Anda di halaman 1dari 14

Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas...

HAK ATAS INFORMASI TERHADAP RISIKO MEDIS YANG AKAN


DIALAMI PASIEN

Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H.


Dosen Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar

Abstract
Everyone has the right to obtain information about her health data
including measures and treatments that have been or will be received from health
professionals. Doctor has an obligation to provide information about the medical
risks to the patient. This is the right of patient. The right to information about
potential medical risks will be the basis for consideration in decision making for
the patient and/ or family to determine the medical procedure to be performed.
Protection of the rights of patients to obtain medical risk information regulated by
law. The Act Number 29 of 2004 regarding Medical Practice and The Act Number
36 of 2009 regarding Health regulates the right to information for patients. If
patients have medical risks, then the doctor can not be punished as long as
patients and / or their families have to agree to medical doctors do. The law does
not set penalties if the doctor does not submit information on medical risks, but
the law set penalties for doctor who perform medical treatment without the
consent of the patient and / or family.

Keywords : Rights, Information, Medical Risk, Doctors and Patients.

Abstrak
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya
termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya
dari tenaga kesehatan. Dokter memiliki kewajiban untuk memberikan informasi
mengenai risiko medis kepada pasien. Hal ini adalah hak pasien. Hak atas
infomasi tentang risiko medis akan menjadi dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan bagi pasien dan/atau keluarganya untuk menentukan
tindakan medis yang akan dilakukan. Perlindungan hak pasien untuk
mendapatkan informasi risiko medis diatur oleh hukum. Undang-undang Nomor
29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Undang-undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan mengatur mengenai hak atas informasi bagi pasien.
Apabila pasien mengalami risiko medis, maka dokter tidak dapat dihukum
sepanjang pasien dan/ atau keluarganya telah menyetujui tindakan medis yang
dilakukan dokter. Undang-undang tidak mengatur mengenai sanksi apabila
dokter tidak menyampaikan informasi atas risiko medis, namun undang-undang
mengatur sanksi bagi dokter yang melakukan tindakan medis tanpa persetujuan
dari pasien dan/ atau keluarganya.

Kata Kunci : Hak, Informasi, Risiko Medis, Dokter dan Pasien.


Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 2

A. PENDAHULUAN determination atau hak untuk


1. Latar Belakang Masalah menentukan nasib sendiri.
Kesehatan adalah hal yang Hubungan antara pasien
paling penting dalam hidup. Setiap dengan dokter didasarkan pada
orang akan mengusahakan yang perjanjian terapeutik yang
terbaik untuk kualitas hidupnya. mengandung kepercayaan dan
Pandangan tersebut menyebabkan harapan akan kesembuhan.
pasien akan melakukan upaya Mengenai hal ini, Guwandi
maksimal untuk memulihkan mengemukakan sifat hubungan
kesehatannya melalui tindakan medis antara dokter dengan pasien yang
yang dilakukan oleh dokter. Setiap mempunyai 2 ciri yakni:
pasien memiliki hak untuk a. Adanya suatu persetujuan
(consensual agreement), atas
mendapatkan informasi. Hak atas
dasar saling menyetujui dari
informasi ini diatur dalam Pasal 8 pihak dokter dan pasien
tentang pemberian pelayanan
Undang-undang Nomor 36 Tahun
pengobatan.
2009 tentang Kesehatan. Dalam b. Adanya suatu kepercayaan
(fiduciary), karena hubungan
Pasal 8 dinyatakan Setiap orang
kontrak tersebut berdasarkan
berhak memperoleh informasi saling percaya mempercayai
satu sama lain1
tentang data kesehatan dirinya
termasuk tindakan dan pengobatan Dokter dan pasien selalu
yang telah maupun yang akan menginginkan keberhasilan dari
diterimanya dari tenaga kesehatan. setiap tindakan medis yang
Informasi tentang tindakan dan dilakukan, namun adakalanya
pengobatan yang akan diterima tindakan medis yang dilakukan tidak
menjadi pertimbangan bagi pasien sesuai dengan harapan. Suatu hasil
untuk menyetujui atau menolak yang tidak diharapkan terjadi di
tindakan medis yang akan dilakukan dalam praktik kedokteran sebenarnya
kepadanya. Keputusan ini secara
filosofi merupakan hak asasi
manusia yakni the right to self 1
Guwandi, 1996, Dokter Pasien
dan Hukum, Fakultas Kedokteran UI,
Jakarta, hal. 11.
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 3

