Daun jeruk purut yang digunakan ialah memiliki ciri-ciri batangnya memiliki tinggi hingga 2-
12 meter, batangnya kecil, bengkok, dan bercabang rendah. Batang yang sudah tua bentuknya
bulat, hijau tua, polos atau berbintik. Daunnya majemuk, menyirip, beranak daun satu.
Tangkai daun melebar menyerupai anak daun. Anak daun berbentuk bulat telur sampai
lonjong, pangkal membundar atau tumpul, ujung tumpul sampai meruncing, tepi beringgit,
panjang 8-15 cm, lebar 2-6 cm, kedua permukaan licin dengan bintik-bintik kecil berwarna
jernih, permukaan atas warnanya hijau tua agak mengkilap, permukaan bawah hijau muda
atau hijau kekuningan, buram, apabila diremas berbau harum. Bunga berbentuk bintang,
berwarna putih kemerahan atau putih kekuningan. Buah berbentuk bulat telur, keras, kulitnya
tebal dan berkerut, warna kulit hijau, berbenjol-benjol, raanya sangat masam dan agak pahit.
Buah matang berwarna sedikit kuning. (Dalimartha, 2006). Tujuan penentuan identitas ini
dimaksudkan untuk membedakan antara daun jeruk purut jenis satu dengan jenis lainnya. Ini
dikarena apabila kita menggunakan daun jeruk purut jenis berbeda-beda untuk sekali uji, nantinya
tidak didapatkan hasil yang diharapkan. Karena tidak sesuai dengan kriteria yang diinginkan dan
tidak mendapatkan senyawa yang dicari.
Daftar pustaka :
Dalimartha, S. 2006. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia II. Niaga Swadaya. Jakarta. Hal: 93-94
(dev, bebas deh yang merah-merah mau ditambahin atau engga, ku bingung)
Daftar Pustaka :
Dinkes Binfar. 2014. Pengendalian Mutu Simplisia dan Ekstrak. binfar.depkes.go.id/v2/wp-
content/.../Pengendalian-Mutu-Simplisia-dan-ekstrak.pptx. diakses pada 29 September 2017
pukul 05.43