Pni Terbaru 2
Pni Terbaru 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang
mengandung mikroba pathogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat
menimbulkan penyakit infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat
poligenik dan kompleks. Oleh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap
berbagai macam mikroba patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologic
spesifik mikroba menentukan mekanisme imun mana yang berperan untuk
proteksi. Begitu juga respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri
ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula.
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit,
radiasi matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian ini
adalah tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita
dilindungi oleh system pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama
makrofag, dan cukup lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan. Kelebihan
tantangan negattif, bagaimanapun, dapat menekan system pertahanan tubuh,
system kekebalan tubuh, dan mengakibatkan berbagai penyakit fatal.
Respon imun yang alamiah terutama melalui fagositosis oleh neutrofil,
monosit serta makrofag jaringan. Lipopolisakarida dalam dinding bakteri Gram
negative dapat mangativasi komplemen jalur alternative tanpa adanya antibody.
Kerusakan jaringan yang terjaddi ini adalah akibat efek samping dari mekanisme
pertahanan tubuh untuk mengeliminasi bakteri. Sitokin juga merangsang demam
dan sintesis protein.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi sistem imunologi?
2. Sebutkan jenis-jenis sistem imunologi?
3. Bagaimana kerja sistem imunologi dalam tubuh?
4. Apa manfaat sistem imunologi bagi tubuh?
1
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi sistem imunologi.
2. Mengetahui jenis-jenis sistem imunologi.
3. Mengetahui cara kerja sistem imunologi dalam tubuh.
4. Mengetahui manfaat sistem imunologi bagi tubuh.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
b. Pertahanan Biokimia
Bahan yang disekresi mukosa saluran napas, kelenjar sebaseus
kulit, kelenjar kulit, telinga, spermin dalam semen merupakan bahan
yang berperan dalam pertahanan tubuh. Asam hidroklorik dalam cairan
lambung, lisosim dalarm keringat, ludah, air mata, dan air susu dapat
melindungi tubuh terhadap kuman gram positif dengan jalan
menghancurkan dinding kuman tersebut. Air susu ibu mengandung pula
laktoferitin dan asam neurominik yang mempunyai sifat antibakterial
terhadap E.Coli dan stafilokok.
c. Pertahanan Humoral
1) Komplemen
Komplemen mengaktifkan fagosit dan membantu destruksi bakteri
dan parasit dengan jalan opsonisasi. Kejadian-kejadian tersebut di
atas adalah fungsi sistem imun nonspesifik, tetapi dapat pula terjadi
atas pengaruh respons imun spesifik.
2) Interferon
Interferon adalah suatu glikoprotein yang dihasilkan berbagai sel
manusia yang mengandung nukleus dan dilepas sebagai respons
terhadap infeksi virus. Interferon mempunyai sifat antivirus dengan
jalan menginduksi sel-sel sekitar sel yang telah terserang virus
tersebut. Di samping itu, interferon dapat pula mengaktifkan natural
killer cel-sel Nk Untuk Membunuh Virus dan Sel Neoplasma.
3) C-Reactive'protein (Crp)
Crp dibentuk tubuh pada keadaan infeksi. Perannya ialah sebagai
opsonin dan dapat mengaktifkan komplemen.
d. Pertahanan Seluler
Fagosit / makrofag dan set Nk berperan dalam sistem imun non-Spesifik
selular.
4
1) Fagosis
Meskipun berbagai set dalam tubuh dapat melakukan fagositosis, set
utama yang berperan pada pertahanan non-Spesifik adalah set
mononuklear (monosit dan makrofag) serta set polimorfonuklear
seperti neutrofil. Kedua golongan set tersebut berasal dari set
hemopoietik yang sama. Fagositosis dini yang efektif pada invasi
kuman akan dapat mencegah timbuinya penyakit. Proses fagositosis
terjadi dalam beberapa tingkat sebagai berikut: kemotaksis,
menangkap, membunuh, dan mencerna.
