Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah memprioritaskan


aktivitas usaha di segala bidang, sehingga aktivitas tersebut dapat meningkatkan
pendapatan asli daerah yang akan menunjang kesejahteraan masyarakat.
Pembangunan sektor pertambangan pada dasarnya merupakan upaya untuk
mendayagunakan potensi sumber daya mineral untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat dengan memperhatikan pelestarian fungsi dan keseimbangan
lingkungan serta pembangunan yang berkelanjutan.
Pemberdayaan sumberdaya alam dalam bentuk sumber daya mineral yaitu
batugamping yang terdapat di Kabupaten Kulon Progo. Menurut UU No. 4 tahun
2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, batugamping dikelompokkan
dalam pertambangan batuan yang pengusahaannya diatur dalam bentuk Ijin Usaha
Penambangan (IUP).
Andesit yang terdapat di Dusun Kalisongo, Desa Pendoworejo, Kecamatan
Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, DIY cukup melimpah dapat dikembangkan
dengan baik, untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat di daerah tersebut. PT.
Gamping Bumi Bhakti selaku pemilik Wilayah Izin Usaha Penambangan (WIUP)
berusaha untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi terhadap bahan galian
batugamping didaerah tersebut sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi
masyarakat daerah sekitar baik secara langsung maupun tidak langsung.
Keberadaan tambang batugamping diharapkan dapat memberikan kontribusi
positif sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten
Kulon Progo.

1.2 Maksud dan Tujuan

I-1
Kegiatan yang dilakukan bermaksud untuk memenuhi kebutuhan pasar akan
Batu Gamping yang nantinya akan dilakukan proses pengolahan sesuai dengan
hasil produk yang diinginkan antara lain sebagai Campuran Semen, Kaca, bata
silika, pembuatan karbit, ornamen dinding dan sebagai bahan bangunan.
Tujuan usaha pertambangan yang direncanakan di Dusun Secang, Desa
Sendang sari, Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, D.I.Yogyakarta,
diharapkan menjadi lapangan kerja baru bagi masyarakat Desa Sendang sari dan
sekitarnya sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran serta mampu
mengangkat perekonomian masyarakat setempat dan pendapatan asli daerah
Kabupaten Kulon Progo.
Disamping hal tersebut, usaha pertambangan ini juga bertujuan dapat
menjadi contoh bagi masyarakat yang telah lama melakukan kegiatan
penambangan secara tambang rakyat, bagaimana melakukan penambangan yang
efektif, efisien, aman dan ramah lingkungan.

1.3 Ruang Lingkup Dan Metoda Penyusunan Laporan


1.3.1 Ruang lingkup

Ruang Lingkup pekerjaan mencakup kelayakan teknik dan kelayakan


ekonomi, mengacu pada Keputusan Menteri Pertambangan dan Sumberdaya
Mineral Nomor 1453K/29/MEM/2000, tanggal 3 November 2000, tentang
Pedoman Penyusunan Laporan Studi Kelayakan Eksploitasi dan Produksi. Studi
kelayakan ini diawali dengan kegiatan pengumpulan data sekunder, pengambilan
data lapangan, pengujian laboratorium, pengolahan data dengan komputasi dan
pembuatan laporan perencanaan. Studi kelayakan mencakup :
A. Demografi
B. Geologi dan kedaan endapan
C. Mengolah data geoteknik
D. Menentukan rencana penambangan
E. Mengolah data hidrologi dan hidrogeologi
F. Menguji kualitas napal dan cara pengolahan
G. Menentukan sistem pengangkutan dan penimbunan

I-2
H. Menentukan kelayakan lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja
I. Menentukan kelayakan organisasi dan tenaga kerja
J. Menentukan kelayakan pemasaran
K. Menentukan kelayakan ekonomi (investasi dan analisis kelayakan)
L. Mine Closure

1.3.2 Metode Penyusunan Laporan

Metode Penyusunan perencanaan tambang di Desa Sendang Sari,


dilaksanakan dengan menggabungkan semua data, baik yang diperoleh langsung
dari lapangan, studi literatur, maupun laporan tentang penelitian terdahulu. Selain
itu dilakukan pengkajian tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan studi
kelayakan yang tersebut di atas.

A. Kajian Endapan Geologi Dan Keadaan

1. Tujuan :
Untuk menelaah dan mengevaluasi keadaan umum daerah, data geologi,
struktur geologi, dan data pemboran inti sebagai data base untuk kajian
selanjutnya.
2. Ruang lingkup :
a. penampang geologi dan peta kontur struktur
b. Geologi struktur
c. Estimasi cadangan Batu gamping
d. Peta penyebaran kualitas Batu gamping
A. Kajian Geoteknik

1. Tujuan :
Untuk menelaah data geoteknik yang mencakup sifat fisik dan
mekanik overburden, batuan dasar Batu gamping yang diperoleh dari
pengujian-pengujian geoteknik, sebagai data utama dalam
perancangan tambang terbuka terutama dalam penentuan geometri
lereng penggalian.
2. Ruang lingkup :

I-3
Yaitu rancangan geometri dan kemantapan lereng tambang baik
lereng produktif maupun lereng non-produktif, serta lereng
penimbunan overburden/waste. Data-data yang diperlukan data
geomekanika, sesar/kekar, sifat fisik batuan.
B. Kajian Rancangan Penambangan

1. Tujuan :
Menelaah rancangan geometri penggalian, urutan penambangan,
batas penambangan (ultimate pit slope), dan jalan angkut tambang
terbuka untuk diterapkan di PT. Gamping Bumi Bhakti.
2. Ruang lingkup, mencangkup analisis :
a. Sistem/metode dan tata cara penambangan (dilengkapi dengan
bagan alir)
b. Tahapan kegiatan penambangan (termasuk penanganan tanah
penutup)
c. Rencana produksi (kuantitas, kualitas, stripping ratio)
d. Peralatan (jenis, jumlah dan kapasitas)
e. Jadwal rencana produksi dan umur tambang
f. Rencana penanganan/perlakuan Batu gamping yang belum
terpasarkan.
g. Rencana pemanfaatan Batu gamping
h. Rencana penanganan/perlakukan sisa cadangan pada pasca
tambang
i. Rencana fasilitas penunjang penambangan dan infrastuktur
C. Kajian Hidrologi Dan Hidrogeologi

1. Tujuan :
Untuk menelaah data hidrologi dan hidrogeologi yang mencakup
pola penirisan (drainage) lokal, daerah tangkapan air hujan
(catchment area), pengaruh air tanah terhadap kondisi tambang, serta
pola penyaliran yang sesuai untuk tambang setempat.
2. Ruang lingkup, mencakup analisis :

I-4
a. Data hidrogeologi
b. Penaksiran debit air
c. Rancangan penyaliran
D. Kajian Kualitas Dan Pengolahan Batu Gamping

1. Tujuan :
a. Menelaah cebakan Batu gamping dan penyebaran kualitas
sebagai data penting untuk perencanaan tambang dan kajian
pemanfaatan Batu gamping.
b. Menelaah dan mengevaluasi rencana pengolahan Batu gamping
yang mungkin diterapkan di pertambangan Batu gamping
tersebut.

2. Ruang lingkup, mencangkup analisis :


a. Studi / percobaan
b. Tatacara pengolahan
c. Peralatan pengolahan
d. Hasil pengolahan dan rencana pemanfaatan
e. Jenis, jumlahm kualitas, hasil pengolahan dan tailing
E. Kajian Sistem Pengangkutan Dan Penimbunan

1. Tujuan :
Menelaah dan mengevaluasi alternatif sarana dan model
transportasi Batu Gamping dari tambang ke pembeli, baik secara
teknis maupun ekonomis.
2. Ruang lingkup :
a. Evaluasi kelayakan teknis alternatif jalur pengangkutan
yang tersedia.
b. Telaah keekonomian setiap alternatif jalur pengangkutan
c. Penentuan dan rancangan alternatif terpilih.
F. Kajian Lingkungan, Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

1. Tujuan :

I-5
Menelaah dan menilai kelayakan lingkungan, kesehatan dan
keselamatan kerja berkaitan dengan kegiatan penambangan Batu
Gamping oleh PT.Gamping Bumi Bhakti.
2. Ruang lingkup, mencangkup analisis:
a. Dampak kegiatan (tambang, pengolahan, sarana penunjang)
b. Pengelolaan lingkungan
c. Pemantauan lingkungan
d. Kesehatan dan keselamatan kerja
G. Kajian Kelayakan Organisasi Dan Tenaga Kerja

1. Tujuan :
Menelaah dan mengevaluasi spesialisasi, profesionalisasi tenaga
kerja dan jumlah tenaga kerja serta alternatif pola hubungan kerja.
2. Ruang lingkup, mencangkup analisis :
a. Bahan organisasi
b. Jumlah dan kriteria tenaga kerja tetap dan tidak tetap (dalam
bentuk tabel)
c. Tingkat gaji dan upah
d. Sistem kerja (kontrak, borongan dan lain-lain)
H. Kajian Kelayakan Pemasaran

1. Tujuan :
Mengkaji pada pasar dan kebutuhan Batu Gamping.
2. Ruang lingkup, mencangkup analisis:
a. Bagan alir pemasaran
b. Propek pemasaran
I. Kajian Investasi dan Analisis Kelayakan

1. Tujuan :
Menelaah dan menilai kelayakan ekonomis dari rencana
penambangan Batu Gamping
2. Ruang lingkup, mencangkup analisis:
a. Modal tetap

I-6
b. Modal kerja
c. Sumber dana
d. Biaya produksi (termasuk biaya pengelolaan dan pemantauan
lingkungan, K3)
e. Cash flow (aliran uang tunai)
f. Perhitungan Discounted Cash Flow Rate of Return/Internal
Rate of Return (DCFROR/IRR)
g. Perhitungan Break Event Point (BEP)
h. Waktu pengembalian modal
i. Analisis kepekaan dan resiko

J. Kajian Mine Closure

1. Tujuan :
Menelaah dan menilai metode penutupan tambang yang sesuai
dengan lingkungan dan yang memenuhi aspek reklamasi
lingkungan pasca penambangan.
2. Ruang lingkup, mencangkup analisis:
a. Dampak kegiatan (tambang, pengolahan, sarana penunjang)
b. Pengelolaan lingkungan
c. Pemantauan lingkungan
1.4 Prosedur Perijinan

Dasar hukum yang digunakan mengenai tata cara perizinan antara lain :

A. Undang-undang Republik Indoesia No.4 Tahun 2009 Tentang


pertambangan mineral dan batubara.
B. PP No.75 tahun 2001 Tentang pelaksanaan UU No.11 Tahun 1967.

Untuk dapat berjalannya suatu usaha pertambangan maka dibutuhkan


perizinan tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan dimana telah diatur
mengenai perizinan untuk mendapatkan Izin Usaha Pertambangan, maka untuk
proyek ini diperlukan perizinan antara lain :

I-7
1. IUP Eksplorasi meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi,
dan studi kelayakan (Lampiran A.1)
2. IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan
(Lampiran A.2)
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) (Lampiran A.3)
4. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) (Lampiran A.4)
5. Surat Izin Pengangkutan dan Pemakaian Jalan Raya (Lampiran A.5)
6. Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB) (Lampiran A.6)
7. Surat Pernyataan Ketertiban Lingkungan (Lampiran A.7)
8. Surat Keterangan Persetujuan Tetangga (Lampiran A.8)
9. Surat Izin HO Perusahaan (Lampiran A.9)
10. Surat Izin Tenaga Kerja (Lampiran A.10)
11. Surat Izin Mendirikan Perusahaan (Lampiran A.11)
12. Surat Izin Akta Pendirian dan Pengurusan Badan (Lampiran A.12)
13. Surat Keterangan Bank (Lampiran A.13)
14. Surat Keterangan Kesanggupan UKL dan UPL (Lampiran A.14)
15. Surat Izin Tentang Kawasan dan Kepemilikan Lahan (Lampiran
A.15)

Adapun bentuk-bentuk perizinan yang diperlukan agar proyek


penambangan ini dapat dilaksanakan yaitu sebagai berikut :

1. Izin Usaha Pertambangan (IUP)

a. IUP Eksplorasi

Isi, wewenang, luas wilayah dan syarat-syarat IUP diatur dengan


PP No.32 Tahun 1969, tentang pelaksaan UU No. 11 Tahun 1967
tentang ketentuan-ketentuan pokok pertambangan, PP No.79
Tahun 1992, PP No.75 Tahun 2001, dan kemudian diatur lagi
dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.4 Tahun 2009
Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara.

I-8
Permohonan IUP wajib melampirkan atau memuat
ketentuan sekurang kurangnya :
1) Nama perusahaan
2) Lokasi dan luas wilayah
3) Rencana umum tata ruang
4) Jaminan kesungguhan
5) Modal investasi
6) Perpanjangan waktu tahap kegiata
7) Hak dan kewajiban pemegang IUP
8) Jangka waktu berlakunya tahap kegiatan
9) Jenis usaha yang diberikan
10) Rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat
disekitar wilayah pertambangan
11) Perpajakan
12) Penyelesaian perselisihan
13) Iuran tetap dan iuran eksplorasi ; dan
14) Amdal
b. IUP Operasi Produksi sebagaimana dimaksud, wajib memuat
ketentuan sekurang-kurangnya :

1) Nama perusahaan
2) Luas wilayah
3) Lokasi penambangan
4) Lokasi pengolahan dan pemurnian
5) Pengangkutan dan penjualan
6) Modal investasi
7) Jangka waktu berlakunya IUP
8) Jangka waktu tahap kegiatan
9) Penyelesaian maslaah pertanahan
10) Lingkungan hidup termasuk reklamasi dan pascatambang
11) Dana jaminan reklamasi dan pascatambang
12) Perpanjangan IUP

I-9
13) Hak dan kewajiban pemegang IUP
14) Rencana pengembangan dan pemberdayaan masyarakat di
sekitar wilayah pertambangan
15) Perpajakan
16) Penerimaan negara bukan pajak yang terdiri atas iuran tetap
dan iuran produksi
17) Penyelesaian perselisihan
18) Keselamatan dan kesehatan kerja
19) Konservasi mineral atau batubara
20) Pemanfaatan barang, jasa, dan teknologi dalam negeri
21) Penerapan kaidah keekonomian dan keteknikan
pertambangan yang baik
22) Pengembangan tenaga kerja Indonesia
23) Pengelolaan data mineral atau batubara ; dan
24) Penguasaan, pengembangan, dan penerapan teknologi
pertambangan mineral atau batubara
2. Tata Cara Perizinan Surat Izin Perdagangan

Surat izin ini diajukan ke Departemen Perdagangan dengan


melampirkan akte notaris untuk PT.Napal Mandiri.ltd yang telah
disahkan oleh badan kehakiman. Dalam jangka 1 bulan surat izin ini
sudah dapat diberikan. Surat izin ini menerangkan tentang barang
dagang yang akan dijual yaitu berupa Batu Gamping.

3. Tata Cara Surat Izin Tempat Usaha

Surat izin diperoleh dengan cara mengusi Formulir Permohonan


yang telah disediakan oleh Bagian Ketertiban Setwilda Tingkat 1.
Permohonan disetujui dan diketahui Kepala Desa / Kepala
Kelurahan dan Camat Kepala Wilayah setempat.

4. Tata Cara Surat Izin Pengangkutan dan Pemakaian Jalan Raya


Surat izin ini diajukan ke Kepala Dinas Lalu Lintas dan Angkutan
Jalan Raya. Permohonan tersebut berisi tentang pengaturan

I - 10
penggunaan jalan bagi kendaraan terhadap penyimpangan rute
perjalanan. Dalam hal ini pemegang ini harus memenuhi beberapa
persyaratan yang telah ditentukan.

5. Surat-Surat Wajib Pajak

Adapun surat-surat wajib pajak yang harus dipenuhi adalah sebagai


berikut :
a. Pajak penjualan
b. Iuran tetap
c. Pajak bumi dan bangunan
d. Pajak pertambahan Nili (PPN)
e. Pajak penghasilan
f. Pajak produksi
6. Permohonan Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

Permohonan ijin mendirikan bangunan diperlukan untuk mendirikan


bangunan-bangunan perkantoran dan fasilitas-fasilitas. Permohonan
tersebut diajukan kepada Kantor Pelayanan Perijinan Satu Atap
(KPPSA) yang ada pada kantor Kabupaten.

7. Surat Pernyataan Ketertiban Lingkungan dan Izin Tetangga

Surat pernyataan ini dibuat untuk memenuhi ketentuan-ketentuan


bangunan, tata ruang dan prasarana utilitis sesuai dengan ketentuan
yang berlaku. Diajukan kepada masyarakat sekitar lokasi
penanambangan

8. Surat Keterangan Persetujuan Tetangga

Surat keterangan persetujuan dapat diperoleh dengan cara


mengajukan kepada masyarakat sekitar dan merupakan surat yang
menyatakan persetujuan dari masyarakat sekita lokasi penambangan
atas pendirian bangunan.

9. Tata Cara Surat Izin Perusahaan

I - 11
Tempat usaha dapat diperoleh dengan cara mengajukan permohonan
kepada Kepala Daerah Tk.II. Permohonan tersebut berisi formulir
tentang usaha yang dilaksanakan yaitu penambangan Batu Gamping
yang berlokasi di Dusun Secang, Desa Sendang sari, Kecamatan
Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, D.I.Yogyakarta dan sarana yang
akan disediakan berupa bangunan untuk kantor, gudang
penyimpanan, jalan masuk, dan alat-alat berat yang digunakan
disesuaikan dengan sistem tambang terbuka, seperti dump truck,
excavator, bulldozer dan lain-lain. Alat-alat tersebut dibeli oleh
perusahaan.

10. Izin Tenaga Kerja

Permohonan ini ditujukan ke Departemen Tenaga Kerja daerah


setempat dengan tembusan ditujukan kepada Bupati setempat.
Disamping itu pula diperlukan ijin dari pihak keamanan setempat
(Kejaksaan, KORAMIL, KODIM, Kepolisian).

11. Surat Izin Mendirikan Perusahaan

Surat izin ini diajukan kepada Dirjen Aneka Industri, Departemen


Perindustrian melalui Kanwil Dinas Perindutrian setempat. Surat
permohonan ini disetujui oleh Kanwil tersebut jika perusahaan telah
mempunyai prasarat-prasarat yang telah ditentukan

1.5 Pelaksanaan Perencanaan Penambangan

Nama Perusahaan :PT. Gamping Bumi Bhakti


Alamat :Perumahan APH Seturan Blok A No 22, Sleman,
Yogyakarta
Telp.+65226204072, Fax.+62274524967
Penanggung jawab : Herlando Bubala
Jabatan : Direktur Perusahaan

I - 12
Lokasi :Proyek Dusun Secang, Desa Sendang Sari,
Kecamatan Pengasih, Kabupaten Kulon Progo
D.I.Yogyakarta
Bidang usaha : Penambangan Batu Gamping

Perencanaan tambang di Dusun Secang akan dipimpin oleh dua tenaga


Divisi yang sekaligus sebagai pemilik untuk PT.Gamping Bumi Bhakti dan
dibantu oleh beberapa orang staf dan operator. Tahap perencanaan ini dijadwalkan
akan dimulai dari bulan September 2016 dan akan berakhir pada bulan Februari
2017. Kegiatan perencanaan ini meliputi : observasi lapangan, pengambilan data
(primer dan sekunder), pengolahan data, penyusunan laporan perencanaan, dan
presentasi hasil perencanaan (Lihat Tabel 1.1).

1.5.1 Tim Pelaksanaan Perencanaan Penambangan

Laporan disusun oleh konsultan yang terdiri dari :

A. Komisaris : R Sumbongo
B. Ketua Divisi Teknik Pertambangan : Herlando Bubala
C. Divisi Geologi/Eksplorasi/Pemetaan : Alfret Watimuri
Fransisko B Mirno
D. Divisi Geoteknik : Rozi Afdi
Lukman Saputra
E. Divisi Geomekanika Batuan : Erik Adraya
Rizky Rahman Harahap
F. Divisi Hidrologi & Hidrogeologi : Kohar Eka Saputra
Moh Ramdhan Salawali
G. Divisi Maintenance (Alat Berat) : Harsono Ali
Ronal Koda
H. Divisi AMDAL/Reklamasi : Irianto Sirande
I. Divisi Analisis Ekonomi Teknik : Antonius Agung Hadi S
dan Pemasaran Bahan Galian
J. Divisi Simulasi & Komputasi : Julmanto Z.A Sabo

I - 13
Nia Heriani
K. Divisi Pemboran dan Peledakan : Umar Rahnat Yamani
Lukman Saun
L. Divisi Data Umum (Administrasi) : Intan Sigit P

1.5.2 Jadwal Pelaksanaan Perencanaan Tambang


Tabel 1.1
Jadwal Pelaksanaan Perencanaan Tambang

Tahun 2016 Tahun 2017


No. Pekerjaan Sep Okt Nov Des Jan Feb

1. Pengumpulan Data Sekunder


2. Peninjauan Lapangan,
Pengambilan Data dan
Pengambilan sampel
3. Pengujian laboratorium
4. Penyusunan draft meliputi:
A. Mengolah Data Geologi dan
Eksplorasi
B. Mengolah Data Geoteknik
C. Menentukan Rencana
Penambangan
D. Mengolah Data Hidrologi
dan Hidrogeologi
E. Menentukan Kualitas dan
Cara Pengolahan
F. Menentukan Sistim
Pengangkutan dan
Penimbunan
G. Menentukan Kelayakan
Lingkungan dan K3
H. Menentukan Organisasi dan
Tenaga Kerja
I. Menentukan Cara
Pemasaran
J. Menentukan Kelayakan

I - 14
Ekonomi
5.
Penyusunan Draft Perencanaan
Tambang, Presentasi, Perbaikan
Draft, Penyerahan Hasil Akhir
Perencanaan Tambang

I - 15

Anda mungkin juga menyukai