bahan-bahan kayu lebih terarah dengan memanfaatkan bahan kayu menjadi kayu lapis yang
sangat berguna di dalam berbagai bidang penggunaan kayu umumnya dan kehidupan
manusia khususnya.
Finir adalah lembaran kayu yang tipis dengan ukuran dari 0,24 6,00 mm, yang diperoleh
Kayu lapis (plywood) adalah papan buatan dengan ukuran tertentu yang terbuat dari beberapa
lapisan finir yang jumlahnya ganjil dipasang dengan arah serat bersilangan saling tegak lurus,
kemudian direkat menjadi satu pada tekanan tinggi dengan perekat khusus sesuai tujuan
dekoratif kayu.
Kayu lapis (plywood) dengan tiga lapisan disebut tripleks atau three ply, lapis 5 (5 ply), lapis
7 (7 ply), lapis 9 (9 ply). Lapis 5 dan selebihnya disebut pula multipleks atau multiply.
1) CARA PEMBUATAN FINIR
Cara kerjanya, yaitu kayu diputar berlawanan dengan mata pisau, lalu pisau akan
memotong atau mengupas kayu setebal finir yang dikehedaki (cara pemutaran
sentris).
Dengan cara ini didapat finir yang lebar sekali dan dapat digulung dengan alat
Cara kerjanya, yaitu pisau bergerak horizontal (maju dan mundur) da nada juga
Dengan cara ini akan didapat finir lebih banyak dan pola gambar yang baik pula.
Dolok yang akan diproses dengan cara ini harus dipotong rata dan dibelah dua,
kemudian direbus atau diuapkan sekitar 8-48 jam disesuaikan dengan jenis kayu
Cara kerjanya, yaitu kayu bulat pertama-tama dibelah dua dengan gergaji, setelah
Kekurangannya, yaitu banyak kayu yang terbuang, serta memakan waktu cukup
lama
2) BAHAN POKOK
Kayu yang dibuat finir adalah dari jenis-jenis kayu yang lunak, ringan, kelas kuat dan
kelas awetnya sekitar II-IV dan bila dikupas tidak mudah pecah.
Mangir (Canophylum)
Kayu lapis biasa dan kayu lapis dengan pelapis bahan lain misalnya plastik, aluminium,
finir indah. Pelapis plastik berupa lembaran dari plastik yang mempunyai motif gambar
seperti urat kayu (finir kayu). Semua bahan pelapis tersebut dilekatkan pada satu atau
kedua muka kayu lapis tersebut untuk mendapatkan nilai keindahan serta kekuatan.
Misalnya dengan melapisi aluminium yang bertujuan dipakai pada tempat yang selalu
terkena air, misalnya pada pintu kamar mandi , meja dapur dan penggunaan lainnya.
3) PENGERINGAN FINIR
Terdapat beberapa sistem pengeringan finir secara alami dan buatan. Bedanya hanya
waktu dengan sistem pengeringan alami lebih lama bila dibandingkan dengan cara
buatan.
Bertujuan untuk mendapatakan finir-finir yang benar-benar kering sehingga kadar air
yang dikandung finir memenuhi persyaratan yang nantinya tercapai kestabilan papan
lapis dan untuk mencegah adanya serangan jamur maupun serangga perusak kayu.
4) PEREKAT
Dalam pembuatan kayu lapis bahan perekat merupakan factor penting, karena bersifat
Kekurangan : Daya tahan kelmbaban sangat rendah, meninggalkan noda-noda pada jenis
Perekat yang dibuat dari bahan sintetis, yaitu urea formaldehid, termositting, fenol
Kelebihan : lebih unggul dibandingkan dengan kedua golongan perekat yang berasal dari
Tujuan utama dari perekatan ini ialah agar lapisan-lapisan pada kayu lapis tersebut tidak
Jenis-jenis perekat yang digunakan pada kayu lapis tersebut perlu benar-benar dapat
Cara kerjanya : lapisan tengah dimasukkan ke mesin pelabur dengan kedua sisinya sudah
terlabur oleh perekat, sedangkan lapisan muka dan belakang tidak perlu dilabur dengan
perekat selanjutnya penyusunan lapisan tersebut membujur dan melintang arah serat.
Masalah tebal dan jenis finir itu berbeda-beda, tetapi pada susunannya selalu harus ada
keseimbangan.
6) PENGEPRESAN
Setelah proses pelaburan dan pengeliman selesai, selanjutnya pada kayu lapis tersebut
diadakan pengepresan dengan mesin pres dingin. Setelah beberapa waktu dipindahkan ke
mesin pres panas dengan tekanan sekitar 156 kg/cm2 dalam waktu 2-10 menit, dengan
Tujuan dari pres dingin yaitu untuk meratakan lem serta meresapkan lem ke dalam kayu,
sedangkan pada pres panas bertujuan untuk mempercepat ikatan lem. Waktu pengepresan
7) PENYELESAIAN
Dari mesin pres, kayu lapis tersebut menuju ke mesin gergaji untuk dibuat ukuran-ukuran
standar arah memanjang dan melebar kayu lapis tersebut. Yang selanjutnya kayu lapis
masuk pada mesin amril untuk dihaluskan bidang permukaannya dan sekaligus diadakan
didalam gudang, disusun dengna baik dalam susunan mendatar diatas landasan yang
jarak dari lantai 10-20 cm. lantai harus terlindung dari kelembaban, begitu pula keadaan
gudang.
8) SIFAT-SIFAT UMUM KAYU LAPIS
Tipe ini didasarkan pada ketahanan kayu lapis terhadap pengaruh udara dan cuaca
terlindung dari sinar matahari, hujan, udara lembab, dan suhu yang berubah-ubah.
Tipe exterior dapat dipasang diluar ruangan, oleh karena itu harus tahan terhadap
cuaca luar yang berubah-ubah kelembaban dan suhunya, yang tidak terlindung dari
hujan dan sinar matahari langsung. Oleh karena itu diperlukan perekat yang
bersifat waterproof dan sampai batas tertentu kayu lapis harus dapat menahan
serangan jamur dan serangga dengan melarutkan bahan pengawet pada bahan
perekat tersebut.
Sifat kekuatan lengkung dan sifat kaku adalah suatu syarat yang baik bagi kayu lapis,
sehingga bahan bangunan yang lebar dan ringan ini dapat dipergunakan sebagai bahan
bangunan yang kuat. Lebih banyak lapisan pada kayu lapis semakin merata pula
Dengan pemasangan finir bersilangan, kayu lapis menjadi kuat tahan geseran ke segala
arah, begitu pula halnya dengan kekuatan menahanpaku, sehingga pada waktu
Kayu lapis mempunyai kekuatan terhadap pukulan atau benturan, oleh karenannya
sesuai sekali untuk dipergunakan sebagai dasar lantai, penutup dinding dan lain-lain.
5. Pengerjaan :
Kayu lapis merupakan bahan jadi, mudah dikerjakan, dapat dipotong menjadi berbagai
ukuran dan bentuk, serta mudah dipaku ataupun disekrup dan tidak di kuatirkan akan
pecah. Kayu lapis dapat dikatakan suatu bahan yang memiliki kestabilan dimensi.
Mutu suatu kayu lapis ditentukan oleh beberapa factor persyaratan, yaitu :
Persyaratan umum
Persyaratan khusus
lapis dari beberapa Negara. Hanya persyaratan kekuatan dan keawetan dari kayu lapis
Siku
Keadaan finir penyusun kaya lapis, baik finir luar maupun dalam
Dalam hal ukuran dikenal 2 macam toleransi yaitu, : plus (tidak boleh kurang) dan plus
minus ().
Misalnya, kayu lapis standar asia hanya mengenal toleransi plus untuk ukuran panjang
dan lebar, yitu +1,58 mm untuk panjang dan +2,38 mm untuk lebar. Sedangkan untuk
lebar dikenal 0,40 mm untuk tebal kurang dari 12 mm dan 0,80 mm untuk tebal diatas
12 mm. Pada standar inggris dan Indonesia dikenal standar dengan toleransi plus dan
minus, misalnya standar Indonesia 3mm untuk panjang atau lebar, 5% untuk tebal
sampai 6 mm dan 3% untuk tebal di atas 6 mm. Pada standar asia, kadar air kayu lapis
saat diproduksi dari pabrik sekitar 13 %, sedangkan menurut standar inggris, sekitar 8-
12%. Untuk Indonesia ditetapkan kadar air sebesar 14 %. Keadaan fiinir penyusun
menurut standar inggris : tebal finir inti tripleks (3 lapis) maksimal 60 % dari tebal
tripleks. Sedangkan standar asia tidak mengenal adanya maksimal ketebalan. Semua
cacat alami diperkenankan untuk finir belakang asalkan tidak mengganggu pemakaian
Meliputi keadaan finir luar dan dalam. Finir luar terdiri atas dinir muka dan finir
belakang. Dengan adananya cacat-cacat pada finir luar dan finir dalam, maka dapat
dibedakan beberapa macam mutu yang ditulis dalam huruf besar seperti A, B, C dan
seterusnya. Mutu A lebih baik daripada mutu B dan seterusnya. Misalanya di Indonesia
Keteguhan rekat menggabarkan baik tidaknnya perekat yang mengikat finir penyusun
kayu lapis. Bila ikatan perekat tidak baik atau tidak kuat, maka finir penyusun kayu lapis
Dengan adanya keteguhan rekat yang berbeda-beda, maka dapat dibedakan 2 golongan,
yaitu :
Kayu lapis yang memiliki ikatan perekat tahan terhadap cuaca luar atau keadaanya.
Terdapat 2 tipe lagi dari tipe eksterior, yaitu tipe 1 yang mampu menahan terhadap
pengaruh cuaca luar dalam waktu yang cukup lama dan tipe 2 yang hanya mampu
Kayu lapis yang memilki ikatan perekat hanya tahan terhadap pengaruh cuaca
dalam ruang. Teradapat 2 tipe lagi dari tipe interior, yaitu tipe 1 yang memiliki
ketahanan pada terhadap pengaruh cuaca dalam ruang dengan kelmbaban tinggi,
tipe 2 yang memiliki ketahanan yang hanya mampu terhadap pengaruh cuaca
Kayu lapis memiliki ketebalan yang bervariasi, begitu pula jenis bahannya. Ada jenis
kayu yang memiliki kekuatan tinggi, ada pula kayu yang memiliki kekuatan yang rendah.
Oleh karena itu kayu lapis yang dihasilkan akan berbeda-beda pula kekuatannya. Untuk
kayu lapis biasa umumnya belum dituntut persyaratan kekuatan. Pada kayu lapis khusus
konstruksi sangat diperlukan kekuatan ini. Pemakaian kayu lapis sebagai bahan bangunan
ataupun tujuan kegunaan lain dengan sifat-sifat kayu yang dibuat, memberi kemungkinan
besar terjadinya serangan-serangan perusak kayu, baik berupa bubuk kayu kering
maupun jenis serangga lainnya. Dapat dipahami bahwa tujuan pembuatan kayu lapis
adalah pemanfaatan jenis-jenis kayu yang berkualitas rendah dalam arti kata umumnya
jenis-jenis kayu yang kurang awet. Oleh karena itu persyaratan kewaetan kayu lapis
umumnya belum dikemukakan dalam beberapa macam standar. Hanya pada standar
jerman dikemukakan, bahawa kayu lapis yang dibuat dari jenis kayu yang tidak awet
perlu diawetkan dahulu. Usaha untuk meningkatkan keawetan ini antara lain dengan
memberi bahan pengawet (racun) dalam campuran perekatnya atau pada kayunya
Perawatan dan penanganan kayu lapis perlu mendapat perhatian, terutama kemungkinan-
kemungkinan terjadinya kerusakan baik pada finir luar, bagian tepi ataupun sudutnya.
Walaupun susunan kayu lapis dipasang bersilangan finirnya , sehingga relatif stabil
dengan perubahan kelembaban, namun perlu dicegah terjadinya perubahan kadar air yang
besar. Karena hal ini dapat menyebabkan kesukaran dalam pengerjaan (pengolahan)
Bagian tepi dan sudut dari kayu lapis perlu dilindungi, terutama kayu lapis yang
Mengangkat lembaran kayu lapis dengan cara memegang bagian tepinya, dan hindari
Melindungi kayu lapis dari sinar matahari langsung, air atau kelembaban yang
Kayu lapis yang akan langsung digunakan, hendaknya dibeli pada saat pengerjaan
untuk itu akan dimulai. Kecuali bila ada gudang penyimpanan yang memenuhi syarat
5) Proses pembuatan papan lapis
Tempat Pres
penimbunan Pres panas
pendahuluan
Di pasaran kayu lapis dapat dibedakan atas bermacam-macam tipe yang didasarkan
yaitu :
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan kayu lapis jika dibandingkan
Kembang susut pada arah memanjang dan melebar jauh lebih kecil, sehingga
Serupa halnya kayu massif, kayu lapis pun dapat digunakan untuk berbagai macam
tempat penggunaannya, kayu lapis dapat digunakan untuk keperluan di darat, di air
maupun di udara. Mengingat pemakaian kayu lapis demikian luas, sedangkan kayu
lapis dapat dibuat dalam berbagai macam susunan serta mutu, maka perlu diketahui
persyaratan macam pemakaian agar setiap pemakai dapat memilih macam kayu lapis
yang tepat.
1) Bangunan :
Rangka
Dinding
Langit-langit
Lantai
2) Alat-alat tanspor :
Interior di mobil
4) Bahan pengemas : untuk kopor, tas dan lain kegunaan yang ada hubungannya
dengan kemasan
6) Alat-alat musik dan alat-alat olahraga : gitar, drum, bongo, dan lain-lain
7) Barang-barang kerajinan : kap lampu, hiasan dinding, alat-alat kantor, serta
Selain bermacam-macam kayu lapis (tripleks dan multipleks), ada pula produk yang
dinamakan papan blok (blockboard) atau dengan istilah lain lumber core plywood,
yaitu kayu lapis pada bagian tengahnya (core) terdiri dari kayu gergajian (bukan dari
finir). Tergantung dari susunan isian tengahnya, lumber core plywood dinamakan
Ada gambarnya
Diantara sekian banyak papan buatan yang dihasilkan , ada yang bernama papan partikel.
Dengan cukup banyaknya potensi hutan di Indonesia, terutama jenis-jenis kayu yang
lunak, maka salah satu usaha penghematan sumber hutan, yaitu dengan membuat papan
partikel. Papan partikel adalah papan buatan yang terbuat dari serpihan kayu dengan
bantuan perekat sintetis kemudian dipres sehingga memiliki sifat sepeti kayu masif, tahan
api dan merupakan bahan isolasi serta bahan akustik yang baik.
1) BAHAN POKOK
Kayu :
Serpihan kayu dibuat dari jenis-jenis kayu yang lunak dengan menggunakan mesin
Perekat :
Bahan perekat tergantung dari jenis papan partikel yang akan dibuat antara lain :
Papan partikel yang tahan air sebagai dinding rumah memakai lem fenol
formaldehid.
Sebelum diproses, perekat tersebut dicampur dengan tambahan bahan sebagai berikut:
2) PROSES PEMBUATAN
Sortimen kayu dengan diameter 10-25 cm dibuat serpihan dengan mesin penggiling
khusus.
Dikontrol beratnya.
Pengepresan.
Dikontrol tebalnya.
4) TEKNIK PEMBUATAN
Dengan cara sederhana, yaitu mencampur partikel dan lem, kemudian dituangkan
untuk lapisan luar dan dalam ditempatkan partikel tersebut dalam tabung yang
berbeda. Cetakan papan partikel diletakkan di atas meja yang berjalan. Partikel-
partikel yang telah bercampur dengan lem tertabur dari tabung-tabung di atasnya.
Cara ketiga campuran kawul dan lem untuk lapisan luar dan dalam ditempatkan
pada satu tabung. Dengan tekanan udara, partikel di dalam tabung tertabur keluar.
Partikel untuk lapisan tengah yang lebih berat dibandingkan dengan kawul untuk
lapisan luar, jatuh tidak jauh dari tabung dan menjadi lapisan tengah.
Untuk perabot
Mudah di-finishing, dilapisi kertas dekor, dilapisi finir dan lain sebagainya
Umumnya kayu dari hutan belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh manusia. Ternyata
hanya sebagian saja yang dipergunakan, sisanya merupakan sampah (waste). Kollmann
berikut :
Industri perabot 25 %
Salah satu cara untuk meningkatkan pemanfaatan penggunaan kayu adalah mendirikan
industri papan wol kayu, yaitu papan tiruan yang dibuat dari ketaman kayu (wol kayu)
dengan bahan pengikat semen atau magnesit, dan selanjutnya diproses, menghasilkan
1) BAHAN POKOK
Kayu :
Menurut hasil penelitian dari lembaga penelitian hasil hutan di bogor, bahwa tidak semua
jenis kayu dapat dipergunakan untuk bahan pembuatan papan wol kayu. Yang telah
diteliti dan cukup baik antara lain kayu-kayu sebagai berikut : pinus, sengon, jati dan
beberapa jenis kayu lainnya. Perlu diketahui bahwa jenis kayu yang mengandung zat
gula, tannin dan minyak tidak baik untuk bahan pembuatan papan wol kayu.
Semen :
Bahan pengikat yang dipergunakan semen atau magnesit. Hanya bahan magnesit sukar
didapat. Oleh karenanya semen sudah cukup baik sebaik bahan ikatan (semen gresik,
asano, dll.).
2) MESIN
Untuk mendapatkan hasil produksi yang baik, wol kayu harus betul-betul teraduk merata.
Mesin pengaduk
Dan beberapa lagi peralatan yang dibutuhkan sebagai penunjang, antara lain alat-
alat klem, dan mobil forklift untuk mengangkut (memindahkan) tumpukan papan
wol kayu.
3) PROSES PEMBUATAN
Setelah kayu dipotong sesuai ukuran, kemudian diketam oleh mesin ketam khusus
menjadi wol kayu (panjang wol 80 mm, lebar di antara 3-6 mm, sedangkan tebalnya
0,2-0,3 mm). untuk meningkatkan daya ikatan, wol kayu tersebut disemprot dahulu
dengan air kapur atau larutan chlorkalsium, selanjutnya dicampur dengan semen dan
ditekan (pres), keluar dari mesin pres diperlukan waktu selama 1 hari untuk diangin-
anginkan agar semen pada papan wol kayu betul-betul mengeras. Sebelum dikirim ke
semen.
Memiliki keawetan