2) Natural Killer Cell (sel NK)
Set NK adalah set limfosit tanpa ciri-ciri" set limfoid sistem imun
spesifik yang ditemukan dalam sirkulasi. Oleh karena itu disebut
juga set non B non T atau set populasi ketiga atau null cell. Set NK
dapat menghancurkan set yang mengandung virus atau set
neopiasma. Interferon mempercepat pematangan dan meningkatkan
efek sitolitik set NK
5
Yang berperan dalam sistem imun spesifik humoral adalah limfosit B atau
set B. Set B tersebut berasal dari set asal multipoten. Pada unggas set asal
tersebut berdiferensiasi menjadi set B di dalam alat yang disebut Bursa
Fabricius yang letaknya dekat kloaka. Bila set B dirangsang benda asing,
set tersebut akan berproliferasi dan berdiferensiasi menjadi set plasma yang
dapat membentuk antibodi. Antibodi yang dilepas dapat ditemukan di
dalam serum. Fungsi utama antibodi ialah mempertahankan tubuh terhadap
infeksi bakteri, virus dan netralisasi toksin.
b. Sistern Imun Spesifilk Selular
Yang berperan dalam sistem imun spesifilk selular adalah limfosit
T atau set T. Set tersebut juga berasal daril set asal yang sama seperti set B,
tetapi proliferasi dan diferensiasinya terjadi di dalam kelenjar timus.
Berbeda dengan set B, set T terdiri atas beberapa subset set yang
mempunyai fungsi yang berlainan.
Fungsi sel T umumnya ialah :
1) membantu set B dalam memproduksi antibodi
2) mengenal dan menghancurkan sel yang terinfeksi virus
3) mengaktifkan makrofag dalam fagositosis
4) mengontrol ambang dan kualitas sistem imun
6
2) Sel Ts (T supresor)
Sel Ts menekan aktivitas sel T yang lain dan sel B. Menurut
fungsinya, sel Ts dapat dibagi menjadi sel Ts spesifik untuk antigen
tertentu dan sel Ts non-spesifik.
3) Sel Tdh atau Td (delayed hypersensitivity)
Sel Tdh adalah sel yang berperan pada pengerahan makrofag dan
sel inflamasi lainnya ke tempat terjadinya reaksi lambat. Dalam
fungsinya, memerlukan rangsangan dari sel Thl.
4) Sel Tc (cytotoxic)
Sel Tc mempunyai kemampuan untuk menghancurkan sel
alogpnik, sel sasaran yang mengandung virus dan sel kanker. Sel Th
dan Tc disebut juga sel T regulator sedang sel Tdh dan sel Tc disebut
sel efektor. Dalam fungsinya, sel Tc memerlukan rangsangan dari sel
Th.
5) Sel K
Sel K atau ADCC (Antibody Dependent Cell Cytotoxicity) adalah
sel yang tergolong dalam sistem imun non-spesifilk tetapi dalam
kerjanya memerlukan bantuan imunoglobulin (molekul dari sistem
imun spesifik).
7
kaya antibodi dan mineral. Kekebalan bayi ini bertahan beberapa hari
sampai beberapa minggu.
Tubuh dapat mengingat dan mengenali antigen yang pernah
menyerang sebelumnya karena ada sel-sel khusus yang bertugas untuk
mengingat dan mengenal antigen yang disebut sel-sel memori. Inilah
ciri khas sistem kekebalan tubuh: pengingatan/pengenalan dan
pengkhususan. Pengenalan artinya sel-sel memori mampu mengingat
dan mengenal antigen yang pernah menyerang tubuh. Sedangkan
kekhususan berarti satu antibodi hanya cocok untuk satu antigen
tertentu. Sebagai contoh antibodi cacar hanya cocok untuk antigen
cacar dan tidak cocok untuk antigen lainnya.
8
pencegahan. Misalnya seseorang yang digigit ular berbisa ditolong
dengan menyuntikkan serum anti bisa ular. Pemberian serum seperti
ini disebut dengan kekebalan pasif karena tubuh tidak membentuk
antibodi sendiri.
Semua langkah untuk membuat tubuh menjadi kebal (imun) baik
dengan vaksinasi maupun pemberian serum seperti di atas disebut
dengan imunisasi. Dengan memahami sistem kekebalan di atas, kita
tahu ada 2 jenis imunisasi, yaitu imunisasi alamiah dan imunisasi
buatan. Seseorang yang pernah terinfeksi suatu penyakit dan akhirnya
memperoleh kekebalan disebut memperoleh imunisasi alamiah.
Sebaliknya jika memperoleh kekebalan karena pemberian vaksin atau
serum disebutimunisasi buatan (artifisial).
Kekebalan karena vaksinasi biasanya memiliki jangka waktu
tertentu, sehingga permberian vaksin harus diulang lagi setelah
beberapa lama. Hal ini dilakukan karena jumlah antibodi dalam tubuh
semakin berkurang sehingga imunitas tubuh juga menurun. Beberapa
jenis penyakit yang dapat dicegah dengan vaksinasi antara lain cacar,
tuberkulosis, dipteri, hepatitis B, pertusis, tetanus, polio, tifus, campak,
dan demam kuning. Vaksin untuk penyakit tersebut biasanya
diproduksi dalam skala besar sehingga harganya dapat terjangkau oleh
masyarakat.
Secara garis besar, vaksin dikelompokkan menjadi 4 jenis yaitu:
a) Vaksin Bacille Calmette-Guerin (BCG), polio jenis sabin, dan
campak. Vaksin ini terbuat dari mikroorganisme yang telah
dilemahkan
b) Vaksin pertusis dan polio jenis salk. Vaksin ini berasal dari
mikroorganisme yang telah dimatikan.
c) Vaksin tetanus toksoid dan difteri. Vaksin ini berasal dari toksin
(racun) mikrooganisme yang telah dilemahkan/diencerkan
konsentrasinya.
d) Vaksin hepatitis B. Vaksin ini terbuat dari protein mikroorganisme
9
2.5 Cara Kerja Sistem Imun dalam Tubuh
Sistem imun adalah sistem perlindungan pengaruh luar biologis yang
dilakukan oleh sel dan organ khusus pada suatu organisme. Jika sistem
kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini akan melindungi tubuh terhadap
infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan sel kanker dan zat asing lain
dalam tubuh. Jika sistem kekebalan melemah, kemampuannya melindungi
tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan patogen, termasuk virus yang
menyebabkan demam dan flu, dapat berkembang dalam tubuh. Sistem
kekebalan juga memberikan pengawasan terhadap sel tumor, dan terhambatnya
sistem ini juga telah dilaporkan meningkatkan resiko terkena beberapa jenis
kanker.
10
Imunitas alamiah sudah ada sejak bayi lahir dan terdiri atas berbagai macam
elemen non spesifik. Jadi bukan merupakan pertahanan khusus untuk antigen
tertentu.
Mekanisme pertahanan tubuh spesifik atau disebut juga komponen
adaptif atau imunitas didapat adalah mekanisme pertahanan yang ditujukan
khusus terhadap satu jenis antigen, karena itu tidak dapat berperan terhadap
antigen jenis lain. Bedanya dengan pertahanan tubuh non spesifik adalah bahwa
pertahanan tubuh spesifik harus kontak atau ditimbulkan terlebih dahulu oleh
antigen tertentu, baru ia akan terbentuk. Sedangkan pertahanan tubuh non spesifik
sudah ada sebelum ia kontak dengan antigen.
Tahap:
1. Deteksi & mengenali benda asing
2. Komunikasi dgn sel lain untuk berespons
3. Rekruitmen bantuan & koordinasi respons
4. Destruksi atau supresi penginvasi
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Imonologi atau Imunitas adalah resistensi terhadap penyakit terutama
penyakit infeksi. Gabungan sel, molekul dan jaringan yang berperan dalam
resistensi terhadap infeksi disebut sistem imun. Reaksi yang dikoordinasi sel-sel,
molekul-molekul terhadap mikroba dan bahan lainnya disebut respons imun.
Sistem imun diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap
bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup.
Jenis-jenis Sistem Imun yaitu sel-sel imun non spesifik dan sistem imun
spesifik. Cara kerja sistem imun dalam tubuh,sistem imun adalah sistem
perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan organ khusus
pada suatu organisme. Jika sistem kekebalan bekerja dengan benar, sistem ini
akan melindungi tubuh terhadap infeksi bakteri dan virus, serta menghancurkan
sel kanker dan zat asing lain dalam tubuh.
Manfaat Sistem Imun
3.2 Saran
Saran Ahli:
1. Olahraga & istirahat yang cukup
2. Jalani diet gizi seimban
3. Bantu dengan suplemen penguat imun, seperti susu berkolostrum, Vit
C
12
DAFTAR PUSTAKA
13