Anda di halaman 1dari 6

ARTICLE REVIEW

MODIFIKASI UKURAN PARTIKEL MENGGUNAKAN BALL MILL DAN FLUID ENERGY MILL

Oleh:
Ardiyah Nurul Fitri Marzaman (N11115319), Suarni(N11115034), Siska Desiana
Sultan (N11115056), Trishaynuita (N11115333), A. Yuliani Rusli (N11113058), Muh.
Radi Mukmiel (N11112125)

REFERENSI PENDAHULUAN

Dalam manufaktur farmasi, pengurangan ukuran partikel adalah


1/ Sushant, Sud. 2013. Methods of
salah satu unit operasi yang paling banyak digunakan dan dianggap
Size Reduction and Factors penting. Pengurangan ukuran adalah proses mengurangi besar unit massa
Affecting Size Reduction of padat menjadi massa unit kecil, partikel kasar atau partikel halus. Proses
Pharmaceutics. University, pengurangan ukuran juga disebut sebagai Kominusi atau pengecilan atau
Jamnagar, Gujarat, India. Pulverizations. Ada banyak jenis peralatan pengurangan-ukuran, yang
sering dikembangkan secara empiris untuk menangani bahan tertentu
dan kemudian diterapkan pada beberapa situasi. Mengetahui sifat-sifat
bahan yang akan diolah merupakan aspek yang penting dan perlu untuk
diperhatikan. Karakteristik pengurangan ukuran partikel yang paling
penting adalah kekerasan karena hampir semua teknik pengurangan-
ukuran melibatkan proses sedemikian rupa untuk menciptakan area
permukaan baru dan ini memerlukan penambahan energi yang
proporsional untuk menghasilkan partikel yang diingingkan. Pengurangan
ukuran partikel adalah operasi penting dalam banyak aplikasi farmasi.
Alasan mengapa hal ini dianggap penting adalah karena dengan metode
pengurangan ukuran partikel yang membuat penanganannya menjadi
lebih mudah, peningkatan luas permukaan per satuan volume dan
pemisahan komponen menjadi lebih tersebar.1

