Anda di halaman 1dari 2

TEMUAN KASUS TN.

M DENGAN ULKUS DIABETIKUM

Saat tim KPLDH melakukan pendataan, kami mendapatkan laporan adanya seorang warga
yang tinggal sebatang kara bernama Tn. M, usia 70 tahun, bertempat tinggal di RT 02/02 kelurahan
Pondok Ranggon. Kamipun segera melakukan kunjungan rumah pasien tersebut. Sebenarnya
kakek ini mempnyai anak angkat, namun anaknya sudah tidak memperdulikannya dan tidak tahu
tinggal dimana. Saat ini kakek tinggal menumpang di rumah milik kenalannya. Atas dasar belas
kasihan, kakek masih diperbolehkan tinggal menumpang di rumah petakan kosong tersebut,
namun sang pemilik rumah tidak bisa membantu mengurus kondisi kesehatan kakek.

Kakek menderita diabetes mellitus yang tidak terkontrol. Kaki kiri kakek sudah diamputasi
1 tahun yang lalu dengan bantuan dana dari warga RT 02/02. Dengan kondisi kaki yang sudah
diamputasi, mobilitas kakek saat ini hanya bisa duduk saja. Pada awalnya kakek rutin berobat ke
dokter, namun karena kesulitan akses menuju fasilitas kesehatan, akhirnya kakek berhenti berobat
dan mencoba obat-obatan herbal.

Meskipun kakek masih memiliki uang pensiunan, namun uang tersebut tidaklah cukup
sehingga untuk makan sehari-hari kakek seringkali mendapatkan bantuan dari warga sekitar.

Saat ini penglihatan kekek sudah sangat menurun, kakek hanya bisa melihat lambaian
tangan. Kondisi kakek semakin memprihatinkan, terlebih lagi kondisi kaki kanannya yang mulai
mengalami luka dan infeksi berat akibat sakit diabetes yang dialaminya. Terkadang ada tetangga
yang mau membersihkan luka di kaki kakek, namun luka hanya dibersihkan dengan air. Hal
tersebut tidak cukup untuk mengobati lukanya karena tidak diobati secara medis sehingga luka
bertambah parah.

Saat kami melakukan kunjungan, kakek tampak sangat menerima dan senang atas
kehadiran kami karena kakek merasa ada yang memperhatikannya, terlebih saat kakek tahu bahwa
kami juga membersihkan luka di kaki kakek. Kami tetap meberikan edukasi kepada kakek
mengenai kondisi luka di kakinya dan juga penyakit diabetes yang dialaminya. Kakek sangat ini
luka nya sembuh, namun dengan kondisi kakek yang tinggal sebatang kara dan kondisi keuangan
yang kurang, sangat sulit bagi kakek untuk mengurus dirinya sendiri. Kamipun tidak bisa terus
menerus datang untuk melakukan kunjungan rumah. Sehingga kami coba mendiskusikan dengan
kakek, pihak RT setempat dan tetangga, bahwa kami berencana untuk memindahkan kakek ke
panti. Kakekpun setuju untuk dipindahkan ke panti. Kami harapkan dengan tinggal di panti,
kondisi kesehatan kakek dapat lebih ditangani dan mengalami perbaikan. Untuk rencana tersebut
sudah kami bicarakan kepada pihak RT, RW dan kelurahan. Dan saat ini berkas Tn.M sudah ada
dipihak kelurahan dan akan didiskusikan mengenai proses pemindahan kakek ke panti. Semoga
proses tersebut cepat berjalan dan ini dapat menjadi jalan terbaik untuk kesehatan kakek.

Anda mungkin juga menyukai