Anda di halaman 1dari 45

Makalah

Anatomi dan Fisiologi Manusia

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia

Oleh :

Rhima Ramadhanty

PRODI S1 FARMASI

STIKes BAKTI TUNAS HUSADA

Jl.CILOLOHAN No. 36

TASIKMALAYA

2016
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah praktikum anatomi
fisiologi pada manusia yang berjudul Anatomi dan Fisiologi Manusia .

Penulis berharap segala usaha yang dilakukan dalam mewujudkan makalah ini tidak
lain merupakan sebagian ibadah kepada Alloh swt, sebagai tujuan untuk memberikan sedikit
ilmu umumnya bagi pembaca khususnya bagi kita yang mendalaminya.

Dalam pembuatan makalah ini, sebagai manusia biasa yang tidak luput dari salah,
penulis menyadari akan banyaknya kesalahan dan kekurangan baik dari segi isi maupun
redaksinya. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan tegur sapa
juga nasihat dari semua pihak yang berupa kritik dan saran yang bersifat membangun sebagai
bahan untuk perbaikan makalah ini.

Akhir kata kepada Allah swt segala sesuatu kembali hanya kepada-Nya, mudah-
mudahan makalah ini sedikit banyak dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Tasikmalaya, Desember 2016


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sistem rangka manusia

Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi tubuh manusia merupakan dasar yang
penting untuk mengenali dan mengerti cara kerja organorgan tubuh manusia sebagai satu
kesatuan individu. Termasuk di dalamnya sistem rangka (skelet) dan otot (muskulus) yang
disebut dengan sistem muskuloskeletal.
Manusia dapat melakukan pergerakan tubuh karena adanya rangka dan otot. Rangka
tidak dapat berfungsi sebagai alat gerak bila tidak digerakkan oleh otot. Otot dapat
menggerakkan tulang karena dapat berkontraksi. Sehingga, otot disebut alat gerak aktif
sedangkan tulang disebut alat gerak pasif.

Dengan adanya kerja sama antara rangka dan otot, manusia dapat melompat, berjalan,
bergoyang, berlari, dan melakukan aktifitas lainnya dalam kehidupan sehari-hari.

Sistem Pencernaan

Setiap makhluk hidup pasti memerlukan makan karena makanan merupakan sumber
energi pada makhluk hidup. Makhluk hidup memerlukan energi untuk melakukan aktifitas
seperti belajar, jalan, berbicara, tidur dan lain sebagainya. Fungsi utama makanan bagi tubuh
adalah untuk pertumbuhan dan menjaga tubuh agar tetap sehat. Makanan yang masuk ke dalam
tubuh kita akan diolah melalui proses pencernaan. Proses pencernaan adalah proses
penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat diserap tubuh. Alat yang
berfungsi untuk menghancurkan makanan ini disebut alat pencernaan. Agar makanan yang
dicerna dapat diserap oleh tubuh dengan baik, maka alat pencernaan haruslah dalam keadaan
sehat. Melalui alat pencernaan itulah zat-zat makanan diolah terlebih dahulu, baru kemudian
diserap oleh tubuh. Proses pencernaan pada manusia dibedakan menjadi dua, yaitu pencernaan
mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik terjadi di rongga mulut. Pada proses
ini memerlukan bantuan lidah dan gigi. Sedangkan pada pencernaan kimiawi terjadi di rongga
mulut, lambung, dan usus. Proses ini memerlukan bantuan zat kimiawi yang disebut enzim.
Sistem perkemihan
Sistem perkemihan merupakan sistem yang penting untuk membuang sisa-sisa metabolisme
makanan yang dihasilkan oleh tubuh terutama senyawaan nitrogen seperti urea dan kreatinin,
bahan asing dan produk sisanya. Sampah metabolisma ini dikeluarkan (disekresikan) oleh
ginjal dalam bentuk urin. Urin kemudian akan turun melewati ureter menuju kandung kemih
untuk disimpan sementara dan akhirnya secara periodik akan dikeluarkan melalui uretra.

Sistem reproduksi perempuan

Pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pada manusia merupakan
ilmu yang paling dasar bagi setiap pelaku kesehatan reproduksi khususnya bagi para wanita,
dalam makalah ini akan dibahas tentang anatomi dan fisiologi pada sistem reproduksi manusia
pada perempuan.

Sistem reproduksi pada manusia akan mulai berfungsi ketika seseorang mencapai
kedewasaan (pubertas) atau akhil baligh. Untuk seorang wanita ovariumnya telah mampu
menghasilkan sel telur (ovum) dan hormon wanita yaitu estrogen.

Ciri-ciri fisik dipelajari dalam anatomi sedang fungsinya dalam fisiologi. Salah satu yang
dipelajari dalam anatomi fisiologi manusia adalah sistem reproduksi. Dimana reproduksi
adalah salah satu cara yang dilakukan oleh manusia untuk mempunyai keturunan.

Rumusan masalah :

1. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem rangka pada manusia?


2. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem pencernaan?
3. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem perkemihan?
4. Bagaimana anatomi dan fisiologi dari sistem reproduksi perempuan?

Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem rangka manusia.
2. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem pencernaan.
3. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem perkemihan.
4. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi dari sistem reproduksi pada perempuan.
Sistem rangka manusia

Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi
beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga berfungsi
sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerangka.

Susunan kerangka terdiri dari kira kira 206 buah yang satu sama lainnya berhubungan.
Tulang-tulang ini secara umum terdiri dari:

1. Tulang kepala/tengkorak (8buah)


2. Tulang wajah (14 buah)
3. Tulang telinga dalam (6 buah)
4. Tulang lidah (1 buah)
5. Tulang dada (25 buah)
6. Tulang belakang dan gelang panggul (26 buah)
7. Tulang anggota gerak atas (64 buah)
8. Tulang anggota gerak bawah

Gambar 1.1 Sitem rangka manusia


Tulang Kepala

Tersusun dari 2 bagian yaitu tengkorak otak dan tengkorak wajah.

1. Tengkorak otak
Terdiri dari tulang-tulang yang dihubungkan oleh sutura, yang terbagi menjadi kubah
tengkorak, dasar tengkorak, dan samping tengkorak.
a. Kubah tengkorak terdiri dari:
1) Os frontal, yaitu tulang dahi
2) Os padetal, yaitu tulang ubun-ubun
3) Os oksipital, yaitu tulang kepala belakang
b. Dasar tengkorak, terdiri dari:
1) os sfenoidal, terletak ditengah dasar tengkorak
2) os etmoidal, teltetak sebelah depan dari os sfenoidal diantara lekuk mata.
c. Samping tengkorak
1) Bagian tulang karang (skuamosa), yang membentuk rongga telinga
2) Bagian tulang keras (os petrosum), yang menjorok kebagian tulang pipi
dan mempunyai taju (prosesus stiloid)
3) Bagian mastoid, terdiri dari tulang yang mempunyai lubang-lubang
halus berisi udara.

Gambar 1.2 tulang kepala manusia


2. Tengkorak wajah
Dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian hidung dan bagian rahang
a. Bagian hidung
1) Os lakrimalis, (tulang mata kiri kanan)
2) Os nasal, yang membentuk batang hidung sebelah atas
3) Os konka nasal, yaitu tulang karang hidung yang terletak dalam rongga
hidung
4) Septum nasi, yaitu sekat rongga hidung

gambar 1.3 Tengkorak tampak depan

b. Bagian rahang
1) Os maksilaris (tulang rahang atas)
2) Di bawah os maksilaris yang terdapat suatu taju tempat melekatnya urat
gigi (prosessus alveolaris)
3) Os zigomatikum (tulang pipi kanan dan kiri)
4) Os palatum (tulang langit kanan dan kiri)
5) Os mandibularis (tulang rahang bawah kanan dan kiri)
6) Os hioid (tulang lidah)
Tulang dada

Kerangka dada dibentuk oleh susunan tulang yang melindungi rongga dada yang terdiri dari 3
bagian, yaitu tulang dada (sternum 1 buah), tulang iga (kosta 12 pasang) dan vertebrae
torakalis (12 ruas)
1. Tulang dada (sternum)
Tulang dada menjadi tonggak thorak dengan bentuk gepeng dan melebar yang terdiri
dari 3 bagian, yaitu:
a. Manubrium sterni, yang merupakan bagian tulang dada sebelah atas yang
membentuk persendian dengan tulang selangka dan tulang iga
b. Korpus sterni, bagian terbesar dari tulang dada dan membentuk persendian
dengan tulang iga
c. Prosesus xipoid, bagian ujung dari tulang dada

Gambar 1.4 Tulang dada dan tulang rusuk

2. Tulang iga
Banyaknya 12 pasang (24 buah kiri dan kanan), yang secara umum dibagi menjadi 3
macam, yaitu:
a. Iga sejati (os kosta vera), banyaknya 7 pasang
b. Iga tak sejati (os kosta spuria), banyaknya 3 pasang
c. Iga melayang (os kosta fluitantes), banyaknya 2 pasang
3. Vertebrae torakalis
a. Bentuk ruas tulang belakang
Terdiri dari 12 ruas yang terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1) Badan ruas, merupakan bagian yang terbesar dengan bentuk tebal dan
kuat yang terletak disebelah depan
2) Lengkung ruas, yang melingkari dan melindungi lubang ruas tulang
belakang

Gambar 1.5 tulang belakang manusia


b. Bagian ruas tulang belakang
Bagian-bagian ruas tulang belakang terdiri dari:
1) Vertebrata servikalis (tulang leher) ada 7 ruas
2) Vertebrata torakalis (tulang punggung) ada 12 ruas
3) Vertebrata lumbalis (tulang pinggang) ada 5 ruas
4) Vertebrata sakralis (tulang kelangkang) ada 5 ruas
5) Vertebrata koksigialis (tulang ekor) ada 4 ruas

c. Lengkung kolumna vertebralis


Fungsi kolumna vertebralis sebagai penopang badan yang kokoh sekaligus
bekerja sebagai penyangga dengan perantaraan tulang rawan cakram
intervertebralis yang lengkungnya memberi fleksibilitas untuk membengkok
tanpa patah.
Gelang panggul dan Tulang Pelvis
Gelang panggul (tulang pelvis) adalah penghubung antara badan dan anggota bawah,
yaitu tulang sakrum dan koksigeus yang bersendi satu dengan yang lainnya pada simfis pubis.
Pelvis terbagi atas 2 bagian yaitu pelvis mayor (rongga besar) dan pelvis minor (rongga kecil).
Panggul besar merupakan suatu pasu yang terletak dibawah garis tepi atau linea terminalis dan
panggul kecil dibentuk oleh tulang illium yang melebar diatas linea terminalis. Pintu atas
panggul (aditus pelvis) dibentuk oleh promontorium dari sakrum, garis ilio-pektinal (disetiap
sisi) dan kista dari tulang-tulang pubis (tulang duduk). Pintu bawah panggul (exitus pelvis)
dilingkari oleh os koksigeus dan tuberositas iskhii.

Gambar 1.6 Gelang panggul dan tulang pelvis


Tulang anggota gerak atas
Tulang yang membentuk kerangka lengan antara lain adalah gelang bahu (klavikula dan
scapula), humerus, ulna dan radius, karpatalia, metakarpalia, dan falangus

Gambar 1.7 Tulang anggota gerak atas


1. Gelang bahu
Gelang bahu adalah persendian yang menghubungkan lengan dengan badan. Bagian ini
dibentuk oleh 2 tulang yaitu:
a. Skapula (tulang belikat)
b. Klavikula (tulang selangka)
2. Humerus (tulang pangkal lengan)
3. Ulna dan radius
4. Karpatalia,
Terbagi dalam 8 tulang yang tersusun dalam 2 baris:
a. Bagian proksimal ( os navikular, os lunatum, os triquetrum dan os fisiformis)
b. Bagian distal, (os multangulum mavus, os multangulum minus, os kapitatum,
dan os hamatum)
5. Metakarpalia
Terdiri dari tulang pipa pendek, banyaknya 5 buah yang setiap batang mempunyai 2
ujung yang bersendi dengan tulang karpatalia dan bersendi dengan falangus atau tulang
jari.
6. Falangus
Terdiri dari tulang pipa pendek yang banyaknya 14 buah yang dibentuk dalam 5 bagian
tulang yang berhubungan dengan metakarpalia perantaraan persendian
Tulang anggota gerak bawah
Tulang ini dikaitkan dengan tubuh dengan perantaraan gelang panggul, yang terdiri dari
31 pasang tulang
1. Os koksa (tulang pangkal paha)
2. Femur (tulang paha)
3. Tibia (tulang kering) dan fibula (tualng betis)
4. Patella (tulang lutut)
5. Tarsalia (pangkal kaki)
6. Metatarsalia (telapak kaki)
7. Falang (tulang jari kaki)
8. Tarsalia (pangkal kaki)

Gambar 1.8 Tulang anggota gerak bawah

Fisiologi sistem tulang


1. Fungsi Tulang
Fungsi tulang secara umum adalah:
a. Sebagai formasi kerangka, dengan membentuk rangka tubuh, menentukan
bentuk dan ukuran tubuh
b. Pergerakan, yaitu untuk berbagai aktivitas selama pergerakan
c. Perlindungan, yaitu melindungi organ-organ yang lunak dalam tubuh
d. Hematopoiesis, yaitu pembentukan sel-sel darah merah yang terjadi pada
sumsum tulang merah
e. Tempat penyimpanan mineral, antara lain kalsium dan fosfor
2. Komposisi Jaringan Tulang
Tulang terdiri dari sel-sel (osteosit, osteoblast dan osteoklas) dan matriks ekstra seluller
yang tersusun dari serat-serat kolagen organic yang tertanam pada subtansi dasar dan
garam-garam anorganik tulang seperti fosfor dan kalium.
3. Klasifikasi Tulang
Klasifikasi tulang menurut bentuknya terbagi atas:
a. Tulang panjang, yaitu tulang yang berbentuk silindris, yang terdiri dari diafisis
dan efifisis yang berfungsi untuk menahan berat tubuh dan berperan dalam
pergerakan
b. Tulang pendek, yaitu tulang yang berstruktur kuboid yang biasanya ditemukan
berkelompok yang berfungsi memberikan kekuatan dan kekompakkan pada
area yang pergerakannya terbatas
c. Tulang pipih, yaitu tulang yang strukturnya mirip lempeng yang berfungsi
untuk memberikan suatu permukaan yang luas untuk pergerakkan otot dan
memberikan perlindungan
d. Tulang ireguler, yaitu tulang yang bentuknya tidak beraturan dengan struktur
tulang yang sama dengan tulang pendek
e. Tulang sesamoid, yaitu tulang kecil bulat yang masuk dalam formasi persendian
yang bersambungan dengan kartilago, ligamen atau tulang lainnya
Sistem Pencernaan
Fungsi Sistem Pencernaan
Fungsi primer saluran pencernaan adalah menyediakan suplai terus menerus pada tubuh
akan air, elektrolit dan zat gizi, sehingga siap diabsorbsi. Selama dalam proses
pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat sederhana yang dapat diserap dan
digunakan oleh jaringan tubuh. Berbagai perubahan sifat makanan terjadi karena kerja
berbagai enzim yang terkandung dalam berbagai cairan pencerna.
Beberapa pengertian secara umum mengenai proses pencernaan adalah sebagai berikut
:
a. Ingesti, adalah masuknya makanan ke dalam mulut, disini terjadi proses
pemotongan dan penggilingan makanan yang dilakukan secara mekanin oleh
gigi.
b. Peristaltis, adalah gelombang kontraksi otot polos involunter yang
menggerakan makanan tertelan melalui saluran pencernaan.
c. Digesti, adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul
kecil sehingga absorbsi dapat berlangsung.
d. Egesti, (defekasi) adalah proses eliminasi zat-zat sisa yang tidak tercerna, juga
bakteri, dalam bentuk feces dari saluran pencernaan.
e. Absorbsi, adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran
pencernaan kedalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh
sel-sel tubuh.
Susunan Saluran Pencernaan Secara Umum
Saluran pencernaan makanan secara umum terdiri atas bagian-bagian sebagai
berikut:

Gambar 2.1 Sistem pencernaan secara umum


1. Mulut (Oris)
Mulut merupakan jalan masuk menuju sistem pencernaan dan berisi organ aksesori yang
berfungsi dalam proses awal pencernaan.
Secara umum mulut terdiri atas 2 bagian yaitu:
1) Bagian luar yang sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir dan pipi.
2) Bagian rongga mulut (bagian dalam), yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang
maksilaris, palatum dan mandibularis disebelah belakang bersambung dengan faring.
Selaput lendir mulut ditutupi epitelium yang berlapis-lapis, dibawahnya terletak kelenjar-
kelenjar halus yang mengeluarkan lendir, selaput ini kaya akan pembuluh darah dan juga
memuat banyak ujung akhir saraf sensoris. Disebelah luar mulut ditutupi oleh kulit dan
disebelah dalam ditutupi oleh selaput lendir (mukosa).
Gambar 2.2 Mulut dan bagian-bagiannya
Dimulut ada beberapa bagian yang perlu diketahui yaitu antara lain:
Palatum
Palatum terdiri atas 2 bagian yaitu:
a) Palatum durum (palatum keras), yang tersusun atas tajuk-tajuk palatum dari
sebelah depan tulang maksilaris dan lebih kebelakang terdiri dari 2 tulang
palatum
b) Palatum mole (palatum lunak), terletak dibelakang yang merupakan lipatan
menggantung yang dapat bergerak, terdiri atas jaringan fibrosa dan selaput
lendir.
Rongga Mulut
a) Gigi
Manusia memiliki 2 susunan gigi yaitu gigi primer dan gigi sekunder.
- Gigi primer, dimulai dari ruang diantara dua gigi depan yang terdiri dari
dari dua gigi seri, satu taring, dua geraham (molar) dan untuk total
keseluruhan 20 gigi.
- Gigi sekunder, terdiri dari dua gigi seri, satu taring, dua premolar
(biscuspid) dan tiga geraham (tricuspid) untuk total keseluruhan 32
buah.
Fungsi gigi adalah dalam proses mastikasi (pengunyahan). Makanan yang
masuk kedalam mulut dipotong menjadi bagian-bagian kecil dan bercampur
dengan saliva untuk membentuk bolus makanan yang dapat ditelan.
b) Lidah
Lidah berfungsi untuk menggerakkan makanan saat ditelan atau dikunyah.
Selain itu juga untuk pengecapan dan produksi wicara. Lidah terdiri dari
otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir, diletakkan pada frenulum
lingua. Dibagian belakang pangkal lidah terdapat epiglotis yang berfungsi
untuk menutup jalan nafas pada waktu menelan makanan, agar makanan
tidak masuk kedalam saluran pernafasan.

Pada lidah terdapat indera peraba dan perasa:


- Asin, dibagian lateral lidah.
- Manis, dibagian ujung dan anterior lidah
- Asam, dibagian lateral lidah
- Pahit, dibagian belakang lidah

Gambar 2.3 Bagian lidah


c) Kelenjar ludah
Merupakan kelenjar yang mempunyai duktus yang bernama duktus wartoni
dan duktus stensoni. Kelenjar ludah (saliva) dihasilkan didalam rongga
mulut , yang disarafi oleh saraf-saraf tak sadar.
Disekitar rongga mulut terdapat 3 buah kelenjar ludah yaitu:
a. Kelenjar parotis, letaknya di bawah depan depan dari telinga
diantara prosesus mastoid kiri dan kanan os mandibular, duktusnya
duktus stensoni
b. Kelenjar sub maksilaris (sub mandibular), terletak di bawah rongga
mulut bagian belakang, duktusnya bernama duktus wartoni,
bermuara di rongga mulut dekat dengan frenulum lingua. Ukurannya
kurang lebih sebesar kacang kenari
c. Kelenjar sub lingualis, letaknya di bawah selaput lendir dasar rongga
mulut bermuara didasar rongga mulut
Fungsi saliva :
a. Memudahkan makanan untuk dikunyah oleh gigi dan dibentuk
menjadi bolus, yaitu gumpalan yang siap untuk ditelan sehingga
terjadi pelarutan makanan secara kimia.
b. Mempertahankan bagian mulut dan lidah tetap lembab atau
basah sehingga memudahkan lidah bergerak saat bicara
c. Mengandung ptyalin dan amilase, yaitu suatu enzim yang
mengubah zat tepung menjadi maltosa dan polisakarida
d. Sebagai zat buangan seperti urea, serta berbagai zat lain seperti
obat, virus, dan logam dieksresi kedalam saliva
e. Sebagai zat antibakteri dan antibody yang berfungsi untuk
membersihkan rongga oral dan membantu memelihara
kesehatan oral serta mencegah kerusakan gigi.
2. Faring
Merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan
(osefagus). Di dalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kumpulan kelenjar
limfe yang banyak mengandung limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi.
Terletak simpangan antara saluran pernafasan dan saluran pencernaan yang letaknya
dibelakang rongga ulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang.

Gambar 2.4 faring


Jalan udara dan jalan makanan pada faring terjadi penyilangan. Jalan udara
masuk ke bagian depan terus ke leher bagian depan sedangkan jalan makanan masuk
ke belakang dari jalan nafas dan didepan dari ruas tulang belakang.
Makanan melewati epiglotis lateral melalui ressus priformis makus ke osofagus
tanpa membahayakan jalan udara. Gerakan menelan mencegah masuknya makanan ke
jalan udara, pada waktu yang sama jalan udara ditutup sementara. Permulaan menelan,
otot mulut dan lidah kontraksi secara bersamaan.

3. Oesofagus
Merupakan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya
sekitar 9 sampai 25 cm dengan diameter sekitar 2.54cm, mulai dari faring sampai pintu
masuk kardiak di bawah lambung. Esofagus berawal pada area laringofaring, melewati
diafragma dan hiatus esofagus. Esofagus terletak dibelakang trakea dan didepan tulang
punggung setelah melalui toraks menembus diafragma masuk ke dalam abdomen
menyambung dengan lambung.

