Anda di halaman 1dari 5

Literatur review :

Efektifitas Latihan Range Of Motion (ROM) Pada Pasien Stroke


Effectiveness Training Range of Motion (ROM) in Stroke Patient
Natalia Mela Pratama
Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura

Abstrak
Latar belakang : Stroke adalah gangguan fungsi otak yang terjadi akibat kurangnya suplai
oksigen ke otak akibat dari tersumbatnya pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah di
otak. Stroke merupakan masalah yang serius karena dapat terjadi secara mendadak dan dapat
menyebabkan kecacatan fisik bahkan kematian. Latihan ROM (Range Of Motion) merupakan
salah satu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai masih cukup efektif untuk
mencegah terjadinya kecacatan pada pasien dengan stroke.
Tujuan : tujuan dari penulisan literature review ini untuk mengetahui kefektifitasan latihan
ROM (Range Of Motion) pada pasien stroke.
Metode : metode yang digunakan dengan cara pengumpulan berbagai sumber ilmiah berupa
jurnal penelitian dengan studi pustaka sebagai bahan acuan dari inti topik yang dibahas.
Hasil : Dari jurnal penelitian didapatkan bahwa hasil analisa data dengan menggunakan uji
statistik Paired Sample T-Test diperoleh nilai P-Value < 0,05 H0 ditolak dan H1 gagal ditolak
yang artinya ada pengaruh pemberian latihan ROM (Range Of Motion) terhadap kemampuan
motorik pada pasien stroke.
Kesimpulan : berdasarkan hasil review dapat disimpulkan bahwa latihan ROM (Range Of
Motion) pada pasien stroke sangat efektif membantu peningkatan kemampuan motorik serta
mencegah kekakuan otot pada pasien.

Kata kunci : Stroke, ROM (Range Of Motion), efektifitas.

abstract
Background : Stroke is a disorder of brain function that occurs as a result of lack of oxygen
supply to the brain due to blockage of blood vessels or rupture of blood vessels in the brain.
Stroke is a serious problem because it can occur suddenly and can cause physical disability and
even death. Exercise ROM (Range Of Motion) is one form of exercise in the rehabilitation

1
process that is still considered effective enough to prevent disability in patients with stroke.
Exercise ROM (Range Of Motion) can help improve motor skills and provide comfort to the
patient.
Objective : the purpose of writing this literature review to determine exercise efficiency The
ROM (Range Of Motion) in stroke patients.
Methods : The method used by collecting a variety of scientific sources in the form of the
research journal literature study as a reference of the core topics covered.
Results : From the journals showed that the results of data analysis using statistical test Paired
Sample T-Test values obtained P-Value <0.05 H0 and H1 failed rejected, which means there
is the effect of exercise ROM (Range Of Motion) on the motor skills on stroke patients.
Conclusion : based on the results of the review can be concluded that the exercise ROM (Range
Of Motion) in stroke patients very effectively help improve motor skills and prevent muscle
stiffness in patients.

Keywords : Stroke, ROM (Range Of Motion), effectiveness

2
PENDAHULUAN Latihan rentang gerak ROM (Range
Stroke adalah gangguan fungsi otak Of Motion) dapat mencegah terjadinya
yang terjadi akibat kurangnya suplai kontraktur, atropi otot, meningkatkan
oksigen ke otak akibat dari tersumbatnya peredarah darah ke ekstremitas,
pembuluh darah atau pecahnya pembuluh mengurangi kelumpuhan vaskuler, dan
darah di otak. Stroke termasuk penyakit memberikan kenyamanan pada klien
motorneuron atas yang mengakibatkan (Fajriyah, 2014).
kehilangan kontrol volunter terhadap
gerakan motorik, disfungsi motorik yang
paling umum adalah hemiplegia (paralisis METODE
pada satu sisi) karena lesi otak yang Penulisan literature review ini
berlawanan, kelemahan otot merupakan menggunakan metode pengumpulan
dampak terbesar pada pasien stroke berbagai sumber ilmiah berupa jurnal
(Rohimah, 2014). penelitian dengan studi pustaka. Dalam
Stroke merupakan masalah yang penulisan literature review ini bertujuan
serius karena dapat terjadi secara mendadak untuk mengetahui kefektifitasan latihan
dan dapat menyebabkan kecacatan fisik ROM (Range Of Motion) pada pasien
bahkan kematian. Stroke menduduki urutan stroke.
ketiga sebagai penyebab utama kematian
setelah penyakit jantung koroner dan
kanker di negara berkembang (Rahayu, HASIL
2015). Hasil dari jurnal yang direview
Latihan ROM (Range Of Motion) didapatkan bahwa latihan ROM (Range Of
merupakan salah satu bentuk latihan dalam Motion) berpengaruh pada kemampuan
proses rehabilitasi yang dinilai masih cukup motorik pasien stroke. Dari hasil penelitian
efektif untuk mencegah terjadinya didapatkan bahwa hasil analisa data dengan
kecacatan pada pasien dengan stroke menggunakan uji statistik Paired Sample T-
(Rahayu, 2015). Pada pasien stroke Test diperoleh nilai P-Value < 0,05 maka
seringkali terjadi kelemahan pada otot, dan dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
untuk mencegah terjadinya kecacatan perlu gagal ditolak yang artinya ada pengaruh
dilakukan latihan ROM 3 4 kali pemberian latihan ROM (Range Of Motion)
seminggu. Jika dilakukan rutin dan sesuai terhadap kemampuan motorik pada pasien
prosedur, latihan ini dapat membantu stroke.
meningkatkan kekuatan otot pasien.

3
Latihan ROM dikatakan dapat neuromuskular dan muskuler. Kekuatan
mencegah terjadinya penurunan otot sangat berhubungan dengan sistem
fleksibilitas sendi dan kekakuan sendi. neuromuskuler yaitu seberapa besar
Kekuatan otot umumnya diperlukan dalam kemampuan sistem saraf mengaktifkan otot
melakukan aktivitas. Semua gerakan yang untuk melakukan kontraksi. Rangsangan
dihasilkan merupakan hasil dari adanya melalui neuromuskuler akan meningkatkan
peningkatan tegangan otot sebagai respon rangsangan pada serat saraf otot ekstremitas
motorik. terutama saraf parasimpatis yang
Latihan ROM (Range Of Motion) merangsang untuk produksi asetilcholin,
dapat menimbulkan rangsangan sehingga sehingga mengakibatkan kontraksi.
meningkatkan aktivitas dari kimiawi

Gambar 1. Contoh Latihan ROM (Range Of Motion)

PEMBAHASAN Pasien dengan stroke akan


Stroke merupakan penyakit yang mengalami kelemahan otot bahkan
paling sering menyebabkan cacat berupa kelumpuhan. Hal ini disebabkan rusaknya
kelemahan wajah, lengan dan kaki pada sisi saraf di otak sehingga mengganggu
yang sama (hemiparase) disamping kemampuan motorik pasien. Untuk
kecacatan-kecacatan lainnya. Angka mencegah kelemahan otot yang semakin
kejadian hemiparase semakin meningkat memburuk atau kelumpuhan, maka perlu
seiring dengan meningkatnya angka dilakukannya ROM (Range Of Motion).
kejadian stroke. Jumlah penderita stroke Latihan ROM (Range Of Motion)
cenderung meningkat setiap tahun, bukan diketahui sangat efektif untuk membantu
hanya menyerang penduduk usia tua, tetapi pasien mengembalikan fungsi dan
juga dialami oleh mereka yang berusia kemampuan motoriknya. Pada latihan
muda dan produktif. ROM (Range Of Motion) pasien diminta

4
untuk melatih pergerakkan bagian tubuh DAFTAR PUSTAKA
yang mengalami kelemahan agar terhindar
dari kekakuan.
Fajriyah, N. N. (2014). Gambaran
Pengetahuan Pasien Stroke
Tentang ROM (Range Of Motion).
KESIMPULAN
Ilmu Kesehatan, 2.
Dari hasil dan pembahasan dapat
Gurusinga, R. (2014). Pengaruh Latihan
disimpulkan bahwa ROM (Range Of
Range Of Motion (ROM) Aktif
Motion) efektif dalam membantu melatih
Terhadap Kekuatan Otot
ekstremitas agar dapat meningkatkan
Ekstremitas Atas Pada Pasien
kemampuan otot dan mencegah kekakuan
Stroke Iskemik Di Ruang Rawat
otot. Mengingat bahaya dari penyakit
Inap Rumah Sakit Haji Medan.
stroke maka hal yang lebih penting
Ilmiah Keperawatan, 1-9.
melakukan pencegahan dengan
Rahayu, K. I. (2015). Pengaruh Pemberian
pengurangan berbagai faktor resiko seperti
Latihan Range Of Motion (ROM)
hipertensi, penyakit jantung, diabetes
Terhadap Kemampuan Motorik
mellitus, hiperdipilemia, merokok dan
Pada Pasien Post Stroke Di RSUD
obesitas.
Gambiran. Jurnal Keperawatan, 6,
103.
Rohimah, S. (2014). Efektifitas Latihan
SARAN
ROM Dengan Latihan ROM +
Sebaiknya pasien juga harus
SEFT Terhadap Kekuatan Otot
melakukan latihan ROM (Range Of
Pasien Stroke di V RSUD
Motion) dirumah dengan bantuan tenaga
Tasikmalaya. Kesehatan Bakti
kesehatan ataupun keluarga agar kekuatan
Tunas Husada, 12, 28-29.
otot ekstremitas meningkat. Pelaksanaan
edukasi secara baik terutama penggunaan
media untuk mempermudah pemahaman
pasien dan keluarga tentang latihan ROM
(Range Of Motion) dengan demikian
kesadaran pasien untuk melakukan latihan
ROM (Range Of Motion) meningkat.

Anda mungkin juga menyukai