PEMBAHASAN

Pengecilan ukuran dapat didefinisikan sebagai penghancuran dan


pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis,
yaitu membaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil. Dalam
pengecilan ukuran ada usaha penggunaan alat mekanis tanpa merubah
stuktur kimia dari bahan, dan keseragaman ukuran dan bentuk dari
satuan bijian yang diinginkan pada akhir proses, tetapi jarang tercapai.
Pengurangan ukuran umumnya dilakukan pada industri farmasi.
Ini merupakan proses pengurangan unit padat besar menjadi unit-unit
kecil. Pengurangan ukuran Proses ini juga disebut sebagai Kominusi dan
Grinding. Ketika ukuran partikel padatan dikurangi dengan mekanik
berarti itu dikenal sebagai Milling. Bahan-bahan yang digunakan dalam
pembuatan obat biasanya terdiri atas partikel dari berbagai ukuran, yang
membuat kesulitan dalam produksi bentuk sediaan. Partikel dengan
ukuran yang sama yaitu, mono-size adalah ukuran yang ideal untuk
Tujuan pembuatan sediaan farmasi. Pengurangan ukuran bersama
dengan pemisahan partikel memainkan peran yang sangat penting dalam
memproduksi ukuran mono-powder. Operasi pengurangan ukuran dapat
dibagi menjadi dua kategori utama tergantung pada apakah materi
adalah padat atau cair. Jika bahan solid, proses ini disebut grinding dan
memotong, jika cair, disebut emulsifikasi atau atomisasi.
1. Sushant, Sud. 2013. Methods Ada banyak jenis peralatan pengurangan ukuran partikel, yang sering
of Size Reduction and Factors dikembangkan secara empiris untuk menangani bahan tertentu dan
Affecting Size Reduction of kemudian diterapkan dalam beberapa situasi. Berbagai faktor seperti
Pharmaceutics. University, kekerasan, ketangguhan, kekakuan, licin, kadar air, leleh atau titik lebur,
Jamnagar, Gujarat, India. abrasivitas dan lain-lain (struktur material, ukuran, bentuk, daya alir, dan
bulk density) rasio produk dari ukuran bahan dengan ukuran produk yang
diinginkan, mempengaruhi proses pengurangan ukuran.
Sushant (2013) memberikan dua contoh alat reducing particle size yaitu
Ball Mill dan Fluid Energy Mill. Yang pertama adalah ball mill dimana
prinsip dari alat ini adalah beroperasi pada dampak dan gesekan. Bagian-
bagiannya terdiri atas silinder berongga dipasang pada logam dengan
bingkai sedemikian rupa sehingga bisa diputar bersama dengan sumbu
yang memanjang, kemudian bagian Cylinder berisi bola yang menempati
30-50% dari total volume yang ada pada rongga. Berat bola adalah
konstan dengan ukuran tergantung pada kuantitas bahan yang akan di
milling dan diameter dari mill itu sendiri. Tujuan penggunaan alat ini
adalah untuk menghasilkan bubuk halus, karena mampu menggiling
berbagai macam bahan. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaannya alatnya adalah penentuan ukuran partikel dan bentuk
partikel yang diinginkan disesuaikan dengan ukuran bola yang digunakan
serta kecepatan rotasi silinder1.
Selanjutnya adalah alat Fluid Energi Mill dengan prinsip beroperasi pada
prinsip dampak dan gesekan. Bagiannya terdiri dari lingkaran pipa dengan
diameter 20-200 mm, dengan tinggi keseluruhan pipa adalah 2 m. Inlet
untuk tempat bahan olah dan serangkaian nozel untuk udara, dengan
penggunaan gas yang inert. Outlet dengan classifier yang mencegah
partikel untuk terlepas keluar sampai mereka menjadi cukup untuk
diolah. Penentuan Ukuran partikel dan bentuk ditentukan oleh kecepatan
udara / gas inert, dampak antara bahan yang digunakan dengan udara.
Sehingga alat ini mampu untuk menggiling bahan yang sensitive atau
tidak tahan terhadap panas1.

2/ Widjanarko , Simon Bambang. Berdasarkan jurnal yang dibuat oleh Simon (2014), Metode ball mill ini
2014. Pengaruh lama berprinsip pada penghancuran bahan menggunakan sejumlah bola
Penggilingan dengan metode Ball penumbuk dalam sebuah tabung horizontal yang berputar sehingga bola-
Mill terhadap Rendamen dan bola akan terangkat pada sisi tabung kemudian jatuh ke bahan yang
Kemampuan Hidrasi Tepung ditumbuk dan menyebabkan fragmentasi pada stuktur bahan menjadi
Porang. Jurusan Teknologi Hasil ukuran yang sangat halus. Keunggulan metode ball mill adalah waktu
Pertanian, FTP Universitas penepungan lebih cepat dan tepung yang dihasilkan relatif lebih halus
Brawijaya Malang. sehingga mampu meningkatkan hidrasi tepung terhadap air. Dengan
menggunakan penepungan ball mill, dari penggilingan awal 1.5 jam
ukuran tepung berubah dari 657.3 m menjadi 23.7 m setelah
penggilingan mencapai waktu 4 jam menggunakan ball mill tipe osilator
buatan China yang dikombinasi dengan sistem kontrol suhu 2.
Parameter lama penggilingan merupakan salah satu faktor penting yang
berpengaruh terhadap hasil penepungan dengan metode ball mill.
Parameter ini sangat erat kaitannya dengan efisiensi proses dan
menentukan ukuran tepung yang dihasilkan. Hal ini akan berdampak pada
sifat fisik maupun kimia tepung hasil penggilingan, termasuk jumlah
rendemen tepung yang dihasilkan, sehingga perlu diketahui pengaruh
lama penggilingan menggunakan metode ball mill terhadap kualitas
tepung yang dihasilkan2.
3. Septiyan, Irfan. 2010. Pengaruh Penjelasan lainnya dipaparkan dalam jurnal yang dibuat oleh Irfan (2010)
2/ terhadap Peningkatan kualitas
Milling yang berisi tentang modifikasi teknologi lebih lanjut dari Ball Mill yaitu
Pasir Besi Sebagai Bahan Baku Industri Planetary Ball Mill (PBM) yang merupakan alat yang sering digunakan
Logam. Program studi Fisika Fakultas untuk pengulangan penggilasan dan penghancuran partikel pada energy
Sains dan Teknologi. UIN Syarif tinggi, khususnya di Eropa. Dimana Prinsip kerjanya didasarkan pada
Hidayatullah. Jakarta. rotasi relative pergerakan antara jar grinda dan putaran disk. Ball mill
terdiri dari satu purtaran disk (kadang disebut putaran meja) dan dua
atau empat mangkok (vial). Putaran disk dalam satu arah sementara itu
mangkok (vial) berotasi pada arah yang berlawanan. Gaya sentrifugal
dibuat dari vial yang mengelilingi sumbunya bersama-sama dengan rotasi
arah yang dipakai oleh serbuk dan bola-bola mill didalam mangkok.
Campuran serbuk lalu mengalami penghancuran dan penggilasan dingin
di bawah pengaruh energy tinggi. Energy bola-bola milling pada arah
normal mencapai 40 kali lebih dari akselerasi gravitasi. Oleh karena itu
Planetary Ball Mill bisa digunakan untuk milling berkecepatan tinggi3.

4. Elisa. 2014. Pengecilan ukuran Selanjutnya Elisa (2014) menjelaskan lagi bahwa Ball Mill merupakan
Partikel dan Alat-alatnya. salah satu bentuk tumbling-mill. Biasanya berupa kompartemen (shell)
Universitas Gadjah Mada. yang berbentuk silinder atau konis yang berputar pada sumbu
Yogyakarta. horisontalnya. Didalamnya berisi bola-bola penggilas sebagai media
penghancur. Tergantung pada bahan yang akan dihancurkan, bola-bola
penggilas dapat terbuat dari baja, besi, porselen, dll.4
Prinsip kerjanya yaitu silinder/kompartemen berputar pada sumbu
horisontalnya. Partikel-partikel padatan didalam akan terlempar dan
tergilas oleh bola-bola penggilas menjadi butir-butir yang sangat halus.
Produk halus dikeluarkan dengan :
1. Overflow melalui lubang yang terpasang pada sumbu dan/atau
2. Kemiringan dan partikel keluar melalui lubang-lubang pada
lubang-lubang sisi bagian keluar mill, dan/atau
3. Dihembus oleh udara untuk partikel-partikel yang sangat halus
dan kering.
Sedangkan untuk alat Fluid Energy Mill, Elisa (2014) menjelaskan bahwa
dalam mill ini partikel-partikel padatan disuspensikan dalam arus gas
pembawa berkecepatan tinggi. Aliran padatan-gas dibuat sirkular atau
eliptikal (melingkar-lingkar). Reduksi ukuran paling dominan terjadi
karena tumbukan dan gesekan antara partikel sendiri (intraparticle
attrition).
Fluid energy mill dapat menerima umpan berukuran sampai dengan 13
mm, tetapi akan lebih efektif bekerja jika umpan berukuran sekitar 100
mesh, dengan kapasitas mencapai 1 ton/jam. Ukuran produk dapat
mencapai 10m.4

