Bahasa dibentuk oleh kaidah atau aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan
gangguan dalam berkomunikasi. Kaidah atau aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata
bentuk dan tata kalimat. Bahasa penting dikusai oleh pengirim maupun penerima pesan agar komunikasi yang
terjadi antar keduanya dapat berjalan dengan lancar. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri
(Godam,2008). Bahasa terdiri dari dua jenis, yaitu bahasa lisan sebagai bahasa primer, dan bahasa tulisan
merupakan bahasa sekunder.
Jenis pelayanan kesehatan yang ada Indonesia sangat beragam mulai dari lingkup yang sederhana sampai yang
luas cakupannya. Pelayanan kesehatan diberikan mulai dari lingkup personal, keluarga, dan yang berada di
lingkungan masyarakat. Pelayanan kesehatan dalam lingkungan masyarakat dapat meliputi pelayanan kesehatan
di puskesmas, kelompok-kelompok masyarakat atau komunitas dan Rumah Sakit. Komunikasi merupakan hal
yang penting dan harus diperhatikan oleh orang yang memberikan pelayanan kesehatan. Dalam komunikasi
faktor yang sangat berpengaruh adalah bahasa. Oleh karena itu dibutuhkan kesamaan jenis bahasa yang
digunakan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam berkomunikasi. Di Indonesia penggunaan bahasa Indonesia
lebih ditekankan penggunaannya dari pada bahasa daerah. Hal ini dilakukan oleh perawat agar klien memahami
bahasa yang perawat gunakan. Namun, sebagai seorang perawat harus tetap menghormati bahasa yang
digunakan oleh kliennya. Adapun manfaat dari penggunaan Bahasa Indonesia dalam pelayanan kesehatan
adalah:
a. Mengurangi hambatan dalam berkomunikasi antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan
b. Memberi kemudahan bagi pemberi pelyanan kesehatan khususnya perawat dalam memberikan intervensi
kepada kliennya
c. Memudahkan klien dan perawat dalam berkomunikasi
d. Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa pemersatu mudah dimengerti oleh hampir seluruh penduduk
Indonesia sehingga penerima pelayanan keperawatan mudah memahami dan menerima pesan yang disampaikan
oleh pengirim pesan
e. Perawat akan lebih mudah dalam menerapkan komunikasi teraupetik kepada klien sebagai penerima
pelayanan kesehatan
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk menetapkan,
mempertahankan dan meningkatkan kontak dengan orang lain (Potter,2005). Komunikasi dapat terjadi pada
tingkat intrapersonal, interpersonal dan umum. Dalam materi pelatihan Keterampilan dan Manajemen SPMK
menyebutkan bahwa Hewitt (1981), menjabarkan tujuan penggunaan proses komunikasi secara spesifik sebagai
berikut:
1. Mempelajari atau mengajarkan sesuatu
2. Mempengaruhi perilaku seseorang
3. Mengungkapkan perasaan
4. Menjelaskan perilaku sendiri atau perilaku orang lain
5. Berhubungan dengan orang lain
6. Menyelesaian sebuah masalah
7. Mencapai sebuah tujuan
8. Menurunkan ketegangan dan menyelesaian konflik
9. Menstimulasi minat pada diri sendiri atau orang lain
Komunikasi yang terjadi tidak selamanya lancar karena dalam berkomunikasi terkadang mengalami hambatan-
hambatan. Hambatan tersebut dapat berasal dari pengirim pesan ataupun penerima pesan. Beberapa hambatan
dalam komunikasi adalah:
a. Hambatan dari Proses Komunikasi, diantaranya:
Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim
pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional.
Hambatan dalam penyandian/symbol, hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga
mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau
bahasa yang dipergunakan terlalu sulit. Hambatan ini yang akan sering terjadi jika terdapat perbedaan bahasa
yang digunakan oleh pengirim dan penerima pesan. Oleh karena itu dibutuhkan bahasa yang mudah dimengerti
dan bahasa ndonesia merupakan bahasa yang mudah dimengerti di Negara ini.
Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara
radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap
prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
Hambatan dalam memberikan umpan balik. Umpan balik yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya
akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
b. Hambatan Fisik. Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat
komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
c. Hambatan Semantik. Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang- kadang mempunyai arti
mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima.
d. Hambatan Psikologis. Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya;
perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.
Perawat sebagai salah satu pemberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dalam berkomunikasi menggunakan
komunikasi teraupetik. Komunikasi teraupetik merupakan proses dimana perawat berkomunikasi dengan
menggunakan pendekatan terencanamempelajari klien (Potter,2005). Perbedaaan dalam penggunaan bahasa
dalam memberikan pelayanan kesehatan baik yang dilakukan oleh perawat maupun petugas kesehatan lainnya
merupakan faktor yang terpenting yang harus dipahami karena perbedaan bahasa ini akan memberikan dampak
terhadap semua proses selama pelayanan kesehatan diberikan.
Beragamnya bahasa yang ada di Indonesia dapat menyebabakan banyaknya arti dari setiap kata. Tidak
tersampianya pesan yang disampaikan oleh pengirim pesan dapat mengindikasikan adanya hambatan dalam
komuniksi tersebut. Perbedaan bahasa antara pemberi pelayanan kesehatan dalam hal ini perawat dengan klien
dapat menjadi hambatan dalam komunikasi antar keduanya. Oleh karena itu dibutuhkan bahasa yang dapat
dimengerti oleh hampir seluruh warga Indonesia dan dapat digunakan dimana saja perawat dan klien itu berada,
bahasa tersebut adalah Bahasa Indonesia karena bahasa ini merupakan bahasa pemersatu semua penduduk yang
ada di Indonesia.
Komunikasi yang jelas dan efektif adalah aspek penting ketika berhubungan dengan klien, terutama jika
perbedaan bahasa menciptakan rintangan kultural antara perawat dan klien. Perbedaan bahasa yang terjadi antar
aperawat dan klien harus dijembatani oleh orang ketiga agar pesan yang disampaikan oleh perawat dapat
diterima klien tanpa adanya kesalahpahaman arti. Jika terjadi kesalahpahaman maka komunikasi yang terjadi
antara keduanya dapat dikatakan tidak lancar. Ketidakberhasilan untuk berkomunikasi secara efektif dengan
klien tidak hanya menyebabkan penundaan dalam diagnosis dan tindakan tetapi juga dapat mengarah pada hasil
yang tragis. Oleh karena itu kesamaan bahasa dalam hal ini sangat diperlukan. Bahasa Indonesia memiliki
pengaruh yang sangat besar tehadap pelayanan kesehatan. Hampir seluruh penduduk di Indonesia mengeti dan
memahami arti dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik. Oleh karena itu dalam memberikan pelayanan
kesehatan seorang perawat harus menggunakan bahasa Indonesia yang benar agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Beberapa pengaruh penggunaan bahasa Indonesia yang baik dalam berkomunikasi dalam pelayanan kesehatan
adalah:
a. Memberikan kemudahan bagi penerima pelayanan kesehatan untuk memahami maksud dari pemberi
pelayanan kesehatan
b. Bahasa Indonesia mudah digunakan oleh penduduk Indonesia sehingga perawat dapat menerapkan
komunikasi teraupetik dalam memberikan pelayanan kesehatan
c. Bahasa Indonesia dapat mengurangi hambatan yang ada. Dalam hal ini adalah hambatan dalam proses
komunikasi dan hambatan smantik
d. Penggunaan bahasa Indonesia dapat memberikan kemudahan dalam berkomunikasi sehingga perawat dapat
memberikan asuhan yang tepat dan klien juga dapat mengikuti perintah yang diberikan. Apabila komunikasi
yang terjadi baik maka seorang perawat tidak akan menemukan hambatan dalam memberikan intervensi
keperawatan
e. Bahasa Indonesia dapat digunakan dimana saja diwilayah Indonesia. Hal ini dikarenakan pemberian
pelayanan kesehatan dapat diberikan disemua lingkup bermasyarakat, baik itu di puskesmas, rumah sakit
maupun di komunitas yang ada di masyarakat
f. Memudahkan terjadinya umpan balik antara penerima dan pemberi pelayanan kesehatan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu penting digunakan oleh perawat karena dapat memudahkan perawat
dalam berkomunikasi dengan kliennya. Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu sehinga mudah
dimengerti oleh penduduk Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya seorang perawat dalam memberikan
pelayanan kesehatannya harus tetap menghormati bahasa yang digunakan kliennya, seperti bahasa daerah yang
digunakan klien.
Bahasa Indonesia dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap komunikasi yang terjadi antara pemberi dan
penerima pelayanan kesehatan, diantaranya dapat mengurangi hambatan komunikasi dan mudahnya terjalin
komunikasi teraupetik antar keduanya sehingga intervensi yang dilakukan akan lebih mudah dilakukan karena
sudah ada kesepahaman antar keduanya. Bahasa Indonesia yang baik sangat penting digunakan oleh perawat
diamanapun lingkup pelayanan kesehatan yang diberikan, baik itu di lingkup personal, keluarga, rumah sakit
maupun di lingkungan komunitas. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahpahaman antara pemberi dan
penerima pelayanan kesehatan yang dapat mengganggu komunikasi antar keduanya.
3.2 Saran
Sebagai calon perawat professional yang akan memberikan pelayanan kesehatan, setiap mahasiswa keperawatan
harus memperhatikan bahasa Indonesia yang baik agar tidak terjadi hambatan dan kesalahpahaman dalam
bekomunikasi. Keberhasilan dan kesuksesan dunia kesehatan dalam peningkatan mutu pelayanan dan asuhan
kesehatan masa depan ada ditangan mahasiswa, perawat dan petugas pemberi pelayanan kesehatan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Administrator WHO dalam pelatihan Menejerial SPMK. 2003.Komuni kasi. Style sheet:www. kmpk. ug m. ac.
id. Diunduh pada tanggal 16 Oktober 2010 pada pukul 17.00 WIB. Godam. (2008). Definisi/ pengertian bahasa,
ragam dan fungsi bahasa-pelajaran bahasa Indonesia. Style sheet:www.o r ganisas i. o r g. Diunduh pada tanggal
16 Oktober 2010 pada pukul 17.30 WIB. Potter, Patricia A. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan:konsep,
proses dan praktik.
Alih bahasa: Yasmin Asih. Jakarta: EGC.