Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab 3 menguraikan tentang metode penelitian meliputi rancangan

penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, prosedur dan teknik

pengumpulan data, analisa data, tahap penelitian, etika penelitian, keabsahan

penelitian, waktu dan tempat penelitian.

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan pada kondisi

yang alamiah (natural setting) dimana peneliti sebagai instrumen kunci dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (Creswell,

2014).

Penelitian kualitatif berusaha memahami makna (understanding the

meaning) yang dimiliki oleh partisipan dalam sebuah studi tentang peristiwa,

situasi, dan perilaku di mana mereka terlibat di dalamnya. Peneliti berupaya

menangkap makna yang berasal dari sudut pandang partisipan (participant

perspective) ketika mereka berhadapan dengan peristiwa atau kejadian yang

bersifat fisik (physical events) dan upaya partisipan mengerti dan merasakan

(sense making) tentang peristiwa tersebut (Maxwell, 2014).

22
23

Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara

terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku

baik individu maupun kelompok dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata

dan bahasa (Esterberg, 2002). Sehingga jenis pendekatan ini digunakan dalam

penelitian ini untuk mengetahui persepsi remaja di Posko Pengungsian Gandasari

tentang bencana banjir bandang.

3.2 Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif disebut sebagai partisipan.

Partisipan adalah seseorang yang dapat memberikan informasi mengenai situasi

dan latar penelitian tersebut (Creswell, 2017). Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling, yaitu dilakukan hanya pada

partisipan yang memiliki kriteria yang dikategorikan dalam penelitian ini yang

dapat menjadi partisipan dalam penelitian ini (Streubert, 2011).

Adapun kriteria inklusi partisipan adalah sebagai berikut:

a. Remaja di Posko Pengungsian Gandasari Kecamatan Cilawu Kabupaten

Garut

b. Mengalami bencana banjir bandang

c. Dapat berkomunikasi dengan baik

d. Bersedia menjadi partisipan

Pada penelitian ini, enam remaja dari delapan remaja menjadi partisipan

karena dua remaja lainnya berdasarkan dari hasil wawancara menunjukkan

jawaban yang tidak sesuai dengan yang peneliti inginkan.


24

3.3 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian menurut Creswell (2014) adalah alat atau fasilitas

yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih

mudah dan hasilnya lebih baik. Merriam (2016) juga menyebutkan yang menjadi

instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti sendiri.

Peneliti sebagai instrumen memiliki fungsi untuk menetapkan fokus

penelitian, memilih partisipan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan

data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat

kesimpulan. Peneliti sebagai instrumen juga harus di validasi dengan maksud

untuk mengetahui kesiapan peneliti melakukan penelitian. Validasi terhadap

peneliti sebagai instrumen dilakukan oleh peneliti sendiri yang meliputi evaluasi

diri untuk mengetahui sejauh mana peneliti paham tentang metode penelitian

kualitatif, penguasaan teori dan wawasan tentang topik yang diteliti (Merriam,

2016).

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menggunakan metode

wawancara. Pada metode ini, pengumpulan data dilakukan dengan tanya jawab

langsung antara pewawancara. Oleh karena kegiatan dilakukan secara berhadapan

langsung, maka faktor internal pewawancara sangat berpengaruh terhadap kualitas

hasil. Untuk memudahkan jalannya wawancara perlu adanya pedoman

wawancara, sehingga pewawancara dapat berpikir cepat, sitematis, holistik dan

mengurangi rasa cemas. Fungsi lain dari pedoman wawancara adalah agar tidak

ada pokok-pokok yang tertinggal dan pencatatannya lebih cepat (Creswell, 2014).
25

Wawancara pada penelitian ini termasuk jenis wawancara semistruktur

atau semistructure interview. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk

menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang diwawancara

dimintai pendapat dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu

mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukan oleh partisipan

(Streubert, 2011).

Supaya hasil wawancara dapat terekam denga baik, dan peneliti memiliki

bukti telah melakukan wawancara kepada partisipan, maka diperlukan bantuan

alat-alat sebagai berikut.

1. Buku catatan berfungsi untuk mencatat semua percakapan dengan sumber data

2. Voice Recorder berfungsi untuk merekam semua percakapan atau

pembicaraan.

3.4 Prosedur dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data pada penelitian ini berasal dari perkataan partisipan. Teknik

yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu dengan menggunakan teknik

wawancara semistruktur (semistructure interview). Wawancara semistruktur

menurut Creswell (2014) di dalam pelaksanaanya lebih bebas dibandingkan

dengan wawancara terstruktur. Dalam melakukan wawancara, peneliti

menggunakan pedoman wawancara untuk memudahkan dan memfokuskan

pertanyaan yang akan diutarakan.


