Anda di halaman 1dari 10

Data asli terlampir di halaman

belakang

Berdasarkan data diatas menunjukkan, rencana investasi menurut sektor pada tahun
2012 tercatat sebesar 63.733,29 trilyun rupiah yang rencananya akan digunakan untuk
membiayai sejumlah 212 proyek dari berbagai sektor. Rencana investasi di sektor primer
sebesar 65,89% atau senilai 41.995,09 trilyun rupiah untuk membiayai 127 proyek, kemudian
sektor sekunder sebesar 30,73% atau senilai 19.587,39 trilyun rupiah untuk membiayai 68
proyek, dan yang terakhir sektor tersier sebesar 3,37% atau senilai 2.150,8 trilyun rupiah
untuk membiayai 17 proyek. Namun realisasinya sangat jauh berbeda, di sektor primer
penyerapan investasi hanya dapat membiayai 79 proyek dengan nilai investasi sebesar
10.967,16 trilyun rupiah, di sektor sekunder hanya dapat membiayai 48 proyek senilai
1.608,07 trilyun rupiah, dan di sektor tersier sekitar 12 proyek dengan nilai investasi 602,33
milyar rupiah. Penanaman modal paling banyak berada di sektor primer yaitu di sub sektor
perkebunan dengan jumlah investasi senilai 39.209,30 trilyun rupiah atau menyerap sebesar
93,4% dari total investasi di sektor ini, namun realisasinya hanya 26% atau hanya senilai
10.303,69 trilyun rupiah. Jadi realisasi investasi menurut sektor pada tahun 2012 baru
mencapai 20,67% atau senilai 13.177,57 trilyun rupiah dari total rencana investasi sebesar
63.733,29 trilyun rupiah.
Data asli terlampir di halaman
belakang

Berdasarkan data yang diperoleh, rencana penanaman modal dalam negeri dan investasi
menurut kabupaten/kota pada tahun 2012 khususnya di Kota Singkawang tercatat hanya
0,069% atau senilai 44,300 milyar rupiah dari 63.733,29 trilyun rupiah untuk membiayai 1
proyek saja, namun realisasinya baru mencapai 22,495 milyar rupiah dengan demikian
realisasinya baru mencapai 50,77% dari seluruh rencana.
Data asli terlampir di halaman
belakang

Berdasarkan data diatas menunjukkan, rencana investasi menurut sektor pada tahun
2013 tercatat sebesar 65.483,31 trilyun rupiah yang rencananya akan digunakan untuk
membiayai sejumlah 216 proyek dari berbagai sektor. Rencana investasi di sektor primer
sebesar 66,61% atau senilai 43.620,86 trilyun rupiah untuk membiayai 130 proyek, kemudian
sektor sekunder sebesar 30,03% atau senilai 19.668,29 trilyun rupiah untuk membiayai 69
proyek, dan yang terakhir sektor tersier sebesar 3,28% atau senilai 2.150,86 trilyun rupiah
untuk membiayai 13 proyek. Namun realisasinya sangat jauh berbeda, di sektor primer
penyerapan investasi hanya dapat membiayai 84 proyek dengan nilai investasi sebesar
14.897,19 trilyun rupiah, di sektor sekunder hanya dapat membiayai 47 proyek senilai
1.766,54 trilyun rupiah, dan di sektor tersier sekitar 13 proyek dengan nilai investasi 602,334
milyar rupiah. Penanaman modal paling banyak berada di sektor primer yaitu di sub sektor
perkebunan dengan jumlah investasi senilai 40.781,38 trilyun rupiah atau menyerap sebesar
93,49% dari total investasi di sektor ini, namun realisasinya hanya 32% atau hanya senilai
13.056,81 trilyun rupiah. Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui bahwa, realisasi
investasi menurut sektor pada tahun 2013 baru mencapai 26,36% atau senilai 17.266,07
trilyun rupiah untuk membiayai 144 proyek dari total rencana investasi sebesar 63.733,29
trilyun rupiah yang direncankan akan membiayai 216 proyek dari ketiga sektor diatas.
Data asli terlampir di halaman belakang

Berdasarkan data yang diperoleh, rencana penanaman modal dalam negeri dan investasi
menurut kabupaten/kota pada tahun 2013 khususnya di Kota Singkawang tercatat hanya
0,0676% atau senilai 44.300 milyar rupiah dari 65.483,31 trilyun rupiah untuk membiayai 1
proyek saja, namun realisasinya melebihi perencanaan yaitu 54.776 milyar rupiah dengan
demikian realisasinya sudah mencapai 123% dari seluruh rencana investasi.
Data asli terlampir di halaman
belakang

Berdasarkan data diatas menunjukkan, rencana investasi menurut sektor pada tahun
2014 tercatat sebesar 67.210,34 trilyun rupiah yang rencananya akan digunakan untuk
membiayai sejumlah 220 proyek dari berbagai sektor. Rencana investasi di sektor primer
sebesar 67,45% atau senilai 45.334,23 trilyun rupiah untuk membiayai 133 proyek, kemudian
sektor sekunder sebesar 29,25% atau senilai 19.663,95 trilyun rupiah untuk membiayai 70
proyek, dan yang terakhir sektor tersier sebesar 3,29% atau senilai 2.212,15 trilyun rupiah
untuk membiayai 17 proyek. Namun realisasinya sangat jauh berbeda, di sektor primer
penyerapan investasi hanya dapat membiayai 97 proyek dengan nilai investasi sebesar
22.221,08 trilyun rupiah, di sektor sekunder hanya dapat membiayai 48 proyek senilai
1.855,26 trilyun rupiah, dan di sektor tersier sekitar 13 proyek dengan nilai investasi 602,334
milyar rupiah. Penanaman modal paling banyak berada di sektor primer yaitu di sub sektor
perkebunan dengan jumlah investasi senilai 42.494,74 trilyun rupiah atau menyerap sebesar
93,73% dari total investasi di sektor ini, namun realisasinya hanya 47% atau hanya senilai
20.176,64 trilyun rupiah. Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui bahwa, realisasi
investasi menurut sektor pada tahun 2014 baru mencapai 36,41% atau senilai 24.474,62
trilyun rupiah untuk membiayai 158 proyek dari total rencana investasi sebesar 67.210,34
trilyun rupiah yang direncanakan akan membiayai 220 proyek dari ketiga sektor diatas.
Data asli terlampir di halaman
belakang

Berdasarkan data yang diperoleh, rencana penanaman modal dalam negeri dan investasi
menurut kabupaten/kota pada tahun 2014 khususnya di Kota Singkawang tercatat hanya
0,066% atau senilai 44.300 milyar rupiah dari 67.210,34 trilyun rupiah untuk membiayai 1
proyek saja, namun realisasinya melebihi perencanaan yaitu 54.775,80 milyar rupiah dengan
demikian realisasinya sudah mencapai 123% dari seluruh rencana investasi.
Data asli terlampir di halaman
belakang
Berdasarkan data diatas menunjukkan, rencana investasi menurut sektor pada tahun
2015 tercatat sebesar 67.568,34 trilyun rupiah yang rencananya akan digunakan untuk
membiayai sejumlah 237 proyek dari berbagai sektor. Rencana investasi di sektor primer
sebesar 67,71% atau senilai 45.752,23 trilyun rupiah untuk membiayai 150 proyek, kemudian
sektor sekunder sebesar 28,98% atau senilai 19.583,95 trilyun rupiah untuk membiayai 70
proyek, dan yang terakhir sektor tersier sebesar 3,27% atau senilai 2.212,15 trilyun rupiah
untuk membiayai 17 proyek. Namun realisasinya sangat jauh berbeda, di sektor primer
penyerapan investasi hanya dapat membiayai 114 proyek dengan nilai investasi sebesar
26.510,52 trilyun rupiah, di sektor sekunder hanya dapat membiayai 48 proyek senilai
3.324,05 trilyun rupiah, dan di sektor tersier sekitar 13 proyek dengan nilai investasi 298,829
milyar rupiah. Penanaman modal paling banyak berada di sektor primer yaitu di sub sektor
perkebunan dengan jumlah investasi senilai 42.752,23 trilyun rupiah atau menyerap sebesar
93,79% dari total investasi di sektor ini, namun realisasinya hanya 57% atau hanya senilai
24.582,51 trilyun rupiah. Berdasarkan pemaparan diatas dapat diketahui bahwa, realisasi
investasi menurut sektor pada tahun 2015 baru mencapai 45,02% atau senilai 30.420,15
trilyun rupiah untuk membiayai 175 proyek dari total rencana investasi sebesar 67.568,34
trilyun rupiah yang direncanakan akan membiayai 237 proyek dari ketiga sektor diatas.
Data asli terlampir di halaman
belakang

Berdasarkan data yang diperoleh, rencana penanaman modal dalam negeri dan investasi
menurut kabupaten/kota pada tahun 2015 khususnya di Kota Singkawang tercatat hanya
0,066% atau senilai 44.300 milyar rupiah dari 67.568,34 trilyun rupiah untuk membiayai 2
proyek saja, namun realisasinya melebihi perencanaan yaitu 56.941,10 milyar rupiah dengan
demikian realisasinya sudah mencapai 128% dari seluruh rencana investasi.
PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI DI
KOTA SINGKAWANG
2015

2014

2013

2012

0 10 20 30 40 50 60
2012 2013 2014 2015
JUMLAH PROYEK 1 1 1 2
REALISASI INVESTASI 22.495 54.776 54.775 56.941
RENCANA INVESTASI 44.3 44.3 44.3 44.3

Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan, bahwa total rencana investasi dari
tahun 2012-2015 tidak mengalami kenaikan atau dengan kata lain stabil dinilai 44.300 milyar
rupiah, berbeda dengan realisasi investasi yang naik cukup signifikan dari tahun 2012 sejumlah
22.495 milyar rupiah, tahun 2013 naik cukup tajam 54.776 milyar rupiah, tahun 2014 turun menjadi
54,775 dan ditahun 2015 naik lagi menjadi 56,941. Dengan total rencana investasi yang stabil
namun realisasi investasi yang bergerak fluktuatif untuk menutupi kekurangan dana dari rencana
investasi digunakanlah dana dari rencana investasi atau berhutang dari rencana investasi yang lain.
Dari segi jumlah proyek yang dikerjakan pemerintah Kota Singkawang naik pada tahun 2015
dengan jumlah proyek yang dikerjakan sebanyak dua proyek, pada tahun 2012 hingga tahun 2014
tidak mengalami peningkatan.
TENAGA KERJA/EMPLOYEE
2015
2014
2013
2012

0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000 160000 180000


2012 2013 2014 2015
KOTA(WNA) 0 0 1 2
KOTA(WNI) 5631 315 307 387
SEKTOR(WNA) 71 74 100 119
SEKTOR (WNI) 141639 150410 158252 166485

Axis Title

Dari data yang sudah diolah dapat ditarik kesimpulan bahwa, setiap tahunnya jumlah tenaga
kerja baik penanaman modal (investasi) dalam negeri menurut sektor ataupun menurut
kabupaten/kota mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan jumlah investasi di Kota
Singkawang. Pada bagian sektor dilihat dari jumlah tenaga kerja Warga Negara Indonesia (WNI)
naik perlahan dari tahun 2012 sejumlah 141.639 orang hingga pada tahun 2015 mencapai 166.485
orang, dilihat dari tenaga kerja Warga Negara Asing (WNA) juga mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dimulai pada tahun 2012 sebanyak 71 orang sampai pada tahun 2015 mencapai
119 orang. Pada bagian kota dapat mengalami pergerakan yang cukup signifikan atau bisa
dikatakan cenderung turun yaitu pada tahun 2012 jumlah tenaga kerja WNI sebanyak 5631
kemudian jauh turun pada tahun 2013 sebanyak 315 orang, turun kembali pada tahun 2014 menjadi
307 dan naik menjadi 387 pada tahun 2015, dilihat dari tenaga kerja WNA mengalami kenaikan
yang tidak terlalu signifikan pada tahun 2012 tidak ada WNA yang bekerja namun pada tahun 2015
naik menjadi 2 orang WNA yang bekerja.

Anda mungkin juga menyukai