Abstract
Everyone has the right to obtain information about her health data
including measures and treatments that have been or will be received from health
professionals. Doctor has an obligation to provide information about the medical
risks to the patient. This is the right of patient. The right to information about
potential medical risks will be the basis for consideration in decision making for
the patient and/ or family to determine the medical procedure to be performed.
Protection of the rights of patients to obtain medical risk information regulated by
law. The Act Number 29 of 2004 regarding Medical Practice and The Act Number
36 of 2009 regarding Health regulates the right to information for patients. If
patients have medical risks, then the doctor can not be punished as long as
patients and / or their families have to agree to medical doctors do. The law does
not set penalties if the doctor does not submit information on medical risks, but
the law set penalties for doctor who perform medical treatment without the
consent of the patient and / or family.
Abstrak
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya
termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang akan diterimanya
dari tenaga kesehatan. Dokter memiliki kewajiban untuk memberikan informasi
mengenai risiko medis kepada pasien. Hal ini adalah hak pasien. Hak atas
infomasi tentang risiko medis akan menjadi dasar pertimbangan dalam
pengambilan keputusan bagi pasien dan/atau keluarganya untuk menentukan
tindakan medis yang akan dilakukan. Perlindungan hak pasien untuk
mendapatkan informasi risiko medis diatur oleh hukum. Undang-undang Nomor
29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran dan Undang-undang Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan mengatur mengenai hak atas informasi bagi pasien.
Apabila pasien mengalami risiko medis, maka dokter tidak dapat dihukum
sepanjang pasien dan/ atau keluarganya telah menyetujui tindakan medis yang
dilakukan dokter. Undang-undang tidak mengatur mengenai sanksi apabila
dokter tidak menyampaikan informasi atas risiko medis, namun undang-undang
mengatur sanksi bagi dokter yang melakukan tindakan medis tanpa persetujuan
dari pasien dan/ atau keluarganya.
8
dokter yang menyatakan bahwa telah
J. Guwandi, 1994, Kelalaian
Medis (Medical Negligence), Fakultas dijelaskan sifat, tujuan, serta
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta,
hal. 30. 10
Amril Amri, 1997, Bunga Rampai
9
Bahar Azwar, 2002, Buku Pintar Hukum Kesehatan, Widya Medisa, Jakarta,
Pasien, Kesaint Blane, Bekasi, hal. 65. hal. 31.
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 10
12
Ari Yunanto, 2010, Hukum
11
Veronica Komalawati, 2002, Pidana Malpraktik Medis Tinjauan dan
Peranan Informed Consent dalam Transaksi Perspektif Medisologal, Andi, Yogyakarta,
Terapeutik (Persetujuan dalam Hubungan hal. 46.
13
Dokter dengan Pasien) Suatu Tinjauan Bahder Johan Nasution, 2005,
Yuridis, Citra Aditya Bakti, Bandung, hal. Hukum Kesehatan Pertanggungjawaban
172. Dokter, Rineka Cipta, Jakarta, hal. 34.
Made Emy Andayani Citra, S.H., M.H. Hak Atas... 11
Sumber Hukum