dapat disebabkan oleh beberapa kecil, dapat diantisipasi,


kemungkinan, yaitu: diperhitungkan, atau dapat
a. Hasil dari suatu perjalanan dikendalikan, misalnya
penyakit atau komplikasi efek samping obat,
penyakit yang tidak ada pendarahan, dan infeksi
hubungan dengan tindakan medis pada pembedahan, dan
yang dilakukan dokter. lain-lain.
b. Hasil dari suatu risiko yang tidak b. Risiko yang derajat
dapat dihindari, yaitu: probabilitas dan
1) Risiko yang tak dapat keparahannya besar pada
diketahui sebelumnya keadaan tertentu, yaitu
(unforeseeable). Risiko apabila tindakan medis
seperti ini dimungkinkan di yang berisiko tersebut
dalam ilmu kedokteran harus dilakukan karena
karena sifat ilmu yang merupakan satu-satunya
empiris dan sifat tubuh cara yang harus ditempuh
manusia yang sangat (the only way), terutama
bervariasi serta rentan dalam keadaan gawat
2
terhadap pengaruh eksternal. darurat.
Sebagai contoh syok Risiko medis sangat mungkin
anafilaktik. terjadi dari setiap tindakan medis
2) Risiko yang meskipun telah yang dilakukan, oleh sebab itu dokter
diketahui sebelumnya memiliki kewajiban untuk
(foreseeable) tetapi dianggap memberikan informasi mengenai
dapat diterima (acceptable), risiko medis kepada pasien sebelum
dan telah diinformasikan tindakan medis tersebut dilakukan.
kepada pasien dan telah Informasi tersebut adalah hak dari
disetujui oleh pasien untuk pasien untuk mengetahui akibat
dilakukan, yaitu:
2
a. Risiko derajat probabilitas Muhammad Mulyohadi Ali, dkk.,
2006, Kemitraan dalam Hubungan Dokter
dan keparahannya cukup Pasien, Konsil Kedokteran Indonesia,
Jakarta, hal. 49.
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 4

terburuk dari tindakan medis yang kegiatan malpraktik. Ketiga dokter


dilakukan terhadapnya. Pemberian tersebut sempat divonis bersalah
informasi ini sangat penting agar karena dinilai tidak memberikan
dokter tidak dituntut di pengadilan informasi mengenai risiko medis
apabila risiko medis tersebut benar- pasien kepada keluarga. Dalam
benar terjadi. Menurut survei dari pertimbangan majelis kasasi,
Yayasan Keselamatan Pasien sebelum menjalankan operasi darurat
Nasional (NPSF) Amerika Serikat, kelahiran atau cito secsio sesaria,
Dalam setahun pihak RS telah ketiga dokter itu tidak pernah
mengeluarkan dana sebesar 200 menyampaikan kepada keluarga
miliar USD untuk membayar pasien setiap risiko dan
pengacara, pengadilan dan ganti kemungkinan yang akan terjadi,
kerugian. Akibatnya rumah sakit termasuk risiko kematian.4
tersebut tidak dapat berfungsi Mengingat pentingnya informasi atas
sebagaimana mestinya.3 risiko medis, maka sangat menarik
Pemberian informasi yang untuk membahas penelitian yang
dilanjutkan dengan persetujuan berjudul Hak Atas Informasi
pasien atas tindakan medis akan Terhadap Risiko Medis yang Akan
menjadi ukuran untuk menentukan dialami Pasien.
apakah tindakan medis yang 2. Rumusan Masalah
dilakukan oleh dokter termasuk Permasalahan yang dapat
tindakan sah atau tidak. Pentingnya dirumuskan dalam penelitian ini
pemberian informasi mengenai risiko adalah sebagai berikut :
medis dapat dilihat dari kasus Dewa a. Bagaimanakah perlindungan hak
Ayu Sasiary Prawani bersama dua pasien untuk mendapatkan
rekannya Dokter Hendry informasi risiko medis ?
Simanjuntak dan Dokter Hendy
Siagani yang diduga melakukan
4
Deytri Robekka Aritonang, Ini
Tiga Kesalahan Dokter Ayu dkk Menurut
3
Anny Istandyarie, 2005, MA,
Malpraktek dan Risiko Medis Dalam http://nasional.kompas.com/read/2013/11/27
Kaiian Hukum Pidana Prestasi Pustaka /1053537/Ini.Tiga.Kesalahan.Dokter.Ayu.dk
Publisher, Jakarta, hal. 82. k.Menurut.MA.
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 5

b. Bagaimanakah tanggung jawab 2. Hak untuk mendapatkan


dokter apabila terjadi risiko informasi (The Right to be
medis kepada pasien ? informed).
3. Hak untuk memilih (The Right
B. HASIL DAN PEMBAHASAN to choose).
1. Perlindungan Hak Pasien 4. Hak untuk didengar (The Right
Untuk Mendapatkan
to be heard).5
Informasi Risiko Medis
Menurut Gardiner C. Means,
Hubungan antara dokter
oleh karena semua orang adalah
dengan pasien adalah hubungan
konsumen, maka kepentingan publik
kontraktual. Pasien adalah konsumen
meliputi pula kepentingan
di bidang kesehatan. Merujuk pada
konsumen, sehingga dibutuhkan
Pasal 1 angka 2 Undang-undang
perlindungan terhadap konsumen.
Nomor 8 Tahun 1999 tentang
Lebih lanjut John F. Kennedy juga
Perlindungan Konsumen,
mengatakan bahwa pengertian
Konsumen adalah setiap orang
konsumen meliputi tiap anggota
pemakai barang dan/atau jasa yang
masyarakat tanpa kecuali: consumer
tersedia dalam masyarakat, baik bagi
by definition include us all. Ralph
kepentingan diri sendiri, keluarga,
Nader, seorang ahli bidang
orang lain, maupun makhluk hidup
konsumen dari Amerika Serikat,
lain dan tidak untuk
menyatakan bahwa: the term
diperdagangkan. Pasien adalah
consumer should be equated with
konsumen jasa pelayanan kesehatan.
the word citizen and that consumer
Secara umum dikenal pula empat hak
protection law should be regarded as
dasar konsumen yang diakui secara
an aspect of the protection of civic
internasional. Hak-hak yang
rights. (istilah 'konsumen' harus
dimaksud adalah :
disamakan dengan kata 'warga
1. Hak untuk mendapatkan
negara dan hukum perlindungan
keamanan (The Right to safety).
5
Shidarta,2004, Hukum
Perlindungan Konsumen Indonesia,
Grasindo, Jakarta, hal. 19.
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 6

konsumen harus dianggap sebagai dimaksud pada ayat (1)


tidak berlaku pada:
aspek perlindungan hak-hak sipil).
a. Penderita penyakit yang
Dalam memenuhi perlindungan penyakitnya dapat
secara cepat menular ke
pasien sebagai konsumen, maka hak-
dalam masyarakat yang
hak pasien harus diakui, dilindungi lebih luas;
b. Keadaan seseorang
dan dipenuhi.
yang tidak sadarkan
Hak atas informasi adalah diri; atau
c. Gangguan mental berat.
hak seorang pasien atas tindakan
(3) Ketentuan mengenai hak
medis yang akan dilakukan menerima atau menolak
sebagaimana dimaksud pada
terhadapnya. Pasal 4 c Undang-
ayat (1) diatur sesuai
undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Perlindungan Konsumen mengatur
pula hak atas informasi dengan Hak atas informasi bagi
menyatakan hak konsumen adalah pasien, digunakan sebagai bahan
hak atas informasi yang benar, jelas, pertimbangan untuk menentukan
dan jujur mengenai kondisi dan tindakan medis yang tepat demi
jaminan barang dan/atau jasa. Secara perlindungan pasien. Informasi
khusus dalam lapangan hukum mengenai risiko medis akan
kesehatan, hak atas informasi diatur mempengaruhi tindakan medis yang
secara rinci dalam Pasal 56 Undang- akan diambil pasien dan keluarga
undang Nomor 36 Tahun 2009 pasien. Hal ini juga berkaitan dengan
tentang Kesehatan, yang menyatakan kesanggupan finansial pasien dan
sebagai berikut: keluarga pasien atas biaya yang akan
(1) Setiap orang berhak timbul dari tindakan medis dan pasca
menerima atau menolak
tindakan medis tersebut dilakukan.
sebagian atau seluruh
tindakan pertolongan yang Perlindungan kepentingan tercapai
akan diberikan kepadanya
dengan terciptanya pedoman atau
setelah menerima dan
memahami informasi peraturan hidup yang menentukan
mengenai tindakan tersebut
bagaimana manusia harus bertingkah
secara lengkap.
(2) Hak menerima atau laku dalam masyarakat, agar tidak
menolak sebagaimana
merugikan orang lain dan dirinya
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 7

sendiri.6 Menurut Anny Isfandyarie, terjadi. Informasi tersebut menjadi


ada beberapa hal yang berkaitan dasar pertimbangan dalam
dengan risiko medis, yakni : memberikan persetujuan tindakan
a. Bahwa dalam tindakan medis kedokteran. Menurut Peraturan
selalu ada kemungkinan (risiko) Menteri Kesehatan Republik
yang dapat terjadi yang mungkin Indonesia No. 290/Menkes/Per/III
tidak sesuai dengan harapan tahun 2008 tentang Persetujuan
pasien. Ketidak mengertian pasien Tindakan Kedokteran, Persetujuan
terhadap risiko yang dihadapinya Tindakan Kedokteran adalah
dapat menyebabkan diajukannya Persetujuan yang diberikan oleh
tuntutan ke pengadilan oleh pasien atau keluarga terdekat, setelah
pasien tersebut. mendapat penjelasan secara lengkap
b. Bahwa dalam tindakan medis ada mengenai tindakan kedokteran atau
tindakan yang mengandung risiko kedokteran gigi yang akan dilakukan
tinggi. terhadap pasien. Keterkaitan
c. Bahwa risiko tinggi tersebut informasi dengan persetujuan
berkaitan dengan keselamatan tindakan medis ini dapat dilihat dari
jiwa pasien.7 ketentuan Pasal 45 Undang-undang
Pemberian informasi mengenai Nomor 29 Tahun 2004 tentang
tindakan medis yang akan dilakukan Praktik Kedokteran yang
menjadi kewajiban bagi dokter yang menyatakan sebagai berikut :
akan menangani pasien (1) Setiap tindakan kedokteran
atau kedokteran gigi yang
bersangkutan. Dokter harus
akan dilakukan oleh dokter
memberikan penjelasan yang atau dokter gigi terhadap
pasien harus mendapat
komprehensif sehingga pasien dan/
persetujuan.
atau keluarga pasien benar-benar (2) Persetujuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1)
memahami risiko medis yang akan
diberikan setelah pasien
6
mendapat penjelasan secara
Sudikno Mertokusumo, 2003, lengkap.
Mengenal Hukum Suatu Pengantar, Liberty,
(3) Penjelasan sebagaimana
Yogyakarta, hal. 1.
7 dimaksud pada ayat (2)
Anny Isfandyarie, 2006, Tanggung
Jawab Hukum dan Sanksi Bagi Dokter, sekurang-kurangnya
Prestasi Pustaka, Jakarta, hal. 39. mencakup:
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 8

a. diagnosis dan tata cara risiko medis seringkali ditanggapi


tindakan medis;
berbeda oleh pasien. Ketika pasien
b. tujuan tindakan medis
yang dilakukan; tidak siap mental atas informasi yang
c. alternatif tindakan lain
disampaikan dokter, pasien bisa saja
dan risikonya;
d. risiko dan komplikasi mengalami hipertensi dan penyakit
yang mungkin terjadi;
lainnya. Dalam kondisi seperti ini,
dan
e. prognosis terhadap dokter dapat kembali disalahkan atas
tindakan yang dilakukan.
tindakan yang dilakukannya.
Persetujuan dapat diberikan 2. Tanggung Jawab Dokter
Apabila Terjadi Risiko Medis
baik secara tertulis maupun lisan.
Kepada Pasien
Setiap tindakan kedokteran atau
Risiko medis adalah
kedokteran gigi yang mengandung
kemungkinan yang dapat terjadi dari
risiko tinggi harus diberikan dengan
tindakan medis yang dilakukan oleh
persetujuan tertulis yang
dokter. Setiap tindakan medis
ditandatangani oleh yang berhak
tentunya mengandung risiko,
memberikan persetujuan. Pemberian
misalnya dalam suatu tindakan
informasi mengenai risiko medis
operasi, pasien ada kemungkinan
yang mungkin terjadi memang
sembuh, ada pula kemungkinan
menjadi kewajiban dokter dan hak
pendarahan, lumpuh atau bahkan
pasien, namun dalam praktiknya
kematikan. Oleh sebab itu dokter
masih banyak kelemahan mengenai
harus melaksankaan tugasnya dengan
kewajiban penyampaian informasi
prinsip kehati-hatian. Dokter dalam
atas risiko medis ini. Kelemahan
melakukan tindakan medis haruslah
tersebut meliputi seberapa luas
berdasarkan empat hal :
informasi boleh disampaikan, bahasa
a. Adanya indikasi medis.
yang digunakan oleh dokter dalam
b. Bertindak secara hati-hati.
menyampaikan informasi sehingga
c. Bekerja berdasarkan standar
benar-benar dipahami pasien, cara
profesi medis dan prosedur
penyampaian informasi oleh dokter
operasional.
dan keterlibatan pihak ketiga.
Penyampaian informasi mengenai
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 9

