Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb;

Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Pemurah, karena berkat kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selsaikan sesuai yang
diharapkan. Dalam makalah ini kami membahas Asam Nukleat mata kulia kimia organik
2.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Biologi
Dasar dan Perkembangan dan menambah pengetahuan pembaca tentang asam nuklet. Dalam
penyusunan makalah ini banyak pihak yang telah membantu kami baik secara langsung
maupun tidak langsung yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu. Oleh karena itu kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami tersebut baik yang
secaralangsung maupun tidak langsung.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila dalam
penyusunan makalah ini terdapat sesuatu kekurangan. Karena kami adalah manusia yang tak
luput dari salah dan lupa. Selanjutnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca sehingga akan menumbuhkan rasa syukur kami kepada rahmat Allah SWT dan
dalam hal perbaikan makalah ini kedepannya.

Wassalamualaikum wr. wb.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Ada dua jenis asam nukleat yaitu DNA ( deoxyribonucleic acid ) atau
asamdeoksiribonukleat dan RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat.DNA ditemukan
pada tahun 1869 oleh seorang dokter muda Friedrich Miescher yang mempercayai bahwa
rahasiakehidupan dapat diungkapkan melalui penelitian kimia pada sel-sel.
Sel yang dipilih oleh Friedrich adalah sel yang terdapat pada nanah untuk dipelajari nya
dan ia mendapatkan sel-sel tersebut dari bekas pembalut luka yang diperolehnya dari dari
ruang bedah.
Sel-sel tersebut dilarutkan nya dalam asam encer dan dengan cara ini diperoleh nya intisel
yang masih terikat pada sejumlah protein.Kemudian dengan menambahkan enzim
pemecah protein ia dapat memperoleh inti sel saja dan dengan cara dan dengan cara ekstraksi terhadapinti
sel ini ia memperoleh suatu zat yang larut dalam basa tetapi tidak larut dalam
asam.Padawaktu itu ia belum menentukan rumus kimia untuk untuk zat tersebut,sehingga ia
menamakanya nuclein.
Sebenarnya apa yang ia peroleh dari ekstrak inti sel tersebut adalah campuran senyawa-
senyawa yang mengandung 30% DNA.
Asam nukleat terdapat dalam semua sel dan memiliki peranan yang sangat pentingdalam
biosintesis protein. Baik DNA maupun RNA berupa anion dan pada umumnya terikat. pada
protein yang mempunyai sifat basa,misalnya DNA dalam inti sel terikat pada histon.
Senyawa gabungan antara asam nukleat dengan protein ini disebut nukleoprotein. Molekul
asam nukleat merupakan suatu polimer seperti protein,tetapi yang menjadi monomer bukan
asam amino ,melainkan nukleotida. Dibawah ini merupakan hasil hidrolisis nucleoprotein.
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu senyawa
yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic. Contohnya benzena,
eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai
kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber
penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid
ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin,
trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat
(glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan
fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam.
Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam
l i p i d sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid
turunan(derived lipid).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst),
lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk
karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan, sedangkan lipid
sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin
(wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang j i k a d i h i d r o l i s i s d a p a t
m e n g h a s i l k a n a s a m l e m a k d a n s e n ya w a l a i n n ya termasuk alkohol. Steroid
tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis. Lipid berperan penting
dalam komponen struktur membran sel. Lemak d a n m i n ya k d a l a m b e n t u k
t r i g l i s e r o l s e b a g a i s u m b e r p e n yi m p a n e n e r g i , l a p i s a n p e l i n d u n g , d a n
i n s u l a t o r o r g a n - o r g a n t u b u h b e b e r a p a j e n i s l i p i d berfungsi sebagai sinyal
kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida.
Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang
mengikat gugus alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu
fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin. S e b a g i a n
besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98 -99%
trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak
dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan gliserol maka
dinamakan monogliserida.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari asam nukleat?
2. Apakah fungsi dari asam nukleat?
3. Apa saja komposisi molekular dari asam nukleat?
4. Apa saja jenis-jenis asam nukleat?
5. Bagaimana Definisi lipid ?
6. Bagaimana Struktur umum lipid ?
7. Bagaimana Jenis asam lemak ?
8. Bagaimana Penggolongan dan fungsi lipid ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari asam nukleat.
2. Menjelaskan fungsi senyawa dari asam nukleat.
3. Menjelaskan komposisi molekular asam nukleat serta jenis dari asam nukleat
4. Penulis ingin mengetahui Definisi lipid
5. Penulis ingin mengetahui Struktur umum lipid
6. Penulis ingin mengetahui Jenis asam lemak
7. Penulis ingin mengetahui Penggolongan dan fungsi lipid

BAB II
PEMBAHASAN

1.1.Pengertian Asam Nukleat


Asam nukleat adalah senyawa kimia yang terdapat di dalam inti sel (Nukleus). Asam
nukleat merupakan suatu polimer nukleotida yang berperanan dalam penyimpanan serta
pemindahan informasi genetik yang berhubungan dengan pewarisan sifat turunan.
Asam nukleat adalah biopolymer yang berbobot molekul tinggi dengan unit monomernya
mononukleotida. Asam nukleat terdapat pada semua sel hidup dan bertugas untuk
menyimpan dan mentransfer genetic, kemudian menerjemahkan informasi ini secara tepat
untuk mensintesis protein yang khas bagi masing- masing sel. Asam nukleat, jika unit-unit
pembangunnya deoksiribonukleotida , disebut asam deoksiribonukleotida (DNA) dan jika
terdiri- dari unit-unit ribonukleaotida disebut asam ribonukleaotida (RNA). Asam Nukleat
juga merupakan senyawa majemuk yang dibuat dari banyak nukleotida. Bila nukleotida
mengandung ribose, maka asam nukleat yang terjadi adalah RNA (Ribnucleic acid = asam
ribonukleat) yang berguna dalam sintesis protein. Bila nukleotida mengandung deoksiribosa,
maka asam nukleat yang terjadi adalah DNA (Deoxyribonucleic acid = asam
deoksiribonukleat) yang merupakan bahan utama pementukan inti sel. Dalam asam nukleat
terdapat 4 basa nitrogen yang berbeda yaitu 2 purin dan 2 primidin. Baik dalm RNA maupun
DNA purin selalu adenine dan guanine. Dalam RNA primidin selalu sitosin dan urasil, dalam
DNA pirimidin selalu sitosin dan timin. Asam-asam nukleat terdapat pada jaringan tubuh
sebagai nukleoprotein, yaitu gabungan antara asam nukleat dengan protein. Untuk
memperoleh asam nukleat dari jaringan-jaringan tersebut, dapat dilakukan ekstraksi terhadap
nukleoprotein terlebih dahulu menggunakan larutan garam IM. Setelah nukleoprotein terlarut,
dapat diuraikan atau dipecah menjadi protein-protein dan asam nukleat dengan menambah
asam-asam lemah atau alkali secara hati-hati, atau dengan menambah NaCl hingga jenuh
akan mengendapkan protein. Cara lain untuk memisahkan asam nukleat dari protein ialah
menggunakan enzim pemecah protein, misal tripsin. Ekstraksi terhadap jaringan-jaringan
dengan asam triklorasetat, dapat pula memisahkan asam nukleat. Denaturasi protein dalam
campuran dengan asam nukleat itu dapat pula menyebabkan terjadinya denaturasi asam
nukleat itu sendiri. Oleh karena asam nukleat itu mengandung pentosa, maka bila dipanasi
dengan asam sulfat akan terbentuk furfural. Furfural ini akan memberikan warna merah
dengan anilina asetat atau warna kuning dengan p-bromfenilhidrazina. Apabila dipanasi
dengan difenilamina dalam suasana asam, DNA akan memberikan warna biru. Pada dasarnya
reaksi-reaksi warna untuk ribosa dan deoksiribosa dapat digunakan untuk keperluan
identifikasi asam nukleat.

