Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

KELAS IBU BALITA


PUSKESMAS WONOSARI

I. PENDAHULUAN

Kelompok masyarakat akan mengalami kejenuhan jika dalam pelayanan kesehatan


yang diberikan adalah kegiatan yang sama terus menerus dari tahun ke tahun. Kejenuhan
ini khususnya jika terjadi pada ibu dan balita (dengan balitanya) akan berdampak
ketidakhadiran dalam pemeriksaan kesehatan mereka, sehingga informasi tidak sampai dan
pengetahuan ibu menjadi kurang. Padahal Menurut Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2007,Anak balita merupakan salah satu populasi paling beresiko
untuk terkena berbagai macam gangguan kesehatan (kesakitan) dan kematian. Angka
Kematian Balita di Indonesia sebesar 44/10.000 Kelahiran Hidup. Bila dihitung secara
matematis, berarti dalam setiap jam terjadi 22 kematian balita di Indonesia, suatu jumlah
yang tergolong fantastis untuk ukuran di era globalisasi. Oleh karena itu Kementerian
Kesehatan RI telah meluncurkan berbagai program kesehatan untuk menanggulangi hal ini,
antara lain: Kelas Ibu Balita. Mungkin masyarakat menganggap ini program yang 'biasa-
biasa' saja, tetapi sesungguhnya Kelas Ibu Balita memiliki keistimewaan tersendiri.
Di Kabupaten Bondowoso masih banyak angka kematian bayi yaitu sebesar 180
kasus sedangkan untuk angka kematian balita masih terdapat 10 kasus. Untuk Kecamatan
Wonosari angka kematian bayi masih tinggi yaitu 9 kasus sedangkan angka kematian balita
2 kasus. Untuk cakupan ASI Eksklusif 56, 3 % sedangkan untuk Balita BGM sebesar 2,5%.
Maka dari itu perlu diadakan kelas ibu balita untuk menurunkan angka kematian bayi dan
balita serta untuk meningkatkan cakupan ASI Eksklusif dan menurukan angka BGM.
Kelas Ibu Balita adalah kumpulan ibu-ibu balita dengan balitanya usia 0 5 tahun,
maksimal terdiri dari 15 orang, secara bersama belajar, berdiskusi, tukar pendapat, tukar
pengalaman, bermain yang dibimbing oleh tenaga kesehatan. Kelas stimulasi tumbuh
kembang secara optimal hasil akhirnya adalah pemantauan kesehatan dan tingkat
perkembangan dan kecerdasan balita.
Dalam kegiatan kelas ibu dan balita ibu brserta balitanya diajarkan berbagai ilmu
yang sangat bermanfaat bagi keduanya, seperti ilmu tentang gizi, mengenai makanan sehat
untuk balita dengan budget minim setiap minggunya.
Dalam hal meningkatkan pengetahuan ibu tentang buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA). Buku KIA sebagai alat (acuan) utama pembelajaran. Metode belajar memakai
pendekatan cara belajar orang dewasa, yaitu partisipatif interaktif, ceramah, tanya jawab,
peragaan/praktek, curah pendapat, penugasan dan simulasi. Materi yang dijelaskan
bersumber pada buku KIA, modul yang berkaitan (misal: buku modul tumbuh kembang
anak) dan alat-alat bantu lain. Kurikulum pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi/masalah kesehatan di tempat tersebut.

II. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Dengan adanya pelayanan kelas ibu dan balita bertujuan untuk menurunkan atau
memperkecil angka populasi bagi balita paling beresiko untuk terkena berbagai
macam gangguan kesehatan (kesakitan) dan kematian.

2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatkan cakupan ASI Eksklusif.
b. Meningkatkan cakupan bayi dan balita paripurna.
c. Menurunnya balita BGM.
d. Menurunnya angka kesakitan bayi dan balita.

III. Peserta / sasaran : Ibu dan balita sejumlah 180 orang


IV. Nara Sumber : Dokter, bidan, perawat, petugas gizi
V. Metode : Ceramah, tanya jawab, Praktek
VI. Media : Modul kelas ibu balita, buku KIA, Spanduk
VII. Tempat dan waktu Pelaksanaan :
No Waktu Tempat
1 Juni 2015 Tumpeng, pasarejo, Pelalangan
2 Agustus 2015 Traktakan,wonosari,Tangsil wetan

VIII. Penyelenggara : Pengelola KIA Puskesmas Wonosari


IX. Pembiayaan : Rp. 4.860.000,- (dana BOK )
Transport petugas : 2 org x 6 desa x 2 kali x Rp 30.000= Rp
720.000,-
Konsumsi : 30 org x 6 desa x 2 kali x Rp 11.500= Rp
4.860.000,-
X. Luaran :
a. Terlaksana pertemuan kelas ibu balita secara rutin dan kontinyu untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu ibu tentang kesehatan balita.
b. Balita paripurna meningkat 85 % pada tahun 2015.
c. Cakupan ASI Eksklusif meningkat menjadi 80 % pada tahun 2015.
d. Semua balita gizi buruk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.

Kepala Puskesmas Wonosari Pelaksana Kegiatan

Dr.Lukman Hakim,M.Mkes Mesiyah, SST


NIP. 19740514 200212 1 009 NIP. 19720701 199303 2 006

Anda mungkin juga menyukai