait dengan laba
= (51.510.000) (5450.000)
= (51.060.000)
Kenaikan pendapatan tidak akan cukup untuk menutupi kenaikan biaya input. Penurunan
produktivitas hanya akan memperburuk masalah pemulihan harga. Meskipun demikian,
perhatikan bahwa kenaikan produktivitas dapat digunakan untuk mengimbangi kerugian
pemulihan harga.

Kualitas dan Produktivitas


Peningkatan kualiras dapat meningkatkan produktivitas dan juga sebaliknya. Sebagai
contoh, jika pengcrjaan ulang berkurang karena menurunnya unit produk cacat, maka lebih
sedikit tenaga kerja dan bahan yang digunakan untuk menghasilkan output yang sama.
Penurun.an jumlah unit cacat memperbaiki kualitas, sedangkan
pengurangan jumlah input yang digunakan mernngkatkan produktwitas.
Karena sebagian besar peningkaran kualitas mengurangi jumlah sumber daya yang
digunakan untuk memproduksi dan menjual output perusahaan, peningkatan kualitas akan
meningkatkan prcduktivitas. Jadi, peningkatan kualitas secara umum akan tercemin pada ukuran-
ukuran produktivitas. Namun, ada juga cara-cara lain untuk meningkatkan produktivitas. Sebuah
perusahaan mungkin saja memproduksi
barang dengan sedikit arau tanpa cacat, tetapi masih menjalankan proses yang tidak efisien.
Sebagai contoh, ada barang yang melewati dua proses yang masing-masing
membutuhkan waktu lima menit (anggaplah barang tersebut diproduksi tanpa cacat.) Jadi, untuk
memproduksi satu unit dibunihkan waktu 10 menit untuk melalui kedua proses tersebut. Saat mi,
jumlah yang diproduksi dalam nap tsatcb produksi adalah 1.200 unit. Proses I memproduksi
1.200 unit. Selanjutnya, bud, produksi tersebut dipindahkan ke lokasi lain untuk menjalani proses
kedua. Jadi, untk setiap proses dibutuhkan waktu 6.000 menit atau 100 jam. Total waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan 1.200 unit adalah 200 jam (100 jam untuk setiap proses)
ditambah waktu pengiriman dan proses I Ice proses 2; anggaplah 15 menit.
Dengan mendesain ulang proses manufaktur, efisiensi dapat diperbaiki. Misalkan, lokasi
proscs2 berada cukup dekat dengan lokasi proses 1 sehingga segera setelah satu unit diselesaikan
pada proses 1, unit tersebut langsung dimasukkan ke proses 2. Dengan cara mi, proses I dan 2
dapat berjalan secara bersamaan. Proses 2 tidak lagi perlu menunggu sampai selesainya produksi
1200 unit ditambah dengan waktu pengiriman sebelum Ia dapat mulai beroperasi. Sekarang, total
waktn untuk memproduksi 1.200 unit menjadi 6.000 menit ditambah waktu menunggu
pengiriman unit pertama (5 menit). Jadi, wakru produksi 1.200 unit telah berkurang dan 200 jam
15 menit menjadi 100 jam 5 menit. Hasilnya adalah Iebih banyak output yang dapat diproduksi
dengan Iebih sedikit input (dalam hat mi, waktu).

Insentif Pembagian Keuntungan


lnsentif pembagian keuntungan (gainsharing) adatah pemberian insentif uang tunat bagi
seluruh tenaga kerja perusahaan yang men jadi kunci pencapaian kualitas dan produktivitas.
Sebagai contoh, suatu perusahaan memiliki target untuk mengurangi jumlah unit cacat hingga 10
persen selama kuartat berikumya pada pabrik tertentu. Jika tujuan rersebut tercapai, perusahaan
memperkirakan akan terjadi penghematan sebesar $1.000.000 (dengan menghindari hal-hal
seperti pengcrjaan ulang dan perbaikan di masa garansi). Pembagian keuntungan memberikan
insentif dengan menawarkan bonus kepada pegawal sesuai dengan persentase penghematan
biaya, misalnya 20 persen.
Contohnya, Ford Motor Company telah mengusulkan untuk memeriksa program
kompensasinya untuk 5.000 eksekutif puncak, menerapkan program kompensasi yang baru yang
menggantikan struknir bonus yang digerakkan oleh laba dengan ukuran-ukuran berbasis kinerja
sepern kualitas produk keseluruhan. Jumlah bonus dapat bertambah atau berkurang bergantung
pada seberapa baik target produktivitas dan kualitas dapat dipenuhi. Sun Microsystems
membenikan contoh lainnya.4 Bonus renikat pada loyatitas pelanggan dan indeks kualitas
pelanggan. Sun Microsystems telah membukrikan ukuran kualitas seperti keterlarnbatan
pengiriman dan kerusakan peranti lunak telah menurun secara berrahap, sementara ukuran
loyalitas pe)anggan meningkat. Rencana pembayaran per kinerja yang memungkinkan para
pegawai untuk berbagi keunturigan rampaknya menciptakan minat dan komitmen tambahan.

Anda mungkin juga menyukai