1.2. Sifat-sifat Asam Nukleat


Stabilitas asam nukleat
Ketika melihat struktur tangga berpilin molekul DNA atau struktur sekunder RNA,
sepintas akan terlihat bahwa struktur tersebut menjadi stabil karena adanya ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen di antara pasangan-pasangan basa hanya akan sama kuatnya dengan ikatan
hidrogen antara basa dan molekul air apabila DNA berada dalam bentuk rantai tunggal. Jadi,
ikatan hidrogen jelas tidak berpengaruh terhadap stabilitas struktur asam nukleat, tetapi hanya
sekedar menentukan spesifitas perpasangan basa.
Penentu stabilitas struktur asam nukleat terletak pada interaksi penempatan (stacking
interactions) antara pasangan-pasangan basa. Permukaan basa yang bersifat hidrofobik
menyebabkan molekul-molekul air dikeluarkan dari sela-sela perpasangan basa sehingga
perpasangan tersebut menjadi kuat.
Pengaruh asam
Di dalam asam pekat dan suhu tinggi, misalnya HClO4 dengan suhu lebih dari 100C,
asam nukleat akan mengalami hidrolisis sempurna menjadi komponen-komponennya.
Namun, di dalam asam mineral yang lebih encer, hanya ikatan glikosidik antara gula dan basa
purin saja yang putus sehingga asam nukleat dikatakan bersifat apurinik.
Pengaruh alkali
Pengaruh alkali terhadap asam nukleat mengakibatkan terjadinya perubahan status
tautomerik basa. Sebagai contoh, peningkatan pH akan menyebabkan perubahan struktur
guanin dari bentuk keto menjadi bentuk enolat karena molekul tersebut kehilangan sebuah
proton. Selanjutnya, perubahan ini akan menyebabkan terputusnya sejumlah ikatan hidrogen
sehingga pada akhirnya rantai ganda DNA mengalami denaturasi. Hal yang sama terjadi pula
pada RNA. Bahkan pada pH netral sekalipun, RNA jauh lebih rentan terhadap hidrolisis bila
dibadingkan dengan DNA karena adanya gugus OH pada atom C nomor 2 di dalam gula
ribosanya.
Denaturasi kimia
Sejumlah bahan kimia diketahui dapat menyebabkan denaturasi asam nukleat pada pH
netral. Contoh yang paling dikenal adalah urea (CO(NH2)2) dan formamid (COHNH2). Pada
konsentrasi yang relatif tinggi, senyawa-senyawa tersebut dapat merusak ikatan hidrogen.
Artinya, stabilitas struktur sekunder asam nukleat menjadi berkurang dan rantai ganda
mengalami denaturasi.
Viskositas
DNA kromosom dikatakan mempunyai nisbah aksial yang sangat tinggi karena
diameternya hanya sekitar 2 nm, tetapi panjangnya dapat mencapai beberapa sentimeter.
Dengan demikian, DNA tersebut berbentuk tipis memanjang. Selain itu, DNA merupakan
molekul yang relatif kaku sehingga larutan DNA akan mempunyai viskositas yang tinggi.
Karena sifatnya itulah molekul DNA menjadi sangat rentan terhadap fragmentasi fisik. Hal
ini menimbulkan masalah tersendiri ketika kita hendak melakukan isolasi DNA yang utuh.
Kerapatan apung
Analisis dan pemurnian DNA dapat dilakukan sesuai dengan kerapatan apung
(bouyant density)-nya. Di dalam larutan yang mengandung garam pekat dengan berat
molekul tinggi, misalnya sesium klorid (CsCl) 8M, DNA mempunyai kerapatan yang sama
dengan larutan tersebut, yakni sekitar 1,7 g/cm3. Jika larutan ini disentrifugasi dengan
kecepatan yang sangat tinggi, maka garam CsCl yang pekat akan bermigrasi ke dasar tabung
dengan membentuk gradien kerapatan. Begitu juga, sampel DNA akan bermigrasi menuju
posisi gradien yang sesuai dengan kerapatannya. Teknik ini dikenal sebagai sentrifugasi
seimbang dalam tingkat kerapatan (equilibrium density gradient
centrifugation) atau sentrifugasi isopiknik.
Oleh karena dengan teknik sentrifugasi tersebut pelet RNA akan berada di dasar
tabung dan protein akan mengapung, maka DNA dapat dimurnikan baik dari RNA maupun
dari protein. Selain itu, teknik tersebut juga berguna untuk keperluan analisis DNA karena
kerapatan apung DNA () merupakan fungsi linier bagi kandungan GC-nya. Dalam hal
ini, = 1,66 + 0,098% (G + C).

1.3.Komponen Penyusun Asam Nukleat

Basa Nitrogen Heterosiklik


Basa nitrogen heterosiklik yang merupakan penyusun asam nukleat adalah turunan Purina
dan pirimidina.
Purina dan turunannya
Purina atau purin adalah senyawa heterosiklik majemuk yang mempunyai lingkar pirimidina
dan imidazol yang berimit. Turunan purina yang merupakan penyusun asam nukleat adalah
adenine atau 6-aminopurina dan guanine atau 2-amino-6-oksipurina.

Pirimidina dan turun-turunannya


Pirimidina atau pirimidin termasuk senyawa heterosiklik sederhana lingkar 6, dengan 2 atom
nitrogen sebagai heteroatomnya. Turunan-turunan pirimidina yang meupakan penyusun asam
nukleat adalah sitosin atau 2-oksi-4-aminopirimidina yang disingkat C, timin atau 2, 4-dioksi-
5-metilpirimidina yang disingkat T dan urasil atau 2, 4-dioksipirimidina yang disingkat U.

Pentosa atau Gula Penyusun


Pentose yang menyusun asam nukleotida adalah ribose dan 2-deoksiribosa. Dalam struktur
kimia asam nukleat, kedua pentose tersebut terdapat dalam bentuk lingkar furanosa. Ribose
merupakan penyusun RNA dan 2-deoksiribosa merupakan penyusun DNA.

Fosfat Penyusun
Fosfat penyusun asam nukleat adalah asam fosfat atau asam ortofosfat. Fosfat ini berupa
kristal berbentuk orto-rombik, tak stabil dan melebur pada suhu 42,350C. Fosfat ini tergolong
asam lemah atau sedang dan bervalensi tiga jenis garam natrium. Garam natrium tersebut
dapat terbentuk pada suhu kamar yaitu, Natrium fosfat Na3PO4, Natrium hidrogen fosfat
Na2HPO4, dan Natrium dihidrogen fosfat NaH2PO4.

1.4. Nukleotida dan Nukleosida


Suatu basa yang terikat pada satu gugus gula disebut nukleosida, sedangkan nukleotida
adalah satu nukleosida yang berikatan dengan gugus fosfat. Di dalam molekul DNA atau
RNA, nukleotida berikatan dengan nukleotida yang lain melalui ikatan fosfodiester.
Basa purin dan pirimidin tidak berikatan secara kovalen satu sama lain. Oleh karena itu,
suatu polinukleotida tersusun atas kerangka gula-fosfat yang berselang seling dan mempunyai
ujung 5-P dan 3-OH. Monomer nukleotida dapat berikatan satu sama lain melalui ikatan
fosfodiester antara -OH di atom C nomor 3nya dengan gugus fosfat dari nukleotida
berikutnya. Kedua ujung poli- atau oligonukleotida yang dihasilkan menyisakan gugus fosfat
di atom karbon nomor 5' nukleotida pertama dan gugus hidroksil di atom karbon nomor 3'
nukleotida terakhir.

DNA

DNA (deoxyribonucleic acid) atau asam deoksiribosa nukleat (ADN) merupakan tempat
penyimpanan informasi genetik. Pada tahun 1953, Frances Crick dan James Watson
menemukan model molekul DNA sebagai suatu struktur heliks beruntai ganda, atau yang
lebih dikenal dengan heliks ganda Watson-Crick. DNA merupakan makromolekul
polinukleotida yang tersusun atas polimer nukleotida yang berulang-ulang, tersusun rangkap,
membentuk DNA haliks ganda dan berpilin ke kanan.
Setiap nukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu:
Gula 5 karbon (2-deoksiribosa)
Basa nitrogen yang terdiri golongan purin yaitu adenin (Adenin = A) dan guanin (guanini =
G), serta golongan pirimidin, yaitu sitosin (cytosine = C) dan timin (thymine = T)
Gugus fosfat

Model tangga berpilin menggambarkan struktur molekul DNA sebagai dua rantai
polinukleotida yang saling memilin membentuk spiral dengan arah pilinan ke kanan. Fosfat
dan gula pada masing-masing rantai menghadap ke arah luar sumbu pilinan, sedangkan basa
N menghadap ke arah dalam sumbu pilinan dengan susunan yang sangat khas sebagai
pasangan pasangan basa antara kedua rantai.
Dalam hal ini, basa A pada satu rantai akan berpasangan dengan basa T pada rantai
lainnya, sedangkan basa G berpasangan dengan basa C. Pasangan-pasangan basa ini
dihubungkan oleh ikatan hidrogen yang lemah (nonkovalen). Basa A dan T dihubungkan oleh
ikatan hidrogen rangkap dua, sedangkan basa G dan C dihubungkan oleh ikatan hidrogen
rangkap tiga. Adanya ikatan hidrogen tersebut menjadikan kedua rantai polinukleotida terikat
satu sama lain dan saling komplementer. Artinya, begitu sekuens basa pada salah satu rantai
diketahui, maka sekuens pada rantai yang lainnya dapat ditentukan.
Oleh karena basa bisiklik selalu berpasangan dengan basa monosiklik, maka jarak
antara kedua rantai polinukleotida di sepanjang molekul DNA akan selalu tetap. Dengan
perkataan lain, kedua rantai tersebut sejajar. Akan tetapi, jika rantai yang satu dibaca dari
arah 5 ke 3, maka rantai pasangannya dibaca dari arah 3 ke 5. Jadi, kedua rantai tersebut
sejajar tetapi berlawanan arah (antiparalel).

Replikasi DNA

Replikasi adalah peristiwa sintesis DNA. Saat suatu sel membelah secara mitosis, tiap-
tiap sel hasil pembelahan mengandung DNA penuh dan identik seperti induknya. Dengan
demikian, DNA harus secara tepat direplikasi sebelum pembelahan dimulai. Replikasi DNA
dapat terjadi dengan adanya sintesis rantai nukleotida baru dari rantai nukleotida lama. Proses
komplementasi pasangan basa menghasilkan suatu molekul DNA baru yang sama dengan
molekul DNA lama sebagai cetakan.
Kemungkinan terjadinya replikasi dapat melalui tiga model, yaitu :
1. Model pertama adalah model konservatif, yaitu dua rantai DNA lama tetap tidak berubah,
berfungsi sebagai cetakan untuk dua dua rantai DNA baru.
2. Model kedua disebut model semikonservatif, yaitu dua rantai DNA lama terpisah dan
rantai baru disintesis dengan prinsip komplementasi pada masing-masing rantai DNA lama
tersebut.
3. Model ketiga adalah model dispersif, yaitu beberapa bagian dari kedua rantai DNA lama
digunakan sebgai cetakan untuk sintesis rantai DNA baru.
Gambaran replikasi yang terjadi terhadap DNA :

Dari ketiga model replikasi tersebut, model semikonservatif merupakan model yang
tepat untuk proses replikasi DNA. Replikasi DNA semikonservatif ini berlaku bagi
organisme prokariot maupun eukariot. Perbedaan replikasi antara organisme prokariot dengan
eukariot adalah dalam hal jenis dan jumlah enzim yang terlibat, serta kecepatan dan
kompleksitas replkasi DNA. Pada organisme eukariot, peristiwa replikasi terjadi sebelum
pembelahan mitosis, tepatnya pada fase sintesis dalam siklus pembelahan sel.

RNA

RNA ( ribonucleic acid ) atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi
sebagai penyimpan dan penyalur informasi genetik. RNA sebagai penyimpan informasi
genetik misalnya pada materi genetik virus, terutama golongan retrovirus. RNA sebagai
penyalur informasi genetik misalnya pada proses translasi untuk sintesis protein. RNA juga
dapat berfungsi sebagai enzim ( ribozim ) yang dapat mengkalis formasi RNA-nya sendiri
atau molekul RNA lain. RNA merupakan rantai tunggal polinukleotida.
Setiap ribonukleotida terdiri dari tiga gugus molekul, yaitu :
5 karbon
Basa nitrogen yang terdiri dari golongan purin (yang sama dengan DNA) dan golongan
pirimidin yang berbeda yaitu sitosin (C) dan Urasil (U)
Gugus fosfat
Purin dan pirimidin yang berkaitan dengan ribosa membentuk suatu molekul yang
dinamakan nukleosida atau ribonukleosida, yang merupakan prekursor dasar untuk sintesis
DNA. Ribonukleosida yang berkaitan dengan gugus fosfat membentuk suatu nukleotida atau
ribonukleotida. RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA
merupakan polimer yang jauh lebih pendek dibandingkan DNA.

Tipe RNA

RNAd atau RNAm

RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan
basa rantai DNA. RNAd membawa pesan atau kode genetik (kodon) dari kromosom (di
dalam inti sel) ke ribosom (di sitoplasma). Kode genetik RNAd tersebut kemudian menjadi
cetakan utnuk menetukan spesifitas urutan asam amino pada rantai polipeptida. RNAd berupa
rantai tunggal yang relatif panjang.
RNAr
RNAr merupakan komponen struktural yang utama di dalam ribosom. Setiap subunit
ribosom terdiri dari 30 46% molekul RNAr dan 70 80% protein.

RNAt
RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom. Pada
salah satu ujung RNAt terdapat tiga rangkaian basa pendek ( disebut antikodon ). Suatu asam
amino akan melekat pada ujung RNAt yang berseberangan dengan ujung antikodon.
Pelekatan ini merupakan cara berfungsinya RNAt, yaitu membawa asam amino spesifik yang
nantinya berguna dalam sintesis protein yaitu pengurutan asam amino sesuai urutan
kodonnya pada RNAd.

DEFINISI LIPID
Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik.
Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut
nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya
untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai
pensinyalan molekul.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal
rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur
seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis
seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia:
gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi
ke dalam delapan kategori: asil lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid,
dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid
prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid
juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya (termasuk tri-, di-
, dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, seperti
kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan
membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh
melalui makanan.

A. Jenis-Jenis Lipid
Terdapat beberapa jenis lipid yaitu:
1. Asam lemak, terdiri atas asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh
2. Gliserida, terdiri atas gliserida netral dan fosfogliserida
3. Lipid kompleks, terdiri atas lipoprotein dan glikolipid
4. Non gliserida, terdiri atas sfingolipid, steroid dan malam

1. Asam Lemak
Asam lemak merupakan asam monokarboksilat rantai panjang. Adapun rumus umum
dari asam lemak adalah:
CH3(CH2)nCOOH atau CnH2n+1-COOH
Rentang ukuran dari asam lemak adalah C12 sampai dengan C24. Ada dua macam asam lemak
yaitu:
1. Asam lemak jenuh (saturated fatty acid)
Asam lemak ini tidak memiliki ikatan rangkap
2. Asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty acid)
Asam lemak ini memiliki satu atau lebih ikatan rangkap.
Struktur asam lemak jenuh

