Retts Disorder telah muncul sejak tahun 1966, namun kelainan ini tidak dikenal dunia secara luas
sampai terdapat sebuah publikasi berbahasa inggris yang terdapat pada tahun 1983. Meski
kriteria(lihat tabel 11.10) tidak membedakan gender, sejauh ini kondisi tersebut hanya ditemukan
pada anak perempuan, oleh karena itu menguatkan spekulasi bahwa hal ini berasal dari lokus
tertentu pada kromosom X. Retts Disorder berbeda dengan kelainan autisme dimana, bahwa
setelah kehamilan dan persalinan yang normal, seorang anak berkembangan secara normal pada
Untuk mengakomodasi otak yang berkembang secara cepat, lingkar kepala pada bayi
yang normal membesar dengan cepat pada 6 bulan pertama kehidupan dan melambat setelahnya;
Rata-rata, kepala seorang bayi berukuran 34cm saat lahir, 43cm pada usia 6 bulan, dan 46cm
pada saat berusia 1 tahun. Setelah beberapa bulan pertama dari pertumbuhan yang normal,
seorang anak dengan Retts Disorder bertumbuh jauh lebih lambat dibandingkan dengan usia
kehilangan dari gerakan bermakna yang telah didapat pada tangan dan onset dari gerakan
mencuci tangan yang stereotipik. Gejala motorik lainnya diantaranya mengertak gigi dan
kesulitan dalam mengunyah, kesulitan bernafas (hiperventilasi, menelan udara, atau apneu), dan
stiff-legged gait pada pasien yang sudah dapat berjalan. Anak-anak ini telah kehilangan
kemampuan berbahasa yang telah didapat dan menunjukkan sedikit atau tidak ada ketertarikan
terhadap suatu objek atau orang lain, lebih dari mengalami kejang.
Setelah kemunduran yang pertama, stabilisasi dapat terjadi, kemampuan kognitif dan
sosial bahkan dapat meningkat sedikit. Pada masa remaja, gangguan motorik (kehilangan
kemampuan untuk berjalan), skoliosis, dan kekakuan dapat timbul kembali. Retardasi mental
yang seringkali hadir dalam kelainan ini seringkali berat atau dalam, dengan hilangnya
kemampuan sosial dan bahasa. Retts Disorder mengenai 1 dari 10.000 anak perempuan, dan
biasanya menjadi jelas ketika tahun kedua kehidupan. Dengan kapasitas untuk mengurus diri seringkali
Setelah permulaan yang normal ini, semua hal dibawah ini terjadi:
- Diantara bulan 5 sampai 30, sang anak kehilangan gerakan bermakna yang telah didapat
pada tangan dan muncul gerakan tangan stereotipik seperti mencuci tangan atau meremas
tangan
- Dini pada kelainan ini, sang anak kehilangan ketertarikan pada lingkungan sosial.
- Retardasi psikomotor yang berat dan pemburukan yang berat dari ekpresi dan penerimaan
bahasa ditemukan.
Alicia
Diagnosis dari Retts Disorder ditegakkan ketika Alicia yang berusia 12 tahun ditemukan
panti asuhan pemerintah bagi anak-anak terbelakang. Dia telah hidup disana sejak berusia 2
tahun, ketika orang tuanya telah memutuskan bahwa mereka tidak dapat lagi merawat dia.
baik-baik saja. Dia dapat mengucapkan kata dan kalimat pendek; dia mulai berjalan pada usia 12
tahun. Lalu, beberapa waktu menuju ulang tahunnya yang kedua, dia berhenti berbicara dan
menghindari kontak sosial biasanya. Kejang yang belakangan muncul sangat sulit ditangani oleh
pengobatan, sehingga ditangani oleh lembaga. Rekam medis pada masa bayi menunjukkan
ukuran kepala 33cm saat lahir, 40,5cm pada usia 6 bulan, dan 42cm pada usia 18 bulan. Dokter
anak menyadari ukuran kepala yang hampir statis dan mendiagnosa mikrosefali sekunder.
Saat ini Alicia berbicara tanpa kata, namun seringkali dengan dengkuran yang melisankan
atau suara cooing. Ketika sedang marah, dia mungkin berteriak dengan keras dan berulang-ulang.
Dia dapat berjalan, namun dengan langkah yang lebar yang sepertinya mengkompensasi sebagian
dari kesadaran yang buruk akan keseimbangan. Selama waktu yang dihabiskannya untuk
perbincangan dengan dokter, dia hampir selalu menggesek-gesekan bagian belakang tangannya
secara bersamaan. Meski dia membuat beberapa kontak mata selama wawancara dan secara jelas
dapat mendengar, dia nampaknya hanya memahami sedikit apa yang dikatakan kepadanya dan
Berdasarkan kepada sebuah penilaian saat usia 12 tahun, siapapun yang tidak memiliki
akses kepada rekam medisnya akan mendiagnosis Alicia tidak lain dari Retardasi Mental.
Riwayat di dalam grafik medis dialah yang membantu penegakkan diagnosis yang benarsecara
spesifik, penurunan pertumbuhan pada ukuran kepala (dimana bertentangan pada Childhood
Disintegrative Disorder), kehilangan kontrol tangan dan koordinasi motorik (gait), dan hampir
tidak adanya ucapan. Beratnya gangguan bahasa dan kemampuan intelektual menyingkirkan
Aspergers Disorder. Riwayat perkembangan awal yang normal sampai berusia 16 bulan
Seorang anak yang lebih tua (atau dewasa) dengan Childhood Disintegrative Disorder (disingkat
sebagai CDD dalam pembahasan ini) sangat menyerupai seseorang dengan autisme. Dimana,
pasien CDD tipikal memiliki kekurangan dalam interaksi sosial, ketertarikan yang rendah pada
lingkungan, dan kemampuan komunikasi yang buruk; dan bahkan tidak dapat mengurus diri
sendiri, termasuk kakus. Dimana kedua kondisi ini berbeda pada perkembangan awal mereka.
(lihat tabel 11.11 untuk seluruh kriteria untuk CDD). Dimana anak autisme menunjukkan gejala
pada saat dua tahun pertama kehidupan, seorang pasien dengan CDD berkembang secara normal
sampai usia 2-4 tahun. Setelah onset yang terjadi secara mendadak/perlahan, dimulailah
penurunan selama 6-9 bulan dimana seorang anak kehilangan kemampuan yang telah didapat,
menyebabkan gambaran yang saling bertumpang tindih yang tidak dapat dibedakan dengan
autisme; kegelisahan motorik, inkontinensi, kehilangan bahasa dan kemampuan makan sendiri,
penurunan dalam hubungan interpersonal dan ketertarikan pada lingkunagan. Setelah hal ini
terjadi, kelanjutan dari kasus ini bervariasi. Beberapa anak menjadi stabil; yang lainnya terus
mengalami penurunan secara perlahan. Kejang seringkali terbentuk. Beberapa pasien membaik,
Meski etiologi dari CDD tidak diketahui, studi otopsi menunjukkan abnormalitas dari
neuron otak. Merupakan kondisi PDD yang paling jarang, CDD mengenai hanya 1 dari 100.000
Sekurangnya sampai berusia 2 tahun, seorang anak berkembang secara normal, ditunjukkan
dengan perilaku adaptif, bermain, hubungan sosial, komunikasi verbal dan non verbal yang sesuai
dengan umur.
Sebelum berusia 10 tahun, sang anak mengalami kehilangan penting yang bermakna secara klinis
dari kemampuan yang sebelumnya pernah dipelajari dibagian dibawah ini (dua atau lebih):
- Bermain
- Kemampuan motorik
Sang anak berfungsi secara abnormal pada dua atau lebih dalam hal dibawah ini:
- Komunikasi dicirikan dengan penundaan atau ketiadaan dari bahasa yang diucapkan,
- Aktifitas, perilaku, dan minat bersifat repetitif, terbatas, dan stereotipik. Hal ini termasuk
Gejala ini tidak dapat dijelaskan lebih baik dengan skizofrenia atau pervasive developmental
Andrew
Anak dari kehamilan cukup bulan dan persalinan yang normal, Andrew merupakan anak ketiga
dan anak laki-laki pertama didalam sebuah keluarga yang utuh. Dia mengucapkan kata
pertamanya saat usia 11 bulan dan kalimat pertamanya pada usia 20 bulan. Dia mulai duduk saat
berusia 6 bulan, berjalan sambil memegang perabot rumah pada usia 11 bulan, dan berjalan
secara mandiri saat usia 13 tahun. Tidak lama setelah ulang tahunnya yang kedua, ibunya
menyadari bahwa ia mulai mengalami kesulitan dalam memegan sendok untuk menyuapi dirinya.
Selama beberapa bulan kemudian, Andrew kelihangan secara perlahan kemampuan untuk
memanipulasi objek dengan tangannya. Ibunya segera menyadari bahwa dia akan menggesekkan
kedua tangannya satu sama lain, seperti dia sedang mencuci tangan. Walaupun ia telah
mengucapkan kalimat pendek, dia secara perlahan berhenti berbicara sama sekali kecuali sebuah
silabus (kah), dimana dia gunakan sebagai seluruh ekpsresi untuk distress, kesenangan, dan
(batas tertentu) pertanyaan. Saat ulang tahunnya yang ke empat, dia menunjukkan tidak adanya
minat terhadap hadiah atau kue. Saat ini, dia telah kehilangan kontrol dari berkemih dan buang
air besar.
Dengan kehilangannya yang berat akan bahasa, minat dalam aktifitas, dan kemampuan
sosial, Andrew akhirnya menyerupai seorang anak dengan autisme, namun hal ini akan dibedakan
dengan riwayat perkmebangan awalnya, ketika ia nampaknya berkembang secara normal, yang
menjauhkan Andrew. PDD lainnya juga perlu untuk disingkirkan. Manifestasi dari Aspergers
Disorder lebih ringan; Retts Disorder hanya dilaporkan pada anak perempuan, dana dalam kasus
Andrew tidak adanya bukti akan perlmabatan dari pertumbuhan kepala. Tidak ada kondisi medis
umum yang dilaporkan yang dapat menyebabkan demensia, sebagai diagnosis banding. Meski
Andrew secara nyata mengalami retardasi mental, kekurangan lainnya menghalangi penilaian
adekuat untuk IQ. Oleh karena itu, diagnosis Axis II harus ditetapkan dengan istilah yang tak
Meski Aspergers Disorder telah dijelaskan pertama kali jauh lebih awal (1908) dibandingkan
dengan autisme dan mengenai lebih banyak pasien, sampai beberapa tahun belakangan, kelainan
ini belum cukup dikenal. Hal ini berhubungan sebagian dengan autisme, psikopatologi yang
menghanucrkan, dan sebagian dikarenakan pasien dengan Aspergers Disorder salah didiagnosis
Lingkup mereka akan normalitas nyata dan fungsi yang baik membedakan pasien
Aspergers Disorder dengan pasien lain dengan PDD (lihat tabel 11.12 untuk kriteria lengkap).
