KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................................................... 13
B. Saran..13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iv
BAB I
PENDAHULUAN
Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun
demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan
dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan
mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju
kendaraan yang dibutuhkan rendah.
Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh
namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah. Sedangkan
pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi
yang besar.
Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system kopling, maka
sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh
karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya dengan
system kopling.
pada kendaraan
dengan penggunaan)
PEMBAHASAN
Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system yang merupakan
bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dan
daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat. Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak
ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya. Dan sebaliknya
Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak.
Kopling adalah peralatan transmisi yang menghubungkan porosengkol dengan poros roda gigi transmisi.
Kopling merupakan suatu system yang berfungsi untuk memindahkan, memutus dan
menghubungkan putaran tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat
kecepatan sesuai yang diinginkan.
Secara garis besar dapat di kelompokkan menjadi 2 yaitu : Kopling Tetap dan Kopling Tak Tetap
dan yang akan saya bahas di sini adalah KOPLING TETAP
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros
penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros
tersebut terletak pada satu garis lurus atau berbeda sedikit sumbunya. Kopling tetap selalu dalam
keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran. Kopling tetap terbagi atas
emapat (4).
1. Kopling Fluida
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. Kopling Fluida sangat
cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari
sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi
pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.
2. Kopling Kaku
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris. kopling ini
dipakai pada poros mesin transmisi umum dipabrik-pabrik. kopling flens kaku terdiri atas naf dengan
flens yang terbuat dari besi cor atau baja cor, dan dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta
diikat dengan baut pada flensnya. dalam beberapa hal naf dipasang pada poros dengan sambungan pres
atau kerut.
Kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat
mengurangi tumbukan dan getaran transmisi. Pada waktu pemasangan, sumbu kedua poros harus
terlebih dahulu diusahakan segaris dengan tepat sebelum baut-baut flens dikeraskan. Untuk dapat
menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah, permukaan Flens yang satu dapat dibubut ke dalam
dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol sehingga dapat saling mengepas.
bagian yang harus diperiksa adalah baut. Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut
pas, dimana lubang lubangnya dirim, maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi
tegangan geser pada semua baut tetap tidak dapat dijamin seragam. Makin banyak jumlah baut yang
dipakai, makin sulit untuk menjamin keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal kopling yang
mempunyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang menerima seluruh beban
transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika setelah baut itu putus terjadi lagi pembebanan
pada satu baut, maka seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus secara bergantian
Untuk menghindari kesulitan-kesulitan diatas dapat dipergunakan kopling karet ban. Kopling ini dapat
berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang dihubungkannya tidak benar-benar lurus.
kopling ini juga dapat meredam tumbukan dan getaran yang terjadi pada transmisi. Meskipun terjadi
kesalahan pada pemasangan poros, dalam batas-batas tertentu seperti gambar di bawah ini :
1. Roda Penerus
2. Pelat Kopling
Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.
Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek
tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling
(rivet).
3. Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan
diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi
yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat
kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan
penempatan komponen kopling lainnya.
Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan
sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas
digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan
roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya
Mekanisme Penggerak
bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur
pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.
Rumah Kopling
Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi seluruh unit kopling
dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnyamempunyai daerah terbuka yang berfungsi sebagai
saluran sirkulasi udara.
dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling
akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi
perpindahan daya.
Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal
kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan.
Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum,
sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster ,
digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada
Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston
pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling,
dan piston silinder unit kopling
akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga penerusan
daya dari motor ke transmisi terputus.
Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem.
BAB III
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang
berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan
(pemakai/penggunaan tenaga).
2. Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi kopling yang dilakukan
oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan pengemudi dengan mudah memutus
dan menghubungkan kopling sesuai dengan yang diinginkan.
- Kopling Tidak Tetap ( Kopling Cakar, Kopling Plat, Kopling Kerucut dan Kopling Friwil )
4. Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : Roda penerus, roda kopling, plat tekan, unit
plat tekan, rumah kopling, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan pembebas dan garpu
pembebas.
4.2 Saran
Semoga makalah berikutnya lebih baik dari apa yang telah saya laksanakan pada tahun ini, dan
semoga makalah ini dapat berguna bagi adik-adik yang membutuhkan makalah ini.