Struktur asam lemak tak jenuh


Simbol Nama
Struktur Keterangan
numerik Umum

Sering
terikat
dengan
atom N
terminal
Asam dari
14:0 CH3(CH2)12COOH
miristat membran
plasma
bergabung
dengan
protein
sitoplasmik

Produk
akhir dari
Asam
16:0 CH3(CH2)14COOH sintesis
palmitat
asam lemak
mamalia

Asam
16:1D9 CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH
palmitoleat

Asam
18:0 CH3(CH2)16COOH
stearat

18:1D9 Asam oleat CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH

Asam
Asam
18:2D9,12 CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH lemak
linoleat
esensial

Asam
Asam
18:3D9,12,15 CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH lemak
linolenat
esensial

Prekursor
Assam untuk
20:4D5,8,11,14 CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH
arakhidonat sintesis
eikosanoid

2. Gliserida
a. Netral (Lemak Netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari
gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol
mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asam nukleat merupakan suatu polimer yang memegang peranan penting dalam kehidupan
organisme.
Fungsi dari asam nukleat adalah menyimpan, mereplikasi dan mentranskripsi informasi
genetika, turut dalam metabolisme, penyimpanan energi dan sebagai ko-enzim.
Ada dua macam asam nukleat : DNA (asam dioksiribonukleat) dan RNA (asam ribonukleat).
Suatu DNA mempunyai basa purin berupa adenin dan guanin, basa pirimidin berupa sitosin
dan timin serta gula deoksiribosa yang dihubungkan oleh gugus fosfat.
Suatu RNA memiliki basa purin berupa adenin dan guanine, basa pirimidin berupa sitosin
dan urasil serta gula ribose yang dihubungkan oleh gugus fosfat.
RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA (messenger RNA), tRNA (transfer RNA) dan rRNA
(ribosomal RNA).

B. Saran

Diharapkan para mahasiswa dapat memahami pengertian asam nukleat dan


strukturnya.Meskipun begitu kami sadar akan banyaknya kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, penulis mengharapkan para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun.

Struktur asam lemak jenuh

Struktur asam lemak tak jenuh


Simbol Nama
Struktur Keterangan
numerik Umum

Sering
Asam
14:0 CH3(CH2)12COOH terikat
miristat
dengan
atom N
terminal
dari
membran
plasma
bergabung
dengan
protein
sitoplasmik

Produk
akhir dari
Asam
16:0 CH3(CH2)14COOH sintesis
palmitat
asam lemak
mamalia

Asam
16:1D9 CH3(CH2)5C=C(CH2)7COOH
palmitoleat

Asam
18:0 CH3(CH2)16COOH
stearat

18:1D9 Asam oleat CH3(CH2)7C=C(CH2)7COOH

Asam
Asam
18:2D9,12 CH3(CH2)4C=CCH2C=C(CH2)7COOH lemak
linoleat
esensial

Asam
Asam
18:3D9,12,15 CH3CH2C=CCH2C=CCH2C=C(CH2)7COOH lemak
linolenat
esensial

Prekursor
Assam untuk
20:4D5,8,11,14 CH3(CH2)3(CH2C=C)4(CH2)3COOH
arakhidonat sintesis
eikosanoid

Asam-asam lemak penting bagi tubuh

Asam stearat Asam oleat Asam arakhidonat

Beberapa contoh struktur asam lemak

2. Gliserida
a. Netral (Lemak Netral)
Gliserida netral adalah ester antara asam lemak dengan gliserol. Fungsi dasar dari
gliserida netral adalah sebagai simpanan energi (berupa lemak atau minyak). Setiap gliserol
mungkin berikatan dengan 1, 2 atau 3 asam lemak yang tidak harus sama. Jika gliserol
berikatan dengan 1 asam lemak disebut monogliserida, jika berikatan dengan 2 asam lemak
disebut digliserida dan jika berikatan dengan 3 asam lemak dinamakan trigliserida.
Trigliserida merupakan cadangan energi penting dari sumber lipid.

fosfat. Lemak termodifikasi ketika fosfat mengganti salah satu rantai asam lemak. Struktur
trigliserida sebagai lemak netral
Apa yang dimaksud dengan lemak (fat) dan minyak (oil)? Lemak dan minyak keduanya
merupakan trigliserida. Adapun perbedaan sifat secara umum dari keduanya adalah:
1. Lemak
- Umumnya diperoleh dari hewan
- Berwujud padat pada suhu ruang
- Tersusun dari asam lemak jenuh
2. Minyak
- Umumnya diperoleh dari tumbuhan
- Berwujud cair pada suhu ruang
- Tersusun dari asam lemak tak jenuh
b. Fosfogliserida (Fosfolipid)
Lipid dapat mengandung gugus
Penggunaan fosfogliserida adalah:
1. Sebagai komponen penyusun membran sel
2. Sebagi agen emulsi

Struktur dari fosfolipid


Fosfolipid bilayer (lapisan ganda) sebagai penyusun membran sel
3. Lipid kompleks
Lipid kompleks adalah kombinasi antara lipid dengan molekul lain. Contoh penting dari
lipid kompleks adalah lipoprotein dan glikolipid.
a. Lipoprotein Dan Glikolipid
Lipoprotein merupakan gabungan antara lipid dengan protein.

Gabungan lipid dengan protein (lipoprotein) merupakan contoh dari lipid kompleks
Ada 4 klas mayor dari lipoprotein plasma yang masing-masing tersusun atas beberapa
jenis lipid, yaitu:
Perbandingan komposisi penyusun 4 klas besar lipoprotein
1. Kilomikron
Kilomikron berfungsi sebagai alat transportasi trigliserid dari usus ke jaringan lain, kecuali
ginjal
2. VLDL (very low - density lypoproteins)
VLDL mengikat trigliserid di dalam hati dan mengangkutnya menuju jaringan lemak
3. LDL (low - density lypoproteins)
LDL berperan mengangkut kolesterol ke jaringan perifer
4. HDL (high - density lypoproteins)
HDL mengikat kolesterol plasma dan mengangkut kolesterol ke hati.

Ilustrasi peran masing-masing dari 4 klas besar lipoprotein


4. Lipid non gliserida
Lipid jenis ini tidak mengandung gliserol. Jadi asam lemak bergabung dengan molekul-
molekul non gliserol. Yang termasuk ke dalam jenis ini adalah sfingolipid, steroid, kolesterol
dan malam.
a. Sfingolipid
Sifongolipid adalah fosfolipid yang tidak diturunkan dari lemak. Penggunaan primer
dari sfingolipid adalah sebagai penyusun selubung mielin serabut saraf. Pada manusia, 25%
dari lipid merupakan sfingolipid.
Struktur kimia sfingomielin (perhatikan 4 komponen penyusunnya)
b. Kolesterol
Selain fosfolipid, kolesterol merupakan jenis lipid yang menyusun membran plasma.
Kolesterol juga menjadi bagian dari beberapa hormon. Kolesterol berhubungan dengan
pengerasan arteri. Dalam hal ini timbul plaque pada dinding arteri, yang mengakibatkan
peningkatan tekanan darah karena arteri menyempit, penurunan kemampuan untuk meregang.
Pembentukan gumpalan dapat menyebabkan infark miokard dan stroke.

Struktur dasar darikolesterol


Kolesterol merupakan bagian dari membran sel
c. Steroid
Beberapa hormon reproduktif merupakan steroid, misalnya testosteron dan progesteron.
Progesteron dan testosteron
Steroid lainnya adalah kortison. Hormon ini berhubungan dengan proses metabolisme
karbohidrat, penanganan penyakit arthritis rematoid, asthma, gangguan pencernaan dan
sebagainya.
Kortison
d. Malam/lilin (waxes)
Malam tidak larut di dalam air dan sulit dihidrolisis. Malam sering digunakan sebagai
lapisan pelindung untuk kulit, rambut dan lain-lain. Malam merupakan ester antara asam
lemak dengan alkohol rantai panjang.
Ester antara asam lemak dengan alkohol membentuk malam
B. Penggolongan Dan Fungsi Lipid
Lipid adalah senyawa organik yang tak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut non
polar (eter, kloroform,benzen,dsb.)
Penggolongan lipid

1. Lipid sederhana

a. lemak yaitu ester asam lemak dan gliserol

b. lilin yaitu ester asam lemak dengan alkohol monohidrat dengan BM besar
2. Lipid campuran

yaitu ester asam lemak yang mengandung gugus tambahan selain alkohol dan asam
lemak

a. fosfolipid, lipid yang mengandung residu asam fosfat


b. glikolipid, lipid yang mengandung karbohidrat
c. lipoprotein, lipid yang mengandung protein
3. Derivat lipid

yaitu zat yang diturunkan dari lipid dengan hidrolisis. Termasuk didalamnya adalah
asam lemak (jenuh dan tidak jenuh), gliserol, sterol dan benda-benda keton.
Lipid yang terdapat dalam plasma darah manusia adalah
1. trigliserid
2. fosfolipid
3. kolesterol
4. asam lemak bebas
a. Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak adalah trigliserida (teriester dari gliserol). Perbedaannya adalah
pada suhu kamar lemak berbentuk padat, minyak berbentuk cair.Asam karboksilat yang
diperoleh dari hidrolisis suatu lemak disebut asam lemak, umumnya mempunyai rantai
hidrokarbon panjang dan tak bercabang.
Contoh:
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
CHO2C(CH2)16CH3 + 3 H2O CHOH + 3CH3(CH2)16COOH
CH2O2C(CH2)16CH3 CH2OH
Tristearin gliserol asam stearat
Tripalmetin + 3H2O gliserol + asam palmitat
Hampir semua asam lemak yang terdapat di alam mempunyai jumlah atom karbon
genap, karena sam ini dibiosintesis dari gugus asetil berkarbon dua dalam asetil Ko-A.

1. Asam lemak jenuh tidak mengandung ikatan rangkap.


Contoh :
Nama asam Jumlah atom C

Formiat 1
Asetat 2
Propionat 3
Butirat 4
Valerat 5
Kaproat 6
Oktanoat 8
Dekanoat 10
Laurat 12
Miristat 14
Palmitat 16
Stearat 18
Arakhidat 20
Behenat 22
lignoserat 24
2. Asam lemak tidak jenuh mengandung satu atau lebih ikatan rangkap.
Contoh :
Jumlah atom C,jumlah dan Seri Nama sistematik Nama Lazim Keterangan
posisi ikatan rangkap
16:1;9 7 Heksadekanoat Palmitoleat
18:1;9 9 Oktadekanoat Oleat
18:2;9,12 9 Oktadekadienoat Linoleat Asam essensial
18:3;6,9,12 9 Oktadekatrienoat Linolenat (g) Asam essensial
18:3;9,12,15 6 Oktadekatrienoat Linolenat (a) Asam essensial
20:4;5,8,11,14 6 Eikosatetraenoat Arakhidonat Asam essensial
20:5;5,8,11,14,17 3 Eikosapentaenoat Timnodonat
22:1;13 6 Dokosenoat Erusat
24:1;15 3 Tetrakosanoat

b. Reaksi-reaksi lemak
1. Hidrolisis
a. dengan air berlebihan
b. denagn basa (penyabunan
c. dengan enzim
2. Pengerasan minyak, contoh pembuatan margarin
3. Penguraian (ketengikan, kerusakan) lemak
Sebab :
a. auto oksidasi
oleh udara, memcah ikatan rangkap, sehingga terjadi asam lemak bebas, aldehid, keton,
dengan bau tengik. Pencegahan diberi antioksidan : vitamin E, hidrokinon
b. hidrolisis
menghasilkan asam lemak
c. bakteri hidrolisis
dilanjutkan proses B-oksidasi dan dikarboksilasi, shg terbentuk metil keton-metil keton
dengan bau tidak sedap.
C. Fungsi Lemak
1. sebagai makanan
2. isolator, lemak adalah penghantar panas yang buruk, menghalangi keluarnya panas dari
tubuh
3. zat pelindung
4. digunakan pada pembuatan sabun
5. digunakan pada pembuatan gliserol
6. cat pakaian minyak, digunakan minyak pengering yang mengandung sisa asam lemak dengan
banyak ikatan C-C. Dapat dioksidasi pada suhu kamar, membentuk zat yang keras dan tahan
air (water proof)
7. dll
D. Pemeriksaan Lemak
1. Tetapan fisika
2. Tes kimia
a. bilangan asam (ketengikan)

b. bilangan penyabunan (BM minyak)


c. bilangan iodium (ketidak jenuhan minyak)
d. bilangan setil (jumlah gugus OH-alkohol)
e. Bilangan reichert Meissel (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 2-6)
f. Bilangan Polenske (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 6-12)

BAB IV
PENUTUP
1. K e s i m p u l a n
Lemak dan minyak merupakan zat makanayang penting untuk menjaga kesehatan tubuh
manusia. Selain itu lemak dan minyak juga merupakan sumber energi.
2. S a r a n
Penulis menyadari bahwa dalam penulisanmakalah ini masih banyak kesalahan
dankekhilafan, kritik dan saran membangunpenulis harapkan untuk penyempurnaanmakalah
ini.

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, Frank B. 1995. Buku Ajar Biokimia. Edisi ketiga. EGC: Jakarta
Gilvery, Goldstein. 1996. Biokimia Suatu Pendekatan Fungsional. Edisi 3. Airlangga University
Press: Surabaya
Harper, et al. 1980. Biokimia (Review of Physiological Chemistry). Edisi 17. EGC: Jakarta.
Riawan, S. 1990. Kimia Organik. Edisi 1. Binarupa Aksara: Jakarta.
http://yukiicettea.blogspot.com/2009/10/biochemistry-laporan-biokimia-lipida.html
Terima kasih telah mengikuti materi dari GudangMateri , semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Anda mungkin juga menyukai