5. Sukmana,Teja. 2015. Penetuan Pada penelitian Sukmana (2015), mengungkapkan bahwa penggunaan
Energi Ball Mill dengan Ball Mill terhadap penghancuran mineral memerlukan energy yang besar.
Menggunakan Metode Indeks Proses penghancuran ini bertujuan untuk memperkecil ukuran batuan
Kerja Bond. Universitas Islam sehingga diperoleh butiran mineral dengan ukuran tertentu, sesuai
Bandung.Bandung. dengan persyaratan yang diperlukan, baik sebagai bahan baku industry
(mineral industry) maupun untuk diolah lebih lanjut dalam proses
metalrugi juga mengekstraksi logamnya (mineral logam) dan untuk
melepaskan/membebaskan mineral berharga (liberasi) dari ikatan
mineral pengotornya, menjadi butiran yang bebas sempurna. 5
Dalam proses ini memerlukan banyak energy, bahkan untuk
menggerakkan mesinnya saja memerlukan energy yang sangat besar.
Selama bertahun-tahun banyak peneliti telah berusaha untuk
menentukan besarnya energy yang dibutuhkan untuk menghancurkan
suatu mineral. Mulai dari menggerakkan alat peremuk (crusher) sampai
ke penggerusan menggunaka mesin penggerus laju giling. Oleh karena itu
diperlukan suatu cara untuk menentukan energy dalam peremukan dan
penggilingan dari Ball Mill. Faktor-faktor yang berpengaruh pada proses
penggilingan yaitu diameter bola giling, putaran per menit, perbandingan
padatan-cairan, waktu penggilingan, distribusi media giling, dan
kecepatan putaran Ball Mill. Adapun penentuan besar energy yang
digunakan ditentukan dengan metode Indeks Kerja Bond (Bond Work
Index). Cara pengolahan ini juga tekah digunakan dalam merencanakan
suatu pabrik pengolahan biji emas.5

6. Nursanto, Edy. 2015. Pengolahan Penelitian yang dilakukan oleh Edy 2015 tentang pengolahan bahan galian
Batubara dan Pemanfaatannya untuk atau batubara menggunakan alat Ball Mill yaitu suatu proses yang
Energi. Program Studi Teknik bertujuan untuk menghilangkan mineral pengotor di dalam batubara.
Pertambangan FTM UPN Veteran. Pengotor yang terdapat di dalam batubara berupa mineral yang antara
Yogyakarta lain lempung, pasir, kwarsa dan lain-lain. Pengolahan batubara bertujuan
untuk menghilangkan pengotor yang terdapat di dalam batubara.
Ternyata penting dilakukan proses pengoalahan khusunya penggilingan
pada batu bara karena pengotor yang terdapat di dalam batubara akan
menjadi abu jika batubara tersebut dibakar. Hal ini menjadi masalah
dalam pemanfaatannya untuk energi karena semakin banyak pengotor di
dalam batubara akan mengurangi nilai kalor atau nilai panas batubara.
Oleh kareana itu upaya yang dilakukan untuk mengurangi atau
menghilangkan pengotor di dalam batubara adalah dengan melakukan
pengolahan. Proses pengolahan batubara dilakukan melalui beberapa
tahap yaitu preparasi menggunakan metode penggilingan dengan alat
Ball Mill, konsentrasi dan dewatering.6

