Anda di halaman 1dari 30

Retts Disorder

Retts Disorder telah muncul sejak tahun 1966, namun kelainan ini tidak dikenal dunia secara luas

sampai terdapat sebuah publikasi berbahasa inggris yang terdapat pada tahun 1983. Meski

kriteria(lihat tabel 11.10) tidak membedakan gender, sejauh ini kondisi tersebut hanya ditemukan

pada anak perempuan, oleh karena itu menguatkan spekulasi bahwa hal ini berasal dari lokus

tertentu pada kromosom X. Retts Disorder berbeda dengan kelainan autisme dimana, bahwa

setelah kehamilan dan persalinan yang normal, seorang anak berkembangan secara normal pada

beberapa bulan pertama. Lalu kemudian masalah ini dimulai.

Untuk mengakomodasi otak yang berkembang secara cepat, lingkar kepala pada bayi

yang normal membesar dengan cepat pada 6 bulan pertama kehidupan dan melambat setelahnya;

Rata-rata, kepala seorang bayi berukuran 34cm saat lahir, 43cm pada usia 6 bulan, dan 46cm

pada saat berusia 1 tahun. Setelah beberapa bulan pertama dari pertumbuhan yang normal,

seorang anak dengan Retts Disorder bertumbuh jauh lebih lambat dibandingkan dengan usia

kronologis sebenarnya. Seperti dalam kelainan disintegratif masa kanak-kanak, terdapat

kehilangan dari gerakan bermakna yang telah didapat pada tangan dan onset dari gerakan

mencuci tangan yang stereotipik. Gejala motorik lainnya diantaranya mengertak gigi dan

kesulitan dalam mengunyah, kesulitan bernafas (hiperventilasi, menelan udara, atau apneu), dan

stiff-legged gait pada pasien yang sudah dapat berjalan. Anak-anak ini telah kehilangan

kemampuan berbahasa yang telah didapat dan menunjukkan sedikit atau tidak ada ketertarikan

terhadap suatu objek atau orang lain, lebih dari mengalami kejang.
Setelah kemunduran yang pertama, stabilisasi dapat terjadi, kemampuan kognitif dan

sosial bahkan dapat meningkat sedikit. Pada masa remaja, gangguan motorik (kehilangan

kemampuan untuk berjalan), skoliosis, dan kekakuan dapat timbul kembali. Retardasi mental

yang seringkali hadir dalam kelainan ini seringkali berat atau dalam, dengan hilangnya

kemampuan sosial dan bahasa. Retts Disorder mengenai 1 dari 10.000 anak perempuan, dan

biasanya menjadi jelas ketika tahun kedua kehidupan. Dengan kapasitas untuk mengurus diri seringkali

hilang, dampak terhadap penderita dan keluarga sangatlah hebat.

Tabel 11.10 Kriteria untuk Retts Disorder


Semua dibawah ini menunjukkan perkembangan dini yang normal:

- Perkembangan prenatal dan perinatal

- Perkembangan psikomotor, sekurangnya 5 bulan

- Lingkar kepala saat lahir

Setelah permulaan yang normal ini, semua hal dibawah ini terjadi:

- Pertumbuhan kepala melambat secara abnormal pada usia 5 -48 bulan

- Diantara bulan 5 sampai 30, sang anak kehilangan gerakan bermakna yang telah didapat

pada tangan dan muncul gerakan tangan stereotipik seperti mencuci tangan atau meremas

tangan

- Dini pada kelainan ini, sang anak kehilangan ketertarikan pada lingkungan sosial.

(Namun, interaksi sosial seringkali berkembang belakangan).

- Gait atau gerakan dari tungkai terkoordinasi dengan sangat buruk.

- Retardasi psikomotor yang berat dan pemburukan yang berat dari ekpresi dan penerimaan

bahasa ditemukan.
Alicia

Diagnosis dari Retts Disorder ditegakkan ketika Alicia yang berusia 12 tahun ditemukan

panti asuhan pemerintah bagi anak-anak terbelakang. Dia telah hidup disana sejak berusia 2

tahun, ketika orang tuanya telah memutuskan bahwa mereka tidak dapat lagi merawat dia.

Berdasarkan pada catatan pengurusnya, perkembangan Alicia selama 16 bulan pertama

baik-baik saja. Dia dapat mengucapkan kata dan kalimat pendek; dia mulai berjalan pada usia 12

tahun. Lalu, beberapa waktu menuju ulang tahunnya yang kedua, dia berhenti berbicara dan

menghindari kontak sosial biasanya. Kejang yang belakangan muncul sangat sulit ditangani oleh

pengobatan, sehingga ditangani oleh lembaga. Rekam medis pada masa bayi menunjukkan

ukuran kepala 33cm saat lahir, 40,5cm pada usia 6 bulan, dan 42cm pada usia 18 bulan. Dokter

anak menyadari ukuran kepala yang hampir statis dan mendiagnosa mikrosefali sekunder.

Saat ini Alicia berbicara tanpa kata, namun seringkali dengan dengkuran yang melisankan

atau suara cooing. Ketika sedang marah, dia mungkin berteriak dengan keras dan berulang-ulang.

Dia dapat berjalan, namun dengan langkah yang lebar yang sepertinya mengkompensasi sebagian

dari kesadaran yang buruk akan keseimbangan. Selama waktu yang dihabiskannya untuk

perbincangan dengan dokter, dia hampir selalu menggesek-gesekan bagian belakang tangannya

secara bersamaan. Meski dia membuat beberapa kontak mata selama wawancara dan secara jelas

dapat mendengar, dia nampaknya hanya memahami sedikit apa yang dikatakan kepadanya dan

tidak mengikuti permintaan yang ditujukkan kepadanya.

Evaluasi dari Alicia

Berdasarkan kepada sebuah penilaian saat usia 12 tahun, siapapun yang tidak memiliki

akses kepada rekam medisnya akan mendiagnosis Alicia tidak lain dari Retardasi Mental.
Riwayat di dalam grafik medis dialah yang membantu penegakkan diagnosis yang benarsecara

spesifik, penurunan pertumbuhan pada ukuran kepala (dimana bertentangan pada Childhood

Disintegrative Disorder), kehilangan kontrol tangan dan koordinasi motorik (gait), dan hampir

tidak adanya ucapan. Beratnya gangguan bahasa dan kemampuan intelektual menyingkirkan

Aspergers Disorder. Riwayat perkembangan awal yang normal sampai berusia 16 bulan

menunjukkan bahwa autisme bukanlah diagnosis yang tepat.

Axis I 299,80 Retts Disorder

Axis II 318,2 Retardasi Mental berat

Axis III Tidak ada

Axis IV Tidak ada Hidup dalam lembaga

Axis V GAF = 11 (saat ini)

299.10 Childhood Disintegrative Disorder

Seorang anak yang lebih tua (atau dewasa) dengan Childhood Disintegrative Disorder (disingkat

sebagai CDD dalam pembahasan ini) sangat menyerupai seseorang dengan autisme. Dimana,

pasien CDD tipikal memiliki kekurangan dalam interaksi sosial, ketertarikan yang rendah pada

lingkungan, dan kemampuan komunikasi yang buruk; dan bahkan tidak dapat mengurus diri

sendiri, termasuk kakus. Dimana kedua kondisi ini berbeda pada perkembangan awal mereka.

(lihat tabel 11.11 untuk seluruh kriteria untuk CDD). Dimana anak autisme menunjukkan gejala

pada saat dua tahun pertama kehidupan, seorang pasien dengan CDD berkembang secara normal

sampai usia 2-4 tahun. Setelah onset yang terjadi secara mendadak/perlahan, dimulailah

penurunan selama 6-9 bulan dimana seorang anak kehilangan kemampuan yang telah didapat,
menyebabkan gambaran yang saling bertumpang tindih yang tidak dapat dibedakan dengan

autisme; kegelisahan motorik, inkontinensi, kehilangan bahasa dan kemampuan makan sendiri,

penurunan dalam hubungan interpersonal dan ketertarikan pada lingkunagan. Setelah hal ini

terjadi, kelanjutan dari kasus ini bervariasi. Beberapa anak menjadi stabil; yang lainnya terus

mengalami penurunan secara perlahan. Kejang seringkali terbentuk. Beberapa pasien membaik,

namun hal ini jarang terjadi.

Meski etiologi dari CDD tidak diketahui, studi otopsi menunjukkan abnormalitas dari

neuron otak. Merupakan kondisi PDD yang paling jarang, CDD mengenai hanya 1 dari 100.000

anak. Anak laki-laki lebih sering terkena dibanding anak perempuan.

Tabel 11.11 Kriteria untuk Childhood Disintegrative Disorder

Sekurangnya sampai berusia 2 tahun, seorang anak berkembang secara normal, ditunjukkan

dengan perilaku adaptif, bermain, hubungan sosial, komunikasi verbal dan non verbal yang sesuai

dengan umur.

Sebelum berusia 10 tahun, sang anak mengalami kehilangan penting yang bermakna secara klinis

dari kemampuan yang sebelumnya pernah dipelajari dibagian dibawah ini (dua atau lebih):

- Bahasa (ekpresif atau reseptif)

- Perilaku adaptif atau kemampuan sosial

- Kontrol berkemih atau buang air besar

- Bermain

- Kemampuan motorik
Sang anak berfungsi secara abnormal pada dua atau lebih dalam hal dibawah ini:

- Interkasi sosial ditunjukkan dengan perilaku nonverbal yang terganggu, hubungan

rekanan, atau pertukaran emosional atau sosial.

- Komunikasi dicirikan dengan penundaan atau ketiadaan dari bahasa yang diucapkan,

ketidak mampuan untuk bercakap-cakap, penggunaan bahasa yang berulang-ulang atau

stereotipik, atau ketiadaan dari berbagai permainan khayalan.

- Aktifitas, perilaku, dan minat bersifat repetitif, terbatas, dan stereotipik. Hal ini termasuk

mannerisme motorik dan stereotipik,

Gejala ini tidak dapat dijelaskan lebih baik dengan skizofrenia atau pervasive developmental

disorder spesifik lainnya.

Andrew

Anak dari kehamilan cukup bulan dan persalinan yang normal, Andrew merupakan anak ketiga

dan anak laki-laki pertama didalam sebuah keluarga yang utuh. Dia mengucapkan kata

pertamanya saat usia 11 bulan dan kalimat pertamanya pada usia 20 bulan. Dia mulai duduk saat

berusia 6 bulan, berjalan sambil memegang perabot rumah pada usia 11 bulan, dan berjalan

secara mandiri saat usia 13 tahun. Tidak lama setelah ulang tahunnya yang kedua, ibunya

menyadari bahwa ia mulai mengalami kesulitan dalam memegan sendok untuk menyuapi dirinya.

Selama beberapa bulan kemudian, Andrew kelihangan secara perlahan kemampuan untuk

memanipulasi objek dengan tangannya. Ibunya segera menyadari bahwa dia akan menggesekkan

kedua tangannya satu sama lain, seperti dia sedang mencuci tangan. Walaupun ia telah
mengucapkan kalimat pendek, dia secara perlahan berhenti berbicara sama sekali kecuali sebuah

silabus (kah), dimana dia gunakan sebagai seluruh ekpsresi untuk distress, kesenangan, dan

(batas tertentu) pertanyaan. Saat ulang tahunnya yang ke empat, dia menunjukkan tidak adanya

minat terhadap hadiah atau kue. Saat ini, dia telah kehilangan kontrol dari berkemih dan buang

air besar.

Evaluasi dari Andrew

Dengan kehilangannya yang berat akan bahasa, minat dalam aktifitas, dan kemampuan

sosial, Andrew akhirnya menyerupai seorang anak dengan autisme, namun hal ini akan dibedakan

dengan riwayat perkmebangan awalnya, ketika ia nampaknya berkembang secara normal, yang

menjauhkan Andrew. PDD lainnya juga perlu untuk disingkirkan. Manifestasi dari Aspergers

Disorder lebih ringan; Retts Disorder hanya dilaporkan pada anak perempuan, dana dalam kasus

Andrew tidak adanya bukti akan perlmabatan dari pertumbuhan kepala. Tidak ada kondisi medis

umum yang dilaporkan yang dapat menyebabkan demensia, sebagai diagnosis banding. Meski

Andrew secara nyata mengalami retardasi mental, kekurangan lainnya menghalangi penilaian

adekuat untuk IQ. Oleh karena itu, diagnosis Axis II harus ditetapkan dengan istilah yang tak

menentu. Diagnosis lengkapnya adalah sebagia berikut:

Axis I 299,10 Childhood Disintegrative Disorder

Axis II 319 Retardasi Mental, tingkat keparahan belum ditentukan

Axis III Tidak ada

Axis IV Tidak ada

Axis V GAF = 11 (saat ini)


299.80 Aspergers Disorder

Meski Aspergers Disorder telah dijelaskan pertama kali jauh lebih awal (1908) dibandingkan

dengan autisme dan mengenai lebih banyak pasien, sampai beberapa tahun belakangan, kelainan

ini belum cukup dikenal. Hal ini berhubungan sebagian dengan autisme, psikopatologi yang

menghanucrkan, dan sebagian dikarenakan pasien dengan Aspergers Disorder salah didiagnosis

dengan diagnosa Axis I atau Axis II lainnya.

Lingkup mereka akan normalitas nyata dan fungsi yang baik membedakan pasien

Aspergers Disorder dengan pasien lain dengan PDD (lihat tabel 11.12 untuk kriteria lengkap).

Tidak hanya pertumbuhan dan perkembangan awal nampaknya tidak ada kelainan, namun dalam

banyak kasus kecerdasan tetap normal selama hidup (beberapa individu mengalami retardasi

mental ringan). Meski mereka biasanya menyukai persekutuan dan perbincangan dengan orang

lain, individu yang terkena Aspergers Disorder kekurangan rasa akan kecerdasan sosial,

menyebabkan mereka nampaknya tidak sensitif terhadap perasaan orang lain. Hasilnya, mereka

seringkali menyendiri, mungkin menginginkan teman namun kekurangan kemampuan yang

dibutuhkan untuk komunikasi sosial yang normal. Dewasa muda dengan Aspergers Disorder

dapat menghasilkan kata-kata dan kalimat yang sangat normal ketika ditulis dikertas, namun

ucapan mereka ditandai dengan pengulangan, berputar-putar, dan ketiadaan prosodi dan bahasa

tubuh pada orang normal. Meski mereka kurang terganggu secara fisik dibandingkan dengan

mereka dengan sindrom PDD lainnya, individu ini biasanya ceroboh seperti anak-anak.

Aspergers Disorder merupakan diagnosis baru dalam DSM-IV, dan makna dan nilainya

masih belum pasti. Beberapa otoritas mengklaim bahwa hal ini bukanlah kelainan diskret, namun

merupakan sebuah varian yang lebih ringan dari autisme. Lainnya, menemukan gambaran klinis
yang mirip dengan gangguan kepribadian skizotipal, dan membayangkan mengenai hubungan

yang mungkin diantara mereka.

Tabel 11,12 Kriteria untuk Aspergers Disorder

Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, seperti yang ditunjukkan oleh sekurangnya dua dari

berikut :

- Ditandai gangguan dalam penggunaan perilaku nonverbal multipel seperti tatapan mata,

ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerak-gerik untuk mengatur interaksi sosial.

- Gagal mengembangkan hubungan dengan teman sebaya yang sesuai menurut tingkat

perkembangan.

- Gangguan untuk secara spontan membagi kesenangan, perhatian atau prestasi dengan

orang lain (seperti kurang memperlihatkan, membawa atau menunjukkan obyek yang

menjadi perhatian orang lain).

- Tidak adanya timbal balik sosial dan emosional.

Pola perilaku, minat dan aktivitas yang terbatas, berulang dan stereotipik, seperti yang

ditunjukkan oleh sekurang kurangnya satu dari berikut :

- Preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang stereotipik, dan terbatas, yang

abnormal baik dalam intensitas maupun fokusnya.

- Ketaatan yang tampaknya tidak fleksibel terhadap rutinitas atau ritual yang spesifik dan

nonfungsional.

- Manerisme motorik stereotipik dan berulang (men-jentik dan mengepak-ngepak tangan


atau jari, atau gerakan kompleks seluruh tubuh).

- Preokupasi persisten dengan bagian-bagian obyek.

Gangguan ini menyebabkan gangguan yang bermakna secara klinis dalam fungsi sosial,

pekerjaan atau fungsi penting lainnya.

Tidak terdapat keterlambatan menyeluruh yang bermakna secara klinis dalam bahasa (misalnya,

menggunakan kata tunggal pada usia 2 tahun, frasa komunikatif digunakan pada usia 3 tahun).

Tidak terdapat keterlambatan bermakna secara klinis dalam perkembangan kognitif atau dalam

perkembangan ketrampilan menolong diri sendiri dan perilaku adaptif yang sesuai dengan usia

(selain dalam interaksi sosial), dan keingintahuan tentang lingkungan pada masa kanak-kanak.

Tidak memenuhi kriteria untuk gangguan pervasif spesifik atau skizofrenia.

Arthur

Ketika Arthur lahir, ibunya menujukkan kebahagian. Bayi pertamanya, seorang anak laki-laki

prematur, meninggal ketika ia hanya berusia 2 minggu, Arthur yang menggemaskan tumbuh

dengan sehat, seperti yang ditunjukkan oleh milestone. Dia mengucapkan kata-kata saat usia 14

bulan dan kalimat saat usia 18 bulan. Dia dilatih untuk pergi ketoilet saaat berusia 28 bulan.

Meski dia dapat berdiri sendiri saat usia 10 bulan dan berjalan saat usia 1 tahun, dia sering jatuh

dan berjalan dengan rolling gait, ibunya menyebut dia sebagai pelaut kecil.

Setelah hanya beberapa minggu dalam kelompok bermain, gurunya meminta untuk

berkonsultasi dengan orang tua Arthur. Dia berpikir bahwa Arthur menyukai persekutuan dengan
anak lain, namun pendekatannya terhadap mereka seperti berteriak atau memukul untuk

mendapatkan perhatian mereka sangatlah merusak diri. Dia juga menyadari ketika dia mencoba

untuk berbicara kepadanya, dia akan mengalihkan pandangannya kepadanya. Ketika ia berbecara,

suaranya memiliki kualitas nada yang tetap sehingga gurunya tidak dapat mengerti seperti ia

sedang menyanyi, hanya dengan 1 nada.

Meskipun demikian, dengan kecerdasan diatas rata-rata (skala penuh WISC-R IQ= 116).

Arthur membuat kemajuan yang baik selama sekolah. Dia dirujuk untuk evaluasi ketika ia sedang

berada di kelas 6, hanya dikarenakan nampaknya ia tidak memiliki teman diluar keluarganya

sendiri. Malahan, ia memiliki dua minat : sistem telepon dan koleksi CD. Arthur telah menghafal

dalam jumlah banyak dari informasi mengenai sejarah, kontruksi, pemeliharaan, dan bahkan

pembiayaan dari sistem telepon. Bagian dari sejumlah telepon tua berserakan di dalam kamarnya,

dan diruang bawah tanah ia telah merakit sebuah saklar manual dengan colokan yang befungsi.

Koleksi CDnya hanyalah original-cast musicals. Berdasarkan yang dikatakan ibunya, apabila

seseorang merubah urutan seharusnya dari koleksi CD yang sudah diatur olehnya, dia akan

mengamuk. Meski demikian, suaranya hanya menunjukkan modulasi yang sedikit.

Sealam wawancara, Arthur berbicara dengan jelas namun monoton mengenai perbaikkan

jalur telefon, mengacuhkan usaha pemeriksa untuk merubah subjek.

