Anda di halaman 1dari 16

BAB II

PENGOLAHAN DATA DAN PERHITUNGAN

2.1. FLUIDA UDARA

2.1.1. Pengolahan Data Aliran Udara Dalam Nossel

Sebagai contoh perhitungan pada kondisi putaran poros (n) = rpm, dan pada
pembukaan katub (Pk) = %, diperoleh data sebagai berikut :

Kondisi ruangan :

0
- Temperature udara (T) = C
=
= K
- Tekanan udara (P) = mmHg
= (Hg . H2O) g.h. mmHg
= (13,6 . ) 9,81 . .
= N/m2
Tekanan udara sepanjang nossel :
h1(st) = cmFM mFM
h1(3) = cmFM mFM
h1(5) = cmFM mFM
h1(7) = cmFM mFM
h1(9) = cmFM mFM
a. Kecepatan, kapasitas dan laju aliran sepanjang nossel
Kecepatan aliran udara :

.
V = 248,878
(m/s)

Dimana sebagai contoh :


h = h1(st) h1(3)
=
= mFM
V = 248,878

= m/s
Debit aliran udara

Q = 4 . Cdn . d2 . V

Dimana :

Cdn =

d = m

3,14
Q = 4
. .( )2 .

= m3/s

Laju aliran udara :


=.Q
dengan = massa jenis udara R = 287 J/Kg.K

= .

= Kg/m3

= Kg/m3 . m3/s

= Kg/s
b. Kecepatan rata rataaliran udara dalam nossel
.
= 248,878 (m/s)

Dimana :
h = h2(st) hrata-rata
1(3)+ 1(5)+ 1(7)+ 1 (9)
hrata-rata = 4
+ + +
= 4

= mFM
h =

= mFM

V = 248,878

= m/s

Untuk kondisi putaran dan perubahan katub yang lain ditabelkan pada table

2.1.2. Pengolahan data pengujian aliran udara pada pembesaran tiba tiba

Sebagai contoh perhitungan pada kondisi putaran poros (n) = rpm, dan pada pembebanan
katub (Pk) = %, diperoleh data sebagai berikut :

Kondisi ruangan :

- Temperature udara (T) = C


0
K
- Tekanan udara (P) = mmHg N/m2

Tekanan udara sepanjang nossel :

h1(st) = cmFM mFM

h(2) = cmFM mFM

h(3) = cmFM mFM

a. Kecepatan, kapasitas dan laju aliran sepanjang nossel

.
V(2) = 248,878
(m/s)

Dimana sebagai contoh :


h = h17(st) h17( )
=
= mFM

V(2) = 248,878

= m/s
b. Kecepatan rata rata udara dalam pipa
.2
V1 =

= m/s
c. Bilangan Reynolds aliran dalam pipa

.1 .1
Re =

Dimana :
d1 = diameter pipa
= m
= massa jenis udara
= Kg/m3
= viskositas kinematis
= Kg/m.s
Maka :
Re =

=
d. Penurunan tekanan akibat pembesaran tiba tiba
- Secara teoritis
2 1
h = (1 - 2 )2 x 2.
2
x 107,91 (mFM)
1

( )2 1
= (1 )2 x x 107,91

= mFM

dimana :
A2 = luas penampang nossel
= m2
A1 = luas penampang pipa
= m2
g = percepatan grafitasi
= 9,81 m/s2
V2 = kecepatan aliran udara dalam nossel
= m/s
h = Tekanan udara
=
- Secara eksperimen :
h = h1 h17
=
= mFM

Untuk harga V2 , V1 , Re dan h yang lain dapat dilihat pada table dan grafik

2.1.3. Pengolahan data pengujian distribusi aliran

Sebagai contoh perhitungan pada kondisi putaran poros (n) = rpm, dan pada pembebanan
katub (Pk) = %, diperoleh data sebagai berikut :

Kondisi ruang :

0
- Temperatur udara (T) = C
= K
- Tekanan udara (P) = mmHg
= N/m2

Tekanan udara sepanjang nossel :

h14(st) = cmFM mFM

h15(12) = cmFM mFM

h15(22) = cmFM mFM


h15(32) = cmFM mFM

h15(42) = cmFM mFM

a. Kecepatan dan kapasitas aliran udara pada penampang melintang


- Kecepatan aliran

V( ) = 248,878

Dimana sebagai contoh jarak penampang melintang pipa y = 12 mm


h = h14 h15(12)
=
= mFM

V( ) = 248,878

= m/s
Kapasitas aliran udara
Q = V . A . Cdn
3,14
= . . ( )2 .
4

=
b. Kecepatan rata rata aliran pada penampang melintang

V = 248,878

Dimana :
h = h14 h15
15(12)+ 15(22)+ 15(32)+ 15(42)
h15 = 4

+ + +
= 4

h =

= mFM

Sehingga :
V = 248,878

= m/s

Bilangan Reynolds aliran dalam pipa

. .
Re =

Dimana :
d1 = diameter pipa
= m
= massa jenis udara
= Kg/m3
= Kg/m.s
maka :
Re =

c. Perbandingan kecepatan dengan kecepatan maksimum

1/

=

1
Log () = log ( )

Dimana :

y = jarak penampang melintang pada kecepatan = V

= mm

1
r = 2 d1

1
= .
2

=
.
Vmax = 248,878

h = h(st) - hrata-rata

= -

= mFM

V max = 248,878

= m/s

Sehingga :

1
Log ( ) = log ( )

1
Log ( ) = log ( )

n = log ( )

Untuk harga V, Vmax , Re, Q dan n yang lain dapat dilihat pada table dan grafik

II.2. FLUIDA AIR

II.2.1. Pengolahan Data Pengujian Alat Ukur Aliran

Sebagai contoh perhitungan untuk volume aliran (V) = 4 liter dengan waktu (T) = 16,05 detik,
diperoleh data sebagai berikut :

