Anda di halaman 1dari 4

Etiologi penyakit gingival dan periodontal

Berdasarkan peranannya dalam menimbulkan penyakit gingival dan periodontal

diklasifikasikan sebagai berikut

a. faktor etiologi primer,berupa plak bakteri

b. faktor etiologi sekunder pendorong yang mempengaruhi efek dari faktor primer

berdasarkan keberadaanya

c. faktor etiologi lokal/ekstrinsik

d. faktor sistemik /intrinsic

Faktor lokal adalah faktor yang berakibat langung pada jaringan periodonsium:dapat

dibedakan dalam dua bagian yaitu: Faktor iritasi lokjal dan fungsi lokal yang dimaksud

dengan faktor lokal adalah plak bakteri sebagai penyebab utama. Faktor-faktor lainnya antara

lain adalah bentuk gigi yang kurang baik dan letak gigi yang tidak teratur, maloklusi,

malfungsi gigi, overhanging restoration dan bruksisme. Faktor tersebut dinamakan faktor

ekstrinsik karena berada diluar jaringan periodonsium.

Faktor sistemik sebagai penyebab penyakit periodontal antara lain adalah pengaruh hormonal

pada masa pubertas, kehamilan, menopuse, devisiensi vitamin, diabetes melitus dll. Faktor

sistemik adalah faktor yang berkaitan dengan kondisi umum pasien. Faktor sistemik

dinamakan juga faktor intrinsik karena berada dalam tubuh pasien.

Faktor Etiologi Gingivitis

1. Faktor Genetik

Peradangan gingiva yang berasal dari faktor genetik terlihat pada Hereditary Gingival

Fibromatosis dan beberapa kelainan mukokutaneus yang bermanifestasi sebagai

peradangan gingiva. Hereditary Gingival Fibromatosis (HGF) adalah suatu keadaan


yang tidak biasa yang ditandai oleh diffus gingival enlargemen, kadang-kadang

menutupi sebagian besar permukaan atau seluruh gigi. Peradangan timbul tanpa

tergantung dari pengangkatan plak secara efektif.

2. Faktor Nutrisional

Secara teoritis difisiensi dari nutrien utama dapat mempengaruhi keadaan gingiva dan

daya tahannya terhadap iritasi plak, tetapi karena saling ketergantungan berbagai

elemen diet yang seimbang, sangatlah sulit untuk mendefenisikan akibat defesiensi

spesifik pada seorang manusia.

Peradangan gingiva karena malnutrisi ditandai dengan gingiva tampak bengkak

berwarna merah terang karena defesiensi vitamin c. Kekurangan vitamin c

mempengaruhi fungsi imun sehingga menurunkan kemampuan untuk melindungi diri

dari produk-produk seluler tubuh berupa radikal oksigen.

3. Faktor Hormonal

Perubahan hormon endokrin berlangsung selama masa pubertas, kehamilan,

monopouse, dan dibetes. Keadaan ini dapat menimbulkan perubahan jaringan gingiva

yang merubah respon terhadap produk-produk plak. Insiden gingivitis pada masa

pubertas mencapai puncaknya dan tetap terjadi walaupn dilakukan kontrol plak.

Penemuan Sutcliefe menyatakan bahwa peningkatan keparahan gingivitis tidak

berhubungan dengan meningkatnya deposit plak

4. Faktor Hematologi

Penyakit darah tidak menyebabkan gingivitis, tetapi dapat menimbulkan perubahan

jaringan yang merubah respon jaringan terhadap plak. Penyakit hematologi yang

menyebabkan perdarahan gingiva, diantaranya adalah anemia, leukimia, dan

leukopenia ( manson & elley 1993). Presentasi epitel jaringan ikat gingiva yang

terkena radang mengalami perdarahan lebih besar bila dibandingkan dengan gingiva
yang tdiak mengalami perdarahan. Perdarahan pada gingiva adalah sejalan dengan

perubahan histopatologis yang terjadi pada jaringan ikat periodonsium.

Faktor predisposisi

a. Restorasi yang kurang baik

Faktor yang paling menguntungkan bagi retensi plak.restorasai dengan kontur yang

buruk dan mahkota atau tumpatan yang terlalu cembung dapat menghalangi aksi

penyikatan gigi yang efektif

b. Kavitas karies

Kavitas karies terutama di dekat tepi gingival, dapat merangsang terbentuknya daerah

timbunan plak.

c. Gigi geligi tiruan sebagai lepasan dengan desain yang buruk

Gigi tiruan yang longgar atau gigi tiruan yang tindak terpoles dengan baik

cenderung berfungsi sebagai focus timbunan plak

d. Susunan gigi yang tindak beraturan

Susunan gigi yang tindak baik beraturan akan muda menjadi retesi plak dan

mempersulit upaya menghilangkan plak

e. Penyimpangan pada hubungan gigi dan rahang, misalnya pada overbite yang sangat

dalam,insisivus atas bawah berkontak dengan gingival labial bawah atau insisivus

bawah berkontak dengan gingival palatal atas, menyebabkan inflamasi dan

kerusakan jaringan bila ada plak

f. Kegagalan mengganti gigi yang tanggal akan menyebabkan terjadinya timbunan plak

dan kalkulus pada gigi non fungsional antagonisnya

g. Kurangnya seal bibir, sering dihubungkan dengan kebiasaan bernafas melalui

mulut,bila bibir terbuka,gingiva dibagian depan mulut tentunya tindak terlumasi


saliva.keadaan ini akan menimbulkan dua efek, yaitu aksi pembersihan normal dan

saliva berkurang sehingga timbunan plak bertambah dan juga menyebabkan dehidrasi

dari jaringan yang akan menggangu resistensinya

h. Pemakaian Ortodonti Cekat

Pemakaian ortodonti cekat akan memudahkan penumpukan plak jika kerbersihan

mulut pasien buruk.

i. Merokok Tembakau

Selain pada tembakau dapat memperkasar permukaan gigi sehingga lebih

memudahkan retesi plak. Dan kebiasaan merokok dapat mengiritasi gingiva.

Anda mungkin juga menyukai