Anda di halaman 1dari 66

DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685

Disusun oleh : Zainuddin

BAB I
PENDAHULUAN

MANAJEMEN SEBAGAI PENOMENA

Dalam rangka mempertahankan dan mengembangkan kehidupan,


manusia melakukan kegiatan dan usaha untuk mempertahankan dan memenuhi
kebutuhan hidupnya.
Kebutuhan hidup manusia beraneka ragam namun dapat diklasifikasikan
menjadi dua bagian yaitu kebutuhan Rohani untuk menenangkan jiwanya
(manajemen kolbu / hati) dan kebutuhan jasmani untuk mempertahankan
hidupnya (manajemen umum / manajemen).
Didalam kehidupannya manusia tidak bisa berdiri sendiri atau selalu
berhubungan (mempunyai sifat ketergantungan) dengan orang lain apalagi
dizaman yang semakin menggelobal ini, persaingan dan kompetensi pribadi
sangat berpengaruh terhadap keberhasilan seseorang sehingga manusia selalu
meng-update didalam memanaj / mengatur segala kebutuhan hidupnya
manusia baik yang berupa barang maupun jasa. Oleh karena itu dalam
melakukan kegiatan atau usaha manusia dapat berperan ganda. Dalam hal
manusia melakukan kegiatan usaha mendapatkan barang atau jasa dia
bertindak sebagai konsumen, sedang dalam hal manusia menghasilkan barang
dan jasa manusia bertindak sebagai produsen.

1
Manusia

Barang
/ Jasa
2

(1) Sebagai Produsen


Manusia melakukan kegiatan / usaha menghasilkan barang atau jasa
(2) Sebagai Konsumen
Manusia melakukan kegiatan/ usaha untuk mendapatkan barang atau
jasa

Manusia dalam melakukan kegiatan atau usaha untuk menghasilkan


barang atau jasa, pada umumnya tidak dilakukan sendiri, tetapi dilakukan
bersama-sama dengan orang lain.
Pada zaman modern ini tidak ada kegiatan atau usaha untuk
menghasilkan barang dan jasa dilakukan oleh seorang diri. Semakin besar dan
komplek dalam meraih cita-cita atau tujuan didalam mewujudkan suatu barang
atau jasa yang diingin , semakin banyak orang yang terlibat dalam kegiatan-
kegiatan untuk menghasilkan barang atau jasa yang dituju / diinginkan
tersebut.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 1


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Dalam menghasilkan suatu barang atau jasa melibatkan banyak orang


sehingga perlu pengaturan kerja atau pengelolaan kerja dari orang-orang
tersebut. Pengelolaan orang-orang yang bekerja untuk menghasilkan barang,
atau jasa dalam kegiatan mencapai tujuan itulah yang disebut manajemen.
Manajemen sudah dipakai dalam semua kegiatan yang bertujuan untuk
menghasilkan barang dan jasa atau untuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen
telah dipakai oleh badan-badan usaha, pemerintah, organisasi sosial dan
organisasi-organisasi lain.
Badan usaha jasa konsultan, jasa konstruksi, developer, memerlukan
manajemen. Demikian pula dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi juga
memerlukan manajemen.
Oleh karena itu mahasiswa teknik sipil perlu diberi bekal manajemen
konstruksi sebagai wujud kompetensi lulusan begitu pula para pelaksana
lapangan dan pengawas lapangan sebagai petugas perusahaan yang
mempunyai tugas berkaitan dengan barang dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan konstruksi perlu diberikan latihan manajemen konstruksi, yang
cakupannya meliputi :
- Dasar-dasar manajemen, dan
- Penerapan atau aplikasi dasar-dasar manajemen pada pelaksaanan
pekerjaan konstruksi / manajemen konstruksi.

Tujuan :
Setelah mempelajari diktat ini diharapkan mahasiswa /pembaca akan
lebih memahami / mengerti tentang :
- Pengertian dan Peran Manajemen
- Analisa Input dan Output dalam Manajemen
- Misi dan tujuan Manajemen
- Proses atau Fungsi Manajemen
- Sumber-sumber Manajemen

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 2


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

BAB II
DASAR DASAR MANAJEMEN

II.A. Latar Belakang


Praktek manajemen telah dilakukan oleh manusia sejak manusia
melakukan kegiatan atau usaha secara bersama-sama (tidak dilakukan
sendiri) dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya. Namun baru
pada jaman revolusi industri berlangsung, manajemen dirumuskan
secara ilmiah.
Pelopornya adalah seorang insinyur yaitu F.W. Taylor yang bekerja di
pabrik yang mengerjakan banyak orang. Terdorong oleh upaya untuk
mencapai efisiensi dalam produksi maka F.W. Taylor mulai merumuskan
apa yang dialami dalam praktek ke dalam produktfiitas kerja dan
akhirnya ke manajemen. Sejak itu maka berkembanglah ilmu manajemen
dirumuskan terutama di negara-negara industri.

II.B. Pengertian Manajemen


Manajemen sebagai ilmu baru dan dibutuhkan, maka terus berkembang,
sejalan dengan perkembangan itu maka banyak ahli yang merumuskan
pengertian dan arti manajemen.
Di bawah ini disampaikan beberapa devinisi atau pengertian manajemen
sebagai bahan pembahasan lebih lanjut.
1. F.W. Taylor, pelopor ilmu manajemen dan dijuliki bapak ilmu
manajemen merumuskan manajemen sebagai berikut :
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan
Sumber Daya Manusia, uang, bahan dan alat yang dianalisa dan
diatur secara defektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
2. Dalam Encyclopedia of Management Science dituliskan arti
manajemen sebagai berikut :
- Manajemen adalah suatu proses memimpin untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan
- Manajemen adalah suatu proses menganalisa, menetapkan tujuan,
sasaran serta penjabaran tugas dan kewajiban secara baik dan efisien
- Manajemen adalah suatu proses untuk menciptakan, memelihara
dan mengoperasikan organisasi dengan tujuan tertentu melalui
upaya manusia yang sistematika, terkoordinasi dan kooperatif
3. Dr. Sondang P. Siagian pakar manajemen Indonesia memberikan
definisi sebagai berikut :
Manajemen adalah suatu proses pelaksanaan untuk memperoleh
suatu hasil dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatan orang
lain.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 3


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

II.C. Analisa Untuk Memahami Manajemen

Untuk memahami Pengertian Manajemen dari berbagai definisi


tersebut, perlu digunakan cara yang sederhana dan yang berkaitan erat
dengan bentuk dasar kegiatan atau usaha manusia. Cara itu adalah
analisa sistem input proses dan produk, yang dapat digambarkan sebagai
berikut :

INPUT OUTPUT
PROSES

Catatan :
- Sistem adalah suatu rangkaian yang saling bergantung, berupa
networking /jaringan kerja yang koheren
- Sebagai sistem atau jaringan ada yang terbuka dan ada yang
tertutup

Untuk memberikan gambar nyata hubungan input proses


output dalam praktek kehidupan, dibawah ini diberikan contoh
hubungan input proses dan output / hasil dari produk pembuatan
adukan beton.

Input : Proses :
- Semen / PC Output:
- Koral / - Mesin penuang Adukan
Kricak Material / beton
- Pasir - Mesin pengaduk
- Air / Molen

Keterangan :
I : Input pembuatan adukan beton berupa air, semen, pasir dan kerikil
P : Proses adalah pengadukan material itu di mesin aduk
O : Output adalah hasil proses berupa adukan beton

Manajemen sebagai suatu sistem dapat dilihat dari bentuk dasar proses
produk tersebut.
Berdasarkan analisa sistem input proses produk tersebut maka dalam
menganalisa manajemen dapat disusun pertanyaan sebagai berikut :
- Apakah masukan / input manajemen itu ?
- Bagaimana proses manajemen tersebut ?

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 4


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

- Apakah luaran / hasil / output manajemen itu ?

Jawaban atas pertanayan itu adalah sebagai berikut :


- Masukan (input) manajemen, berupa jasa manusia (man), uang
(money), bahan (material), peralatann (machine), dan metode
(method) yang lazim disebut pula sebagai sumber manajemen dan
disingkat dengan 5 M.
- Proses manajemen disebut pula fungsi manajemen terdiri dari proses
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksana
(actuating) dan pengendalian (controling). Lazim disebut : POAC
- Luaran (output) manajemen identik dengan tujuan atau sasaran
manajemen. Artinya hasil/output manajemen mestinya sama dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen.

Secara tabel, analisa Input-Output adalah seperti tersebut dibawah ini :


Masukan/Input dalam Output dalam
Proses dalam Manajemen
Manajemen Manajemen

1. Manusia (Man) 1. Perencanaan


2. Uang (Money) 2. Pengorganisasian
3. Bahan (Material) 3. Pelaksanaan Tujuan / Hasil
4. Mesin (Machine) 4. Pengendalian
5. Metoda (Method)
5M POAC Tujuan / produk

Proses manajemen merupakan proses tertutup. Gambaran proses


tertutup itu adalah sebagai berikut :

PENGENDALIAN PERENCANAAN
( CONTROLLING ) ( PLANNING )

MENEJER

PENGORGANISASIAN
PELAKSANA ( ORGANITATIONS )
( ACTUATING )

Dari uraian uraian tentang manajemen tersebut diatas, terlihatlah


bahwa manajemen mempunyai tiga unsur pokok yaitu :
- Adanya unsur tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen
- Adanya proses / fungsi-fungsi manajemen untuk pencapaian tujuan
manajemen

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 5


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

- Adanya unsur Sumber Daya Manajemen sebagai masukan proses


manajemen

II.D Unsur-unsur Manajemen


1. Tujuan
a. Perumusan Tujuan
Tindakan pertama manajemen adalah merumuskan tujuan sesuai
dengan misi organisasi yang diembannya.
Tujuan harus dirumuskan secara jelas, tegas dan lugs. Perumusan
tujuan yang kurang jelas, kuran tegas dan kurang lugas dapat
menimbulkan banyak penafsiran atau salah tafsir sama sekali.
Rumusan tujuan yang salah mengakibatkan perumusan untuk
mencapai tujuan itu salah pula. Akibat berikut adalah sumber
daya yang disiapkan akan salah pula. Bila hal seperti itu terjadi
maka akan terjadi pemborosan dan tujuan organisasi tidak akan
tercapai seperti yang diharapkan.
Tujuan yang dirumuskan dengan jelas, tegas dan lugas akan
mudah dipahami oleh orang-orang di dalam organisasi. Apabila
orang-orang dalam organisasi mengerti dengan jelas tujuan
organisasi maka dengan mudah pula untuk mengerti peran dan
fungsinya dalam organisasi sehingga orang-orang dalam
organisasi dapat melakukan kegiatannya atau tugasnya dengan
benar.
Tujuan sebaiknya dirumuskan dalam satu kalimat dengan kata-
kata yang singkat tetapi padat.
Coba rumuskan apakah tujuan dari perusahaan kontraktor atau
konsultan dimana anda bekerja.

b. Misi dan Tujuan


Di masyarakat terdapat bermacam-macam organisasi, organisasi-
organisasi itu mempunyai misi dan tujuan yang berbeda-beda.
Misal :
- Organisasi Pemerintah, mempunyai misi memberi pelayanan
pemerintah kepada masyarakat
Tujuannya adalah agar tercipta tatanan kehidupan masyarakat
yang aman, tertib dan teratur
- Organisasi sosial mempunyai misi kesejahteraan bagi semua
orang.
Tujuannya adalah meringankan beban hidup atau penderitaan
dari orang-orang atau sebagian anggota masyarakat
- Organisasi Usaha mempunyai misi memberikan jasa atau
menyediakan produk-produk kebutuhan hidup masyarakat
Tujuannya adalah mencari untung

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 6


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

c. Tahapan dan Sasaran


Tujuan organisasi ada yang dapat dicapai dalam waktu yang
singkat tetapi ada yang memerlukan waktu yang lama sehingga
diperlukan pentahapan dari tujuan itu,
Contoh :
Pembangunan Nasional, disusun dalam Tahapan sebagai berikut :
- Tujuan jangka panjang (kurun 25 tahun)
- Tujuan jangka menengah (kurun 5 tahun)
- Tujuan jangka pendek (kurun 2 tahun)
Selain dari pada itu, ada tujuan yang baru dapat dicapai setelah
berbagai sasaran telah dapat diselesaikan terlebih dahulu sebagai
contoh :
Swasembada pangan dapat dicapai setelah :
- Tujuan Pembangunan Irigasi tercapai
- Tujuan Pembangunan Pabrik Pupuk tercapai
- Tujuan Pembangunan Bibit Unggul didapat
- Tujuan Pembangunan teknologi cocok tanam padi didapat

2. Proses
Proses merupakan kegiatan atau langkah-langkah untuk mencapai
tujuan. Langkah tersebut adalah perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan.

A. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses pemikiran, perumusan,
pembuatan alternatif serta pengambilan kepuasan. Dalam
perencanaan memanfaatkan sumber daya telah didesain secara
efisien dengan telah memasukkan faktor-faktor yang dapat
menghambat atau sebagai penghalang dalam rangka pencapaian
tujuan.
Perencanaan merupakan penjabaran tujuan ke dalam kegiatan-
kegiatan dan jadwal sumber daya yang diperlukan.
1) Langkah dalam membuat rencana
- Rumuskan tujuan dengan baik
- Kumpulkan data, fakta dan informasi yang berkaitan
dengan tujuan
- Analisa, klasifikasi dan menentukan data fakta yang
berkaitan dengan tujuan
- Buat alternatif
- Cari alternatif yang paling baik
- Pilih alternatif / keputusan
- Buat juklak dan juknis pelaksanaan
- Monitoring dan evaluasi pelaksana

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 7


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

2) Pertanyaan-pertanyaan dalam perencanaan


Dalam merencanakan sesuatu harus dilakukan secara kritis.
Untuk itu dalam merencanakan harus dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
- Apa tujuan yang akan dicapai
- Mengapa tujuan itu harus dibuat
- Dimanakah kegiatan-kegiatan harus dilaksanakan
- Kapan kegiatan dilaksanakan dan kapan tujuan harus
dicapai
- Siapa saja yang ditugasi untuk melaksanakan kegiatan-
kegiatan itu
- Bagaimana melakukan kegiatan-kegiatan itu

B. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah upaya untuk menyusun,
mengelompokkan kegiatan, menstrukturkan serta mewadahi
kegiatan-kegiatan dalam suatu bagan organisasi. Menyusun tata
laksana serta tata hubungan unit-unit dalam organisasi tersebut,
memilih dan menetapkan orang-orang serta pengaturan
penugasan, dan memberikan hak dan kewajiban kepada orang-
orang tersebut di dalam organisasi.

a. Struktur Organisasi
1) Pengertian
Struktur organisasi adalah struktur hirarki atau hubungan
tugas, wewenang dan tanggungjawab dari unit-unit kerja dan
orang-orang dalam organisasi dalam rangka mencapai tujuan
organisasi.
Organisasi diartikan pula sebagai suatu jaringan informasi
formal dari organisasi dalam rangka pengambilan keputusan
dan pelaksanaan arti tugas-tugas yang telah ditetapkan untuk
mencapai tujuan organisasi.

2) Dasar-dasar menyusun Struktur Organisasi


Sebagaimana sudah diuraikan dalam butir-butir terdahulu
organisasi adalah wadah dari kegiatan yang dilaksanakan oleh
orang-orang yang bekerja dalam mencapai tujuan.
Struktur organisasi hakekat adalah struktur hirarki, wewenang
dan tanggungjawab dari orang-orang dari unit kerja dalam
organisasi.
Menyusun struktur organisasi pada hakekatnya adalah
menyusun dan mengelompokkan kegiatan-kegiatan dalam
suatu struktur atau pola menurut hirarki tugas dan wewenang,
kemudian menugaskan orang-orang untuk melaksanakan
tugas dan kegiatan itu.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 8


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

a. Langkah-langkah menyusun struktur organisasi adalah :


- Merumuskan tujuan yang telah ditetapkan dalam
pengertian dikenali permasalahannya sampai diketahui
struktur masalahnya
- Menetpakan metode yang akan dipergunakan dalam
mencapai tujuan
- Menginventarisir usaha dan kegiatan-kegiatan yang
harus dilakukan dalam rangka pencapaian tujuan
- Mengelompokkan dan menyusun kegaitan dalam suatu
susunan urutan yang logis dan menurut urutan prioritas
- Membuat struktur organisasi berdasarkan kelompok
dan kegiatan serta memperhatikan norma dan batas-
batas yang berlaku dalam organisasi.
b. Dasar-dasar mengelompokkan usaha dan kegiatan
Pengelompokan usaha dan kegiatan dapat didasarkan
pada :
- Pengelompokan berdasarkan proses
- Pengelompokan bredasarkan bagian pekerjaan
- Pengelompokan berdasarkan wilayah
- Pengelompokan berdasarkan waktu
- Pengelompokan berdasarkan produk
- Pengelompokan berdasarkan peralatan
Contoh struktur organisasi, menurut pembagian tugas /
kegiatan berdasarkan proses, wilayah, waktu, produk, alat dan
bagian pekerjaan

KEPALA

PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGAWASAN

Pembagian kegiatan menurut proses.

KEPALA

WIL. BARAT WIL. TENGAH WIL. TIMUR

Pembagian kegiatan menurut pembagian wilayah.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 9


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

KEPALA

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOK


PAGI SORE MALAM

Pembagian kegiatan menurut pembagian waktu.

KEPALA

DIVISI DIVISI DIVISI


GEDUNG JALAN IRIGASI

Pembagian kegiatan menurut pembagian produk.

KEPALA

DIVISI DIVISI DIVISI


ALAT ANGKUT ALAT ANGKAT ALAT APUNG

Pembagian kegiatan menurut pembagian alat.

KEPALA

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


STRUKTUR FINISHING UTILITAS

Pembagian kegiatan menurut pembagian pekerjaan.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 10


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

b. Type struktur organisasi


Ada beberapa struktur organisasi
Namun yang sering dipakai 3 (tiga) tipe, yaitu ;
- Struktur organisasi Lini
- Struktur organisasi Staf
- Struktur organisasi Lini dan Staf

DIREKTUR

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


STRUKTUR FINISHING UTILITAS

PRODUK PRODUK PRODUK


Contoh :
- Struktur Organisasi Lini
- Organisasi perusahaan produksi biasanya menggunakan
type organisasi Lini

DIREKTUR

BAGIAN BAGIAN BAGIAN


ARSITEKTUR STRUKTUR LANDSCAPE

Contoh :
- Struktur organisasi Staf
Organisasi perusahaan konsultan biasanya
menggunakan tipe organisasi Staf

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 11


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

DIREKTUR

STAF STAF

OPERASIONAL OPERASIONAL OPERASIONAL

Contoh :
- Struktur organisasi Lini dan Staf
Organisasi Instansi Pemerintah (Departemen) umumnya
menggunakan tipe organisasi Lini dan Staf

c. Batasan atau Limitasi


Dalam menyusun struktur organisasi perlu memperhatikan
batasan atau limitasi sebagai berikut :
- Struktur organisasi disusun berdasarkan kebutuhan
untuk suatu periode tertentu.
- Struktur organisasi di susun berdasarkan kemampuan /
sumber daya.
- Struktur organisasi disusun dengan mempertimbangkan
Span of Control (rentang kendali) yang dalam batas
jangkauan.
- Struktur organisasi disusun dengan mempertimbangkan
kemampuan sistem informasi yang akan digunakan.

C. PELAKSANAAN (ACTUATING)
Pelaksanaan adalah suatu upaya dari pimpinan untuk
menggerakkan orang-orang yang telah ditugaskan dalam suatu
organisasi yang baik sehingga tujuan dapat dicapai sebaik-
baiknya.
Keberhasilan untuk menggerakkan orang-orang tersebut
tergantung kemampuan dalam :
- Kemampuan (Leader Ship)
- Kemampuan berkomunikasi (communication)
- Kemampuan dalam koordinasi (coordinating)

1. Kepemimpinan
Bagi seorang pemimpin, apakah dia adalah pemimpin tingkat
atas, menengah atau pemimpin dasar harus mempunyai
kemampuan memimpin. Ada yang mengatakan kepemimpinan
adalah bakat seseorang. Jadi tidak semua orang dapat
memimpin.
Pendapat itu ada benarnya, tapi tidak mutlak.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 12


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Kemajuan ilmu, khususnya dalam ilmu sosial memungkinkan


kepemimpinan dapat dipelajari dan dapat dilatihkan kepada
para calon pemimpin.
Agar pemimpin berhasil dalam memimpin, ia harus
berorientasi kepada tugas dan kepada orang-orang dalam
organisasi.
a) Orientasi Kepada Tugas
- Setiap orang harus diberitahu tentang tujuan serta
dijelaskan perannya dalam organisasi dan dalam
rangka mencapai tujuan
- Setiap orang di lingkungan diberi tugas,
kewajiban dan hak yang jelas
- Dibuat prosedur kerja yang jelas
- Pendelegasian wewenang dan tanggungjawab
yang jelas
- Kriteria yang jelas atas penilaian hasil kerja
b) Orientasi Kepada Orang / Individu Manusia
- Selalu memberi contoh, memberi bimbingan dan
dorongan (ing ngarso sung tulodo, ing madyo
mbangun karso tutwuri handayani)
- Jangan memperlakukan orang seperti mesin
- Memberi perhatian, pujian kepada yang
berprestasi, sebaliknya berilah tegoran yang wajar
bagi yang salah / kurang berprestasi
- Upayakan ada pertemuan-pertemuan yang
bersifat tidak formal
- Ciptakan suasana kerja yang harmonis

c) Type Pemimpin
Setiap orang mempunyai sifat dan tabiat sendiri. Dalam
memimpin suatu organisasi sifat dan tabiat itu
berpengaruh. Dengan adanya tabiat dan pengaruh-
pengaruh itu, maka melahirkan berbagai type pemimpin.
Tipe pemimpin sangat banyak dan bervariasi. Secara umum
tipe kepemimpinan dibagi dalam tiga kelompok yaitu Type
otoriter, laissez dan demokratis.
- Pemimpin yang Otoriter
Pemimpin type ini tidak senang terhadap usul karyawan
Perintahnya adalah mutlak
Bawahan cenderung menjadi penurut, kurang
berinisiatif, takut mengambil resiko. Akibatnya banyak
laporan dibuat Asal Bapak Senang (ABS) sehingga
masalah-masalah dalam organisasi yang jelek tidak
diketahuinya

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 13


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

- Pemimpin yang Laissez-faire


Pimpinan type ini, kurang berani mengambil resiko,
bimbing dalam pengambilan keputusan. Sangat
menurut kepada bawahan.
- Pimpinan yang Demokratis
Pemimpin type ini pimpinan yang suka pada inisiatif
bawahan, toleran terhadap usulan-usulan yang
konstruktif mau mendengar kritik dan keluhan
bawahan. Pemimpin type ini sifatnya terbuka. Hal-hal
yang penting dibicarakan dengan bawahannya.

2. Komunikasi
Komunikasi adalah proses menyampaikan dan menerima
informasi atau pesan.
Komunikator : yang menyampaikan pesan/informasi
Komunikan : yang menerima pesan/informasi
Pesan/informasi : yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan
Didalam system komunikasi /Informasi yang dibangun
haruslah terlebih dahulu dibuat rencana jaringan kerja /
network planning, dimana perencanaan dalam membuat
nerworking sangat menentukan untuk pencapaian efisiensi dan
efektivitas sehingga akan didapat kemudahan dan
penghematan dana / meminimalkan cost.
Komunikasi ada yang searah dan ada yang dua arah

Komunikasi searah

INFORMASI
KOMUIKATOR / PESAN KOMUNIKAN

Komunikasi dua arah

PESAN

KOMUNIKATOR KOMUNIKAN

PESAN BALIK

Pimpinan harus baik berkomunikasi dengan atasan


maupun dengan bawahan serta dengan teman sejawatnya.
Dengan atasan harus mampu memberikan laporan yang
ringkas, jelas, dan gamblang baik secara tertulis maupun
lisan.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 14


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Dengan bawahan harus memberikan perintah yang jelas


dan tegas baik secara lisan maupun secara tertulis.
Bagi para pelaksana lapangan/pengawas lapangan dalam
berkomunikasi dengan bawahan harus hati-hati. Terutama
dalam komunikasi lisan jangan menggunakan kata-kata
yang tidak sopan, yang dapat menyinggung perasaan atau
menimbulkan amarah.
Pergunakan kata-kata yang dapat memberikan dorongan
dan motivasi kerja.
Upayakan menjadi pendengar yang baik.

Artinya, bila atasan sedang memberikan perintah atau


pengarahan diperhatikan dengan baik. Demikian pula bila
bawahan sedang memberi laporan usahakan didengar dengan
seksama.

3. Koordinasi
Kegiatan dalam organisasi dilakukan oleh orang-orang atau unit-
unit kerja.
Pimpinan harus mampu mengkoordinasikan orang-orang atau
unit kerja, agar satu sama lain dapat mendukung pencapaian
tujuan secara bersama.
Tidak ada gunanya satu unit kerja dapat bekerja cepat sedangkan
unit lain lambat. Karena hasil akhir adalah hasil unit secara
bersama.

D. PENGENDALIAN / CONTROLLING
Pengendalian merupakan upaya agar pelaksanaan sesuai dengan
rencana. Oleh karena itu hubungan perencanaan dan
pengendalian sangat erat.
Perencanaan merupakan input sedang pengendalian merupakan
proses untuk mencapai hasil dari umpan balik perencanaan.
Pengendalian tidak dapat dilaukan tanpa ada rencana.

PERENCA- PENGORGA- PELAKSA- PENGAWA-


NAAN NISASIAN NAAN SAN

Tujuan pengawasan adalah :


- Agar tujuan dapat dicapai seperti rencana
- Agar pelaksanaan dapat berjalan seperti yang direncanakan
- Agar pemanfaatan sumber daya sesuai dengan rencana
- Agar dapat diketahui secara dini bila ada penyimpangan
- Agar mutu hasil kerja dapat terjaga tetap baik

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 15


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

II.E. Sumber Manajemen


Sumber manajemen adalah masukan manajemen terdiri dari unsur
manusia, uang, bahan, alat dan metoda (man, money, material, machine,
method = 5 M)

1. Manusia.
Yaitu semua jasa manusia yang bekerja untuk organisasi. Mulai dari
tenaga pemimpin, staf, pelaksana sampai tenaga pembantu.
Manusia adalah sumber manajemen yang paling penting. Manusialah
yang dapat menentukan berhasil tidaknya suatu manajemen dalam
mencapai tujuannya.
Manusialah yang memanfaatkan bahan, membelanjakan uang,
menggunakan mesin dan melakukan metode kerja yang ditenetukan.
Sumber manajemen seperti uang, bahan, alat dan metodet idak akan
ada gunanya bila sumber daya manusia tidak tersedia atau mutunya
rendah.
Dalam manajemen modern manusia tidak dipandang sebagai sumber
daya belaka, tetapi sudah merupakan aset atau kekayaan organisasi.

2. Uang
Uang merupakan sumber daya yang penting. Semua kegiatan bahan,
alat, tenaga kerja dan lain-lain dapat diukur / dinilai dengan uang.
Dengan ukuran uang inilah kegiatan manajemen dapat direncanakan,
dilaksanakan dan diukur hasilnya (untung atau rugi). Oleh karena itu
pengelolaan uang dalam organisasi sangat penting.

3. Bahan
Bahan adalah bahan-bahan yang dibutuhkan dalam tahap
pelaksanaan pekerjaan.

4. Alat
Alat adalah alat dan perlengkapan yang dibutuhkan dalam setiap
tahap pekerjaan dalam proses manajemen.

5. Metoda
Metode adalah cara atau sistem kerja yang digunakan dalam setiap
proses manajemen.
Pada pekerjaan konstruksi metode kerja dapat dilakukan dengan cara
sederhana atau tradisional atau dengan cara modern. Cara kerja
sederhana umumnya padat karya (banyak menggunakan tenaga
kerja). Cara modern pada umumnya padat modal (banyak
menggunakan alat).
Dalam menerapkan metode pelaksanaan harus sudah
dipertimbangkan faktor-faktor, efisiensi, efektifitas, produktifitas,
serta keselamatan dan kesehatan kerja.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 16


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Sekalipun pekerjaan konstruksi pada umumnya sama, namun


keadaan lapangan kadang-kadang menuntut metode kerja tertentu.
Misalnya membuat bangunan pada lahan kering, metode kerjanya
lain dengan bangunan pada lahan yang basah yang keadaan tanahnya
lembek.

II.F. Rangkuman
Dari uraian dimuka maka anda telah mengetahui dasar-dasar
manajemen yang dapat dirangkum sebagai berikut :
o Manajemen sudah merupakan kebutuhan dalam semua
kegiatan manausia dalam memenuhi kebutuhan akan barang
dan jasa
o Manajemen dalam pengertian sederhana adalah kegiatan
bersama dari dua orang atau lebih untuk mencapai suatu
tujuan
o Untuk memahami manajemen dapat dilakukan dengan
pendekatan sistem : Input Proses Produk
o Input manajemen atau sumber manajemen adalah Man, Money,
Meterial, Machine dan Method (5M)
o Proses manajemen adalah Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling (POAC)
o Output manajemen adalah identik dengan tujuan manajemen
o Dalam manajemen kepemimpinan adalah hal yang esential
Banyak faktor yang mempengaruhi kepemimpinan seseorang.
Namun ada faktor utama yang menentukan yaitu kemampuan
pemimpin dalam berkomunikasi.
Pertanyaan
1. Mengapa manajemen pada jaman modern ini sudah menjadi
kebutuhan ?
2. Apa pengertian sederhana manajemen itu ?
3. Dengan pendekatan sistem maka :
o Apakah yang dimaksud dengan output manajemen ?
o Apakah yang terjadi dengan proses manajemen ?
o Apakah yang menjadi Input Manajemen ?
4. 5 M adalah sumber manajemen, sebutkan 5M itu serta mana yang
terpenting dan mengapa demikian ?
5. POAC adalah proses atau fungsi manajemen. Jelaskan !
6. Dalam perencanan apa yang harus dilakukan, serta apakah langkah-
langkahnya ?
7. Apakah yang dimaksud pengorganisasian itu ?
8. Apakah yang dimaksud dengan organisasi staf dan lini itu ?
9. Menggerakkan orang dalam organisasi faktor kepemimpinan sangat
penting
o Apakah yang dimaksud kepemimpinan itu ?
o Ada berapa type pimpinan dan coba jelaskan !

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 17


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

o Apa rumusan kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantoro ?


10. Pengawasan itu untuk apa ? coba jelaskan !

Setelah mengikuti atau mempelajari Sub Modul ini diharapkan peserta


akan lebih mampu dalam melakukan tugas sebagai pelaksana lapangan/
pengawas lapangan khususnya dalam :
Menetapkan dirinya sebagai petugas perusahaan yang
ditempatkan di apangan
Mengelola lingkup kerja yang menjadi tanggungjawabnya
Motivasi kerja yang lebih besar, efisien dan produktif
Tanggungjawab terhadap tugas lebih besar

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 18


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

BAB III

MANAJEMEN PADA PELAKSANAAN


PEKERJAAN KONSTRUKSI

III.A. LINGKUP
1. Pengertian
Proyek atau Pekerjaan Konstruksi adalah suatu kegiatan investasi yang
menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa yang
diharapkan dapat memperoleh keuntungan dalam suatu periode tertentu
(Bappenas TA-SRRP, 2003). Sedang yang dimaksud dengan manajemen pada
pekerjaan konstruksi adalah merupakan tata cara/dan atau pengelolaan proyek
yang terdiri dari kegiatan investasi yang menggunakan faktor-faktor produksi
atau sumber daya (manusia, material, peralatan, keuangan, metode/teknologi)
untuk menghasilkan sebuah Bangunan (berupa barang/jasa), yang diharapkan
ada keuntungan. Maka dalam pelaksanaan proyek, bagi para penyelenggara
proyek terutama pelaksana (jasa konstruksi /pemborong) hendaknya dapat
melaksanakan tugasnya secara professional dalam menyediakan seluruh faktor-
faktor produksi atau sumber daya yang diperlukan oleh suatu proyek, untuk
memenuhi maksud dan tujuan proyek secara sukses yaitu dicapainya standar
mutu yang disyaratkan, serta biaya dan waktu yang telah ditetapkan.
Sedangkan yang dimaksud dengan pelaksanaan pekerjaan konstruksi
adalah tahap pelaksanaan kontrak, yaitu tahap pelaksanaan setelah pihak
pemilik dan pihak kontraktor menandatangani kontrak pekerjaan
konstruksi (untukpekerjaan yang dikontrakkan).
Setelah menandatangani kontrak, kontraktor harus segera melaksanakan
pekerjaan di lapangan/site.
Untuk itu kontraktor akan menunjuk seorang site manager (untuk proyek
besar) atau seorang pelaksana lapangan (untuk proyek sedang/kecil) dan
untuk bertindak sebagai wakil kontraktor dilapangan sekaligus menjadi
penanggungjawab pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
Site manager atau pelaksana lapangan yang ditunjuk adalah pimpinan /
manager di lapangan. Sebagai pimpinan/manager yang
bertanggungjawab atas kelancaran pekerjaan di lapangan dan
bertanggungjawab atas terwujudnya bangunan yang dibuat menurut
persyaratan yang ditentukan harus mampu bertindak sebagai manager.
Site manager / pelaksana lapangan dituntut kemampuannya dalam
mengelola atau memanager pelaksanaan pekerjaan konstruksi. Dengan
bekal pengertian-pengertian dasar-dasar manajemen yang telah dibahas
dimuka, maka diharapkan para site manager / pelaksana lapangan akan
tidak mengalami kesulitan dalam mengelola, mengendalikan dan
mengontrol pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang menjadi tanggung
jawabnya.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 19


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

2. Analisa Manajemen

INPUT OUTPUT
PROSES

Berbekal teori analisa sistem : Input Proses Produk -, seorang site


manager / pelaksana lapangan dapat menganalisa tugasnya dengan
merumuskan jawaban atau pertanyaan sebagai berikut :
- Apakah output/tujuan manajemen pelaksana pekerjaan konstruksi itu ?
- Bagaimana proses untuk mencapai tujuan itu ?
- Masukkan apa saja dalam proses pelaksanaan itu ?
Secara diagram dapat digambarkan Input Proses Produk dalam
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

3 DOKUMEN
KONTRAK

2
4 SUMBER PELAKS. PEK. 1 BANGUNAN
DAYA (5M) KONSTRUKSI

5 PERATURAN
STANDRT.
KONSTRUKSI

1. Tujuan : Tujuan mewujudkan bangunan sesuai persyaratan yang


ditentukan
2. Proses : Proses pelaksanaan pekerjaan konstruksi meliputi kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol
3. 3,4 dan 5 : Input terdiri dari :
3 = Adalah dokumen kontrak yaitu kontrak dengan lampiran-
lampiran (gambar rencana, Rkas, Anggaran, SPK, dan lain-lain)
4 = (SD) ; Adalah Man, Money, Material, Machine and Method
5 = Adalah peraturan dan standar-standar yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi yang dipersyaratkan
misalnya :
- Dipersyaratkan pekerjaan beton mengikuti FBI 1971
- Dipersyaratkan pekerjaan aspal mengikutistandar
pengaspalan dari DIT JEN BINA MARGA DEPT. PU ;
- Dipersyaratkan untuk mengikuti peraturan K3
(keselamatan dan kesehatan kerja);
- Dan lain-lain

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 20


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

III.B. TUJUAN MANAJEMEN PADA PELAKSANAAN PEKERJAAN


KONSTRUKSI
1. TUJUAN
Menurut teori tujuan perlu dirumuskan secara jelas, padat dan tegas.
Apabila anda ditugaskan sebagai site manager / pelaksana lapangan
untuk membuat suatu bangunan, coba sebutkan rumusan tujuan itu !
Lepas dari rumusan anda, disini suatu rumusan yang akan digunakan
untuk dasar diskusi amplikasi manajemen pada pelaksanaan
pekerjaan konstruksi.
Rumusan tersebut adalah sebagai berikut :
Tujuan pelaksanaan pekerjaan konstruksi adalah untuk mewujudkan
atau membuat bangunan sesuai dengan spesifikasi / mutu yang
dipersyaratkan, dalam waktu yang telah ditentukan dengan biaya
seefisien mungkin, agar dapat diperoleh keuntungan.
Dari uraian rumusan tujuan tersebut ada tiga unsur yang perlu
mendapat perhatian dari pada site manager atau pelaksana lapangan
yang bertugas mewujudkan bangunan. Ketiga unsur itu adalah :

WAKTU
(Time)= T

BIAYA MUTU
(Cost)= C (Quantity)= Q

T, Q, C merupakan unsur-unsur yang sangat penting dalam


pelaksanaan pekerjaan konstruksi : TQC dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan seorang site manager / pelaksana lapangan
dalam tugasnya.
Apabila bangunan dapat diselesaikan dalam waktu yang ditentukan,
dengan mutu yang sesuai dengan spesifikasi serta dengan biaya yang
sesuai dengan rencana, maka site manager / pelaksana lapangan yang
bersangkutan telah berhasil dengan baik. Dalam melaksanakan
tugasnya.

a. Waktu
Waktu dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi telah ditentukan
dalam dokumen kontrak. Keberhasilan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dapat diukur dari waktu yang digunakan untuk
menyelesaikan pekerjaan itu. Bila pekerjaan dapat diselesaikan
(dapat diserahkan ke pemilik) tepat atau dalam tempo lebih cepat

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 21


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

dari waktu yang ditentukan, suatu tanda site manager / pelaksana


lapangan berhasil dengan baik dalma menjalankan tugasnya.
Sebaliknya bila lambat dari waktu yang ditentukan dan tidak ada
alasan yang kuat yang mendukung keterlambatan proyek, maka
itu suatu tanda kurang berhasil.
Perlu diperhatikan waktu sehari semalam 24 jam. Waktu berjalan
terus, waktu yang hilang akan dapat kembali. Kehilangan waktu
berarti kerugian dan kehilangan kesempatan. Bagi perusahaan
waktu adalah uang. Oleh karena itu waktu harus dikelola,
dimanfaatkan sebaik-baiknya.

b. Mutu
Bangunan yang dapat diselesaikan dengan mutu yang baik,
menunjukkan bahwa site manager / pelaksana lapangan
telahbekerja dengan cermat dan teliti.
Hasil kerja yang bermutu akan memberi nilai lebih bagi
perusahaan. Karena perusahaan akan mendapat kepercayaan dari
owner dan masyarakat. Perlu diingat, bangunan dibuat untuk
dimanfaatkan dalam waktu lama. Bila ada bangunann yang dibuat
dengan mutu yang kurang baik, akan dilihat orang banyak dan
akan dipertanyakan siapa yang membuat bangunan itu ? kalau ini
terjadi, maka perusahaan anda dan anda sendiri akan tidak
dipercaya untuk melakukan pembangunan di lain kesempatan.
Untuk dapat menghasilkan mutu bangunan yang baik perlu
mendapat perhatian tentang :
Mutu bahan bangunan yang digunakan
Alat yang digunakan
Metode kerja yang cocok
Mutu /ketrampilan tenaga kerja yang digunakan

c. Biaya
Bila site manager / pelaksana lapangan dapat menyelesaikan
bangunan dalam waktu yang ditentukan dengan mutu yang baik
serta dengan biaya yang seefisien mungkin dan dapat
dipertanggungjawabkan secara baik, sehingga kontraktor
mendapat keuntungan, maka site manager / pelaksana lapangan
telah melakukan tugas dengan sangat baik. Mestinya ia akan
mendapat nama dalam perusahaan.
Penggunaan biaya atau dana merupakan salah satu tolak ukur
keberhasilan. Penggunaan atau peningkatan dana yang baik,
efisien dan efektif sangat berpengaruh akan keberhasilan
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Oleh karena itu site manager / pelaksana lapangan dalam
melakukan tugasnya harus berorientasi kepada efisiensi
penggunaan dana.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 22


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Sikap hemat, cermat, teliti dan produktif dari para site manager /
pelaksana lapangan dapat dibutuhkan.

2. PROSES
Mengacu pada rumusan tujuan, yang unsur pentingnya adalah TQC,
maka pelaksanaan pekerjaan perlu direncanakan sebaik-baiknya
diorganisasikan agar tetap, dilaksanakan secara cermat, serta
dikontrol agar semua rencana dapat dilaksanakan sebaik-baiknya
sehingga tujuan dapat dicapai.

Perencanaan
Berdasarkan pengertian dari dasar-dasar manajemen, maka
perencanaan merupakan proses pemikiran, perumusan,
pembuatan alternatif dan menetapkan keputusan.
Pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi banyak sekali rencana
yang harus disiapkan. Rencana-rencana itu antara lain :
Rencana site (site plan)
Rencana waktu (penjadwalan)
Organisasi pelaksana
Rencana sumber daya
Rencana Anggaran Pelaksana (RAP).
Rencana Kebutuhan Tenaga Kerja.
Rencana Kebutuhan Bahan dan Alat.
Rencana Kerja dan Metode Kerja
Rencana Teknis
Gambar kerja.
Gambar detail.
Gambar yang dipersyaratkan dibuat oleh kontraktor.
Rencana Pengendalian

Untuk dapat membuat rencana-rencana itu maka site manager/


pelaksana lapangan perlu melakukan kegiatan-kegiatan.

(1) Pengkajian Dokumen Kontrak


Dalam mengkaji dokumen kontrak perlu dilakukan secara cermat,
teliti dan kritis
Pasal-pasal kontrak harus dipelajari dan dihayati benar apa
maksudnya. Apabila ada pasal-pasal yang tidak jelas harus
segera ditanyakan kepada pimpinan perusahaan.
Gambar rencana dan spesifikasi harus dipelajari dengan teliti
untuk mengetahui kemungkinan adanya kesalahan, kekurangan
serta kurang adanya kejelasan
Perhitungan-perhitungan perlu dicek, apabila tidak ada
kekeliruan
Perhitungan-perhitungan konstruksi colume, maupun biaya
perlu mendapat perhatian

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 23


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Dokumen-dokumenn lain perlu diteliti, seperti dokumen


penyerahan lahan, perijinan, SPK dan lain-lain

(2) Peninjauan Lapangan


Dalam meninjau lapangan perlu adanya pengecekan lebih teliti
tentang :
- Perlu pengecekan daerah kerja (site investation). Dicek
kecocokan daerah kerja dalam gambar dan kenyataan.
Pengecekan juga dilakukan terhadap patok-patok duga, keadaan
jenis tanah, keadan drainase, status lahan apa sudah dibebaskan
seluruhnya atau belum, apakah sudah ada surat penyerahan.
Apakah sudah bersih, atau masih ada bangunan atau tanaman.
Perlu dicek sumber bahan seperti air, batu, kerikil, pasir. Cuaca
tinggi dan banjir, tinggi air tanah di daerah kerja perlu diketahui.
- Keadaan masyarakat sekitar daerah kerja juga perlu dipelajari
termasuk tersedianya tenaga kerja, kebiasaan masyarakat
setempat, agama kepercayaan, dan lain-lain
Daftar tokoh-tokoh yang berpengaruh, keadaan keamanan juga
perlu diperhatikan.

(3) Rencana Pelaksanaan


Semua data informasi serta keterangan-keterangan yang didapat
disusun sebagai bahan untuk menyusun rencana pelaksanaan.
Rencana pelaksanaan yang perlu disusun antara lain :
A Perencanaan daerah kerja (Site Plan)
Site plan adalah rencana daerah kerja. Site plan merupakan
rencana layout bangunan yang akan dibuat layout bangunan-
bangunan penunjang seperti, jalan kerja, letak beton / aspal
plant, letak bedeng dan lain-lain. Layout bangunan fasilitas,
seperti bangunan kantor, barak, gudang dan lain-lain. Dalam
merencanakan site plan harus sudah dipertimbangkan faktor-
faktro, kelancaran arus orang, bahan dan alat.
Faktor efisiensi dan produksifitas kerja, keamanan,
keselamatan dan kesehatan kerja.
Penempatan kantor proyek, gudang, barak, penempatan alat,
pintu keluar dan masuk proyek harus dipertimbangkan dan
diperhitungkan secara masak dari segi egesiensi dan
produktifitasnya.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 24


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Contoh Site Plan Pembangunan Jalan

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 25


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Contoh Site Plan Pembangunan Perumahan

Catatan :
Kantor dan fasilitas proyek sebaiknya ditempatkan pada blok
plan untuk taman (F)

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 26


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

B. Perencanaan kerja dan penjadwalan


Penjadwalan adalah pengukuran (Ploting) kegiatan pelaksanan
kedalam unsur waktu sepanjang masa pelaksanaan pekerjaan
konstruksi.
Jadi unsurnya adalah kegiatan dan waktu.
Kegiatan adalah semua kegiatan pelaksanaan sedang waktu
adalah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan-
kegiatan tersebut.
Faktor waktu harus mendapat perbaikan karena banyak hal
yang mempengaruhi, untuk dapat dimanfaatkan waktu secara
produktif antara lain faktor cuaca, hari-hari libur, waktu
istirahat, faktor lapangan dan lain-lain

Beberapa azas dalam penjadwalan perlu diperhatikan antara


lain :
a. Pekerjaan yang dijadwalkan tidak boleh lebih dari
kemampuan yang tersedia
b. Misalnya apabila kita hanya mempunyai dua buldozer,
rencanakan dengan kemampuan dua dasar itu !
c. Urutan pekerjaan mengikuti yang ditentukan. Contoh :
membuat dinding, tentu pekerjaan pondasi harus telah
selesai
d. Pekerjaan yang mempunyai pengaruh pekerjaan lain
harus diprioritaskan
e. Penjadwalan harus menjamin kelangsungan pekerjaan
secara menerus dalam keseluruhannya

Perencanaan kerja dan penjadwalannya dapat dibuat dalam


bentuk bar chart atau dengan jaringan kerja (Network
Planning)

Contoh sebuah Bar Chart sederhana


Bulan Ke
No. Pekerjaan
I II III IV
1. Pek. Pondasi
2. Pek. Struktur
3. Pek. Fasilitas
4. Pek. Finishing

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 27


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Contoh sebuah Network Planning


3 7

1 2 5 6 9

4 8

1. Pekerjaan Persiapan 6. Pekerjaan Finishing


2. Pekerjaan Pondasi 7. Pekerjaan Jalan, Halaman
3. Pembuatan Kusen 8. Pekerjaan Saluran
4. Pekerjaan Besi Beton 9. Penyerahan
5. Pekerjaan Struktur

C. Perencanaan Sumber Daya


Rencana kebutuhan tenaga kerja
Tenaga kerja pada pekerjaan konstruksi terdiri dari tenaga
yang tergolong tenaga ahli, pelaksana (supervisor), tenaga
juru, operator tukag dan tenaga dasar.
Kebutuhan tenaga dapat diidentifikasikan dan dihitung dari
jenis dan pekerjaan dan volume pekerjaan dalam pekerjaan
konstruksi bersangkutan serta dari struktur organisasi
pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Berdasarkan data dan perhitungan tadi, maka dapat
disusun suatu tabel kebutuhan tenaga sepanjang
pelaksanaan pekerjaan konstruksi tersebut.
Contoh :

Bulan Ke
No. Pekerjaan
I II III IV
1. Pek. Pondasi
2. Pek. Struktur
3. Pek. Fasilitas
4. Pek. Finishing
1.Tenaga Ahli 2 4 6 2
2.Supervisor 4 10 15 4
3.Operator +Mekanik 6 12 12 6
4.Juru 4 10 10 4
5.Tukang 50 100 150 60
6.Tenaga dasar 100 200 250 100
JUMLAH 166 336 443 176

Rencana Kebutuhan Bahan


Seperti pada perumusan kebutuhan tenaga, rencana
kebutuhan bahan juga dibuat dalam tabel.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 28


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Contoh :

Bulan Ke
No. Pekerjaan
I II III IV
1. Pek. Pondasi
2. Pek. Struktur
3. Pek. Fasilitas
4. Pek. Finishing
1.Batu Kali
2.Batu Bata
3.Pasir
4.Kerikil
5.PC
6.Kayu Begisting
7.Baja Konstruksi
8.Baja Konstruksi
TOTAL

Rencana kebutuhan alat


Rencana kebutuhan alat, disusun seperti menyusun rencana
kebutuhan bahan. Alat-alat yang dibutuhkan disusun dan
dimasukkan kedalam tabel.