Evaluasi dari Arthur

Apabila Arthur dirujuk untuk evaluasi beberapa tahun kemudian, seseorang yang tidak

mengetahui riwayat perkembangan awalnya akan mempertimbangkan diagnosis Axis IInya,

seperti gangguan kepribadian Skizoid. Namun, diagnosis ini umumnya menjadi nyata pada akhir

hidup dan mengganggu interaksi sosial secara ringan. Tanpa adanya riwayat akan kehilangan
fungsi yang dini, PDD lain seperti CDD dan Retts Disorder dapat disingkirkan. Ketiadaan dari

perlambatan dalam perkembangan dari pembicaraan menyingkirkan autisme, meski jalur

pembatasannya tidak selalu jelas dalam tiap kasus. Meski minat Arthur yang sangat terbatas

menyerupai obsesi pada Obsessive-Compulsive Disorder, pada akhirnya tidak membatasi minat

seorang anak secara berat seperti pada kasus Arthur. Obsessive-Compulsive Disorder seringkali

tidak dimulai pada masa kanak-kanak. Diagnosis lima axis Arthur adalah sebagai berikut:

Axis I 299,80 Aspergers Disorder

Axis II V71.09 Tidak ada diagnosis

Axis III Tidak ada

Axis IV Tidak ada

Axis V GAF = 45 (saat ini)

299.80 Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified

Mengacu kepada DSM-IV, seorang anak dengan Aspergers Disorder perlu dikategorikan sebagai

memiliki Pervasive Developmental Disorder Not Otherwise Specified. Bahkan saat ini, dengan

beberapa kategori baru, banyak anak-anak (mungkin mayoritas dari mereka dengan diagnosis

PDD apapun) perlu diberikan diagnosis ini sebagai contoh, mereka yang tidak memenuhi

kriteria untuk autisme dikarenakan oleh usia yang lanjut saat onset atau gejala yang terlalu sedikit

atau atipikal.

Menilai Gangguan Perkembangan Pervasif

Saran umum
Mungkin lebih dari kelompok diagnostik lain apapun, PDDs akan menguji kemampuan anda

untuk mengevaluasi sebuah diagnosis banding. Hal ini dikarenakan aspek dari kelainan ini sangat

bertumpang tindih dengan yang lain; anda mungkin memerlukan untuk menyingkirkan kelainan

neurologis, kelainan Axis I lainnya, dan (ketika pasien telah sampai pada fase dewasa muda)

Gangguan Kepribadian Skizoid atau Skizotipal. Anak dengan PDD biasanya bersifat ceroboh

atau memiliki masalah motorik volunter lainnya, sehingga anda perlu hati-hati terhadap

koordinasi motorik kasar dan halus seorang anak bahkan dapat didiagnosa memiliki gangguan

perkembangan koordinasi.

Beberapa anak PDD tidak berbicara, mereka yang bisa mungkin menggunakkan bahasa

dengan tidak tepat. Mereka mungkin bertanya mengenai masalah personal (Respon yang tepat

terhadap pertanyaan personal seringkali variasi dari Saya tidak dapat memberitahu kamu tentang

hal itu, namun saya dapat mempersilahkan kamu untuk melihat apa yang ada didalam kotak

mainan ini.). Dimana dengan pasien anak kecil lainnya, mengikuti minat seorang anak atau masa

lalu dan menunjukkan keinginan untuk masuk kedalam aktifitas sang anak akan membantu

adanya untuk membntuk suatu hubungan dengan sang anak. Sama seperti anak dengan retardasi

mental, jawaban umum bagi anak PDD terhadap pertanyaan yang mereka tidak pahami dengan

benar adalah ya.

Sangatlah kritis dalam mendiagnosa PDD untuk menyadari fasilitas dimana sang anak

berinteraksi secara verbal dan afektif terhadap anda. Seorang given child akan tampak acuh tak

acuh, menghindari kontak fisik, atau bahkan gagal untuk membuat kontak mata. Anda mungkin

akan merasa terbantu untuk diam atau bergoyang, mengikuti (namun berhati-hati untuk tidak

mengejek) perilaku anak tersebut. Setelah beberapa saat, sang anak mungkin ingin untuk

mengikuti gerakan anda, sehingga membuat hubungan emosional dalam kadar tertentu dan
membantu anda untuk menilai seberapa jauh seorang anak menginginkan untuk berhubungan

dengan orang lain, meski dalam kadar yang nonverbal secara keseluruhan.

Sekitar dari anak dengan PDD mengalami gangguan kognitif. IQ performa biasanya

lebih baik dari IQ verbal. Seperti anak dengan retardasi mental, pasien PDD memiliki

kemampuan yang bervariasi yang berbahaya untuk menahan gagasan mengenai kemampuan

pasien lainnya. Anak seperti ini akan menantang kemampuan interaksi dan pengalaman anda

sebagai pewancara, mungkin lebih dari satu dengan cacat berat lainnya. Beberapa sesi mungkin

diperlukan untuk menyelesaikan evaluasi.

Faktor Perkembangan.

Perbedaan dari usia saat onset sangatlah jelas dari berbagai kriteria dari PDD yang bermacam-

macam. Retts Disorder berkembang secara normal pada 6-18 bulan pertama dari kehidupan; bagi

anak CDD, kemunduran hanya terjadi setelah 3-4 tahun. Anak dengan Aspergers Disorder baru

disadari lebih lama lagi, saat derajat sosialisasi yang diharapkan gagal berkembang. Namun

diagnosis terhadap autisme dapat dicurigai pada anak berusia 1 tahun dengan penolakan kaku

mereka terhadap pelukan, kegagalan untuk menaikkan lengan mereka, senyuman ireguler sosial,

dan penolakkan terhadap penglaman baru (terutama makanan baru). Pada tahun kedua, keacuhan

sosial mereka akan lebih jelas ditunjukkan dengan kurangnya berbagi perhatian, kegagalan untuk

menunjuk, atau kegagalan untuk mempertahankan tatapan terhadap orang dewasa. Selanjutnya,

kurangnya bahasa yang terucap akan lebih nyata.

Attention-Deficit and Disruptive Behavior Disorders

Meski banyak anak akan berlaku tak pantas dari waktu ke waktu, sebagian minoritas dari anak-

anak memiliki masalah perilaku yang jauh melebihi mencuri permen, perkelahian disekolah atau
keributan dikelas. Kelainan pada bagian ini meliputi sebuah spektrum dari perilaku yang

mengganggu yang terdapat sepanjang dual continua dari usia dan tingkat keparahan. Beberapa

anak yang sulit tumbuh melalui tahap berurutan dari perilaku agresif -> Oppositional Defiant

Disorder -> Conduct Disorder -> Antisocial Personality Disorder. Beberapa penelitian

nampaknya menunjukkan bahwa mereka yang berkembang dari suatu tahap ke tahap berikutnya

memiliki lebih banyak riwayat keluarga dengan psikopatologis dan lebih menggunakkan zat

psikoaktif. Namun, garis pembatas antara gangguan perilaku dan sifat antisosial sepenuhnya

sewenang-sewenang, dan tidak ada seorangpun yang yakin sepenuhnya bahwa tiap tahap

merupakan kesatuan yang terpisah. ADHD, meski tidak secara jelas berada didalam garis tahapan

dengan gangguan ini, seringkali dihubungkan dengan mereka.

Meski definisi saat ini mungkin tidak membedakan kelainan dengan sebuah etiologi atau

prognosis yang sama, mereka memudahkan para klinisi untuk menjelaskan sekelompok dari

gangguan yang berakun kepada sebuah porsi besar bagi praktek praktisi kesehatan jiwa anak

manapun. Penyebab spesifik dari kelainan ini tidak diketahui, namun pengaruh genetik dan

lingkungan telah dicurigai. Kondisi ini dapat muncul sebagai akiat dari perceraian yang pahit atau

kejam atau pengasuhan yang bersifat membatasi; Oppositional Defiant Disorder dilaporkan lebih

sering terjadi pada keluarga dengan status sosioekonomi yang rendah. Orang tua dan saudara

lainnya mungkin memiliki gangguan perilaku berhubungan lainnya, gangguan depresi,

penyalahgunaan obat-obatan, dan sifat antisosial. ADHD dan gangguan somatisasi seringkali

ditemukan diantara saudara seorang anak dengan ADHD.

314.0x Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder


Melalui berbagai perubahan pada kriteria dan bahkan perubahan nama, ADHD masih

merupakan salah satu dari diagnosis kesehatan jiwa yang paling umum pada masa kanak-kanak.

Ditemukan pada 3-5% anak usia sekolah, kelainan ini mengenai 2-3x anak laki-laki dibandingkan

anak perempuan. (Kelainan ini jarang didiagnosa di Eropa, dimana mereka berpikir bahwa

Amerika Utara kadang-kadang salah melabeli anak yang hanya memiliki gangguan perilaku).

Gejala gangguan ini umumny muncul sebelum seorang anak bersekolah, dan kriterianya

(lihat tabel 11.13) memerlukan beberapa gejala sebelum usia 7 tahun, namun diagnosis ini

biasanya tidak ditegakkan setelah beberapa tahun sejak dimulainya sekolah. Para ibu terkadang

melaporkan anak ADHD mereka lebih sering menangis dibandingkan dengan bayi mereka, atau

mereka sering mengeluh sakit perut, pemarah atau sulit tidur. Beberapa ibu bahkan menyatakan

bahwa anak-anak ini lebih sering menendang sebelum mereka lahir.

Meski beberapa anak mungkin hanya menunjukkan gejala dari hiperaktifitas-impulsif,

penderita lainnya (atau secara ekslusif) juga menunjukkan gejala dari kurangnya perhatian.

Dikarenakan dari sifat yang mengganggu, pekerjaan sekolah yang buruk, komentar impulsif, dan

kecerobohan, anak-anak ini tidak disukai oleh teman-temannya dan orang tua. Gangguan distimik

atau gangguan cemas merupakan komorbid pada 25-30% anak dengan ADHD. Gejala dari

ADHD biasanya meringan pada masa remaja, namun studi menunjukkan bahwa anak-anak

semacam ini akan menyalahgunakan obat-obatan dan alkohol.

Tabel 11.13 Kriteria untuk ADHD

Pasien memiliki inatensi atau hiperaktifitas-impulsif (atau keduanya) yang menetap sekurangnya

6 bulan kepada sebuah derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan, seperti yang

ditunjukkan dibawah ini.


- Inatensi. Sekurangnya terdapat 6 dari 9 gejala dibawah ini:

1. Sering gagal memberi perhatian yang cukup terhadap detail, atau membuat kesalahan

karena ceroboh saat mengerjakan pekerjaan sekolah, bekerja atau aktivitas lain

2. Sering sulit mempertahankan pemusatan perhatian saat bermain atau bekerja

3. Sering seperti tidak mendengarkan bila diajak berbicara

4. Sering tidak enurut instruksi dan gagal mengerjakan pekerjaan sekolah, tugas di

pekerjaan (bukan karena melawan atau bukan karena tidak mengerti)

5. Sering mengalami kesulitan mengorganisir tugas dan aktivitas

6. Sering menghindari, tidak menyukai, atau menolak untuk melakukan tugas yang

memerlukan konsentrasi penuh, misalnya pekerjaan rumah atau pekerjaan sekolah

7. Sering kehilangan barang-barang yang diperlukan sehari-hari untuk menyelesaikan

tugas dan aktivitas, misalnya mainan, pinsil, buku)

8. Perhatiannya mudah terpecah bila ada rangsang dari luar

9. Pelupa dalam aktivitas sehari-hari

Enam atau lebih gejala hiperaktivitas-impulsivitas, yang menetap 6 bulan atau lebih, dengan

derajat berat dan tidak sesuai dengan umur perkembangan

- Hiperaktivitas

1. Sering bermain jari atau tidak dapat duduk diam


2. Sering meninggalkan kursi di sekolah atau di situasi lain yang memerlukan duduk di

kursi

3. Sering lari dan memanjat berlebihan di situasi yang tidak tepat. Pada anak remaja

terlihat sebagai rasa gelisah.

4. Sering mengalami kesulitan bermain atau aktivitas lain yang memerlukan ketenangan

5. Selalu bergerak, seperti didorong motor

6. Sering berbicara terlalu banyak

- Impulsivitas

1. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai ditanyakan

2. Sering sulit menunggu giliran

3. Sering menginterupsi atau mengganggu anak lain, misalnya menyela suatu

percakapan, masuk ke dalam permainan tanpa antri

- Gejala hiperaktif-impulsif mulai terlihat sebelum berumur 7 tahun

- Gejala terjadi di dua situasi berbeda atau lebih misalnya di sekolah dan di rumah

- Adanya gangguan bermakna dalam fungsi sosial, akademis, atau pekerjaan

- Gejala bukan merupakan bagian gangguan perkembangan pervasif (autisme), schizophrenia,

atau gangguan jiwa berat lain, dan bukan disebabkan gangguan mood, kecemasan atau ansietas,

gangguan disosiasi, atau gangguan kepribadian


Coding notes: menentukkan dalam remisi parsial bagi pasien (terutama dewasa atau remaja)

dimana gejala saat ini tidak memenuhi kriteria).

Kode angka berdasarkan dari gejala dalam 6 bulan terakhir:

314.00 Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe inatensi: pasien telah memenuhi kriteria

untuk inatensi namun tidak memenuhi kriteria hiperaktifitas-impulsif.

314.01 Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe hiperaktifitas-impulsif: pasien telah

memenuhi kriteria untuk hiperaktifitas-impulsif namun tidak memenuhi kriteria inatensi.

314.01 Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe kombinasi : Pasien telah memenuhi

kriteria untuk inatensi dan hiperaktifitas-kompulsif (Kebanyakan besar anak dengan ADHD

memiliki gejala dari tipe kombinasi).

Randy

Dia tidak pernah belajar untuk berjalan ketika ia berusia 10 bulan, ia mulai berlari. Dia

terus berlari sejak saat itu, dikatakan ibunya kepada pewancara.

Bahkan sebelum ia pergi bersekolah, saya tahu bahwa ia berbeda. Kakaknya dapat duduk

dan mewarnai atau menyusun kotak selama satu jam, sedangkan Randy hanya bisa bertahan

selama beberapa menit. Dan setiap sore hari saya perlu mengingatkan dia untuk memberi makan

anjing peliharan. Namun ia sangat cepat untuk belajar bahkan hal sulit sekalipun, jika anda

mendapatkan minatnya.
Pada kelas 1 Randy melewatinya dengan cukup baik. Itu merupakan suatu kelas

demonstrasi, dan disana terdapat seorang pembantu pengajar yang mengalihkan overaktifitasnya

untuk menjaga dia dari masalah. Namun ukuran kelas tahun ini bertambah besar dan catatan yang

berisi keluhan dari guru barunya terus berdatangan ke rumah Randy secara terus menerus.

Seseorang membaca sebagian didalam tulisannya: .dan ia menjawab pertanyaan yang saya

tanyakan kepada anak lain. Dia sering memotong saya, bahkan sebelum saya selesai bertanya.

Hal ini tidak membantu dikarenakan ia seringkali benar. Dia sering berbicara pada saat masa

sunyi dan tidak pernah menetap dikursinya lebih dari 5 menit, kecuali sang guru berdiri

didekatnya. Lalu ia akan menggeliat, mengetukan jarinya atau membuat suara popping dengan

mulutnya sampai tidak ada seorangpun disekitarnya dapat berkonsentrasi lebih dari Randy.

Ibunya juga menyadari banyak dari masalah perilakunya dirumah. Dia tidak akan

menyelesaikan pekerjaan rumah kecuali ayah atau ibunya berdiri didekatnya; dia akan terdistraksi

oleh kakaknya, TV, kucing, atau laba-laba yang sedang membuat jaring dipojokkan. Pekerjaan

yang ia selesaikan sangat terburu-buru dan penuh dengan kesahalan yang seharusnya ia tidak

buat, dia sangat pintar.

Ayahnya juga seperti itu ketika ia kecil, sekarang ia merupakan seorang ahli kimia,

namun ia tetap memiliki masalah dalam berkonsentrasi. Namun Randy sepertinya telah mendapat

sifat dari sisi keluarga saya; dia sangat bahagia dan positif. Bahkan kakaknya pun seperti dia,

meski mereka terkadang mengeluhkan bahwa ia selalu mengganggu.

Selama wawancara yang pertama, Randy duduk di meja gambar dan secara senang

menggambar sebuah gambar krayon dari seorang anak yang menggambar sebuah gambar dengan

krayon. Dia adalah seorang redhead dengan muka berbintik-bintik yang mengakui bahwa
terkadang ia tidak berlaku baik. Saya tidak dapat menanganinya, ia berkata, kemudian

menambahkan dengan senang,Mungkin saya akan belajar bagaimana caranya tahun depan. Dia

berkata bahwa gurunya tidak menyukainya. Ny. Rucker berkata bahwa saya ceroboh dan

menghilangkan barang saya, seperti pensil dan buku saya. Dan ketika ia mengangkat tutup meja

saya dan menunjukkan kepada kelas bagaimana isi didalamnya, semua anak tertawa.

Kemudian, mengkomentari perilaku diam dari Randy selama wawancara, ibunya

mengatakan, Dia seperti itu ketika kami membawanya ke dokter anak,. Hal ini seperti mencoba

untuk membenarkan TV anda ia akan bekerja dengan baik di toko.

Evaluasi dari Randy

ADHD dapat didiagnosa dengan setidaknya 6 gejala, namun mereka harus terjadi semua

pada kelompok inatensi atau hiperaktifitas-impulsif. Randy memiliki gejala dari kedua kelompok

ini. Dalam kelompok inatensi, dia seringkali membuat kesahalan yang tidak hati-hati, tidak

mempertahankan konsentasi, nampaknya tidak mendengar, tidak menyelesaikan tugas,

kehilangan alat-alat sekolah, dan sangat mudah teralihkan. Dalam kelompok hiperaktifitas-

impulsif, dia menggeliat, mengelilingi ruang kelas, terlalu berlebihan berputar-putar, terlalu

banyak berbicara, dan menjawab pertanyaan untuk anak lain diruang kelas. Bahkan kakaknya

pun menganggap ia membosankan.

Beberapa dari gejala Randy telah ada sejak masa kanak-kanaknya, dan masalah yang

dihasilkan dari perilakunya dibuktikan baik pada sekolah dan dirumah. Namun dari ekslusi Axis I

yang tertera dalam kriteria, DSM-IV nampaknya menanggap ADHD sebagai pilihan belakangan

(meski bukan akhir) dari diagnosa. Oleh karena itu, adakah kelainan lain yang dapat menjelaskan

gejala Randy? Dalam gangguan perkembangan pervasif, seperti autisme, seorang anak tidak
dapat berkomunikasi sebaik Randy. Retardasi Mental dapat disingkirkan berdasarkan fakta bahwa

perkembangannya sangatlah normal , dan juga ia belajar dengan cepat apabila perhatiannya

tertuju kepada hal itu. Pasien dengna gangguan depresi akan mengalami agitasi atau rentang

perhatian yang buruk; meski sikap Randy adalah periang, lebih banyak informasi diperlukan dari

orangtuanya mengenai gejala depresif, dan juga gejala dari gangguan cemas. Tentu saja, tidak ada

bukti ataupun hal lain bagi gangguan psikotik seperti skizofrenia. Sebagian besar pasien dengan

Tourettes Disorder mengalami hiperaktif; skemanya meliputi tidak adanya tics dari motorik dan

vokal, dan orang tuanya perlu ditanyakan mengenai hal ini. Meski kriteria telah menganjurkan

untuk menyingkirkan gangguan kepribadian, diagnosis semacam ini sulit dipertahankan pada

seseorang anak yang masih sangat muda.

Anak yang dibersarakn dalam lingkunang sosial yang semrawut dapat menjadi hiperaktif

atau inatentif, sejauh dari informasi yang kami miliki, rumah Randy stabil dan mendukung. Tidak

adanya bukti dari keinginan untuk berperilaku tak pantas yang menunjukkan suatu gangguan

perilaku lainnya, seperti Oppositional Defiant Disorder atau Conduct Disorder, dimana keduanya

seringkali menemani ADHD, Faktanya, Randy nampaknya merasa sedih bahwa ia tidak dapa

mengkontrol dirinya sendiri. Gangguan belajar dapat juga komorbid dengan ADHD dan

gangguan perilaku disruptif dan perlu dipertimbangkan sebagai diagnosis banding terhadap anak

yang bertingkah laku tak pantas di sekolah.

Dikarenakan Randy memiliki setiap gejala dalam kelompok inatensi dan hiperaktif-

impulsif, diagnosis subtipenya adalah tipe kombinasi. Faktanya, kelompok ini merupakan subtipe

tersering. Diagnosis Randy (lebih dipastikan dengan sebuah wawancara lebih lanjut dengan orang

tua dimasa mendatang) adalah sebagai berikut:


Axis I 314,01 Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder, tipe kombinasi

Axis II V71.09 Tidak ada diagnosis

Axis III Tidak ada

Axis IV Tidak ada

Axis V GAF = 65 (saat ini)

Beberapa generasi sebelumnya, tanda utama dari ADHD adalah perilaku gelisah, dimana

menentukkan satu dari namanya : Sindrom Anak Hiperaktif. Anak-anak ini dideskripsikan

sebagai motorically driven, selalu berlari, dan memiliki kesulitan untuk duduk tenang. Pada dua

dekade atau dekade terakhir, masalah dalam mempertahankan perhatian menjadi fokus dalam

kelainan ini, saat ini secara ceroboh istilah ini diberi nama kembali sebagai Attention-

Deficit/Hyperactivity Disorder (tidak heran singkatan ADHD ditemukan pada mata uang).

Penelitian terkini menunjukkan teori lain bahwa hal ini berkembang dikarenakan kegagalan

mekanisme otak yang bertanggung jawab pada kontrol diri dan inhibisi pada impuls. Area dari

otak yang terlibat diantaranya nukleus kaudatus dan globus palidus, keduanya merupakan bagian

dari ganglia basal. Meksi teori ini belum di uji coba dengan adekuat, setidaknya DSM-V atau

DSM-VI akan memberikan nama lain kepada kondisi umum yang luas dan membingungkan ini.

314.9 Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder Not Otherwise Specified.

Anak yang hiperaktif atau yang memiliki masalah dalam mempertahankan perhatian namun tidak

memenuhi kriteria untuk ADHD dapat dikode sebagai ADHD Not Otherwise Specified.

312.8x Conduct Disorder


Dari satu derajat ke derajat lainnya, perilaku dari anak dengan Conduct Disorder bersifat

antisosial secara persisten. Perilaku ini dapat terjadi dalam empat kategori yang berbeda, dengan

gejala spesifiknya diatur sehingga gejala hanya dalam sebuah kategori akan cukup untuk

mendiagnosa (lihat tabel 11.14). Patut diketahui bahwa kebanyakany dari gejala ini, baik mereka

terjadi pada anak-anak atau dewasa, akan menyebabkan penangkapan atau konsekuensi legal

lainnya. Faktanya, bagi orang dewasa untuk didiagnosa memiliki gangguan kepribadian

antisosial, kriteria sesungguhnya yang tertera dibawah poin pertama dalam tabel 11.14 harus ada

sebelum usia 15 tahun ( seperti bolos sekolah atau begadang). Anak-nak yang sangat agresif pada

usia 7 atau 8 tahun cenderung untuk menetap sehinnga pada kehidupan dimasa mendatang akan

memiliki catatan polisi lebih banyak 3x dibanding anak pada umumnya. Prevalensi dari Conduct

Disorder lebih tinggi pada anak laki-laki, berkisar dari 6-16%, sedangkan berdasarkan pada studi,

rata-rata prevalensi bagi anak perempuan hanya setengah dari anak laki-laki.

Usia dari munculnya onset, yang ditetapkan dalam diagnosis subtipe, merupakan hal yang

penting bagi prediksi akibat kelainan ini. Tipe Onset masa kanak-kanak (Onset dibawah usia 10

tahun) lebih sering berhubungan dengan aggresi dan hasil yang buruk (hampir 50% pasien

dengan subtipe ini akan mendapat diagnosis gangguan kepribadian Antisosial). Pasien Onset

masa kanak-kanak jauh lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Pasien yang

tidak bergejala sampai masa remaja (kurang lebih), rasio sexnya tidak terlalu ekstrim, dan

gangguan ini cenderung untuk tidak menghasilkan diagnosis gangguan kepribadian antisosial saat

dewasa.

Pada Tahun 1970, Eli Robins dan Samuel Guze membuat lima kriteria untuk memvalidasi

diagnosis kesehatan jiwa. Karya seminal mereka sering dikutip hari ini. Sampai sejauh mana
kategori dari conduct disorder memenuhi kriteria mereka?

1. Gambaran klinis dari sebuah gangguan merupakan langkat pertama dalam diagnosis.

Selama 14 tahun, DSM telah mengubah kriteria untuk conduct disorder sebanyak 3 kali.

Dengan setiap perubahan, subtipe yang dapat didiagnosa berubah seluruhnya. Meski

kriteria inklusi telah mempertahankan konsistensi dari satu edisi dari DSM kepada edisi

berikutnya, keparahan mereka bervariasi dari kebiasaan bergadang sampai kepada

pengrusakan dan pemerkosaan serta penggunaan senjata.

2. Penemuan pada pemeriksaan laboratorium harus membantu klasifikasi. Namun tidak

adanya penemuan yang konsisten pada pemeriksaan laboratorium dan radiografi pada

Conduct Disorder

3. Pembatasan dari gangguan lainnya perlu difasilitasi oleh kriteria eksklusi. Dalam hal

mengenai Conduct Disorder, DSM-IV tidak menyatakan kriteria untuk menyingkirkan

diagnosis lainnya, faktanya, komorbiditas merupakan aturannya.

4. Studi Follow-up harus mengkonfirmasi hasil yang homogen. Anak-anak yang telah

didiagnosa memiliki Conduct Disorder dapat memiliki beragam diagnosis Axis I dan II,

meliputi tidak adanya gangguan mental sama sekali. Bahkan anak yang memiliki Conduct

Disorder yang sangat berat hanya kurang dari 50% akan mengalami gangguan

kepribadian antisosial.

5. Studi keluarga harus membuktikan peningkatan prevalensi dari gangguan yang sama pada

saudara dekat. Saudara dari seorang anak yang mengalami Conduct Disorder seringkali

mengalami alkoholisme, gangguan kepribadian antisosial atau gangguan somatisasi,

namun sejauh ini, belum ditemukan saudara yang mengalami bentuk gangguan yang
sama.

Pemahaman kami mengenai Conduct Disorder nampaknya terjadi pada masa kanak-kanak,

dengan jangkauan psikopatologis yang terlalu luas, seringkali ditemukan bersamaan dengan

gangguan lain, memiliki dukungan yang kurang dari keluarga dan studi genetik, dan tidak

mendapat informasi sama sekali dari laboratorium. Hasil dari Conduct Disorder tidak terlalu

konsisten untuk mendukung validitas dari penggunaanya. Kebanyakan penulis mengalami

kesulitan untuk menuliskan mengenai diagnosis tanpa menyederhankan hal tersebut.

Seorang anak yang didiagnosa mengalami Conduct Disorder akan memiliki risiko untuk terkena

berbagai gangguan kepribadian, dan kriteria ini sebenarnya membentuk sebuah bagian dari

persyaratan untuk diagnosis gangguan kepribadian antisosial saat dewasa. Sebuah pertanyaan

harus dimunculkan : apakah Conduct Disorder lebih pantas dianggap sebagai gangguan Axis I

atau Axis II? Mungkin tidak keduanya, mungkin gangguan ini merupakan gejala hibrida yang

menjembatani dua dunia. Penelitian lebih lanjut, dan pemikiran yang tidak sedikit, akan

diperlukan untuk menata hubungan yang membingungkan ini.

Tabel 11.14 Kriteria untuk Conduct Disorder

Selama 12 bulan atau lebih pasien memiliki pola perilaku yang diulang dan menetap ditandai oleh

pelanggaran terhadap hak orang lain, norma/aturan sosial yang berlaku dalam masyarakat dengan

minimal menampilkan 3 dari tingkah laku berikut, atau menampilkan satu perilaku di bawah ini

selama 6 bulan:

Agresivitas terhadap orang lain atau binatang

- Sering mengancam atau mengintimidasi orang lain


- Sering memulai perkelahian fisik

- Menggunakan senjata yang dapat melukai orang lain

- Berlaku kejam terhadap orang lain.

- Menyiksa binatang dengan kejam

- Mengambil barang orang lain dengan kekerasan

- Memaksakan hubungan seksual

Pengrusakkan Properti

- Sengaja merusak milik orang lain

- Sengaja terlibat pembakaran

- Merusak barang orang lain selain pembakaran

Menipu / Pencurian

- Membongkar rumah, bangunan, mobil untuk mencuri

- Sering berbohong untuk menghindari tanggung jawab

- Berkali-kali melakukan pencurian tanpa kekerasan

Pelanggaran terhadap aturan

- Sering pergi pada malam hari tanpa sengetahuan orangtua sebelum usia 13 tahun

- Kabur dari rumah orangtua minimal 2x


- Sering bolos dari sekolah dimulai sebelum usia 13 tahun

Spesifik berdasarkan usia kemunculan gangguan

312.81 Childhood-onset type, paling sedikit satu criteria conduct disorder sebelum usia 10 tahun.

312.82 Adolescent-onset type, tidak terdapat criteria conduct disorder sebelum usia 10 tahun,

muncul saat remaja.

312.89 Onset yang tidak ditentukkan.

Tingkat keparahan spesifik gangguan perilaku adalah sebagai berikut:

o Mild bohong, bolos, pergi malam hari tanpa ijin

o Moderate mencuri tanpa melukai korban, vandalisme

o Severe sudah melukai orang lain, memaksa hubungan seksual, kekejaman secara

fisik

Jim

Wawancara dengan Jim yang berusia 10 tahun dilaksanakan pada juvenile hall, dimana telah

menjadi rumahnya selama 2 minggu belakangan ini. Dia telah membawa koleksi uang recehnya

kepada sekolah untuk Hobby Day. Saat istirahat makan siang, koin itu masuk kedalam salah satu

kasus kakinya, dimana ia kemudian memukul seorang anak kelas dua yang menolak untuk

memberikan sandwich jelly yang diinginkan Jim. Insiden ini merupakan percobaan pemerasan

yang pertama kali dilakukan Jim.


Dia telah mengancam anak-anak lain selama 2 tahun ini ibunya berkata sebelum

wawancara dilakukan. Kami telah membawa dia kepada klinik child guidance. Mereka

mengatakan bahwa ia memiliki gangguan perilaku. Mereka memberitahu saya!

Jim sering mengambek, temperamennya tidak membaik sejak ia mulai belajar berbicara.

kalimat lengkap pertamanya adalah saya tidak melakukan itu ibunya mengatakan. Dia selalu

berbedat, meski dia tertangkap basah sedang melakukan sesuatu. Pada saat awal taman kanak-

kanak, dia akan menyalahkan perkelahian yang ia mulai kepada korbannya. Ketika anak lain

menegurnya, Jim akan menyelinap ke rumah temannya itu untuk merusak mainan temannya. Ia

merupakan anak yang pada usia 8 tahun telah memotong lebih dari 1 ban sepeda; pernah suatu

kali ia melubangi kotak pasir tetangganya dengan sebuah gunting yang ia curi dari rak di

safeway.

Pencurian berulang telah menyebabkan evaluasi terhadapnya dilakukan 2 tahun lebih

cepat. Dua kali dalam setahun ia masuk ke dalam rumah tetangga dan mencuri barang-barang

kecil dimana ia lalu mencoba untuk menjualnya pada tempat bermain di sekolah. Laporan

sekolah menyatakan bahwa ia cerdas dan dapat menjadi anak yang berprestasi. Namun bolos

sekolah dan memulai perkelahian yang berulang menyebabkan ia tiga kali dikeluarkan dari

sekolah yang berbeda.

Dia bertingkah secara natural, ibunya menjelaskan. Ayahnya dua kali di Lompoc

melakukan perampokkan bersenjata, saya rasa anda mengatakan ia adalah seorang kriminal. Dia

melihat adanya titik cerah pada penahanan Jim: Ini merupakan pertama kali dalam beberapa

bulan ini saya mengetahui dimana ia saat malam.


Jim merupakan seorang dengan rambut yang berwarna coklat, gempal, besar untuk

usianya, yang berkeliaran di lantai bermain setelah ikatannya dilepas. Ia menghina berberbagai

mainan yang ditawarkan kepadanya, dia kemudian duduk di kursi kayu dengan tatapan yang

stabil. Dalam beberapa menit, dia menjawab pertanyaan hanya dengan 1 atau 2 kata. Ketika ia

akhirnya berbicara secara spontan, pertanyaan ini adalah untuk mempertanyakan berapa lama lagi

ia akan dilepas. Dia diberitahu bahwa hal itu tergantung kepada hasil evaluasi, dikarenakan ia

telah melukai seorang anak dengan berat.

Jim kemudian menatap pewancara. Itu bukan saya saya tidak pernah melakukan

sesuatu yang salah. Lagipula, si kecil itu sudah mengetahui hal itu akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai