Firga Yanti
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
(firgayanti@yahoo.com)
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti return tidak normal disekitar hari-hari pengumuman
Indeks Saham Sayriah Indonesia (ISSI). Untuk menganalisis data dilakukan dengan studi peristiwa.
Periode estimasi yang digunakan adalah 15 hari, 10 hari, dan 5 hari sebelum dan sesudah peluncuran
ISSI. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar kedalam ISSI. Sedangkan
sampel penelitian ditentukan dengan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menyimpulkan
adanya abnormal return saham pada periode pengamatan 15 hari sebelum peluncuran ISSI. Sedangkan
untuk periode 10 hari dan 5 hari sebelum peluncuran dan 15 hari, 10 hari, 5 hari sesudah peluncuran ISSI
hasil uji one sample t-test menunjukkan tidak terdapatnya abnormal return. Pada pengujian dengan
menggunakan paired sample t-test dapat dismpulkan terdapat perbedaan abnormal return pada periode
pengamatan 15 hari. Sementara untuk periode pengamatan 10 hari dan 5 hari tidak terdapat perbedaan
abnormal return.
Kata kunci: pengumuman, ISSI, return tidak normal, indeks sayriah, studi peristiwa.
ABSTRACT
The aim of this research are to identify the abnormal return around the announcement day of
Indonesia Sharia Stock Indeks (ISSI). To analize the data were used event study. Estimation period used
is 15 days, 10 days, and 5 days before and after the release of ISSI. The population in this study are listed
company of ISSI. Sample is determined by the method of purposive sampling.The results of this study
concluded there was abnormal returns in the observation period of 15 days before release of ISSI. While
for a period of 10 days and 5 days before the launch of ISSI and 15 days, 10 days, 5 days after the launch
of ISSI test results of one sample t-test showed no presence of abnormal return. In the test using the
paired sample t-test can concluded there are differences in abnormal return on the 15-day observation
period. While for the 10-day observation period and 5 days there was no difference in abnormal return.
Keyword: Annoucement, ISSI, Abnormal Return, Sharia Indeks, Event study.
1
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
2
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). informasi yang relevan. Sejalan dengan
Pengumuman ISSI ini akan direspon positif oleh pendapat Suad, Eduardus (2001:112)
pasar karena Investor muslim yang dulunya mengungkapkan bahwa konsep pasar efisien
meragukan kehalalan investasinya di pasar lebih ditekankan pada aspek informasi, artinya
modal, kini tidak perlu khawatir. Karena, seperti pasar yang efisien adalah pasar dimana harga
yang tercantum dalam Fatwa No. 80/DSN- semua sekuritas yang diperdagangkan telah
MUI/III/2011 tanggal 08 Maret 2011 dalam mencerminkan semua informasi yang tersedia.
keputusan pertama mengenai ketentuan umum Fama (1970) dalam Jogiyanto (2008),
pasal ke-3 bahwa Ekuitas yang termasuk ke menyajikan tiga macam bentuk utama dari
dalam Daftar Efek Syariah (DES) yang efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk
diterbitkan oleh BAPEPAM dan LK telah dari informasi sebagai berikut:
melibatkan DSN-MUI (Dewan Syariah 1. Efisiensi pasar bentuk lemah (weak form).
Nasional-Majelis Ulama Indonesia) dalam Pasar dikatakan efisiensi dalam bentuk
penyusunannya. Selain itu informasi ISSI ini lemah jika harga-harga sekuritas secara
bernilai positif karena ISSI mampu memberikan penuh mencerminkan (fully reflect)
pilihan investasi yang luas dengan 214 saham informasi masa lalu. Informasi masa lalu ini
yang tergabung didalamnya. merupakan informasi yang sudah terjadi.
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis; 2. Efisiensi pasar bentuk setengah kuat
1) apakah terdapat abnormal return saham (semistrong form). Pasar dikatakan efisien
sebelum tanggal peluncuran ISSI. 2) apakah dalam bentuk setengah kuat (semistrong
terdapat abnormal return saham setelah tanggal form) jika harga-haga sekuritas secara penuh
peluncuran ISSI, 3) apakah terdapat perbedaan mencerminkan (fully reflect) semua
abnormal return saham sebelum dan sesudah informasi yang dipublikasikan (all publicly
tanggal peluncuran ISSI. available information), termasuk informasi
Apabila pengumuman ISSI memiliki yang berada dalam laporan-laporan
muatan informasi maka pasar akan bereaksi keuangan perusahaan emiten.
terhadap informasi tersebut. Hal ini akan 3. Efisiensi pasar bentuk kuat (strong form).
ditunjukkan dengan adanya abnormal return Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat
yang diterima oleh investor. Apabila sesudah (strong form), jika harga-harga sekuritas
peluncuran ISSI abnormal return yang diterima secara penuh (fully reflect) mencerminkan
berbeda dengan sebelum peluncuran ISSI, ini semua informasi yang tersedia termasuk
menunjukkan bahwa informasi ISSI diserap oleh informasi privat.
pasar. Diharapkan dengan begitu hasil penelitian Untuk menguji pasar modal efisien dalam
ini akan dapat dimanfaatkan oleh investor bentuk lemah, dipergunakan koofisien korelasi
kedepannya untuk pengambilan keputusan perubahan harga saham untuk time lag tertentu.
investasi terutama terkait dengan pengumuman Sementara untuk pengujian setengah kuat
yang dikeluarkan oleh BEI. dipergunakan event study dan untuk pasar dalam
bentuk kuat pengujian dilakukan dengan
TINJAUAN PUSTAKA menganalisis prestasi berbagai portofolio yang
1. Pasar Modal Efisien dikelola oleh kelompok-kelompok yang mungkin
Suad (2001:269) menyatakan pasar modal memiliki informasi khusus. (Suad, 2001:270-
efisien sebagai, Pasar modal yang harga 280)
sekuritas-sekuritasnya mencerminkan semua
3
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
4
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
E(Rit) = Expected return sekuritas ke-i menyebutkan, Efek Bersifat Ekuitas Sesuai
pada periode estimasi t Prinsip Syariah adalah Efek Bersifat Ekuitas
i = intercept, independen terhadap yang termasuk kedalam Daftar Efek Syariah
Rmt (DES) yang diterbitkan oleh BAPEPAM dan
i = slope, risiko sistematis, LK, yang dalam penyusunannya melibatkan
dependen terhadap Rmt DSN-MUI (Dewan Syariah Nasional-Majelis
it = kesalahan residu yang secara Ulama Indonesia). Kerjasama antara
statistik it = nol BAPEPAM, LK dan DSN-MUI dimaksudkan
Rmt = Return pasar, yang dihitung agar penggunaan prinsip-prinsip syariah di pasar
dengan rumus : modal dalam menyeleksi efek yang memenuhi
Rmt = kriteria syariah dapat lebih optimal, mengingat
DSN-MUI merupakan satu-satunya lembaga di
3. Model Disesuaikan Pasar (Market- Indonesia yang mempunyai kewenangan untuk
Adjusted Model). Model ini beranggapan mengeluarkan fatwa yang berhubungan dengan
bahwa return sekuritas yang diestimasi kegiatan ekonomi syariah di Indonesia.
sama dengan return indeks pasar. Diterbitkannya DES didasarkan pertimbangan
Kelebihan dari return yang sesungguhnya terhadap pertanyaan yang muncul dimasyarakat
terjadi terhadap return yang diharapkan oleh mengenai kesesuaian syariah atas mekanisme
investor (expected return) dinamakan dengan perdagangan efek bersifat ekuitas yang
abnormal return (Jogiyanto ,2009:557). Jenis- diperdagangkan di pasar modal. Karena itu,
jenis abnormal return dapat diklasifikasikan DSN-MUI merasa perlu menetapkan fatwa
menjadi 4 kelompok (Mohamad, 2006:275) : mengenai prinsip syariah dalam mekanisme
a. Abnormal return (AR) perdagangan efek (Fatwa DSN No. 80/DSN-
Terjadi setiap hari pada setiap jenis MUI/III/2011). Abdul (2009:114)
saham, yaitu selisih antara actual return mengemukakan bahwa, Saham-saham yang
dengan expected return. masuk dalam indeks syariah adalah emiten yang
b. Average Abnormal Return (AAR) kegiatan usahanya tidak bertentangan dengan
Merupakan rerata abnormal return dari syariah,.... Perbedaan indeks saham syariah
semua jenis saham yang sedang dengan nilai indeks saham konvensional terletak
dianalisis. pada kriteria saham emiten yang harus
c. Cummulative Abnormal Return (CAR) memenuhi prinsip-prinsip dasar syariah
Merupakan kumulatif harian AR dari hari (Ngapon, 2005).