Rencana biaya pelaksanaan (RAP)


Semua kebutuhan (tenaga kerja, bahan, alat dan lain-lain)
dapat dinyatakan dalam uang. Uang memengang peranan
penting dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.

Kelancaran pelaksanaan sangat tergantung dari kelancaran


tersedianya uang. Oleh karena itu uang/ dana harus
terjamin tersedianya. Namun demikian harus disadari dana
itu selalu langka dan sulit mendapatkannya. Oleh karena itu
penggunaan dana harus dilaksanakan sebaik-baiknya. Satu
sisi harus perlu tersedia dana, dilain sisi perlu
dipertimbangkan, terlalu banyak dana menganggur juga
tidak efisien. Oleh karena itu perlu dibuat perencanaan
kebutuhan dana sepanjang pelaksanaan konstruksi, yang
disebut Cash Flow.
Dalam praktek pembayaran pada pelaksanaan pekerjaan
konstruksi dilakukan tiap minggu maka sebaiknya cash
flownya dibuat dengan periode mingguan.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 29


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Contoh cash flow :

Bulan Ke
No. Pekerjaan Keterangan.
I II III IV
1. Pek. Pondasi
2. Pek. Struktur
3. Pek. Fasilitas
4. Pek. Finishing
a.Upah Rp
a.Bahan Rp
a.Alat Rp
a.Overhead Rp
TOTAL

Dengan adanya perencanaan sumber daya, maka


penyediaan dana akan mengikuti kebutuhan nyata. Dari
rencana itu akan dihindari pembelian yang tidak tepat
waktu. Misalnya tidak akan membeli cat pada awal
pelaksanaan, karena pekerjaan finishing baru direncanakan
pada akhir pelaksanaan.
Perlu diketahui umumnya anggaran pelaksanaan lebih kecil
dari harga kontrak. Harga kontrak pada dasarnya adalah :
Anggaran pelaksanaan ditambah overhead perusahaan
ditambah keuntungan. Bila anggaran pelaksanaan lebih
besar dari harga kontrak berarti perusahaan akan rugi.

D. Perencanaan Pengendalian Pelaksanaan


Untuk maksud pengendalian pelaksanaan sebaiknya dibuat
apa yang disebut Program Budget Controle. Program Budget
Control adalah alat site Manager / Pelaksana Lapangan untuk
mengikuti perkembangan atau kemajuan pekerjaan yang telah
dicapai.
Bagi site manager / pelaksana lapangan perlu setiap saat
mengetahui kemajuan pekerjaan itu. Biasanya dinyatakan
dalam %, misalnya berapa % pekerjaan pondasi telah dicapai.
Berapa % pekerjaan struktur dicapai dan seterusnya

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 30


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Contoh Bagan Program Kontrol


WAKTU DALAM BULAN KETERANGAN
No PEKERJAAN BOBOT
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

R
PEKERJAAN
1.
TANAH
P

R
PEKERJAAN
2.
PONDASI
P

R
PEKERJAAN
3.
STRUKTUR
P

R
PEKERJAAN
4.
DINDING
P

R
PEKERJAAN
5.
ATAP
P

R
PEKERJAAN
6.
INSTALASI
P

R
PEKERJAAN
7.
FINISHING
P R

PEKERJAAN R
8. JALAN DAN
SALURAN P

PEKERJAAN R
9. HALAMAN P
TAMAN P
PROSENTASE HARI/BLN KERJA KUANTITAS
PROSENTASE HASIL KERJA KUALITAS

KETERANGAN : R = RENCANA ; P = PROSES PELAKSANAAN ;

Selain Program Budget Control, didesain berbagai Form


laporan untuk maksud pengendalian. Seperti formulir laporan
harian, formulir laporan mingguan, formulir kemajuan
pekerjaan dan lain-lain.
Macam-macam perencanaan yang telah disebut diatas
merupakan perencanaan untuk maksud manajemen. Selain itu
ada berbagai perencanaan yang bersifat teknis. Rencana teknis
umumnya adalah gambar-gambar antara lain :
1. Gambar-gambar rencana detail dari bangunan yang belum
dibuat / belum ada
2. Gambar-gambar rencana konstruksi bantu seperti gambar
begisting
3. Gambar-gambar detail alat bantu yang harus dibuat

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 31


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

4. Gambar-gambar bangunan pendukung/fasilitas yang


harus dibuat, seperti kantor, barak, gedung, dll

3. PENGORGANISASIAN
A. Struktur Organisasi
Pengorganisasian adalah jawab atas pertanyaan siapa yang akan
melaksanakan seluruh rencana itu.
Dalam pekerjaan konstruksi ada berbagai organisasi yang terkait.
Secara bagan dapat dilihat kaitan organisasi tersebut :

PEMILIK/PIMPRO

KONSULTAN PELAKSANAAN
KONSULTAN
PEKERJAAN
/PERENCANA KONSTRUKSI /PENGAWAS

SUB KONTRAKTOR

Dalam uraian ini yang dibahas secara khusus adalah organisasi


dari kontraktor yang ada di site, yaitu organisasi pelaksana
pekerjaan konstruksi.
Pengorganisasian pada dasarnya adalah pewadahan kegiatan-
kegiatan untuk mencapai tujuan kedalam struktur organisasi.
Dengan demikian pengorganisasian pelaksanaan lapangan adalah
mewadahkan kegiatan-kegiatan untuk tujuan membuat bangunan
itu didalam struktur organisasi.
Struktur organisasi disusun menurut kebutuhan atau menurut
tujuan yang akan dicapai.
Struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan gedung tentu lain
dengan struktur organisasi pelaksanaan pekerjaan jalan atau
irigasi atau pemasangan pipa. Secara umum struktur organisasi
pelaksanaan konstruksi adalah sebagai berikut :

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 32


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Untuk proyek besar

SITE MANAGER

TEKNIK LOGISTIK ADMINISTRASI

KEPALA PELAKSANA LAPANGAN

PEL.LAPANGAN I PEL.LAPANGAN II PEL.LAPANGAN III

Untuk proyek sedang

KEPALA PEL.
LAPANGAN

STAF LAPANGAN
TEKNIK, ADMS

PEL.LAPANGAN I PEL.LAPANGAN II PEL.LAPANGAN III

Untuk proyek kecil

PELAKSANA
LAPANGAN

ADMINISTRASI

MANDOR MANDOR MANDOR

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 33


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

B. Tata laksana
Tata laksana adalah uraian tugas dan tanggungjawab dari unit-
unit kerja.
Berikut diberikan uraian contoh singkat, tatalaksana untuk
organisasi pelaksanaan menurut organisasi pada contoh diatas :
1. Site Manager
- Site manager atau perusahaan bertanggungjawab kepada
Pimpro / Direksi /Pemilik
- Site manager bertanggungjawab kepada direksi perusahaan
- Menetapkan kebijaksanaan pelaksanaan
- Menggerakkan bawahannya
- Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan kepada perusahaan
2. Bagian Tehnik
- Bertanggungjawab kepada manager
- Melaksanakan pekerjaan
- Membuat laporan
- Melakukan administrasi tehnik
3. Bagian Logistik
- Bertanggungjawab kepada Site Manager
- Pengadaan bahan, alat serta pengelolaannya
- Bertanggungjawab atas operasi alat-alat
- Mendukung operasi dari pelaksanaan lapangan
4. Bagian Administrasi
- Bertanggungjawab kepada site manager
- Melakukan ketata usahaan
- Melakukan administrasi keuangan
- Kepegawaian dan ketenagakerjaan
- Urusan rumah tangga
5. Kepala Pelaksana
- Bertanggungjawab kepada site manager
- Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan pekerjaan
- Mengkoordinasikan dan memimpin para pelaksana
lapangan
6. Pelaksanaan Lapangan
- Bertanggungjawab kepada kepala pelaksana
- Bertanggungjawab atas kelancaran pekerjaan yang menjadi
kewajibannya
- Memberi perintah kepada pembantu pelaksana / Mandor

C. Pengisian Jabatan, Hak dan Tanggung Jawab


Setelah uraian tugas ada, maka ditentukan persyaratan orang-
orang yang akan ditunjuk untuk memangku jabatan dalam
organisasi. Proses pengisian jabatan adalah sebagai berikut :
Merekrut / memilih orang-orang yang mempunyai
kemampuan atau pengalaman seperti disyaratkan.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 34


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Menempatkan dengan memberikan pangkat dan penugasan


kepada orang-orang tersebut (biasanya dengan surat keputusan
dari DIRUT).
Bersama dengan itu dijelaskan tugas, kewajiban
tanggungjawab, serta hak-hak yang diperolehnya
Contoh :
Persyaratan jabatan Pelaksana Lapangan untuk pekerjaan
1. Pendidikan min. (STM Sipil/bangunan)
2. Pengalaman min. 3 tahun
3. Umur max. 45 tahun
4. Mempunyai Sertifikat Latihan Pelaksana Lapangan
5. Sehat, tidak boleh mengidap penyakit ayan

4. PELAKSANAAN
Setelah semua rencana disusun, organisasi telah ditetapkan, orang-
orang telah ditunjuk, maka tahap selanjutnya adalah Pelaksanaan.
Pelaksanaan hakekatnya adalah kegiatan menggerakkan,
mengkoordinasikan dan memotifikasi orang-orang atau unit kerja
dalam organisasi agar dapat melakukan tugas menurut aturan, efisien,
produktif serta terkendali sehingga sasaran-sasaran dapat dicapai
secara harmonis sehingga tujuan dapat dicapai sebaik-baiknya.
Pada pelaksana pekerjaan konstruksi maka kegiatan lingkup
pelaksanaan meliputi kegiatan memberi perintah, supervisi, inspeksi,
evaluasi, koordinasi dan tindakan turun tangan.

a) Memberi perintah
Perintah adalah fungsi pimpinan disetiap eselon dalam
menggerakkan orang-orang bawahannya atau perintah kepada
rekanan untuk melakukan suatu pekerjaan/tugas.
Perintah dapat dilakukan secara lisan atau tertulis. Untuk intern
organisasi, perintah dituangkan dalam surat memo dinas / dalam
buku harian.
Perintah untuk pihak extern organisasi misalnya perintah kepada
sub kontraktor / pemasok dituangkan dalam kontrak/Surat
Perintah Kerja (SPK).

b) Supervisi
Supervisi merupakan fungsi pimpinan dalam arahan, bimbingan
kepada bawahan untuk melakukan dengan baik dan teliti.
supervisi terutama diberikan pelaksana pekerjaan yang berkaitan
dengan tehnik konstruksi, teknologi dan metode kerja.

c) Inspeksi
Merupakan fungsi pimpinan dalam rangka pengecekan terhadap
progres pekerjaan, mutu, waktu, penggunaan sumber daya,

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 35


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

keselamatan dan kesehatan kerja. Inspeksi ada yang diprogram


dan tidak.

d) Evaluasi
Evaluasi adalah kegiatan untuk menilai laporan dan hasil temuan
dalam inspeksi.

e) Koordinasi
Adalah kegiatan untuk menginkronkan bagian-bagian
pelaksanaan pekerjaan, agar tidak terjadi sesuatu bagian lambat
dan bagian lain terlalu cepat. Ini dilakukan dengan rapat antara
pimpinan dan staf.

f) Tindakan Turun Tangga


Adalah keputusan pimpinan untuk memecahkan suatu masalah
atau mengambil tindakan terhadap suatu persoalan.
Pelaksanaan sangat erat dengan fungsi pimpinan, oleh karena itu
berhasil atau tidaknya pelaksanaan sangat tergantung kemampuan
pimpinan disetiap eselon dalam organisasi.
Pimpinan dalam melakukan perintah, supervisi, maupun evaluasi,
koordinasi dan tindakan turun tangga memerlukan kemampuan
dalam menganalisa suatu masalah, pengambilan keputusan,
tindakan, komunikasi, koordinasi serta hubungan dengan manusia
(human relation).
Perlu diingat bahwa pekerjaan konstruksi, adalah pekerjaan berat,
keras dan dilakukan dialam terbuka, yang menyulut emosi orang.
Oleh karena itu dalam memberikan perintah, supervisi, inspeksi
dan kegiatan lain, perlu dilakukan secara bijaksana.
Ajaran Ki Hajar Dewantoro dapat dijadikan pegangan oleh para
site manager / pelaksana lapangan, yaitu :
- Ingarso sung tulodo, artinya didepan pimpinan dituntut
kemampuan dalam memberi contoh yang baik
- Ing madyo mbangun karyo, artinya dalam manajemen pimpinan
harus dapat memotivasi bawahan agar tergerak untuk bekerja
dengan bergairah, bersemangat dan produktif
- Tut wuri handayani, artinya dibelakang pimpinan terus memberi
dorongan dan mendukung inisiatif, kreatifitas serta kemauan
untuk maju dari bawahan

5. PENGAWASAN / CONTROL
Pengawasan adalah kegiatan yang bertujuan agar semua proses
kegiatan dapat dilaksanakan menurut rencana sehingga tujuan dapat
diwujudkan seperti yang ditentukan.
Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, pengawasan diarahkan agar
TQC dapat dicapai sebaik-baiknya.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 36


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

a) Pengawasan terhadap T (waktu) dikendalikan dengan bar chart


dan net work diagram serta program control chart
b) Pengawasan terhadap Q (Quality) mengacu kepada standar mutu
yang ditentukan. Untuk mendapat hasil yang baik, banyak
dipengaruhi oleh bahan, alat dan orang yang mengerjakan, oleh
karena itu kontrol perlu mendapat perhatian.
- Bahan yang dipakai
Perlu ada pengawasan bahan. Bila perlu diadakan pemeriksaan
dilaboratorium
- Alat yang digunakan
Perlu adanya pengawasan apakah alat yang digunakan tepat
dan dalam keadaan baik
- Metode
Perlu pengawasan cara atau tehnik kerja
- Ketrampilan tenaga yang mengerjakan
Perlu diadakan pengecekan dan pengawasan apakah tukang-
tukang yang bekerja mempunyai ketrampilan kerja yang
memadai ? bila tidak orang-orang itu harus diganti
Mutu hasil kerja perlu diperiksa / bila perlu dites

c) Pengawasan terhadap C (cost-biaya), khususnya pengawasan


penggunaan keuangan proyek dilakukan dengan mengendalikan
buku kas dan sistem akuntansi yang digunakan
Kegiatan pengawasan sebaiknya dilakukan dengan sistem laporan.
Perlu ada pengawas khusus untuk mengendalikan laporan-
laporan itu untuk membuat evaluasi serta membuat alternatif
pemecahan bila ada masalah atau persoalan.
Pengawasan harus dilakukan secara sistematik dan kontinue
untuk itu perlu ada suatu rencana.
Pengawasan terhadap bahan, dapat dilakukan dengan menyusun
pertanyaan sebagai berikut :
- Apakah volume bahan yang dipesan sesuai dengan kebutuhan ?
- Apakah bahan yang dipesan sesuai dengan kualitas yang
ditentukan ?
- Apakah bahan datang pada waktunya ?
- Apakah bahan disimpan sebagaimana mestinya ?
- Apakah pemakaian bahan tidak boros ?
- Apakah tidak ada kehilangan bahan ?
Untuk pengawasan sumber daya lainnya perlu dibuat pertanyaan-
pertanyaan seperti itu pula.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 37


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Rangkuman

1. Manajemen pelaksanaan pekerjaan konstruksi sering disebut


pula sebagai Site Manajemen, hakekatnya adalah aplikasi dasar-
dasar manajemen pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi
2. Masukan proses pada pekerjaan konstruksi disamping 5 M
adalah dokumen kontrak dan peraturan dan standar konstruksi
3. Proses pelaksanaan konstruksi adalah :
- Perencanaan berupa rencana untuk maksud manajemen
pelaksanaan dan rencana teknis
- Pengorganisasian berupa organisasi pelaksana pekerjaan
konstruksi, tata laksana serta penempatan orang-orang dalam
organisasi
- Pelaksanaan pekerjaan konstruksi kegiatan meliputi :
Perintah, supervisi, inspeksi, evaluasi, kearsipan dan
pengembalian keputusan
- Pengawasan hakekat adalah upaya agar TQC dapat dicapai
4. Rencana pelaksanaan untuk maksud manajemen antara lain : Site
plan, Penjadwalan, susunan organisasi, rencana pengendalian
pelaksanaan, cash flow, rencana bahan, alat dan tenaga kerja
5. Rencana teknis antara lain site plan, gambar kerja, gambar detail,
gambar-gambar pekerjaan tambahan atau pekerjaan kurang dan
lain-lain
6. Pengawasan pada pekerjaan konstruksi terutama di focuskan
pada penggunaan jadwal pekerjaan, mutu bahan, alat, tenaga
kerja serta mutu hasil kerja. Pengawasan dilakukan pula
terhadap anggaran pekerjaan, melalui akuntansi pelaksanaan
serta tata buku keuangan, di proyek

Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud Site Manajemen atau Manajemen Lapangan ?
2. Apakah masukan pada proses Site Manajemen ?
3. Coba rumuskan Site Manajemen itu ?
4. Dokumen kontrak termasuk masukan dalam proses Site Manajemen.
Apakah yang dimaksud dengan dokumen kontrak itu ? Dokumen apa
saja yang perlu mendapat perhatian dan dipelajari dengan teliti ?
5. Standar dan Produksi dan pelaksanaan pekerjaan konstruksi juga
tergolong masukan. Dapakah anda sebut beberapa prasarana dan
standar konstruksi itu ?
6. Apakah yang dimaksud rencana teknis dan rumusan manajemen pada
site manajemen ?
7. Coba sebut type organisasi yang umumnya digunakan pada site
manajemen ?
8. Mengapa pelaksanaan lapangan tergolong pada garis lain dalam
organisasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi ?

