SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Universitas Negeri Semarang
Oleh:
M. Abid Dzulfikar
NIM 7101411354
Skripsi ini telah disetujui oleh Pembimbing untuk diajukan ke sidang panitia ujian
skripsi pada:
Hari : Kamis
Mengetahui, Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Sidang Panitia Ujian Skripsi Fakultas
Hari : Jumat
Penguji I
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ekonomi
iii
PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini
dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila di kemudian hari
terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya
M. Abid Dzulfikar
NIM 7101411354
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Hiduplah dengan bangga, dan tanpa penyesalan (Portgas D. Ace One Piece).
PERSEMBAHAN
Almamaterku
v
PRAKATA
Alhamdulillah, tibalah pada titik ini, titik dimana sujud dan syukur saya
abadikan kepada Allah Subhanallahu wa taaalaa atas segala rencana yang Maha
Rahasia, sehingga penyusun diberikan rasa sabar dan ikhlas untuk menyelesaikan
Se-Kabupaten Kendal.
Proses ini tidak akan berhenti sampai di sini saja. Semakin waktu, proses
kehidupan ini akan terus berucap terima kasih kepada mereka yang menghiasi
mimpi dan janji kehidupan. Pada akhirnya, suatu kehormatan bagi saya untuk
Semarang;
5. Dr. Partono Thomas, M.S. yang telah memberikan saran dan kritik demi
6. Ahmad Nurkhin, S.Pd., M.Si. yang telah memberikan saran dan kritik demi
vi
7. Seluruh dosen dan karyawan FE Unnes atas doa, bimbingan dan
dukungannya;
dan SMA Negeri se-Kabupaten Kendal yang telah memberikan izin untuk
9. Guru dan Tenaga Pendidikan SMA Negeri te-Kabupaten Kendal yang telah
10. Teman-teman Kos Pink atas ingatan untuk jangan lupa bahagia;
11. Anak-anak SDN Mojotengah, senyum dan ketulusan mereka menjadi alasan
Kader Bangsa, Forum Indonesia Muda 13, Komunitas Kecil Tapi Nyata, Tim
berbagi dan yang tak terpisahkan dalam membentuk diri saya yang sekarang.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan dan telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini sehingga dapat diselesaikan dengan benar dan lancar;
Terimakasih untuk doa, harapan, dan dukungan. Semoga skripsi ini bermanfaat
Penyusun
vii
SARI
viii
ABSTRACT
ix
DAFTAR ISI
Isi Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
PERNYATAAN ........................................................................................... iv
PRAKATA ................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................. ix
x
2.5 Kerangka Pemikiran Teoretis ....................................................... 25
LAMPIRAN ................................................................................................. 67
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
menerus. Proses tersebut dilaksanakan oleh institusi yang bergerak dalam kegiatan
yang berorientasi laba atau nirlaba. Institusi pendidikan yang mana bergerak
dituntut untuk melaksanakan proses manajemen yang optimal. Hal ini sejalan
sekolah. Manajemen sekolah tidak dapat terjadi tanpa melibatkan sumber daya
yang tepat. Manajemen sekolah yang baik melibatkan seluruh elemen dalam
sekolah. Elemen yang dimaksud seperti guru, karyawan, siswa, fasilitas sekolah,
uang untuk melaksanakan rencana sekolah yang telah ditetapkan dalam periode
tertentu. Uang yang beredar dalam sekolah sudah sepatutnya dikelola dengan baik
1
2
manajemen keuangan sekolah yang baik dapat dilakukan oleh stakeholder yang
baik pula. Stakeholder yang baik berupa pihak-pihak internal maupun eksternal
berpengaruh pada jumlah uang yang optimal. Jumlah uang yang optimal seperti
uang yang tersedia sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan oleh sekolah. Jika
jumlah uang yang berlebih dapat mengurangi efisiensi dari pengelolaan keuangan
sekolah, sedangkan jumlah uang yang kurang mengurangi kinerja dari sumber
daya lain, seperti kinerja guru, karyawan, pemanfaatan fasilitas sekolah dan yang
lainnya.
tersebut digunakan dalam proses pengelolaan keuangan sekolah yang dimulai dari
ini pada pengelolaan keuangan sekolah berdasarkan prinsip keadilan dan efisiensi
karena kedua prinsip tersebut erat kaitannya dengan tahapan dalam pengelolaan
keuangan sekolah pada tahap perencanaan dan realisasi anggaran penerimaan dan
tugas pokok dan fungsinya berdasarkan aturan yang berlaku. Beberapa tugas
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XIII,
akuntabilitas publik. Sehingga, dana yang dikelola oleh sekolah mengacu pada
kehendak wali murid sering berbeda. Lebih lanjut, keadaan ekonomi wali murid
dalam menentukan dana pastisipatif yang telah dilakukan. Pihak sekolah perlu
berpikir lebih jika terjadi penurunan siswa baru, karena dapat menyebabkan biaya
operasional semakin membengkak. Hal serupa juga dialami oleh SMAN 1 Weleri
perencanaan pengelolaan keuangan sekolah, namun hal ini bisa diatasi dengan
ada pengalokasian dana yang cukup besar pada unit tertentu dan belum
5
terdapat dana partisipatif yang mana salah satu sumber pendapatan keuangan
sekolah. Dana partisipatif yang berasal dari wali murid di tiga SMA Negeri di
Kabupaten Kendal yaitu SMA Negeri 1 Kendal, SMA Negeri 1 Weleri, dan SMA
serius bagi SMAN 1 Rowosari, karena dana kegiatan operasional sekolah banyak
dibandingkan dengan SMA Negeri lain yang ada di Kabupaten Kendal. Hal ini
berhubungan dengan efisiensi dari dana yang lebih banyak yang mana belum
lain.
sekolah khusunya prinsip keadilan, dan efisiensi. Misalnya, SPP yang dihimpun
dari siswa dibayarkan dengan jumlah yang sama pada setiap jenjang kelas,
padahal kebutuhan tiap jenjang kelas berbeda. Selain itu, bentuk kurangnya
keadilan dalam pengelolaan keuangan sekolah dapat dilihat dari anggaran dalam
siswa jurusan lainnya dalam bentuk laboratorium IPA, sedangkan siswa dari
6
pengelolaan keuangan sekolah dapat dilihat dari kebutuhan akan adanya fasilitas
olahraga seperti kolam renang yang digunakan oleh siswa tidak dianggarkan,
Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Gap fenomena ini juga selaras dengan hasil
belajar siswa. Lebih lanjut, Wijaya (2009) menemukan bahwa pendidikan yang
mahal tidak secara otomatis menunjukkan kualitas pendidikan yang tinggi, karena
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Zahara dan Maryati (2011), pengelolaan
kelompok SMKN. Penelitian senada juga dilakukan oleh Hayati (2012) yang
prinsip keadilan yang dimaksud ketika menyusun RAPBS dan prinsip efisiensi
ketika diterapkan secara internal berupa realisasi anggaran pendapatan dan belanja
sekolah, maupun secara eksternal dalam manfaat yang diterima serta biaya yang
penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan
se-Kabupaten Kendal?
1. Kegunaan teoretis
2. Kegunaan praktis
a. Bagi Masyarakat
b. Bagi Sekolah
keuangan sekolah.
c. Bagi Pemerintah
BAB II
TELAAH TEORI
kaitannya dengan manajemen keuangan sekolah yang menjadi salah satu bagian
tiga, yaitu (1) pemerintah pusat dan daerah yang diperuntukkan bagi kepentingan
pendidikan; (2) orangtua atau peserta didik; (3) masyarakat (Suryana, 2008).
tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Sumber
9
10
atau kabupaten; dana dari masyarakat berupa dana partisipatif yang sah dan
manajemen anggaran atau biaya sekolah sebagai proses yang direncanakan dan
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab XIII yang mana
dan akuntabilitas publik. (4) Pengalokasian dana pendidikan selain gaji pendidik
dan biaya pendidikan kedinasan dialokasikan minimal 20% dari APBN dan
APBD.
mendalami prinsip keadilan dan efisiensi dalam pengelolaan keuangan yang dapat
2.1.1.1. Keadilan
memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Prinsip
luasnya dan merata kepada peserta didik atau calon peserta didik, tanpa
membedakan latar belakang suku, ras, agama, jenis kelamin, dan kemampuan atau
13
manusia; (2) sumber-sumber pendapatan yang halal dan thayyib; (3) distribusi
pendapatan dan kekayaan yang merata; (4) pertumbuhan dan stabilitas (Chapra
memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada calon dan atau peserta didik
lain, (1) pelayanan khusus kepada siswa berkebutuhan khusus dan atau yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa, (2) akses pendidikan kepada
calon dan atau peserta didik, (3) kesempatan dalam melanjutkan pendidikan
bagi siswa miskin SMA dengan membebaskan dan atau membantu tagihan biaya
sekolah bagi siswa miskin dan memberikan kesempatan yang setara bagi siswa
bermutu. Selain itu, Program Ramah Sosial juga diamanatkan kepada sekolah
berkualitas dengan siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu secara
ekonomi yaitu dengan aktif dalam mengidentifikasi dan merekrut siswa miskin
yang memiliki minat dan potensi untuk mengikuti pendidikan di sekolah yang
mekanisme subsidi silang dan atau mencari sumber dana sejenis dari pemerintah
daerah, masyarakat, dan sumber lain yang tidak mengikat dan sukarela bagi siswa
miskin.
Selain dana BOS, sekolah juga diamanatkan mengelola dana Bantuan Siswa
miskin. Tujuannya antara lain memberikan peluang bagi lulusan SMP dan
sederajat untuk melanjutkan sekolah, mencegah siswa miskin putus sekolah, dan
memberikan kesempatan yang lebih besar kepada siswa miskin untuk terus
pelayanan yang optimal kepada siswa, guru, karyawan sebagai bentuk pemerataan
15
2.1.1.2. Efisiensi
efisien jika suatu produk atau hasil kerja dapat tercapai dengan penggunaan
yang diharapkan dengan biaya minimal. Efisiensi internal mengukur (1) rata-rata
lama belajar yang dihitung dengan cara jumlah waktu yang dihabiskan lulusan
dalam suatu kohort (kelompok belajar) dibagi dengan jumlah lulusan dalam
kohort tersebut dan (2) input-uotput ratio yang dihitung dengan membandingkan
dengan siswa yang diluluskan dan siswa yang diterima dengan memperhatikan
konsep efisiensi internal juga menekankan pada pemberian rangsangan yang dapat
metode cost benefit analysis, yaitu rasio antara keuntungan finansial sebagai hasil
uang sekolah dalam mencapai optimalisasi akses, mutu, relevansi, dan daya saing
2.2. Perencanaan
proses penentuan tujuan atau sasaran yang hendak dicapai dengan menetapkan
jalan dan sumber yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara efisien dan
sebagai penjabaran suatu rencana ke dalam bentuk dana untuk setiap komponen
17
berdasarkan tujuannya.
1) Rencana strategis, adalah cetak biru yang menentukan aktifitas dan alokasi
sumber daya untuk mencapai tujuan strategis dalam jangka waktu yang
sekolah.
18
rencana strategis dan mencapai bagian tertentu dari strategi dalam waktu
menengah atau lebih pendek dari rencana strategis namun lebih lama dari
dilakukan oleh sekolah, terutama yang menyangkut keuangan sekolah yang mana
sebagai berikut.
Manfaat dari perencanaan yaitu (1) legitimasi, (2) sumber motivasi dan komitmen,
(3) alokasi dan sumber daya, (4) panduan tindakan, (5) dasar pengambilan
sekolah memiliki manfaat legitimasi, alokasi sumber daya, dan dasar pengambilan
1) Anggaran pemerintah;
anggaran pendapatan dan belanja sekolah yang disesuaikan dengan tujuan, visi,
merupakan formula dari rencana dalam periode waktu tertentu, serta alokasi
mewajibkan sekolah untuk menyusun RAPBS, yakni rencana kerja tahunan yang
memuat rencana anggaran pendapatan dan belanja satuan pendidikan untuk masa
kerja satu tahun. Nata (2007) menjelaskan bahwa RAPBS adalah anggaran
memenuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun pelajaran berjalan yang
dana.
ditempuh secara benar, efektif, dan efisien. Hal ini ditegaskan dalam Peraturan
dilaksanakan melaui mekanisme yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran
pendidikan dalam biaya investasi meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Kemudian, juga
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara
berupa gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan, bahan atau
peralatan pendidikan habis pakai. Biaya operasi pendidikan tidak langsung berupa
daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
sekolah guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam RAPBS. Dalam
Gambaran keuangan atau laporan keuangan pada entitas sekolah dijelaskan oleh
Bastian (2006) dalam bentuk (1) laporan neraca yang berisikan data tentang aset,
utang, dan modal; (2) laporan surplus defisit yang berisikan data tentang
pendapatan, biaya, surplus atau defisit; (3) laporan arus kas yang berisikan
informasi mengenai aktivitas operasi, investasi, dan pembiayaan; dan (4) catatan
memerlukan siklus akuntansi yang terdiri dari tiga tahap yaitu (1) tahap
pencatatan; (2) tahap pengikhtisaran; dan (3) tahap pelaporan (Bastian, 2006).
22
mengacu pada rencana APBS. Sekolah juga memerlukan suatu sistem akuntansi
perlu untuk dianalisis sebagai cara dalam membaca laporan keuangan sekolah.
mendapatkan gambaran dari keuangan yang tercermin dari laporan keuangan yang
bahwa,
sebagai aplikasi dari teknik dan alat analisis dari tujuan umum laporan keuangan
nirlaba adalah:
23
kekayaan, kinerja selama satu periode, cara memperoleh kas, dan cara
membelanjakan kas.
tidak dapat tercapai apabila stakeholder tidak mampu membaca laporan keuangan.
analisis berupa, (1) analisis biaya sekolah, (2) analisis manfaat biaya pendidikan,
(3) analisis sumber dan penggunaan dana pendidikan, dan (4) analisis rasio
oleh sekolah (Bastian, 2006). Pada penelitian ini, biaya sekolah yang akan
dianalisis adalah biaya yang berkaitan dengan siswa. Biaya sekolah terutama yang
terkait dengan siswa perlu dihitung dan dianalisis untuk mengetahui besaran biaya
Kuper, 2008). Kemudian, juga dijelaskan bahwa analisis manfaat biaya dilengkapi
masa yang akan datang berdasarkan nilai sekarang dan tingkat diskonto tertentu
manfaat biaya juga sesuai dengan perhitungan proyek dalam skala besar
manfaat biaya pendidikan adalah rasio antara keuntungan finansial sebagai hasil
adalah analisis yang digunakan dalam mengukur efisiensi dari proyek berdasarkan
dalam menganalisis laporan keuangan dengan mengonversi data yang berasal dari
laporan keuangan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu (1) membandingkan
rasio sekarang dengan rasio-rasio dari waktu yang telah terjadi atau yang
dengan membandingkan suatu akun dengan lainnya untuk dianalisis dan diawasi
guna mengetahui kekuatan dan kelemahan keuangan sekolah. Pada penelitian ini,
berhubungan dengan laba. Rasio keuangan yang dianalisis dalam entitas nirlaba
belanja sekolah.
26
tahapan yang berkaitan secara langsung dengan laporan keuangan sekolah yang
adalah proses menerima uang dan membelanjakan uang yang dilakukan oleh
pelaksanaan pendapatan dan belanja sekolah guna mencapai tujuan yang telah
tersebut. Jadi, letak perbedaan dari penelitian sebelumnya yaitu peneliti lebih
27
meneliti dengan pelaksanaan prinsip keadilan dan prinsip efisiensi dalam proses
dianalisis melalui (1) analisis biaya sekolah, (2) analisis manfaat biaya
pendidikan, dan (3) analisis sumber dan penggunaan dana pendidikan. Ketiga
Kabupaten Kendal.
Gambar 2.1.
Kerangka Pemikiran Teoretis
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Data dalam penelitian ini akan diolah dan hasilnya berupa angka dengan alat
3.2. Populasi
SMA Negeri se-Kabupaten Kendal. Berikut adalah daftar SMA Negeri se-
Tabel 3.1.
Daftar SMA Negeri Se-Kabupaten Kendal
Nomor Sekolah
1 SMAN 1 Kendal
2 SMAN 1 Rowosari
3 SMAN 2 Kendal
4 SMAN 1 Gemuh
5 SMAN 1 Weleri
6 SMAN 1 Singorojo
7 SMAN 1 Kaliwungu
8 SMAN 1 Boja
9 SMAN 1 Cepiring
10 SMAN 1 Limbangan
11 SMAN 1 Patean
12 SMAN 1 Pegandon
13 SMAN 1 Sukorejo
14 SMAN 2 Sukorejo
28
27
29
3.3.1. Sub-Variabel
dan teori yang relevan. Berikut penjelasan dari instrumen penelitian ini yang
Tabel 3.2.
Instrumen Penelitian
untuk mengetahui besaran biaya yang dalam kebutuhan langsung/riil siswa secara
Selain itu, Bastian (2006: 144) juga menyatakan perhitungan yang dapat
biaya yang dikeluarkan dengan asumsi bahwa pasar tenaga kerja bersifat
kompetitif penuh.
Belanja. Rasio ini bertujuan untuk menjaga kondisi keuangan sekolah untuk
sebagai berikut.
63
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
5.2. Saran
4. Wali murid diharapkan mampu membayar biaya sekolah tepat waktu setiap
bulannya;
63
64
DAFTAR PUSTAKA
Al-Arif, M Nur Rianto. 2011. Dasar-Dasar Ekonomi Islam. Solo: PT Era Adicitra
Intermedia.
Daft, Richard L. 2010. Era Baru Manajemen. Terjemahan Tita Maria Kanita.
Jakarta: Salemba Empat. Terjemahan.
Hall, Joshua. 2007. Local School Finance and Productive Efficiency: Evidence
from Ohio. Dalam International Atlantic Economic Society, 35:289-301.
Springer 2007.
Harahap, Sofyan Safri. 2008. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
63
64
65
Mestry, Raj dan Tom Bisschoff. 2009. Financial School Management Explained.
Cape Town: Pearson Education South Africa.
Kuper, Adam dan Jessica Kuper. 2008. Ensiklopedia Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi. Jakarta : Niaga Swadaya.
Wild, John J. dan Robert Halsey. 2004. Financial Statement Analysis. MC Graw
Hill.
LAMPIRAN
68
Belanja Langsung
Belanja Program
Sekolah Gaji PNS Administrasi Perkantoran+Sarana Jumlah
dan Prasarana Aparatur+Pelayanan
Kinerja Aparatur Pemerintah Ketenagakerjaan Kurikulum Kesiswaan Sarana dan Prasarana Humas dan Kemitraan Manajemen
SMAN 1 Limbangan Rp 1,034,000,000 Rp 893,296,000 Rp 65,000,000 Rp 339,201,000 Rp 89,780,000 Rp 429,590,000 Rp 112,373,000 Rp 21,215,000 Rp 2,984,455,000
SMAN 1 Boja Rp 2,706,304,757 Rp 1,438,271,250 Rp 20,500,000 Rp 417,342,000 Rp 509,722,925 Rp 921,858,955 Rp 106,000,000 Rp 44,830,000 Rp 6,164,829,887
Rp - Rp -
SMAN 1 Patean Rp 433,634,400 Rp 101,797,450 Rp 64,311,000 Rp 109,011,850 Rp 126,866,700 Rp 28,828,000 Rp 13,626,000 Rp 5,986,800 Rp 884,062,200
SMAN 1 Sukorejo Rp 1,641,499,600 Rp 783,244,000 Rp 49,535,000 Rp 596,657,800 Rp 309,950,000 Rp 888,381,100 Rp 3,200,000 Rp 61,100,100 Rp 4,333,567,600
SMAN 2 Sukorejo Rp 973,530,857 Rp 443,222,673 Rp 139,224,627 Rp 185,446,000 Rp 142,642,000 Rp 124,958,200 Rp 155,104,000 Rp 106,310,000 Rp 2,270,438,357
SMAN 1 Rowosari Rp 1,274,924,807 Rp 299,498,000 Rp 264,897,000 Rp 227,860,200 Rp 102,505,500 Rp 344,669,700 Rp 41,609,000 Rp 110,619,300 Rp 2,666,583,507
SMAN 1 Weleri Rp 2,539,157,500 Rp 684,924,243 Rp 474,933,600 Rp 720,897,000 Rp 422,559,066 Rp 1,301,317,127 Rp 213,744,400 Rp 107,920,000 Rp 6,468,457,463
SMAN 1 Gemuh Rp 1,548,427,010 Rp 310,884,000 Rp 309,876,380 Rp 281,044,015 Rp 291,682,005 Rp 609,927,997 Rp 87,120,000 Rp 7,360,000 Rp 3,446,321,407
Rp - Rp -
SMAN 1 Pegandon Rp 1,839,208,878 Rp 299,485,938 Rp 427,594,000 Rp 526,307,307 Rp 309,568,195 Rp 909,421,200 Rp 99,299,050 Rp 169,046,300 Rp 4,579,930,868
SMAN 1 Kendal Rp 2,419,357,200 Rp 756,025,000 Rp 1,155,420,000 Rp 543,180,000 Rp 1,123,665,000 Rp 1,509,425,000 Rp 197,000,000 Rp 444,040,000 Rp 8,148,112,200
SMAN 2 Kendal Rp 1,796,844,517 Rp 295,789,600 Rp 406,083,000 Rp 570,525,700 Rp 336,225,000 Rp 1,054,160,700 Rp 52,000,000 Rp 136,525,700 Rp 4,648,154,217
SMAN 1 Kaliwungu Rp 1,540,706,400 Rp 856,301,600 Rp 525,300,000 Rp 400,665,486 Rp 776,157,900 Rp 1,242,895,000 Rp 183,000,000 Rp 55,000,000 Rp 5,580,026,394
Jumlah Rp 19,747,595,926 Rp 7,162,739,754 Rp 3,902,674,607 Rp 4,918,138,358 Rp 4,541,324,291 Rp 9,365,432,979 Rp 1,264,075,450 Rp 1,269,953,200 Rp 52,171,934,573
Rata-rata Rp 1,645,632,994 Rp 596,894,980 Rp 325,222,884 Rp 409,844,863 Rp 378,443,691 Rp 780,452,748 Rp 105,339,621 Rp 105,829,433 Rp 4,347,661,214
86
87