Anda di halaman 1dari 3

Infeksi saluran kemih (ISK)

Infeksi saluran kemih merupakan infeksi yang paling sering terjadi selama kehamilan (4-
10 %) meskipun bakteri uria asimtomatik paling sering dijumpai, infeksi simtomatik bisa
melibatkan fraktus yang lebih bawah dan menyebabkan sistitis, atau bisa melibatkan kaliks,
pelvis dan parenkim ginjal, dan menyebakan pielonefritis.

Dikatakan ISK bila pada pemeriksaan urin ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000
/mil, atau terdapatnya pertumbuhan 100.000 koloni bakteri atau lebih permilimeter jumlah urin
midstream dengan teknik cath. Beberapa penelitian berpendapat bahwa jumlah bakteri 20.000-
50.000 telah menunjukkan infeksi aktif.

Apabila ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10 kubik permil ini disebut dengan istilah
bakteri uria. Bakteri uria ini mungkin tidak disertai gejala, disebut bakteri uria asimtomatik, dan
mungkin pula disertai gejala, yang disebut bakteri uria simtomati. Walaupun infeksi dapat terjadi
karena penyebaran kuman melalui pembuluh darah atau saluran limfe, tetapi yang terbanyak atau
tersering kuman-kuman naik keatas melalui uretra, kedalam kandung kemih dan saluran kemih
yang lebih atas (ascendereb infection). Kuman yang tersering dan terbanyak sebagai penyebab
adalah E.coli, disamping kemungkinan kuman-kuman lain seperti E.aerogenes,klebbsiella, dan
pseudomonas.

Infeksi saluran kemih bagian bawah pada kehamilan

Bakteri urinaria tanpa keluhan terjadi pada 4-7 % kehamilan dan kedaan ini berhubunfan dengan
perkembangan sistitis akut,pielonefritis, persalinan kuramng bulan dan bblr. Kejadian bakteri
uria pada kehamilan trimester pertama berkisar antara 5-6 %, angka yang sama seperti pada
perempuan yang tidak hamil . bila tidak diobati 30% diantaranya akan menjadi sistitis akuttetapi
dengan pengobatan yang baik dapat menurunkan menjadi sekitar 3%. Infeksi berulang dapat
menjadi masalah(25%) pada masa pasca persalinan setelah kehamilan dengan bakteri uria.

Kerentana terjadinya ISK pada kehamilan mungkin disebabkan oleh penurunan kemampuan
pengosongan kandung kemih dan adanya sisa urin secara kronis akibat penekanan dari uterus
dengan kehamilan.
Pengobatan ISK dalam kehamilan bertujuan untuk mengurangi resiko sistitis pielonefritis yang
telah terbukti manfaatnya. Pengobatan bakteriuria dengan penilisin dan sefalosporin akan
mencegah 80% kejadian pielonefritis yang sekaligus juga secara efektif menurunkan kejadian
persalinan kurang bulan pada trimester pertama dan kedua. Penggunaan trimethoprim pada
trimester pertama tidak dianjurkan karena bersifat antagonis terhadap asam folat, walaupun
masih dapat digunakan secara aman pada trimester terakhir kehamilan. Nitrofurantoin aman pada
kehamilan awal tetapi harus dihindari pada akhir masa kehamilan karena dapat menyebabkan
anemia hemolitik pada bayi baru lahir.

TUMOR BAGIAN BAWAH SALURAN KEMIH

Tumor Uretra

Tumor yang tampak di orifisium uretra akan lebih mudah terlihat, seperti kista, fibroma,
papilloma, dan polip perlu diperhaatikan jangan sampai suatu prolapse dinding uretra
diperkirakan suatu poli. Tumor-tumor tersebut memang tumor jinak. Tumor ganas seperti
karsinoma, sarcoma umumnya ditemukan pada perempuan yang berusia lanjut.

Klainan tersebut menimbulkan keluhan sakit, kesulitan waktu berkemih, dan adanya darah dalam
urin (hematuria) adnya hematuria ini perlu diuraikan karena sering menimbulkan kesalah
pahaman : air kemih sendiri tidak mengandung darah, akan tetapi bila melewati vulva dengan
fluor yang mengandung darah air kemih dianggap mengandung darah : sebaiknya dapat terjadi
air kemih mengandung darah di kira pebdarahan berasal dari vagina. Hanya dengan pemeriksaan
yang cermat dapat dilihat adanya pendarahan dari uretra( bila perlu dengan kateterisasi) dari
bagian mana asal pendarahan tersebut dapat ditentukan dengan uretroskopi dan sitoskopi.

Untuk mengadakan diagnosis tumor jinak atau ganas perlu dilakukan pengambilan sebagian dari
tumor (biopsy) untuk diperiksa oleh ahli anatomi patologi. Uretrogram dapat pula menolong
untuk menengakkan diagnosis di fertikel struktur dan sebagainya.

pengobatan tumor uretra yang jinak terdiri atas pengangkatan tumot tersebut.
Tumor Vesika Urinaria

Tumor jinak vesika urinaria yang terbanyak adalah papilloma yang menyerupai jonjot
jonjot bertangkai dengan lokalisasi biasanya didasar vesika, dan dan sering menimbulkan
pendarahan. Pemeriksaan bemanual hanya dapat meraba tumor dalam keadaan lanjut bila
papilloma besar dan berkonsistensi.

Pengangkatan papilloma yang jinak tidak jarang menimbulkan kedaan residif, sehingga
prognosis papilloma sebaiknya dibuat secara berhati-hati. Cara pengobatan papilloma adalah
dengan melakukan pengangkatan secara sistoskopik dan elektrokuagulasi. Secto alta hanya
dikerjakan pada tumor yang besar. Bila histologi menunjukan adanya karsinoma maka perlu
dilanjutkan dengan radiotherapy.

Karsinoma vesika urinaria

Disamping papilloma yang menunjukkan danya keganasan, maka dapat pula ditemukan
karsinoma pada vesiak yang tumbuh berbenjol-benjol, mendatar dan padat. Penegakkan
diagnosis ditentukan dengan biopsy melalui sistoskopi. Keluhan yang sering ditemukan adalah
hematuri, persaan sakit divesika urinaria, dan kadang kadang terjadi tenesmus pada saat akhir
berkemih.

Anda mungkin juga menyukai