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 38


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

9. Coba sebut secara garis besar tugas pokok site manager dan pelaksana
lapangan ?
10. Pelaksanaan pekerjaan konstruksi meliputi kegiatan apa saja ?
11. Apakah yang dimaksud dengan kegiatan supervisi, inspeksi dan
koordinasi pada tahap pelaksanaan ?
12. Pengorganisasian dalam pekerjaan konstruksi difokuskan pada
pengawas waktu, mutu dan biaya pelaksanaan. Mengapa ?
13. Mutu hasil pekerjaan konstruksi dipengaruhi faktor-faktor apa ?
14. Apakah perangkat untuk pengontrol mutu ?

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 39


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

BAB IV

ADMINISTRASI KONTRAK

IV.I PENDAHULUAN
IV.I.1 Pengertian kontrak
Kontrak adalah suatu perjanjian antara pihak, yang disusun berdasarkan
penawaran dan kesepakatan.
Persyaratan-persyaratan kontrak tersebut pada umumnya dibutuhkan oleh
hukum, sehingga penawaran dan kesepakatan itu mempunyai kekuatan
hukum.
Hukum dalam hal ini diartikan sebagai sejumlah aturan sebagai penunjuk
arah perilaku manusia yang mungkin ditegaskan oleh badan-badan yang
berwenang.
Kontrak untuk pekerjaan konstruksi biasanya, dibuat secara tertulis,
dengan mengikuti bentuk standard yang tersedia misalnya, FIDIC
(Federation Internationale Des Ingenieurs Conseils = The International
federation of consulting Engineers).

IV.I.2. Penawaran
Suatu undangan tender kepada kontraktor, mengandung arti agar
perusahaan tersebut menyampaikan penawaran untuk melaksanakan
suatu pekerjaan.
Di dalam undangan tender kadang-kadang dinyatakan, bahwa pemberi
tugas tidak terikat untuk menyepakati penawaran manapun. Dalam
penyepakati suatu penawaran, lazim dan beberapa kriteria sebagai
pedoman yang dipakai oleh pemberi tugas. Juga haruslah dinyatakan
berapa lama penawaran tersebut dianggap masih berlaku.
Di dalam menyampaikan penawaran tersebut, ditetapkan sejumlah aturan
yang harus diikuti, agar penawaran tidak ditolak seperti misalnya :
- Waktu penyampaian
- Format dan pernyataan-pernyataan yang telah ditentukan
- Amplop
- Lampiran-lampiran tertentu yang harus diadakan

IV.I.3. Persetujuan atau Kesepakatan


Suatu perjanjian atau kontrak baru dapat diwujudkan, apabila sudah ada
persetujuan atau penawaran.
Unsur-unsur yang terdapat dalam suatu persetujuan adalah :
- Persetujuan tidak berisi persyaratan-persyaratan
- Persetujuan harus disampaikan kepada penawar yang bersangkutan
- Persetujuan dapat dicapai melalui negoisasi, dengan dasar penawaran
yang diajukan.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 40


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

PROSES TENDER

UNDANGAN TENDER

PENGAMBILAN DOKUMEN

MEMPELAJARI DOKUMEN

PERHITUNGAN
TDK IKUT ? VOLUME

YA
AANWIJZING

BILL OF
YA QUANTITY
?

TIME SHEDULE
PERMINTAAN
HARGA SUB SURVEY LAPANGAN

METODE
KONSTRUKSI
BASIC PRICE
KELENGKAPAN
ADMINISTRASI

ANALISA HARGA
SATUAN
KEBUTUHAN
ALAT DAN
TENAGA
DIRECT COST

MARK UP

PENAWARAN

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 41


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Dokumen kontrak terdiri dari unsur-unsur sebagai berikut :


- Formulir kontrak (form of contract)
- Gambar-gambar (ontract drawings)
- Bill of quantities
- Spesifikasi
Didalam formulir kontrak terdapat artikel-artikel kesepakatan dasar,
persyaratan-persyaratan kontrak appendik :
Bagian yang membuat artikel-artikel kesepakatan dasar merupakan bagian
yang ditanda tangai oleh para pihak.
Susunan kelima dari artikel-artikel ini sudah baku, dan pada bagian-bagian
yang kosong harus diisi dengan :
- Nama kontraktor dan owner
- Tanggal penandatangan kontrak
- Lokasi dan lingkup pekerjaan
- Daftar gambar konstruksi
- Biaya pekerjaan
- Waktu pelaksanaan (kadang-kadang waktu pelaksanaan ini
dicantumkan di apendik)

Bagian persyaratan kontrak, pada umumnya memuat kewajiban kontraktor


dalam melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan seperti ditunjukkan
dalam gambar, dan diuraikan dalam bill of qualitites untuk kepuasan
Direksi pekerjaan/pengawas.
Pada bagian Appendik, termasuk persyaratan khusus kontrak, angsuran
pembayaran, jangka waktu pelaksanaan dan masa pemeliharaan.
Dalam isinya, maka dokumen kontrak paling tidak harus mengandung
informasi sebagai berikut :
a. Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan :
Hal ini diperjelas dengan informasi dengan berupa gambar (contract
drawing).
b. Persyaratan mutu pekerjaan :
Selain tercantum dalam gambar, maka hal ini diperjelas dengan
spesifikasi dan Bill of quantities.
c. Persyaratan-persyaratan kontrak :
Persyaratan-persyaratan ini, dianjurkan untuk tertulis, untuk
menghindari kesalahpahaman di antara para pihak di kemudian hari.
d. Biaya pekerjaan :
Biaya harus disepakati terlebih dahulu, berdasarkan penawaran dari
kontraktor.
Pada beberapa jenis pekerjaan, ada kemungkinan biaya dihitung
setelah pekerjaan selesai. Pada keadaan ini, maka tata cara
perhitungan tersebut jelas harus disepakati.
e. Rencana kerja :
Penetapan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan pekerjaan,
sangat penting bagi owner maupun kontraktor.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 42


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Bagi owner penting untuk memperkirakan saat serah terima


pekerjaan, yang berkaitan dengan program pemanfaatannya.
Bagi kontraktor penting dalam menentukan penyediaan sumber daya,
untuk menyelesaikan pekerjaan.

IV.2. KONTRAK FIDIC


FIDIC = FEDERATION INTERNATIONAL EDES INGENIEURS CONSEILS
PERSERIKATAN KONSULTAN TEKNIK SEDUNIA
Persyaratan kontrak FIDIC untuk pekerjaan sipil, berlaku untuk pekerjaan
yang dibayar berdasarkan bill of quantities (BQ). Apabila cara pembayaran
lump-sun atau cost plus atau sejenis ini lainnya, maka harus diadakan
perubahan-perubahan atau persyaratan-persyaratan dalam kontrak FIDIC
tersebut.
Kontrak FIDIC memerlukan satu sistem komunikasi yang konsisiten, tidak
dapat ditawar apabila diabaikan, kalau hak-hak para pihak tidak ingin
dirugikan. Bilamana komunikasi yang dibutuhkan itu menurut persyaratan
kontrak, harus tertulis, maka haruslah diikuti demikian secara konsekwen,
baik tentang waktu, prosedurnya dan rinciannya.
Kontrak FIDIC ini, telah digunakan secara luas di seluruh dunia.
Penerjemahannya dilakukan dalam berbagai bahasa resmi dunia seperti
Inggris, Jerman, dan Spanyol. Termasuk di Indonesia (ICD = International
Contral Bid) juga memakai kontrak FIDIC.
Kontrak ini tidak berakibat kepada sistem hukum negara tertentu. Namun
sistem hukum yang dipakai, haruslah dipahami secara jelas oleh kedua
pihak, yaitu pemberi tugas dan kontraktor.

Persyaratan kontrak FIDIC, terbagi atas tiga bagian :


Bagian I : Bagian ini adalah persyaratan umum kontrak, berisi pasal-pasal
baku tentang :
- standard kontruksi yang disyaratkan. Khususnya kepada
kontraktor, diberikan batasan-batasan khusus tentang
waktu dan basis pembayaran Tanggung jawab dan
kewenangan antara para pihak.
- Penjelasan secara umum yang berkaitan dengan keadaan
dan yang akan diterimanya.
Bagian II : Persyaratan Khusus Kontrak :
Bagian ini berisi pasal-pasal, yang dipilih dari pasal-pasal pada
bagian I, dengan penggunaan Garis Besar isinya adalah :
- Tentang ketertiban atau hak-hak dari pemberi tugas
- Sejumlah penjelasan/klasifikasi tentang asuransi, denda,
nominated sub-contractors, sertifikat dan pembayaran
Bagian III : Persyaratan khusus kontrak untuk pekerjaan pengerukan dan
reklamasi.
Bagian selebihnya dari kontrak FDIC ini, terjadi dari formulir penawaran
(form of tender) dan formulir perjanjian (form of agreement).

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 43


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

IV.3. PERSYARATAN UMUM KONTRAK


Ada tiga tahap kegiatan yang dilakukan kontraktor dalam
memperoleh/melakukan suatu proyek yaitu :
- Tahap pra-tender
- Tahap pelaksanaan dan pemeliharaan
- Tahap penyerahan pekerjaan
Berikut ini akan dibahas, sejumlah pasal-pasal dalam persyaratan umum
kontrak yang berkaitan dengan tanggung jawab dan kewajiban kontraktor
yang perlu memperoleh perhatian pada setiap tahap kegiatan tersebut
diatas. Pasal-pasal yang dibahas akan dipilih dan dibatasi, yang menurut
penulis sesuai dengan program pendidikan tingkat ini.

IV.3.1Tahap Pra-Tender
a. Bill of Quantities (BQ)
Pasal 55 berbunyi :
Volume yang tercantum di dalam BQ adalah perkiraan volume dari
pekerjaan, namun semuanya itu tidak dapat dianggap sebagai volume
yang nyata dan benar bagi pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor di dalam memenuhi kewajibannya di dalam kontraktor.
Yang perlu memperoleh perhatian adalah :
- Bahwa walaupun itu dinyatakan hanya perkiraan, namun karena
disiapkan oleh Pemberi tugas, kemungkinan besar tidak jauh
menyimpang dari kenyataan.
- Walaupun demikian perlu dilakukan pemeriksaan sedini mungkin
dengan melihat kepada spesifikasi maupun gambar-gambar yang ada.
Hal ini untuk meyakinkan ada atau tidak penyimpangan yang fatal
dari BQ tersebut.
Bagaimana waktu yang tersedia terasa sangat ketat, pemeriksaan ini
dibatasi atas item-item yang besar porsi biayanya.

b. Cara pembayaran
Pasal 57 : Pekerjaan-pekerjaan akan diukur secara bersih (netto), sesuai
dengan kebiasaan umum atau lokal, kecuali diuraikan secara khusus dalam
kontrak.
Ketentuan semacam ini tentu tidak jelas pengertiannya.
Kemungkinan-kemungkinan yang terlihat adalah :
- Pengalaman dalam dokumen tender, ada informasi tentang acuan cara
perhitungan volume atau ada lampiran cara-cara perhitungan
tersebut, maka perbedaan antara kontraktor dengan Pemberi Tugas
sangat diperkecil.
- Apabila hal-hal di atas tidak tercantum dalam dokumen tender, maka
kontraktor dapat mengambil referensi kepada :
- Pengalaman pelaksanaan proyek-proyek lain.
Kebiasaan yang berlaku diwilayah atau instansi pemilik proyek.
- Acuan standar yang diperkirakan sesuai, yang luas digunakan secara
internasional. Misalnya saya Principles of Measurement

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 44


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

(international) for of contruction 1979, yang diterbitkan oleh The


royal Institution of chatered surveyor di Inggris.

c. Peninjauan Lapangan :
Pasal 11 :
Pemberi tugas menyediakan bagai kontraktor dalam dokumen tender
seperti data hidrologi dan keadaan di bawah permukaan tanah, yang
didapatoleh atau atas nama Pemberi Tugas dari penelitian yang dilakukan
berkenaan dengan pekerjaan, dan tender dianggap sudah didasarkan atas
data-data tersebut, namun kontraktor bertanggung jawab atas penafsiran
yang dilakukan sendiri.
Kontraktor dianggap juga telah memeriksa dan meneliti lapangandan
daerah sekitarnya serta informasi yang tersedia yang berkaitan dengannya,
dengan sepuas-puasnya sebelum mengajukan penawaran, sebagaimana
bentuk dan sifat-sifatnya termasuk keadaan di bawah permukaan tanah,
hidrologi dan iklim, lingkup dan sifat dari pekerjaan dan bahan-bahan
yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan, saran-saran untuk
mencapai site dan akomidasi yang informasi yang diperlukan dianggap
telah diperoleh, yang berkaitan dengan resiko, hal-hal yang tidak diduga
dan semua keadaan lainnya yang mungkin mempengaruhi penawaran.

Hal-hal yang perlu memperoleh perhatian adalah :


Menurut persyaratan kontrak, tidak ada keharusan bagi kontraktor
untuk melakukan peninjauan lapangan. Namun kontraktor harus
melakukan peninjauan lapangan kalau disyaratkan oleh dokumen
tender (instruction to tenderers).
Dalam melakukan peninjauan lapangan, disusun satu tim yang
jumlah maupun kualifikasi anggotanya disesuaikan dengan jenis, luas
dan kompleksitas proyek. Anggota-anggota tim itu bisa terdiri dari
calon kepala proyek, estimator, ahli tanah.
Hal-hal yang penting untuk diamati adalah :
Ketersediaan tenaga kerja, bahan, penyewaan tanah dan alat-alat
konsturksi.
Pengetahuan dan pemahaman tentang agama, hari libur, adat,
kebiasaan dan aturan setempat. Juga harus mengetahui tingkat upah
buruh, akomodasi mereka di site dan transportasi mereka ke dan dari
site.
Ketersediaan ban dan tingkat nilai tukar mata uang asing.
Cara pengadaan air bersih, tenaga listrik dan bahan bakar, juga cara
penyediaan keamanan site, jalan sementara, telepon/media
komunikasi.
Penyediaan akomodsi bagi tenaga kerja asing (kalau ada). Kalau
dibuat bangunan di site untuk maksud tersebut, perlu diketahui
bagaimana status bangunan tersebut nantinya.
Ketersediaan fasilitas kesehatan

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 45


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Apabila tidak memadai, perlu dipertimbangkan biaya pengadaannya


termasuk obat-obatan dan tenaga medis juga perlu diketahui
ketersediaan fasilitas pendidikan untuk anak-anak.
Ketersediaan sub kontraktor, suplier dan penyewaan alat setempat.
Memperkirakan kemungkinan pengadaan kantor di luar site proyek,
yang menangani administrasi perusahaan, yang tidak berkaitan
langsung dengan proses konstruksi, namun penting untuk menjamin
kelancaran pengadaan tenaga kerja, bahan dan pengurusan import
(alat, bahan).
Pencocokan data-data penyelidikan tanah yang telah diberikan oleh
Pemberi Tugas. Hal ini menyangkut fasilitan umum yang harus
dibongkar atau dipindahkan. Sebagaimana pembanding data-data
tersebut, dapat dipergunakan hasil pengamatan atas topografi tanah,
galian-galian terbuka yang ada di sekitarnya.
Apabila diketahui adanya perbedaan antara data-data yang diberikan
dengan keadaan lapangan sebenarnya, maka hal ini harus
diberitahukan kepada Pemberi Tugas.

IV.3.2. Tahap Pelaksanaan


a. Tanggung Jawab umum Kontraktor
Segera setelah menerima surat persetujuan atas penawaran, maka
kontraktor bersama memberi tugas dianggap telah mengadakan atau
mengambil bagian dalam satu kontrak. Pada saat ini kontraktor harus
sudah menyiapkan diri untuk memikul tanggung jawab secara umum
seperti disebut pada pasal 8.

Pasal 8 :
(1) Kontraktor harus tunduk pada persyaratan kontrak, dan dengan
seksama dan segiat-gatnya melaksanakan dan menyelenggarakan
pekerjaan dan menyediakan semua pekerjaan termasuk pengawasan
terhadap, bawahan-bawahan, perakitan konsturksi dan barang
lainnya, baik bersifat sementara maupun tetap yang diperlukan
sesuai persyaratan didalam atau dapat disimpulkan dari kontraktor.
(2) Kontraktor bertanggung jawab sepenuhnya atas stabilita dan
keamanan yang memadai untuk semua kegiatan pekerjaan dan
konstruksi, dengen ketentuan kontraktor tidak bertanggung jawab
atas perencanaan atau spesifikasi pekerjaan permanen atau untuk
perencanaan atau spesifikasi setiap pekerjaan sementara yang
dipersiapkan oleh Direksi.

Beberapa hal penting yang dapat kita lihat dari tanggung jawab umum
kontraktor ini adalah :
Kontraktor bertanggung jawab untuk melaksanakan dan
menyelesaikan pekerjaan (termasuk masa pemeliharaan) sesuatu yang
telah disepakati. Apabila gagal memenuhi waktu ini, karena
kesalahan kontraktor, maka kontraktor harus membayar denda.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 46


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Harus diingat bahwa apabila perencanaan dari pekerjaan yang


disiapkan oleh Direksi sudah benar dan memuaskan, maka
kontraktor harus memastikan pekerjaan ini aman dalam berbagai
tahapan pelaksanaannya sampai selesai seluruhnya.
Untuk pekerjaan sementara, kontraktor bertanggung jawab untuk
keamanan bagian pekerjaan yang direncanakan sendiri.

Untuk pekerjaan sementara, ada 2 macam :


Dilihat dari perencanaannya : Pekerjaan sementara direncanakan oleh
direksi dan yang direncanaan oleh kontrak.
Dilihat dari statusnya setelah proyek selesai :
Ada pekerjaan sementara yang dibongkar kembali dan yang
dipertahankan sebagaimana adanya.

b. Mulainya pekerjaan :
Setelah menerima surat persetujuan dari Pemberi Tugas penawarannya,
maka untuk memulai pekerjaan, kontraktor membutuhkan 2 hal lagi yaitu :
Surat instruksi memulai pekerjaan dari Direksi.
Surat pemberitahuan dari Pemberi Tugas tentang ijin masuk site.
Pasal 41 : Kontraktor harus memulai pekerjaan-pekerjaan di site dalam
waktu yang disebutkan dalam keterangan tambahan (appendix) dari
kontraktor sesudah diterimanya perintah tertulis dari Direksi dan
harus melaksanakan hal tersebut dengan secepatnya tanpa ditunda
kecuali bila dengan tegas dibuatkan atau diperintahkan oleh Direksi
atau kesemuanya adalah di luar kekuasaan kontraktor.
Hal-hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan mulainya pekerjaan ini
adalah :
Periode mulainya pekerjaan dalam interval waktu tertentu seperti
yang disebutkan dalam Appendik, dapat disebutkan juga periode
mobilitas. Waktu penyelesaian pekerjaan dihitung sejak hari terakhir
periode mobilisasi.
Kalau kontraktor tidak memulai pekerjaan pada periode ini, dan tidak
dapat memberi alasan yang dapat diterima oleh Direksi, maka direksi
akan memberi peringatan. Bilamana dengan ini, kontraktor tidak
memulai pekerjaan dalam waktu 28 hari, maka Pemberi Tugas
menganggap kontraktor lalai maka Pemberi Tugas akan mengambil
alih pekerjaan atas tanggungan kontraktor.
Bilamana kontraktor tidak dapat melaksanakan pekerjaan, karena site
belum mampu disediakan oleh Pemberi Tugas, maka kontraktor
harus menulis surat kepada Direksi, tentang penyediaan site yang
diperlukan kalau site tersebut tetap tak tersedia, maka kontraktor
berhak :
Mendapat pembayaran atas biaya yang timbul atas keterlambatan
yang disediakan oleh kegagalan Pemberi Tugas menyediakan site.
Mendapat perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 47


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

c. Program
Persyaratan tentang program terdapat pada pasal 14. Hal-hal pokok yang
berkaitan dengan program dari kontraktor, adalah sebagai berikut :
Program harus disampaikan kepada Direksi, dalam suatu interval
waktu tertentu, setelah kontraktor menerima persetujuan atas
penawarannya.
Interval waktu biasanya disebut dalam persyaratan khusus, atau
dalam dokumen tender atau spesifikasi.
Program itu menerapkan secara garis besar cara pelaksanaan
pekerjaan. Berdasarkan ini, Direksi dan Pemberi Tugas akan
menyusun penyediaan gambar-gambar, site dan dana.
Program tersebut dapat dirubah, tanpa mengubah waktu
penyelesaian yang telah disepakati.
Persetujuan direksi terhadap program tersebut, tidak mengurangi
tanggung jawab kontraktor seperti tersebut dalam kontrak.
Program ini dapat diperlihatkan dalam bentuk bachrat atau lintasan
kritis, tergantung kepada kontraktor, kecuali ditetapkan secara khusus
dalam dokumen tender atau spesifikasi, yang diperlukan kontraktor
dari Direksi hanya persetujuan atas isinya, bukan bentuk
penyajiannya.
Kalau terjadi Direksi memutuskan bahwa program secara bar-chart yang
disampaikan kontraktor bukanlah hal yang diinginkannya, dan dia
menginginkan bentuk lintasan kritis, masa kontraktor berhak mendapat
pembayaran atas pembuatan program tersebut dan segala biaya lainnya
yang berkaitan dengan pembuatan itu.

d. Peralatan Proyek
Pasal 53 :
(1) Semua peralatan konstruksi, pekerjaan sementara dan bahan-bahan
yang disediakan oleh Kontraktor bila telah berada di site, maka
dianggap semata-mata untuk pelaksanaan pekerjaan tersebut dan
kontraktor tidak akan memindahkannya kecuali untuk keperluan
perpindahan dari satu bagian ke bagian lain didalam site itu tanpa
persetujuan tertulis dari Direktur, yang tidak akan menolaknya secara
tidak wajar.
(2) Sesuai pekerjaan selesai, maka kontraktor akan memindahkan dari
site satu peralatan konstruksi dan pekerjaan sementara konstruksi dan
pekerjaan sementara yang tertinggal dan setiap bahan-bahan yang
tidak terpakai milik kontraktor.
(3) Pemberi tugas setiap waktu tidak bertanggungjawab atas kehilangan
atau kerusakan untuk setiap peralatan konstruksi tersebut, pekerjaan
sementara pada pasal 20 dan pasal 65 dari persyaratan kontrak ini.
(4) Mengenai peralatan konstruksi yang telah diimpor oleh kontraktor
untuk keperluan pekerjaan, maka Pemberi Tugas membantu
kontraktor dimana diperlukan dalam mendapatkan setiap persetujuan

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 48


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Pemerintah untuk mengekspor kembali peralatan konstruksi tersebut


oleh kontraktor dalam hal untuk memindahkan peralatan tersebut.
(5) Pemberi Tugas akan membantu kontraktor dimana diperlukan dalam
mendapatkan ijin pabean dari peralatan konstruksi, bahan-bahan dan
barang-barang lain untuk keperluan pekerjaan.
(6) Persyaratan-persyaratan lain sehubungan dengan peralatan
konstruksi, pekerjaan sementara dan bahan-bahan akan dicantumkan
dalam Bagian II dan pasal 53 dimana perlu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan peralatan
konstruksi ini adalah :
Pekerjaan dianggap selesai apabila berita acara penyerahan pertama
pekerjaan
Pada saat ini, maka peralatan konstruksi, pekerjaan sementara, dan
bahan-bahan yang tak terpakai dapat dipindahkan. Namun beberapa
diantaranya harus tetap dipertahankan, untuk menyelesaikan sisa
pekerjaan selama masa pemeliharaan.
Dalam hal impor peralatan dengan jaminan dan diekspor kembali
setelah proyek selesai, maka kontraktor harus berhati-hati.
Ada kemungkinan banyak alat dan barnag-barang lain yang hilang karena
pencurian, hilang waktu service atau pergantian spareparts dan lain-lain.
Surat birokrasi yang amat kaku, akan menjadikan hal ini menjadi sulit
apabila saat tibanya mengekspor kembali.
Dalam hal ini pemecahan yang ada kira-kira :
Menjual barang-barang tersebut, dengan didahului pembayaran bea
masuknya.
Mengekspor kembali barang-barang tersebut, dengan bantuan
Pemberi Tugas dalam urusan dengan pihak Pemerintah. Peranan
Pemberi Tugas disini hanya membantu, dia tidak dapat menjamin
bahwa semua prosesur dapat dinilai dengan sukses.
Apabila kontraktor menganggap bahwa semua biaya yang
dikeluarkan untuk eksport tersebut ternyata lebih besar dari pada
nilai barang-barang itu sendiri, maka ada kemungkinan barang-
barang tersebut tetap akan dikeluarkan melalui pelabuhan masuknya
dulu, lalu dibuang di tengah laut.

e. Keadaan Fisik site :


Pasal 12 :
Sebelum mengajukan penawaran, kontraktor dianggap telah merasa
yakin atas kebenaran dan kelengkapan dari penawaran tersebut dan
terip dan harga-harga yang tercantum di dalam bill of Quantities dan
Schedule of Rates and Prices, kecuali ditentukan lain di dalam
kontrak, sudah mencakup seluruh kewajiban menurut kontrak dan
semua hal dan persoanal yang diperlukan untuk melaksanakan dan
memelihara pekerjaan dengan baik.
Akan tetapi jika selama pelaksanaan pekerjaan, kontraktor
menghadapi keadaan fisik selain keadaan cuaca atau mendapat

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 49


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

rintangan lainnya, dimana kondisi dan rintangan tersebut pada


hematnya tidak dapat diduga sebelumnya secara oleh kontraktor yang
berpengalaman, maka kontraktor dengan segera memberitahukan
secara tertulis kepada Direksi, dan kalau menurut pendapat Direksi,
keadaan atau rintangan itu tidak dapat secara wajar diperkirakan
sebelumnya oleh kontraktor yang berpengalaman, maka direksi akan
menerbitkan keterangan/ berita acara dan pemberi tugas akan
membayar biaya tambahan untuk mengatasi hal tersebut, termasuk
untuk :
(1) Melaksanakan perintah Direksi yang berkaitan dengan masalah
tersebut.
(2) Setiap pengukuran yang pantas dan wajar yang disetujui Direksi,
yang dilaksanakan perintah khususnya dari Direksi. (a) dan (b)
sebagai akibat terjadinya keadaan dan rintangan yang sedang
dihadapi.
Beberapa hal yang berkaitan dengan keadaan fisik ini adalah :
Kontraktor seharusnya sudah memperhitungkan keadaan fisik yang
diduga akan dihadapinya dalam masa pelaksanakan.
Di dalam kontrak kontraktor dilindungi, bahwa bila ternyata
kenyataan fisik yang dihadapi, menurut hematnya tidak bida
diperkirakan sebelumnya oleh kontraktor yang berpengalaman, maka
ia berhak atau tambahan pembayaran dan tambahan waktu, kalai
Direksi setuju atas pendapat kontraktor tersebut.
Kalau seandainya, keadaan fisik yang dihadapi itu ternyata lebih
mudah/ringan dibanding dengan dugaan Direksi pada waktu
menyiapkan BQ atau dugaan kontraktor pada waktu peninjauan site,
maka Direksi yang dapta tak dapat diperkirakan, dan dengan
demikian atas nama Pemberi Tugas menurunkan harga-harga satuan.
Direksi tidak dapat memakai pasal ini, untuk maksud tersebut.
Bilamana menghadapi kondisi fisik, yang tidak bisa secara wajar
diperkirakan oleh kontraktor yang berpengalaman, maka inisiatif
untuk memproses hal ini terletak di pihak kontraktor. Ini berbeda
dengan Variation order dimana yang berinisiatif dan aktif adalah
direksi.
Klaim tambahan pembayaran yang dibuat kontraktor harus
memenuhi dua syarat yaitu :
Bahwa kontraktor memang mengeluarkan tambahan biaya.
Bahwa keadaan tersebut menurut pendapat kontraktor memang
benar-benar tidak dapat secara wajar diperkirakan oleh kontraktor
yang berpengalaman.

f. Klaim
Perihal klaim tercantum dalam pasal 52 pasal ini cukup panjang, sehingga
pada tulisan ini bunyi pasal ini tidak akan tertulis lagi.
Disini hanya akan dikemukakan beberapa hal penting berkenaan dengan
klaim tersebut.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 50


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

(1) Klaim yang diajukan oleh kontraktor harus kuat dan menyakinkan,
logis alasanya dan disajikan dengan baik.
(2) Kontraktor hendaknya memberitahukan kepada Direksi setiap klaim
yang diajukan. Rincian klaim, dapat saja diajukan kemudian, pada
saat diajukan kemudian, pada saat dianggap tepat oleh kontraktor.
Tetapi waktu pengajuan itu, harus sebelum saat penyerahan kedua
dari pekerjaan.
(3) Walau klaim ini terdapat dalam pasal tentang variation order,
namun pengajuan klaim tidak terbatas hanya untuk varia tion order
tersebut melainkan berlaku untuk kontrak.
(4) Nilai daripada klaim, perlu disampaikan kepada Direksi setiap bulan,
dengan uraian serinci mungkin, Pengajuan klaim secara ini, akan
menjadi bagian dari tagihan pembayaran.
(5) Hal-hal yang dapat dijadikan bahan untuk klaim, antara lain adalah :
Kelebihan volume pekerjaan
Kesesuaian pelaksanaan item-item dari BQ.
Adanya pekerjaan baru
Penafsiran spesifikasi
Akses ke site
Keterlambatan mulainya pekerjaan
Keterlambatan selama pelaksanaan
Adanya kerusakan
Menunggu gambar-gambar
Keterlambatan persetujuan direksi atau pemberi tugas
Kondisi musim
Metode konstruksi
Penggantian material
Pemogojan
Keadaan fisik site
Kesulitan dengan supplier
Cacat pekerjaan yang telah diberitahukan
Tindakan-tindakan suatu nominated sub kontraktor
Variation order
Kebiasaan-kebiasaan setempat
Percepatan pekerjaan
Penundaan pekerjaan
Penyelidikan/pemeriksaan/pengujian
Tindakan oleh Pemberi tugas
Keterlambatan dalam pembayaran
Kesulitan dalam bea/cukai
Ijin kerja
Pengujian
Hak-hak yang syah/tertulis
Pemakaian sumber daya yang dibawah normal
Resiko-resiko khusus
Resiko yang dikecualikan

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 51


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

(6) Penyajian klaim, dapat dibuat dalam berbagai cara dan bentuk,
tergantung kepada masing-masing kontraktor, walaupun demikian
ada beberapa saran sistimatika sebagai berikut :

Pendahuluan
Berisi ikhtisar tentang inti materi yang ingin disampaikan oleh
kontraktor.
Latar belakang
Menguraikan data-data historis yang mempengaruhi pekerjaan
yang di klaim.
Argumentasi secara kontraktual :
Hal ini merupakan bagian penting dari penyajian klaim.
Diuraikan tentang pasal atau pasal-pasal yang dijadikan dasar
klaim.
Dimungkinkan juga untuk menunjukkan referensi tentang klaim
serupa yang diketahui yang berhasil dimenangkan melalui
arbitrasi atau pengadilan.
Data pendukung
Data ini dapat disajikan dalam lampiran.
Data ini sejauh dimungkinkan mencakup hal-hal berikut.
Catatan-catatan lapangan
Foto-foto
Laporan harian
Grafik
Perintah
Rencana kerja
Peta situasi
Analisa harga satuan yang sesuai
Gambar-gambar
Tagihan-tagihan
Daftar upah
Keuangan
Pada umumnya analisa keuangan, pada intinya merupakan
perbandingan antara biaya-biaya yang diperkirakan oleh kontraktor
sesuai rencana kerja yang disetujui dengan biaya-biaya yang terjadi
pada waktu melaksanakan pekerjaan yang dipengaruhi oleh keadaan-
keadaan yang dijadikan klaim tersebut.

g. Tingkat Kemajuan pekerjaan


Tingkat kemajuan pekerjaan, sebenarnya sudah tercermin dalam rencana
kerja. Ada kemungkinan bahwa, pemberi tugas menginginkan pekerjaan
dapat diselesaikan lebih awal, sehingga tingkat kemajuan pekerjaan
diperbesar.
Namun dalam hal ini kontraktor tidak wajib mematuhi setiap perintah
Direksi untuk mempercepat kemajuan pekerjaan, selain seperti disebut
pada pasal 46.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 52


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Jika untuk sesuatu alasan, tanpa mengurangi hak kontraktor untuk


sesuatu perpenjangan waktu jika tingkat kemajuan pekerjaan dari
setiap bagian pada setiap waktu menurut pendapat Direksi sangat
lambar untuk menyakinkan penyelesaian pekerjaan sesuai waktu
yang telah ditentukan atau perpanjangan waktu penyelesaian, maka
Direksi akan memberi tahu secara tertulis kepada kontraktor dan
kontraktor atas dasar tersebut mengambil langkah yang perlu dan
direksi dapat menyetujui untuk mempercepat kemajuan penyelesaian
pekerjaan atau bagian pekerjaan sesuai waktu yang telah ditentukan
atua perpanjangan waktu.
Kontraktor tidak berhak atas biaya tamabahan untuk langkah-langkah
tersebut. Jika setiap pembertahuan Direksi pada pasal ini berakibat
bahwa kontraktor harus meminta ijin wakil Direksi untuk
mengerjakan setiap macam pekerjaan pada malam hari atau hari
minggu, bila hari minggu itu diakui setempat sebagai hari libur atau
pada hari-hari lain yang setempat diakui sebagai hari libur maka
permintaan ijin tidak dapat ditolak tanpa alasan yang wajar.

h. Masa pemeliharaan :
Masa pemeliharaan dan kerusakan terdapt pada pasal 49.
Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :
(1) Lamanya masa pemeliharaan, biasanya sudah dicantumkan dalam
dokumen tender.
Direksi tidak dapat mengubah masa pemeliharaan ini dengan
mengeluarkan perintah atau variation order.
(2) Dalam masa pemeliharaan, kontraktor melaksanakan :
Sisa pekerjaan yang belum selesai
Perbaikan atas pekerjaan yang cacat/rusak
Menjaga semua bangunan permanen dalam keadaan seperti
disyaratkan kontrak pada waktu Direksi menerbitkan berita acara
penyerahan pertama.
Tetapi kontarktor tidak bertanggung jawab atas kerusakan yang
normal/wajar.
(3) Apabila kerusakan pada pekerjaan pada masa pemeliharaan ini
disebabkan oleh Pemberi Tugas, atau hal-hal selain yang disebut pada
point 4 dibawah, maka kontraktor dapat melakukan perbaikan kalau
diminta oleh Direksi.
Dalam hal ini diperhatikan :
- Bahwa Direksi tidak dipernenankan menerbitkan variation order
selama masa pemeliharaan, karena dengan adanya penyerahan
pertama, pekerjaan tersebut sudah dianggap selesai.
- Oleh karena itu, maka pekerjaan itu dibayar oleh Pemberi tugas
sebagai pekerjaan tambah dengan harga satuan yang baru atau
day works
(4) Untuk pekerjaan yang menurut pendapat Direksi perlu dilaksanakan
karena memakai bahan yang keliru, cara pelaksanaan yang buruk,

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 53


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

atau kalau kontraktor gagal memenuhi kewajibannya, maka


semuanya dilaksanakan oleh kontraktor atas biaya kontraktor.
(5) Apabila kontraktor tidak melaksanakan kewajibannya pada masa
pemeliharaan sebagaimana diperlukan oleh Direksi, maka Pemberi
tugas dapat menunjukkan orang lain untuk melaksanakannya dan
semua biaya akan dipotong dari sisi pembayaran kontraktor.

IV.3.3. Tahap Penyerahan Kedua :


a.Berita Acara Penyerahan Kedua
Masalah ini tercantum dalam 61 dan 62 :
Berita acara penyerahan kedua, diharapkan bisa diterbitkan kira-kira
bersamaan dengan selesainya masa pemeliharaan. Tetapi ini tidak
wajib atau keharusan. Penerbitnya tergantung dari selesainya semua
sisa pekerjaan yang menjadi kewajiban kontraktor untuk
melaksanakannya pada masa pemeliharaan.
Berita acara akan diterbitkan dalam kurun waktu 28 hari setelah
berakhirnya masa pemeliharaan, bilamana semua pekerjaan termasuk
perbaikan telah diselesaikan. Seandainya masih ada pekerjaan yang
harus dilaksanakan, maka berita acara ini tidak dikeluarkan sampai
saat kontraktor menyelesaikan seluruh sisa pekerjaan untuk kepuasan
Direksi.
Direksi harus menerbitkan Berita Acara segera setelah ia menimbang
bahwa semua pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor telah
memuaskan, tanpa ada kewajiban kontraktor untuk menanyakannya.
Adanya berita acara tersebut tidak berarti membebaskan para pihak
dari tanggung jawabnya secara hukum. Tanggung jawab ini berlanjut
selama jangka waktu tertentu awpweri diuraikan dalam peraturan
hukum sesuai dengan sifat pekerjaan tertentu. Para pihak, dapat
dipanggil setiap saat dalam kurun waktu itu untuk diperiksa.

b. Perhitungan Biaya Akhir (Final Account) :


Masalah ini, secara samar-sama disinggung dalam pasal 60 :
(1) Kecuali jika ditentukan lain, maka pembayaran dilakukan dengan
jarak waktu bulanan sesuai dengan persyaratan yang tercantum pada
Bagian II yang diberi nomor 60.
(2) Bila uang muka diberikan oleh Pemberi Tugas kepada kontraktor
sehubungan dengan peralatan konstruksi dan bahan-bahan maka
persyaratan pembayaran dan pengembalian pembayaran harus diatur
dalam Bagian II dengan dinomori 60.
(3) Jika pelaksanaan pekerjaan memerlukan impor bahan, instalasi dan
peralatan dari sebuah negara lain pada dimana pekerjaan tersebut
dilaksanakan, atau bila pekerjaan atau bagiannya dilaksanakan
dengan tenaga kerja yang diimpor dari negara lain, atau jika ditinjau
dari keadaan lain dianggap hal tersebut adalah perlu atau diinginkan
maka sebagian pembayaran yang dilakukan dalam kontrak harus
dilakukan dalam mata uang asing yang sesuai dengan persyaratan

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 54


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

pasal 72. Persyaratan pembayaran yang dilakukan harus tercantum


pada Bagian II dengan dinomori 60.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :


Dalam masa pemeliharaan, kontraktor bekerjasama dengan Direksi
atau wakilnya untuk membuat perhitungan biaya akhir yang
jumlahnya akan disepakati bersama. Dengan adanya hal ini, maka
semua perbedaan dan ketidaksepakatan yang terjadi sebelumnya
berarti telah dihapuskan.
Setelah terbitnya Berita Acaara penyerahan kedua, kurun waktu
tertentu harus tercantum dalam bagian II, dalam masa kontraktor
adakan menyiapkan usulan tentang final account dan menyampaikan
kepada Direksi.
Direksi juga diberitahu sejumlah waktu tertentu, seterimanya usulan
kontraktor, dalam mana dia harus menetapkan jumlah biaya akhir
dan mengeluarkan Final Certificate.
Final Certificate merupakan evaluasi Direksi tentang biaya pekerjaan
yang dilaksanakan. Disini dinyatakan juga sisi pembayaran yang
harus diberikan kepada kontraktor atau sebaliknya biaya yang harus
dikembalikan oleh Kontraktor kepada Pemberi Tugas.
Pelaksanaan dari pada hal ini dilakukan dalam kurun waktu 28 hari
setelah keluarnya final certificate.
Disamping pasal-pasal tersebut dimuka yang merupakan sebagian pasal-
pasal yang dapat dikelompokkan sebagai tanggungjawab dan kewajiban
pihak kontraktor, maka di bawah ini akan dibahas lebih lanjut sebagai
prosedur dan klasifikasi dari kegiatan pelaksanaan.

(1) Setting Out (pematokan)


Persyaratan tentang ini terdapat pada pasal 17.
Hal-hal yang penting diperhatikan adalah
Setting out dari setiap pekerjaan utama, sebagian dikerjakan oleh
Direksi dan sebagian oleh kontraktor dan kalau terjadi kesalahan
karena kelirunya referensi awal yang diberikan oleh Direksi, maka
kontraktor akan dibayar.
Kontraktor berkewajiban memasang patok dengan benar,
berdasarkan referensi-referensi yang diberikan oleh Direksi. Patok
maupun BM harus dilindungi dan dijaga. Kontraktor tidak
diharapkan untuk melakukan sendiri seluruh pengukuran proyek.
Adalah menjadi kewajiban Direksi untuk menentukan titik-titik
duga utama.
Kontraktore harus menyediakan semua alat dan tenaga kerja yang
dibutuhkan untuk setting out. Hal ini akan menjadi sangat tinggi
biayanya, tergantung dari kebutuhan direksi.
Jadi, sebaiknya pada tahap pra-tender sudah ada kejelasan dan
kesepakatan tentang daftar alat dan tenaga kerja.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 55


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

(2) Lalu lintas


Persyaratan tentang penggunaan jalan umum maupun pribadi dan
pembebanan khusus, terdapat pada pasal 29 dan 30.
Adapun hal-hal yang penting yang perlu diperhatikan adalah :
Penggunaan jalan umum maupun pribadi sebagai jalan masuk
oleh kontraktor, harus dijamin tidak menganggu kegiatan
masyarakt. Kontraktor juga harus menjamin, tidak ada gangguan
terhadap pemilik jalan pribadi, hak milik dan jalan setapak.
Segala biaya adanya kerusakan dan sejenis itu yang terjadi karena
kelalaian kontraktor, maka semuanya itu ditanggung oleh
kontraktor.
Salah satu kesulitan dalam mobilisasi alat berat adalah rusaknya
jalan raya atau jembatan yang dilalui, karena umurnya sudah tua
atau daya dukungan seperti itu, maka harus ditempuh alternatif
berikut :
o Kontraktor harus menyeleksi route yang dilalui
o Kontraktor harus memilih alat angkut membatasi muatan, dan
mengatur cara muat, sehingga dihindari terjadinya musibah
yang tidak perlu ada jalan raya atau jembatan.
Apabila alternatif diatas tidak dimungkinkan, dan diperhitungkan
akan terjadi kerusakan, maka kontraktor harus memberitahukan
kepada Direksi atau wakilnya tentang berat muatan yang akan
lewat disertai keterangan lain tentang kegiatan tersebut.
Pemberitahuan ini disertai dengan usulan untuk melindungi atau
memperkuat jalan raya atau jembatan yang terkait.
Bila perlindungan atau perkuatan tersebut memang tidak
dibutuhkan menurut Direksi, maka Direksi harus memberikan
jawaban ini dalam tempo 14 hari seterimanya usulan dari
kontraktor tersebut diatas.
Apabila dalam tempo ini tidak ada jawaban, dengan menyertakan
akan melaksanakan usulannya, diperlukan dengan menyertakan
perubahan-perubahan yang diperlukan oleh Direksi.

Kalau item ini ada dalam BQ, maka kontraktor akan dibayar
berdasarkan item tersebut. Apabila tidak ada, maka Pemberi Tugas
akan membayarnya.
Kalau prosedur demikian telah dilalui, namun kerusakan tetap
terjadi juga, dan akan diklaim, maka yang akan bernegosiasi
tentang hal ini adalah Pemberi Tugas, bukan kontraktor. Sejumlah
klaim yang disetujui oleh Pemberi tugas, dan dibayar oleh
kontraktor akan diganti oleh Pemberi tugas.
Namun apabila ternyata menurut pendapat Direksi, terjadinya
kerusakan tersebut karena kelalaian kontraktor dalam mengamati
dan menyeleksi route yang memadai atau untuk memperkuat jalan
raya/jembatan, maka klaim yang telah dibayar oleh Pemberi tugas
harus dikembalikan oleh kontraktor.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 56


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Jadi singkatnya adalah :


o Penggunaan jalan raya dan jembatan tanpa mengubahnya
merupakan tanggung jawab kontraktor.
o Bila struktur itu memang perlu di perkuat dan Direksi
menyetujuinya, maka Pemberi Tugas akan membayar biaya-
biaya yang berkaitna
o Tetapi apabila Pemberi Tugas tidak di libatkan maka biaya-
biaya tersebut menjadi beban kontraktor sendiri.

(3) Kebersihan site :


Pasal 32 memuat tentang kewajiban kontraktor untuk menjadi site
bebas dari sampah, bahan-bahan sisa dan barang-barang yang tidak
terpakai lainnya.
Pada masa pelaksanaan pekerjaan, adalah sangat mungkin Direksi
sering mengeluh soal ini. Bukan mustahil Direksi mengeluarkan
perintah kepada kontraktor untuk melaksanakan pembersihan site
dengan lebih sering dan lebih baik.
Perintah ini bukan variation order. Ini adalah kewajiban kontraktor.

(4) Penimbunan Struktur dalam Galian


Pasal 38 memuat ketentuan perlunya pemeriksaan dan persetujuan
Direksi atau wakilnya atas pondasi atau bagian pekerjaan yang
terdapat dalam galian. Merupakan hal yang penting adalah bahwa
kontraktor tidak akan menimbun atau menutup bagian pekerjaan
apapun tanpa persetujuan Direksi atau wakilnya.

Kontraktor harus memberitahu wakil direksi, kapan bagian-bagian


pekerjaan tertentu siap untuk diperiksa sebelum dilakukan
penimbunan.
Wakil direksi wajib segera berangkat tanpa ditunda apabila dia akan
melakukan pemeriksaan di tempat. Bila dia memandang tidak perlu
hadir, maka hal ini harus diberitahukan kepada kontraktor.
Kadang-kadang direksi menginginkan untuk membuka kembali
bagian-bagian pekerjaan yang telah ditutup. Kalau hal ini memang
diperlukan, maka kontraktor harus melakukannya. Apabila didapati
bagian pekerjaan tersebut telah dilaksanakan tersebut dibayar oleh
Pemberi tugas. Tetapi bila bagian pekerjaan yang dibuka tersebut
tidak memuaskan, maka biaya-biaya untuk membuka dan
memperbaiki pekerjaan menjadi tanggungan kontraktor.
IV.4. PERSYARATAN KHUSUS KONTRAK
Persyaratan ini dibuat untuk menampung kebutuhan akan keadaan khusus
dari proyek yang sedang dilaksanakan.
Pasal-pasal yang dicantumkan sehubungan dengan persyaratan umum
kontrak, namun pada persyaratan umum ini belum lengkap.
Persyaratan-persyaratan pada bagian ini, bervariasi sesuai kebutuhan
khusus.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 57


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Sebagai gambaran, maka dibawah ini diberitahukan kemungkinan


persyaratan-persyaratan khusus yang umumnya dicantumkan :
A. Pasal 1 : Definisi
Ditambahkan definisi-definisi sesuai keperluan
B. Pasal 2 : Wewenang dan kewajiban Direksi
Dibuat persyaratan dengan mana persetujuan khusus diperlukan dari
Pemberi Tugas.
C. Pasal 5 : Bahasa dan Hukum
Disebut bahasa yang dipakai ..
Hukum kepada mana kontrak ini tunduk
D. Pasal 8 : Tanggungjawab umum kontraktor
Menampung tenaga kerja setempat dan pembelian barang-barang
setempat
E. Pasal 10 : Performance bond
Bentuk dan besarnya Performance bond. Batas waktu penyerahannya
F. Pasal 14 : Program
Batas waktu penyerahan program
G. Pasal 15 : Kepala Proyek Kontraktor
Bahasa yang harus dikuasai oleh Kepala Proyek
Pendaftaran Tenaga Kerja Asing
H. Pasal 16 : Pegawai Kontraktor
Bahasa yang harus dikuasai oleh staf lainnya dikontraktor.
Pengertian tenaga kerja yang direkrut setempat. Mata uang yang
dibayarkan kepada Staf Kontraktor.
I. Pasal 21 : Asuransi Pekerjaan
Tersedianya surat asuransi sebelum mulainya pekerjaan
Penggunaan perusahaan asuransi setempat
Tambahan asuransi pekerjaan yang diperlukan sesuai keadaan khusus
yang ada.
J. Pasal 24 : Kecelakaan atau terlukanya pekerja
Pembayaran kepada lembaga pemerintah (mungkin ini maksudnya
kewajiban Astek kalau di Indonesia)
K. Pasal 34 : Buruh
- Perijinan dan pencatatan tenaga asing
- Pengembalian ke tempat asal
- Pengadaan perumahan sementara untuk pegawai
- Kebutuhan akomodasi untuk staf Pemberi Tugas dan Direksi
- Standar akomodasi yang disesuaikan
- Pengadaan jalan masuk, rumah sakit, sekolah, listrik, air, drainase,
pemadam kebakaran, balai masyarakat, toko, telepon
- Kondisi dan jam kerja
- Upah
- Keterkaitan dengan undang-undang perburuhan
- Catatan keselamatan dan kesehatan kerja
- Rincian selengkapnya harus dimasukkan dalam spesifikasi

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 58


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

L. Pasal 36 : Mutu Bahan


Penggunaan bahan setempat
M. Pasal 43 : Waktu penyelesaian
Penjelasan penyelesaian bertahap (kalau diperlukan)
N. Pasal 45 : Kerja Malam atau Minggu
Penjelasan keperluan khusus untuk kerja pada malam hari atau hari
libur yang berlaku setempat
O. Pasal 47 : Bonus dan Denda
- Bonus (bila ada) untuk tercapainya target waktu
- Rincian denda dan bonus disebutkan dalam spesifikasi
Untuk denda, dirinci tentang jumlahnya, cara-cara pemotongan,
batas tertinggi, mata uang dan pengurangan bila pekerjaan secara
materiil telah selesai.
Dalam hal bonus dirinci tentang mata uang yang dibayarkan.
P. Pasal 49 : Pemeliharaan dan Kerusakan
Pada kasus-kasus dimana perbaikan permanen tidak dilaksanakan
oleh kontraktor, maka pada pasal ini ditambahkan persyaratan yang
berkenaan dengan perbaikan sementara atas jalan yang rusak yang
dipakai selama pelaksanaan pekerjaan dan biaya-biaya atas kerusakan
tersebut sampai dengan berakhirnya masa pemeliharaan atau sampai
diserahkannya site untuk maksud dilakukannya perbaikan permanen
(yang manapun yang terjadi lebih dulu).
Q. Pasal 53 : Peralatan
- Penyewaan alat, penjualan atau pembuangan alat, pembayaran
atau pembebasan bea masuk, biaya pelabuhan, sandar dan biaya-
biaya lain yang berkenaan dengan alat
- Diberi batasan-batasan (apabila digunakan) atas alat sewa,
sewa beli, kepemilikan dan lain-lainnya
- Tidak termasuk dalam pasal ini, adalah kendaraan yang
digunakan untuk angkutan tenaga kerja, alat atau bahan ke dan
dari Site
R. Pasal 59 : Nominated Sub Contractor
Penjelasan tentang perencanaan oleh subcontractor (bila ada)
S. Pasal 60 : Sertifikat dan Pembayaran
- Uang muka dan cara pengembaliannya
- Pemotongan dan pencairan retensi, prosentase dan batas retensi
- Tempat pembayaran, frekwensi, pembayaran (bila tidak bulanan)
- Jumlah minimum sertifikat (pembayaran) dan berapa lama
keluarnya pembayaran setelah terbitnya sertifikat tersebut
- Mata uang
- Dan lain-lain yang dianggap perlu dalam hal ini
T. Pasal 68 : Notice :
- Alamat Pemberi Tugas
- Alamat Direksi
U. Pasal 70 : Perubahan dalam biaya dan Perundang-Undangan ;

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 59


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

- Perubahan nilai kontrak dalam porsi asing maupun rupiah karena


adanya perubahan upah dan tunjangan buruh dan karyawan lokal,
perubahan dalam biaya bahan untuk pekerjaan permanen atau
sementara, atau dalam bahan bakar, listrik, ongkos angkut,
asuransi, bea masuk dan lain-lain
- Formula yang dipakai untuk menghitung perubahan harga (kalau
ada)
V. Pasal 73 : Pajak
Pembayaran pajak oleh kontraktor dan karyawannya (PPh misalnya)
W. Pasal 74 : Rupa-rupa
- Peraturan-peraturan tentang impor
- Peraturan-peraturan tentang bahan peledak
- Suap dan korupsi
- Foto-foto pekerjaan
- Dan lain-lain yang dianggap perlu
Adanya kontrak lanjutan dari proyek tertentu (repeat order)
Pemilik memerlukan adanya kegiatan yang lebih awal di Site
Dipandang menguntungkan untuk melibatkan kontraktor
dalam tahap perencanaan

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 60


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

TREE - DIAGRAM
JENIS KONTRAK KONSTRUKSI

1. SELECTIVE COMPETITION .
2. OPEN COMPETITION.
3. NEGOTIATED CONTRACT.
4. EARLY SELECTION = PEMELIHAN SECARA DINI TENDER DUA
TAHAP
Pada tahap pertama, diundang sejumlah kontraktor untuk
mengajukan penawaran atas pekerjaan-pekerjaan pokok dari suatu
proyek Biasanya dalam bentuk BQ yang disederhanakan Pada
tahap ke dua, kontraktor yang menang akan diajak negoisasi
untuk mencapai kesepakatan harga proyek berdasarkan
penawaran pada tahap pertama.
5. DESIGN AND BUILD = MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN
Pemilik menunjuk kontraktor untuk membuat perencanaan suatu
proyek sekaligus melaksanakannya.

CLIENT

CONTRACTOR

ARCHITECT CONSULTANTS QUANTITY


SURVEYOR
6. PACKAGE DEAL = KONTRAK PAKET
Hampir sama dengan jenis Design and build. Bedanya, dalam kontrak
paket, design bangunan dipilih oleh Pemilik dari buku atau bangunan
bangunan yang sudah ada.

7. TURNKEY METHO = CARA PUTAR KUNCI


Semua pekerjaan, mulai dari membuat desain, melaksanakan
pembangunan sampai dengan menyediakan perlengkapan dalam,
ditangani oleh satu kontraktor.
Kadang-kadang juga termasuk menyediakan tapak bangunan.
Jadi Pemilik terima jadi dan siap untuk dipakai, tinggal putar kuncinya
saja.

8. MANAGEMEN CONTRACT = KONTRAK PENGELOLAAN


Istilah ini dipakai untuk menjelaskan suatu cara mengatur kelompok
pelaksana dan proses pelaksanaan pekerjaan.
Kontraktor utama menjual kecakapan manajemen yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan suatu proyek dan untuk itu mendapat imbalan
sebagai pengganti biaya-biaya overhead ditambah sejumlah
keuntungan.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 61


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

9. CONTRUCTION MANAGEMENT CONTRACTING = KONTRAK


MANAJEMEN KONSTRUKSI
Merupakan suatu alternatif bagi managemen contract
Pemilik emili suatu kontraktor, yang selanjutnya bertanggungjawab
untuk menunjuk kelompok perencana.
Pemilik hanya berhubungan dengan kontraktor
Dalam cara CM ini kontraktor mengendalikan tahap perencanaan
maupun pelaksanaan.

CLIENT

ARCHITECT CONSTRUCTION
MANAGEMENT
CONTRACTOR
QUANTITY
SUPERVEYOR
CONSTRUCTION/
KONTRAKTOR-
KONTRAKTOR
CONSULTANTS SPESIALIS

10. PROJECT MANAGEMENT = CARA PIMPRO


Pemilik menunjuk Proyek Manager, yang selanjutnya
bertanggungjawab menunjuk konsultan perencana dan memilih
kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan.
Fungsi Proyek Manager adalah mengatur dan mengkoordinasikan
jadwal kegiatan perencanaan maupun pelaksanaan.

CLIENT

PROJECT
MANGER

ARCHITECT CONTRACTOR

QUANTITY
SURVEYOR

CONSULTANT

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 62


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

11. MANAGEMENT FEE CONTRACT = KONTRAK IMBAL KELOLA


Serupa dengan kontrak const plus
Kontraktor sepakat untuk melaksanakan proyek sesuai biaya
sebenarnya.
Sebagai imbalannya, kontraktor memperoleh sejumlah balas jasa /
bonus.

12. FAST TRACKING = JALUR CEPAT


Dalam cara ini, terjadi kegiatan tumpang tindih antara perencanaan dan
pelaksanan dalam suatu proyek. Perencanaan dan pelaksanan berjalan
bersama. Oleh karena itu, ada kemungkinan terjadi banyak kontrak
untuk suatu proyek. Misal saja kontrak untuk pekerjaan fondasi,
kontrak untuk pekerjaan struktur bagnunan atas dan lain-lain. Dan
kontraktornyapun dapat berbeda-beda.

13. MEASURED TERM


Biasanya terdapat pada proyek-proyek pemeliharaan yang besar
(maintenance work). Dalam hal ini kontraktor diberikan pekerjaan
pemeliharaan atas berbagai bagian bangunan. Setelah selesai kontraktor
dibayar berdasarkan harga-harga yang telah disetujui.

14. SERIAL TENDER = TENDER BERSAMBUNG


Cara ini merupakan pengembangan dari kontrak negosiasi, dimana
suatu kontraktor telah berhasil melaksanakan suatu kontrak dari
proyek sejenis. Pekerjaan berikutnya dilaksanakan berdasarkan harga
satuan penawaran awal.
Pada mulanya, para kontraktor bersaing untuk memenangkan satu
proyek saja. Namun pada tahap ini, sudah diantisipasi adanya
kemungkinan proyek sejenis dimasa yang akan datang, yang dapat
diperhitungkan dalam mengajukan penawaran proyek pertama
tersebut.

15. BULK PUCHASE AGREEMENTS = KESEPAKATAN PEMBELIAN


TERTENTU
Dalam cara ini pemilik telah menjalin kerja sama dengan perusahaan
tertentu untuk mengadakan barang-barang tertentu dalam julah dan
periode tertentu.
Kontraktor membuat penawaran berdasarkan harga-harga dari
perusahaan tersebut.

16. SPECULATIVE WORK = PEKERJAAN SPEKULASI


Hal ini biasanya terjadi pada pemilik yang bergerak dalam usaha
properti. Karena adanya permintaan pasar, maka pemilik dapat
membangun sejummlah rumah tertentu atau pabrik tertentu untuk
dijual. Kegiatan ini tentu didahului oleh survey pasar.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 63


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

Untuk memenuhi maksud ini, maka peilik dapat melaksanakan sendiri


pekerjaan mulai dari penyediaan tanah, perijinan, perencanaan dan
pelakasnaan konstruksi. Tetapi dapat juga menunjuk arsitek untuk
membuat perencanaan dan kontraktor untuk pelaksanaan konstruksi.

17. DIRECT LABOUR = SEWA KELOLA


Biasanya dilakukan oleh pemerintah (Pemda atau Departemen PU)
untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan yang rutin.

18. BUILD, OPERATE AND TRANSFER (BOT)= MEMBANGUN


MENGOPERASIKAN DAN MENYERAHKAN KEMBALI
Ini sebenarnya salah satu bentuk penanaman modal.
Perusahan yang melakukan kontrak ini lebihg tepat disebut investor.
Dalam cara ini, maka seluruh kegiatan pekerjaan mulai dari penyediaan
lahan, study kalayak, perencanaan, pelaksanaan pekerjaan,
pemeliharaan, penyediaan perlengkapan / fasilitas, dilakukan dan
dibiayai oleh investor.
Sebagai imbalannya, maka investor diberi hak untuk mengoperasikan
bangunan tersebut secara komersial untuk selama jangka waktu
tertentu.
Setelah masa pengopreasian habis, maka bangunan tersebut diserahkan
kepada pemilik.
Didalam setiap tahap kegaitan pembangunan proyek, investor dapat
memakai jasa-jasa perusahaan / perorangann yang ahli dibidang itu.

A. LUMP SUMP PRICE = HARGA TOTAL PASTI


Kontraktor harus menghitung volume pekerjaan berdasarkan
gambar-gambar dan spesifikasi yang diterima, dan dengan dasar
ini menentukan harga penawaran. Resiko bagi kontraktor terdapat
dalam tahap perhitungan volume dan juga dalam penentuan
harga. Untuk menghadapi kemungkinan resiko semacam itu,
maka kontraktor cenderung mempertinggi harga penawaran

B. SCHEDULE OF RATE = DAFTAR HARGA SATUAN


Dalam cara ini bagian-bagian pekerjaan yang belum dapat
ditentukan secara pasti, hanya ditawar harga satuannya saja.
Bagian volumenya tidak ada / dikosongkan.
Dengan cara ini, tidak dapat diperkirakan harga kontrak atau
harga akhir suatu proyek.

C. BILL OF QUANTITIES = HARGA SATUAN PEKERJAAN


Kontraktor hanya memusatkan perhatiannya pada harga saja,
karena semua pihak menggunakan data ukuran yang sama.
Bagian-bagan pekerjaan beserta volumenya sudah diberikan
dalam dokumen tender.

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 64


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

D. BILL OF APPROXIMATE = QUANTITIES


Kadang-kadang tidak mungkin untuk mengukur bagian-bagian
pekerjaan tertentu secara tepat. Dalam hal ini maka Bill of
Approximate Quantities dipakai dan pengukuran seluruh bagian
pekerjaan dilakukan setelah proyek selesai.

E. COST PLUS PROSENTASE


Kepada kontraktor dibayarkan biaya-biaya upah, bahan, peralatan,
sub kontraktor dan overhead, serta dijumlah prosen sebagai
keuntungan.

F. COST PLUS FIXED FEE


Keuntungan untuk kontraktor ditetapkan dan disepakati lebih
dahulu

STRATEGI MENGELOLA KONTRAK


1. Membuat investasi / catatan tersendiri yang akurat tentang :

a. Semua hak langsung, serta cara dan prosedur untuk


merealisasikannya
b. Semua hak tidak langsung, serta cara dan prosedur untuk
merealisasikannya
c. Semua kewajiban yang harus dipenuhi, serta sanksi bila lalai

2. Melakukan pencatatan secara tertulis maupun visual atas semua


kejadian selama pelaksanaan kontrak

3. Mempersiapkan dan membuat tuntutan untuk mendapatkan hak-hak


langsung maupun tidak langsung

4. Semua prosedur yang ada, harus diterjemahkan dalam bentuk Proses


Operasi Standar (POS)

STANDARD-STANDARD KONTRAK YANG BERLAKU DI


INDONESIA
1. Local Competitive Bidding (LCB) : umumnya dalma proyek-proyek
milik Pemerintah yang dibiayai sepenuhnya dari APBD / APBN
2. International Competitive Bidding (ICB) : umumnya dalam proyek-
proyek milik pemerintah yang dibiayai sebagian atau seluruhnya dari
bantuan luar negeri
3. FIDIC : Umumnya dalam proyek-proyek milik Pemerintah yang
dibiayai sebagian atau sepenuhnya dari bantuan luar negeri

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 65


DIKTAT MENEJEMEN KONSTRUKSI TKS 3685
Disusun oleh : Zainuddin

4. Joint Contract Tribunal (JCT) / Riyal Institute of British Architects /


RIBA ; banyak digunakan untuk proyek gedung, terutama oleh swasta
/ bangunan komersial

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Sipil UNIGORO 66

Anda mungkin juga menyukai