Wiryadiputra et al.
Ringkasan
Saat ini konsumen kopi dunia sangat peduli terhadap bahaya penggunaan
pestisida kimia dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman kopi, sehingga
perlu diantisipasi dengan sistem pengendalian terpadu menggunakan komponen
pengendalian yang aman dan berkesinambungan, antara lain dengan penggunaan
pestisida nabati. Penelitian aktivitas biologis ekstrak biji sirsak (Annona muri-
cata L.) terhadap nematode parasit penting tanaman kopi Arabika, Pratylenchus
coffeae telah dilakukan di Laboratorium Nematologi dan rumah kaca, Pusat Penelitian
Kopi dan Kakao Indonesia, di Jember, Jawa Timur. Penelitian mencakup uji
in vitro dan in vivo pengaruh ekstrak biji sirsak dalam air terhadap mortalitas
P. coffeae. Sebagai pembanding, nematisida karbofuran diikutkan dalam pengujian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak biji sirsak sangat efektif dalam membunuh
nematoda P. coffeae baik dalam uji in vitro maupun in vivo. Pada uji in vitro,
dengan kisaran konsentrasi ekstrak biji sirsak 3,024,0 ml larutan induk per liter
air menghasilkan tingkat efikasi sebesar 32,3%87,2% dan pada konsentrasi
24,0 mL/L air tingkat efikasinya secara nyata lebih tinggi dibanding nematisida
karbofuran dengan dosis 1,0 g formulasi/L air. Pada uji in vivo pada bibit kopi
Arabika varietas S 795, ekstrak biji sirsak juga sangat efektif dalam membunuh
P. coffeae dan menekan tingkat serangan dalam bentuk luka akar yang disebabkan
oleh P. coffeae. Pada konsentrasi 10,0 mL/L air tingkat mortalitas P. coffeae
sebesar 100% dan sama dengan perlakuan nematisida karbofuran 1,0 g formulasi
per bibit. Perlakuan ekstrak biji sirsak juga menyebabkan pertumbuhan bibit kopi
Arabika meningkat.
Summary
In the recent years, world coffee consumers are very care on the jeopar-
dous chemical pesticides in controling pests and diseases of coffee. To face these
problems, integrated pest control must be practiced using non-pesticides compo-
nent methods which are safer and more sustainable, such as the use of botanical
pesticides. Research on bioactivities of water extract of soursop seed (Annona
muricata L.) against a main coffee parasitic nematode, Pratylenchus coffeae has
been conducted in Nematology Laboratory and a greenhouse of Indonesian Coffee
156
Ekstrak biji sirsat dan perkembangan nematoda Pratylenchus coffeae pada tanaman kopi Arabika
and Cocoa Research Institute, in Jember, East Java. The research consisted of
in vitro and in vivo trials of the effect of soursop seed extract on mortality of
P. coffeae. As a comparison, carbofuran nematicide was included in the trials.
Research results revealed that water extract of soursop seed was very effective for
killing P. coffeae both in vitro and in vivo trials. On the in vitro trial, with the
range of seed extract concentration of 3.024.0 mL/L of water (stock solution
based) caused effication level of 32.3%87.2%. Efficacy level at concentration of
24.0 mL/L of water was significantly higher than carbofuran treatment at the dose
of 1.0 g formulation per liter of water. On the in vivo trial using Arabica coffee
seedling S 795 variety, seed extract of soursop seed was also very effective in
killing P. coffeae and suppressing the infestation on the form of root lesion caused
by the nematode. At concentration level of 10.0 ml/liter of water, mortality levels
reached 100% and similar with the carbofuran treatment at the dose 1.0 g formu-
lation per seedling. Seed extract treatments had also been caused the increase of
Arabica coffee seedling growth compared with carbofuran and untreated treat-
ments.
Key words: Botanical pesticide, Annona muricata, Pratylenchus coffeae, seed extract, mor-
tality, Coffea arabica.
157
Wiryadiputra et al.
kopi telah terbukti sangat efektif dalam digunakan untuk membunuh kutu tubuh
menekan populasi nematoda P. coffeae, (Secoy & Smith, 1983). Wiryadiputra
baik di pembibitan maupun di per- (1998) melaporkan bahwa ekstrak air biji
tanaman kopi (Wiryadiputra et al., 1987; srikaya (Annona squamosa) sangat efektif
Wiryadiputra, 1997). untuk membunuh serangga hama Helo-
Saat ini berkembang pesat permintaan peltis sp. pada tanaman kakao dan tidak
kopi organik dan kopi spesialti di pasar berbeda nyata dengan insektisida kimia
global, karena jenis kopi ini dibudidayakan berbahan aktif propoksur dan sipermetrin.
tidak menggunakan bahan kimia berbahaya Penelitian ini melengkapi kemungkinan
sehingga aman bagi kesehatan manusia, ekstrak biji sirsat (Annona muricata) yang
dan produk ini dihargai lebih tinggi mengandung senyawa bersifat nematisida
dibanding biji kopi konvensional. Sebagai sehingga dapat digunakan sebagai alternatif
pengganti pestisida buatan adalah peng- mengendalikan P. coffeae. Dengan
gunaan pestisida nabati, yang mudah demikian diharapkan dapat digunakan
terdegradasi oleh lingkungan, daya racun sebagai salah satu komponen dalam
terhadap binatang mamalia rendah sehingga pengendalian hama terpadu nematoda
tidak berbahaya terhadap kesehatan dan P. coffeae yang ramah lingkungan dan
lingkungan, serta lebih murah karena murah, serta mendukung produksi kopi
tersedia secara melimpah di alam dan dapat organik dan kopi spesialti di Indonesia.
terbarukan (Prakash et al., 2008).
Telah banyak penelitian penggunaan BAHAN DAN METODE
pestisida nabati dalam pengendalian
nematoda parasit tanaman, antara lain dari Ekstrak Biji Sirsak dan Nematoda
tanaman mimba (Azadirachta indica) untuk Biji sirsak (Annona muricata L.)
jenis nematoda Meliodogyne javanica diperoleh dari buah sirsak yang dibeli di
(Javed et al., 2007), tanaman Plantago pasar di kota Jember. Biji dikupas kulitnya
lanceolata dan P. rugelii untuk nematoda sehingga diperoleh kotiledon biji yang
M. incognita (Meyer et al., 2006), tanaman bersih dari kulit bagian luar (kulit keras)
Inula viscose untuk mengendalikan dan kulit bagian dalam (kulit ari),
nematoda M. javanica (Oka et al., 2006) selanjutnya biji dikeringanginkan. Setelah
dan tanaman gadung (Dioscorea floribunda) kering, biji dibuat serbuk dengan cara
untuk nematoda M. incognita (Nath & diblender dan diayak menggunakan ayakan
Mukherjee, 2000). tepung sehingga diperoleh tepung biji sirsat
Jenis tanaman yang termasuk famili yang halus. Tepung yang diperoleh
Annonaceae juga dikenal sebagai tanaman selanjutnya direndam dalam air panas
penghasil pestisida nabati (Mariappan & dengan cara dicampur akuades dengan
Saxena, 1984). Golongan tanaman ini perbandingan 100 g tepung biji sirsat
memiliki anggota sebanyak 130 genera dan ditambah dengan 1000 mL akuades,
mencakup kurang lebih 2300 spesies dipanaskan hingga mendidih. Setelah dingin
tanaman (Cronquist, 1993). Secoy & Smith campuran tersebut disaring menggunakan
(1983) melaporkan terdapat sepuluh spesies kertas saring No. 40. Ekstrak cairan yang
tanaman anggota Annonaceae yang diperoleh adalah yang digunakan sebagai
mengandung bahan insektisida golongan bahan penelitian selanjutnya dan disebut
gliserida. Sebagai contoh serbuk biji dan sebagai larutan induk.
jus daun tanaman Annona spp. telah
158
Ekstrak biji sirsat dan perkembangan nematoda Pratylenchus coffeae pada tanaman kopi Arabika
159
Wiryadiputra et al.
160
Ekstrak biji sirsat dan perkembangan nematoda Pratylenchus coffeae pada tanaman kopi Arabika
Tabel 1. Pengaruh ekstrak biji sirsak (Annona muricata) dalam air terhadap mortalitas nematoda Pratylenchus coffeae
secara in vitro, 24 jam setelah perlakuan
Table 1. Effect of soursop (Annona muricata) seed extract in water on mortality of Pratylenchus coffeae in vitro,
24 hours after treatment
Perlakuan Mortalitas, % Tingkat efikasi, %
Treatment Mortality, % Efficacy level, %*)
Catatan (Notes) :
*) Tingkat efikasi dihitung berdasarkan rumus Schenider-Orelli (Calculation of effication level based on Scheneider
Orelli formula) (Anonim, 1975).
**) Konsentrasi berdasarkan larutan induk (Concentration base on stock solution).
***) Angka rata-rata yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarka uji Duncan aras 5,0%.
(Average values followed by the same letter(s) are not different according to Duncans Multiple Range Test at 5.0% level).
6.5
6 y=1.6676x-1.2715
y =2 1.6676x - 1.2715
R =0.9556
R2 = 0.9556
Probit
5.5
Probit
4.5
LD-50
4
3.00 3.50 4.00 4.50 5.00
LogDose
Log Dose
Gambar 1. Nilai LD-50 ekstrak biji sirsat (Annona muricata) dalam air terhadap mortalitas nematoda
Pratylenchus coffeae pada kondisi in vitro di laboratorium.
Figure 1. LD-50 value of water seed extract of soursop fruit (A. muricata) against Pratylenchus coffeae
at in vitro condition in laboratory.
161
Wiryadiputra et al.
162
Ekstrak biji sirsat dan perkembangan nematoda Pratylenchus coffeae pada tanaman kopi Arabika
Tabel 2. Pengaruh ekstrak biji sirsak dengan air terhadap populasi nematoda P. coffeae pada bibit kopi Arabika
(Table 2. Effect of water extract of soursop seed (Annona muricata) on population of P. coffeae on Arabica coffee
seedling
Konsentrasi ekstrak biji Populasi P. coffeae dalam (P. coffeae population in-)
Seed extract concentration *) Akar (Roots) Tanah (Soil) Total
(A) Ekstrak biji 1.25 ml/L 6.25 6.25 12.50 b **)
Seed extract 1.25 ml/L
Catatan (Notes):
*) Konsentrasi berdasarkan larutan induk (Concentration base on stock solution).
**) Angka rata-rata yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarka uji
Duncan aras 5,0%. (Average values followed by the same letter(s) in the same column are not different according to Duncans
Multiple Range Test at 5.0% level).
bibit kopi yang diinokulasi nematoda tetapi sirsak dalam membunuh nematoda diduga
tidak diperlakukan ekstrak biji sirsak dan lebih cepat dibanding karbofuran. Pestisida
tidak berbeda nyata dengan bibit kopi yang nabati dilaporkan juga bisa bekerja secara
tidak diinokulasi. Hasil penelitian ini sistemik, sebagaimana diamati oleh Javed
menunjuk-kan bahwa ekstrak biji sirsak et al. (2007) terhadap pestisida nabati yang
secara efektif dapat menekan tingkat berasal dari tanaman mimba (Azadirachta
serangan nematoda P. coffeae dan cukup indica) dalam pengendalian nematoda
potensial untuk dikembangkan sebagai Meloidogyne javanica.
nematisida nabati dalam pengendalian Pada perlakuan bibit kopi yang
P. coffeae. Pada bibit kopi yang diinokulasi P. coffeae tanpa aplikasi
diperlakukan dengan ekstrak biji sirsak, nematisida nabati dan dengan bibit kopi
persentase akar luka rata-rata berkisar tanpa inokulasi P. coffeae dan tanpa
antara 16,3% dan 23,8%, sedang pada aplikasi dari aspek biomasa berat tajuk tidak
perlakuan karbofuran agak lebih tinggi menunjukkan perbedaan yang nyata.
yaitu mencapai 31,3%. Terjadinya luka Keadaan ini bisa dimengerti karena efek
akar pada bibit yang diperlakukan diduga dari kerusakan akar tidak serta merta
karena bibit telah diinokulasi nematoda berpengaruh langsung pada kerusakan
terlebih dahulu sehingga nematoda akan tajuk, tetapi memerlukan tenggang waktu
merusak akar sehingga berakibat akar luka sampai terjadinya kerusakan pada bagian
sebelum ekstrak biji diaplikasikan. Namun tajuk tanaman. Umumnya pengaruh ini
demikian, mekanisme kerja ekstrak biji akan dipercepat apabila tanaman mengalami
163
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
0 2 3 4 5
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
0 2 3 4 5
A B C D E K-1 K-2
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
0 2 3 4 5
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
0 2 3 4 5
A B C D E K-1 K-2
7,00
6,00
5,00
4,00
3,00
2,00
1,00
0,00
0 2 3 4 5
12,00
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
0,00
0 2 3 4 5
A B C D E K-1 K-2
Wiryadiputra et al.
7,00
6,00
4,00
3,00
2,00
(A)
1,00
0,00
0 2 3 4 5
12,00
Tinggi tanaman (Plant height), cm
10,00
8,00
6,00
4,00
2,00
(B)
0,00
0 2 3 4 5
Waktu, minggu (Time, weeks)
A B C D E K-1 K-2 *)
Gambar 2. Pengaruh ekstrak biji sirsak (Annona muricata) terhadap jumlah daun (A) dan tinggi (B) bibit
kopi Arabika.
Figure 2. Effect of water extract of soursop seed (Annona muricata) on plant number of leaves (A) and
height (B) of Arabica coffee seedlings.
Keterangan (Notes): Penjelasan lihat Tabel 2 (Explantion see Table 2).
164
Ekstrak biji sirsat dan perkembangan nematoda Pratylenchus coffeae pada tanaman kopi Arabika
Tabel 3. Pengaruh ekstrak biji sirsak dalam air terhadap tingkat serangan nematoda pada akar bibit kopi Arabika umur
1,5 bulan, berat segar akar dan tajuk, serta berat kering tajuk
Table 3. Effect of water extracts of soursop seed on root infestation caused by P. coffeae, fresh weight of roots and
shoot as well as dry weight of shoot of 1.5 month old Arabica coffee seedlings
Berat segar Berat kering
Konsentrasi ekstrak biji Luka akar Fresh weight, g tajuk
Seed extract concentration *) Root lesion,% Shoot dry
Akar (Roots) Tajuk (Shoot) weight, g
(A) 23.75 b 0.33 ab 0.81 ab 0.18 ab
(B) 16.25 b 0.24 bc 0.80 ab 0.19 ab
(C) 23.75 b 0.19 c 0.67 b 0.17 b
(D) 22.50 b 0.32 abc 0.91 a 0.22 a
(E) 31.25 b 0.29 bc 0.78 ab 0.16 b
(F) 86.75 a 0.23 bc 0.64 b 0.16 b
(G) 0 b 0.43 a 0.81 ab 0.19 ab
Catatan (Notes):
*) Penjelasan lihat Tabel 2 (Explanation see Table 2).
**) Angka rata-rata yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata berdasarka uji
Duncan aras 5,0% (Average values followed by the same letter(s) in the same column are not different according to Duncans
Multiple Range Test at 5.0% level.)
165
Wiryadiputra et al.
pada ujicoba secara in vitro di Anonim (1975). Field Trial Manual. CIBA-
laboratorium maupun secara in vivo pada GEIGY Agrochemicals Division.
bibit kopi di rumah kaca. Basle, Switzerland.
Baon, J.B. & S. Wiryadiputra (2001). Res-
2. Pada tingkat konsentrasi 24,0 mL per
ponse of Arabica and Robusta co-ffee
liter air dari larutan induk (10,0% to Gigaspora margarita and carbofuran
ekstrak biji) tingkat efikasinya pada uji application in parasitic nematode in-
in vitro mencapai 87,2% dan secara nyata fested land. Paper presented at 3rd
lebih tinggi dibanding nematisida International Conference on Myco-
karbofuran dengan dosis 1,0 g formulasi rrizas. 813 July, 2001. Adelaide
per liter yang hanya mencapai 61,6%. Convention Centre. South Australia.
3. Dari uji in vitro dapat dihasilkan nilai Cramer, P.J.S. (1957). A Review of Litera-
ture of Coffee Research in Indone-
LD-50 ekstrak biji sirsak terhadap
sia. Inter American Institute of Ag-
P. coffeae sebesar 6765 ppm. ricultural Sciences. Turrialba, Costa
4. Pada uji in vivo menggunakan bibit kopi Rica.
Arabika varietas S-795, juga dihasilkan Cronquist, A. (1993). An Intregated System
bahwa ekstrak biji sirsak efektif dalam of Classification of Flowering Plants.
membunuh P. coffeae. Pada tingkat Columbia University Press, New
konsentrasi 10,0 ml per liter air mampu York, N.Y.
mengakibatkan mortalitas 100% dan Finney, D.J. (1971). Probit Analysis. 3rd Edi-
sama dengan perlakuan karbofuran tion. Cambridge University Press.
dengan dosis 1,0 g formulasi per bibit. Cambridge. UK.
5. Perlakuan ekstrak biji sirsak juga Javed, N.; S.R. Gowen; M. Inam-ul-Haq;
menyebabkan pertumbuhan bibit lebih K. Abdullah & F. Shahina (2007).
Sytemic and persistent effect of neem
baik dibanding perlakuan karbofuran dan
(Azadirachta indica) formulations
bibit yang tidak diperlakukan. against root-knot nematode, Meloi-
dogyne javanica and their storage life.
Crop Protection, 26, 911916.
UCAPAN TERIMA KASIH
Hayne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indo-
Penulis menyampaikan terima kasih nesia. Jilid II. Diterjemahkan oleh
dan penghargaan yang setinggi-tingginya Badan Penelitian dan Kehutanan.
kepada Sdr. Ir. Slamet Haryono, Moch. Jakarta.
Ngadimin dan Rosyidi, yang telah Leatemia, J.A. & M.B. Isman (2004). In-
membantu dalam pelaksanaan penelitian secticidal activity of crude seed ex-
ini. tracts of Annona spp., Lansium
domesticum and Sandoricum koetjape
against Lepidopteran larvae. Phyto-
DAFTAR PUSTAKA parasitica, 32, 3037.
Akinbode, O.A. & T. Ikotun (2008). Effi- Lordello, L.G.E. (1972). Nematode pests
cacy of certain plant extracts against of coffee. p.268284. In: J.M.
seed-borne infection of Colleto- Webster (Ed)., Economic Nema-
trichum destructivum on cowpea tology. Academic Press. London.
(Vigna uniguculata). African Journal Mariappan, V. & R.C. Saxena (1984).
of Biotechnology, 7, 36833685. Effect of mixture of custard apple
166
Ekstrak biji sirsat dan perkembangan nematoda Pratylenchus coffeae pada tanaman kopi Arabika
oil and neem oil on survival of tion No. 59. SEAMEO BIOTROP.
Nephotettix virescens (Homoptera: Bogor.
Cicadellidae) and on rice tungro
Secoy, D.M. & A.E. Smith (1983). Use of
virus transmission, J. Econ. Entomol.,
plants in control of agricultural and
77, 519521.
domestic pests. Economic Botany, 37,
Meyer, S.L.F.; I.A. Zasada; D.P. Roberts; 2857.
B.T. Vinyard; D.L. Lakshman; J.K.
Seffrin, R. de Cassia; I. Shikano; Y. Akhtar
Lee; D.J. Chitwood & L.K. Carta
& M.B. Isman (2010). Effects of
(2006). Plantago lanceolata and Plan-
crude seed extracts of Annona atemoya
tago rugelii extracts are toxic to
and Annona squamosa L. against the
Meloidogyne incognita but not to cer-
cabbage looper, Trichoplsia ni in the
tain microbes. Journal of Nema-
laboratory and greenhouse. Crop Pro-
tology, 38, 333338.
tection, 29, 2024.
Nath, R.C. & B. Mukherjee (2000).
Wiryadiputra, S.; E. Sulistyowati & Soenaryo
Dioscorea floribunda, a potential
(1987). Penggunaan bahan organik
source of nematicides of plant ori-
dan abu sekam padi untuk mengen-
gin. Nematol. Medit., 28, 145149.
dalikan nematoda parasit di pem-
Nur, A.M.; Zaenudin & S. Wiryadiputra bibitan kopi. Pelita Perkebunan,
(2000). Morfologi dan sebaran akar 2,146151.
kopi robusta klon BP 308 pada lahan
Wiryadiputra, S.; A.B. Santoso & S. Mawardi
endemik nematoda parasit Praty-
(1994). Ketahanan beberapa jenis
lenchus coffeae. Pelita Perkebunan,
dalam marga Coffea terhadap nema-
16, 121131.
toda Pratylenchus coffeae pada sta-
Oka, Y.; B. Ben-Daniel & Y. Cohen (2006). dium bibit. Prosiding Simposium
Control of Meloidogyne javanica by Pemuliaan Tanaman III di Pusat
formulations of Inula viscosa leaf Penelitian Kopi dan Kakao, Jember,
extracts. Journal of Nematology, 38, 67 Desember 1994. 8 hal.
4651.
Wiryadiputra, S. (1996). Ketahanan kopi
Panthi, B.B.; B. Devkota & J.U. Devkota Robusta terhadap nematoda luka akar
(2008). Effect of botanical pesticides kopi, Pratylenchus coffeae. Pelita
on soil fertility of coffee-orchards. Perkebunan, 12,137148.
The Journal of Agriculture and En-
Wiryadiputra, S. (1997). Pengaruh pupuk
vironment, 9, 1622.
kandang dan penyiraman larutan
Prakash, A.; J. Rao & V. Nandagopal (2008). oksamil terhadap populasi Praty-
Furure of botanical pesticides in rice, lenchus coffeae dan pertumbuhan
wheat, pulses and vegetables pest tanaman kopi Arabika Kartika.
management. Journal of Biopes- p. 186189. In: Risalah Kongres
ticides, 1, 154169. Nasional XIV dan Seminar Ilmiah PFI.
(Penyunting: Suparman S.H.
Prijono, D. & S. Manuwoto (1997). Evalua-
Kusuma, et al.). Palembang, 2729
tion of insecticidal activity of seed
Oktober 1997.
extracts of annonaceous fabaceous and
meliaceous plants against mungbean Wiryadiputra, S. (1998). Percobaan pen-
beetle, Callosobruchus maculates dahuluan pengaruh minyak mimba dan
(F.). p.161171. In: M. Sidik et al. ekstrak biji srikaya terhadap morta-
(Eds), Proceedings of the symposium litas Helopeltis sp. (Heteroptera:
on pest management for stored food Miridae). Jurnal Perlindungan
and feed. Biotrop Special Publica- Tanaman Indonesia, 4, 97105.
167
Wiryadiputra et al.
Wiryadiputra, S. (2002). Pengaruh bio- Wiryadiputra, S.; Y.D. Junianto; Siwi Indarti,
nematisida berbahan aktif jamur Mulyadi; B. Rahayu & D.Widianto
Paecilomyces lilacinus strain 251 (2003). Pengaruh bakteri khitinolitik
terhadap serangan Pratylenchus dan serbuk khitin terhadap populasi
coffeae pada kopi Robusta. Jurnal Pratylenchus coffeae dan per-
Perlindungan Tanaman Indonesia, tumbuhan bibit kopi. Jurnal
8,1826. Fitopatologi Indonesia, 7, 4553.
Wiryadiputra, Soekadar & Loang K. Tran
(2008). Plant-parasitic nematodas of ***********
Coffee: World Report. p. 277292.
In: Souza, R.M. (Editor), Plant Para-
sitic Nematodas of Coffee. Springer.
The Netherlands.
168