Anda di halaman 1dari 1

Dalil larangan menjelek-jelekan seseorang dalam khutbah

Terkait kata-kata asing yang sulit dijangkau oleh daya pikir sebagian jamaah ini, Syekh Sulaiman
Jamal mengingatkan agar para khatib menghindarkan untuk mengeluarkan kata-kata yang terlalu
berat untuk dipahami atau bahkan kontroversial seperti istilah-istilah para filsuf atau para sufi
yang berat-berat.



) :
.




Artinya, (Tidak menggunakan kata aneh dan asing) tidak lazim dalam penggunaan. Syekh Al-
Qamuli berkata bahwa khatib dilarang dengan makruh menggunakan kata yang mengandung
banyak makna (polisemi) dan sulit dipahami. Khatib juga dimakruh menggunakan kata-kata yang
tidak masuk logika sebagian jamaah Jumat. Yang terakhir ini menjadi haram bila khatib terjatuh
melakukan hal yang diharamkan melalui ucapannya. Selesai penjelasan Syekh Barmawi, (Lihat
Syekh Sulaiman Jamal, Hasyiyatul Jamal ala Syarhi Manhajit Thullab, Juz 5 halaman 478).

Tragedi pengusiran Djarot di acara majlis

Seperti diketahui di Masjid At-Tin diselenggarakan tema Dzikir dan Shalawat Untuk Negeri' yang
akan diisi oleh sejumlah tokoh seperti Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab, Arifin Ilham dan KH. A.
Gymnastiar alias Aa Gym.[islamedia]

Tragedi Tolak Mensholatkan Jenazah Pendukung Ahok

1. Bahwa sesuai tuntunan Al-Quran dan Al-Sunnah al-Nabawiyah, Syariat Islamiyah telah dengan
jelas dan tegas menetapkan kewajiban dan hak syari antara sesama Muslim yang hidup maupun
antara yang hidup dan yang meninggal dunia.

2. Bagi orang yang sehat dalam suatu lingkungan masyarakat/kampung telah ditetapkan kewajiban
syari yang harus ditunaikan yaitu menjenguk saudaranya yang sedang sakit, sementara yang
sedang sakit memiliki hak syari untuk dijenguk oleh yang sehat.

3. Selanjutnya, mensalatkan janazah saudara sesama Muslim adalah kewajiban syari bagi yang
hidup dan hak syari bagi jenazah untuk disalatkan.

4. Jika kewajiban syari ini dengan sengaja ditinggalkan, maka berdosalah seluruh umat dalam
lingkungan masyarakat/kampung itu.

5. Begitu pula laknat Allah lah bagi para penganjurnya dan orang-orang yang mengikuti karena
dengan sengaja menyelisihi ketentuan Syariat Islamiyah.

6. Seseorang bisa kehilangan hak syarinya apabila secara sengaja dan terang-terangan (qashdan
izh-haran) menyatakan kekafirannya atau permusuhannya (mashiyat) secara terus-menerus
terhadap Islam
Budaya Takfiri
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Barang siapa mengatakan kepada saudaranya, Wahai
orang kafir, maka (hukum) tersebut akan kembali kepada salah satu dari keduanya.
( HR . al-Bukhari dan Muslim)

Anda mungkin juga menyukai