Anda di halaman 1dari 1

Inisiasi 5

Praktik Hubungan Pusat-Daerah Bidang Kelembagaan/Keorganisasian Menurut Undang-Undang


Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pembentukan organisasi pemerintah daerah
untuk menjalankan urusan/kewenangan didasarkan pada prinsip money follow function
(pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab
masing-masing tingkat pemerintahan). Bentuk dan susunan organisasi pemerintah daerah
menurut undang-undang 32 Tahun 2004 tersebut didasarkan pada kewenangan pemerintahan
yang dimiliki daerah; karakteristik, potensi dan kebutuhan daerah; kemampuan keuangan daerah;
ketersediaan sumber daya aparatur; pengembangan pola kerjasama antar daerah dan/atau dengan
pihak ketiga. Dalam undang-undang 32 Tahun 2004 Pemerintah daerah adalah kepala daerah dan
perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah. UU No. 32 Tahun 2004
pada Bab penjelasan Umum No. 4, dikatakan bahwa Perangkat Daerah terdiri dari unsur staf
yang membantu penyusunan kebijakan dan koordinasi, diwadahi dalam lembaga sekretariat,
unsur pendukung tugas kepala daerah dalam penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang
bersifat spesifik, diwadahi dalam lembaga teknis daerah serta unsur pelaksana urusan daerah
yang diwadahi dalam lembaga dinas daerah. Dasar utama penyusunan perangkat daerah dalam
bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani. Sedangkan tata
cara atau prosedur, persyaratan, kriteria pembentukan suatu organisasi perangkat daerah
ditetapkan dalam peraturan daerah yang mengacu pedoman yang ditetapkan Pemerintah. Dalam
hal tugas dan wewenang Kepala Daerah ditetapkan dalam pasal 25 UU No. 32 Tahun 2004, yang
dijabarkan sebagai berikut: 1. Kepala daerah mempunyai tugas dan wewenang memimpin
penyelenggaraan pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; 2.
mengajukan rancangan peraturan daerah; 3. menetapkan peraturan daerah yang telah
mendapatkan persetujuan bersama DPRD; 4. menyusun dan mengajukan rancangan peraturan
daerah tentang APBD kepada DPRD untuk dibahas dan ditetapkan bersama; 5. mengupayakan
terlaksananya kewajiban daerah; 6. mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan dan
dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
7. melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pada
Pasal 26 UU No. 32 Tahun 2004 ditetapkan tentang tugas dan wewenang Wakil Kepala daerah,
yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. membantu kepala daerah dalam menyelenggarakan
pemerintahan daerah; 2. membantu kepala daerah dalam mengkoordinasikan kegiatan instansi
vertikal di daerah, menindaklanjuti laporan dan/atau temuan hasil pengawasan aparat
pengawasan, melaksanakan pemberdayaan perempuan dan pemuda, mengupayakan
pengembangan dan pelestarian sosial budaya dan lingkungan hidup; 3. memantau dan
mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan kabupaten dan kota bagi wakil kepala daerah
provinsi; 4. memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan pemerintahan di wilayah kecamatan,
kelurahan dan/atau desa bagi wakil kepala daerah kabupaten/kota; 5. memberikan saran dan
pertimbangan kepada kepala daerah dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintah daerah;
melaksanakan tugas dan kewajiban pemerintahan lainnya yang diberikan oleh kepala daerah; 6.
melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah berhalangan. Dalam
melaksanakan tugasnya, wakil kepala daerah bertanggung jawab kepada kepala daerah.

Anda mungkin juga menyukai