26

Wawancara dilakukan dalam keadaan santai dan informal. Dalam

melakukan proses wawancara situasi lingkungan diatur dengan baik untuk

menciptakan kenyamanan bagi partisipan. Wawancara dilakukan di tempat yang

sesuai dengan kesepakatan partisipan atau tempat yang tidak asing bagi partisipan

(posko pengungsian), sehingga partisipan merasa nyaman dan leluasa dalam

memberikan informasi.

Prosedur pengumpulan data diawali dengan bertemu dengan partisipan,

menjelaskan maksud tujuan dan memberikan inform consent, lalu membuat

kontrak pertemuan selanjutnya dengan partisipan untuk wawancara. Peneliti

melakukan wawancara dengan waktu kurang lebih 30-60 menit. Setelah itu

mengkonfirmasi secara garis besar hasil wawancara yang telah dilakukan. Peneliti

melakukan wawancara kepada 1 partisipan dulu, lalu setelah membuat transkip

peneliti berkonsultasi kepada Dosen Pembimbing. Setelah itu membaca berkali-

kali untuk menemukan makna dari pengalaman yang dialami partisipan 1.

Barangkali di partisipan lain ada pengalaman lain yang berbeda lalu mencari

partisipan yang kedua. Lalu membuat transkip untuk partisipan yang kedua,

membaca berkali-kali hasil transkip partisipan ke 1 dan ke 2 untuk mendapatkan

makna dari pengalaman yang dialami. Begitupun yang dilakukan untuk partisipan

3, partisipan 4, partisipan 5 dan partisipan 6. Penelitian ini berhenti dipartisipan 6

karena data yang dikumpulkan sudah mencapai saturasi dapat dilihat dari hasil

trnaskip yang menunjukkan hasil yang hampir sama.


27

3.5 Teknik Analisis Data

Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis isi

(Content Analysis). Analisis Isi (Content Analysis) adalah teknik analisa yang

bersifat pembahasan mendalam terhadap isi suatu informasi. Analisis ini biasanya

digunakan pada penelitian kualitatif. (Krippendorff, 2013).

Penggunaan analisis isi untuk penelitian kualitatif diawali dengan adanya

fenomena komunikasi yang dapat diamati, dalam arti bahwa peneliti harus lebih

dulu dapat merumuskan dengan tepat apa yang ingin diteliti dan semua tindakan

harus didasarkan pada tujuan tersebut. Langkah berikutnya adalah memilih unit

analisis yang akan dikaji, memilih objek penelitian yang menjadi sasaran analisis

(Schreir, 2012).

Analisis isi didahului dengan melakukan coding terhadap istilah-istilah.

Kemudian, dilakukan klasifikasi terhadap coding yang telah dilakukan. Klasifikasi

ini dimaksudkan untuk membangun kategori dari setiap klasifikasi. Kemudian,

kategori dianalisis untuk menemukan makna, arti, dan tujuan isi komunikasi itu.

Hasil analisis ini kemudian dideskripsikan dalam bentuk draf laporan penelitian

sebagaimana umumnya laporan penelitian (Krippendorff, 2013).


28

3.6 Tahap Penelitian

Dalam penelitian ini tahapan penelitian terdiri dari 3 tahapan yaitu : tahap

persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir. Berikut penjelasan tahapan

penelitian dalam penelitian ini :

3.6.1 Tahap persiapan

Tahap persiapan dalam penelitian ini melitputi:

a. Menentukan topik penelitian.

b. Menyusun proposal penelitian.

c. Melakukan seminar proposal penelitian.

d. Mengurus perijinan penelitian di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik

Kabupaten Garut.

e. Meneruskan surat ijin penelitian dari Bakesbangpol Kabupaten Garut ke

Dinas Kesehatan, BPBD Garut, Kantor Kecamatan Cilawu, Kantor Desa

Gandasari dan Posko Pengungsian Gandasari.

f. Mempersiapkan instrumen penelitian dan pedoman wawancara.

g. Mempersiapkan alat bantu penelitian (buku catatan dan voice recorder

untuk merekam).
29

3.6.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan yang dilakukan meliputi :

a. Memperkenalkan diri kepada calon partisipan di Posko Pengungsian

Gandasari Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut.

b. Menentukan partisipan sesuai dengan kriteria.

c. Melakukan informed consent dengan partisipan.

d. Membuat kontrak waktu dan tempat pertemuan selanjutnya dengan

partisipan untuk menjalin rasa percaya.

e. Mendatangi tempat yang telah disepakati partisipan.

f. Mengumpulkan data dengan melakukan wawancara semistruktur

(semistructure interview)

g. Melakukan validasi dengan member check pada partisipan yaitu dengan

mengkonfirmasi ulang garis besar hasil wawancara yang telah dilakukan

berdasarkan catatan yang diperoleh peneliti kepada partisipan.

h. Membuat transkrip wawancara.

i. Melakukan analisis data.

j. Melakukan konsultasi hasil analisa data dengan pembimbing.

k. Melakukan pengambilan data untuk partisipan yang lain.

l. Membuat transkrip wawancara.

m. Melakukan analisa data.

n. Melakukan konsultasi lagi hasil analisa data dengan pembimbing.

o. Membuat hasil penelitian dan pembahasan.


30

3.6.3 Tahap akhir

Tahap akhir yang dilakukan peneliti meriputi:

a. Peneliti melakukan penarikan simpulan penelitian lalu menyusunan

laporan penelitian.

b. Setelah itu melaksanakan sidang atau pertanggungjawaban hasil penelitian.

c. Peneliti mendokumentasi dan menggandakan hasil penelitian.

d. Peneliti menyerahankan dokumentasi hasil penelitian ke institusi terkait

yang terlibat selama proses penelitian.

3.7 Etika Penelitian

Penelitian ini menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, oleh

karena itu peneliti perlu memahami prinsip etika penelitian. Prinsip-prinsip etika

penelitian terdiri dari beberapa aspek yaitu :

3.7.1 Respect for Autonomy

Peneliti memberikan penjelasan kepada partisipan agar mengerti tujuan,

kegunaan, prosedur pengumpulan data, hak dan konsekuensi sebagai subjek

penelitian sebelum dilakukan wawancara dan merekam kegiatan wawancara

tersebut. Setelah itu peneliti meminta persetujuan tanpa paksaan untuk bersedia

menjadi responden dalam penelitian ini.

3.7.2 Beneficience dan Maleficience

Peneliti harus memliki prinsip Beneficience dan Maleficience. Penelitian

yang dilakukan dimana melibatkan remaja sebagai partisipan diharapkan juga

mengandung prinsip untuk kebaikan partisipan. Karena mayoritas penelitian


31

keperawatan menggunakan subyek manusia maka penting halnya untuk

memastikan keselamatan dan keamanan partisipan. Penelitian yang dilakukan

sebaiknya tidak mengadung unsur yang berbahaya dan merugikan partisipan.

3.7.3 Anonimity

Kerahasiaan partisipan akan dijaga dengan tidak menyebutkan dan

mencantumkan nama asli dari partisipan dalam pengelolaan data. Peneliti

memberikan kode pada masing-masing partisipan. Nama responden hanya akan

diketahui oleh peneliti. Peneliti juga menjamin bahwa informasi yang diberikan

oleh subjek penelitian tidak dilaporkan dan tidak diakses oleh orang lain selain

peneliti. Data hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitian.

3.8 Keabsahan Penelitian (Trustworthiness)

Dalam mendapatkan keabsahan data pada penelitian ini diperlukan teknik

pemeriksaan. Peneliti akan mengkonfirmasi informasi yang telah ditemukan

dengan teknik pemeriksaan didasarkan atas empat kriteria yang digunakan, yaitu

derajat kepercayaan (credibility), derajat keteralihan (transferability),derajat

kebergantungan (dependability) dan derajat kepastian (confirmability) (Creswell,

2014).

3.8.1 Derajat Kepercayaan (Credibility)

Prinsip credibility merujuk pada apakah kebenaran hasil penelitian dapat

dipercaya dalam mengungkapkan hasil penelitian yang sesuangguhnya. Derajat

kepercayaan diperoleh melalui member check, yaitu pada akhir wawancara

peneliti akan mengulangi garis besar hasil wawancara yang telah dilakukan

berdasarkan catatan yang diperoleh peneliti kepada partisipan. Apabila disepakati


32

oleh partisipan maka menunjukan bahwa data tersebut valid. Tujuan member

check ini adalah agar partisipan dapat memperbaikinya bila ada kekeliruan atau

menambahkannya bila ada yang kurang (Carpenter, 2003).

3.8.2 Derajat Keteralihan (Transferability)

Pada penelitian kualitatif transferability dapat dilihat tergantung pada

pembaca hasil penelitian ini, yaitu sampai dimana hasil penelitian ini dapat

digunakan dalam konteks tertentu. Apabila pembaca merasa ada keserasian

dengan situasi yang dihadapinya maka penelitian ini memiliki transferability. Hal

ini terjadi karena dalam penelitian kualitatif jumlah sampelnya sedikit (Polit &

Beck, 2001).

3.8.3 Derajat Kebergantungan (Dependability) dan Derajat Kepastian

(Confirmability)

Hal ini dikerjakan secara bersamaan yang disebut audit trial. Audit trial

ini dilakukan dengan meminta pendapat dosen pembimbing untuk mendapatkan

masukan. Selain itu dilakukan juga dengan mencari serta membaca literature

sesuai dengan masalah yang diteliti peneliti (Polit & Beck, 2001).

3.9 Waktu dan Lokasi Penelitian

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan di Posko Pengungsian

Gandasari Kecamatan Cilawu Kabupaten Garut dalam waktu 1 bulan sampai

menentukan data dari hasil wawancara terhadap partisipan. Dimulai pada tanggal

13 Maret 2017 13 April 2017.

Anda mungkin juga menyukai