7. Mustafa, Saiin. 2015. Pengecilan Mustafa (2015) melakukan peneltian dengan membandingkan alat
Ukuran Metode Ball Mill dan stampmill dan Ball Mill dengan melihat kadar glukomanan yang diperoleh
Pemurnian Kimia Terhadap Kemurnian pada sampel yang diolah, dimana hasil penumbukan stampmill selama 7
Tepung Porang (Amorphophallus jam dapat diperoleh kadar glukomanan sebesar 81.72%. Sedangkan,
muelleri Blume). Jurusan Teknologi penggilingan selama 2 jam dengan metode pengecilan ukuran ball mill
Hasil Pertanian, FTP Universitas dengan menghasilkan kadar glukomanan sebesar 34.01%. Kedua metode
Brawijaya. Malang. penggilingan memiliki keunggulan masing-masing dimana pada metode
ball mill dengan waktu yang relatif lebih singkat dapat dihasilkan ukuran
partikel yang menyerupai ukuran partikel hasil penggilingan stampmill,
akan tetapi tidak diimbangi dengan kandungan glukomanan setinggi yang
dihasilkan oleh metode penggilingan stampmill7.
Tingginya kadar glukomanan yang disertai dengan ukuran partikel relatif
kecil diatasi dengan pengecilan ukuran tepung metode ball mill yang
dikombinasikan dengan pemurnian secara kimia. Tepung hasil
penggilingan ball mill tersebut selanjutnya akan mengalami proses
pemurnian secara kimia yang diharapkan dapat menghasilkan tepung
porang dengan kadar glukomanan yang tinggi.7
Mustafa juga memaparkan metode kerja yg dilakukan pada penelitainnya
dengan menggunakan metode kering, yaitu :
1. Chip porang dengan kadar air kurang dari 6% ditumbuk dalam
waktu tertentu
2. Hasil penumbukan selanjutnya ditimbang sebanyak 1.5 kg
3. Tepung yang sudah ditimbang dimasukkan kedalam ball mill.
4. Suhu awal ball mill dan tepung kasar diukur menggunakan alat
detektor suhu.
5. Bola penumbuk dimasukkan dalam ball mill dengan rasio bola
jumlah ukuran kecil: sedang: besar berukuran 4:2:1 dengan
jumlah bola sebanyak 105 buah dan rasio berat bola dan tepung
10:1.
6. Tepung mulai digiling dengan menghidupkan ball mill dan
digiling dengan waktu penggilingan L0 sampai L8
7. Setelah waktu penggilingan selesai, dilakukan pengukuran suhu
akhir ball mill dan tepung
8. Rendemen tepung setelah penggilingan diukur.7
8. Monov, Vladimir., et al. 2012. Vladimir (2012) kemudian menjelaskan lebih spesifik mengenai kecepatan
Grinding in Ball Mills: Modeling and rotasi dari penggilingan menentukan tiga jenis dasar mode operasi: rotasi
Process Control. Institute of lambat (Cascading), rotasi cepat (cataracting) dan rotasi sangat cepat
Information and Communication (Sentrifugasi). Setiap jenis mode operasi ini ditandai dengan lintasan
Technologies. Bulgarian academy of tertentu gerak dari perputaran mill dan dampak yang berbeda dari badan
Sciences. penggilingan pada bahan yang berasal dari tanah. Proses penggilingan
juga dapat berlangsung dalam kondisi kering atau basah tergantung pada
apakah agen pembasahan ditambahkan ke bahan awal. Beberapa
karakteristik penting dari penggilingan kering dan basah ada banyak.
Pengurangan ukuran partikel tergantung pada faktor-faktor dasar sebagai
berikut:
karakteristik bahan yang dibebankan pada mesin penggiling (massa,
volume, kekerasan, kepadatan dan distribusi ukuran muatan);
karakteristik media grinding (massa, kepadatan, distribusi ukuran bola);
kecepatan rotasi dari mill;
kerapatan bubur (hasil penggilingan) dalam hal ini saat dilakukan
metode operasi penggilingan basah.8

9. Simanjuntak, Budi Amin. 2012. Budi Amin (2012) menjalaskan bahwa semakin cepat perputaran ball mill,
Pengaruh Kecepatan Milling Terhadap maka energi yang dihasilkan juga semakin besar dan menghasilkan
Perubahan Struktur Mikro Komposit temperatur yang semakin tinggi. Temperature yang tinggi
Mg/Al3Ti. Teknik Material dan menguntungkan di beberapa kasus yang memerlukan proses difusi untuk
Metalurgi. Fakultas Teknologi Industri, menunjang proses pemaduan pada serbuk, dan internal stressnya
Institut Teknologi Sepuluh Nopember berkurang atau bahkan hilang sama sekali. Tapi di beberapa kasus
(ITS). peningkatan temperatur sangat merugikan karena dapat menghasilkan
fasa yang tidak stabil selama proses milling berlangsung, dan ukuran
serbuk dapat menjadi lebih besar. Tapi jika kecepatan melebihi kecepatan
kritis maka terjadi pinned pada dinding bagian dalam sehingga bolabola
tidak jatuh sehingga tidak menghasilkan gaya impact. Jadi sebaiknya
menggunakan kecepatan di bawah kecepatan kritisnya sehingga bola
dapat jatuh dan menghasilkan tenaga impact yang optimal. Hal ini
berpengaruh ke waktu yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang
diinginkan.9

10. Maria, Rutheravan. 2016. Design Penelitian terbaru dilakukan oleh Maria (2016), dimana proyek ini adalah
and fabrication of mini ball mill. untuk merancang dan membuat mini-ball mill yang dapat menggiling
Automotive Engineering Research keadaan padat dari berbagai jenis bahan dalam nano-partikel. Tabung
Group (AERG), Faculty of Mechanical silinder digunakan sebagai penggilingan yang akan memutar materi yang
Engineering, Universiti Malaysia berasal dari tanah, motor digunakan untuk daya sistem sehingga tabung
Pahang (UMP). Malaysia dapat memutar dalam kecepatan tinggi dan menggunakan regulator
dalam mengontrol kecepatan perputaran dari tabung. Material padat
akan dimasukkan ke dalam tabung stainless steel dengan bola logam.
Sistem gearing digunakan untuk mengirimkan lebih banyak energy dari
motor untuk menghasilkan kecepatan berputar lebih tinggi. Kecepatan
rotasi akan dikontrol oleh regulator dan tabung akan terus berputar
sampai materi dalam menjadi bubuk yang sangat halus. Untuk
memastikan stabilitas mini-ball mill, basis dari mesin bola adalah desain
yang mampu untuk menahan berat dalam perputaran jar, motor dan roda
gigi. Setelah beberapa jam, mesin mini ball mill akan menghasilkan bubuk
yang diinginkan. Pengamatan akan diambil jika bahan dapat dihancurkan
menjadi bentuk nano-partikel dan berapa lama waktu yang dibutuhkan.
Biasanya, seperangkat bola penggilingan yang terdapat pada Mini-Ball
Mill terdiri dari bejana silinder yang dipasang secara tepat di kedua
ujungnya yang memungkinkan rotasi di sekitar sumbu pusat. Mesin
didorong oleh panjang kepadatan tinggi poros baja ringan dan didukung
oleh sebuah motor AC dipasang ke pada dasar mesin. Sebuah sistem gigi
katrol digunakan dalam model ini dimana satu terpasang ke motor listrik
utama dan yang lain melekat pada poros yang berputar pada tabung
silinder. Media grinding yang digunakan adalah dengan ukuran bola mulai
dari 6 sampai diameter 14 mm. Seperti dalam kecepatan rotasi
karakteristik pabrik, sentrifugasi yang berarti rotasi sangat cepat
digunakan untuk menggiling serbuk logam mikro menjadi serbuk nano.
Selanjutnya, massa, volume, kekerasan, kepadatan dan ukuran distribusi
bahan dibebankan pada mesin dianggap bersama dengan massa,
kepadatan, distribusi ukuran pada bola media grinding. Pengukuran
diambil untuk memeriksa apakah nano partikel berhasil diproduksi atau
tidak. Dan hasilnya pengaruh grinding pada produksi didapatkan kondisi
partikel yang halus dan memiliki lebar distribusi ukuran partikel yang
dihasilkan selama grinding pada Mini Ball Mill. 10

KESIMPULAN
Dari hasil analisa, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pengecilan ukuran merupakan bagian dari proses penanganan
terhadap bahan mentah (row materials) yang bertujuan untuk
penyeragaman bentuk dan memperluas permukaan bahan sehingga
proses penanganan selanjutnya akan lebih mudah.
2. Proses pengecilan ukuran dapat dilakukan secara manual maupun
mekanis.
3. Proses pengirisan dengan metode berbeda akan menghasilkan
rendemen bahan yang berbeda dan bentuk irisan bahan yang
berbeda.
4. Semakin lama proses (waktu) maka nilai persentase rendemen
bahan akan semakin kecil.

Anda mungkin juga menyukai