Tidak hanya pertumbuhan dan perkembangan awal nampaknya tidak ada kelainan, namun dalam
banyak kasus kecerdasan tetap normal selama hidup (beberapa individu mengalami retardasi
mental ringan). Meski mereka biasanya menyukai persekutuan dan perbincangan dengan orang
lain, individu yang terkena Aspergers Disorder kekurangan rasa akan kecerdasan sosial,
menyebabkan mereka nampaknya tidak sensitif terhadap perasaan orang lain. Hasilnya, mereka
dibutuhkan untuk komunikasi sosial yang normal. Dewasa muda dengan Aspergers Disorder
dapat menghasilkan kata-kata dan kalimat yang sangat normal ketika ditulis dikertas, namun
ucapan mereka ditandai dengan pengulangan, berputar-putar, dan ketiadaan prosodi dan bahasa
tubuh pada orang normal. Meski mereka kurang terganggu secara fisik dibandingkan dengan
mereka dengan sindrom PDD lainnya, individu ini biasanya ceroboh seperti anak-anak.
Aspergers Disorder merupakan diagnosis baru dalam DSM-IV, dan makna dan nilainya
masih belum pasti. Beberapa otoritas mengklaim bahwa hal ini bukanlah kelainan diskret, namun
merupakan sebuah varian yang lebih ringan dari autisme. Lainnya, menemukan gambaran klinis
yang mirip dengan gangguan kepribadian skizotipal, dan membayangkan mengenai hubungan
Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, seperti yang ditunjukkan oleh sekurangnya dua dari
berikut :
- Ditandai gangguan dalam penggunaan perilaku nonverbal multipel seperti tatapan mata,
ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerak-gerik untuk mengatur interaksi sosial.
- Gagal mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sesuai menurut tingkat
perkembangan.
- Gangguan untuk secara spontan membagi kesenangan, perhatian atau prestasi dengan
orang lain (seperti kurang memperlihatkan, membawa atau menunjukkan obyek yang
Pola perilaku, minat dan aktivitas yang terbatas, berulang dan stereotipik, seperti yang
- Preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang stereotipik, dan terbatas, yang
- Ketaatan yang tampaknya tidak fleksibel terhadap rutinitas atau ritual yang spesifik dan
nonfungsional.
Gangguan ini menyebabkan gangguan yang bermakna secara klinis dalam fungsi sosial,
Tidak terdapat keterlambatan menyeluruh yang bermakna secara klinis dalam bahasa (misalnya,
menggunakan kata tunggal pada usia 2 tahun, frasa komunikatif digunakan pada usia 3 tahun).
Tidak terdapat keterlambatan bermakna secara klinis dalam perkembangan kognitif atau dalam
perkembangan ketrampilan menolong diri sendiri dan perilaku adaptif yang sesuai dengan usia
(selain dalam interaksi sosial), dan keingintahuan tentang lingkungan pada masa kanak-kanak.
Arthur
Ketika Arthur lahir, ibunya menujukkan kebahagian. Bayi pertamanya, seorang anak laki-laki
prematur, meninggal ketika ia hanya berusia 2 minggu, Arthur yang menggemaskan tumbuh
dengan sehat, seperti yang ditunjukkan oleh milestone. Dia mengucapkan kata-kata saat usia 14
bulan dan kalimat saat usia 18 bulan. Dia dilatih untuk pergi ketoilet saaat berusia 28 bulan.
Meski dia dapat berdiri sendiri saat usia 10 bulan dan berjalan saat usia 1 tahun, dia sering jatuh
dan berjalan dengan rolling gait, ibunya menyebut dia sebagai pelaut kecil.
Setelah hanya beberapa minggu dalam kelompok bermain, gurunya meminta untuk
berkonsultasi dengan orang tua Arthur. Dia berpikir bahwa Arthur menyukai persekutuan dengan
anak lain, namun pendekatannya terhadap mereka seperti berteriak atau memukul untuk
mendapatkan perhatian mereka sangatlah merusak diri. Dia juga menyadari ketika dia mencoba
untuk berbicara kepadanya, dia akan mengalihkan pandangannya kepadanya. Ketika ia berbecara,
suaranya memiliki kualitas nada yang tetap sehingga gurunya tidak dapat mengerti seperti ia
Meskipun demikian, dengan kecerdasan diatas rata-rata (skala penuh WISC-R IQ= 116).
Arthur membuat kemajuan yang baik selama sekolah. Dia dirujuk untuk evaluasi ketika ia sedang
berada di kelas 6, hanya dikarenakan nampaknya ia tidak memiliki teman diluar keluarganya
sendiri. Malahan, ia memiliki dua minat : sistem telepon dan koleksi CD. Arthur telah menghafal
dalam jumlah banyak dari informasi mengenai sejarah, kontruksi, pemeliharaan, dan bahkan
pembiayaan dari sistem telepon. Bagian dari sejumlah telepon tua berserakan di dalam kamarnya,
dan diruang bawah tanah ia telah merakit sebuah saklar manual dengan colokan yang befungsi.
