REPUBLIK INDONESIA
3. Peraturan . . .
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-2-
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
(1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral berasal
dari:
a. Sekretariat J enderal;
b. Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi;
c. Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara;
d. Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan
Konservasi Energi;
e. Badan Geologi;
f. Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber
Daya Mineral; dan
g. Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan
Sumber Daya Mineral.
(2) Jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b sampai
dengan huruf g sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran
Peraturan Pemerintah ini.
(3) Harga jual yang tercantum dalam lampiran sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) merupakan harga jual yang
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Pasal2 ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-3-
Pasa12
(1) Jenis Penerirnaan Negara Bukan Pajak pada Sekretariat
Jenderal sebagairnana dirnaksud dalarn Pasal 1 ayat (1)
huruf a berasal dari penerirnaan negara yang rnerupakan
bagian pernerintah dari hasil kerja sarna pelayanan jasa
pengelolaan dan pernanfaatan data bidang rninyak dan
gas burni dengan pihak lain.
(2) Ketentuan rnengenai tata cara penetapan besaran bagian
pernerin tah yang berasal dari hasil kerj a sarna
sebagairnana dirnaksud pada ayat (1) diatur dengan
Peraturan Menteri Energi dan Surnber Daya Mineral.
(3) Kerja sarna pelayanan jasa pengelolaan dan pernanfaatan
data bidang rninyak dan gas burni dengan pihak lain
sebagairnana dirnaksud pada ayat (1) dituangkan dalarn
perjanjian kerja sarna pengelolaan dan pernanfaatan data
bidang rninyak dan gas burni.
(4) Dalarn perjanjian kerja sarna sebagairnana dirnaksud
pada ayat (3) harus dirnuat besaran bagian pernerintah.
Pasa13
(1) Selain Jenls Penerirnaan Negara Bukan Pajak
sebagairnana ditetapkan dalarn larnpiran, jenis
Penerirnaan Negara Bukan Pajak pada Direktorat
Jenderal Minyak dan Gas Burni rneliputi juga:
a. bonus tanda tangan (signature bonus) yang rnenjadi
kewajiban kontraktor rninyak dan gas burni;
b. kewajiban fin an sial atas pengakhiran kontrak
kerjasarna (terrninasi) yang belurn rnernenuhi
kornitrnen pasti eksplorasi.
(2) Besaran bonus tanda tangan (signature bonus)
sebagairnana dirnaksud pada ayat (1) huruf a ditetapkan
dalarn kontrak kerja sarna.
(3) Besaran kewajiban finansial sebagairnana dirnaksud pada
ayat (1) huruf b ditetapkan berdasarkan jurnlah kornitrnen
pasti eksplorasi yang belurn dilaksanakan pada saat
kontrak kerjasama diakhiri.
Pasa14 ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
Pasal4
(1) Selain Jenls Penerimaan Negara Bukan Pajak
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran, jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Direktorat
Jenderal Mineral dan Batubara meliputi juga:
a. kompensasi data informasi Wilayah Izin Usaha
Pertambangan (WIUP) eksplorasi atau Wilayah Izin
Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) eksplorasi
untuk minerallogam dan batubara;
b. biaya pengganti investasi Wilayah Izin Usaha
Pertambangan (WIUP) operasi produksi atau Wilayah
Izin Usaha Pertambangan Khusus (WIUPK) operasi
produksi mineral logam dan batubara yang telah
berakhir; dan
e. bagian Pemerintah. dari keuntungan bersih dari
pemegang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK)
operasi produksi untuk minerallogam dan batubara.
(2) Besaran kompensasi data informasi dan biaya pengganti
investasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
dan huruf b ditetapkan sebesar hasil lelang yang
dilaksanakan sesual dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
(3) Besaran bagian Pemerintah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf e adalah sebesar 4% (empat persen) dari
keuntungan bersih pemegang Izin Usaha Pertambangan
Khusus (IUPK) operasi produksi untuk minerallogam dan
batubara.
Pasal5
(1) Selain Jenls Penerimaan Negara Bukan Pajak
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran, jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Direktorat
Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi
meliputi juga penerimaan dari harga data wilayah kerja
panas bumi.
(2) Tarif Pelayanan atas harga data wilayah kerja panas bumi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung
berdasarkan rumus:
HDf = HDte x Fax Fb x Fe x Fd
- 5 -
Pasal6
(1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Badan Geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(2) yang berasal dari:
a. Pusat Sumber Daya Geologi berupa:
1. jasa teknologi/konsultasi eksplorasi mineral,
batubara dan panas bumi, serta jasa penyelidikan
geofisika mineral batubara dan panas bumi tidak
termasuk biaya akomodasi dan transportasi;
2. jasa perbantuan tenaga ahli tidak termasuk biaya
akomodasi dan transportasi; dan
3. jasa peralatan teknik tidak termasuk biaya
akomodasi dan transportasi bagi operator, serta
mobilisasi peralatan.
b. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
berupa:
1. jasa teknologi vulkanologi dan mitigasi bencana
geologi tidak termasuk biaya akomodasi dan
transportasi, dan jasa laboratorium;
2. jasa perbantuan tenaga ahli, teknisi, dan/ atau
surveyor tidak termasuk biaya akomodasi dan
transportasi; dan
3. jasa peralatan teknik tidak termasuk biaya
akomodasi dan transportasi bagi operator, serta
mobilisasi peralatan.
c. Pusat ...
E I'J
REPUBLiK INDONESIA
-6 -
Pasal7
(1) Terhadap jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Badan Geologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(2) yang berasal dari jasa laboratorium dan jasa peralatan
teknik, untuk instansi pemerintah, perguruan tinggi, dan
mahasiswa dikenakan tarif khusus sebagai berikut:
a. instansi pemerintah dan perguruan tinggi sebesar
80% (delapan puluh persen); dan
b. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan
mahasiswa sebesar 500/0 (lima puluh persen);
dari tarif yang ditetapkan dalam Lampiran Peraturan
Pemerintah ini.
-7-
Pasal8
(1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber
Daya Mineral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(2) yang berasal dari:
a. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas
Bumi berupa:
1. jasa pendidikan dan pelatihan sektor migas hulu,
hilir, dan penunjang tidak termasuk biaya
akomodasi, jasa pengujian laboratorium, jasa
laboratorium bengkel, transportasi, dan/ atau
mobilisasi peralatan;
2. jasa pelayanan keahlian dan jasa pengujian
laboratorium dan laboratorium bengkel tidak
termasuk biaya akomodasi, transportasi, dan
mobilisasi peralatan.
b. Perguruan Tinggi Kedinasan Akademi Minyak dan
Gas Bumi berupa penelitian dan pengabdian
masyarakat tidak termasuk biaya akomodasi dan
transportasi;
c. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Mineral dan
Batubara berupa jasa peralatan pendidikan tidak
termasuk biaya akomodasi dan transportasi bagi
operator, serta mobilisasi peralatan;
d. Pusat ...
PRESIDEN
REPUB !K INDONESIA
- 8 -
Pasal9
(1) Selain Jenls Penerimaan Negara Bukan Pajak
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran, jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Badan Pendidikan
dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral meliputi
juga:
a. kerjasama pendidikan dan pelatihan energi dan
sumber daya mineral sesuai kebutuhan pengguna
jasa berdasarkan perjanjian kerjasama pendidikan
dan pelatihan energi dan sumber daya mineral;
b. jasa ...
PRE iDEN
R EPUB 11'<. INDONESIA
-9 -
Pasal 10
(1) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber
Daya Mineral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(2) yang berasal dari:
a. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Ketenaga-listrikan, Energi Baru, Terbarukan, dan
Konservasi Energi berupa jasa sertifikasi produk dan
jasa perbantuan tenaga ahli, teknisi, dan/ atau
surveyor tidak termasuk biaya akomodasi dan
transportasi;
b. Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi
Mineral dan Batubara berupa jasa perbantuan tenaga
ahli, teknisi, dan/ atau surveyor, serta jasa pengujian
lingkungan pertambangan tidak termasuk biaya
akomodasi dan transportasi; dan
c. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan
berupa:
1. jasa teknologi survei tidak termasuk biaya
mobilisasi peralatan; dan
2. jasa wah ana survei tidak termasuk biaya
akomodasi, transportasi, mobilisasi peralatan,
awak kapal, dan bahan bakar minyak.
- 10 -
Pasal 11
Terhadap jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Badan
Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya
Mineral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) huruf g
yang berasal dari jasa laboratorium, untuk instansi
pemerintah, perguruan tinggi, dan mahasiswa dikenakan tarif
sebagai berikut:
a. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan
mahasiswa sebesar 50% (lima puluh persen); dan
b. instansi pemerintah selain Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral dan perguruan tinggi sebesar 80%
(delapan puluh persen),
dari tarif yang ditetapkan dalam Lampiran Peraturan
Pemerin tah ini.
Pasal 12
(1) Selain Jenls Penerimaan Negara Bukan Pajak
sebagaimana ditetapkan dalam lampiran, jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Badan Penelitian
dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral
meliputi juga jasa penelitian dan pengembangan di bidang
energi dan sumber daya mineral.
(2) Tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan nilai
nominal yang tercantum dalam perjanjian kerjasama jasa
penelitian dan pengembangan di bidang energi dan
sumber daya mineral.
Pasal 13 ...
PF<ES!OEN
iI',1 ONESIA
- 11 -
Pasal 13
Biaya akomodasi dan transportasi yang dibebankan kepada
wajib bayar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pasal 8,
dan Pasal 10 dilaksanakan sesuai dengan standar biaya yang
ditetapkan Menteri Keuangan.
Pasal 14
Seluruh Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral wajib disetor
langsung secepatnya ke Kas Negara.
Pasal 15
Ketentuan mengenai tata cara pengenaan, pemungutan, dan
penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak pada Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral diatur dengan Peraturan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral setelah mendapat
pertimbangan dari Menteri Keuangan.
Pasal 16
Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku, Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2003 tentang Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku pada
Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 96, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4314), dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
Peraturan Pemerintah Ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
- 12 -
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 6 J anuari 2012
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
ttd
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 6 Januari 2012
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
AMIR SYAMSUDIN
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2012
TENTANG
JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG
BERLAKU PADA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
I. UMUM
Dalam rangka mengoptimalkan Penerimaan Negara Bukan Pajak guna
menunjang pembangunan nasional, Penerimaan Negara Bukan Pajak pada
Kementerian Energi dan Sllmber Daya Mineral sebagai salah satu sumber
penerimaan negara perlu dike lola dan dimanfaatkan untuk peningkatan
pelayanan kepada masyarakat.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah memiliki tarif atas jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 2003 tentang Tarif Atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang berlaku Pada Departemen Energi dan Sumber
Daya Mineral. Namun dengan adanya perubahan struktur organisasi dan
penyesuaian atas jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, perlu
mengatur kembali jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak
yang berlaku pada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pasal 1
Ayat (1)
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
-2 -
Ayat (3)
Harga jual yang ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan misalnya untuk harga jual komoditas
tambang yang diproduksi oleh pemegang IUP, IUPK, atau IPR
sesuai dengan harga patokan.
Pasal 2
Ayat (1)
Yang dimaksud dengan "pihak lain" antara lain:
a. pengelola data hasil kegiatan eksplorasi dan eksploitasi;
b. pengelola data hasil kegiatan survei umum danl atau
pemegang izin survei umum,
sebagai Badan Usaha yang mempunyal keahlian dan
kemampuan untuk melakukan Jasa pengelolaan dan
pemanfaatan data hasil kegiatan survei umum danl atau
eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas bumi bagi para
pengguna.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Ayat (4)
Cukup jelas.
Pasal3
Ayat (1)
Cukup jelas.
-3 -
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan "kontrak kerjasama" adalah kontrak
bagi hasil atau bentuk kontrak kerjasama lain dalam kegiatan
eksplorasi dan eksploitasi yang lebih menguntungkan Negara
dan hasilnya dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat.
Ayat (3)
Cukup jelas.
Pasa14
Cukup jelas.
Pasa15
Ayat (1)
Harga Data Wilayah Kerja Panas Bumi dalam ketentuan ini
mempunyai pengertian yang sarna dengan bonus sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003
tentang Panas Bumi.
Sesuai Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2003 salah satu jenis
PNBP adalah bonus. Bonus ini pada awalnya disusun dengan
mengacu pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang
Minyak dan Gas Bumi, namun bonus ini tidak dapat
diterapkan di Panas Bumi karena tidak akan menarik
investasi. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 59 Tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi,
pengertian bonus disamakan menjadi harga data wilayah kerja
panas bumi.
Ayat (2)
Yang dimaksud dengan
"HDf' = Harga Dasar Data
"HDte" = Harga Survey
"Fa" = Faktor Akurasi Data
"Fb" ...
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA
-4-
Pasa16
Cukup jelas.
Pasa17
Ayat (1)
Hurufa
Yang dimaksud dengan "instansi pemerin tah" adalah
pemerintah pusat danl atau pemerintah daerah.
Yang dimaksud dengan "perguruan tinggi" adalah
perguruan tinggi negerl danl atau perguruan tinggi
swasta.
Hurufb
Yang dimaksud dengan "mahasiswa" adalah mahasiswa
strata 1 (81), strata 2 (82) dan/atau strata 3 (83)
perguruan tinggi negeri danl atau perguruan tinggi
swasta yang sedang menyelesaikan tugas akhir di bidang
kebumian yang dibuktikan dengan:
1. surat rekomendasi dari pembimbing danl atau ketua
jurusan;dan
2. kartu mahasiswa yang masih berlaku.
-5 -
Ayat (2)
Hurufa
Yang dimaksud dengan "instansi pemerin tah" adalah
pemerintah pusat danl atau pemerintah daerah.
Yang dimaksud dengan "perguruan tinggi" adalah
perguruan tinggi negerl dan I atau perguruan tinggi
swasta.
Hurufb
1. Yang dimaksud dengan "pelajar" adalah pelajar yang
sedang melakukan penelitian yang dibuktikan
dengan:
a) surat rekomendasi dari Kepala Sekolah; dan
b) kartu pelajar yang masih berlaku.
2. Yang dimaksud dengan "mahasiswa" adalah
mahasiswa strata 1 (S 1), strata 2 (S2) danl atau strata
3 (S3) perguruan tinggi negeri danl atau perguruan
tinggi swasta yang sedang menyelesaikan tugas akhir
di bidang kebumian yang dibuktikan dengan:
a) surat rekomendasi dari pembimbing danl atau
ketua jurusan; dan
b) kartu mahasiswa yang masih berlaku.
Pasal8
Cukup jelas.
Pasal9
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "pengguna jasa" an tara lain aparatur
pemerintah daerah, masyarakat dan industri.
Hurufb ...
ESIDEN
INDONES!A
- 6 -
Hurufb
Yang dimaksud dengan "perjanjian pengolahan minyak bumi"
adalah perjanjian yang dilakukan antara Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi dengan kontraktor di
bidang minyak dan gas bumi atau badan usaha yang bergerak
di bidang minyak dan gas bumi.
Huruf c
Yang dimaksud dengan "perjanjian pengolahan hasil olahan
minyak bumi" adalah perjanjian yang dilakukan an tara Pusat
Pendidikan dan Pelatihan Minyak dan Gas Bumi dengan
kontraktor di bidang minyak dan gas bumi atau badan usaha
yang bergerak di bidang minyak dan gas bumi.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 10
Cukup jelas.
Pasal 11
Huruf a
Yang dimaksud dengan "instansi pemerin tah" adalah
pemerintah pusat dan/ atau pemerintah daerah.
Yang dimaksud dengan "perguruan tinggi" adalah perguruan
tinggi negeri dan / atau perguruan tinggi swasta.
Hurufb
Yang dimaksud dengan "mahasiswa" adalah mahasiswa strata
1 (81), strata 2 (82) dan/atau strata 3 (83) perguruan tinggi
negerl dan/ atau perguruan tinggi swasta yang sedang
menyelesaikan tugas akhir yang dibuktikan dengan:
1. surat rekomendasi dari pembimbing dan/ atau ketua
jurusan; dan/ atau
2. kartu mahasiswa yang masih berlaku.
Pasal 12 ...
- 7 -
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Cukup jelas.
Pasal 15
Cukup jelas.
Pasal 16
Cukup jelas.
Pasal 17
Cukup jelas.
JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU
PADA KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
Jasa informasi potensi lelang wilayah kerja Per dokumen USD 5,000.00
migas dan gas metana batubara (bid document) lelang
b) Peta . . .
-2-
5. Air raksa . . .
-3-
35. Magnesium . . .
-4-
64. Ytterbium . . .
-5-
a. Penyelidikan . . .
-6-
c. Penyelidikan/eksplorasi batubara
d. Penyelidikan . . .
-7-
2) Mineral logam
3) Batubara
b) Tambahan . . .
-8-
a. Geolistrik
a) Mapping . . .
-9-
c. Geomagnetik
d. Gaya Berat
f. logging
h. In-situ . . .
- 10 -
b) HF/HCLO4/AAS
(2) Cr, Ca,Ba, Rb, Sr, Cd, Mg, Per unsur Rp 30.000,00
Bi, Na
c) Kolorimetri
f) AAS
g) Inductively . . .
- 11 -
3) AAS/konvensional
j) Bleaching . . .
- 12 -
4) Analisis batubara
c) Analisis ultimat
l) pH . . .
- 13 -
1) Preparasi contoh
6) Mineral butir
b) Analisa . . .
- 14 -
a. Peta hardprint
g) Panas . . .
- 15 -
f) Bitumen . . .
- 16 -
e) Gambut . . .
- 17 -
c) Batubara . . .
- 18 -
11) Peta . . .
- 19 -
a) Mineral . . .
- 20 -
c. Peta . . .
- 21 -
d. Layanan digitasi
a. Alat berat
8) Koken . . .
- 22 -
b. Alat ukur
2) Peralatan . . .
- 23 -
d. Alat perbengkelan
7) Mesin . . .
- 24 -
8) Penyelidikan . . .
- 25 -
h) Penyelidikan . . .
- 26 -
3. Jasa . . .
- 27 -
3. Jasa laboratorium
a. Analisis gas
4. Jasa . . .
- 28 -
a. Jasa pengolahan
(4) Metoda . . .
- 29 -
g. Water . . .
- 30 -
e. Penyelidikan . . .
- 31 -
2. Jasa . . .
- 32 -
2. Jasa teknologi/konsultasi
o. Jasa . . .
- 33 -
S1 . . .
- 34 -
5. Jasa . . .
- 35 -
5. Jasa laboratorium
21) Nitrogen . . .
- 36 -
6) Nikel . . .
- 37 -
f. Limbah :
g. Mekanika Tanah:
8) Kuat . . .
- 38 -
h. Mekanika Batuan
7) Los . . .
- 39 -
a. Peta digitasi
b. Layanan digitasi
4) Peta . . .
- 40 -
d. Publikasi lain
a. Alat berat
b. Alat . . .
- 41 -
b. Alat survei
c. Alat geofisika
1. Jasa laboratorium
a. Geokronologi (geochronology)
b. Petrologi . . .
- 42 -
2) Mineralogi (mineralogy)
3) Sedimentologi (sedimentology)
a) Mineral . . .
- 43 -
c. Biostratigrafi (biostratigraphy)
1) Makropaleontologi
(macropaleontology)
2) Mikropaleontologi
(micropaleontology)
a) Foraminefera (foraminifera)
b) Nanoplangton (nannoplankton)
c) Palinologi . . .
- 44 -
c) Palinologi (Palynology)
d. Kimia (chemistry)
e. Geofisika (geophysics)
a) Kecepatan . . .
- 45 -
a. Produk peta
c) Skala . . .
- 46 -
3) Peta tematik
d) Pembuatan . . .
- 47 -
2) Foto udara
b) Pembuatan peta
menggunakan foto udara
e. Cesium . . .
- 48 -
e. Asisten . . .
- 49 -
5. Jasa pemetaan/penelitian
c. Penelitian geofisika
1) Gravity
2) Magnetik
Per km
5) Geolistrik multi channel Rp 15.000.000,00
lintasan
6) Induced . . .
- 50 -
Per km
6) Induced Polarization (IP) Rp 25.000.000,00
lintasan
B. Pusat . . .
- 51 -
b) Mandor . . .
- 52 -
c) Pengawas . . .
- 53 -
d) Pemimpin . . .
- 54 -
6) Jangka . . .
- 55 -
b) Mandor . . .
- 56 -
d. Ujian sertifikasi
1) Pengeboran
a) Operator . . .
- 57 -
4) Penyelidikan seismik
d) Operator . . .
- 58 -
e) Operator . . .
- 59 -
h) Manajer . . .
- 60 -
13) Scaffolding
c) Petugas . . .
- 61 -
a. Jasa konsultan
1) Tenaga ahli
c) Ahli . . .
- 62 -
3) Tenaga penunjang
4) Tenaga radiografi
1) Laboratorium kimia
a) Preparasi contoh
b) Fisika air
(4) Warna . . .
- 63 -
2) Laboratorium . . .
- 64 -
q) Titik . . .
- 65 -
gg) Titik . . .
- 66 -
vv) Kehilangan . . .
- 67 -
kkk) Titik . . .
- 68 -
(1) Petrografi
Preparasi petrografi
(d) Foto . . .
- 69 -
(3) Mikropaleontologi
Preparasi
mikropaleontologi
(2) Topografi
4) Laboratorium . . .
- 70 -
(11) Kadar . . .
- 71 -
(v) Uji . . .
- 72 -
(ii) Analisis . . .
- 73 -
(8) Amonia . . .
- 74 -
(14) Total . . .
- 75 -
(1) Beton
(2) Tanah
(e) Kepadatan . . .
- 76 -
(1) Aspal
(2) Agregat
(e) Analisis . . .
- 77 -
(6) Peralatan . . .
- 78 -
j) Radiografi . . .
- 79 -
(2) Radiografi . . .
- 80 -
b) Uji . . .
- 81 -
(1) Katup . . .
- 82 -
a) Tekanan
(2) Alat . . .
- 83 -
b) Suhu
c) Massa
(1) Timbangan . . .
- 84 -
d) Volume
e) Kelistrikan
(4) Alat . . .
- 85 -
1) Pelayanan kamar :
a) Cabut . . .
- 86 -
f. Tamu mess/wisma
7) Penggunaan . . .
- 87 -
e. Pelayanan . . .
- 88 -
1) Diklat teknis/manajerial,
minimal peserta 15 orang
i) 20 hari . . .
- 89 -
g. Vibration . . .
- 90 -
c. Ruang kelas
d. Keanggotaan perpustakaan
E. Pusat . . .
- 91 -
3) Widyaiswara . . .
- 92 -
b. Kelas . . .
- 93 -
d. Kamar wisma
f) Diklat . . .
- 94 -
e. Jasa . . .
- 95 -
a. Alat pengukur
1) Laboratorium listrik
2) Laboratorium energi
d) Harmonitor . . .
- 96 -
3) Laboratorium lingkungan
h) Piston . . .
- 97 -
5) Simulator/alat peraga
a) Bidang listrik
b) Bidang energi
(3) Solar . . .
- 98 -
6) Jasa pengukuran
e. Penggunaan . . .
- 99 -
b. Komputer . . .
- 100 -
VI. BADAN . . .
- 101 -
1. Sertifikat produk
2. Ketenagalistrikan
a. Jasa laboratorium
b. Jasa kalibrasi
1) Meter arus
(3) Multi . . .
- 102 -
2) Meter tegangan
f) Uji . . .
- 103 -
c. Meter daya/energi
b) Kelas . . .
- 104 -
d. Meter tahanan
6) Insulation tester
7) Decade resistor Rp
b) Jenis . . .
- 105 -
f. Meter frekuensi
1) Frekuensi meter
b) Jenis . . .
- 106 -
g. Meter waktu
h. Meter suhu
b. Panel . . .
- 107 -
x. Isolator . . .
- 108 -
2) Uji performance
ll. MCB . . .
- 109 -
7) Uji . . .
- 110 -
5) Uji . . .
- 111 -
bbb. Terminal . . .
- 112 -
rrr. Starter . . .
- 113 -
h) Rice . . .
- 114 -
2) Uji performance
8) Kabel . . .
- 115 -
e. Hantaran/konduktor
9) Galvanis . . .
- 116 -
5. Pengujian lain-lain
a. Pengujian mesin
b. Gas . . .
- 117 -
b. Gas biomassa
2) Impurities (CV-AAS)
d. Waste water
6) COD . . .
- 118 -
28) Selenium . . .
- 119 -
e. Gas chromatography
3) Primary . . .
- 120 -
b. Ahli . . .
- 121 -
11) P2O5 . . .
- 122 -
b. Mineral lempung
(lempung, kaolin, bentonit, zeolit,
ball clay, feldspar, tufa, trass, perlit,
mika, diatome, pumice, batu apung
dan tanah, abu batubara)
12) LOI . . .
- 123 -
17. Preparasi . . .
- 124 -
2) FeO . . .
- 125 -
f. Logam
3) Fe2O3 . . .
- 126 -
g. Batuan fosfat
4) MgO . . .
- 127 -
h. Bijih mangan
8) H2O- . . .
- 128 -
i. Bijih Bauksit
13) LOI . . .
- 129 -
j. Barit
k. Barium karbonat
2) SO3 . . .
- 130 -
l. Bijih timah
11) CaO . .
- 131 -
a) 1kg . . .
- 132 -
16) P (SNI) . . .
- 133 -
23) Pb, Cu, Zn, Fe, Mn, Ni, Cd, Ca, Co, Per sampel/ Rp 45.000.00
Cr, Mg, K, Na (SNI)
Per unsur
37) Hg . . .
- 134 -
p. Kesuburan Tanah
11) Kebutuhan . . .
- 135 -
13) Fe, Cu, Pb, Zn, Mn, Cr, K, Na, Ca, Per sampel/ Rp 45.000,00
Mg
Per unsur
1) Pb, Cu, Zn, Fe, Mn, Ni, Cd, Mg, K, Per sampel/ Rp 60.000,00
Na, Cr, Co (SNI)
Per unsur
8) CN . . .
- 136 -
h. pH . . .
- 137 -
i. XRD . . .
- 138 -
b. Proksimat/proximate
c. Ultimat/ultimate
f. Konversi . . .
- 139 -
s. Petrografi . . .
- 140 -
2) Daya . . .
- 141 -
6) Triaxial . . .
- 142 -
10) Gilling . . .
- 143 -
20) Crushing . . .
- 144 -
41) Sianida . . .
- 145 -
5) Evaluasi kebisingan
b) Kontur . . .
- 146 -
6) Evaluasi getaran
1) Kamar . . .
- 147 -
d. Survei . . .
- 148 -
v. Pengambilan . . .
- 149 -
15) Pengolahan . . .
- 150 -
4) GPS . . .
- 151 -
b. Optik
c. Echosounder
3) Echosounder . . .
- 152 -
f. Multibeam
5) Grey . . .
- 153 -
h. Current meter
k. Remotely . . .
- 154 -
l. Magnetometer
m. Gravity meter
n. Acoustic source
2) Boomer . . .
- 155 -
o. Energy source
4) Seismic . . .
- 156 -
p. Hydrophone
11) Single . . .
- 157 -
q. On board processors
r. Recording systems
9) Graphic . . .
- 158 -
9) Tow . . .
- 159 -
19) Mesin . . .
- 160 -
w. Software
17) Autocad . . .
- 161 -
f) Mualim . . .
- 162 -