Temperatur air (Ta) = C


Beda Head orifice (ho) = mHg
Beda Head ventury (hv) = mHg
Debit aliran actual orifice dan ventury (Qaktual)

Qaktual =

=
= m3/s
a. Contoh perhitungan pada orifice

2( 2 )
Qideal = A2 2 2
(m3/s)
2 [ 1( ) ]
1

Dimana :
D1 = Diameter pipa
= m
A1 = Luas penampang pipa (m2)
= /4 . d12
=
= m
D2 = Diameter orifice
= m
A2 = Luas penampang orifice
= /4 . d12
=
= m
ho = Beda head orifice
= mHg
Maka :

Qideal = . 2
[ 1( ) ]

= m3/s
Koefisien discharge (Cd) orifice

Cdo =

b. Contoh perhitungan pada ventury


2( 2 )
Qideal = A2 2 2
(m3/s)
2 [ 1( ) ]
1

Dimana :
D1 = Diameter pipa
= m
A1 = Luas penampang pipa (m2)
= /4 . d12
=
= m
D2 = Diameter orifice
= m
A2 = Luas penampang orifice
= /4 . d12
=
= m
ho = Beda head orifice
= mHg
Maka :

Qideal = . 2
[ 1( ) ]

= m3/s
Koefisien discharge (Cd) orifice

Cdo =

=
=
c. Kecepatan aliran dan bilangan Reynolds


Cdo = 1

=
= m/s
Bilangan Reynolds
. .
Re =

o
Dimana : temperatur air (Ta) = C diperoleh :
d1 = diameter pipa
=m
= massa jenis udara
= Kg/m3
= Kg/m.s
maka :
Re =
= ( )
Untuk harga hv, ho, Qaktual, Qvideal, Qoideal, Re dan V yang lain dapat dilihat pada tabel dan grafik

2.2.2. Pengolahan Data Pengujian Gesakan Fluida Dalam Pipa

Sebagai contoh perhitungan pada pipa uji dengan diameter (d) = inchi, dan head orifice (ho) =

mHg, diperoleh data sebagai berikut :

Temperatur Air = o
C

Beda head pada pipa uji (hf) = mHg


a. Debit aliran

2( 2 )
Qideal = A2 2 2
(m3/s)
2 [ 1( ) ]
1

Dimana :
D1 = Diameter pipa
= m
A1 = Luas penampang pipa (m2)
= /4 . d12
=
= m
D2 = Diameter orifice
= m
A2 = Luas penampang orifice
= /4 . d12
=
= m
ho = Beda head orifice
= mHg
Maka :

Qideal = . 2
[ 1( ) ]

= m3/s
b. Kecepatan aliran yang melalui pipa

V = (m/s)

Dengan :
Q = Debit aliran
= m3/s
D = diameter pipa uji
= m
A = luas penampang pipa (m2)
= /4 . ( )2
= m
V =

= (m/s)

c. Pehitungan bilangan Reynolds dan gesekan fluida dalam pipa


Bilangan Reynolds
. .
Re =
o
Dimana : temperatur air (Ta) = C diperoleh :
d1 = diameter pipa
= m
= massa jenis udara
= Kg/m3
= Kg/m.s
maka :
Re =

= ()
Faktor gesekan fluida dalam pipa
2 . . .
feks = . 2

dimana :

g = percepatan gravitasi

= 9,81 m/s

L = panjang pipa uji

= 1,51 m

hf = kerugian head pada pipa uji

= hf

hf = beda head pada pipa uji

= mhG

hf =

= mH2O

feks =

Berdasarkan diagram moody untuk jenis pipa uji dengan = mm, diameter pipa uji (d) =

mm, dan bilangan Reynolds (Re) = , maka diperoleh faktor gesekan f moody = Untuk

harga Q, V, feks, fmoody, dan Re yang lain dapat dilihat pada tabel dan grafik.

2.2.3 Pengolahan data pengujian alat bantu pipa


Sebagai contoh perhitungan pada alat bantu 90o bent pada beda head orifice (ho) = 2,2.10-2 mHg,

diperoleh data sebagai berikut :

Temperatur Air = o
C

Beda head pada pipa uji (hf) = mHg


a. Debit aliran

2( 2 )
Qideal = A2 2 2
(m3/s)
2 [ 1( ) ]
1

Dimana :
D1 = Diameter pipa
= m
A1 = Luas penampang pipa (m2)
= /4 . d12
=
= m
D2 = Diameter orifice
= m
A2 = Luas penampang orifice
= /4 . d12
=
= m
ho = Beda head orifice
= mHg
Maka :

Qideal = . 0,000491 2
[ 1( ) ]
0,0005307

= m3/s

b. Kecepatan aliran

V = (m/s)
Dengan :
Q = Debit aliran
= m3/s
D = diameter pipa uji
= m
A = luas penampang pipa (m2)
= /4 . ( )2
= m
V =

= (m/s)
c. Pehitungan bilangan Reynolds dan gesekan fluida dalam pipa
Bilangan Reynolds
. .
Re =
o
Dimana : temperatur air (Ta) = C diperoleh :
d = diameter pipa 90o bent
= m
= massa jenis udara
= Kg/m3
= Kg/m.s
maka :
Re =

= ( )

Koefisien kerugian minor

2 . .
K= 2

dimana :

g = percepatan gravitasi

= 9,81 m/s

V = kecepatan aliran
= m/s

hk = kerugian head minor

= hk

hk = beda head

= mhG

hf =

= mH2O

feks =

Untuk harga Q, V, feks, fmoody, dan Re yang lain dapat dilihat pada tabel dan grafik.

Anda mungkin juga menyukai