KELOMPOK 4
Dosen Pembimbing
Drs. Faried Wadjdi, M.Pd, M.M
Suatu rangkaian yang terhubung secara seri maupun paralel yang telah kita pelajari
sebelumnya merupakan contoh rangkaian yang sederhana. Pada rangkaian sederhana
yang mengkombinasikan tahanan-tahanan atau sumber-sumber yang seri atau paralel
dapat kita analisis dengan menggunakan prinsip pembagian arus dan tegangan sesuai
hukum yang telah dipelajari yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff
Pada pertemuan sebelumnya telah di jelaskan tentang penyelesaian persamaan
rangkaian arus bolak-balik dengan menggunakan teorema arus mesh dengan cara
menggunakan loop untuk menentukan arah arusnya. Pada resume kali ini kita akan
menyelesaikan persamaan rangkaian arus bolak balik dengan menggunakan Teorema
Node Voltage. Masih sama dengan teorema arus mesh dengan tetap menggunakan hukum
Kirchoff Current Law dan juga masih sama pula dengan menggunakan bilangan polar
atau kompleks dalam penyelesaiannya
Teorema node voltage yang berbasiskan hukum arus Kirchoff (KCL)
memungkinkan kita untuk mengkonstruksi persamaan untuk berbagai macam persamaan
dimana jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan akan sama dengan nol,
dan tegangan merupakan parameter yang tidak diketahui.
.
Persamaan rangkaian diperoleh dari hukum Kirchhoff tentang arus pada titik
cabang.
Titik-titik pada suatu rangkaian dimana ujung-ujung dua elemen atau lebih saling
bertemu, disebut simpul.
Simpul dari tiga elemen atau lebih disebut Simpul Utama.
Simpul Utama dipilih sebagai Simpul Acuan
Simpul Acuan disebut juga simpul datum atau simpul tegangan nol.
Pada suatu rangkaian terdapat n simpul utama, maka akan dihasilkan (n-1)
persamaan
Langkah menyederhanakan arus bolak-balik dengan menggunakan Toerema Node
Voltage dalam rangkaian adalah sebagai berikut :
Z1 Z2
I1 I2
VA VB
Penyelesaian :
1. Tentukan impedansi dari rangkaian tersebut.
2. Tentukan tegangan titik simpul (node) pada rangkaian tersebut. Tegangan titik simpul
(simpul acuan) merupakan titik-titik pada suatu rangkaian dimana ujung-ujung dua
elemen atau lebih yang saling bertemu. Kemudian beri tanda pada tegangan node (V N).
I1 VN I2
Z1 Z2
VA VB
4. Tentukan persamaan arus. Penentuan besarnya suatu arus berprinsip pada Hukum
Kirchoff/KCL, dimana jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan
akan sama dengan nol.
=0
1 + 2 3 1)
5. Arus I1 sama dengan tegangan pada Z1 dibagi dengan nilai Z1. Tegangan Z1
sama dengan VA VN. Arus yang melalui Z1 menurut hukum Ohm ialah:
= 2)
1
6. Arus I2 sama dengan tegangan pada Z2 dibagi dengan nilai Z2. Tegangan Z2
sama dengan VB VN. Arus yang melalui R3 menurut hukum Ohm ialah:
= 3)
2 2
22
]
=[
21
Determinan A ( ) = 11 . 22 12 . 21
Determinan berorde 3 11 12 13
= [ 21 22 23]
313233
11 12 13 11 12
22 22
= | 21 23| 21
31 32 33 31 32
Determinan A
(A) = (a11.a22.a33)+(a12.a23.a31)+(a13.a21.a32)-(a13.a22.a31)-(a11.a23.a32)-(a12.a21.a33)
2.1
=|
2.2 2.3
|=| 1.1 1.2|
2.3
3.1 3.2
3.1 3.2 3.3
Minor dari elemen a1.3 dari A (baris pertama dan kolom ketiga dihilangkan)
1.1 1.2
1.3
Jika A adalah matriks kuadrat, maka minor entri aij dinyatakan oleh Mij dan
didefinisikan menjadi determinan submatriks yang tetap setelah baris ke-i dan
i+j
kolom ke-j dihilangkan dari A. Bilangan (-1) Mij dinyatakan oleh Cij dan
dinamakan kofaktor entri aij. Apabila besar pangkatnya ganjil, maka minornya
bernilai negatif (-). Dan apabila besar pangkatnya genap, maka minornya bernilai
positif (+)
Contoh :
Tentukan determinan dari matriks B !
0 3 2
= [1 0 1]
2 4 3
Pembahasan :
Tentukan baris atau kolom mana yang akan menjadi acuan kofaktor minornya.
Dalam soal ini kita ambil baris pertama
0 3 2
= |1 0 1|
2 4 3
=+
1.1 1.1 1.2 1.2 + 1.3 1.3
0
=0| 1| 3 |1 1| + 2 |1 0|
4 3 2 3 2 4
Cara lain mencari determinan adalah dengan menambahkan dua kolom pertama pada
matriks tersebut disebelah kanan, kemudian mengalikannya secara diagonal.
Contoh :
Tentukan determinan dari matriks B !
0 3 2
= [1 0 1]
2 4 3
= |1 0 1| 1 0
2 4 3 2 4
Z1 Z3 Z5
Z
2
E1 E2
Solusi
:
Dik : Z1 = 7 + j8 Z4 = 2 j3
E2 = 80
Z2 = 4 + j5 Z5 = 5
Z3 = - j10 E1 = 100
Pembahasan :
Tentukan arah arus masing-masing loop.
Z1 Z3 Z5
I1 I2 I3
Z2
Z4
E1 E2
=0
1 ( 1 + 2) 1 + 2 2 + 0 = 0
( 1 + 2) 1 + 2 2 + 0 = 1
Loop 3
=0
2+ 0 + 2 4 ( 4 + 5) 3 = 0
0 + 2 4 ( 4 + 5) 3 = 2
0 + (2 3) 2 [(2 3) + 5] 3 = 80
0 + (2 3) 2 (7 3) = 80 3)
[ 4+ 5 6 + 8 0 ]
2 3 ] [ 2] = [
0 2 3 7 + 3 80
3
Besar nilai I1
10 + 0 4+ 5 0
[ 0 6 + 8 2 3]
8 + 0 2 3 7 + 3
1
=
11 13 4+ 5 0
[ 4+ 5 6 + 8 2 3]
0 2 3 7 + 3
Karena matriks berorde 3 x 3, maka gunakan penyelesaian matriks (kofaktor, minor dan determinan)
untuk menyelesaikan ini.
6 + 8 2 3 0 2 3 0 6 + 8
10 |
2 3 |
7 + 3| (4 + 5) 8 + 0 7 + 3
|+0|
8 + 0 2 3
|
1 =
6 + 8 2 3 4+ 5 2 3 4+ 5 6 + 8
+ 5) | |
3 0 2 3
| (4 |+0|
(11 13) | 2 7 + 3 7 + 3 0
1 = 0,62 22,39
Besar nilai I2
11 13 10 + 0 0
[ 4+ 5 0 2 3]
0 8 + 0 7 + 3
2 =
11 13 4+ 5 0
[ 4+ 5 6 + 8 2 3]
0 2 3 7 + 3
Karena matriks berorde 3 x 3, maka gunakan penyelesaian matriks (kofaktor, minor dan determinan)
untuk menyelesaikan ini
0 2 3 4+ 5 2 3 4+ 5 0
10 |
(11 13) | 8 + 0 7 + 3| +
0 7 + 3
|+0| 0 8 + 0
|
2 =
6 + 8 2 3 4+ 5 2 3 4 + 5 6 + 8
(11 13) | + 5) |
2 3 2 3
| (4 |+0|
7 + 3 | 0 7 + 3 0
2=
(253 + 682 299 + 2806) (172 92 215 2115)
918 174
2=
(1059 + 383) (57 307)
918 174
1002 + 690
Besar nilai I3
11 13 4+ 5 10 + 0
[ 4+ 5 6 + 8 0 ]
0 2 3 8 + 0
3 =
11 13 4+ 5 0
[ 4+ 5 6 + 8 2 3]
0 2 3 7 + 3
Karena matriks berorde 3 x 3, maka gunakan penyelesaian matriks (kofaktor, minor dan determinan)
untuk menyelesaikan ini
6 + 8 0 4+ 5 0 4+ 5 6 + 8
(11 13) | |
2 3 8 + 0| (4 + 5) |
0 8 + 0
| 10 | 0 2 3
3 =
6 + 8 2 3 4+ 5 2 3 4+ 5 6 + 8
(11 13) | |
2 3 0 0 2 3
|+0|
7 + 3| (4 + 5) | 7 + 3
(528 + 704 624 + 2832) (128 160 160 2200) (230 20)
3 =
3 =
1518 220
3
=
(1059 + 383) (57 307)
1518 220
3 =
1002 + 690
1533,868,25
3 =
1216,6 34,55
3 = 1,2642,8
Z1 Z2
I1 I2
Z3
VA
VB
Solusi
:
Dik: Z1 = + j2 Z2 = - j
Z3 = 4 VA = 20
VB = 60
Dit : VN !
Pembahasan :
Tentukan tegangan titik simpul (node).
Tentukan arah arus yang mengalir pada rangkaian tersebut.
I1 VN I2
Z1 Z2
VA VB
1 +23 =0
( ) ( )
+ =0
1 2 3
(20 ) (60 )
+ =0
2 4
Maka,
( ) ( )
= = =
1 2 3
1 2 3
1
= 2
= 3
=
2 4
2 (8 + 4) 6 (8 + 4) 8,9326,57
1 = 2 = 3 =
2 40
6 4 2 4
1
= 2
= 3 = 2,2326,57
2
7,2133,69 4,4763,43
1 = 2 =
290 1 90
1
= 3,61 56,31 2 = 4,47153,43
Z1
I2 = 40
Solusi
:
Dik : Z1 = 4 Z2 = j5
Z3 = - j2 I1 = 60
I2 = 40
Dit : Besar titik simpul (V1 dan V2) dan arus yang mengalir pada Z2 !
Pembahasan :
Tentukan tegangan titik simpul (node).
Tentukan arah arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
V1 V2
Z2
I1 = 60
Z1
I2 = 40
1 ( 1 2) ( 1 2) 2
=0 =0
1 2
1 2 2 3
1 1 2 1 2 2
+ =0 =0
1 2
1 2 2 2 2 3
1 1. 1 1. 2 + 2. 2 = 0 1. 2 2. 2 2. 3 2 = 0
1( 1 + 2) 2. 2 = 1 1. 2 + 2( 3 + 2) = 2
1. 2 + 2( 3 + 2) = 2 2( 3 + 2) 1. 2 = 2
Karena menghitung dengan pecahan risiko membuat kesalahan yang lebih besar, maka digunakan
admitansi. Admitansi disimbolkan dengan dengan Y dan merupakan kebalikan dari impedansi (Z). Admitansi
satuannya adalah mho ()
1 1
1 = = = 0,25
4
1 1 10
2 = = = = 0,2 90
2
5
590
1 1 10
3 = = = = 0,590
3
2 2 90
2 2 3 2 2
+
2 2 3
1 = +2 2 ]
[1
2 2 3
1( 2 + 3) + 2 2
1 =
2
( + )( + )
1 2 2 3 2
1( 2 + 3) + 2 2
1 =
2 2
( . )+( . ) +( . )+
1 2 1 3 2 3 2 2
1 1 1
60 ( + ) + 40 ( )
2
5 5
1 =
1 1 1 1 1 1
( )( )+( )( )+( )( )
4 5 4 2 5 2
0,1 + 0,075
0,1 + 0,075
1,8 0,8
1 =
0,1 + 0,075
2,6
1 =
0,1 + 0,075
2,6 90
1 =
0,12536,87
1 = 20,8 126,87
2 2
2 =
[1
+
2 2 ]
2 2 3
2 ( 1 + 2) 1 2
2 =
2
( + )( + )
1 2 2 3 2
2 ( 1 + 2) 1 2
2 =
2 2
( . )+( . ) +( . )+
1 2 1 3 2 3 2 2
1 1 1
40 ( + ) + 60 ( )
4 5 5
2 =
1 1 1 1 1 1
( )( )+( )( )+( )( )
4 5 4 2 5 2
2 =
0,1 + 0,075
1 0,8 1,2
2 =
0,1 + 0,075
1 2
2 =
0,1 + 0,075
2,24 63,43
2 =
0,12536,87
2 = 17,92 100,3
2
(20,8 126,87) (17,92 100,3)
=
5
2
(12,48 16,64) (3,2 17,63)
=
5
2
9,28 + 0,99
=
5
2
9,339,33
=
590
2
= 1,87 80,67
4. Tentukan nilai VN pada rangkaian ini dan besar nilai arus yang mengalir pada setiap
impedansi !
Z1 Z2
Z3
V1 V2
Solusi
:
Dik : Z1 = - j4 Z2 = j3
Z3 = 6 V1 = 80
I1
V2 = 50
VN I2
Dit : VN dan I1 , I2, I3 !
Z1 Z2
Pembahasan : I3
Tentukan
tegangan titik
3Z
simpul (node). V1 V2
Tentukan arah
arus yang
mengalir pada
rangkaian tersebut.
1 23 =0
( ) ( )
=0
1 2 3
(80 ) (50 )
=0
4 3 6
24 + 3. 20 4. 2. =0
12
44 2. =0
44 (1 + 2) = 0
44
=
1 2
440
=
2,24 26,57
= 19,6426,57
Maka,
( ) ( )
= = =
1 2 3
1 2 3
1
= 2
= 3
=
4 6
1342,53 15,3334,93
1 = 2 =
4 90 390
1
= 3,25132,53 2 = 5,1155,07
V1 V2
Z2
I1 = 70
Z1
I2 = 100
Solusi
:
Dik : Z1 = -j5 Z2 = j10
Z3 = 8 I1 = 70
I2 = 100
Pembahasan :
Tentukan tegangan titik simpul (node).
Tentukan arah arus yang mengalir pada rangkaian tersebut
V1 V2
Z2
I1 = 70
Z1
I2 = 100
1 ( 1 2) ( 1 2) 2
=0 =0
1 2
1 2 2 3
1 1 2 1 2 2
+ =0 =0
1 2
1 2 2 2 2 3
1 1. 1 1. 2 + 2. 2 = 0 1. 2 2. 2 2. 3 2 = 0
1( 1 + 2) 2. 2 = 1 1. 2 + 2( 3 + 2) = 2
1. 2 + 2( 3 + 2) = 2 2( 3 + 2) 1. 2 = 2
1 1 10
2 = = = = 0,1 90
10 1090
1 1
3 = = = 0,125
3
8
2 2 3 2 2
+
2 2 3
1 =
+
[1 2 2 ]
2 2 3
1 ( 2 + 3) 2 2
1 =
2
( + )( + )
1 2 2 3 2
1 ( 2 + 3) 2 2
1 =
2 2
( . )+( . )+ ( . )+
1 2 1 3 2 3 2 2
1 1 1
70 ( + ) 100 ( )
10 8 10
1 =
1 1 1 1 1 1
( )( )+( )( )+( )( )
5 10 5 8 10 8
1,12 51,34 1 90
1 =
0,02 + 0,0125
0,7 0,87 +
1 =
0,02 + 0,0125
1 = 35,5 21,48
[ 1+2 1
]
2 2
2 =
[1
+
2 2 ]
2 2 3
2( 1 + 2) + 1 2
2 =
2
( + )( + )
1 2 2 3 2
2( 1 + 2) + 1 2
2 =
( . )+( . ) +( . ) + 2
2
1 2 1 3 2 3 2 2
1 1 1
100 ( + ) + 70 ( )
5 10
10
2 =
1 1 1 1 1 1
( )( )+( )( )+( )( )
5 10 5 8 10 8
190 + 0,7 90
2 =
0,02 + 0,0125
0,7
2 =
0,02 + 0,0125
1,7
2 =
0,02 + 0,0125
1,7 90
2 =
0,0232
2 = 85 122