Anda di halaman 1dari 2

Apendisitis

Definisi

Apendisitis adalah suatu proses inflamasi dan infeksi yang terjadi di apendiks vermiformis

Patogenesis-patophysiology

Appendisitis dipercaya terjadi akibat obstruksi pada lumen appendix. Obstruksi


utamanya disebabkan oleh fecalith (akumulasi garam kalsium, kotoran dan serat2
sayuran yang membatu). Selain itu dapat juga terjadi karena hiperplasia jaringan
limfoid submukosa. Pembesaran folikel limfoid terjadi karena infeksi virus (e.g
measles), barium, cacing (e.g cacing kremi, ascaris, taenia, dan tumor (e.g carcinoid
atau karsinoma).
Temuan patologis lain yang umum adalah appendiceal ulceration, dipostulasikan
penyebabnya adalah virus.
Apabila terjadi obstruksi pada lumen apendiks maka apendiks vermiformis akan
mengalami distensi. Distensi akan semakin meningkat ketika cairan mucinous terus
menerus disekresikan. Hal tsb akan menghambat aliran darah baik vena maupun
arteri. Bakteri pada lumen berkembangbiak dan menyerang dinding appendix karena
pembengkakan pada vena dan diikuti oleh arterial compromise akibat tingginya
tekanan intaluminal. Pada akhirnya dapat terjadi ganggren dan perforasi. perforasi
dapat terjadi 24- 72 jam setelah keluhan timbul. Jika proses ini terjadi secara lambat,
organ-organ sekitarnya seperti bagian distal illeum, cecum, dan omentum dapat
mengalami abses lokal. Sedangkan apabila terjadi dengan cepat, gangguan pada
vaskular dapat menyebabkan perforasi dan akses ke ruang peritoneal lebih mudah.
Pecahnya primary appendiceal abscesses dapat membentuk fistula antara appendix
dan bladder, small intestine, sigmoid, atau cecum.
Pada saat awal terjadinya apendisitis, pasien biasanya merasakan nyeri hilang timbul
di sekitar umbilikus, sesuai dengan inervasi organ berongga intraperitoneal di T 10.
Dengan makin kongestinya lumen apendik, permeabilitas kapiler di daerah apendiks
vermiformis bertambah, dan terjadi ekstravasasi cairan ke intraperitoneal sehingga
nyeri akan berpindah ke abdomen kuadran kanan bawah. Apabila terjadi perforasi,
maka isi lumen apendiks akan keluar dan terjadilah peritonitis. Luasnya peritonitis
tergantung dari kemampuan omentum atau organ di sekitar apendiks vermiformis
untuk melokalisirnya. Apabila dapat dilokalisir di abdomen kuadran kanan bawah
maka akan terjadi peritonitis di abdomen kanan bawah.
Infeksi kronis pada appendix dengan tuberkulosis, amebiasis, dan actinomycosis
dapat terjadi. Infeksi kronis pada appendix tidak selalu menyebabkan sakit perut
berkepanjangan sampai hintungan minggu atau bulan.
Appendisitis akut dapat terjadi secara rekuren jika terdapat long appendiceal stump
yang tersisa setelah appendectomy.

Histopathology appendicities

Pada fase awal, eksudasi neutrofil dapat ditemukan pada mucosa, submucosa, dan
muscularis propia. Pembuluh darah subserosa terkongesti dan sering sekali terdapat infiltrasi
neurofil pada perivaskularnya. Reaksi inflamasi mengubah serosa yg normalnya mengkilat
menjadi kusam, granular, membrannya memerah. Pada tahap selanjutnya, banyak eksudat
neutrophilic yang menghasilkan reaksi fibrinopurulent.

Saat inflamasi semakin memburuk, terdapat pembentukan abses di dalam dinding appendix
disertai ulserasi dan fokus nekrosis supuratif di mukosa. fase ini disebut apendisitis
supuratif akut.

Tingkat yang semakin parah dapat terjadi hemorrhagic green ulceration pada mukosa secara
luas dan green-black gangrenous necrosis melalui dinding appendix, meluas ke serosa,
membentuk acute gangrenous appendicitis, lemudian dengan cepat terjadi ruptur dan
peritonitis supuratif.

Kriteria histologis untuk diagnosis apendisitis akut adalah infiltrasi neutrophilic pada propria
muskularis. Biasanya, neutrofil dan ulserasi juga dapat ditemukan di dalam mukosa.

Inflamasi kronis pada appendix sulit didefinisikan melalui kriteria histologi, meskipun
terkadang terdapat jaringan granulasi dan fibrosis berkaitan dengan ingflamasi akut yang
berulang. kenampakan apendisitis akut ini mirip dengan kondisi kronis.

Pada appendisitis kronis mukosa dan jaringa limfoidnya atrofik dan submukosa sering
digantikan dengan jaringan fibrosis dan lemak. Terdapat infiltrasi pada lapisan muskularis
dan serosa oleh limfosit dan sel plasma.

Anda mungkin juga menyukai