Gambar 2.5 Oesofagus


Lapisan terdiri dari 4 lapis yaitu mucosa, submucosa, otot (longitudinal dan
sirkuler), dan jaringan ikak renggang. Makanan atau bolus masuknke dalam esofagus
karena gerakan peristaltik, yang berlangsung hanya beberapa detik saja.
Fungsi esofagus adalah menggerakan makanan dari faring kelambung melalui
gerak peristaltik. Mukosa esofagus memproduksi sejumlah besar mucus untuk
melumasi dan melindungi esofagus tetapi esofagus tidak memproduksi enzim
pencernaan.
4. Lambung (gaster)
Merupakan bagian dari saluran yang dapat mengembang paling banyak terutama
didaerah epigaster, lambung terdiri dari bagian atas fundus uteri berhubungan dengan
esofagus melalui orifisum pirolik, terletak di bawah diafragma di depan pankreas dan
limpa, menempel disebelah kiri fundus uteri.
Bagian-bagian lambung
a. Fundus ventrikuli, bagian yang menonjol keatas terletak sebelah kiri osteum
kardium dan biasanya penuh berisi gas.
b. Korpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian bawah
kurvantura minor.
c. Antrum pilorus, bagian lambung berbentuk tabung mempunyai otot yang tebal
membentuk spinter pilorus.
d. Kurvatura minor, terdapat sebelah kanan lambung terbentang dari osteum
kardiak sampai ke pilorus.
e. Kurvatura mayor, lebih panjang dari kurvantura minor terbentang dari sisi kiri
osteum kardiakum melalui fundus ventrikuli menuju ke kanan sampai ke pilorus
interior. Ligamentum gastro lienalis terbentang dari bagian atas kurvatura
mayor sampai ke limpa.
f. Osteum kardiakum, merupakan tempat dimana osofagus bagian abdomen
masuk ke lambung. Pada bagian ini terdapat orifisium pilorik.

Gambar 2.6 Lambung dan bagian-bagiannya


Fungsi lambung
a. Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh
peristaltik lambung dan getah lambung.
b. Produksi kimus, aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya kimus (massa
homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan
mendorongnya kedalam duodenum
c. Digesti protein, lambung memulai digesti protein melalui sekresi tripsin dan
asam klorida
d. Produksi mucus, mucus yang dihasilkan dari kelenjar membentuk barier setebal
1 mm untuk melindungi lambung terhadap aksi pencernaan dan sekresinya
sendiri
e. Produksi faktor instrinsik, yaitu glikoprotein yang disekresi sel pariental dan
vitamin B12 yang didapat dari makanan yang dicerna dilambung yang terikat
pada faktor instrinsik.
f. Absorbsi, dilambung hanya terjadi absorbsi nutrien sedikit. Beberapa zat yang
diabsorbsi antara lain adalah beberapa obat yang larut lemak (aspirin) dan
alkohol diabsorbsi pada dinding lambung serta zat yang larut dalam air
terabsorbsi dalam jumlah yang tidak jelas.

Getah cerna lambung


Getah cerna lambung yang dihasilkan adalah :
a) Pepsin, fungsinya memecah putih telur menjadi asam amino (albumin dan
pepton)
b) Asam garam (HCl), fungsinya mengasamkan makanan, sebagai antiseptik
dan desinfektan dan membuat suasana asam pada pepsinogen sehingga
menjadi pepsin
c) Renin, fungsinya sebagai ragi yang membekukan susu dan membentuk
kasein dari kasinogen
d) Lapisan lambung, jumlahnya sedikit yang memecah lemak menjadi asam
lemak yang merangsang getah lambung.
5. Usus halus
Adalah saluran pencernaan diantara lambung dan usus besar, yang merupakan tuba
terlilit yang merentang dari sfingter pylorus sampai katup ileosekal, tempatnya menyatu
dengan usus besar.
Susunan usus halus
a. Duodenum
Organ ini disebut juga usus 12 jari panjangnya 25-30 cm, berbentuk sepatu
kuda melengkung ke kiri pada lengkungan ini terdapat pankreas yang
menghasilkan amilase yang berfungsi mencerna hidrat arang menjadi
disakarida.
b. Yeyenum
Adalah bagian kelanjutan dari duodenum yang panjangnya kurang lebih 1 -
1,5 m
c. Ileum
Ileum merentang sampai menyatu dengan usus besar panjang 2 2,5 m.
Ujung bawah ileum berhubungan dengan sekum dengan perantaraan lubang
yang bernama Orifisium Ileoseikalis. Pada bagian ini terdapat katup valvula
seikalis atau valvula baukini yang berfungsi untuk mencegah cairan dalam
kolon asendens tidak masuk kembali ke ileum.

Gambar 2.7 Usus halus dan bagian-bagiannya.


Gerakan usus halus
Pergerakan usus halus dipicu oleh peregangan dan secara reflek dikendalikan oleh
sistem syaraf otak. Gerakan yang dihasilkan antara lain :
a. Segmentasi irama, yaitu pergerakan pencampuran utama dengan
mencampur kimus dengan cairan pencernaan dan memaparkannya
kepermukaan absortif.
b. Peristaltis, yaitu kontraksi ritmis otot polos longitudinal dan sirkuler yang
mendorong dan menggerakkan kimus kearah bawah disepanjang saluran
c. Gerakan pendulum / ayunan, menyebabkan isi usus bercampur.
Fungsi usus halus
a. Menerima zat-zat makanan yang sudah dicerna untuk diserap melalui
kapiler-kapiler dan saluran-saluran limfe.
b. Secara selektif mengabsorbsi produk digesti dan juga air, garam dan
vitamin.
Kelenjar yang dihasilkan usus halus
a. Erepsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.
b. Laktase, mengubah laktase menjadi monosakarida.
c. Aminopeptidase, Tertrapeptidase, dan dipeptidase yang mengurai peptida
menjadi asam amino bebas.
d. Enterokinase, mengaktifkan enzim tripsinogen penkreas menjadi tripsin
yang kemudian mengurai protein dan peptida yang lebih kecil.
e. Lipase usus yang memecah monogliserida menjadi asam lemak dan gliserol.
6. Hati (hepar)
Organ yang paling besar dalam tubuh, warnanya coklat dan beratnya 1500 kg.
Letaknya di bagian atas dalam rongga abdomen sebelah kanan bawah diafragma.

Gambar 2.8 Hati


Fungsi hati
a. Sekresi
- hati memproduksi empedu dibentuk dalam sistem retikulo endotelium
yang dialirkan ke empedu yang berperan dalam emulsifikasi dan
absirbsi lemak.
- Menghasilkan enzim glikogenik yang mengubah glukosa menjadi
glikogen.
b. Metabolisme
- Hati berperan dalam mempertahankan homeostatik gula darah.
- Hati menyimpan glukosa dalam bentuk glikogen dan mengubahnya
kembali jika diperlukan tubuh.
- Hati mensintesis lemak dari karbohidrat dan protein.
c. Penyimpanan
- Hati menyimpan glikogen, lemak, vitamin A, D, E, K, dan zat besiyang
disimpan sebagai fertilin, yaitu suatu protein yang mengandung zat besi
dan dapat dilepaskan bila zat besi diperlukan.
- Mengubah zat makanan yang diabsorbsi dari usus dan disimpan di suatu
tempat dalam tubuh.
d. Detoksifikasi
- Hati melakukan inaktivasi hormon dan detoksifikasi toksin dan obat dan
memfagositosis eritrosit dan zat asing yang terdisintegrasindalam darah.
- Mengubah zat buangan dan bahan racun untuk dieksresi dalam empedu
dan urin (mendetoksifikasi).
e. Membentuk dan menghancurkan sel-sel darah merah selama 6 bulan
masa kehidupan fetus kemudian diambil alih oleh sumsum tullang
belakang.

7. Kandung Empedu
Adalah sebuah kantongberbentuk terang dan merupakan membran berorot, letaknya
dalam sebuah lobus disebelah permukaan bawah hati sampai pinggir depannya, dengan
panjang 8 12 cm.
Fungsi kandung empedu
a. Sebagai persediaan getah empedu dan membuat getah empedu menjadi
kental.
b. Getah empedu digunakan untuk mencerna lemak 80% dari getah
empedu pigmen (warna)ninsulin dan zat lainnya.
8. Pankreas
Pankreas adalah kelenjar terelongasi berukuran besar dibalik kurvatura besar lambung.
Fungsi pankreas
a. Fungsi eksokrin (asinar), yang membentuk getah pankreas yang berisi
enzim-enzim pencernaan dan larutan berair yang mengandung ion
bikarbonat dalam konsentrasi tinggi.
b. Fungsi endokrin (pulau langerhans), sekelompok kecil sel epitelium yang
berbentuk pulau-pulau kecil atau pulau langerhans, yang bersama-sama
membentuk organ endokrin yang mengsekresikan insulin dan glukagon
yang langsung dialirkan ke dalam peredaran darah.

9. Usus besar
Usus besar merupakan bagian akhir dari proses pencernaan karena sebagai
tempat pembuangan, maka di usus besar sebagai nutrien telah dicerna dan diabsorbsi
dan hanya menyisakan zat-zat yang tidak tercerna.
Panjangnya 1,5 m, lebarnya 5-6 cm. Usus besar terdiri dari caecum, colon
ascendens, colon tranversum, colon desendens, colon sigmoid, rectum dan canalis ani
serta spinkter ani

Gambar 2.9 Usus besar dan bagian-bagiannya.


Fungsi usus besar antara lain adalah :
a. Menyerap air dan elektrolit 80% - 90% dari makanan dan mengubah dari
cairan menjadi massa
b. Tempat tinggal sejumlah bakteri koli, yang mampu mencerna sejumlah
kecil selulosa dan memproduksi sedikit kalori nutrien bagi tubuh dalam
setiap hari.
c. Memproduksi vitamin K, ribovlafin, dan tiamin serta berbagai gas.
d. Penyiapan selulosa yang berupa hidrat arang dalam tumbuh-tumbuhan,
buah-buahan dan sayuran hijau.
Defekasi
Defekasi merupakan refleks, sebagian lagi merupakan aktivitas volunter (yaitu
dengan mengejan terjadi kontraksi diafragma dan otot abdominal untuk
meningkatkan tekanan intra abdominal).
Komposisi feses mengandung :
- Air mencapai 75% sampai 80%
- Sepertiga materi padatnya bakteri
- 2% sampai 3% adalah nitrogen, zat organik dan anorganik dari eksresi
pencernaan, serta mucus dan lemak.
- Warna coklat berasal dari pigmen empedu.
- Bau berasal dari kerja bakteri.

10. Peritonium
Peritonium adalah membran serosa rangkap yang terbesar di dalam tubuh.
Peritoneum terdiri atas dua bagian utama, yaitu peritonium pariental yang melapisi
dinding rongga abdominal, dan peritonium viseral, yang meliputi semua organ yang
berada di dalam rongga itu.
Fungsi peritonium adalah menutupi sebagian besarorgan-organ abdomen dan
pelvis, membentuk perbatasan halus yang memungkinkan organ saling bergeser tanpa
ada penggasakan.
Organ-organ digabungkan bersama dan menjaga kedudukannya tetap, dan
mempertahankan hubungan perbandingan organ-organ terhadap dinding posterior
abdomen.
Sejumlah besar kelenjar limfe dan pembuluh darah yang memuat dalam
peritoneum, membantu melindunginya terhadap infeksi.

Gambar 2.10 Peritonium


Sistem perkemihan
Sistem perkemihan adalah suatu sistem yang didalamnya terjadi proses
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh
tubuh. Sistem perkemihan ini merupakan suatu rangkaian organ yang terdiri dari ginjal,
ureter, vesika urinaria dan uretra dengan fungsi sebagai berikut:
a. Ginjal, membuat urine.
b. Ureter, menyalurkan urine dari ginjal kekandung kencing.
c. Kandung kencing (vesica urinaria), bekerja sebagai penampung.
d. Uretra, mengeluarkan urine dari kandung kencing.
1. Ginjal
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak dirongga
retroperitonial bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya
menghadap ke medial.
Ginjal merupakan organ terpenting dalam mempertahankan homeostatis cairan
tubuh. Ginjal terletak pada dinding posterior abdomen, terutama di daerah lumbal,
sebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus lapisan lemak yang tebal, dibelakang
peritoneum. Batas atas ginjal kiri setinggi iga ke-11 dan ginjal kanan setinggi iga ke-12
dan batas bawah ginjal kiri setinggi vertebrae lumbalis ke-3. Setiap ginjal memiliki
panjang 11-25 cm, lebar 5-7cm, dan tebal 2,5 cm.

Gambar 3.1 Ginjal


Fungsi ginjal antara lain adalah :
- Mengeskresikan sebagian terbesar produk akhir metabolisme tubuh
- Mengontrol sekresi hormon-hormon aldosteron dan ADH dalam
mengatur jumlah cairan tubuh
- Mengatur metabolisme ion kalsium dan vitamin D
- Menghasilkan hormon antara lain:
o Eritropoetin yang berfungsi sebagai pembentukan sel darah
merah,
o Renin yang berperan dalam mengatur tekanan darah serta
hormon prostaglandin
Struktur ginjal
Setiap ginjal dilungkupi kapsul tipis dari jaringan fibrus yang rapat
membungkusnya, dan membentuk pembungkus yang halus. Di dalamnya
terdapat struktur-struktur ginjal. Warnanya ungu tua dan terdiri atas bagian
korteks di sebelah luar, dan bagian medula di sebelah dalam. Bagian medula ini
tersusun atas lima belas sampai enam belas massa berbentuk piramida, yang
disebut piramis ginjal. Puncak-puncaknya langsung mengarah ke hilum dan
berakhir di kalises. Kalises ini menghubungkannya dengan pelvis ginjal.
Nefron
Merupakan satuan fungsional ginjal mengandung kira-kira 1,3 juta
nefron dan tiap nefron dapat membentuk urina sendiri. Selama 24 jam dapat
menyaring 170 liter darah.

Gambar 3.2 Bagian nefron


Pada dasarnya nefron terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
a. Glomerulus
Bagian ini mengandung anyaman kapiler yang terletak di dalam
kapsul bowman dan menerima darah dari arteriola aferen dan
meneruskan darah kesistem vena melalui arteriol aferen.
b. Tubulus
Filtrasi glomerulus yang memasuki tubulus nefron mengalir melalui
tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distalis, duktus koligentes,
kedalam pelvis ginjal.
Sepanjang perjalanan ini zat direabsorbsi dan di sekresi secara
selektif oleh epitel tubulus, dan cairan yang dihasilkan memasuki pelvis
ginjal sebagai urine.
c. Gelung Henle
d. Tubulus distal konvulta
e. Duktus koligen medula

2. Ureter
Ureter ialah sebuah saluran yang berjalan dari leher kandung kencing ke lubang luar;
dilapisi membran mukosa yang bersambung dengan membran yang melapisi kandung
kencing. Meatus urinarius terdiri atas serabut otot lingkar, yang membentuk sfinger
uretra. Pada wanita panjang uretra adalah 2,5 sampai 3,5 cm, pada pria 17 sampai 22,5
cm.
3. Buli-buli
Buli-buli adalah organ berongga yang terdiri aras 3 lapis otot detrusor yang
saling beranyam. Buli-buli berfungsi menampung urine dari ureter dan
menegeluarkannya melalui uretra dalam mekanisme miksi. Dalam menampung urine,
buli-buli mempunyai kapasitas maksimal yang volume untuk orang dewasa 350 450
ml.
Pada saat kosong, buli-buli terletak dibelakng simphisis pubis dan pada saat
penuh berada diatas simphisis sehingga dapat dipalpasi dan perkusi. Buli buli yang
terisi penuh memberikan rangsangan pada saraf aferen dan menyebabkan aktivitas
pusat miksi di medulla spinalis segmen sacral S2-4. Hal ini akan menyebabkan
kontraksi otot destrusor, terbukanya leher buli dan relaksasi spingter uretra sehingga
terjadi proses miksi.
4. Uretra
Uretra merupakan tabung yang menyalurkan urine ke luar dari buli-buli melalui
proses miksi. Pada pria organ ini berfungsi juga dalam menyalurkan cairan mani /
sperma. Uretra dilengkapi dengan sfingter uretra interna yang terletak pada perbatasan
dan buli-buli uretra, serta sfingter uretra eksterna yang terletak pada pembatasan uretra
anterior dan posterior. Sfingter uretra interna dipersarafi oleh sistem saraf simpatis
sehingga pada saat buli-buli penuh sfingter ini terbuka. Sfingter uretra eksterna terdiri
atas otot bergaris dipersarafi oleh sistem somatik yang dapat diperintah sesuai dengan
keinginan seseorang, pada saat kencing sfingter ini terbuka dan tetap tertutup pada saat
menahan kencing.

Gambar 3.3 Ureter dan uretra


5. Pembentukan urine
Jumlah urine sekitar 900-1500 ml/24 jam, dengan komposisiair sekitar 69% dan
bahan-bahan yang terlarut di dalamnya (elektrolit terutama natrium dan sisa
metabolisme terutama ureum, asam urat dan creatinin). Dalam urine sering di dapatkan
leucocyte dan erytrocite 1-2 buah/lapangan pandang (ini normal). Penderita icterus
adanya bilirubin dan urobilin yang menyebabkan urine menjadi kuning.
6. Mikturasi
Mikturasi adalah proses pembuangan urine. Karena dibuat di dalam, urine
mengalir melalui ureter ke dalam kandung kencing. Keinginan membuang air kencing
disebabkan penambahan tekanan didalam kandung kencing, dan tekanan ini disebabkan
isi urine di dalamnya. Hal ini terjadi bila telah tertimbun 170 230 ml. Mikturasi adalah
gerak refleks yang dapat dikendalikan dan ditahan oleh pusat-pusat persafaran yang
lebih tinggi pada manusia. Gerakannya ditimbulkan kontraksi otot abdominal yang
menambah tekanan di dalam rongga abdomen dan berbagai organ yang menekan
kandung kencing membantu mengosongkannya.

Ciri-ciri urine yang normal antara lain :


- Warnanya bening oranye pucat tanpa endapan, tetapi adakalanya jonjot
lendir tipis tampak terapung di dalamnya.
- Baunya tajam.
- Reaksinya sedikit asam terhadap lamkus dengan pH rata-rata6.
- Berat jenis berkisar dari 1010 sampai 1025.
Sistem Reproduksi Perempuan
Sistem reproduksi perempuan terdiri atas genitalia externa dan genitalia interna.
1. Genitalia externa
Genitalia externa secara kesatuan disebut vulva atau pudendum. Genitalia externa
terdiri dari :
1) Mons pubis, adalah bantalan jaringan lemak dann kulit yang terletak di atas
simpis pubis. Bagian ini tertutup rambut pubis setelah pubertas.
2) Labia mayora (bibir mayor), adalah dua lapisan kulit longitudinal yang
merentang kebawah dari mons pubis dan menyatu pada sisi posterior perineum.
Labia mayor analog dengan skrotum pada alat kelamin laki-laki.
3) Labia minora (bibir minora), adalah lipatan kulit diantara labium
mayora, tetapi mengandung kelenjar sebasea dan beberapa kelenjar
keringat. Pertemuan lipatan-lipatan labia minora di bawah klitoris
disebut prepusium dan area lipatan bawah klitoris disebut frenulum.

Gambar 4.1 genitalia Externa


4) Klitoris, homolog dengan penis pada laki-laki, tetapi lebih kecil dan
tidak memiliki mulut uretra. Klitoris terdiri dari dua krura (akar),
satu batang dan satu glands klitoris bundar yang banyak
mengandung ujung saraf dan sangat sensitif. Batang klistoris
mengandung dua korpora kavernosum yang tersusun dari jaringan
erektil.
5) Vestibula, adalah area yang dikelilingi oleh labia minora yang
menutupi mulut uretra, mulut vagina dan duktus kelenjar bartholini.
Kelenjar bartholini homolog dengan kelenjar bulbouretral pada
laki-laki. Kelnjar ini memproduksi beberapa tetes sekresi mukus
untuk membantu melumasi orifisium vaginal saat eksitasi vaginal
seksual.
6) Orifisum uretra, adalah jalur keluar dari kandung kemih, tapi
lateralnya mengandung duktus untuk kelenjar parauretral (skene)
yang dianggap homolog dengan kelenjar prostat pada laki-laki.
7) Mulut vagina, terletak dibawah orifisium uretra. Himen (selaput
darah) adalah suatu membran yang bentuk dan ukurannya bervariasi,
melingkari mulut vagina.
8) Perineum, yaitu kulit antara pertemuan dua lipatan labia mayor dan
anus yang merupakan area berbentuk seperti intan yang terbentang
dari simpis pubis di sisi anterior sampai ke koksiks disisi posterior
dan ketuberositas iskial di sisi lateral.
2. Genitalia interna
Terdiri dari:
1) Ovarium
Memiliki panjang 3-5 cm, lebar 2-3 cm dan tebal 1 cm, dengan bentuk
seperti kacang kenari. Masing-masing ovarium terletak pada dinding
samping rongga pelvis posterior dalam sebuah ceruk dalam. Struktur
ovarium dilapisi epitelium germinal (permukaan) jaringan ovarium
tersusun dari:
- Medula ovarium, merupakan area terdalam yang mengandung
pembuluh darah dan limfatik, serabut syaraf, sel-sel otot polos
dan sel-sel jaringan ikat.
- Korteks, merupakan lapisan stroma luar yang rapat, yang
mengandung folikel ovarium (unit fungsional pada ovarium)
Gambar 4.2 Genitalia interna tampak dari samping

2) Tuba fallopi
Memiliki fungsi menerima dan mentransfort oosit ke uterus
setelah ovulasi. Tuba fallofi panjang 10 cm diameter 0,7 cm, yang
ditopang ligamen besar uterus. Salah satu ujungnya melekat pada
uterus dan ujung lainnya membuka kedalam rongga pelvis.
Fertilisasi biasanya terjadi di 1/3 bagian atas tuba fallopi.
Tuba fallopi terdiri dari:
- Infundibulum, adalah ujung terbuka yang menyerupai corong
(ostium pasa tuba uterin). Bagian ini memiliki prosesus motil
menyerupai jaring (fimbria) yang merentang di atas
permukaan ovarium untuk membantu menyapu oosit
terovulasi kedalam tuba.
- Ampula, merupakan bagian tengah segmen tuba.
- Istimus, merupakan segmen terdekat dari uterus.