pertama sampai dengan hari berikutnya Beberapa prinsip dasar transaksi menurut
untuk setiap jenis saham. syariah dalam investasi keuangan
d. Cummulative Average Abnormal Return (Pontkowinoto, 2003 dalam Nurul dan Mustafa,
(CAAR) 2008:23): a) Transaksi dilakukan atas harta yang
Merupakan kumulatif harian AAR mulai memberikan nilai manfaat dan menghindari
dari hari pertama sampai dengan hari-hari setiap transaksi yang zalim. b) Uang sebagai alat
berikutnya. pertukaran bukan komoditas perdagangan
dimana fungsinya adalah sebagai alat pertukaran
4. Saham Syariah nilai yang menggambarkan daya beli suatu
Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tanggal barang atau harta. c) Setiap transaksi harus
08 Maret 2011 dalam keputusan pertama transparan, tidak menimbulkan kerugian atau
mengenai ketentuan umum pasal ke-3
5
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
unsur penipuan di salah satu pihak baik secara Negeri Padang dan juga dilakukan pengumpulan
sengaja maupun tidak sengaja. d) Risiko yang data melalui website http://www.finance-
mungkin timbul harus dikelola sehingga tidak yahoo.com dan http://www.idx.com serta
menimbulkan risiko yang besar atau melebihi sumber-sumber lain yang relevan. Teknik
kemampuan menanggung risiko. e) Dalam Islam pengambilan sampel adalah purposive sampling
setiap transaksi yang mengharapkan hasil harus yaitu pemilihan dengan menggunakan kriteria
bersedia menanggung risiko. f) Manajemen tertentu. Kriteria yang digunakan dalam
yang diterapkan adalah manajemen Islami yang pemilihan sampel adalah sebagai berikut: (1)
tidak mengandung unsur spekulatif dan Tersedianya data mengenai harga saham selama
menghormati hak asasi manusia serta menjaga periode pengamatan. (2) Perusahaan yang
lestarinya lingkungan hidup. terdaftar aktif melakukan perdagangan di Bursa
selama periode pengamatan. (3) Perusahaan yang
PERUMUSAN HIPOTESIS dijadikan sampel penelitian tidak melakukan
Penelitian ini akan menganalisis mengenai event lain selama periode pengamatan seperti
bagaimana reaksi pasar terhadap sebuah reverse stock, stock split, buy back dan lainnya.
peristiwa. Reaksi pasar ini ditunjukkan dengan (4) Tidak memiliki data ekstrim yang
perubahan harga pada sekuritasnya. Untuk menyebabkan data menjadi tidak terdistribusi
mengukur reaksi pasar dipergunakan abnormal normal.
return (AR) yang di uji dengan menggunakan Berdasarkan kriteria tersebut diperoleh
event study (studi peristiwa). Apabila sampel berjumlah 80 perusahaan yang tercantum
pengumuman ISSI memiliki muatan informasi dalam Tabel 1 :
maka pasar akan bereaksi terhadap informasi
tersebut. Hal ini akan ditunjukkan dengan Tabel 1. Pemilihan Sampel Penelitian
adanya abnormal return yang diterima oleh Keterangan Jumlah
investor. Apabila sesudah peluncuran ISSI Jumlah populasi 214
abnormal return yang diterima berbeda dengan Data tidak tersedia 6
sebelum peluncuran ISSI, ini menunjukkan Tidak aktif melakukan 107
perdagangan
bahwa informasi ISSI diserap oleh pasar.
Melakukan event lain 3
Berdasarkan fakta tersebut perumusan hipotesis
Memiliki data ekstrim 18
yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah:
Jumlah sampel 80
H1 : Terdapat abnormal return saham
Sumber: data diolah
sebelum tanggal peluncuran ISSI.
H2 : Terdapat abnormal return saham sesudah
Untuk menganalisis hipotesis penelitian
tanggal peluncuran ISSI.
dilakukan dengan studi peristiwa (event study).
H3 : Terdapat perbedaan abnormal return
Bodie, Kane dan Marcus (2006:491)
saham yang signifikan antara sebelum
mendefinisikan event study sebagai sebuah
dan sesudah pengumuman ISSI
teknik riset keuangan empiris yang
memungkinkan seorang pengamat untuk melihat
METODOLOGI PENELITIAN
dampak suatu peristiwa terhadap harga saham
1. Data
perusahaan. Penelitian ini menggunakan periode
Jenis data yang digunakan dalam penelitian
pengamatan selama 15 hari, 10 hari dan 5 hari
ini adalah data skunder. Sumber data dalam
sebelum dan sesudah ISSI. Pemilihan periode
penelitian ini adalah Pojok BEI Universitas
pengamatan ini dikarenakan untuk melihat kapan
6
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
investor mulai merespon informasi ISSI serta terhadap return yang diharapkan oleh investor
agar tidak ada event-event lain yang muncul (Expected Return). Eduardus (2001:127)
selama periode pengamatan. Selain itu peristiwa memformulasikan rumus untuk menghitung
pengumuman ISSI tidak secepat peristiwa Abnormal return sebagai berikut:
pengumuman laba diserap oleh pasar sehingga
dibutuhkan periode pengamatan yang lebih Abnormal Return = ARit = Rit E(Rit)
panjang.
Tanggal event date (hari ke-0) ditetapkan
berdasarkan surat pengumuman yang Keterangan :
dikeluarkan oleh Kepala Divisi Pemegang ARit = Abnormal return sekuritas i
Saham Bursa Efek Indonesia No. Peng- pada waktu t
00097/BEI.PSH/05/2011 pada tanggal 11 Mei Rit = Actual return sekuritas i pada
2011. Periode estimasi ditetapkan selama 120 waktu t
hari yaitu dari t-135 hingga t-15. Untuk lebih E(Rit) = Expected return sekuritas i pada
jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: waktu t
3. Actual Return (Rit)
Periode Estimasi Event Window Return aktual saham merupakan return yang
sudah terjadi. Return aktual dapat dihitung dari
120 hari harga saham harian dengan membandingkan
t-135 t-15 t+15
t=0 antara harga hari ini dikurangi harga kemarin
Gambar 1
dibandingkan dengan harga kemarin (Jogiyanto,
Periode Estimasi dan Event Window
pada Peristiwa Peluncuran ISSI 2009:558).
Rit = (Pi,t Pi,t-1) / Pi,t-1
Priode estimasi ini seanjutnya Keterangan :
dipergunakan untuk mengestimasi expected Rit = Actual return sekuritas i pada
return dengan menggunakan market model. waktu t
Model ini peneliti pilih karena peneliti Pit = Harga sekuritas i pada waktu t
menganggap bahwa ini adalah model yang Pi, t-1 = Harga sekuritas i pada waktu t-1
paling tepat digunakan. Karena, pada dasarnya 4. Expected Return (E(Rit)).
informasi pengumuman ISSI yang masuk ke Expected return merupakan return yang
pasar tidak akan mengurangi ataupun menambah diharapkan dari investasi yang akan dilakukan.
risiko yang telah ada di perusahaan. Dalam penelitian ini, expected return dihitung
berdasarkan market model dengan menggunakan
2. Defenisi operasional dan pengukuran rumus yang dikemukakan oleh Jogiyanto
variabel (2009:563) :
Variabel yang digunakan dalam penelitian E(Rit) = i + i Rmt + it
ini terdiri dari: Keterangan :
1. Average Abnormal Return (AAR) E(Rit) = Expected Return sekuritas ke-i
Average abnormal return merupakan pada periode estimasi t
rerata dari abnormal return. i = intercept, independen terhadap
2. Abnormal Return (ARit). Rmt
Abnormal return adalah kelebihan dari i = slope, risiko sistematis,
return yang sesungguhnya terjadi (actual return) dependen terhadap Rmt
7
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
it = kesalahan residu yang secara (AARmin5) menjadi 0.0003 dan 5 hari sesudah
statistik it = nol peluncuran ISSI (AARplus5) yaitu menjadi -
Rmt = Return pasar, yang dihitung 0.0010. pada periode 10 hari dan 15 hari sesudah
dengan rumus : peluncuran ISSI (AARplus10 dan AARplus15)
besarnya AAR kembali naik menjadi -0.0008
Rmt = dan -0.0005.
HASIL
2. Uji Normalitas Data
1. Statistik deskriptif
Sebelum dilakukan uji one sample t-test dan
Data dalam penelitian ini dideskripsikan
paired sample t-test terlebih dahulu akan
dengan cara melihat average abnormal return
dilakukan uji normalitas data. Data yang
(AAR) selama 15 hari, 10 hari dan 5 hari sebelum
terdistribusi normal diharapkan dapat mewakili
dan sesudah peluncuran ISSI. Rerata nilai AAR
nilai populasi sehingga sampel yang dijadikan
untuk:
penaksir dapat mewakili populasi ketika ditarik
AARplus15 = -0.0005
kesimpulan tentang nilai populasi sebenarnya
AARmin15 = 0.0014
(Gujarati, 2007:67). Uji normalitas telah
AARplus10 = -0.0008
dilakukan pada data dengan menggunakan One
AARmin10 = 0.0005
Sample Kolmogorov-Smirnov Test untuk AAR
AARlus5 = -0.0010
sebelum dan AAR sesudah peluncuran ISSI.
AARmin5 = 0.0003
Dasar pengambilan keputusan uji Kolmogorov-
Pergerakan perubahan AAR dapat dilihat
Smirnov bahwa hipotesis nol (H0) ditolak jika
pada gambar 1 berikut.
probabilitas < 0.05 atau Kolmogorov-
Smirnovhitung > Kolmogorov-Smirnovtabel, maka
distribusi data tidak mengikuti distribusi normal
dan sebaliknya. Hasil uji normalitas
menunjukkan bahwa AAR 15 hari, 10 hari dan 5
hari sebelum dan sesudah peluncuran ISSI
adalah mengikuti distribusi normal, dengan nilai
Gambar 1 probabilitas > 0.05.
Grafik Pergerakan AAR Sebelum dan Hasil Perhitungan One Sample
Sesudah peluncuran ISSI Kolmogorov-Smirnov Test adalah:
AARplus 15 = 0.207
Gambar 1 diatas memperlihatkan perubahan AARmin15 = 0.114
AAR pada periode 15 hari, 10 hari dan 5 hari AARplus10 = 0.114
sebelum dan sesudah peluncuran ISSI. Nilai AARmin10 = 0.182
AAR periode 10 hari sebelum peluncuran ISSI AARplus5 = 0.788
(AARmin10) mengalami penurunan dari periode AARmin5 = 0.066
15 hari sebelum peluncuran ISSI (AARmin15) Dari hasil perhitungan tersebut
dimana rerata AARmin15 yang bernilai 0.0014 disimpulkan bahwa sampel yang digunakan
turun menjadi 0.0005. Penurunan ini terus terjadi dalam penelitian ini terdistribusi dengan normal.
pada priode 5 hari sebelum peluncuran ISSI
8
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
3. One Sample T-Tes menyatakan jika pasar yang tidak efisien dalam
Pengujian dengan one sample t-test ini bentuk setengah kuat, maka akan ada lag dalam
adalah untuk memperlihatkan apakah terdapat penyesuaian harga terhadap informasi baru dan
AAR sebelum dan sesudah peluncuran ISSI. Jika ini dapat dimanfaatkan oleh investor untuk
Signifikansi<0.05 maka dapat dikatakan terdapat mendapatkan abnormal return (Eduardus
abnormal return. Hasil statistik one sample t-test 2001:115). Sementara untuk periode 5 hari dan
untuk H1 dapat silihat pada Tabel 2 berikut: 10 hari sebelum dan sesudah ISSI serta 15 hari
sesudah ISSI menunjukkan terdapatnya pasar
modal yang efisien. Ini dikarenakan pada waktu
Tabel 2 Hasil statistik one sample t-test tersebut harga yang terbentuk merupakan harga
Sebelum Peluncuran ISSI keseimbangan.
Signifikansi Kesimpulan Hasil pengamatan pengujian abnormal
AARplus 15 0.287 > 0.05 H1 diterima return dengan menggunakan one sample t-test
AARplus10 0.177 > 0.05 H1 diterima ini dapat disimpulkan bahwa pada periode
AARplus5 0.132 > 0.05 H1 diterima pangamatan 15 hari sebelum peluncuran ISSI, H1
Sumber: data diolah diterima dan untuk periode pengamatan 10 hari
dan 5 hari sebelum peluncuran ISSI, H1 ditolak.
Sementara untuk H2 hasil secara statistik Sementara pada periode pengamatan 15, 10, dan
adalah sebagai berikut: 5 hari sesudah peluncuran ISSI, H2 ditolak.
9
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
10
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Jogiyanto Hartono. (2009). Teori Portofolio dan Go Publik di Bursa Efek Indonesia
Analisis Investasi. Yogyakarta: BPFE. Tahun 2005-2009. Skripsi. UNP.
11
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
12
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Lampiran 2. Abnormal Return Saham 5 hari, 10 hari, dan 15 hari Sebelum dan Sesudah
Peluncuran ISSI
13
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
14
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Lampiran 3. Hasil Uji SPSS (Statistik Deskriptif, Uji Normalitas Data, One Sample T-Test dan
Paired Sample T-Test)
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 80
N 80 80 80 80 80 80
One-Sample Statistics
15
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
One-Sample Test
Test Value = 0
Sig. (2-
t df tailed) Mean Difference Lower Upper
N Correlation Sig.
16
Jurnal Manajemen, Volume 01, Nomor 01, September 2012
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
17