Anda di halaman 1dari 3

RS.

Bunda Surabaya
KONJUNGTIVITIS
Jl. Raya Kandangan 23
Surabaya No. Dokumen No. Revisi Halaman
1/3
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Bunda Surabaya
Tanggal terbit
10 Juni 2011
PROSEDUR
TETAP dr. I Made Agus Budhi Aryawan, MARS

Suatu keradangan konjungtiva yang disebabkan bakteria, virus, jamur,


PENGERTIAN
chlamidia, alergi atau iritasi dengan bahan-bahan kimia.
Konjungtiva selalu berhubungan dengan dunia luar. Kemungkinan
konjungtiva terinfeksi dengan mikroorganisme sangat besar.
Pertahanan konjungtiva terutama oleh karena adanya tear film pada
konjungtiva yang berfungsi untuk melarutkan kotoran-kotoran dan bahan-
bahan yang toksik kemudian mengalirkan melalui saluran lakrimalis ke
PATOFISIOLOGI
meatus nasi inferior.
Disamping itu tear film juga mengandung beta lysine, lysozym, IgA, IgG
yang berfungsi untuk menghambat pertumbuhan kuman.
Apabila ada mikro organisme patogen yang dapat menembus pertahanan
tersebut sehungga terjadi infeksi konjungtiva yang disebut konjungtivitis.
Keluhan utama berupa rasa ngeres, seperti ada pasir di dalam mata, gatal,
panas, kemeng di sekitar mata, epifora dan mata merah.
GEJALA Penyebab keluhan ini karena edema konjungtiva terbentuknya hipertrofi
papiler dan folikel yang mengakibatkan perasaan seperti ada benda asing di
dalam mata.
- Hiperemia konjungtiva: konjuntiva berwarna merh oleh karena
pengisian pembuluh darah konjungtiva yang dalam keadaan normal
kosong.
Pengisisan pembuluh darah konjungtiva terutama di daerah fornix
akan semakin menghilang atau menipis ke arah limbus
- Epifora: keluarnya air mata yang berlebihan
- Pseudotosis: kelopak mata tas seperti akan menutup, oleh karena
edema konjungtiva palpebra dan eksudasi sel-sel radang pada
konjungtiva palpebra.
GAMBARAN KLINIS
- Hipertropi papiler: suatu reaksi nonspesifik konjungtiva di daerah
tarsus daan limbus berupa tonjolan-tonjolan yang berbentuk
poligonal.
- Folikel : suatu reaksi nonspesifik konjungtiva biasanya karena infeksi
virus, berupa tonjolan-tonjolan kecil yang berbentuk bulat.
- Khemosis : edema konjungtiva
- Me,mbran atau pseudo membran : suatu membran yang berbentuk
oleh karena koagulasi fibrin
- Preaurikular adenopati: pembesaran kelenjar limfe preaurikular.
RS. Bunda Surabaya
KONJUNGTIVITIS
Jl. Raya Kandangan 23
Surabaya No. Dokumen No. Revisi Halaman
2/3
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Bunda Surabaya
Tanggal terbit
10 Juni 2011
PROSEDUR
TETAP dr. I Made Agus Budhi Aryawan, MARS

Berdasarkan perjalanan penyakitnya, konjungtivitis dapat


diklasifikasikan menjadi konjungtivitis hiperakut, akut, subakut, dan kronik.
KLASIFIKASI
Ret atau getah mata bersifat purulen, mukopuriulen, mukus, serus atau
kataral
Pemeriksaan secara langsung dari kerokan atau getah mata setelah bahan
tersebut dibuat sediaan yang dicat dengan pengecatan Gram atau Giemsa
dapat dijumpai sel-sel radang polimorfonuklear, sel-sel mononuklear, juga
PEMERIKSAAN
bakteri atau jamur penyebab konjungtivitis dapat diidentifikasi dari
LABORATORIUM
pengecatan ini.
Pada konjungtivitis yang disebabkan alergi pada pengecatan dengan
Giembsa akan didapatkan sel-sel eusinofil
Diagnosis konjungtivitis ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan
pemeriksaan laboratorium.
Pada pemeriksaan klinis didapatkan adanya hiperemi konjungtiva, sekret
atau getah mata edema konjungtiva. Pemeriksaan laboratorium,
DIAGNOSIS ditemukannya kuman-kuman atau mikroorganisme dalam sediaan langsung
dari kerokan konjungtiva atau getah mata, juga sel-sel radang
polimorfonuklear atau sel-sel mononuklear. Pada konjungtivitis karena jamur
ditem,ukan adanya hyfe, sedangkan pada konjungtivitis karena alergi
ditemukan sel-sel Eusinofil.
Pengobatan spesifik tergantung dari identifikasi penyebab. Dua
penyebab klasik konjungtivitis bakteri akaut adalah Strptoccocus pneumoni
dan Haemophyllus aegypticus.
Pada umumnya konjungtivitis karena bakteri dapat diobati dengan
Sulfonamide (sulfacetamide 15%) atau antibiotik (gentamycin 0,3%,
Chloramphenicol 0,5%, polimixin). Gentamycin dan tobramycin sering
disertai reaksi hipersensitivitas lokal. Penggunaan aminoglikosida seperti
Gentamycin yang tidak teratur dan adekuat menyebabkan resistensi
PENATALAKSANAAN
organisme gram negatif.
Konjungtivitis karena jamur sangat jarang. Dapat diberi Amphotericin B
0,1% yang efektif atau Aspergillus dan Candida. Konjungtivitis karena virus,
pengobatan terutama ditujukan untuk mencegah terjadinya infeksi sekunder
dengan antibiotik. Beberapa virus yang serang menyebabkan konjungtivitis
adalah Adenovitus type 8 dan 19 menyebabkan epidemik
keratokonjungtivitis. Enterovirus 70 menyebabkan konjungtivitis hemoragik
akut.
RS. Bunda Surabaya
KONJUNGTIVITIS
Jl. Raya Kandangan 23
Surabaya No. Dokumen No. Revisi Halaman
3/3
Ditetapkan oleh,
Direktur R.S. Bunda Surabaya
Tanggal terbit
10 Juni 2011
PROSEDUR
TETAP dr. I Made Agus Budhi Aryawan, MARS

Pengobatan dengan anti virus tidak efektif. Pengobatan utama adalah


suportif. Berikan kompres hangat atau dingin, bersihkan sekret dan dapat
memakai air mata buatan. Pemberian kortikosteroid tidak dianjurkan untuk
PENATALAKSANAAN
pemakaian rutin.
Konjungtivitis karena alergi diobati dengan antihistamin (Antazoline 0,5%,
Naphazoline 0,05%) atau kortikosteroid (misal : dexamethasone 0,1%)
Penyakit pada konjungtivitis dapat berbentuk:
- Phlikten
- Keratis epitelial
PENYULIT
- Ulkus kataralis
Penyebab khusus untuk penyulit-penyulit ini tidak dibutuhkan, karena
penyulit-penyulit ini akan sembuh, bila konjungtivitisnya sembuh.

Anda mungkin juga menyukai