Anda di halaman 1dari 7

Tinjauan Pustaka

2.1 Sistem Penghawaan Buatan

Sistem penghawaan adalah suatu usaha pembaharuan udara dalam ruang melalui
penghawaan buatan atau alami dengan pengaturan yang sebaik-baiknya dengan harapan
mencapai tujuan kesehatan dan kenyamanan dalam ruang. Jumlah udara segar yakni
untuk menurunkan kandungan uap air dalam udara yang dipengaruhi oleh aktivitas
manusia (Suptandar dalam Karso, 2010). Penghawaan atau pengudaraan menjadi salah
satu pengaruh besar dalam terciptanya kenyamanan suatu ruangan. Manusia
membutuhkan kenyamanan tersebut dalam melakukan aktifitasnnya sehingga
mendapatkan ketenangan. Keadaan udara pada suatu ruang aktivitas sangat berpengaruh
pada kondisi dan keadaan aktivitas itu. Bila dalam suatu ruangan yang panas dan
pengap, manusia akan tidak merasa nyaman dan tidak dapat melakukan aktivitasnya
dengan baik. Kenyamanan dalam ruangan yang menyangkut udara harus terpenuhi
yaitu, meliputi: temperatur udara, kelembapan udara, pergerakan udara, dan tingkat
kebersihan udara (Nielsen, 2002). Sistem penghawaan terbagi menjadi dua yakni
penghawaan alami dan penghawan buatan penghawaan alami dapat memanfaatkan
sistem cross ventilation sedangkan penghawaan buatan dapat bersumber dari kipas ata
AC. Oleh karena itu untuk mendapatkan kondisi ruangan yang memenuhi thermal
comfort atau kondisi penghawaan yang memenuhi persyaratan tertentu sesuai dengan
yang kita inginkan, tanpa adanya ketergantungan dari udara luar, maka digunakannya
penghawaan buatan (air conditioning).

2.1.1 Definisi Sistem Penghawaan Buatan

Sistem pengahawaan buatan (Air Conditioner) merupakan sebuah alat yang


mampu mengkondisikan udara. Badan Standarisasi Nasional dalam Standar Nasional
Indonesia : Konservasi energi sistem tata udara pada bangunan gedung juga
merumuskan pengertian pengkondisian udara yakni usaha untuk mengolah udara untuk
mengendalikan temperatur ruangan, kelembaban relatif, kualitas udara dan
penyebarannya dalam menjaga persyaratan kenyamanan (comfort) bagi penghuni.
Oleh karena itu dapat dirumuskan kembali bahwa definisi dari Air Conditioner
sebagai sistem penghwaan buatan adalah suatu alat yang dibutuhkan ruangan dalam
suatu bangunan yakni untuk mengusahakan pengolahan udara agar dapat
mengendalikan temperatur ruangan, kelembaban relatif, kualitas udara dan
penyebarannya demi menjaga kenyamanan manusia dalam aktifitasnya pada ruangan
tersebut.

2.1.2 Fungsi sistem penghawaan buatan (Air Conditioner)

Instalasi pengkondisian udara di dalam bangunan yakni untuk membantu


pengaturan temperatur, angin, kelembaban, radiasi matahari, dan sebagainya guna
mencapai tingkat kenyamanan termal bagi pemakai ruangan. Pengkondisian yang
dimaksud yakni mengkondisikan beban kalor pada ruangan atau bangunan sehingga
suhu dan kelembaban udara tetap nyaman. Besar beban kalor yang terjadi ditentukan
oleh hantaran panas radiasi matahari, hantaran panas secara transmisi, hantaran panas
ventilasi atau infiltrasi, beban panas intern (manusia, peralatan elektronik atau mesin).
Prinsip penghawaan buatan juga untuk menurunkan temperatur dan kelembaban ruang,
sehingga penyaluran (distribusi) udara dalam ruangan memperoleh keadaan yang
diinginkan sesuai dengan fungsi ruangan tersebut. temperatur udara di Indonesia sekitar
30 derajat Celcius dan kelembaban sekitar 90 %, Indonesia termasuk daerah tropis
le,bab (Ir. Hartono Poerbo, M. ARC, 2005). Udara yang nyaman tidak boleh lebih dari 5
km/jam dengan suhu/temperatur <30C dan banyak mengandung O2 (Tangoro, 2004).
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa fungsi dari AC itu sendiri yakni
sebagai pengolah udara untuk mengendalikan kondisi ruangan. Pengkondisian buatan
ini terutama pada AC pada umumnya digunakan untuk menutupi kekurangan yang ada
pada suatu ruangan yang tidak memiliki penghawaan alami secara maksimal. Oleh
karena itu dapat dirumuskan kembali fungsi dari Airr Conditioner adalah sebagai
berikut:

a. Mengatur suhu udara


Untuk membuat temperatur dalam ruangan menjadi nyaman dan sejuk ,
sebisa mungkin temperatur udara diatur terlebiih dahulu. Proses
mendinginkan atau menurunkan temperatur dilakukan jika temperatur
udara di dalam dan luar ruangan tinggi (panas).
b. Mengatur sirkulasi udara
AC memiliki fungsi mengatur sirklusi udara, contohnya pada AC split
terdapat komponen yakni blower yakni berfungsi untuk mensirkulasikan
udara dalam ruangan sehingga udara ruangan dapat bersikulasi melewati
evaporator, setelah melewati evaporator , udara dingin yang berasal dari
evaporator tersebuut akan diarahkan ke ruangan. Blower akan bekerja
sampai temperatur uadara ruangan sesuai dengan pengaturan.
c. Mengatur kelembaban udara
Pada temperatur udara yang panas, mendinginkan suhu udara saja belum
cukup jika kelembaban udara ruangan masih tinggi. Karena tubuh kita akan
merasa nyaman pada kelembaban yang rendah. AC yakni mengatur uap air
pada ruangan yangberpengaruh terhadap kelembaban. Dimana semakin
dingin suhu ruangan, berarti semakin banyak uap air yang dikeluarkan
ruangan. Sehingga kelembaban dalam suatu ruangan dapat diatur dari
tinggi rendahnya suhu AC.
d. Mengatur kebersihan udara
Pada setiap unit AC, biasanya dilengkapi dengan filter udara yang
terpasang pada bagian evaporator. Filter tersebut berguna untuk menyaring
udara kotor di dalam ruangan.

2.1.3 Jenis-Jenis Air Conditioner

Dalam pasaran umum kita dapat menemukan 3 (tiga) jenis AC yaitu:

a. AC Window
AC Window pada umumnya dipakai pada perumahan dan dipasang pada
salah satu dinding ruangan dengan batas ketinggian yang terjangkau dan
penyemprotan udara tidak mengganggu pemakai. Sistem AC Window memiliki
sistem yang terpadu, semua bagian, elemen ataupun komponen ada dalam satu
kesatuan. AC Window berbentuk satu unit yang dapat dipasang dimana saja,
memiliki satu sisi menghadap keluar dan satu sisi menghadap ke dalam ruangan.
Dalam operasionalnya AC jenis ini yakni diberikakn daya listrik dab dapat
langsung bekerja.
b. Sistem AC Split (Split System)
AC split hampir sama dengan AC Window perbedaanya yakni terletak pada
konstruksi dimana alat condensator terletak di luar ruang. Kemmudian
perbedaanya dengan AC window yakni komponen AC split yang terbagi ke
dalam dua bagian. Satu bagian AC Split merupakan gabungan fungsi evaporator
dan katup ekspansi merupakan bagian AC yang akan diletakkan pada interior
bangunan yang disebut Fancoil Unit atau Indoor Unit. Sedangakan bagian
lainnya yaitu fungsi kompresor, kondensor, dan refrigerator merupakan bagian
yang disebut Condensing Unit atau Outdoor Unit.
c. Sistem AC Sentral (Central System)
AC sentral biasanya digunakan pada unit-unit perkantoran,
hotel,supermarket dengan pengendalian yang dilakukan dari suatu tempat.

2.5 AC Sentral

Sistem AC sentral merupakan suatu sistem Ac yang biasa digunakan pada unit-
unit perkantoran, hotel, supermarket dan lain-lain dengan pengendalian yang dilakukan
dari suatu tempat. Satu distem AC sentral dipaki untuk seluruh bagian gedung sehingga
bila ada kerusakan atau pera;atan AC maka seluruh bagian bangunan tidak ada AC.
Mengenai AC sentral akan dijelaskan lebih rinci mengenai perngertian, fungsi ,
komponen hingga kelebihan dan kekurangannya.

2.5.1 Pengertian Ac Central

AC Sentral adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu titik atau
tempat dan didistribusikan sevara terpusat ke seluruh isi gedung dengan kapasitas yang
sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan menggunakan saluran udara (ducting
AC). AC jenis ini digunakan di gedung-gedung besar seperti pusat perbelanjaan,
perkantoran, hotel restoran, serta rumah sakit.

AC dengan sistem sentral berbeda dengan AC jenis lainnya seperti window atau
split. Satu sistem AC dipakai untuk seluruh gedung. Sehingga bila ada keriusakan pada
mesin peralatan AC secara otomatis semua akan mati. Untuk bangunan tinggi yang
memiliki lantai lebih dari 20 lantai dapat dipasang lebih dari satu mesin AC. Misalnya
untuk gedung yang memiliki lima pulu lantah dapat digunakan dua mesin AC setiap
mesin digunakan untuk dua puluh lima lantai. Hal ini untuk mencegah kerugian bila
terjadi masalah pada mesin AC yang menyebabkan AC mati pada seluruh lantai
bangunan.

2.5.2 Komponen AC Central

Pada prinsipnya semua AC memiliki prinsip yang sama, perbedaannya yakni


terletak pada pemisahan-pemisahan komponen AC dan besarnya AC itu sendiri. Untuk
sistem AC sentral komponen kompresor, evaporator, katup ekspansi, refrigerator dan
kondensor dijadikan satu yakni mesi chiller ditambah pendingin (cooling tower/ colling
pond) dan air handing unit (AHU) disetiap lantai.

Berikut penjelasan komponen-komponen AC sentral:

a. Chiller
Chiller adalah mesin refrigrasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada
evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin
penukarr kalor (FCU/ Fan Coil Unit). Berdasarkan cara pendinginan
kondensornya chiller terbagi menjadi dua macam, yaitu Air Cooler System dan
Water Cooler System
- Air cooled Chiller, yakni Chiller dengan pendinginan udara, pada prinsipnya
hampir sama dengan AC split duct, tetapi dalam ukuran besar. Unit mesin pada
umumnya ditempatkan di atas atap beton dari sebuah bangunan. Komponen
utama dari 1 unit air coold chiller adalah kompresor, dengan katup ekspansi dan
evaporator berada dalam unit utama, termasuk kondensornya.
- Water cooled Chiller, yakni chiller berpendigin air, pada prinsipnya hampir
sama dengan Chiller berpendingiin udara dalam distribusinya udara dingin
melalui AHU. Perbedaan utamanya adlah pendinginan refrigerannya, bukan
dengan udara tetapi dengan air, dimana air didinginkan melalui menara
pendinginatau cooling tower. Chiller jenis ini ditempatkan di lantau bawa
(basement) suatu bangunan. Dalam desain yan perlu diperhatikan adalah
ventilasi ke ruangan chiller harus dihitung dengan baik
b. Air Handling Unit (AHU)
Air Handling Unit merupakan bagian penting dalam sistem AC Central sebagai
alat penghantar udara yang telah dikondidikan dari sumber dingin ataupun panas
ruang yang akan dikondisikan. Prinsip kerja pada unit penanganan udara (AHU)
ini adalah menyedot udara dari ruangan yang kemudian dicampur dengan udara
segar dari lingkungan dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai
keinginan. Campuran udara tersebut masuk melalui AHU melewati filter, dan
sentrifugal, dan koil pendingin. Kemudian udara mengalami penurunan
temperatur yang didistribusikan erata ke setiap ruangan melewati saluran udara
(ducting) yang memiliki lokasi jauh sekalipun bisa terjangkau.
AHU terdiri dari 3 komponen :
- Filter, merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel
lainnya sehingga udara yang dihasilkan bersih. Filter juga dibedakan
berdasarkan kelas-kelasnya.
- Centrifugal fan, yakni kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk
mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
- Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan
temperatut udara.
c. Cooling Tower (khusus untuk chiller jenis Water Cooler)
Cooling tower adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air yang
dipakai pendinginan kondensor chiller dengan cara melewatkan air panas pada
filamen di dalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower
yang suhunya lebih rendah. Cooling tower untuk water coold chiller harus
diperhatikan aliran udaranya agar tidak terjadi turbulensi.
d. Pompa Sirkulasi
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu:
- Pompa sirkulasi air dingin (Chilled Water Pump) berfungsi mensirkulasikan
air dingin dari Chiller ke koil pendingin AHU/FCU.
- Pompa Sirkulasi air pendingin (Condensor Water Pump). Pompa ini hanya
untuk Chiller jens Water Cooled dan berfungsi untuk mensirkulasikan air
pendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan seterusnya.

2.5.3 Kelebihan dan kekurangan AC Central

1. Kelebihan

- Kebisingan dan getaran mesin pendingin hampir tidak mempengaruhi ruangan.


- Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah
- Seluruh beban pendingin semua ruangan da;am bangunan dapat dilayani oleh
satu sitem (unit)saja

2. Kekurangan

- Harga mula-mula cukup tinggi


- Biaya operasional cukup mahal
- Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit karena kuman-kuman dari
ruangan untuk penderita penyakit menular (melalui saluran udara balik) dapat
tersebar ke ruangan lai.
- Jika suatu komponen mengalami kerusakan maka sistem AC Central tidak akan
hidup

Anda mungkin juga menyukai