KP A
PENENTUAN KADAR C ORGANIK
Kelompok 5 :
William Thamrin / 170115012
Satya Yudha Laksono / 170115064
Asisten Dosen :
Yosua Purnomo / 170114006
Catherine Stephanie / 170114072
Dosen :
Drs. Mangihot Tua Goeltom, M.Sc.
FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSITAS SURABAYA
2017
PENENTUAN KADAR C ORGANIK
I. Tujuan
Menentukan konsentrasi organic carbon didalam sampel tanah.
IV. MSDS
1. Glukosa
A. Karakteristik
Nama Produk : Dextrose anhydrous, Rumus Molekul : C6H12O6, Keadaan fisik : solid, Bau :
tak ada, Rasa: manis, Berat molekul : 180.16 g/mole, Warna : putih, pH : tidak ada data, Titik
didih : dekomposisi, Titik leleh : 146C (294.8F).
B. Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan:
Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Kosongkan kontainer yang mempunyai resiko
terbakar, evaporasikan residu dalam lemari penghisap. Bersikan semua peralatan
mengandung material.
Penyimpanan:
Jaga agar kontainer kering. Tutup kontainer rapat. Simpan ditempat dingin, berventilasi baik.
Materi mudah berbakar dijauhkan dari suhu ekstrim dan agen pengoksidasi kuat.
2. Akuadest
A. Karakteristik
Nama Produk : Water Rumus Molekul : H2O, Keadaan fisik : liquid, Bau : tak berbau, Rasa:
tak ada data, Berat molekul : 18.02 g/mole, Warna : bening, pH : 7, Titik didih : 100C
(212F), Titik leleh : tak ada data.
B. Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan:
Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Kosongkan kontainer yang mempunyai resiko
terbakar, evaporasikan residu dalam lemari penghisap. Bersikan semua peralatan
mengandung material.
Penyimpanan:
Tutup kontainer dengan rapat, jaga agar kontainer kering. Simpan ditempat dingin,
berventilasi baik.
3. Tanah
A. Karakteristik
Nama Produk : Soil Rumus Molekul : tak ada data, Keadaan fisik : solid, Bau : tak berbau,
Rasa: tak ada data, Berat molekul : tak ada data, Warna : coklat tua, pH : 5,5-7, Titik didih :
tak ada data, Titik leleh : tak ada data.
B. Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan:
Bersikan semua peralatan mengandung material. Material tidak berbahaya.
Penyimpanan:
Tutup kontainer dengan rapat, jaga agar kontainer kering. Simpan ditempat dingin,
berventilasi baik. Material tidak berbahaya.
4. K2Cr2O7
A. Karakteristik
Nama Produk : Potassium dichromate, Rumus Molekul : K2Cr2O7, Keadaan fisik : solid,
Bau : tak ada data, Rasa: pahit, Berat molekul : 294.2 g/mole, Warna : oranye-merah , pH : 4,
Titik didih : 500C (932F), Titik leleh : 398C (748.4F).
B. Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan:
Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Kosongkan kontainer yang mempunyai resiko
terbakar, evaporasikan residu dalam lemari penghisap. Bersikan semua peralatan
mengandung material.
Penyimpanan:
Jaga agar kontainer kering. Simpan ditempat gelap, dingin, berventilasi baik.
5. Asam Klorida
A. Karakteristik
Nama Produk : Hydrochloric Acid, Rumus Molekul : HCl, Keadaan fisik : Liquid, Bau :
asam, Rasa: tak ada data, Berat molekul : 36,5 g/mole, Warna : bening hingga kuning terang,
pH : asam, Titik didih : 108.58 C, Titik leleh : 62.25C (-80F).
B. Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan:
Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Kosongkan kontainer yang mempunyai resiko
terbakar, evaporasikan residu dalam lemari penghisap. Bersikan semua peralatan
mengandung material.
Penyimpanan:
Jaga agar kontainer kering. Simpan ditempat dingin, berventilasi baik.
6. Merkuri sulfat
A. Karakteristik
Nama Produk : Mercuric sulfate, Rumus Molekul : HgSO4, Keadaan fisik : Solid, Bau : tak
ada data, Rasa: tak ada data, Berat molekul : 296.65 g/mole, Warna : tak ada data terang, pH :
tak ada data, Titik didih : tak ada data, Titik leleh : tak ada data.
B. Penanganan dan Penyimpanan
Penanganan:
Jauhkan dari panas. Jauhkan dari sumber api. Kosongkan kontainer yang mempunyai resiko
terbakar, evaporasikan residu dalam lemari penghisap. Bersikan semua peralatan
mengandung material.
Penyimpanan:
Jaga agar kontainer kering. Simpan ditempat dingin, berventilasi baik.
V. Cara Kerja
1. Pembuatan larutan kurva standar glukosa
Glukosa
Larutan Glukosa dengan konsentrasi 1000 mg\L, 800 mg\L, 500 mg\L, 250
mg\L, 125 mg\L, 62,5 mg\L
Sampel Tanah
*Blanko dibuat dengan cara yang sama namun larutan sampel/kurva standar digantikan
dengan larutan akuadest.
VII. Pembahasan
Pada praktikum ini, praktikan melakukan uji penentuan kadar C organik (COD)
dengan metode reflux tertutup secara spektrofotometri. Chemical Oxygen Demand (COD)
dapat didefenisikan sebagai jumlah oksigen yang dibutuhkan (mg O2) untuk mengoksidasi zat
organik yang ada dalam satu liter sampel air (Greenberg, 1992). Bahan yang dipakai adalah
sampel tanah, akuadest, larutan digesti yang terdiri dari K2Cr2O7, asam sulfat dan merkuri
sulfat. Prinsip dari metode reflux tertutup secara spektrofotometri ini adalah senyawa organik
dan anorganik, terutama organik dioksidasi oleh Cr2O72- dalam refluks tertutup menghasilkan
Cr3+. Jumlah oksidan yang dibutuhkan dinyatakan dalam ekuivalen oksigen (O2 mg/L)
diukur secara spektrofotometri sinar tampak. Cr2O72- kuat mengabsorpsi pada panjang
gelombang 420 nm dan Cr3+ kuat mengabsorpsi pada panjang gelombang 600 nm. Untuk
nilai COD 100 mg/L sampai dengan 900 mg/L kenaikan Cr3+ ditentukan pada panjang
gelombang 600 nm. Untuk nilai COD lebih kecil atau sama dengan 90 mg/L penurunan
konsentrasi Cr2O72- ditentukan pada panjang gelombang 420 nm (Greenberg, 1992).
Tahap pertama adalah membuat kurva standar dengan konsentrasi 1000 mg\L, 800
mg\L, 500 mg\L, 250 mg\L, 125 mg\L, 62,5 mg\L. Hal ini dilakukan dengan menimbang
glukosa sebanyak 0,3996 gr untuk membuat larutan standar konsentrasi 1000 mg\L (massa
dari glukosa berdasarkan jumlah dari ion karbon) yang kemudian diencerkan sesuai
konsentrasi yang diinginkan.
Tahap kedua adalah penyiapan sampel tanah, dimana tanah dilarutkan dalam akudest.
Hal ini diharapkan agar ion-ion yang ada di tanah dapat terlarutkan kedalam air. Setelah itu
larutan sampel tanah disentrifugasi agar sisa-sisa pengotor dalam larutan dapat mengendap
menjadi pellet. Sentrifugasi adalah metode sedimentasi untuk memisahkan partikel-partikel
dari suatu fluida berdasarkan berat jenisnya dengan memberikan gaya sentripetal (Robinson,
1975). Lalu supernatan dari sampel dipisahkan dari pellet untuk diuji pada tahap berikutnya.
Tahap ketiga adalah pembuatan larutan sampel untuk diukur pada spektrofotometer
pada panjang gelombang 620 nm. Preparasi sampel dibuat dengan cara mengambil larutan
sampel tanah dan ditambahkan dengan larutan digesti yang berisi K2Cr2O7, asam sulfat dan
merkuri sulfat. K2Cr2O7 berfungsi sebagai oksidator (0xidizing agent) selama proses oksidasi
berlangsung. (Greenberg, 1992). Asam sulfat berfungsi sebagai katalisator (memepercepat
reaksi) (Greenberg, 1992). Dan merkuri sulfat yang berfungsi untuk menghilangkan
gangguan yang disebabkan oleh ion klorida selama proses analisis berlangsung, dimana akan
diikat oleh ion Hg+ sehingga membentuk HgCl (Greenberg, 1992). Kemudian campuran
larutan dihomogenkan dan dipanaskan pada suhu 1480C selama 1 jam. Pemanasan
ditujuankan agar reaksi dapat berjalan secara cepat, mengingat pada saat kenaikan temperatur
pergerakan dari molekul akan menjadi lebih besar sehingga reaksi kimia dapat berjalan lebih
cepat (Petrucci, 2011). Reaksi kimia yang dihasilkan selama pemanasan adalah :
CaHbOc + Cr2O72- + H+ CO2 + H2O + 2 Cr3+
Hg+ + Cl- HgCl
Setelah itu sampel diukur dengan spektrofotometer, menghasilkan absorbansi sebesar
0,079. Kurva standar yang diukur menghasilkan absorbansi sebesar 0,455; 0,327; 0,211;
0,113; 0,051; 0,011 (dari konsentrasi 1000 mg\L hingga 62,5 mg\L). Dimana didapatkan hasil
angka r2 = 0,9935, A = - 0,0101, B = 0,0004. Koefesien Determinasi (r2) adalah pengukuran
proporsi varian variabel tergantung tentang rata ratanya yang dapat dijelaskan oleh variabel
bebas / prediktornya. Jika nilai ini semakin besar (mendekati 1), maka prediksi yang dibuat
semakin akurat. (Sarwono, 2013). Hasil perhitungan sampel dengan kurva standar diatas
menunjukan bahwa konsentrasi C6 dalam sampel tanah sebesar 222,75 mg/L.
VIII. Kesimpulan
Konsentrasi dari organic carbon dalam 10 gr sampel tanah adalah 222,75 mg/L
X. Lampiran