Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH TUTORIAL

PEMICU EUTANASIA (CA MAMAE)

Kelompok 3:

1. Vila
2. Sugianto
3. Wahyono
4. Ulik Uliana
5. Umi Pujiati
6. Rizki Prafitri
7. Rika Septiana
8. Yuli Setya Arum
9. Siti Mukaromah
10. Ulfa Zaim Mutiah
11. Ufuq Azim Basyar
12. Wulandari Soelahe
13. Sulistiyo indriyawati
14. Wahyu Dwi Fatimah
15. Triana Ratnaningsih
16. Rahma Gika Azjkania
17. Siska Panji Setia Budi
18. Zuliya Indah Fatmawati
19. Rizky Ayu Suci Ramadhan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ny P, usia 50 tahun saat ini di rawat diruang bedah A2 RSUP Dokter Kariadi
Semarang dengan diagnosa medis Ca Mamae stadium akhir. Pada saat dilakukan
pengkajian, terasa nyeri dan keluar nanah. Kemudian diperiksa ke Lab,hasil
pemeriksaan menunjukkan bahwa Ny P di diagnosa Ca Mamae stadium 2. Setelah
menjalani perawatan selama 3 bulan,kondisinya agak membaik.kemudian 1 bulan
yang lalu Ny P memeriksakan diri lagi ke RS,hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa
Ca Mamae yang diderita Ny p semakin memburuk dan didiagnosa medis Ca mamae
stadium akhir.Selama dirawat Ny P mengeluh badannya panas,terasa nyeri di
payudara kiri dan benjolan semakin membesar,terasa sesak nafas,kalau malam tidak
bisa tidur Ny P bertanya kepada seorang perawat suster, kenapa sakit saya tidak
sembuh-sembuh? saya sudah tidak tahan hidup dengan sakit seperti ini, lebih baik
saya mati saja. Tolong saya suster,suntiklah saya agar saya cepat mati. Saya sudah
tidak tahan hidup dengan sakit seperti ini.

B. Rumusan Masalah

Pada rumusan masalah ini, kami mengangkat beberapa masalah yang kami
ambil dari step 1-5 dan juga tugas yang harus kami selesaikan pada tutorial kasus 1.
Masalah-masalah yang kami angkat yaitu:
1. Apakah penderita kangker payudara memiliki batas usia?
2. Tindakan apa yang sebaiknya diambil untuk menyelesaikan masalah Euthanasia?
3. Apakah Ca Mamae stadium akhir dapat terobati?
4. Jika kita sebagai perawat di ruang A2 akan di mintai pertimbangan oleh keluarga
tentang tindakan keperawatan etis yang sebaiknya di ambil. Tindakan apa yang
sebaiknya di ambil untuk menyelesaikan masalah Ny P?
C. Tujuan Umum

Tujuan umumnya yaitu mahasiswa memahami kasus Euthanasia dan mampu


mengambil keptusan etis dalam menyelesaikan masalah Euthanasia. Mahasiswa juga
mampu menjelaskan gambaran umum Euthanasia dan mampu mengambil keputusan
legal etis.
B A B II

PEMBAHASAN

A. Sekilas Tentang Euthanasia

1. Pengertian

Euthanasia berasal dari bahasa Yunani, Euthanathos (Eu = baik, tanpa


penderitaan, dan tanathosa = mati). Euthanasia dapat di artikan mati dengan baik
tanpa penderitaan (Hanafiah, 1999).

2. Euthanasia di tinjau dari beberapa segi

a. Ditinjau dari segi permintaan


Euthanasia suka rela (atas permintaan pasien), di lakukan atas
permintaan pasien secara sadar dan di minta berulang-ulang.
Euthanasia tidak suka rela (tidak atas permintan pasien), di lakukan
pada pasien yang (sudah) tidak sadar, dan biasanya di minta oleh
keluarga pasien.
b. Ditinjau dari cara pelaksanaan
Euthanasia pasif, yaitu perbuatan menghentikan atau mencabut segala
tindakan atau pengobatan yang perlu untuk mempertahankan hidup
manusia.
Euthanasia aktif, yaitu perbuatan yang dilakuakan secara medis
melalui intervensi aktif oleh seorang dokter dengan tujuan untuk
mengakhiri hidup manusia.

3. Aspek hukum Euthanasia di Indonesia (KUHP)

Pasal 304 KUHP


Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau membiarkan orang dalam
kesengsaraan, sedang ia wajib memberi kehidupan, perawatan atau
pemeliharaan pada orang itu karena hukum yang berlaku atasnya atau
karena menurut perjanjian, di hukum penjara paling lama dua tahun
delapan bulan atau denda paling banyak Rp 400.000,00.
Pasal 306 KUHP
Kalau salah satu perbuatan yang diterangkan dalam pasal 304
mengakibatkan orang mati, si tersangka itu di hukum penjara paling lama
sembilan tahun.
Pasal 344 KUHP
Barang siapa menghilangkan nyawa orang lain atas permintaan orang itu
sendiri, yang di sebutkan dengan nyata dan dengan sungguh-sungguh, di
hukum penjara selama-lamanya 12 (dua belas) tahun.

B. Sekilas Tentang Ca Mamae (Kangker Payudara)

1. Pengertian

Ca mamae merupakan penyakit keganasan yang paling banyak menyerang


wanita, di sebabkan karena terjadinya pembelahan sel-sel tubuh secara tidak
teratur sehingga pertumbuhan sel tidak dapat di kendalikan dan akan tumbuh
menjadi benjolan tumor (kanker).

2. Tanda-tanda
Tanda-tanda dari Ca Mamae yaitu:
benjolan di payudara
rasa sakit
keluar cairan dari puting susu
timbul kelainan kulit
pembesaran kelenjar getah bening

3. Batasa penderita Ca Mamae atau kanker Payudara

Usia, Penyakit kanker payudara meningkat pada usia remaja keatas.

4. Tingkatan dalam Kanker Payudara


5.
STADIUM 0 : Ductal Carsinoma In Situ atau Non-invasive Cancer. Yaitu
kanker tidak menyebar keluar dari pembuluh / saluran payudara dan kelenjar-
kelenjar (lobules) susu pada payudara.

STADIUM I: Tumor masih sangat kecil dan tidak menyebar serta tidak ada
titik pada pembuluh getah bening.

STADIUM II : Pasien pada kondisi ini :


1. Diameter tumor lebih lebar dari 2 cm tapi tidak melebihi 5 cm.
2. Telah menyebar pada titik-titik di pembuluh getah bening ketiak.
3. Diameter tumor lebih lebar dari 5 cm tapi belum menyebar.
STADIUM III : Tumor telah menyebar ke dinding dada atau menyebabkan
pembengkakan bisa juga luka bernanah di payudara. Atau didiagnosis sebagai
Inflammatory Breast Cancer. Bisa sudah atau bisa juga belum menyebar ke
titik-titik pada pembuluh getah bening di ketiak dan lengan atas, tapi tidak
menyebar ke bagian lain dari organ tubuh.

STADIUM IV: Ukuran tumor bisa berapa saja, tetapi telah menyebar ke
lokasi yang jauh, yaitu : Tulang, paru-paru, liver atau tulang rusuk.

C. Tindakan Keperawatan pada Euthanasia

Pada permasalahan Euthanasia ini, tindakan yang sebaiknya di ambil yaitu


tindakan berdasarkan Hukum negara dan Hukum secara medis. Yang mana di
dalamnya mencakup tentang bagaimana kita dalam menghadapi klien dengan
permasalahan Euthanasia pada penderita Ca Mamae stadium akhir.

Keinginan pasien dapat diketahui dari permintaan atau dapat juga telah
dikomunikaiskan kepada wakil yang ditunjuk, dokter, atau anggota lain dalam tim
perawatan kesehatan. Jika keinginan tersebut tidak dapat diketahui tindakan yang
diambil haruslah sepenuhnya hanya untuk kepentingan terbaik pasien dengan
mempertimbangkan:
a) diagnosis dan prognosis pasien;
b) nilai-nilai yang diketahui;
c) informasi dari orang-orang penting dalam kehidupan pasien dan siapa yang dapat
membantu mengetahui keinginan terbaik pasien;
d) aspek budaya dan agama pasien yang mungkin mempengaruhi
keputusan yang akan diambil.
B A B III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, kami menarik beberapa kesimpulan berdasarkan


pokok-pokok masalah yang di angkat. Kesimpulan-kesimpulan tersebut yaitu:

1. Kanker payudara sering di derita pasien pada usia remaja keatas. Seseorang wanita
yang berusia 50 tahun keatas juga sering menderita kanker payudara.
2. Dalam tindakan menghadapi Euthanasia, kita harus mengidentifikasi hal-hal yang
berkenaan dengan pilihan Euthanasia. Mulai dari identifikasi mengapa pasien
menginginkan untuk melakukan Euthanasia, dan sudahkah mantap dengan pilihan
yang dipilih.
3. Berdasarkan penjelasan pada pembahasan di atas, bahwasannya Ca Mamae
stadium akhir tidak dapat di obati.
4. Tindakan dalam menghadapi permasalahan pada kasus kali ini adalah:
Jika pasien meminta untuk di lakukan Euthanasia, dan ia meminta secara terus-
menerus setelah kita menjelaskan tentang hukum yang berlaku pada diri pasien
(seperti ke agamaannya) maka kita sebagai penolong/perawat pasien harus mampu
memberikan keputusan yang tepat seuai dengan apa yang di harapkan oleh
pasien.
DAFTAR PUSTAKA

http://ppni-klaten.com/index.php?.....Ca-Mamae

www. Dinkes.Jogjaprov.go.id/index.php/.../8.html

www.wma.net/en/..../ethics_manual_Indonesia.pdf

Pitono Soeparto, dkk. Etik dan Hukum di Bidang Kesehatan. Surabaya. Edisi: 2. 2006,
Airlangga University Press

Anda mungkin juga menyukai