Koleksi CDnya hanyalah original-cast musicals. Berdasarkan yang dikatakan ibunya, apabila
seseorang merubah urutan seharusnya dari koleksi CD yang sudah diatur olehnya, dia akan
Sealam wawancara, Arthur berbicara dengan jelas namun monoton mengenai perbaikkan
Apabila Arthur dirujuk untuk evaluasi beberapa tahun kemudian, seseorang yang tidak
seperti gangguan kepribadian Skizoid. Namun, diagnosis ini umumnya menjadi nyata pada akhir
hidup dan mengganggu interaksi sosial secara ringan. Tanpa adanya riwayat akan kehilangan
fungsi yang dini, PDD lain seperti CDD dan Retts Disorder dapat disingkirkan. Ketiadaan dari
pembatasannya tidak selalu jelas dalam tiap kasus. Meski minat Arthur yang sangat terbatas
menyerupai obsesi pada Obsessive-Compulsive Disorder, pada akhirnya tidak membatasi minat
seorang anak secara berat seperti pada kasus Arthur. Obsessive-Compulsive Disorder seringkali
tidak dimulai pada masa kanak-kanak. Diagnosis lima axis Arthur adalah sebagai berikut:
Mengacu kepada DSM-IV, seorang anak dengan Aspergers Disorder perlu dikategorikan sebagai
memiliki Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified. Bahkan saat ini, dengan
beberapa kategori baru, banyak anak-anak (mungkin mayoritas dari mereka dengan diagnosis
PDD apapun) perlu diberikan diagnosis ini sebagai contoh, mereka yang tidak memenuhi
kriteria untuk autisme dikarenakan oleh usia yang lanjut saat onset atau gejala yang terlalu sedikit
atau atipikal.
Saran umum
Mungkin lebih dari kelompok diagnostik lain apapun, PDDs akan menguji kemampuan anda
untuk mengevaluasi sebuah diagnosis banding. Hal ini dikarenakan aspek dari kelainan ini sangat
bertumpang tindih dengan yang lain; anda mungkin memerlukan untuk menyingkirkan kelainan
neurologis, kelainan Axis I lainnya, dan (ketika pasien telah sampai pada fase dewasa muda)
Gangguan Kepribadian Skizoid atau Skizotipal. Anak dengan PDD biasanya bersifat ceroboh
atau memiliki masalah motorik volunter lainnya, sehingga anda perlu hati-hati terhadap
koordinasi motorik kasar dan halus seorang anak bahkan dapat didiagnosa memiliki gangguan
perkembangan koordinasi.
Beberapa anak PDD tidak berbicara, mereka yang bisa mungkin menggunakkan bahasa
dengan tidak tepat. Mereka mungkin bertanya mengenai masalah personal (Respon yang tepat
terhadap pertanyaan personal seringkali variasi dari Saya tidak dapat memberitahu kamu tentang
hal itu, namun saya dapat mempersilahkan kamu untuk melihat apa yang ada didalam kotak
mainan ini.). Dimana dengan pasien anak kecil lainnya, mengikuti minat seorang anak atau masa
lalu dan menunjukkan keinginan untuk masuk kedalam aktifitas sang anak akan membantu
adanya untuk membntuk suatu hubungan dengan sang anak. Sama seperti anak dengan retardasi
mental, jawaban umum bagi anak PDD terhadap pertanyaan yang mereka tidak pahami dengan
Sangatlah kritis dalam mendiagnosa PDD untuk menyadari fasilitas dimana sang anak
berinteraksi secara verbal dan afektif terhadap anda. Seorang given child akan tampak acuh tak
acuh, menghindari kontak fisik, atau bahkan gagal untuk membuat kontak mata. Anda mungkin
akan merasa terbantu untuk diam atau bergoyang, mengikuti (namun berhati-hati untuk tidak
mengejek) perilaku anak tersebut. Setelah beberapa saat, sang anak mungkin ingin untuk
mengikuti gerakan anda, sehingga membuat hubungan emosional dalam kadar tertentu dan
membantu anda untuk menilai seberapa jauh seorang anak menginginkan untuk berhubungan
dengan orang lain, meski dalam kadar yang nonverbal secara keseluruhan.
Sekitar dari anak dengan PDD mengalami gangguan kognitif. IQ performa biasanya
lebih baik dari IQ verbal. Seperti anak dengan retardasi mental, pasien PDD memiliki
kemampuan yang bervariasi yang berbahaya untuk menahan gagasan mengenai kemampuan
pasien lainnya. Anak seperti ini akan menantang kemampuan interaksi dan pengalaman anda
sebagai pewancara, mungkin lebih dari satu dengan cacat berat lainnya. Beberapa sesi mungkin
Faktor Perkembangan.
Perbedaan dari usia saat onset sangatlah jelas dari berbagai kriteria dari PDD yang bermacam-
macam. Retts Disorder berkembang secara normal pada 6-18 bulan pertama dari kehidupan; bagi
anak CDD, kemunduran hanya terjadi setelah 3-4 tahun. Anak dengan Aspergers Disorder baru
disadari lebih lama lagi, saat derajat sosialisasi yang diharapkan gagal berkembang. Namun
diagnosis terhadap autisme dapat dicurigai pada anak berusia 1 tahun dengan penolakan kaku
mereka terhadap pelukan, kegagalan untuk menaikkan lengan mereka, senyuman ireguler sosial,
dan penolakkan terhadap penglaman baru (terutama makanan baru). Pada tahun kedua, keacuhan
sosial mereka akan lebih jelas ditunjukkan dengan kurangnya berbagi perhatian, kegagalan untuk
menunjuk, atau kegagalan untuk mempertahankan tatapan terhadap orang dewasa. Selanjutnya,
Meski banyak anak akan berlaku tak pantas dari waktu ke waktu, sebagian minoritas dari anak-
anak memiliki masalah perilaku yang jauh melebihi mencuri permen, perkelahian disekolah atau
keributan dikelas. Kelainan pada bagian ini meliputi sebuah spektrum dari perilaku yang
mengganggu yang terdapat sepanjang dual continua dari usia dan tingkat keparahan. Beberapa
anak yang sulit tumbuh melalui tahap berurutan dari perilaku agresif -> Oppositional Defiant
Disorder -> Conduct Disorder -> Antisocial Personality Disorder. Beberapa penelitian
nampaknya menunjukkan bahwa mereka yang berkembang dari suatu tahap ke tahap berikutnya
memiliki lebih banyak riwayat keluarga dengan psikopatologis dan lebih menggunakkan zat
psikoaktif. Namun, garis pembatas antara gangguan perilaku dan sifat antisosial sepenuhnya
sewenang-sewenang, dan tidak ada seorangpun yang yakin sepenuhnya bahwa tiap tahap
merupakan kesatuan yang terpisah. ADHD, meski tidak secara jelas berada didalam garis tahapan
Meski definisi saat ini mungkin tidak membedakan kelainan dengan sebuah etiologi atau
prognosis yang sama, mereka memudahkan para klinisi untuk menjelaskan sekelompok dari
gangguan yang berakun kepada sebuah porsi besar bagi praktek praktisi kesehatan jiwa anak
manapun. Penyebab spesifik dari kelainan ini tidak diketahui, namun pengaruh genetik dan
lingkungan telah dicurigai. Kondisi ini dapat muncul sebagai akiat dari perceraian yang pahit atau
kejam atau pengasuhan yang bersifat membatasi; Oppositional Defiant Disorder dilaporkan lebih
sering terjadi pada keluarga dengan status sosioekonomi yang rendah. Orang tua dan saudara
penyalahgunaan obat-obatan, dan sifat antisosial. ADHD dan gangguan somatisasi seringkali
merupakan salah satu dari diagnosis kesehatan jiwa yang paling umum pada masa kanak-kanak.
Ditemukan pada 3-5% anak usia sekolah, kelainan ini mengenai 2-3x anak laki-laki dibandingkan
anak perempuan. (Kelainan ini jarang didiagnosa di Eropa, dimana mereka berpikir bahwa
Amerika Utara kadang-kadang salah melabeli anak yang hanya memiliki gangguan perilaku).
Gejala gangguan ini umumny muncul sebelum seorang anak bersekolah, dan kriterianya
(lihat tabel 11.13) memerlukan beberapa gejala sebelum usia 7 tahun, namun diagnosis ini
biasanya tidak ditegakkan setelah beberapa tahun sejak dimulainya sekolah. Para ibu terkadang
melaporkan anak ADHD mereka lebih sering menangis dibandingkan dengan bayi mereka, atau
mereka sering mengeluh sakit perut, pemarah atau sulit tidur. Beberapa ibu bahkan menyatakan
penderita lainnya (atau secara ekslusif) juga menunjukkan gejala dari kurangnya perhatian.
Dikarenakan dari sifat yang mengganggu, pekerjaan sekolah yang buruk, komentar impulsif, dan
kecerobohan, anak-anak ini tidak disukai oleh teman-temannya dan orang tua. Gangguan distimik
atau gangguan cemas merupakan komorbid pada 25-30% anak dengan ADHD. Gejala dari
ADHD biasanya meringan pada masa remaja, namun studi menunjukkan bahwa anak-anak
Pasien memiliki inatensi atau hiperaktifitas-impulsif (atau keduanya) yang menetap sekurangnya
6 bulan kepada sebuah derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan, seperti yang
1. Sering gagal memberi perhatian yang cukup terhadap detail, atau membuat kesalahan
karena ceroboh saat mengerjakan pekerjaan sekolah, bekerja atau aktivitas lain
4. Sering tidak enurut instruksi dan gagal mengerjakan pekerjaan sekolah, tugas di
6. Sering menghindari, tidak menyukai, atau menolak untuk melakukan tugas yang
Enam atau lebih gejala hiperaktivitas-impulsivitas, yang menetap 6 bulan atau lebih, dengan
- Hiperaktivitas
kursi
3. Sering lari dan memanjat berlebihan di situasi yang tidak tepat. Pada anak remaja
4. Sering mengalami kesulitan bermain atau aktivitas lain yang memerlukan ketenangan
- Impulsivitas
- Gejala terjadi di dua situasi berbeda atau lebih misalnya di sekolah dan di rumah
atau gangguan jiwa berat lain, dan bukan disebabkan gangguan mood, kecemasan atau ansietas,
kriteria untuk inatensi dan hiperaktifitas-kompulsif (Kebanyakan besar anak dengan ADHD
Randy
Dia tidak pernah belajar untuk berjalan ketika ia berusia 10 bulan, ia mulai berlari. Dia
Bahkan sebelum ia pergi bersekolah, saya tahu bahwa ia berbeda. Kakaknya dapat duduk
dan mewarnai atau menyusun kotak selama satu jam, sedangkan Randy hanya bisa bertahan
selama beberapa menit. Dan setiap sore hari saya perlu mengingatkan dia untuk memberi makan
anjing peliharan. Namun ia sangat cepat untuk belajar bahkan hal sulit sekalipun, jika anda
mendapatkan minatnya.
Pada kelas 1 Randy melewatinya dengan cukup baik. Itu merupakan suatu kelas
demonstrasi, dan disana terdapat seorang pembantu pengajar yang mengalihkan overaktifitasnya
untuk menjaga dia dari masalah. Namun ukuran kelas tahun ini bertambah besar dan catatan yang
berisi keluhan dari guru barunya terus berdatangan ke rumah Randy secara terus menerus.
Seseorang membaca sebagian didalam tulisannya: .dan ia menjawab pertanyaan yang saya
tanyakan kepada anak lain. Dia sering memotong saya, bahkan sebelum saya selesai bertanya.
Hal ini tidak membantu dikarenakan ia seringkali benar. Dia sering berbicara pada saat masa
sunyi dan tidak pernah menetap dikursinya lebih dari 5 menit, kecuali sang guru berdiri
didekatnya. Lalu ia akan menggeliat, mengetukan jarinya atau membuat suara popping dengan
mulutnya sampai tidak ada seorangpun disekitarnya dapat berkonsentrasi lebih dari Randy.
Ibunya juga menyadari banyak dari masalah perilakunya dirumah. Dia tidak akan
menyelesaikan pekerjaan rumah kecuali ayah atau ibunya berdiri didekatnya; dia akan terdistraksi
oleh kakaknya, TV, kucing, atau laba-laba yang sedang membuat jaring dipojokkan. Pekerjaan
yang ia selesaikan sangat terburu-buru dan penuh dengan kesahalan yang seharusnya ia tidak
Ayahnya juga seperti itu ketika ia kecil, sekarang ia merupakan seorang ahli kimia,
namun ia tetap memiliki masalah dalam berkonsentrasi. Namun Randy sepertinya telah mendapat
sifat dari sisi keluarga saya; dia sangat bahagia dan positif. Bahkan kakaknya pun seperti dia,
Selama wawancara yang pertama, Randy duduk di meja gambar dan secara senang
menggambar sebuah gambar krayon dari seorang anak yang menggambar sebuah gambar dengan
krayon. Dia adalah seorang redhead dengan muka berbintik-bintik yang mengakui bahwa
terkadang ia tidak berlaku baik. Saya tidak dapat menanganinya, ia berkata, kemudian
menambahkan dengan senang,Mungkin saya akan belajar bagaimana caranya tahun depan. Dia
berkata bahwa gurunya tidak menyukainya. Ny. Rucker berkata bahwa saya ceroboh dan
menghilangkan barang saya, seperti pensil dan buku saya. Dan ketika ia mengangkat tutup meja
saya dan menunjukkan kepada kelas bagaimana isi didalamnya, semua anak tertawa.
mengatakan, Dia seperti itu ketika kami membawanya ke dokter anak,. Hal ini seperti mencoba
ADHD dapat didiagnosa dengan setidaknya 6 gejala, namun mereka harus terjadi semua
pada kelompok inatensi atau hiperaktifitas-impulsif. Randy memiliki gejala dari kedua kelompok
ini. Dalam kelompok inatensi, dia seringkali membuat kesahalan yang tidak hati-hati, tidak
kehilangan alat-alat sekolah, dan sangat mudah teralihkan. Dalam kelompok hiperaktifitas-
impulsif, dia menggeliat, mengelilingi ruang kelas, terlalu berlebihan berputar-putar, terlalu
banyak berbicara, dan menjawab pertanyaan untuk anak lain diruang kelas. Bahkan kakaknya
Beberapa dari gejala Randy telah ada sejak masa kanak-kanaknya, dan masalah yang
dihasilkan dari perilakunya dibuktikan baik pada sekolah dan dirumah. Namun dari ekslusi Axis I
yang tertera dalam kriteria, DSM-IV nampaknya menanggap ADHD sebagai pilihan belakangan
(meski bukan akhir) dari diagnosa. Oleh karena itu, adakah kelainan lain yang dapat menjelaskan
gejala Randy? Dalam gangguan perkembangan pervasif, seperti autisme, seorang anak tidak
dapat berkomunikasi sebaik Randy. Retardasi Mental dapat disingkirkan berdasarkan fakta bahwa
perkembangannya sangatlah normal , dan juga ia belajar dengan cepat apabila perhatiannya
tertuju kepada hal itu. Pasien dengna gangguan depresi akan mengalami agitasi atau rentang
perhatian yang buruk; meski sikap Randy adalah periang, lebih banyak informasi diperlukan dari
orangtuanya mengenai gejala depresif, dan juga gejala dari gangguan cemas. Tentu saja, tidak ada
bukti ataupun hal lain bagi gangguan psikotik seperti skizofrenia. Sebagian besar pasien dengan
Tourettes Disorder mengalami hiperaktif; skemanya meliputi tidak adanya tics dari motorik dan
vokal, dan orang tuanya perlu ditanyakan mengenai hal ini. Meski kriteria telah menganjurkan
untuk menyingkirkan gangguan kepribadian, diagnosis semacam ini sulit dipertahankan pada
Anak yang dibersarakn dalam lingkunang sosial yang semrawut dapat menjadi hiperaktif
atau inatentif, sejauh dari informasi yang kami miliki, rumah Randy stabil dan mendukung. Tidak
adanya bukti dari keinginan untuk berperilaku tak pantas yang menunjukkan suatu gangguan
perilaku lainnya, seperti Oppositional Defiant Disorder atau Conduct Disorder, dimana keduanya
seringkali menemani ADHD, Faktanya, Randy nampaknya merasa sedih bahwa ia tidak dapa
mengkontrol dirinya sendiri. Gangguan belajar dapat juga komorbid dengan ADHD dan
gangguan perilaku disruptif dan perlu dipertimbangkan sebagai diagnosis banding terhadap anak
Dikarenakan Randy memiliki setiap gejala dalam kelompok inatensi dan hiperaktif-
impulsif, diagnosis subtipenya adalah tipe kombinasi. Faktanya, kelompok ini merupakan subtipe
tersering. Diagnosis Randy (lebih dipastikan dengan sebuah wawancara lebih lanjut dengan orang
Beberapa generasi sebelumnya, tanda utama dari ADHD adalah perilaku gelisah, dimana
menentukkan satu dari namanya : Sindrom Anak Hiperaktif. Anak-anak ini dideskripsikan
sebagai motorically driven, selalu berlari, dan memiliki kesulitan untuk duduk tenang. Pada dua
dekade atau dekade terakhir, masalah dalam mempertahankan perhatian menjadi fokus dalam
kelainan ini, saat ini secara ceroboh istilah ini diberi nama kembali sebagai Attention-
Deficit/Hyperactivity Disorder (tidak heran singkatan ADHD ditemukan pada mata uang).
Penelitian terkini menunjukkan teori lain bahwa hal ini berkembang dikarenakan kegagalan
mekanisme otak yang bertanggung jawab pada kontrol diri dan inhibisi pada impuls. Area dari
otak yang terlibat diantaranya nukleus kaudatus dan globus palidus, keduanya merupakan bagian
dari ganglia basal. Meksi teori ini belum di uji coba dengan adekuat, setidaknya DSM-V atau
DSM-VI akan memberikan nama lain kepada kondisi umum yang luas dan membingungkan ini.
Anak yang hiperaktif atau yang memiliki masalah dalam mempertahankan perhatian namun tidak
memenuhi kriteria untuk ADHD dapat dikode sebagai ADHD Not Otherwise Specified.
antisosial secara persisten. Perilaku ini dapat terjadi dalam empat kategori yang berbeda, dengan
gejala spesifiknya diatur sehingga gejala hanya dalam sebuah kategori akan cukup untuk
mendiagnosa (lihat tabel 11.14). Patut diketahui bahwa kebanyakany dari gejala ini, baik mereka
terjadi pada anak-anak atau dewasa, akan menyebabkan penangkapan atau konsekuensi legal
lainnya. Faktanya, bagi orang dewasa untuk didiagnosa memiliki gangguan kepribadian
antisosial, kriteria sesungguhnya yang tertera dibawah poin pertama dalam tabel 11.14 harus ada
sebelum usia 15 tahun ( seperti bolos sekolah atau begadang). Anak-nak yang sangat agresif pada
usia 7 atau 8 tahun cenderung untuk menetap sehinnga pada kehidupan dimasa mendatang akan
memiliki catatan polisi lebih banyak 3x dibanding anak pada umumnya. Prevalensi dari Conduct
Disorder lebih tinggi pada anak laki-laki, berkisar dari 6-16%, sedangkan berdasarkan pada studi,
rata-rata prevalensi bagi anak perempuan hanya setengah dari anak laki-laki.
Usia dari munculnya onset, yang ditetapkan dalam diagnosis subtipe, merupakan hal yang
penting bagi prediksi akibat kelainan ini. Tipe Onset masa kanak-kanak (Onset dibawah usia 10
tahun) lebih sering berhubungan dengan aggresi dan hasil yang buruk (hampir 50% pasien
dengan subtipe ini akan mendapat diagnosis gangguan kepribadian Antisosial). Pasien Onset
masa kanak-kanak jauh lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Pasien yang
tidak bergejala sampai masa remaja (kurang lebih), rasio sexnya tidak terlalu ekstrim, dan
gangguan ini cenderung untuk tidak menghasilkan diagnosis gangguan kepribadian antisosial saat
dewasa.
Pada Tahun 1970, Eli Robins dan Samuel Guze membuat lima kriteria untuk memvalidasi
diagnosis kesehatan jiwa. Karya seminal mereka sering dikutip hari ini. Sampai sejauh mana
kategori dari conduct disorder memenuhi kriteria mereka?
1. Gambaran klinis dari sebuah gangguan merupakan langkat pertama dalam diagnosis.
Selama 14 tahun, DSM telah mengubah kriteria untuk conduct disorder sebanyak 3 kali.
Dengan setiap perubahan, subtipe yang dapat didiagnosa berubah seluruhnya. Meski
kriteria inklusi telah mempertahankan konsistensi dari satu edisi dari DSM kepada edisi
adanya penemuan yang konsisten pada pemeriksaan laboratorium dan radiografi pada
Conduct Disorder
3. Pembatasan dari gangguan lainnya perlu difasilitasi oleh kriteria eksklusi. Dalam hal
4. Studi Follow-up harus mengkonfirmasi hasil yang homogen. Anak-anak yang telah
didiagnosa memiliki Conduct Disorder dapat memiliki beragam diagnosis Axis I dan II,
meliputi tidak adanya gangguan mental sama sekali. Bahkan anak yang memiliki Conduct
Disorder yang sangat berat hanya kurang dari 50% akan mengalami gangguan
kepribadian antisosial.
5. Studi keluarga harus membuktikan peningkatan prevalensi dari gangguan yang sama pada
saudara dekat. Saudara dari seorang anak yang mengalami Conduct Disorder seringkali
namun sejauh ini, belum ditemukan saudara yang mengalami bentuk gangguan yang
sama.
Pemahaman kami mengenai Conduct Disorder nampaknya terjadi pada masa kanak-kanak,
dengan jangkauan psikopatologis yang terlalu luas, seringkali ditemukan bersamaan dengan
gangguan lain, memiliki dukungan yang kurang dari keluarga dan studi genetik, dan tidak
mendapat informasi sama sekali dari laboratorium. Hasil dari Conduct Disorder tidak terlalu
Seorang anak yang didiagnosa mengalami Conduct Disorder akan memiliki risiko untuk terkena
berbagai gangguan kepribadian, dan kriteria ini sebenarnya membentuk sebuah bagian dari
persyaratan untuk diagnosis gangguan kepribadian antisosial saat dewasa. Sebuah pertanyaan
harus dimunculkan : apakah Conduct Disorder lebih pantas dianggap sebagai gangguan Axis I
atau Axis II? Mungkin tidak keduanya, mungkin gangguan ini merupakan gejala hibrida yang
menjembatani dua dunia. Penelitian lebih lanjut, dan pemikiran yang tidak sedikit, akan
Selama 12 bulan atau lebih pasien memiliki pola perilaku yang diulang dan menetap ditandai oleh
pelanggaran terhadap hak orang lain, norma/aturan sosial yang berlaku dalam masyarakat dengan
minimal menampilkan 3 dari tingkah laku berikut, atau menampilkan satu perilaku di bawah ini
selama 6 bulan:
Pengrusakkan Properti
Menipu / Pencurian
- Sering pergi pada malam hari tanpa sengetahuan orangtua sebelum usia 13 tahun
312.81 Childhood-onset type, paling sedikit satu criteria conduct disorder sebelum usia 10 tahun.
312.82 Adolescent-onset type, tidak terdapat criteria conduct disorder sebelum usia 10 tahun,
o Severe sudah melukai orang lain, memaksa hubungan seksual, kekejaman secara
fisik
Jim
Wawancara dengan Jim yang berusia 10 tahun dilaksanakan pada juvenile hall, dimana telah
menjadi rumahnya selama 2 minggu belakangan ini. Dia telah membawa koleksi uang recehnya
kepada sekolah untuk Hobby Day. Saat istirahat makan siang, koin itu masuk kedalam salah satu
kasus kakinya, dimana ia kemudian memukul seorang anak kelas dua yang menolak untuk
memberikan sandwich jelly yang diinginkan Jim. Insiden ini merupakan percobaan pemerasan
wawancara dilakukan. Kami telah membawa dia kepada klinik child guidance. Mereka
Jim sering mengambek, temperamennya tidak membaik sejak ia mulai belajar berbicara.
kalimat lengkap pertamanya adalah saya tidak melakukan itu ibunya mengatakan. Dia selalu
berbedat, meski dia tertangkap basah sedang melakukan sesuatu. Pada saat awal taman kanak-
kanak, dia akan menyalahkan perkelahian yang ia mulai kepada korbannya. Ketika anak lain
menegurnya, Jim akan menyelinap ke rumah temannya itu untuk merusak mainan temannya. Ia
merupakan anak yang pada usia 8 tahun telah memotong lebih dari 1 ban sepeda; pernah suatu
kali ia melubangi kotak pasir tetangganya dengan sebuah gunting yang ia curi dari rak di
safeway.
cepat. Dua kali dalam setahun ia masuk ke dalam rumah tetangga dan mencuri barang-barang
kecil dimana ia lalu mencoba untuk menjualnya pada tempat bermain di sekolah. Laporan
sekolah menyatakan bahwa ia cerdas dan dapat menjadi anak yang berprestasi. Namun bolos
sekolah dan memulai perkelahian yang berulang menyebabkan ia tiga kali dikeluarkan dari
Dia bertingkah secara natural, ibunya menjelaskan. Ayahnya dua kali di Lompoc
melakukan perampokkan bersenjata, saya rasa anda mengatakan ia adalah seorang kriminal. Dia
melihat adanya titik cerah pada penahanan Jim: Ini merupakan pertama kali dalam beberapa
usianya, yang berkeliaran di lantai bermain setelah ikatannya dilepas. Ia menghina berberbagai
mainan yang ditawarkan kepadanya, dia kemudian duduk di kursi kayu dengan tatapan yang
stabil. Dalam beberapa menit, dia menjawab pertanyaan hanya dengan 1 atau 2 kata. Ketika ia
akhirnya berbicara secara spontan, pertanyaan ini adalah untuk mempertanyakan berapa lama lagi
ia akan dilepas. Dia diberitahu bahwa hal itu tergantung kepada hasil evaluasi, dikarenakan ia
Jim kemudian menatap pewancara. Itu bukan saya saya tidak pernah melakukan
sesuatu yang salah. Lagipula, si kecil itu sudah mengetahui hal itu akan terjadi.