3) Uterus
Merupakan organ tunggal muskular dan berongga berbentuk seperti
buah pir terbalik dengan ukuran saat tidak hamil panjang 7 cm, lebar
5cm, dan diameter 2,3 cm. Organ ini terletak dalam rongga pelvis
diantara rektum dan kandung kemih. Bagian-bagian uterus:
a. Dinding uterus, terdiri dari bagian terluar serosa
(perimetrium), bagian tengah (meometrium) yang merupakan
lapisan otot polos dan bagian terdalam (endometrium), bagian
inilah yang menjalani perubahan siklus selama menstruasi
dan membentuk lokasi implantasi untuk ovum yang dibuahi.
b. Fundus uterus, yang merupakan bagian bundar yang letaknya
superior terhadap mulut tuba fallopi.
c. Badan uterus, merupakan luas berdinding tebal yang
membungkus rongga uterus.
d. Serviks, merupakan leher bawah uterus yang terkontriksi,
e. Portio vaginalis, merupakan bagian serviks yang menonjol
kedalam ujung bagian atas vagina.

Gambar 4.3 uterus dan bagian-bagiannya.

4) Vagina
Adalah tuba fibromuskularis yang dapat berdistansi yang merupakan
jalan lahir bayi dan aliran menstrual yang fungsinya sebagai organ
kopulasi perempuan. Ukuran vagina bervariasi tetapi panjang sekitar
8-10 cm. Organ ini menghadap uterus pada sudut sekitar 45 derajat.
Vagina dilembabkan dan dilumasi oleh cairan yang berasal dari
kapiler pada dinding vaginal dan sekresi dari kelenjar-kelenjar
serviks.

Pengaturan Hormonal Sistem Reproduksi Perempuan


Ketetapan pola siklus sistem reproduksi perempuan diatur melalui
keseimbangan hormon hipotalamus (GnRH), hifofisis (FSH dan LH) dan hormon
ovarium (estrogen dan progesteron).
1. Hormon Estrogen
Hormon ini merangsang pertumbuhan semua organ
reproduksi terutama lapisan mukosa dan lapisan otot tuba uterin,
uterus dan vagina. Estrogen juga mempengaruhi konfigurasi tubuh
total melalui peningkatan pembentukan tulang dan peningkatan
penumpukan lemak dalam semua lapisan sub cutan terutama diarea
bokong, paha dan payudara.
Fungsi estrogen pada kehamilan yaitu:
- Pembesar uterus
- Pembesaran kelenjar mammae dan pertumbuhan jaringan
kelenjar mammae.
- Pembesaran genitalia eksterna wanita.

2. Hormon Progesteron
Efek khusus progesteron yang penting untuk perkembangan
kehamilan yang normal adalah sebagai berikut:
- Progesteron merangsang pertumbuhan endometrium,
sehingga uterus lebih mempersiapkan terhadap implantasi
ovum yang sudah dibuahi dengan jalan menghambat
kontraksi uterus sehingga ovum yang sudah tertanam dapat
bertahan.
- Progesteron menyebabkan sel-sel desidua berkembang dalam
endometrium uterus.
- Progesteron mempunyai pengaruh khusus dalam menurunkan
kontraktilitas uterus gravid.
- Progesteron juga menyokong perkembangan ovum sebelum
implantasi.
- Progesteron yang disekresi selama kehamilan juga membantu
menyiapkan kelenjar mammae untuk laktasi.

Masa Perkembangan Wanita


Wanita biasanya sebelum masa kehamilan terlebih dahulu
mengalami masa-masa sebagai berikut:
1. Pubertas
Dimulai antara usia 9 tahun sampai 12 tahun disini mulai adanya sekresi
FSH dan LH oleh kelenjar hipofisis anterior. Hormon-hormon ini
menyebabkan ovarium untuk menghasilkan estrogen, dimana estrogen
menyebabkan:
1) Pertumbuhan uterus dan tuba uteri
2) Penebalan epitelium vagina
3) Perkembangan payudara
4) Perkembangan rambut pubis dan aksila
5) Perkembangan khontur khas wanita dengan pelebaran pelvis dan
karakteristik deposit lemak pada paha dan obdomen bagian bawah
2. Siklus Menstruasi
Proses menstruasi mengalami 4 fase yakni:
1) Fase Menstruasi : Bila sel telur tidak dibuahi,maka setelah berusia
tertentu korpus lenteum tertentu yang merupakan pemproduksi
hormon estrogen dan progresteron menghentikan
aktifitasnya,akibat kadar hormon tersebut di dalam darah
mengalami reduksi mendadak. Peristiwa ini terjadi 5 hari awal
menstruasi. Turunya kadar estrogen dan progesteron secara
mendadak berakibat lepasnya ovum dan robeknya endoterium
yang menebal. Robek dan hancurnya endoterium menyebabkan
tipisnya dinding rahim.
2) Fase praovulasi : turunnya progesteron memungkinkan hipofisis
mensekresi FSH merangsang volikel dalam ovarium untuk
memproduksi hormon estrogen. Esterogen ini akan menghambat
hipofisis memproduksi FSH tetapi memacu hipofisis
memproduksi LH. Di samping ini esterogen juga merangsang
penebalan endometerium rahim.
3) Fase ovulasi : Terhentinya produksi FSH oleh hipofisis akibat
pengaruh tingginya kadar esterogen, memungkinkan hipofisis
menghasilkan hormone LH. Hormone LH
merangsang pematangan ovum dan meninggalkan folikel.
Peristiwa ini disebut ovulasi. Folikel yang ditinggalkan telur akan
mengerut dan berubah menjadi karpus luteum(badan berwarna
kuning). Badan ini berfungsi memproduksi progesteron. Fase ini
terjadi pada sekitar hari ke-14 dari waktu menstruasi yang berkisar
24-35hari (28hari).
4) Fase pasca-ovulasi : fase ini adalah antara fase ovulasi dengam
menstruasi berikutnya. Jadi berlangsung dari hari ke 15 hingga
hari ke 28. Hormone yang berperan pada fase ini adalah hormone
progestron dan estrogen yang dihasilkan korpus luteum. Bila,
tidak terjadi pembuahan korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikans yang kemampuan memproduksi esterogen dan
progestron rendah. Akibatnya, kadar kedua hormone ini di dalam
darah menurun. Keadaaan ini menyebabkan hipofisis aktif
memproduksi FSH dan selanjutnya LH. Fase menstruasi ini
bersambung dengan fase berikutnya, sehiingga terjadi siklus
menstruasi.

3. Kehamilan
Pada fase ini hormone-hormone yang bekerja adalah;
a. Esterogen dan progestron hingga kehamilan trimester ke-1 hormone ini di produksi
oleh korpus luteum. Secara berangsur-angsur fungsi korpus luteum diganti oleh
plasenta.
b. Prolaktin, yakni hormone yang merangsang kerja kelenjar susu, sehingga pada saat
diperluka sudah siap berfungsi. Hormone ini juga berfungsi mengatur metabolisme ibu
dapat dikurangi dan dialirkan ke janin. Hormone ini di produksi oleh plasenta.
Perkembanagn janin. Apabila di tuba falopi terjadi pembuahan dan dihasilkan zigot,
maka zigot yang terbentuk ini akan bergerak ke arah rahim untuk menempel pada
dinding rahim. Di rahim zigot akan berkembang menjadi embrio dan kemudian
menjadi janin. Agar dapat tumbuh dan berkambang janin membutuhkan maknan.
Makanan tersebut berasal dari tubuh induk dengan perantara plasenta. Embrio yang
berkembang di dalam rahim dibungkus oleh bermacam-macam selaput. Selaput itu
berfungsi untuk;
a) Melindungi embrio terhadap kekeringan dan goncangan
b) Membantu proses pernapasan dan ereksi dan fungsi-fungsi lainya selama
kehidupan di dalam rahim.
Selaput pembungkus embrio ini terdiri atas amnion, korion, sakus, sikus
vitelinus,dan alantois. Sakus vitelinus (kantong kuning telur) yang terletak
anatara amnion dan plasenta, merupakan tempat pemunculan sel-sel darah dan
pembulu-pembuulu darah yang pertama.
Amnion merupakan selaput yang membatasi ruang amnion dimana
terdapat embrio. Dinding amnion menghasilkan getah ketuban yang berguna
untuk menjaga embrio tetap basah dan tahan goncangan. Korion merupakan
selaput yang berada di sebelah luar amnion. Koroin dan alantois akan tumbuh
keluar membentuk jonjot dan akan beberberhubungan dengan dinding rahim.
Di dalamnya terdapat pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan dengan
peredaran darah induknya,dengan perantara plasenta.
Alantois terdapat di dalam tali pusat. Jaringan epitelnya menghilan dan
yang menetap pembuluh-pembuluh darah yang berfungsi untuk
menghubungkan sirkulasi embrio dan plasenta. Plasenta dan embrio
dihubungkan oleh tali pusat. Didalmnya terdapat dua buah pembulu nadi dan
sebuah pembulu balik yang berhubungan dengan pembulu-pembulu darah
didalam plasenta. Pengangkutan sari-sari makanan dan oksigen berlangsung
dari pembulu darah induknya melalui plasenta ke tali pusat selanjutnya ke
pembulu darah embrio. Sedangkan, zat sisa (limba) dan CO2 berlangsung dari
pembuluh darah embrio ke pusat terus ke plasenta dan akhirnya kembali di
alirkan ke pembulu darah ibu.

4. Kelahiran.
Setelah tumbuh didalam rahim lebih kurang selama 40 minggu, maka bayi dalam rahim sudah
sempurna dan siap lahir. Hormone yang berperan dalam proses kelahiran ini adalah ;
a) Hormone relaksian, mempengaruhi peregangan otot pada sinfisis pubis.
b) Hormone esterogen, berperan mengatasi pengaruh hormon progrestron yang
menghambat kontraksi dinding rahim.
c) Hormon protaglaudin, berperan mangatasi pengaruh hormon progrestron. Hormon ini
diproduksi oleh semua sel.
d) Hormon aksitosin, berpengaruh pada kontraksi dinding utera.

5. Menopose.
Pada menopouse atau masa klimakterium dalam hidup seorang wanita terjadi kira-kira umur
45-50 tahun. Tetapi juga bisa lebih awal atau lebih kemudian. Menstruasi berhenti biasanya
diiringi gejala-gejala tertentu seperti perubahan vasomotorik dengan banyak keringat, muka
rasa panas. Jaringan buah dada sering mengkerut,tetapi bila terjadi kencenderungan menjadi
gemuk, jaringat tersebut bisa diganti dengan lemak. Perubahan ke arah senil terjadi di dalam
ovarium, yaitu menjadi kecil dan hormon tidak dibuat lagi.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sistem rangka manusia

Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungi
beberapa organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga berfungsi
sebagai alat ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerangka.

Susunan kerangka terdiri dari kira kira 206 buah yang satu sama lainnya berhubungan.
Tulang-tulang ini secara umum terdiri dari:

9. Tulang kepala/tengkorak (8buah)


10. Tulang wajah (14 buah)
11. Tulang telinga dalam (6 buah)
12. Tulang lidah (1 buah)
13. Tulang dada (25 buah)
14. Tulang belakang dan gelang panggul (26 buah)
15. Tulang anggota gerak atas (64 buah)
16. Tulang anggota gerak bawah

Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan (digestive system) merupakan sistem organ dalam hewan
multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta
mengeluarkan sisa proses tersebut melalui dubur. Proses pencernaan makanan
berlangsung di dalam saluran pencernaan makanan. Proses tersebut di mulai dari
rongga mulut. Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi
dua macam seperti berikut: Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan
dibantu lidah serta peremasan yang terjadi di lambung. Proses kimiawi, yaitu pelarutan
dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim pencernaan dengan mengubah makanan
yang ber-molekul besar menjadi molekul yang berukuran kecil.
Alat-alat pencernaan terdiri dari saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan.
Saluran pencernaan terdiri atas mulut, pharynk, esophagus, lambung, usus halus, usus
besar, dan berakhir pada anus. Sedangkan kelenjar pencernaan terdiri atas kelenjar
ludah, kelenjar lambung, kelenjar usus, hati, dan pankreas.

Sistem Perkemihan

Sistem urinary adalah sistem organ yang memproduksi, menyimpan, dan mengalirkan
urin. Pada manusia, sistem ini terdiri dari dua ginjal, dua ureter, kandung kemih, dua otot
sphincter, dan uretra.

Sisitem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah
sehingga dara bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat
yang masih dipergunakan oleh tubuh. Zat-zat yang dipergunakan oleh tubuh larutan dalam air
dan dikeluarkan berupa urine (air kemih).

Sistem urinaria terdiri atas:

Ginjal, yang mengeluarkan sekret urine.

Ureter, yang menyalurkan urine dari ginjal ke kandung kencing.

Kandung kencing, yang bekerja sebagai penampung.

Uretra, yang menyalurkan urine dari kandung kencing

Sistem Reproduksi Perempuan


Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan
yang baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis
agar tidak punah. Pada manusia untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali
dengan peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia
dilakukan dengan cara generative atau seksual.
Reproduksi wanita terbagi menjadi dua bagian yaitu alat kelamin luar dan alat
kelamin dalam. Alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, saluran telur, uterus dan
vagina. Sedangkan alat kelamin luar terdiri dari vulva yang dibatasi oleh labium minor
dan labium mayor. Dan didepan labium minor terdapat klitoris (kelentit) yang berfungsi
menghasilkan pelumas.
Dalam reproduksi wanita terjadi siklus menstruasi yang terbagi menjadi
beberapa tahap (fase menstruasi, fase praovulasi, fase ovulasi, dan fase pasca ovulasi).
3.2 SARAN
Penulis berharap mengenai informasi / pengetahuan mengenai Anatomi dan Fisiologi
Manusia yang telah dipaparkan ini memberikan sedikit ilmu umumnya bagi pembaca
khususnya bagi kita yang mendalaminya. Kemudian setelah kita memahami anatomi
dan fisiologi yang terdapat pada tubuh maka diharapkan untuk meningkatkan rasa
syukur kita kepada sang Maha Pencipta dan juga untuk selalu memelihara organ-
organ yang terdapat pada tubuh agar fungsi-fungsinya dapat bekerja dengan normal.
Datar Pustaka
o Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Yogyakarta: Graha
Ilmu
o Pearch, E.C. 2009. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk
Paramedis . Jakarta: PT.Gramedia
o Syaifuddin. 2011. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis
Kompetensi untuk Keperawatan dan Kebidanan Edisi 4. Jakarta:
EGC
o Miarsyah, Mieke. 2011. Biologi. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai