Anda di halaman 1dari 4

Dari : 1.

Nining Supriani
Tanggal : 29 September 2014
Sifat : Biasa
Lampiran : -
Perihal : Laporan Hasil Kegiatan Pelatihan CTU di P2KP di RSU Tangerang

P2KP yaitu pusat pelatihan Klinik Primer yang diperuntukkan untuk melaksanakan berbagai
pelatihan keterampilan klinik dibidang kesehatan reproduksi untuk para provider dan menjadi pusat
pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi yang bermutu, Efektif dan Efisian. Pelatihan yang
diselenggarakan antara lain APN, PONED, ASFIKSIA, BBLR, dan Manajemen Laktasi, CTU,
PONEK.

Pelaksanaan Pelatihan kali ini yaitu CTU (Contraceptive Technology Up to Date) Merupakan
Pelatihan tentang keterampilan Pemasangan Alat Kontrasepsi. Mix Kontrasepsi di Indonesia adalah
Implan 7%, MOP 1%, MOW 4%, Pil 28%, IUD 12%, Suntik 47%, Kondom 1%.

PRE-TEST

Materi I KONSELING
Konseling yang efektif dapat memberdayakan klien dan pasangannya untuk memiluh metoda yang
sesuai dengan tujuan Reproduksi dan kondisi mediknya serta bersedia membuat Surat Persetujuan
untuk melakukan prosedur atau tindakan klinik terkait dengan metoda kontrasepsi yang dipilih oleh
klien sendiri karena telah memahami keuntungan dan keterbatasan semua metoda yang tersedia.
Komponen-komponen dari prosedur konseling yang baik adalah :
1. Hak Klien
2. Keuntungan Konseling
3. Proses Konseling
4. Langkah-langkah Konseling
Petunjuk untuk Konseling yang baik adalah :
1. Mendengarkan aktif dan bertanya efektif
2. Menjawab secara objektif
3. Menekankan informasi yang penting tentang efek samping, tanda-tanda peringatan, dll
4. Menyerahkan pada klien untuk membuat keputusan sendiri.

Materi II PENCEGAHAN INFEKSI


PI merupakan komponen penting didalam prosedur pemasangan atau penggunaan kontrasepsi bagi
program Keluarga Berencana.
Upaya Pencegahan Infeksi dalam pelayanan KB adalah untuk meminimalkan infeksi yang disebabkan
oleh Mikro Organisme dan menurunkan resiko penularan penyakit yang mengancam jiwa.
Upaya Pencegahan Infeksi :
1. Aseptik
2. Antiseptik
3. Dekontaminasi
4. Cuci dan Bilas
5. Disinfeksi
6. DTT
7. Sterilisasi
Tindakan-tindakan Pencegahan Infeksi :
1. Cuci Tangan
2. Memakai sarung tangan dan perlengkapan pelindung lainnya
3. Menggunakan teknik Asepsis atau Aseptik
4. Memproses alat bekas pakai
5. Menangani peralatan tajam dengan aman
6. Menjaga kebersihan dan sanitasi lingkungan

Materi III AKDR


AKDR merupakan salah satu metode kontrasepsi jangka panjang yang cukup efektif, karena hanya
terjadi kurang dari 1 kehamilan diantara 100 pengguna AKDR (6-8 per 1000 pengguna). Efek
kontraseptif akan menurun apabila waktu penggunaannya telah melampaui masa 10 tahun. AKDR yang
banyak digunakan adalah jenis CuT-380A.
Mekanisme kerja AKDR :
1. Menganggu proses reproduksi sebelum sel telur mencapai kavum uteri
2. Menurunkan motilitas sperma melalui kavum uteri
3. Megentalkan lendir/mukus serviks
4. Merubah garis/jalur endometrial
Keuntungan AKDR karena :
1. Efektif mencegah kehamilan
2. Jangka panjang
3. Tidak perlu biaya lebih
4. Tidak perlu pemeriksaan rutin setelah pemasangan
Keterbatasan AKDR :
1. Perlu Pemeriksaan gynecology dan penapisan PMS sebelum memakai AKDR
2. Insersi dan pencabutan dilakukan oleh petugas terlatih
3. Perlu deteksi benang AKDR (setelah mens) jika terjadi kram, perdarahan bercak/nyeri
4. Meningkatkan jumlah perdarahan dan kram mens dalam beberapab bulan pertama
5. Kemungkinan terjadi ekspulsi spontan
6. Walaupun jarang kasus namun dapat terjadi pervorasi saat insersi AKDR
7. Tidak semua mencegah kehamilan ektopik
8. Dapat meningkatkan resiko PRP/PID dan yang berlanjut dengan invertilitas bila pasangan
resiko tinggi PMS
Pelatihan AKDR Pada Pantum
1. Persiapan diri
2. Persiapan Alat yang akan digunakan
3. Mengetahui langkah-langkah proses pemasangan AKDR
4. Melakukan Praktik sesuai dengan daftar tilik

Pelapor,

1. Nining Supriani .
PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN
DINAS KESEHATAN
Jl. Witana Harja Komp. Sasmita Jaya No. 27
Telp. 021 - 7441557, Fax. 021 - 7441236 Pamulang

Anda mungkin juga menyukai