Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................... ii

DAFTAR ISI......................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................ 1

1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah.............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koplin............................................ 3

2.2 Kopling dan Fungsinya......................................................................... 3

2.3 Jenis- jenis Kopling.............................................................................. 4

2.4 Kopling Tetap.4

2.5 Macam-macam Kopling Tetap...4

2.6 Komponen Utama Kopling.8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................................................... 13

B. Saran..13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iv

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakan

Seluruh kendaraan dituntut bisa dioperasikan atau dijalankan pada berbagai kondisi jalan. Namun
demikian, mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama pada suatu kendaraan tidak bisa melakukan
dengan baik apa yang menjadi kebutuhan atau tuntutan kondisi jalan tersebut. Misalnya, pada saat jalan
mendaki, kendaraan membutuhkan momen punter (torsi) yang besar, namun kecepatan atau laju
kendaraan yang dibutuhkan rendah.

Pada saat ini walaupun putaran mesin tinggi karena katup trotel atau katup gas dibuka penuh
namun putaran mesin tersebut harus dirubah menjadi kecepatan atau laju yang rendah. Sedangkan
pada saat sepeda motor berjalan pada jalan yang rata, kecepatan diperlukan tapi tidak diperlukan torsi
yang besar.

Dari pendahuluan diatas, sesuai dengan yang akan dibahas yakni tentang system kopling, maka
sebagai kesimpulan awal bahwa system kopling masuk pada bagian system pemindah tenaga. Oleh
karena itu pada pembahasan kali kita akan membahas secara terperinci yang erat kaitannya dengan
system kopling.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:

1. Apa yang di maksud dengan kopling?

2. Bagaimana fungsi dan cara kerja komponen-komponeng kopling itu sendiri?

3. Bagaimana cara pemeriksaan terhadap komponen kopling?

Yang di bahas di sini hanya menyangkut kopling tetap.


1.3 Tujuan dan Manfaat Makalah

a) Tujuan dari Makalah Ini adalah

1. menjelaskan fungsi kopling dan komponen komponen utama kopling

pada kendaraan

2. menjelaskan syarat-syarat yang harus di miliki oleh kopling

b) manfaat dari makalah ini adalah :

1. Pembaca dapat Memahami konstruksi dan cara kerja kopling (sesuai

dengan penggunaan)

2. Pembaca lebih memahami lagi tentang prosedur melepas/ mengganti dan

penyetelan unit kopling dan komponen- komponennya


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Koplin

Kopling terletak di antara engine dan transmisi yaitu suatu unit penggerak atau system yang merupakan
bagian dari system pemindah daya dengan fungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran dan
daya mesin ke unit pemindah tenaga dengan lembut dan cepat. Jika pedal kopling ditekan/diinjak, tidak
ada gaya putar yang ditransfer dari mesin ke komponen yang lain dari pemindah daya. Dan sebaliknya
Jika pedal kopling dilepas, gaya putar/torsi dari mesin ditransfer oleh pemindah daya ke roda penggerak.

2.2 Kopling dan Fungsinya


Kopling atau Clutch merupakan peralatan transmisi yang menghubungkan/meneruskan atau
memutuskan putaran dari poros engkol ke poros roda gigi transmisi (perseneling) ketika mulai atau pada
saat mesin akan berhenti atau memindahkan gigi. Dengan kata lain, fungsi kopling adalah untuk
memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat kecepatan sesuai yang
diinginkan. Kopling dikatakan baik jika memiliki syarat-syarat sebagai berikut :

1. Dapat menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan lembut.

2. Dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa slip.

3. Dapat memutuskan hubungan dengan cepat dan sempurna.

Kopling adalah peralatan transmisi yang menghubungkan porosengkol dengan poros roda gigi transmisi.
Kopling merupakan suatu system yang berfungsi untuk memindahkan, memutus dan
menghubungkan putaran tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah tingkat
kecepatan sesuai yang diinginkan.

Gambar 2.1 Kopling / Clutch

2.3 Jenis- jenis Kopling

Secara garis besar dapat di kelompokkan menjadi 2 yaitu : Kopling Tetap dan Kopling Tak Tetap
dan yang akan saya bahas di sini adalah KOPLING TETAP

2.4 Kopling Tetap

Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus putaran dan daya dari poros
penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa terjadi slip), dimana sumbu kedua poros
tersebut terletak pada satu garis lurus atau berbeda sedikit sumbunya. Kopling tetap selalu dalam
keadaan terpasang, untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran. Kopling tetap terbagi atas
emapat (4).

2.5 Macam-macam Kopling Tetap

1. Kopling Fluida
Suatu kopling yang meneruskan daya melalui fluida sebagai zat perantara. Kopling Fluida sangat
cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari
sisi penggerak dan tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi
pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi batas kemampuan.

Gambar 2.2 rangkaian kopling fluida

2. Kopling Kaku

Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan dengan sumbu segaris. kopling ini
dipakai pada poros mesin transmisi umum dipabrik-pabrik. kopling flens kaku terdiri atas naf dengan
flens yang terbuat dari besi cor atau baja cor, dan dipasang pada ujung poros dengan diberi pasak serta
diikat dengan baut pada flensnya. dalam beberapa hal naf dipasang pada poros dengan sambungan pres
atau kerut.

Gambar 2.5 Macam-macam kopling tetap

Kopling kaku tidak mengijinkan sedikitpun ketidak lurusan sumbu kedua poros serta tidak dapat
mengurangi tumbukan dan getaran transmisi. Pada waktu pemasangan, sumbu kedua poros harus
terlebih dahulu diusahakan segaris dengan tepat sebelum baut-baut flens dikeraskan. Untuk dapat
menyetel lurus kedua sumbu poros secara mudah, permukaan Flens yang satu dapat dibubut ke dalam
dan permukaan flens yang menjadi pasangannya di bubut menonjol sehingga dapat saling mengepas.
bagian yang harus diperiksa adalah baut. Jika antara ikatan kedua flens dilakukan dengan baut-baut
pas, dimana lubang lubangnya dirim, maka meskipun di usahakan ketelitian yang tinggi, distribusi
tegangan geser pada semua baut tetap tidak dapat dijamin seragam. Makin banyak jumlah baut yang
dipakai, makin sulit untuk menjamin keseragaman tersebut. sebagai contoh dalam hal kopling yang
mempunyai ketelitian rendah, dapat terjadi bahwa hanya satu baut saja yang menerima seluruh beban
transmisi hingga dalam waktu singkat akan putus. Jika setelah baut itu putus terjadi lagi pembebanan
pada satu baut, maka seluruh baut akan mengalami hal yang sama dan putus secara bergantian

3. Kopling Karet Ban


Mesin-mesin yang dihubungkan dengan penggeraknya melalui kopling flens kaku, memerlukan
penyetelan yang sangat teliti agar kedua sumbu poros yang saling dihubungkan dapat menjadi satu garis
lurus. Selain itu, getaran dan tumbukan yang terjadi dalam penerusan daya antara mesin penggerak dan
yang digerakkan tidak dapat diredam, sehingga dapat memperpendek umur mesin serta menimbulkan
bunyi berisik.

Untuk menghindari kesulitan-kesulitan diatas dapat dipergunakan kopling karet ban. Kopling ini dapat
berkerja dengan baik mekipun kedua sumbu poros yang dihubungkannya tidak benar-benar lurus.
kopling ini juga dapat meredam tumbukan dan getaran yang terjadi pada transmisi. Meskipun terjadi
kesalahan pada pemasangan poros, dalam batas-batas tertentu seperti gambar di bawah ini :

2.6 Komponen Utama Kopling

1. Roda Penerus

Selain sebagai penstabil putaran motor,roda penerus juga berfungsi sebagai

dudukan hampir seluruh komponen kopling.

2. Pelat Kopling

Kopling berbentuk bulat dan tipis terbuat dari plat baja berkualitaas tinggi.

Kedua sisi plat kopling dilapisi dengan bahan yang memiliki koefesien gesek

tinggi. Bahan gesek ini disatukan dengan plat kopling dengan menggunakan keling

(rivet).

3. Pelat Tekan
Pelat tekan kopling terbuat dari besi tuang.pelat tekan berbentuk bulat dan

diameternya hampir sama dengan diameter plat kopling. salah satu sisinya (sisi

yang berhubungan dengan plat kopling) dibuat halus, sisi ini akan menekan plat

kopling dan roda penerus, sisi lainnya mempunyai bentuk yang disesuaikan dengan kebutuhan
penempatan komponen kopling lainnya.