d. Ada persetujuan tindakan medis consent diberikan dalam keadaan


8
(informed consent). normal, artinya dokter dapat
Di Indonesia, pengertian menangkap persetujuan tindakan
risiko medis tidak dirumuskan secara medis tersebut dari isyarat yang
eksplisit dalam peraturan perundang- diberikan/dilakukan pasien.
undangan yang ada, namun secara Demikian pula pada kasus
tersirat, risiko medis disebutkan emergency sedangkan dokter
dalam beberapa pernyataan berikut : merlukan tindakan segera
Informed Consent, atau sering sementara pasien dalam keadaan
disebut dengan persetujuan tidak bisa memberikan
tindakan medis, adalah suatu
persetujuan dan keluarganya tidak
dokumen tertulis yang
ditandatangani oleh pasien, yang ada ditempat, maka dokter dapat
mengizinkan suatu tindakan melakukan tindakan medis terbaik
tertentu pada dirinya.
menurut dokter.
Persetujuan tindakan medis baru
mempunyai arti hukum bila b. Expressed Consent (dinyatakan)
ditandatangi sesudah pasien Dapat dinyatakan secara lisan
mendapatkan informasi lengkap
maupun tertulis. Dalam tindakan
mengenai tindakan yang akan
dikerjakan.9 medis yang bersifat invasive dan
Persetujuan tindakan medis mengandung risiko, dokter
(informed consent) bertujuan untuk sebaiknya mendapatkan
menjamin kepastian hukum dan persetujuan secara tertulis, atau
keabsahan dari tindakan medis yang yang secara umum dikenal di
dilakukan oleh dokter terhadap rumah sakit sebagai surat izin
pasien. Ada 2 bentuk Persetujuan operasi.10
Tindakan Medis, yaitu : Untuk memenuhi kewajiban
a. Implied Consent (dianggap memberikan informasi, maka
diberikan) Umumnya implied dicantumkan pula pernyataan dari

8
dokter yang menyatakan bahwa telah
J. Guwandi, 1994, Kelalaian
Medis (Medical Negligence), Fakultas dijelaskan sifat, tujuan, serta
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,
hal. 30. 10
Amril Amri, 1997, Bunga Rampai
9
Bahar Azwar, 2002, Buku Pintar Hukum Kesehatan, Widya Medisa, Jakarta,
Pasien, Kesaint Blane, Bekasi, hal. 65. hal. 31.
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 10

kemungkinan (risiko) akibat yang benar-benar terjadi.12 Merujuk pada


timbul dari tindakan medis tersebut adagium tersebut, maka dokter tidak
kepada pasien dan keluarganya. dapat dipertanggungjawabkan secara
Dengan demikian, dokter yang hukum apabila sudah menyampaikan
bersangkutan juga menandatangani informasi mengenai risiko medis
formulir Persetujuan Tindakan yang dapat terjadi kepada pasien dan
Medis. Jika pasien menolak pasien menyetujui tindakan medis
dilakukannya suatu tindakan medis tersebut.
tertentu maka pasien dan/ atau Mengenai informasi dalam
keluarganya diwajibkan untuk pelayanan kesehatan, Bailey
mengisi Surat Pernyataan mengemukakan In a true life
Penolakan.11 Persetujuan yang threatening emergency there is no
diberikan oleh pasien atas tindakan problem with be obtaining of an
medis yang dilakukan oleh dokter informed consent. In the absence of a
akan membebaskan tanggung jawab valid consent from a sane and sober
dokter apabila risiko medis tersebut adult patient, or from the parent or
benar-benar terjadi. Dalam ilmu committee of a minor of incompetent
hukum terdapat adagium volontie person, consent is implied and the
non fit injura atau assumption of risk. physician has a positive duty to
Menurut adagium tersebut, apabila proceed with any reasonable effort to
seseorang menempatkan dirinya savage life limb.13 Dalam kondisi
dalam suatu kondisi bahaya (risiko) darurat maka dokter diberikan
yang sudah ia ketahui, maka ia tidak kewenangan untuk melakukan
dapat menuntut pertanggungjawaban tindakan medis tanpa pemberian
kepada orang lain apabila risiko itu informasi yang semata-mata
bertujuan untuk penyelamatan nyawa

12
Ari Yunanto, 2010, Hukum
11
Veronica Komalawati, 2002, Pidana Malpraktik Medis Tinjauan dan
Peranan Informed Consent dalam Transaksi Perspektif Medisologal, Andi, Yogyakarta,
Terapeutik (Persetujuan dalam Hubungan hal. 46.
13
Dokter dengan Pasien) Suatu Tinjauan Bahder Johan Nasution, 2005,
Yuridis, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban
172. Dokter, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 34.
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 11

pasien. Terkait dengan pendapat sudah disyaratkan adanya


tersebut, dalam Penjelasan Pasal 45 kecermatan yang tinggi, demikian
Undang-undang Nomor 29 Tahun juga dengan berbagai ketentuan
2004 tentang Praktik Kedokteran khusus yang berlaku bagi dokter.
dinyatakan sebagai berikut : Berarti dengan tidak mematuhi
Pada prinsipnya yang berhak peraturan itu saja sudah dianggap
memberikan persetujuan atau
telah berbuat kesalahan.14 Dokter
penolakan tindakan medis
adalah pasien yang memiliki kewajiban dalam
bersangkutan. Namun, apabila
menyampaikan informasi mengenai
pasien yangbersangkutan berada
di bawah pengampuan (under risiko medis dari tindakan medis
curatele) persetujuan atau
yang akan dilakukan, sehingga
penolakan tindakan medis dapat
diberikan oleh keluarga terdekat apabila terjadi pelanggaran atas
antara lain suami/istri, ayah/ibu
kewajiban tersebut, maka dokter
kandung, anak-anak kandung
atau saudara-saudara kandung. dapat dipertanggungjawabkan.
Dalam keadaan gawat darurat,
Pidana mengenai dokter yang tidak
untuk menyelamatkan jiwa
pasien tidak diperlukan menyampaikan informasi mengenai
persetujuan. Namun, setelah
risiko medis memang belum diatur
pasien sadar atau dalam kondisi
yang sudah memungkinkan, dalam Undang-undang Nomor 29
segera diberikan penjelasan dan
Tahun 2004 tentang Praktik
dibuat persetujuan. Dalam hal
pasien adalah anak-anak atau Kedokteran dan Undang-undang
orang yang tidak sadar, maka
Nomor 36 Tahun 2009 tentang
penjelasan diberikan kepada
keluarganya atau yang Kesehatan.
mengantar. Apabila tidak ada
Terkait pelanggaran
yang mengantar dan tidak ada
keluarganya sedangkan tindakan kewajiban memeberikan informasi,
medis harus dilakukan maka
dalam Pasal 51a Undang-undang
penjelasan diberikan kepada
anak yang bersangkutan atau Nomor 29 Tahun 2004 tentang
pada kesempatan pertama pasien
Praktik Kedokteran hanya diatur
sudah sadar.
mengenai Dokter atau dokter gigi
Jika ditinjau dari segi etika
dalam melaksanakan praktik
profesi, dengan memilih profesi di
kedokteran mempunyai kewajiban
bidang tenaga kesehatan saja, berarti
14
Ibid, hal. 61.
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 12

memberikan pelayanan medis sesuai C. PENUTUP


dengan standar profesi dan standar Perlindungan hak pasien untuk
prosedur operasional serta mendapatkan informasi risiko medis
kebutuhan medis pasien. Pidana yang diatur dalam Undang-undang Nomor
diancamkan adalah pidana kurungan 29 Tahun 2004 tentang Praktik
paling lama 1 (satu) tahun atau denda Kedokteran dan Undang-undang
paling banyak Rp 50.000.000,00 Nomor 36 Tahun 2009 tentang
(lima puluh juta rupiah). Kesehatan. Informasi tentang risiko
Undang-undang tidak medis akan menentukan persetujuan
mengatur mengenai sanksi apabila dari tindakan medis yang akan
dokter tidak menyampaikan dilakukan oleh dokter. Dokter
informasi atas risiko medis, namun memiliki kewajiban untuk
undang-undang mengatur sanksi bagi memberikan informasi secara
dokter yang melakukan tindakan lengkap tentang risiko medis kepada
medis tanpa persetujuan dari pasien pasien. Dokter tidak dapat
dan/atau keluarganya. Jika dokter dipertanggungjawabkan apabila
melakukan tindakan medis tanpa terjadi risiko medis kepada pasien
informed consent maka dokter dapat sepanjang pasien dan/atau
dipidana dengan Pasal 351 KUHP keluarganya sudah menyetujui
yakni tentang penganiayaan. tindakan medis yang akan dilakukan
Perlindungan pasien atau hak sebelumnya.
informasi tentu sangat lemah, apalagi Dalam memberikan informasi
jika pasien dan/ atau keluarganya mengenai risiko medis, dokter
sudah menandatangi informed hendaknya menggunakan bahasa
consent, oleh sebab itu dibutuhkan yang mudah dipahami oleh pasien
inisiatif dari pasien dan/atau dan/ atau keluarganya. Dokter juga
keluarganya untuk memperoleh perlu mempertimbangkan kondisi
informasi terkait tindakan medis psikologis dari pasien dalam
yang akan dilakukan. menyampaikan risiko medis, dan bila
diperlukan dokter dapat merujuk
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 13

psikolog atau psikiater kepada _________, 1994, Kelalaian Medis


(Medical Negligence),
pasien.
Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia,
Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Buku Mulyohadi Ali, Muhammad dkk.,
2006, Kemitraan dalam
Amril Amri, 1997, Bunga Rampai
Hubungan Dokter Pasien,
Hukum Kesehatan, , Widya Medisa,
Konsil Kedokteran Indonesia,
Jakarta.
Jakarta.
Anny Isfandyarie, 2006, Tanggung
Shidarta, 2004, Hukum Perlindungan
Jawab Hukum dan Sanksi
Konsumen Indonesia,
Bagi Dokter, Prestasi
Grasindo, Jakarta.
Pustaka, Jakarta.
Sudikno Mertokusumo, 2003,
_____________, 2005, Malpraktek
Mengenal Hukum Suatu
& Risiko Medis Dalam
Pengantar, Liberty,
Kaiian Hukum Pidana
Yogyakarta.
Prestasi Pustaka Publisher,
Jakarta.
Veronica Komalawati, 2002,
Peranan Informed Consent
Ari Yunanto, 2010, Hukum Pidana
dalam Transaksi Terapeutik
Malpraktik Medis Tinjauan
(Persetujuan dalam
dan Perspektif Medisologal,
Hubungan Dokter dengan
Andi, Yogyakarta.
Pasien) Suatu Tinjauan
Yuridis, Citra Aditya Bakti,
Bahar Azwar, 2002, Buku Pintar
Bandung.
Pasien, Kesaint Blane,
Bekasi.
Internet
Bahder Johan Nasution, 2005,
Deytri Robekka Aritonang, Ini Tiga
Hukum Kesehatan
Kesalahan Dokter Ayu dkk
Pertanggungjawaban Dokter,
Menurut MA,
Rineka Cipta, Jakarta.
http://nasional.kompas.com/r
ead/2013/11/27/1053537/Ini.
Guwandi, 1996, Dokter Pasien dan
Tiga.Kesalahan.Dokter.
Hukum, Fakultas Kedokteran
Ayu.dkk.Menurut.MA.
UI, Jakarta.
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 14

Sumber Hukum

Kitab Undang-undang Hukum


Pidana.

Undang-undang Republik Indonesia


Nomor 29 Tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran.

Undang-undang Republik Indonesia


Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.

Peraturan Menteri Kesehatan


Republik Indonesia No.
290/Menkes/Per/III tahun
2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran.

Anda mungkin juga menyukai