Anda di halaman 1dari 3

BLUD RS.

SEKARWANGI PENGELOLAAN PASCA ANESTESIA DAN SEDASI


DI RUANG PULIH

No.Dokumen No.Revisi Halaman


Jl.Siliwangi No.49
Cibadak - Sukabumi
Tanggal terbit Ditetapkan
Direktur
PROSEDUR
TETAP

dr.Hj. Wiwik Marwiah A, MARS


NIP. 19640825 198911 2 001
1. Pengertian Suatu proses penatalaksanaan pemulihan pasien dari
tindakan anestesi meliputi serah terima pasien, pemantauan
tanda vital, penanganan komplikasi pasca anestesia,
menentukan kriteria discharge , instruksi dan pencatatan
rekam medis selama di ruang pemulihan.

2. Tujuan 2.1 Mencegah komplikasi yang dapat terjadi selama proses


pemulihan pasca anestesia dan sedasi
2.2 Mendeteksi secara dini dan mengatasi komplikasi yang
terjadi secara cepat
2.3 Meningkatkan keselamatan sampai pasien dapat di
transpor ke ruang rawat biasa, atau pulang
3. Kebijakan 3.1 Semua pasien pasca anestesia/ pasca sedasi harus
menjalani tatalaksana pasca anestesia yang tepat sesuai
kondisi pasien
3.2 Komplikasi yang terjadi di ruang pulih harus segera
ditangani oleh dokter anestesi dan perawat ruang pulih,
dan bila memerlukan tindakan lebih lanjut dilakukan oleh
dokter bedah yang bersangkutan.
3.3 Pasien diharapkan tidak lebih dari 6 jam berada di ruang
pulih, pada kondisi tertentu, pasien dapat dipindahkan ke
unit khusus yang dapat memberikan layanan pasca
anestesia/ pasca sedasi sesuai kondisi pasien
3.4 Penentuan kondisi dan kriteria layak discharge ke ruang
rawat biasa atau pulang untuk rawat jalan dilakukan oleh
dokter anestesi yang bertugas
3.5 Semua hasil pemantauan tanda vital, pemberian obat,
cairan, tindakan, maupun jenis komplikasi yang terjadi
beserta penanganannya selama pasien berada di ruang
pulih harus ditulis secara lengkap di rekam medis pasien
BLUD RS.
SEKARWANGI PENGELOLAAN PASCA ANESTESIA DAN SEDASI
DI RUANG PULIH

No.Dokumen No.Revisi Halaman

Jl.Siliwangi No.49

Cibadak - Sukabumi
oleh dokter anestesi / perawat ruang pulih yang bertugas.
3.6 Instruksi pasca bedah oleh dokter bedah dan instruksi
pasca anestesia harus ditulis secara lengkap sebelum
pasien keluar dari ruang ruang pulih
3.7 Troley emergency dan alat airway management harus
tersedia di ruang ruang pulih, dicek secara rutin, harus
selalu dalam kondisi siap pakai dan dapat diakses secara
cepat di ruang pulih
4. Prosedur 4.1 Dilakukan serah terima oleh dokter anestesi / perawat
yang bertugas dengan perawat yang bertanggung jawab di
ruang pulih, meliputi diagnosa, permasalahan pra dan intra
bedah, jenis anestesia, dan instruksi khusus pasca
anestesia.
4.2 Saat pasien tiba diruang pulih, dilakukan pemasangan
monitor serta evaluasi kembali tanda vital pasien oleh
dokter anestesi / perawat peserta , meliputi:
a. Kesadaran
b. Pemantauan adekuatnya jalan nafas dan ventilasi :
Pengamatan tanda klinis (kualitatif) seperti
frekuensi nafas
Bila pasien masih terpasang pipa trakeal atau
sungkup laringeal, harus dicek posisi yang tepat
melalui tanda klinis.
c. Pemantauan adekuatnya oksigenasi :
Perubahan warna kulit pasien bila terjadi
desaturasi dengan penerangan cahaya yang baik.
Bila tersedia, dilakukan pemantauan dengan
oksimetri denyut (pulse oximetri)
d. Tekanan darah
e. Frekuensi nadi, bila tersedia dengan pemasangan EKG
f. Suhu
4.3 Pemberian oksigen dengan nasal kanul atau face mask
diberikan sampai pasien pulih kesadaran penuh oleh
penanggung jawab ruang pulih.
4.4 Pemantauan tanda vital dan skala nyeri dilakukan sesuai
kondisi pasien sampai pasien dinyatakan stabil dan layak
pindah ke ruang rawat atau pulang.
BLUD RS.
SEKARWANGI PENGELOLAAN PASCA ANESTESIA DAN SEDASI DI
RUANG PULIH

Jl.Siliwangi
No.49
Cibadak - Sukabumi
No.Dokumen No.Revisi Halaman

4.5 Kriteria skala nyeri yang digunakan adalah VAS


dengan target selama 30 menit setelah di ruang pulih,
nilai VAS < 4
4.6 Bila terjadi komplikasi pasca anestesia seperti PONV,
nyeri atau kedaruratan jalan nafas, repirasi,
hemodinamik harus segera diatasi oleh dokter anestesi
lebih dahulu dibantu perawat ruang pulih, dan bila
memerlukan tindakan lebih lanjut harus dilakukan oleh
dokter bedah yang bersangkutan.
4.7 Bila diperlukan sesuai indikasi dapat diberikan obat
penawar, seperti penawar pelumpuh otot, penawar
benzodiazepin, penawar narkotik antidotum golongan
opiat. 6. Hasil pemantauan tanda vital, pemberian obat,
cairan, tindakan, maupun jenis komplikasi yang terjadi
beserta penanganannya selama pasien berada di ruang
pulih harus ditulis secara lengkap di rekam medis
pasien
4.8 Kriteria discharge pasien yang dipakai adalah score
Aldrette > 9
4.9 Sebelum pasien dipindahkan dari ruang pulih atau
pulang, semua instruksi pasca operasi dan pembiusan
harus sudah ditulis lengkap dan ditangani oleh dokter
yang bersangkutan.
4.10 Pada saat akan dipindahkan, dilakukan serah terima
dengan perawat ruangan
5. Unit terkait 5.1 IBS
5.2 IGD
5.3 IRNA
5.4 ICU/PICU/NICU/ICCU
5.5 SMF TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai