Anda di halaman 1dari 3

1.

Klasifikasi Ruang ICU

Ruang ICU Primer (I)


Merupakan ICU yang dapat memberikan pelayanan revitalisasi jantung, pengelolaan
jalan pernapasan. Dilengkapi dengan perawat, ruangan observasi, monitor, resusitas
yang tidak lebih dari 24 jam.
Ruang ICU sekunder (II)
Terdapat pada rumah sakit umum yang lebih besar dimana dapat dilakukan
ventilator lebih lama, ada dokter residen yang selalu ditempat, alat diagnosa yang
lebih lengkap, laboratorium patologi dan fisioterapi
Ruang ICU Sekunder (III)
Biasanya Rumah sakit tipe A yang mempunyai semua aspek yang dibutuhkan ICU
agar dapat memenuhi peran sebagai Rumah sakit rujukan tertinggi

2. Beberapa ruangan ICU di RSPAD

NICU (Neonate Intensive Care Unit)


Merupakan unit pelayanan intensive untuk bayi baru lahir, atau yang disebut
neonatal yang memerlukan perawatan khusus misalnya berat badan rendah, fungsi
pernapasan kurang sempurna, prematur, mengalami kesulitan dalam persalinan,
serta menunjukkan tanda-tanda mengkhawatirkan dalam beerapa hari pertama
kehidupan.
PICU (Pediatric Intensive Care Unit)
Merupakan unit perawatan intensif untuk anak-anak
HCU ( High Care Unit)
Merupakan ruangan perawatan untuk pasien yang dianggap sudah menunjukkan
perbaikan tetapi masih dalam pengawasan ketat.
IW ( Intermediate Word)
Merupakan ruangan perawatan intensif setelah HCU sebelum bisa dipindahkan ke
kamar perawatan biasa.
ICCU ( Intensive Coronary Care Unit)
Merupakan unit perawatan intensif untuk penyakit jantung, terutama penyakit jantung
koroner, serangan jantung, gangguan irama jantung yang berat dan gagal jantung.
3. Flowsheet
Merupakan lembar alur dan checklist yang berisi hasil observasi pasien dan
tindakan, berupa grafik/checklist. Flowsheet merupakan catatan perkembangan
terintegrasi pasien dalam 1x24 jam. Terdapat 1 flowsheet untuk 1 pasien dan
disimpan dalam rekam medis pada pasien. Isi flowsheet adalah:
a. Data pasien : Nama, tanggal lahir, No. Rekam medik, pangkat, kesatuan, alamat,
tanggal masuk RS, riwayat alergi, golongan darah,berat badan, dan tinggi badan.
b. Data laboratorium
c. Tanda vital

Jenis Pemeriksaan Nilai rujukan


HEMATOLOGI
Hematologi rutin 13-18 g/dL
Hemoglobin 40 - 52%
Hematokrit 4,3 - 6,0 juta/ L
Eritrosit 4.800 - 10.800 L
Leukosit 150.000 - 400.000 L
Trombosit 150.000 - 400.000 L
MCV 80-96 fL
MCH 27-32 pg
MCHC 32-36 g/dL
KOAGULASI
WAKTU PROTOMBIN (PT)
Kontrol 10,2 12,2 detik
Pasien 10,2 12,2 detik
APTT
Kontrol 29 40,2 detik
Pasien
KIMIA KLINIK
SPGOT (AST) < 35 U/L
SGPT (ALT) < 40 U/L
Albumin 3,5 5 g/dL
Ureum 20 50 mg/dL
Kreatinin 0,5 1,5 mg/dL
Kalsium (Ca) 8,6 10,3 mg/dL
Magnesium (Mg) 1,8 3 mEq/L
Glukosa Darah (Sewaktu) <140 mg/dL
Natrium (Na) 135-147 mmol/L
Kalium (K) 3,5 5 mmol/L
Klorida (Cl) 95 105 mmol/L

d. Cairan masuk dan cairan keluar


e. Hemodinamik, SSP, OBS, dan respirasi
f. GCS, tingkat kesadaran, skala nyeri, besar pupil, gambaran EKG.
g. Alat apa yang terpasang di pasien
h. Ada diagnosa pasien dan assesment pasien
i. Nama dokter dan perawat

4) Kriteria pasien masuk ICU


Pasien prioritas 1
Merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan
tertitrasi seperti perlu bantuan alat bantu suportif organ/sistem lain. Contoh : Pasien
pasca bedah kardiotorasik, pasien ini tidak punya batas.
Pasien prioritas 2
Merupakan pasien yang memerlukan pelayanan pemantauan canggih di ICU, sebab
sangat beresiko jika tidak mendapat intensif segera. Contoh : Pasien dengan
penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat yang telah mengalami
pembedahan mayor.
Pasien prioritas 3
Merupakan pasien yang sakit kritis, tidak stabil status kesehatan sebelumnya yang
kemungkinan untuk sembuh kecil. Contoh : Pasien dengan keganasan metastatik
disertai dengan penyakit kulit infeksi.
Kriteria pasien keluar ICU
Prioritas pasien dipindahkan dari ICU berdasarkan pertimbangan medis oleh kepala
ICU dan tim yang merawat pasien

Anda mungkin juga menyukai