Anda di halaman 1dari 3

NamaKelompok:

- M. Rizqi Haqiqi A (H75214016)


- Nahawanda Ahsanu A (H75214017)
- Nila Nur Ursyatur A (H75214018)

Materi : Diskusi UU/PP Mengenai Limbah Padat

Dosen : Rr. Dyah Nugraheni,M.T

1. UU Nomor 18 Tahun 2008


Tentang : Pengelolaan Sampah
Isi :
a. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala setiap 6 (enam) bulan selama 20
(dua puluh) tahun terhadap tempat pemrosesan akhir sampah dengan system
pembuangan terbuka yang telah ditutup (Pasal 9 ayat 1 poin e)`
b. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil
pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman (pasal 22 ayat 1 poin e)
c. Pemerintah dan pemerintah daerah memberi Kompensasi kepada masyarakat terkena
dampak (Ayat 1). Kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
a) relokasi;
b) pemulihan lingkungan;
c) biaya kesehatan dan pengobatan; dan/atau
d) kompensasi dalam bentuk lain ( Pasal 25 ayat 2)
d. Setiap orang dilarang mengelola sampah yang menyebabkan pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan ( poin d), melakukan penanganan sampah dengan pembuangan
terbuka di tempat pemrosesan akhir -poin f-(Pasal 29 Ayat 1). Apabila poin f dilanggar
pemerintah daerah dapat menetapkan sanksi pidana kurung atau denda terhadap pelaku
pasal 29 ayat 4-paling lama 3 (tiga) tahun dan denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
e. Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir sampah yang
menggunakan system pembuangan terbuka paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak
berlakunya Undang-Undang ini.(Pasal 44 ayat 2)
Pokok :

Kelebihan :

a. Adanya pemantauan dan evaluasi agar proses pemrosesan sampah dapat berjalan sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
b. Pemerintah turut serta dalam pengelolaan masyarakat dengan memberikan kommpensasi
kepada masyarakat
c. Terdapat hukum pidana yang ditujukan kepada orang yang menyebabkan kerusakan
lingkungan, agar mereka mendapat efek jera.
Kekurangan:
a. Jangka waktu untuk penutupan tempat pemrosesan akhir sampah yang menggunakan
system pembuangan terbuka masih terlalu lama, waktu tersebut perlu dipersingkat agar
tidak menyebabkana kerusakan lingkungan yang lebih meluas lagi.
b. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil
pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman, dalam pasal ini belum
dijelaskan kriteria aman itu seperti apa.

2. PP Nomor 81 Tahun 2012


Tentang : Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga
Isi :
a. Kebijakan pengelolaan sampah yang selama lebih dari tiga decade hanya bertumpu
pada pendekatan kumpul-angkut-buang (end of pipe) dengan mengandalkan
keberadaan TPA, diubah dengan pendekatan reduce at source dan resource recycle
melalui penerapan 3R. (secara umum)
b. Pemrosesan akhir sampah sebagaimana dimaksud dalamPasal 16 huruf e dilakukan
dengan menggunakan: a. metode lahan urug terkendali; b. metode lahan urug saniter;
dan/atau c. teknologi ramah lingkungan.(Pasal 22 Ayat 1)
c. Pemerintah kabupaten/kota secara sendiri atau secara bersama dapat memberikan
kompensasi sebagai akibat dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan
pemrosesan akhir sampah. Dampak negative salah satunya berupa pencemaran tanah
(Pasal 31 Ayat 1 dan 2)
d. Yang dimaksud dengan pemulihan lingkungan adalah kegiatan mengembalikan
kondisi lingkungan hidup sehingga lingkungan hidup tersebut dapat berfungsi kembali
sesuai peruntukannya (Pasal 31 Ayat 3 poin b)
Pokok :
Kelebihan :
a. Lebih detail dalam mengatur pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis rumah
tangga
b. Menjadikan sampah sebagai sumberdaya
c. Pengelolaan sampah berbasis teknologi dan masyarakat

Kekurangan
a. Pada Pasal 31 Ayat 3 poin b hanya menyebutkan pengertian pemulihan lingkungan secara
umum saja, pada pasal tersebut belum menjelaskan tentang bagaimanakah cara
pemulihan lingkungan yang baik dan benar.
b. Pada Pasal 31 Ayat 1 dan 2, belum menyebutkan secara detail berapa banyak kompensasi
yang sebanding dengan dampak negatif yang ditimbulkan oleh kegiatan pemrosesan
akhir sampah.

Anda mungkin juga menyukai