4. Unit Plat Penekan

Sebagai satu kesatuan dengan plat penekan, pelat penekan dilengkapi dengan

sejumlah pegas spiral atau pegas diaphragma. tutup dan tuas penekan. Pegas

digunakan untuk memberikan tekanan terhadap pelat tekan, pelat kopling dan

roda penerus. jumlah pegas (kekuatan tekan) disesuikan dengan besar daya

yang harus dipindahkan.

Mekanisme Penggerak

Komponen penting lainnya pada kopling ialah mekanisme pemutusan

hubungan (tuas tekan). mekanisme ini di lengkapi dengan bantalan bola,

bantalan bola diikat pada bantalan luncur yang akan bergerak maju/mundur

pada sambungan. Bantalan bola yang dilengkapi dengan permukaan tekan akan mendorong tuas tekan.

Rumah Kopling

Rumah kopling terbuat dari besi tuang atau aluminium. rumah kopling menutupi seluruh unit kopling
dan mekanisme penggerak. rumah kopling umumnyamempunyai daerah terbuka yang berfungsi sebagai
saluran sirkulasi udara.

Cara Kerja Kopling


Pada saat pedal kopling ditekan/diinjak, ujung tuas akan mendorong bantalan luncur kebelakang.
bantalan luncur akan menarik plat tekan melawan tekananpegas

dan perpindahan daya terputus. bila tekanan pedal kopling dilepas, pegas kopling

akan mendorong pelat tekan maju dan menjepit pelat kopling dengan roda penerus dan terjadi
perpindahan daya.

Pada saat pelat tekan bergerak kedepan,pelat kopling akan menarik bantalan luncur, sehingga pedal
kopling kembali ke posisi semula. selain secara mekanik, sebagai mekanisme pelepas hubungan.

Sekarang sudah banyak digunakan sistem hidrolik dan booster. secara umum,

sistem hidrolik dan hidrolik booster adalah sama. perbedaannya adalah pada sistem hidrolik booster ,
digunakan booster untuk memperkecil daya tekan pada

pedal kopling. pemilihan sistem yang digunakan disesuikan dengan kebutuhan.

Pada sistem hidrolik, pada saat pedal kopling ditekan, maka batang penerus akan mendorong piston
pada master silinder kopling, fluidapada sistem akan meneruskan daya ini keselinder pada unit kopling,
dan piston silinder unit kopling

akan mendorong tuas, dan seperti pada sistem mekanik, pelat kopling terlepas, sehingga penerusan
daya dari motor ke transmisi terputus.

Cara kerja sistem hidrolik ini sama seperti cara kerja pada sistem rem.

Kebocoran sistem hidrolik akan mengganggu proses pelepasan hubungan.

BAB III

PENUTUP
4.1 Kesimpulan

1. Kopling merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga dari sebuah kendaraan, yaitu sistem yang
berfungsi memutus dan menghubungkan tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan
(pemakai/penggunaan tenaga).

2. Sistem pengoperasian kopling merupakan mekanisme pengendalian fungsi kopling yang dilakukan
oleh pengemudi. Sistem pengoperasian kopling memungkinkan pengemudi dengan mudah memutus
dan menghubungkan kopling sesuai dengan yang diinginkan.

3. Kopling dibagi ke dalam dua jenis besar :

- Kopling Tetap ( Kopling Kaku, Kopling Karet Ban, Kopling Fluida )

- Kopling Tidak Tetap ( Kopling Cakar, Kopling Plat, Kopling Kerucut dan Kopling Friwil )

4. Komponen utama sebuah unit kopling gesek, yaitu : Roda penerus, roda kopling, plat tekan, unit
plat tekan, rumah kopling, plat kopling, pegas penekan, tuas penekan, bantalan pembebas dan garpu
pembebas.

4.2 Saran

Semoga makalah berikutnya lebih baik dari apa yang telah saya laksanakan pada tahun ini, dan
semoga makalah ini dapat berguna bagi adik-adik yang membutuhkan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai